Share

Bab 1619

Penulis: Nasi Kunyit
Lalu Ray meraih tangan Siska dan turun.

Siska sedikit malu dan tidak ingin berpegangan tangan.

Ray mencondongkan tubuh ke telinganya dan berkata, "Jika kamu tiba-tiba melepas tanganku, malah akan semakin telihat ada sesuatu."

Siska terdiam.

"Jadi, jangan lepas tanganku. Biarkan saja mereka tahu hubungan kita sangat mesra."

Siska ingin mengatakan, siapa yang ingin bermesraan denganmu, tapi tiba-tiba adegan percintaan kemarin malam terlintas di benaknya, dia diam lagi.

Sebenarnya memang cukup romantis, dia tidak bisa membantahnya.

Mereka berangkat ke rumah Keluarga Paradita.

Nyonya Paradita yang sudah tua tahu mereka akan datang, jadi dia menyuruh para pelayannya membersihkan rumah dan memasang tanaman dalam pot yang indah.

Dua mobil melaju ke dalam rumah Keluarga Paradita. Dari kejauhan, mereka melihat Nyonya Paradita mengenakan gaun berwarna coklat dan biru, menunggu di depan pintu.

Rambutnya putih dan terlihat jauh lebih tua dari sebelumnya, tapi dia tetap terlihat anggun.

Sebagai per
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Sekali Gadis itu Memberontak, Paman Menjadi Patuh   Bab 1620

    Sebentar lagi akhir bulan.Menurut adat, tiga hari sebelum pernikahan, Ray dan Siska tidak diizinkan untuk bertemu.Jadi Johan membersihkan rumah Citra Gardeni dan keluarganya pindah sementara.Kembali ke Citra Garden lagi, inilah rumah dengan penuh kenangan.Melihat pohon beringin yang selalu hijau di halaman, mata Siska menjadi merah.Sam bertanya padanya, "Bu, mengapa ibu menangis?"Siska kembali menatapnya dengan mata merah, "Ini adalah tempat tinggal ibu ketika aku masih kecil."Bukan hanya dia, tetapi mata Johan dan Fani juga memerah."Claudya pernah tinggal di sini bersamamu dulu?" Fani bertanya pada Johan.Johan mengangguk, "Ya, rumah ini dirancang oleh Claudya sendiri."Saat itu, dia menggunakan nama Claudya Reina dan tidak mengungkapkan identitasnya, membuat Johan berpikir bahwa dia hanyalah wanita biasa.Fani tidak berbicara untuk waktu yang lama.Saat makan malam, Fani tiba-tiba bertanya, "Di mana Claudya dimakamkan?"Dia ingin bertemu dengannya.Johan berhenti dan berkata,

  • Sekali Gadis itu Memberontak, Paman Menjadi Patuh   Bab 1621

    Johan tersenyum dan berkata, "Ya, aku tidak tahu kenapa, aku percaya padanya.""Lalu apakah kamu membawa nenek pulang?" Sam bertanya.Johan mengangguk, "Aku membawanya kembali, kalau tidak, bagaimana ibumu bisa ada di sini?""Wah!" Sam merasa kakek sangat berani, dia mengacungkan jempolnya, "Jadi, kakek kembali dan menikah?""Ya, setelah kami kembali, kami memberi tahu semua saudara dan teman kami akan menikah. Nenekmu sendiri yang mendesain gaun pengantin, jas dan rumah ini. Saat itu, kami sangat sibuk, tetapi juga dipenuhi kebahagiaan."Mendengarkan Johan berbicara tentang masa lalu, tidak hanya Sam, tetapi Siska juga tersenyum.Ternyata cinta antara ibu dan ayahnya begitu romantis dan manis. Tak heran pembantu di rumah selalu mengatakan padanya bahwa ayah sangat mencintai ibu. Saat ibu masih hidup, dia hampir setiap hari menerima bunga dari ayah. Ayah juga akan pulang untuk menemaninya setelah bekerja, membawakannya makanan lezat dan memperlakukannya seperti harta karun.Berbicara t

