Home / Fantasi / Secret of Federlin / Jebakan yang Tak Disangka

Share

Jebakan yang Tak Disangka

Author: Mii Natha
last update Last Updated: 2022-03-29 17:24:09

''Ternyata Kau hebat juga dalam menargetkan,'' puji Sydney setelah kembali bertemu. Matanya memancarkan kilau kekaguman. Gale tertawa kaku. Sangat berlebihan baginya dipuji seperti ini.

''Omong-omong, karena tadi Kau sudah membantuku, aku juga akan membantumu,'' ucap Sydney penuh kegirangan. Dia merebut kertas kaku dari tangan Gale sebelum bisa dihentikan. ''Kau belum menumukan satu bahan pun?!'' Sydney membelalakkan matanya.

Biasanya, saat bahan yang tertera di daftar ditemukan, bahan itu akan dicoret secara otomatis, menandakan jika bahan sudah ada di tangan pencari. Namun, di kertas Gale tidak ada satupun bahan yang dicoret, yang artinya Gale masih tidak memiliki bahan apapun di tangannya.

Bahkan seorang anak kecil pasti akan menemukan setidaknya satu!

Sydney menoleh ke arah Gale, seolah meminta penjelasan. Gale menundukkan kepalanya karena malu. Jelas saja, dia sudah berkeliling hampir satu jam, namun tidak berhasil mendapatkan hasil. Oh, sa

Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Secret of Federlin   Perasaan Dekat dengan Kematian

    Sebelum tubuh Gale tercabik-cabik ranting-ranting runcing, jam liontin yang terpasang di setelannya bergetar. Pemikiran jika akan mati di detik berikutnya sudah membayangi. Namun, beberapa saat berlalu, tidak ada rasa sakit karena benda tajam yang menembus kulitnya. Sebaliknya, dia merasakan tubuhnya terbaring di atas permukaan datar dan keras. Perlahan Gale membuka matanya.Yang tadinya ia pikir akan dikelilingi oleh pohon-pohon besar yang menutupi sinar matahari dengan kondisi tubuh berlumuran darah, salah besar. Meskipun ia memang dikelilingi, namun objeknya berbeda, bukan benda mati tapi benda hidup. Para 'benda hidup' itu menjulang tinggi dengan pandangan menusuk yang tertuju ke arahnya, seolah berkata, ''dia sudah gila.''''Persiapkan diri kalian masing-masing!'' Untungnya, Huan segera menyingkirkan kerumunan itu. Dia mendatangi Gale yang sudah terduduk dan berkata, ''Cepat bangun! Kita tidak sedang berada di jam tidur.'' Dia memandang Gale seki

    Last Updated : 2022-03-31
  • Secret of Federlin   ''Selamat Berjuang!''

    Pelayanan asrama Scootharts benar-benar melampaui ekspetasi Gale. Bukan hanya dia mendapatkan kamar yang baik, tapi juga makanan lezat yang disediakan setiap pagi, siang, dan malam. Tidak aneh jika Gale merasa nyaman dan ingin menetap di sini selamanya walaupun baru saja tinggal selama satu hari. Dia tidak perlu lagi bersusah payah untuk mendapatkan uang, atau berhadapan dengan para preman yang selalu merampas uang hasil kerja kerasnya.Namun, tentu saja pelayanan terbaik pasti ada harganya. Contohnya, pada pagi hari, saat matahari belum menampakkan wujudnya, Gale sudah dibangunkan oleh alarm yang hampir menulikan telinga untuk mengikuti ritual aneh. Semua murid diharuskan berkumpul di aula dan membentuk lingkaran besar di antara patung sang Dewi.Apa yang dilakukan? Jawabannya tentu saja berdoa.Akan bagus jika ritual berdoa itu hanya dilakukan selama beberapa menit. Sayangnya, ritual ini dilakukan selama dua setengah jam. Entah apa yang mereka doakan, Gale tid

    Last Updated : 2022-04-01
  • Secret of Federlin   Tidak Bisa Melakukan Sihir

    Menyerah.Satu kata yang membuat pikiran Gale frustasi. Bukannya dia terlalu cepat menyerah, tapi kenyataannya lah yang menghantam dirinya. Walaupun dia sudah tahu tidak akan bisa melakukan sihir, tapi tetap saja hal ini membuatnya kesal. Pembelajaran tentang pengendalian sihir memang tidak sama dengan pembelajaran kemarin hari. Sama sekali berbeda.Untuk membuat ramuan, dia hanya perlu mencampurkan bahan-bahannya. Namun untuk mengendalikan sihir butuh sesuatu yang tidak mungkin dimiliki oleh manusia sepertinya. Misalnya seperti mana atau apapun itu.Sudah hampir dua jam dia menggerak-gerakkan tongkatnya dengan meneriakan mantra 'Allaxe' namun tidak ada yang terjadi. Bahkan hembusan angin pun tidak terasa. Dibandingkan dengan dirinya yang menghasilkan apapun, murid-murid lain di sekitarnya sudah mendapatkan beberapa hasil yang lebih baik. Meskipun itu tidak aneh karena mereka memang makhluk asli dari dunia ini. Tetap saja Gale tidak bisa menahan perasaa

