Share

Bab 161

Siska menyeka air matanya dan berkata kepada Bibi Endang, “Bibi Endang, bantu aku oleskan obat.”

“Baik.” Bibi Endang memperlakukan Siska sebagai seorang anak. Dia mengambil kapas untuk mengoleskan obat padanya dan berkata, “Nyonya, taatlah hari ini. Tuan memintamu untuk tinggal di rumah, tidak boleh pergi ke mana pun.”

“Aku tahu.” Siska menjawab dengan datar. Hari ini kebetulan hari Sabtu, jadi dia tidak akan keluar.

Siang harinya, Ray menelepon Bibi Endang dan menanyakan kabar Siska.

Bibi Endang berkata, “Nyonya baik-baik saja. Dia sudah menggunakan obat dan sedang makan siang di rumah.”

Siska sedang makan di sebelahnya, ketika dia mendengar telepon dari Ray, dia berkata, “Bibi Endang, tolong berikan ponselmu, aku ingin berbicara dengannya.”

Bibi Endang menyerahkan ponselnya.

Siska mengambil ponselnya, tapi Ray tidak mengatakan apa-apa.

Siska menunggu beberapa saat, merasa sedikit bingung, lalu tanpa sadar berteriak, “Paman...”

Kenapa Ray tidak berbicara?

Apa yang telah terjadi?

“Hah?
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status