  • Sekali Gadis itu Memberontak, Paman Menjadi Patuh   Bab 1622

    "Karena kita membicarakan ibuku hari ini." Siska tidak menyembunyikan darinya dan berkata, "Karena membicarakannya, nenek dan ayah sedang dalam suasana hati yang tidak baik. Mereka mungkin sedang sedih sekarang.""Bagaimana denganmu?" Ray bertanya."Aku?""Iya. Apakah kamu sedih memberbicarakan ibumu?""Tentu saja." Siska tidak menyangkalnya, "Semua orang mengatakan bahwa ibu dan ayahku memiliki hubungan yang baik. Sayang sekali aku belum pernah bertemu dengannya ..."Suaranya terdengar sedih.Hati Ray sedikit tegang saat mendengarnya. Dia sangat ingin bertemunya saat ini.Jadi dia memutuskan untuk keluar, mengambil kunci mobilnya dan mengarang alasan untuk menutup telepon, berkata dia sedang sibuk.Dia bilang dia harus bekerja, jadi Siska tidak mengobrol dengannya dan mengatakan kepadanya, "Jangan terlalu malam."Telepon berkahir. Sam telah bermain selama hampir satu jam dan berkeringat banyak.Siska menyuruhnya mandi, mengambil piyamanya, mencuci rambutnya, memandikannya, lalu menger

  • Sekali Gadis itu Memberontak, Paman Menjadi Patuh   Bab 1623

    Kalau dipikir-pikir, memang benar. Mereka semua ke Citra Garden, meninggalkan Ray sendirian di Royal Resident. Dia pasti sangat kesepian.Siska bertanya, "Jadi kamu merasa kesepian, lalu datang ke sini?""Menurutmu?"Siska menjulurkan lidahnya. "Sepertinya begitu. Kita semua ada di sini, hanya kamu yang tersisa di sana.""Saat aku sampai di rumah, seluruh rumah gelap gulita. Tak ada lagi wanita yang menungguku dengan lampu menyala di malam hari." Ray mengeluh.Siska tercengang, "Mengapa kamu berkata begitu? Sepertinya aku sudah jarang menunggumu di malam hari akhir-akhir ini."Ray tertegun selama dua detik, lalu berkata, "Jadi, ingatan dalam pikiranku berasal dari masa lalu. Dulu kamu selalu menungguku malam-malam?""Tentu saja.""Kenapa? Bukankah kamu masih sekolah waktu itu? Kalau aku belum kembali, bukankah kamu bisa tidur lebih awal?" Ray sebenarnya cukup penasaran. Dia belum pernah bertanya padanya sebelumnya. Karena sekarang dia mengingatnya, jadi dia sekalian bertanya padanya.S

  • Sekali Gadis itu Memberontak, Paman Menjadi Patuh   Bab 1624

    Saat itulah Siska meninggalkannya.Ray sangat membencinya, tetapi dia tidak bisa melupakannya. Dia bersikap dingin dan sarkastis terhadapnya di siang hari, tapi merasa sedih malam harinya.Setiap kali merindukannya, dia akan pergi ke Citra Garden, berbaring sendirian di tempat tidur di kamar Siska dan mengingat kebahagiaan dan perselisihan di antara mereka berdua. Ketika memikirkan gambar-gambar yang indah, dia akan merasa bahagia. Tapi ketika memikirkan gambar-gambar buruk, dia akan merasa sedih. Dia tercabik-cabik oleh kebencian, berulang kali disiksa oleh emosi ini, hatinya sakit ...Memikirkan hal ini, dia menatap Siska dalam-dalam, "Tiba-tiba aku teringat sesuatu.""Apa?""Saat kamu meninggalkanku, aku seakan terbagi menjadi dua orang. Siang hari, aku sangat sibuk dan tidak memikirkan apa pun. Aku disibukkan dengan banyak pekerjaan dan merasa bangga dan berkuasa. Namun di malam hari, aku benci karena aku diliputi emosi dan tidak mengerti mengapa kamu meninggalkanku.""Wanita lain

