Share

Pertemuan

Author: Sayonk
last update Last Updated: 2021-09-25 07:03:23

"Oh, tidak-tidak, apa yang harus aku lakukan. Aku tidak tahu dunia apa ini? Aku tidak mengenal dunia ini, bagaimana aku bisa menjalaninya. Aku belum siap menjadi seorang istri." Helena mengusap wajahnya secara kasar. Lalu mengacak-acak rambutnya. Otaknya seakan mendidih. Dia sungguh tidak menerima semua ini. 

"Bagaimana bisa aku menjadi seorang istri yang tidak di cintai. Dhih, apa lagi istri kedua. Lelucon macam apa ini? Aku Helena si cantik, yang memang tidak ingin menikah di usia ku 20 Tahun harus terjebak di sini. Oh, bulshit, ancur reputasi ku jika seperti ini. Lalu bagaimana dengan tubuh ku di sana. Oh, Tuhan ... Kenapa aku harus terjebak di dunia aneh ini?" Helena berdecak pinggang. Dia ingin marah, tapi siapa yang harus ia salahkan?

Akhhh

Helena melambaikan tangannya secara kasar. Kemudian mengelus dagunya runcipnya, bergelut dengan pikirannya. Dia pun menuju ke arah balkom untuk mendinginkan pikirannya.

Sedangkan di luar kediaman Duke Cristin.

Kereta megah berhenti di halaman depan. Sepasang sepatu hitam pun turun satu persatu menuruni anak tangga. Lalu di susul oleh sepatu berwarna biru dengan gaun yang senada.

"Apa istri ku lelah?" Tanya Duke Cristin yang tersenyum lembut. Sinar bulan yang menerpa wajahnya, memperlihatkan wajahnya yang cantik dengan sejuta kelembutan dan menenangkan. Setiap saat jika dia lelah karena pekerjaan. Maka ia akan mendatangi istrinya, memeluknya karena hanya istrinya lah yang menghilangkan lelahnya.

Duchess Lilliana menggeleng, "Aku tidak lelah. Ayo masuk," ajaknya sambil menggenggam tangan Duke Cristin.

Sepasang sejoli itu pun bergandengan tangan memasuki kediaman Duke Cristin di iringi canda tawa.

Sedangkan di atas balkom. Helena menyaksikan semuanya, matanya tajam seakan ingin membakar kedua pasangan itu. Sejak tadi ia merenungi, mencerna semuanya. Meskipun Duchess Lilliana memperlakukannya dengan baik, tapi tidak bisa di pungkuri. Permintaannya adalah salah dengan menggunakan hutang budi. Pemilik tubuh asli, Viola justru hanya diam menerima dan pasrah meskipun di perlakukan tidak adil. Dia hanya ingin menyenangkan hati Duchess Lilliana sekaligus melunasi hutang budinya.

Sebenarnya ia juga kagum pada Duchess Lilliana yang selalu menasehati Duke Cristin yang harus bersikap baik pada Viola.

Dan tentunya kebaikan Duchess Lilliana yang mau berbagi.

"Terbuat apa hatinya Duchess Lilliana, kamu bahkan menyuruh suami mu untuk menikah lagi demi meneruskan keturunan Duke Cristin, ck. Pengorbanan yang luar biasa. Dan Viola memiliki seorang kekasih, huh. Aku harus lepas dari kediaman Duke ini."

"Tuan, Nyonya." Seorang pelayan pun memberikan hormat pada Duke Cristin dan Duchess Lilliana.

"Bagaimana keadaan nona Viola?" Tanya Duchess Lilliana. Waktu di pesta ulang tahun keluarga Viscount tadi, ia merasa khawatir meninggalkan Viola. Namun apalah daya, ia tidak bisa membantah suaminya karena ini menjadi kewajibannya menemani suaminya, apa lagi ia di undang oleh keluarga Viscount.

"Emm, tadi pelayan nona Viola memanggilkan Dokter. Katanya nona Viola sudah sadar." Jawab sang pelayan.

"Benarkah," wajah Duchess Lilliana langsung cerah seketika. Ia berlari, menaiki anak tangga menuju lantai atas. Sesampainya dia sana, ia langsung membuka pintu bercat putih itu.

