Share

Bab 313

Siska merasa sedikit sedih saat mendengar ini.

Pantas saja dia terlihat lelah akhir-akhir ini. Kota Kintani terlalu jauh dari Kota Meidi. Bolak-balik butuh sepuluh jam lebih, sungguh melelahkan.

Dia mengambil selimut tipis dan menutupi Ray.

Mobil segera sampai di Desa Cendrawasih.

Roni dan Tara turun dari mobil terlebih dahulu.

Siska membangunkan Ray, “Kita sudah sampai.”

Ray membuka mata merahnya, ketika dia melihat Siska, kewaspadaan di matanya menghilang dan menjadi jelas, “Kiosnya sudah tutup?”

Ray terbangun, suaranya serak.

Siska mengangguk, “Iya, sekarang sudah jam sembilan lewat. Kita sudah sampai di rumah. Jika kamu masih ngantuk, kamu naik ke atas, mandi lalu tidur.”

“Tidak apa-apa.” Ray duduk, melihat selimut di tubuhnya dan bertanya padanya, “Apakah kamu yang memberikan selimut ini untukku?”

“Iya.”

Ray biasanya menutupinya dengan selimut. Siska tersenyum dan mengeluarkan buah dari belakangnya, “Paman, ini untukmu. Selamat malam natal!”

Dia suka memanggilnya paman.

Bagi Siska
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status