  • Sekali Gadis itu Memberontak, Paman Menjadi Patuh   Bab 1625

    "Aku tahu. Aku tidak akan menyentuhmu lagi." Ray tersenyum dan mengecup bibirnya, "Aku merasa bibirmu sangat manis. Aku selalu ingin menciumnya."Siska tersipu malu. Orang ini benar-benar pandai menggoda. Dia bisa membuat orang tersipu malu dalam hitungan menit.Sekitar pukul tiga pagi, Ray mengantar Siska kembali ke Citra Garden.Seluruh rumah sunyi dan tidak ada seorang pun yang melihatnya.Siska menghela napas lega, kembali ke kamar tidur. Dia benar-benar lega melihat Sam tidur nyenyak.Dia berbaring di tempat tidur, memikirkan apa yang terjadi padanya tadi, wajahnya terasa panas dan hatinya terasa manis ...Hari berikutnya.Siska dibangunkan oleh seorang pelayan bernama Lisa, yang selalu menjaga Johan."Nona, nenek dan tuan akan pergi mengunjungi nyonya. Anda diminta bangun sekarang." Lisa memanggilnya di luar pintu.Siska masih mengantuk. Sam akhirnya membangunkannya, "Ibu, apakah ibu mendengarnya? Bibi Lisa berkata bahwa kita harus pergi mengunjungi nenek hari ini. Dia meminta ib

  • Sekali Gadis itu Memberontak, Paman Menjadi Patuh   Bab 1626

    Semua orang tidak dapat menahan tawa ketika mendengar apa yang dikatakannya.Tawa ini mengusir suasana berat.Siska merasa ini adalah hal yang baik, karena dia berpikir jika ibunya ada di surga, dia pasti ingin mereka bahagia.Saat mereka sampai di rumah, hari sudah siang. Siska mengajak Sam makan lalu tidur siang.Baru saja berbaring kurang dari lima menit, dia terbangun oleh panggilan telepon.Siska mengerutkan kening, mengambil ponsel dengan sedikit kesal dan menempelkannya ke telinganya, "Halo!""Apakah kamu sudah makan?" Ray bertanya padanya."Aku sudah makan." Siska berkata dengan cemberut, seolah-olah dia tidak senang."Kenapa kamu kelihatan tidak senang? Siapa yang membuatmu marah?""Siapa yang kamu bicarakan?" Siska berkata dengan nada menuduh, "Aku pergi ke bukit belakang untuk menemui ibuku pagi ini."Ray teringat bahwa ada jalan menanjak di belakang Citra Garden.Jadi, dia sangat lelah dan suasana hatinya sedang buruk?Ray berspekulasi dan bertanya, "Apakah suasana hatimu s

  • Sekali Gadis itu Memberontak, Paman Menjadi Patuh   Bab 1627

    Sambil berkata demikian, Ray meraih tangan Siska dan memandangi gelang itu, "Tanganmu putih, gelang ini sangat cocok untukmu.""Menurutku juga bagus." Siska tersenyum, terlihat sangat manis.Ray pun ikut tersenyum, "Kalau kamu suka, simpan saja. Kamu bisa memakainya setiap hari.""Oke." Siska berkata dan mengambil sepasang anting berlian berbentuk bintang dari kotak perhiasan.Dia ingin memakainya, tetapi dia tidak dapat memakainya sendiri. Dia meraba-raba cukup lama namun tidak dapat memakai anting tersebut.Ray menyalakan lampu dinding dan berkata, "Biar aku saja."Ray mengambil anting-anting itu dari tangannya. Siska tidak menolak. Dia mengangkat kepalanya sedikit dan menunggu Ray memakaikannya.Leher di bawah rambut panjang itu berwarna putih dan menarik perhatian, telinganya juga cantik dan imut.Ray dengan lembut memakaikannya padanya.Kehangatan dari ujung jarinya mengusap daun telinga Siska dan sedikit demi sedikit merasuk ke dalam hatinya, membuat hatinya serasa geli.Siska me