"Viola!" Panggilnya seraya mengedarkan pandangannya. Viola gadis lugu dan manis yang sudah di anggap adik sendiri oleh dirinya. Ia sangat menyayangi Viola. Bahkan jika ada yang menjelekkan Viola meskipun keluarganya. Ia akan berdiri di depan Viola.

"Vio, kamu ada di ma ... "

Suaranya berhenti ketika melihat seorang gadis, memegangi pagar pembatas dengan menggunakan baju tidur. Rambutnya yang terurai terbawa oleh angin, membuat surai hitamnya itu melambai-lambai.

"Adik,"

Aku sekarang Viola, bukan lagi Helena batinnya sambil memejamkan matanya.

Ia membuka matanya, lalu memutar tubuhnya. Mengeluarkan senyuman indah di wajahnya. "Kakak,"

Ia membalas pelukan Duchess Liliiana yang memeluknya begitu erat.

"Kamu sudah sadar." Duchess Lilliana pun menangis, ia sangat takut kehilangan Viola. Ini salahnya yang tidak bisa menjaga Viola dengan baik.

"Terima kasih, terima kasih karena telah bangun. Maaf, aku tidak bisa menjaga mu dengan baik."

"Kakak tidak perlu menyalahkan diri mu, ini salah ku yang tidak berhati-hati. Maaf sudah membuat mu khawatir."

Viola melepaskan pelukan Duchess Lilliana. "Aku ingin beristirahat Kak, maaf bisakah kita melanjutkan besok pagi," ucapnya memelas. Ia merasa harus mengumpulkan mental lebih dulu.

"Baiklah, besok pagi kita akan berbincang-bincang lagi," ucap Duchess Lilliana tersenyum, ia mengelus pucuk kepala Viola dan berlalu pergi meninggalkan Viola.

Sementara di tempat lain.

Duke Cristin malah duduk dengan santai di ranjangnya, menyandarkan punggungnya dengan menggunakan bantal ke sisi ranjang. Tidak ada rasa senang mau pun sedih. Baginya Viola hanyalah istri pajangan tanpa arti apa pun di hatinya. Selamanya dia akan mencintai satu orang yaitu Duchess Lilliana, cinta masa kecilnya.

Comments (2)
goodnovel comment avatar
Khorik Istiana
Halo semua, salam kenal. Mampir yuk baca "Surat Wasiat Sang Duke" siapa tahu suka hehe ......
goodnovel comment avatar
Mersiana Handayani
berdecak pinggang? berkacak pinggang kali y thor
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Second Marriage With Duke   Sindiran Duke Cristin

    "Duke apa tidak ingin menemui, Viola. Dia baru sadar," ucap Duchess Lilliana seraya menaiki ranjangnya, ia duduk menyamping menghadap Duke Cristin yang memejamkan matanya, bersendekap dan menyandarkan lehernya ke bantal yang di sisi ranjangnya."Aku tidak ada waktu menemuinya, membuang waktu ku saja," ujar Duke Cristin seraya menoleh ke samping, menatap istrinya."Viola pasti senang, jika Duke menengoknya walaupun sebentar." Duchess Lilliana mencoba menawar, mungkin saja Duke Cristin mau menemui Viola. Memberikannya semangat agar cepat pulih."Dia datang kesini karena dirimu, Duchess. Bukan karena diriku. Aku menikahinya juga karena dirimu. Bagi ku sudah cukup menghargainya sekaligus menerimanya menjadi istri ku." Tegas Duke Cristin. Ia langsung membenarkan posisinya, membaringkan tubuhnya dalam posisi miring, memunggungi Duchess Lilliana. Ia kesal, Duchess Lilliana selalu memaksanya untuk melihat Viola yang tak berarti apa-apa untuknya.Keesokan harinya.

    Last Updated : 2021-09-25
  • Second Marriage With Duke   Perjanjian Nikah

    "Maaf, Nona. Tuan sedang sibuk dan tidak ingin di ganggu," ucap seorang laki-laki yang menghalangi jalannya saat memasuki ruangan kerja Duke Cristin. Viola melirik, tanpa mengucapkan sepatah kata apapun. Dia langsung menepis tangan yang mengalangi jalannya. Kemudian membuka handle pintu di depannya. "Nona, jangan lancang." Bentak sang Kesatria. Viola menghentikan kembali langkahnya. Saat tubuh kekar itu di depannya. "Duke!" Teriak Viola menggelagar di ruangan itu. "Nona!" Bentak laki-laki itu seraya menatap tajam. Duke Cristin menghentikan aktivitasnya. Dia menatap sang kesatria dan istri keduanya. "Biarkan dia menemui ku, Luis." "Maaf, Tuan. Saya tidak bisa mencegah nona Viola memasuki ruangan Tuan." Duke Cristin mengangguk, kemudian Kesatria Luisa memberikan hormat dan berlalu pergi. "Ada apa?" Tanya Duke Cristin datar. Dia tidak memil

