Share

Bab 663

Ray mengerutkan kening kesakitan, tetapi rasa sakit ini jauh lebih sedikit dibandingkan rasa sakit di hatinya.

Hatinya terasa seperti berendam dalam sekuntum teratai kuning, rasanya pahit dan sepat. Akhirnya, Ray mengangkat tangannya dan memegang belakang kepala Siska untuk menghiburnya, “Aku minta maaf soal anak kita. Saat aku mendengar bahwa kamu menderita plasenta previa, aku tidak berani bertaruh. Aku ingat di Kota Kintani, Bibi Kirana memberi tahuku bahwa ibumu meninggal karena masalah ini. Siska, aku lebih baik tidak punya anak daripada bertaruh dengan nyawamu.”

“Mengapa kamu tidak mau menjelaskannya?”

Tenggorokan Ray tercekat. Dia menutup matanya dan berkata, “Maaf, aku menyesalinya. Seharusnya aku tidak melakukan ini padamu saat itu.”

“Bagaimana dengan ayahku? Apa yang dia katakan kepada Melany saat itu? Mengapa ayahku menyuruhku untuk tidak membalas dendam dan tidak bersamamu.”

Otot Ray di sekujur tubuhnya menegang setelah mendengar ini.

Siska berkata, “Jika kamu tidak memberi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status