Bab terbaru

  • Sekali Gadis itu Memberontak, Paman Menjadi Patuh   Bab 1786

    Ya, mereka akan melakukan perjalanan bisnis ke Brunei malam ini.Awalnya dia berencana untuk mengantar Bella kembali ke rumah sakit dan mengatakan kepadanya bahwa dia akan melakukan perjalanan bisnis.Namun pada akhirnya, dia tidak punya waktu untuk mengatakannya ...Namun, dia tidak bisa lagi bersedih. Dia menarik napas dalam-dalam dan menenangkan diri, "Aku akan pergi sekarang."Tahun ini, ayahnya telah memutuskan untuk menggabungkan Grup Yudi dan Grup Nitto.Heri akan segera dapat merampas kekuasaan ayahnya.Setelah itu, dia akan memastikan bahwa wanita bermarga Janitra itu tidak akan mendapat apa pun.Jadi dia tidak boleh berhenti.Itulah sebabnya dia tidak boleh menyinggung keluarga Melisa akhir-akhir ini. Dia tidak boleh membuat kesalahan sekecil apa pun di saat penting ...*Ketika Bella tiba di rumah sakit, dia basah kuyup karena hujan.Dia naik lift ke lantai kamar Klan.Heron baru saja selesai menemui Klan dan keluar dari kamar sambil membawa papan rekam medis.Bella keluar d

  • Sekali Gadis itu Memberontak, Paman Menjadi Patuh   Bab 1785

    Jadi selama ini, di mata Bella, Heri tidak membawa apa pun kecuali kemalangan?Heri tersenyum dengan sedikit kesedihan di matanya.Sejak kecil, ayahnya telah menjalani kehidupan bejat di luar dan tidak pernah kembali menemani ibunya.Ibunya selalu duduk di sofa sambil menangis. Begitu melihatnya pulang, ibunya langsung memintanya untuk menelepon ayahnya.Heri tidak tahu harus berkata apa, jadi ibunya mengajarinya, "Heri, cepat telepon ayahmu. Kamu merindukannya. Minta dia untuk kembali makan malam denganmu."Kalau tidak, ibunya menyuruhnya berkata, "Heri, telepon ayahmu, katakan padanya bahwa ujianmu bagus dan minta dia kembali untuk memberimu hadiah."Ibunya mencari cara berbeda setiap hari untuk membuat Heri menghubungi ayahnya.Namun ayahnya seolah dapat menebak apa yang dipikiran ibunya dan selalu berkata bahwa dia masih ada acara dan meminta Heri untuk giat belajar.Tetapi Heri dengan jelas mendengar ada suara wanita di telepon.Marga wanita ini Janitra. Dia dulunya adalah sekreta

  • Sekali Gadis itu Memberontak, Paman Menjadi Patuh   Bab 1784

    Dengan mata merah, Bella menatapnya dan berkata, "Heri, aku menceraikanmu saat itu hanya untuk memberi tahu semua orang bahwa aku tidak menginginkan uangmu dan aku tidak ingin menjadi istrimu. Sekarang, aku masih punya pemikiran yang sama, jadi mulai sekarang kamu adalah kamu dan aku adalah aku. Jangan ikut campur dalam hidupku lagi dan jangan bawa kesialan padaku ..."Setelah berkata demikian, Bella mundur dua langkah dan berlari keluar dari tempat parkir.Kemudian, dia berkeliaran di jalan.Hujan mulai turun.Bella mendongak dengan linglung dan mendapati dirinya basah karena hujan. Dia mengangkat tangannya untuk menampung sebagian air hujan.Ternyata setelah bertahun-tahun, luka di hatinya belum sembuh.Dia tidak bercerai karena Windy.Dia bercerai karena ketidakpedulian Heri.Tahun itu, Heri menolak menjelaskan apa pun dan bahkan menolak untuk pulang. Dia meninggalkannya dan pergi ke luar negeri untuk memperjuangkan gugatan hukum Windy.Anaknya sakit dan Bella merawatnya sendirian d

