Beranda / Romansa / Secret Night / 42. Mengantar Surat Perceraian

Share

42. Mengantar Surat Perceraian

Penulis: Dera Tresna
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-10 07:15:18

“Hasil promosi dengan latar tempat pilihanmu sangat positif, aku rasa projek kita bulan depan masih di sana. Hubungi para petani dan anak-anak sekolah di sana, aku membutuhkan mereka untuk branding O.M Bank,” ujar Olsen kepada Tony.

“Saya senang mendengarnya, saya akan segera menghubungi dan bicara pada mereka untuk proyek Anda bulan depan,” Tony menanggapi kesuksesan perusahaan dengan hati yang senang.

“Apakah kamu sudah mengirim surat perceraianku kepada Ceysa?” tanya Olsen mengalihkan pembicaraan mereka.

“Calvin dan Nona Ceysa sudah tidak tinggal di apartemen itu lagi sehingga suratnya dikembalikan dan pagi ini baru saya terima,” terang Tony.

Tangan Olsen mengepal kuat mencengkeram pena yang sedang dipegangnya, hingga pena itu hampir saja patah. Dia yakin Ceysa pasti ikut bersama Calvin untuk tinggal di Greenland karena wanita itu suka tinggal di sana hingga dulu dia harus menyeret paksa Ceysa agar mau pulang bersamanya.

“Kirim saja dokumen itu ke Greenland, mereka pasti kembali ke
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Oppo A712018
dua bab boleh juga thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Secret Night   43. Satu Tahun Kemudian

    Satu tahun kemudian ....Bayi berumur 5 bulan menangis keras membuat konsentrasi Ceysa pada pekerjaannya pecah. Dia melepas kacamata yang dipakai dan beranjak dari tempat duduk, menjauh dari laptop dan dari semua data yang harus dia olah.“Astaga Dizon, tak bisakah kamu memberi mama waktu untuk mengerjakan pekerjaan mama?” gerutu Ceysa sambil mendekati putranya tersebut.Bibirnya mengerucut antara gemas dan kesal, menatap putranya dengan pipi kemerahan namun suara tangisannya melengking memekakkan telinga. Dia pun kemudian mengangkat putranya dan menggendongnya. Seketika tangis Dizon mereda berganti dengan ocehan menggemaskan.“Hmmm ... kamu memang tidak pernah bisa membuat mama bekerja dengan tenang. Mama harus menyelesaikan data ini hari ini,” geram Ceysa yang tak bisa marah kepada putranya.Bukannya mengerti apa yang Ceysa ucapkan, Dizon malah berceloteh sambil tertawa. Dia mengira jika mamanya sedang menggodanya dan mengajaknya bermain.Ceysa yang tadinya merasa kesal, ikut tertaw

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-11
  • Secret Night   44. Rasa Kehilangan

    “Untuk apa kamu ke sini?” Calvin bersuara terlebih dahulu dengan nada dingin.“Aku ingin bertemu Ceysa dan bicara dengan istriku,” balas Olsen tidak kalah dingin.“Jadi kalian belum bercerai? Apakah kamu tidak sadar sedang mempermainkan Ceysa dengan status yang kamu gantung itu,” sindir Calvin yang membuat rahang Olsen mengeras marah.“Aku tidak ingin bertengkar, aku akan mengakhiri semuanya hari ini juga. Aku butuh bicara dengannya untuk melanjutkan proses perceraian kami yang tertunda,” Olsen berusaha bersabar menanggapi sikap Calvin yang tidak bersahabat.“Kamu salah alamat jika mencari Ceysa ke sini,” jawab Calvin mengagetkan Olsen.“Apa maksudmu?” cecar Olsen.“Kamu pria paling bodoh yang pernah aku kenal. Hanya karena istrimu di tempat pria lain, bukan berarti dia melakukan hal yang tidak benar dengan pria itu. Apakah Ceysa tidak menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya?” ujar Calvin geram akan sikap Olsen.“Aku tidak memberinya kesempatan untuk menjelaskannya,” ucap Olsen menyad