    Last Updated : 2021-09-25
  • Second Marriage With Duke   Istri Kedua Duke Cristin

    Viola berjalan tanpa arah dan tujuan di ekori Milea. Sepanjang langkahnya, bibirnya tak berhenti menggerutu. Dia bahkan mengeluarkan semua unek-uneknya. Entah berbagai macam sumpah serapah apa yang dia keluarkan. Viola berdecak pinggang sambil menghentikan langkahnya."Ini tidak bisa di biarkan, aku harus membuat wanita bangsawan itu diam tak berkutik. Enak saja dia membentak ku, memarahi ku dan menghakimi ku."Viola berjalan tanpa memperhatikan, ia kembali menunduk dan menggerutu. Hingga tanpa ia sadari, tubuhnya menabrak seseorang."Maaf, maaf, saya tidak sengaja," ucap Viola seraya memegangi lengannya yang hampir terjatuh.Rahang orang itu mengeras, dia tidak suka di sentuh. Namun ada rasa aneh di tubuhnya. Tiba-tiba jantungnya berdisko. Dia langsung menoleh, melihat siapa yang sedang memegangi lengannya.Seperti sebuah cahaya dan bunga baru mekar. Matanya menatap wanita di depannya yan

    Last Updated : 2021-09-25
  • Second Marriage With Duke   Bentakan

    "Kemana dia?" Duke Arland celingak-celinguk kanan kiri. Dia mencari seorang gadis yang menggemaskan dan lucu.Sang Kesatria yang berada di sampingnya pun langsung menawarkan diri. "Tuan, biar saya saja yang mencarinya.""Tidak! ayo kita cari bersama-sama," ucap Duke Arland mempercepat langkahnya seraya melihat kanan-kiri."Itu dia," Duke Arland berlari dengan cepat. Menerobos orang yang berlalu lalang. Dia tidak boleh kehilangan wanita itu. "Hey, Nona."Viola dan pelayan Mia menoleh ke belakang. Sejurus kemudian, Viola kembali menghadap lurus dan melanjutkan langkahnya. Ia tak memperdulikan pria aneh di belakangnya."Hey, Nona. Mau kemana?" Tanya Duke Arland berbasi-basi. Langkahnya, dia sejajarkan dengan langkah Viola dan pelayan Mia.Sedangkan sang Kesatria ingin memuntahkan darah. Junjungannya berbicara lembut, bahkan wanita yang baru dia temui. Seumur hidupnya, junjungannya membaut benteng pertahanan. Hanya ada Lilliana dan Lillian

    Last Updated : 2021-09-25
  • Second Marriage With Duke   Aku Takut

    Mendadak pikiran Viola langsung berhenti. Dia melebarkan telinganya mendengarkan ucapan Duke Cristin. Semenjak kapan dirinya di pandang seorang istri. Bukankah dirinya hanya patung penghias kediaman Duke.Duchess Lilliana tersenyum, artinya Duke Cristin sedikit demi sedikit telah membuka hatinya. Baru kali ini dia mendengarkan pengakuan Duke Cristin meskipun dalam keadaan marah."Istri? Semenjak kapan?" Viola tersenyum, ia menepuk bahu Duke Cristin. "Jangan menganggap ku istri. Aku tidak menyukainya."Viola mengelus tangannya yang di tepis oleh Duke Cristin. Laki-laki itu sepertinya sangat marah. Bahkan kilatan petir itu muncul di matanya. Layaknya Harimau yang akan mengoyak mangsanya.Sedangkan Duke Cristin menahan nyeri di hatinya. Dulu wanita itu ingin sekali dia akui. Tapi sekarang, dengan mudahnya mengatakan tidak menyukainya."Status mu, istri ku, suka tidak suka itulah kenyata