    Last Updated : 2022-04-04
  • Secret of Federlin   Benda Buatan Mengerikan

    ''Apa ini? Sangat mengerikan,'' sinis Huan saat melihat benda di hadapannya. Baginya, sama sekali tidak berlebihan mengatakan benda di hadapannya ini mengerikan. Bagaimana tidak, bentuk dari benda itu sama sekali tidak jelas atau bisa dibilang tidak berbentuk. Jika dia menebak, maka itu akan menjadi gumpalan kain kaku yang ditumpuk menjadi satu dengan warna yang dicampur secara asal.''Itu kotak penyimpanan barang,'' gumam Gale pelan. Merasa sakit hati karena karyanya dianggap mengerikan, walaupun sebenarnya bukan dia yang membuat. Jangan menyalahkan dia karena tidak bekerja. Hanya ada kain dan sebatang kayu yang disediakan untuk ujian. Lagipula, dia juga tidak bisa menggunakan sihir. Ah, jangan lupakan teman setimnya yang hanya bisa menggerakan benda ke kanan dan kiri dengan sihir tidak menentu.Dengan mata menyipit, Huan memutar-mutar benda mengerikan yang disebut kotak penyimpanan oleh pembuatnya. ''Apa yang bisa dia lakukan? Merapikan barang yang disimpan di

    Last Updated : 2022-04-06
  • Secret of Federlin   Enam Jenis Makhluk Federlin

    Gale diam, tidak menanggapi sapaan yang datang. Memilih untuk mengabaikan kehadiran tak nyata sang penguasa Thavacyria dan memasukkan makanan ke mulutnya. Lui yang pada dasarnya tidak peduli dan tidak pernah merasa sakit hati dengan berbagai pengabaian, terus melanjutkan pembicaraan hangatnya.''Bagaimana menurutmu? Sekolah yang kupilihkan untukmu sangat bagus, kan. Kau pasti merasa berhutang budi padaku. Tentu saja itu harus. Aku tidak pernah sepeduli ini pada siapapun, khususnya makhluk sepertimu.''Jawaban tetap tidak datang. Gale telah memutuskan untuk membungkam mulutnya sendiri dengan makanan selagi batinnya bergejolak. 'Sangat bagus sampai aku hampir dibunuh di hari pertama masuk sekolah.''''Omong-omong, apakah Kau sudah memiliki satu teman? Oh, Caesar tentunya tidak dihitung.'' Semakin diam Gale semakin usil pertanyaan Lui. Dia tidak memberikan jeda barang sedetikpun dan langsung melanjutkan ke pertanyaan lainnya, ''Ini hari keduamu di sana, ya

    Last Updated : 2022-04-08
  • Secret of Federlin   Kedua Kalinya

    Ritual yang berlangsung selama dua setengah jam berlalu, diikuti dengan rutinitas-rutinitas berulang yang membosankan. Begitu juga dengan Gale. Kembali ke kelas percobaan dan memulai ujiannya. Seperti biasa, Huan menjelaskan tentang ujian yang akan dijalani hari ini dengan raut yang lebih serius dari biasanya.Penghancuran. Nama yang Huan beri untuk ujian kali ini. Walaupun namanya mengerikan, namun bukan berarti ujiannya adalah menghancurkan segala sesuatu dengan sihir. Alasan pemberian namanya adalah sihir yang akan dipelajari termasuk sihir untuk mempertahankan diri. Menyerang dan bertahan.Berbeda dari pengendalian sihir dasar dimana semua murid harus menguasainya, penghancuran hanya mengharuskan para murid menguasai sihir yang sesuai dengan elemen masing-masing. Adapun elemen-elemen itu, terbagi menjadi enam. Air, api, tanah, angin, kehidupan dan langit. Gale sebelumnya sudah pernah mendengar tentang elemen air, api, tanah, dan angin, tapi dua lainnya masih asing