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-12
  • Secret Night   45. Tak Bisa Menghindari Pertemuan

    Tubuh Ceysa dan Olsen sama-sama membeku, selain keterkejutan, ada kerinduan yang tersirat di tatapan mata keduanya, namun sebisa mungkin mereka sembunyikan. Kebekuan mereka mencair ketika suara Thomas terdengar menyapa Ceysa.“Akhirnya kamu datang juga, Tuan Miller sudah menunggumu dari tadi. Kemarilah! Aku akan memperkenalkanmu pada pemilik perusahaan ini,” undang Thomas.Dengan jantung berdetak kencang, Ceysa berjalan mendekati Thomas yang duduk di samping Olsen. Sesekali mata Ceysa melirik ke arah Olsen yang terus menatapnya tanpa berkedip.“Ceysa, perkenalkan ini Tuan Miller, dia yang akan menanyakan data analisis yang sudah kamu olah,” ucap Thomas, lalu ganti mengenalkan Ceysa pada Olsen. “Tuan Miller, perkenalkan ini Ceysa Harris, karyawan yang selama ini membantuku menganalisa semua data perusahaan.”Olsen menegakkan tubuhnya dan mengamati Ceysa. “Harris?” ulang Olsen menyindir Ceysa karena ternyata wanita itu tidak memakai nama belakangnya tetapi memakai nama belakang keluarga

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-13
  • Secret Night   46. Menyadari Kesalahan

    Olsen sadar rasa cemburu kadang membuatnya hilang kendali, dia tidak bisa terus mengekang Ceysa agar hidup dalam kendalinya. Wanita itu bukan robot dan sudah pasti punya keinginan dan kehendaknya sendiri.“Aku tidak bisa menjawabnya sekarang karena harus melihat konteksnya terlebih dahulu. Aku terlalu cemburu pada Calvin karena dia satu-satunya pria yang sangat dekat denganmu dan sangat mengerti dirimu, sedangkan aku terasa jauh darimu.”“Ini yang tidak aku suka darimu, kamu selalu menyimpulkan sendiri tanpa melihat dari sudut pandangku,” ucap Ceysa.“Itu terjadi karena aku belum bisa mengenalmu dengan baik. Beri aku waktu untuk mengenalmu, akan aku buktikan jika aku bisa mempertahankan pernikahan ini tanpa mengekangmu.”Hati Ceysa hampir saja goyah karena mulut manis Olsen, namun ketika mengingat kembali tentang Dizon yang kemungkinan akan membuat Olsen ragu akan status anak itu, membuat hati Ceysa mengeras.Dia tidak ingin Olsen mengatainya wanita jalang karena kelahiran Dizon. Dia

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-14
  • Secret Night   47. Mencari Alasan untuk Tetap Dekat

    “Apakah kamu bisa menjelaskan data ini diperoleh dari mana?” tanya Olsen dari belakang tubuh Ceysa dan membuatnya terkejut.Olsen membungkuk di samping Ceysa dengan wajah yang mendekat ke layar laptopnya hingga mata Ceysa bisa menatap lekat wajah pria itu, bahkan dia bisa melihat rambut tipis yang mulai tumbuh di wajah suaminya.Belum lagi aroma maskulin Olsen yang sudah tidak asing baginya, membuat jantungnya berdetak kencang dengan desiran aneh yang membuat inti miliknya memanas. Ceysa menelan ludahnya dengan susah payah berusaha bersikap normal.“Data yang mana?” tanya Ceysa memastikan, namun sialnya suaranya malah berubah parau karena gairah yang tersulut. Dia berdehem beberapa kali untuk menjernihkan suaranya.“Ya ini, apakah menurutmu data ini dibuang sebagian karena mengacaukan data yang lain?” usul Olsen.“Aku akan mencoba membuangnya dan menyerahkannya padamu setelah mendapatkan hasilnya. Apakah kamu bisa menunggumu di mejamu sendiri? Aku tidak terlalu nyaman jika bekerja den