    Last Updated : 2021-09-27
  • Second Marriage With Duke   Tuduhan

    Keesokan harinya.Nampak seorang gadis masih bergelut di dalam selimutnya, rasa hangat di dalam selimut sangat pas di musim dingin itu.Butiran demi butiran berjatuhan, hingga halaman depan di kediaman Duke Cristin terpenuhi oleh bola kecil putih itu."Nona, bangun." Gadis muda itu menggeleng pelan, matanya menatap wanita yang masih setia meringkuk di bawah selimut. "Duchess Lilliana memberikan pakaian hangat untuk nona." Sambungnya lagi."Sudah lah taruh saja di atas sofa, aku ngantuk plus dingin. Jangan ganggu aku." Kesal Viola di dalam selimut tebalnya. Bahkan ia begitu enggan menyentuh air. Tubuhnya pasti membeku bak patung es."Tapi Nona sudah di tunggu oleh Duke dan Duchess."Viola menyibak selimutnya, ia bangkit dengan rambut acak-acakan. "Bilang pada mereka aku ngantuk dan akan makan di sini," ucap Viola mendaratkan tubuhnya ke atas empuknya bantal dan kasurnya itu. Matanya me

    Last Updated : 2021-09-29
  • Second Marriage With Duke   Tidak Berhak

    "Viola!" Sentakan Duke Cristin membuat ruangan itu seakan runtuh. Rahangnya mengeras, matanya memerah. Ia pun memejamkan kembali matanya untuk meredakan amarahnya. Dulu, ia memang mengatakannya. Bahkan hatinya tidak merasa berat sedikit pun, ia hanya menganggap Viola adiknya saja dan tanpa melibatkan perasaan apapun, namun sekarang, semuanya berbeda. Ada rasa yang tak menentu di hatinya."Aku tidak mengijinkan mu." Tolaknya secara halus. Perasaannya dulu hanya sebatas adik, tidak lebih. Membuatnya tidak betah di kediamannya, membuatnya membenci, ia sudah memutuskan membuat benteng yang kokoh, tapi kenapa sekian lama ia membuat benteng. Tiba-tiba benteng itu seakan runtuh dalam sekejap.Viola menggaruk pipinya yang tidak gatal. Tidak ada alasan baginya untuk tidak pindah. Tidak ada alasan baginya untuk bertahan. "Sudahlah, aku akan membicarakan pada Duchess."TokTokTokPelayan Milea muncul di de

    Last Updated : 2021-09-29
  • Second Marriage With Duke   Merawat

    "Viola, tetaplah tinggal di sini." Duchess Lilliana menghentikan langkahnya tepat di belakang Viola. Matanya menatap Duke Cristin. Mata itu, mata yang mengisyaratkan untuk menghentikan Viola. "Tetaplah di sini, Vio." Sambungnya tanpa mengalihkan pandangannya. Ada kesedihan di dalam matanya, namun bibirnya tak mengucapkan apapun.Duke Cristin memalingkan wajahnya. Duchess Lilliana pasti mengerti kemauan dirinya."Terima kasih Duchess dan terima kasih Duke."Viola melanjutkan langkahnya, ia terus berjalan tanpa menoleh ataupun menghentikan langkahnya. Hatinya sangat lega, ia bisa bernafas teratur."Viola." Suara bariton itu memekik di telinga Duchess Lilliana."Bisakah kamu tinggal di sini." Sebuah ucapan yang sangat berat, namun hangat. "Tinggalah di sini Vio,"Telinga Duchess Lilliana memanas, entahlah, ia tidak suka dengan suara hangat itu. Ia menepis pikirannya yang bercabang, mengatakan tidak masalah dan tidak akan terjadi apa-apa.

    Last Updated : 2021-09-30

Latest chapter

  • Second Marriage With Duke   Malam Yang Hangat

    Seusai makan malam, Duke Cristin mengantarkan Viola ke kamarnya. Kedua berjalan dengan rasa canggung tanpa menimbulkan suara."Selamat malam Vio.."Duke Cristin tersenyum dan hendak pergi. Namun sebuah tangan menghentikannya. "Apa Duke tidak tidur di kamar ini? Maksudnya kita tidur bersama."Seulas senyum muncul di kedua sudut bibir Duke Cristin. Ia lalu menoleh dan mengelus tangan Viola yang sedang memegangnya. Duke Cristin memeluk Viola, mendekapnya dengan erat. Menumpahkan tangisannya ke bahunya. Tubuhnya bergetar di irikan isakannya."Aku mencintai mu, Viola. Sangat! Sangat mencintai mu. Demi apapun, akan aku lakukan."Dalam sekali kedipan, buliran bening itu mengalir deras. "Viola." Hatinya sangat sakit mengingat semua perlakuannya.Demi membentengi hatinya, ia menyakiti wanita yang rela untuk Duchess dan dirinya, tapi ia tidak pernah tahu, bahagiakan dia? Seharusnya ia menanyakannya. "Viola."Viola melerai pelukannya, meng