  • Sekali Gadis itu Memberontak, Paman Menjadi Patuh   Bab 1783

    Bella meletakkan tangannya di pintu mobil dan menatapnya dalam diam, "Heri, apakah yang baru saja dikatakan Melisa benar? Kamu tahu dia akan melakukannya, tetapi kamu sengaja menunggu?"Heri sedang mengklik navigasi. Ketika mendengar kata-katanya, dia berhenti, berbalik dan menatapnya dengan pandangan kosong, "Bella, apakah aku orang yang begitu jahat di matamu?""Tetapi dia mengatakan bahwa kamu telah mengikutinya begitu lama dan kamu mengetahui setiap gerakannya." Bella menatapnya tanpa ekspresi.Heri tidak mengatakan apa-apa.Bella kemudian bertanya, "Katakan saja padaku, apakah kamu melakukan itu?"Tidak ada emosi di mata cokelat Heri, "Aku menunggu dia melakukan kesalahan, tetapi itu tidak ditujukan padamu. Aku tidak tahu dia akan melakukan itu padamu. Kebetulan saja terjadi bersamaan.""Jadi, kamu memanfaatkannya?" Bella menyela, "Terlihat seperti kamu menyelesaikan masalahku, tetapi sebenarnya, kamu menyelesaikan masalahmu sendiri."Heri menyipitkan matanya, nadanya terdengar pe

  • Sekali Gadis itu Memberontak, Paman Menjadi Patuh   Bab 1782

    Para pengawal pergi untuk menangkap Pengacara Beni.Pengacara Beni sangat ketakutan hingga berteriak kepada Melisa, "Melisa, tolong selamatkan aku! Kamu yang memintaku melakukan ini, tolong jangan biarkan mereka membawaku pergi!"Melisa juga sedikit bingung dan mengulurkan tangan untuk menghentikan mereka, "Heri, suruh mereka berhenti, apa yang kamu inginkan?"Heri meminum tehnya dengan tenang tanpa mengangkat kelopak matanya, "Selesaikan masalah tentang kamu yang ingin menikah denganku. Katakan kepada orang luar bahwa kamu jatuh cinta pada Pengacara Beni dan tidak ingin bersamaku lagi."Keluarga Melisa selalu menghargai Heri dan ingin Heri menikahinya.Kedua grup adalah mitra dan memiliki hubungan yang erat. Heri tidak ingin mempermalukan dirinya sendiri, jadi dia membiarkan Melisa menyelesaikannya.Melisa bergidik, "Apakah kamu begitu tidak ingin menikah denganku?""Aku tidak pernah mau." Heri berkata dengan dingin.Mata Melisa memerah, dia berkata dengan ragu-ragu, "Heri, aku sudah

  • Sekali Gadis itu Memberontak, Paman Menjadi Patuh   Bab 1781

    "Jangan cemas." Suara Heri melembut dan dia menepuk tangannya lagi.Kemudian, seorang pria dan wanita yang berpakaian acak-acakan diseret oleh pengawal dan dilemparkan ke depan Bella.Ternyata Melisa dan Pengacara Beni!"Ambil beberapa foto pasangan ini." Heri memberi instruksi pada pengawal itu dengan tenang.Jadi seorang pengawal mengangkat kamera menghadap mereka.Lampu sorot terus menyala, memotret dua orang memalukan itu.Bella menutup mulutnya tanpa sadar.Dia tahu mereka berdua berselingkuh ...Jadi masalahnya adalah kedua orang ini berselingkuh di hotel dan Heri masuk?Bukankah Heri melakukan kejahatan pelanggaran privasi dengan melakukan hal ini?Benar saja, Melisa bukan orang yang mudah ditipu. Dia menatap Heri dengan wajah cemberut, "Heri, apa yang kamu lakukan itu melanggar hukum! Suruh orang-orang itu berhenti."Heri menarik napas pelan, nadanya jijik dan sarkastis, "Jika bukan karena kamu kurang kerjaan menyakiti Bella, apakah aku akan datang mencarimu?"Melisa tidak meny