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-15
  • Secret Night   48. Rasa Rindu yang Tidak Bisa Disembunyikan

    “Apa yang kamu lakukan di sini? apakah kamu mengikutiku?” geram Ceysa dengan nada tinggi penuh kemarahan.“Kamu meninggalkan ponselmu di kantor dan orang bernama Judy terus meneleponmu, aku khawatir dia membutuhkanmu,” jelas Olsen sambil memperlihatkan ponsel milik Ceysa.Dengan cepat Ceysa merebutnya dari tangan Olsen dan memeriksa ponselnya, ada sepuluh panggilan dari Judy yang membuat Ceysa semakin khawatir dengan Dizon.“Pulanglah Olsen, aku ada urusan penting,” usir Ceysa.“Siapa Judy? Apakah dia temanmu? Aku bisa membantumu jika kamu butuh bantuan.”“Dia hanya tetanggaku dan kami biasa makan bersama,” jawab Ceysa tanpa memberitahukan yang sebenarnya tentang Judy. “Aku tidak butuh bantuanmu dan akan sangat berterima kasih jika kamu mau pergi sekarang juga,” lanjutnya tanpa memikirkan perasaan Olsen. Yang dia pikirkan saat ini adalah Dizon dan ingin tahu apa yang terjadi sehingga Judy terus meneleponnya.Ada raut kecewa dari ekspresi wajah Olsen. Dia berpikir jika Ceysa sangat tid

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-16
  • Secret Night   49. Kesempatan Baik

    Olsen mengangguk dan tersenyum senang. Tidak menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan, dia dengan cepat menarik lepas pelindung istrinya, tangannya mengusap dan memanjakan inti milik Cesya, membuatnya menggeliat di dalam pelukan.Tak lama kemudian, inti milik Ceysa telah memanas dan melembab, memberi akses pada jari Olsen untuk menelusup masuk menyentuh kehangatan dan kelembutan istrinya.Desahan panjang menggema di dalam ruang itu ketika Olsen berusaha membangkitkan gairah istrinya. Tangan Ceysa terulur untuk menyentuh aset suaminya yang ternyata telah menggembung besar dan mengeras dibalik celana yang dipakai.Dengan tangan gemetar, Ceysa membuka ikat pinggang dan menurunkan celana suaminya, hingga teronggok di kaki pria itu.Olsen membiarkannya begitu saja tanpa berniat melepaskannya. Tubuhnya gemetar ketika tangan lentik istrinya menggenggam aset berharga miliknya dan bergerak memanjakannya.“Teruslah menyentuhnya! Sudah lama dia merindukan sentuhanmu,” ucap Olsen sambil menggerak

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-17
  • Secret Night   50. Sadar Akan Kesalahan

    Setelah Olsen pergi, air mata Ceysa jatuh menetes membasahi pipi. Ada sesuatu yang kosong di dalam dirinya menyadari jika Olsen telah memutuskan untuk pergi dari kehidupannya.Dia sadar telah melakukan kesalahan yang besar karena mementingkan ego diri, berpikir jika hal itu akan mendatangkan kebahagiaan, namun yang terjadi malah sebaliknya hidupnya kini terasa hampa.Di tengah kekalutan pikiran, Cesya teringat Dizon yang masih berada di tempat Judy. Dia hendak pergi menjemput putranya tetapi ponselnya berbunyi sehingga membuatnya langkahnya terhenti.Melihat siapa yang menelepon, Cesya segera mengangkatnya.“Halo,” sapa Cesya.“Bagaimana kabarmu?” suara berat Juan terdengar.“Kabarku baik, bagaimana dengan papa?” balas Cesya.“Tidak terlalu baik karena papa kehilangan putri papa untuk waktu yang cukup lama.” Nada sedih terdengar dari suara Juan.“Aku akan menyelesaikan pekerjaanku di sini dan segera pulang,” ujar Ceysa ingin mengakhiri penjelajahan hidupnya yang cukup melelahkan karen