    Last Updated : 2022-04-11
  • Secret of Federlin   Lupa Memberitahunya

    ''Bagaimana bisa ada Ervent di sini?!" Sontak setelah Sydney berteriak, keributan terjadi. Masing-masing mulai mundur beberapa langkah, menjauh dari Gale yang seolah tampak seperti monster mengerikan bagi mereka.Tercengang, Gale menoleh. Menemukan Jean yang juga memiliki ekspresi pucat di wajahnya. Tubuh mungil itu membawa kaki-kakinya untuk melangkah mundur, jauh dari jangkauan Gale tanpa sadar.Salah seorang yang tadinya bergerak mundur, berhenti. Tangannya mengepal dan ia berseru, "singkirkan makhluk itu!" Tepat setelah kata-kata itu terdengar, serpihan api menyerempet pipi Gale. Adegan itu terjadi hanya dalam setengah detik sebelum Gale sendiri bisa bereaksi. Bau anyir darah disertai rasa sakit yang tajam segera menusuk indera perasanya.Decihan tidak puas datang. Itu adalah seorang pria bertubuh besar dengan otot-otot yang menonjol di balik setelan cokelatnya. Tongkat kecil yang terselip di antara jemari tebalnya hampir tidak terlihat. Wajahnya penuh

    Last Updated : 2022-04-14
  • Secret of Federlin   Ternyata Dia

    Menyaksikan pertunjukan penuh drama di depannya, Gale hanya bisa memutar bola matanya dan bergumam tentang betapa gilanya pasangan ini. Tanpa seizin pemiliknya, dia menuangkan teh untuk dirinya sendiri, meminumnya sembari termenung.Barulah ketika dentingan cangkir dengan meja mencapai sudut ruangan, Charlie mengakhiri perdebatan, ''baiklah, baiklah, kita yang salah. Lagipula sudah terlanjur, mau bagaimana lagi.'' Kemudian duduk di sebelah Gale dan menyilangkan kedua tangan di depan dada. Sedangkan Caesar mengerutkan kening, namun tidak membantah.''Jadi apa yang harus kulakukan? Sepertinya berita ini sudah menyebar cukup jauh.'' Gale bergantian menatap Charlie dan Caesar.''Sangat jauh,'' Charlie mengoreksi perkataan Gale. ''Bahkan mungkin sudah menyebar ke seluruh Scootharts.''Caesar berdiri di depan jendela prancis, mengamati dari jauh, kerumunan yang berlari ke sana ke mari dengan sangat cepat. Beginilah caranya, berita tentang kejadian yang baru saj

    Last Updated : 2022-04-17

Latest chapter

  • Secret of Federlin   Tertangkap

    ''Tangkap pria berjubah biru dan rubah itu!'' Gale tidak tahu bagaimana ia bisa terjebak di situasi ini. Awalnya, saat mendengar seruan dari pria berjubah hitam, ia berniat melarikan diri. Namun, mendengar rengekan kecil dari rubah berekor delapan itu, membuat Gale tak tega meninggalkannya. Dan sepertinya, makhluk itu mengerti jika Gale berniat menolongnya. Terbukti saat Gale mengangkat tubuhnya. Ia diam saja dan tidak menyerang seperti sebelumnya. Setelah bermenit-menit berlari menaiki tangga serta orang-orang berjubah hitam yang mengejar di belakangnya, Gale mulai menyesali keputusannya. ''Sial, kenapa juga aku ikut campur dengan sesuatu yang tidak ada hubungannya denganku. Dan juga, kenapa tangga ini rasanya semakin panjang?'' Gale menghentikan langkahnya, terengah-engah dan merasa kelelahan. Ternyata rubah yang kelihatannya kecil, bisa menjadi beban yang sangat berat. Derap kaki terdengar semakin dekat dari mereka. ''Hei!'' Gale menggoyangkan rubah yang bersembunyi di balik j

  • Secret of Federlin   Rubah Putih

    ''Butterfly's Eye terjual kepada ruangan VVIP nomor 7.''Ruangan VVIP nomor 7 adalah tempat dimana Gale dan lainnya berada. Tak perlu dijelaskan siapa yang menawarkan harga tinggi untuk mendapatkan benda itu. ''Dasar gila! Untuk apa Kau membeli barang tak jelas semahal itu,'' umpat Caesar saat mendengarkan harga yang ditawarkan Fallona untuk mendapatkan Butterfly's Eye.Fallona mengibaskan rambutnya, tak sedikit pun tersinggung karena umpatan Caesar. ''Diamlah! Kau saja yang tidak tahu kegunaannya. Lagipula uangku sangat cukup untuk membeli lima benda itu.''Tak lama, pelelangan berakhir setelah MC memberikan kata penutup. Gale menyandarkan tubuhnya pada bantalan sofa dan menghela napas puas. Dia menatap Fallona yang kembali setelah mengurus pengiriman barang beliannya.''Omong-omong benda apa yang Kau beli itu?''''Kau penasaran?'' Fallona menjawab dengan nada main-main. Setiap kali Gale bertanya, wanita itu tidak bisa untuk tidak menggoda Gale terlebih dahulu.''Namanya Butterfly's