  • Sekali Gadis itu Memberontak, Paman Menjadi Patuh   Bab 1780

    Itu adalah kamar bergaya Jepang.Begitu masuk, aroma wangi langsung tercium dan ruangan terasa sunyi.Heri duduk di kursi rendah di tengah, minum teh dengan tenang sambil menunduk. Sekilas, dia tampak seperti pria tampan."Heri, mengapa kamu memintaku datang ke sini? Di mana Melisa?" Bella bertanya langsung ke intinya.Heri mengangkat matanya untuk menatapnya. Bella tampak berdebu dan rambutnya sedikit berantakan. Jelas sekali Bella bergegas ke sini setelah pulang kerja. Heri berkata, "Duduk dulu.""Di mana dia?" Bella menyilangkan tangannya, hanya ingin tahu apa yang sedang direncanakannya."Duduk dulu, nanti aku ceritakan." Heri tampak tenang dan bahkan membuat secangkir teh dan meletakkannya di depannya.Bella berpikir dalam hatinya, dirinya sudah sangat lapar, bagaimana mungkin masih ingin minum teh?Tetapi jika dia tidak duduk, Heri tidak akan mengatakan apa pun.Dia terpaksa duduk terlebih dahulu. Ada sepiring kue kering di sebelahnya. Bella merasa lapar, jadi dia mengulurkan tan

  • Sekali Gadis itu Memberontak, Paman Menjadi Patuh   Bab 1779

    Heri mengikutinya keluar dan berjalan di sampingnya, "Bella."Bella menoleh, dia mengenakan sepatu hak tinggi. Meski begitu, dia masih setengah kepala lebih pendek dari Heri, jadi dia harus menatapnya, "Ada apa?""Apa yang ingin kamu katakan padaku kemarin malam?" Heri bertanya padanya dengan tenang.Tepat saat Bella hendak berbicara, telepon Heri berdering, jadi Bella berkata, "Kamu angkat telepon saja dulu.""Ya." Heri menjawab telepon.Keduanya berdiri di koridor, merasa canggung entah kenapa.Tepat pada saat ini, lift tiba, Bella berkata kepada Erwin, "Erwin, aku agak buru-buru. Aku pergi kerja dulu. Kamu beritahu dia nanti."Lagipula yang ingin dia katakan tidak mendesak, jadi bisa dibicarakan setelah pulang kerja.Jadi Bella masuk ke lift sendirian.Ketika Heri selesai menelepon, Bella sudah pergi. Dia bertanya kepada Erwin di sampingnya dengan suara dingin, "Di mana Bella?"Erwin menjawab, "Nona Bella sudah pergi. Dia bilang dia sedang buru-buru dan harus pergi bekerja."Mata He

  • Sekali Gadis itu Memberontak, Paman Menjadi Patuh   Bab 1778

    Begitu langit cerah, petugas kebersihan mulai membersihkan kamar.Suara berisik itu membuat Bella bangung.Dia membuka matanya dan melihat seorang petugas kebersihan wanita sedang mengepel lantai. Dia menyipitkan matanya dan bertanya, "Apakah kamu bersih-bersih sepagi ini?""Ya, kami mulai bersih-bersih pukul tujuh setiap pagi." Petugas kebersihan itu melanjutkan mengepel lantai.Bella juga tidak bisa tidur karena kebisingan itu, jadi dia duduk dan melihat kantong kertas di meja samping tempat tidur.Kantong kertas?Apa isinya?Dia mengambilnya dan melihat ada satu set pakaian di dalamnya."Bibi, apakah kantong ini milikmu?" Bella bertanya kepada petugas kebersihan."Bukan. Ini kamar tempat Dokter Heron biasa beristirahat. Jadi, mungkin milik Dokter Heron." Petugas kebersihan itu menjawab.Jadi, pakaian ini disiapkan untuknya oleh Heron?Kebetulan roknya robek.Bella mengganti pakaiannya di kamar mandi. Ukurannya pas, tidak terlalu besar atau terlalu kecil.Dia merapikan dirinya di dep

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status