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-18

Bab terbaru

  • Secret Night   68. Raca Cemas Membuat Canggung

    Keesokan paginya, Kenny terbangun dengan handuk basah di kening. Dia mengambil handuk tersebut dan hendak bangun, tetapi seketika kepalanya berputar serta berdenyut sakit.Pintu kamar terbuka dan Calvin terkejut melihat istrinya berusaha bangun dengan menahan rasa sakit. Dia segera meletakkan nampan berisi makanan lalu menopang tubuh Kenny, membantunya untuk bangun.“Tidurlah kembali, kamu masih sakit,” ujarnya.“Apa yang terjadi?” tanya Kenny dengan suara lirih.“Semalam kamu demam, beruntung menjelang pagi suhu tubuhmu sudah normal kembali,” jawab Calvin.“Apakah semalam kamu tidak tidur karena aku?” Kenny merasa tidak enak hati.“Sudah kewajibanku merawatmu dan memastikan keadaanmu baik-baik saja.” Calvin tidak merasa terbebani dengan hal tersebut.“Maaf jika aku selalu merepotkanmu. Apa yang bisa aku lakukan untuk membalas semua kebaikanmu?” Kenny bertekad untuk tidak merepotkan Calvin lagi dengan semua masalahnya.“Makan dan minumlah obatmu sehingga cepat sembuh,” balas Calvin ya

  • Secret Night   67. Rasa Percaya

    “Lepaskan tanganmu! Aku mertuamu. Ingat?” seru Fortin menghentakkan tangan Calvin.Dengan tatapan membunuh, Calvin menjauh dari mertuanya. “Kamu tidak pantas berbuat kasar pada putrimu, sekarang dia adalah istriku jadi aku memiliki hak untuk melindunginya dari siapapun yang ingin menyakitinya termasuk dirimu.”Tawa Fortin menggema di dinding rumah merespon sikap posesif menantunya terhadap putrinya. “Apa yang telah putriku lakukan terhadapmu sehingga kamu memiliki perasaan padanya? Apakah dia membuatmu kasihan, dia memang ahli melakukannya.”“Papa cukup!” tegur Kenny dengan suara bergetar, tak menyangka jika papanya tega mempermalukannya di depan Calvin.“Apa yang kamu inginkan?” tanya Calvin pada Fortin.Tak ingin papanya menimbulkan masalah lebih besar, Kenny langsung menahan perkataan papanya agar tetap bungkam.“Dia tidak menginginkan apa pun, dia hanya datang menjengukku dan tanpa sengaja aku membuatnya marah.” Kenny mewakili papanya menjawab pertanyaan Calvin.“Marah hingga tega

  • Secret Night   66. Kebahagiaan yang Timbul Tenggelam

    Kenny duduk di depan jendela dengan laptop di depannya. Dia menghabiskan waktu untuk mencari banyak referensi tentang masakan, mencatat setiap bahan dan tahapan yang dibutuhkan.Selain itu dia mendapat ide untuk membuat video pendek tentang bagaimana dia membuat masakan tersebut dan meng-upload di internet. Kegiatan itu dilakukan secara konsisten dan tanpa disangka dia mendapatkan uang dari hal tersebut.Saat menceritakan apa yang didapatkan, Calvin ikut merasa senang dan mendukung kegiatan tersebut. Ini adalah kebahagiaan pertama dalam hidupnya ketika setelah puluhan tahun akhirnya mengetahui apa yang disuka dan menjadikannya sebagai sumber penghasilan.Kebahagiaan Kenny bertambah karena Calvin membimbingnya menemukan bakat dan potensi yang selama ini tidak disadari.“Kenapa kamu tidak melakukannya dari dulu?” tanya Calvin melihat kesibukan istrinya.“Karena selama ini aku merasa tidak berguna dan tidak memiliki kelebihan apapun,” jawab Kenny lugas. Papanya yang selalu merendahkan, m