  • Secret of Federlin   Pelelangan

    Pusat kota adalah tempat terbuka yang penuh keajaiban. Begitu Gale turun dari kereta, dia disambut dengan sorakan-sorakan yang datang entah darimana. Merpati-merpati putih terbang di langit biru dengan memancarkan cahaya keemasan di ujung ekornya.''Sepertinya akan ada suatu pertunjukan,'' sahut Fallona saat melihat merpati terbang di atas kepalanya. Tangannya terangkat, menjangkau merpati putih itu. Hebatnya, merpati itu menurut dan bertengger tenang di bahunya.''Pertunjukan?''''Ya. Burung merpati ini sebagai pengingat jika sebuah pertunjukan akan berlangsung di sini.''Gale mengangguk, tanda mengerti. 'Mungkin aku bisa menontonnya nanti.'''Bagaimana kalau kita ke tempat pelelangan alat-alat sihir? Ada sesuatu yang ingin kudapatkan,'' kata Fallona sembari melepaskan merpati putih yang bertengger di bahunya. Gale memberikan suara persetujuan, sedangkan Caesar memutar matanya malas. Mereka bertiga melewati kerumunan, yang mana menyebabkan Gale hampir terseret. Untungnya, Caesar seg

  • Secret of Federlin   Lama Tidak Bertemu

    Kereta tiba-tiba berhenti selama tiga menit sebelum kembali bergerak. Sepertinya itu adalah pengecekan yang disebutkan oleh Fallona. Gale melihat keluar jendela dan menemukan jika kereta memasuki lingkungan yang tampak familiar di ingatannya. Dia sudah pernah kesini sebelumnya. Tepatnya sehari setelah ia datang ke Federlin.Tidak ada yang berubah dari tempat ini. Masih sama indahnya seperti sebelumnya. Pohon-pohon biru yang akrab masih berdiri tegak di sepanjang jalan yang dilalui. Ini adalah kali kedua Gale datang kemari, namun tetap saja ia takjub melihat keunikan warna dari daun-daun pepohonan itu.Manusia-manusia kerdil yang berjalan sambil membawa kayu di punggung, menghentikan langkah saat kereta kuda melewati mereka. Kepala-kepala kecil itu, satu persatu menoleh ke belakang menatapi kepergian kereta itu.Sangat jarang untuk melihat kereta kerajaan masuk ke desa ini. Hal ini membuat mereka saling memandang satu sama lain dengan raut penasaran di wajah berkerut mereka. Ada rasa a

  • Secret of Federlin   Sekarang Kau Mengerti, kan?

    Gale ragu-ragu menatap Caesar, sebelum matanya beralih ke Fallona. Dia dengan hati-hati membuka mulut dan mengeluarkan suara kebingungan, ''emm, itu.....''Fallona berdecak sebal, mengerti pertanyaan tersirat Gale. Jari telunjuknya yang ramping dan lentik menunjuk ke arah Caesar. ''Jangan terus-terusan menatapnya! Aku tidak tahu darimana asalnya pria ini, yang tiba-tiba datang dan ingin menggangu rencana kencan kita berdua. Sialan!''''Ke- kencan?'' wajah Gale sontak memerah mendengar kata kencan yang meluncur halus dari mulut Fallona tanpa hambatan. Di sampingnya, Caesar memberikan senyum mengejek. ''Kau sebaiknya bangun dari mimpimu terlebih dahulu. Oh, tidak, tidak. Kau benar. Aku memang berniat merusak 'rencana kencan' yang Kau sebutkan itu. Bukankah sudah kewajibanku menjauhkan seorang anak yang tidak tahu apa-apa dari pengaruh buruk?''Suara gertakan gigi yang jelas terdengar. Hanya mendegar suaranya saja, membuat Gale membayangkan gigi-gigi itu akan rontok di detik selanjutnya