  • Secret Night   65. Atas Nama Teman

    “Apakah keadaanmu tidak memungkinkan untuk itu?” tanya Cameron menyinggung kondisi kesehatan menantunya.Kenny merasa tidak nyaman dengan pertanyaan mertuanya. “Maaf, tapi aku rasa terlalu aneh jika mama membicarakan urusan ranjangku dengan Calvin. Ini membuatku canggung,” jawabnya tak ingin membahas urusan rumah tangga yang seharusnya hanya dirinya dan Calvin yang tahu.“Kamu benar, maaf jika aku terlihat selalu menekanmu dengan hal ini, mulut tuaku ini kadang tidak bisa dikendalikan,” ujar Cameron menyadari batasan.“Apa yang sedang kalian bicarakan? Sepertinya terlihat serius.” Suara Calvin mengagetkan Kenny dan Cameron membuat mereka saling menjauh dengan ekspresi seperti pencuri yang ketangkap basah.“Mama hanya membawakan kue kesukaanmu dan mencicipi masakan istrimu yang ternyata sangat lezat,” balas Cameron menyembunyikan apa yang dibicarakan dengan menantunya.Calvin mendekat lalu mengambil kue yang mamanya bawa dan memakannya dengan ekspresi yang memperlihatkan jika kue terse

  • Secret Night   64. Kunjungan Mertua

    Kenny tak berhenti tersenyum melihat bagaimana Calvin begitu perhatian padanya, lebih dari itu suaminya memberi dia kepercayaan untuk memakai dapur dan menggunakan semua perlengkapan yang ada di sana.“Bahan apa lagi yang kamu butuhkan karena aku harus meninggalkanmu untuk ke peternakan?” tanya Calvin memastikan keperluan Kenny.“Apakah kamu tidak bisa makan bersamaku?” Kenny berharap mereka bisa makan bersama untuk pertama kali.“Aku akan makan bersamamu setelah memberi pekerjaan pada para pekerjaku,” ucap Calvin mengembalikan suasana hati Kenny yang sempat kecewa.“Pergilah! Semua sudah cukup, aku bisa melanjutkan masakan ini. Aku akan menunggumu pulang.”Tangan Calvin yang tadinya sibuk menata bahan makanan, terhenti untuk beberapa saat merasa ada yang aneh karena sekarang ada seseorang yang membuatkannya makanan dan menunggunya pulang.Untuk sesaat mata mereka saling menatap dan terkunci, membuat suasana mendadak hening.Calvin kemudian berdehem seolah membersihkan sesuatu yang me

  • Secret Night   63. Penuh Kejutan

    “Maaf aku pulang terlambat,” ujar Calvin pada Kenny saat sampai rumah setelah jam makan malam telah lewat.“Tadi papa dan mama menemaniku makan, dia memasak untuk kita.” Kenny menyampaikan apa yang terjadi di rumah.“Aku yang meminta mama memasak untuk kita karena aku merasa tidak begitu nyaman jika ada pekerja atau orang asing di sini,” terang Calvin.“Bolehkah aku yang memasak untuk kita? Tidak mungkin mama selalu ke sini untuk mengantar makanan,” pinta Kenny.“Tapi keadaanmu tidak memungkinkan,” sanggah Calvin sambil menatap kaki Kenny, hal itu tanpa sengaja menyinggung perasaan istrinya, seolah Kenny tidak bisa melakukan apa-apa karena kondisinya.“Oh … maafkan aku, bukan itu maksudku.” Dengan cepat dia memperbaiki kesalahan, sadar jika baru saja dia menyepelekan istrinya.“Meski berada di kursi roda, bukan berarti aku tidak bisa melakukan apa-apa,” ujar Kenny dengan nada dingin.“Aku hanya khawatir terjadi sesuatu padamu saat aku sedang tidak berada di rumah, apalagi peternakan s