  • Secret of Federlin   Rencana untuk Besok

    ''Omong-omong, apa yang terjadi dengan Sydney? Aku belum melihatnya selama beberapa hari,'' tanya Gale penasaran dengan keberadaan Sydeny yang tidak muncul di hadapannya selama beberapa hari terakhir ini.Bukan berarti dia senang jika bertemu dengan wanita gila itu. Hanya saja ia heran, mengingat kelakuan wanita itu yang entah mengapa sangat terobsesi untuk melukai Gale tidak menampakkan batang hidungnya sedikit pun.Fallona yang mendengar pertanyaan Gale menyesap teh terlebih dahulu sebelum menanggapi pertanyaan Gale. Dia menopang dagunya dengan gumaman pelan, seolah berpikir. Namun, tentu saja Gale tahu jika wanita itu hanya berpura-pura.Mengetahui rencananya gagal, Fallona hanya tertawa singkat sebelum memutuskan untuk benar-benar menjawab pertanyaan Gale, ''sebenarnya aku juga tidak terlalu tahu. Tapi kudengar dia dikeluarkan dari Scootharts, lagi.''Dengan penasaran Gale menatap Fallona saat mendengar penekanan pada kata terkahirnya. ''Lagi?''''Oh, Kau tidak tahu? Benar juga, K

  • Secret of Federlin   Tongkat Sihir

    Pagi hari berikutnya datang setelah hari melelahkan berakhir. Aktivitas pagi hari tetap berjalan seperti biasa, tidak terpengaruh oleh suasana pertandingan hari kemarin. Begitu juga dengan kelas pembelajaran serta kewajiban yang harus dilaksanakan.Mengingat tentang kelas, ini adalah hari pertama Gale di kelas barunya. Dia tidak bisa menahan perasaan gugup, apalagi mengingat apa yang terjadi sebelumnya. Sambil menghembuskan napas, ia berpikir untuk menenangkan dirinya, setidaknya masih ada Jean.Namun, harapannya seketika harus dipatahkan oleh kenyataan di hadapannya. Gale memasuki ruang kelas barunya, memilih bangku di paling ujung belakang dan mengamati sekeliling, berusaha menemukan sosok kecil yang dikenalnya. Setelah beberapa saat kepalanya menoleh ke kanan kiri, dia tetap tidak bisa menemukan Jean.Beberapa sosok yang familiar memang tertangkap matanya, entah dari kelas sebelumnya ataupun yang menjadi anggota timnya saat pertarungan kemarin. Berbeda dengan saat ia pertama kali t

  • Secret of Federlin   Keputusan Terakhir

    Di sisi lain bangunan, di sebuah ruangan luas dengan sinar matahari mengintip dari celah tirai, dua sosok terlihat saling berhadapan, terlibat dalam percakapan serius. Salah satu duduk di kursi dengan menyilangkan kakinya, sedangkan yang lain berdiri tegak. Udara tegang mengisi ruang kosong di antara mereka, meskipun keberadaannya lebih didominasi oleh sosok yang berdiri diam. Charlie menyanggah dagunya saat ia tersenyum menenangkan. Tidak ada keseriusan di wajahnya seperti yang dimiliki oleh sosok di seberangnya, seolah ia hanya akan membicarakan tentang ramalan cuaca sembari menikmati teh lavendernya. ''Jangan terlalu tegang seperti itu. Bagaimana kalau duduk dulu dan makan beberapa camilan?'' Kemudian tawanya mengalun pelan, merasa geli dengan tawarannya. Menghadapi candaannya, Sydney tidak terpengaruh sedikitpun. Dia tetap berdiri tegak seperti patung dengan ekspresi sedingin lapisan es. Bahkan punggungnya lurus seperti anak panah. ''Baiklah, aku tidak akan bercanda lagi,'' set

  • Secret of Federlin   Kemenangan

    ''Kau tahu, kan, jika elemenku dengan seorang Caesar Hardenlez sangat berbeda. Elemen miliknya adalah sihir penyerang sedangkan milikku hanya sebagai pertahanan, yang artinya elemenku tidak digunakan untuk menyerang. Dan lagi, Kau ingat, peraturan tidak memperbolehkan kita untuk membunuh di arena pertarungan ini. Karena itu, jika sihir elemen penyerang digunakan untuk membuat jebakan seperti itu, sudah bisa dipastikan mereka akan mati. Elemen sihirku adalah yang paling tepat jika ingin membuat jebakan.''Gale mengangguk paham setelah mendengar penjelasan dari Jean. Sebelumnya, saat Caesar bergerak mendahuluinya dan membuat lingkaran api yang memerangkap lawan mereka, Gale cukup terkejut. Dia pikir, Caesar mengubah rencana dan bergerak langsung untuk menyerang sendirian.Namun, tidak lama, lingkaran api itu menghilang dan digantikan dengan elemen sihir milik Jean. Hal ini membuat Gale bertanya-tanya, mengapa Caesar tidak langsung membereskannya. Dan penjelasan lengkap dari Jean menjawa

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status