  • Secret Night   62. Rasa Cemburu Muncul

    “Apakah kamu keberatan jika kita satu kamar?” Calvin balik bertanya untuk memastikan kenyamanan Kenny.“Aku …” Kenny menggantung ucapannya karena malu jika mengatakan jika dirinya merasa senang mereka bisa satu kamar, rasanya terlihat dirinya sedang melemparkan diri pada Calvin.Raut ragu di wajah Kenny ditangkap berbeda oleh Calvin, mengira jika istrinya itu merasa keberatan dengan kamar mereka yang menjadi satu.“Kita tidak mungkin tidur di kamar terpisah karena mamaku sering ke sini. Dia akan curiga jika pernikahan kita tidak serius. Aku harap kamu bisa mengerti,” terang Calvin mengira jika itu bisa menenangkan Kenny.Namun untuk kesekian kalinya Kenny harus menelan kekecewaan karena ternyata masalah kamar pun mertuanya masih ikut campur dan Calvin tidak benar-benar berharap mereka berada di dalam satu kamar.“Bagaimana denganmu? Apakah kamu merasa keberatan?” Ganti Kenny memastikan apa mau suaminya sebenarnya.Tak langsung menjawab, Calvin meletakkannya ke atas ranjang dan menjauh

  • Secret Night   61. Hari Pertama Menjadi Suami Istri

    Kenny mengira persiapan yang Calvin katakan adalah persiapan sederhana karena pernikahan mereka hanya dihadiri keluarga inti, namun sungguh mengejutkan ketika orang tua Calvin membawa tim penata rias untuk mengubah penampilannya.“Apakah ini tidak terlalu berlebihan? Bukankah tidak banyak orang yang hadir?” tanya Kenny menatap gaun pengantin yang dikenakan. Dia merasa tidak sempurna mengenakannya karena gaun itu terlipat kusut di antara tubuh dan kursi roda yang menopangnya.“Tentu saja tidak, hari ini adalah momen sakral kalian yang hanya sekali seumur hidup, sudah sepantasnya kamu berdandan cantik dan anggun.” Cameron menjawab protes calon menantunya.Tatapan Kenny berubah menjadi tatapan nanar mendengar jawaban Cameron yang berharap banyak padanya padahal pernikahannya dengan Calvin tidak memiliki masa depan, bahkan mereka sudah sepakat bercerai sebelum pernikahan digelar.Kenny hanya tersenyum masam menanggapi, menahan gejolak di dalam hati karena merasa telah membohongi kedua ora

  • Secret Night   60. Tidak Ada Lamaran

    Keesokan harinya, Jamie datang membuka pintu kamar rawat putrinya dengan kasar. “Kenapa pria brengsek itu tidak menghubungiku untuk membahas pernikahannya denganmu?”“Aku yang menolak pernikahan itu karena aku tahu rencana licik papa,” terang Kenny.“Dasar bodoh! Siapa yang akan merawatmu ketika kamu tidak bisa melakukan apa pun? Siapa yang akan memberimu makan? Apakah kamu tidak sadar jika sekarang sudah menjadi wanita cacat? Tidak akan ada pria yang mau menikahimu. Jangan harap aku akan memberimu uang,” murka Jamie.Mendengar perkataan menyakitkan dari papanya, air mata Kenny langsung meleleh keluar. Di saat keadaannya tidak baik-baik saja seperti sekarang ini, seharusnya papanya memberinya semangat dan tidak merendahkannya, namun yang terjadi malah sebaliknya, mulut pedas papanya berhasil menghancurkan hatinya, membuat rasa percaya dirinya runtuh.Sambil mengumpulkan keberanian, Kenny berkata, “seharusnya aku menjadi tanggung jawabmu bukan tanggung jawab seorang pria asing yang sama

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status