  • Second Marriage With Duke   Kembali Ke Kediaman Duke

    Viola menatap ke arah langit, buliran salju turun mengenai wajahnya.Duke Cristin yang melihatnya dari jauh pun menghampirinya, tangannya bergerak membuang buliran salju yang mengenai pipi kanannya."Duke."Duke Cristin menahan air matanya, wanita yang berdiri di hadapannya, wanita yang dulunya ia abaikan demi Duchess, mencoba membencinya karena takut akan ada hati yang terluka. Namun perasaan itu tumbuh dan semakin tumbuh, sehingga ia tidak bisa mengabaikannya dan malah ingin menggenggamnya.Diam-diam ia mencintai wanita itu, mengorbankan perasaannya demi seorang wanita, tapi sekarang ia bahagia sangat bahagia. Meskipun ia tidak ingin Duchess pergi, karena bagaimana pun juga. Wanita itulah yang hadir untuk pertama kalinya dalam hidupnya."Terima kasih telah bersedia kembali."Viola diam, ia masih belum memberitahukan. Bahwa hatinya telah menerima Duke. Ia ingin tahu, seberapa besar cinta sang Tuan Duke padanya."Ya,

  • Second Marriage With Duke   End

    Viola mengetuk pintu Javier, ia mengetuk dengan hati-hati. "Sayang."Tidak ada sahutan, Viola memberanikan diri memasuki ruangan itu.Diedarkannya pandangannya itu ke seluruh ruangan, namun tidak menemukan sosok yang ia cari. Hingga pandangannya melihat gorden yang terombang-ambing terbawa angin."Sayang...""Jangan memohon, Bu. Ibu tahu, aku tidak bisa melihat air mata Ibu. Aku tidak bisa.... "Viola berusaha menahan air matanya. "Apa yang harus ibu lakukan, Sayang?""Apa Ibu masih mencintai Ayah?""Ibu tidak tahu, yang ibu tahu. Ibu masih kecewa. Bisakah kami egois menginginkan orang tua bersama. Bisakah kami egois menginginkan Ibu dan Ayah bersama, kita lalui bersama."DegViola tersenyum, berusaha meyakinkan hatinya. "Ibu akan menuruti mu, ibu akan berusaha menerima Ayah mu."Javier seketika memutar tu

  • Second Marriage With Duke   Hati Yang Kecewa

    Duke Cristin semakin terpukul, sangat jelas Viola menolaknya dan hal itu membuat Duke Aland tertawa sinis."Viola apa maksud mu? Kita belum bercerai dan tidak ada kata cerai di antara kita." Duke Cristin mengalihkan pandangannya. "Lebih baik kalian pergi, kalian tidak di undang di sini.""Aku memiliki urusan, aku tidak bisa menemani kalian," ujar Viola dengan halus. Ia tidak mau menyinggunga keduanya.Lagi-lagi Viola membuatnya cemburu, perkataan Viola yang halus membuat cemburu. "Viola."Viola berdiri, ia memilih pergi dari pada harus mendengarkan perkataan Duke."Tunggu Duke!" Cegah Duke Aland. "Sebaiknya Duke menjauh dari Nyonya Viola.""Apa maksud mu?" Duke Cristin menarik kerah baju Duke Aland, kemudian melepaskannya dengan kasar. "Dan kamu, kamu hanyalah masa lalu atau mantan kekasih Viola. Dia sekarang adalah istri ku, jadi jangan mengganggunya lagi." Duke Cristin menatap laki-laki di samping Duke Aland. Peringatan tegasnya membuat la

  • Second Marriage With Duke   Penolakan Halus

    Sepanjang malam Viola memikirkan perkataan Eryk, sebuah surat yang berada di tangannya. Memikirkan nama Jasper dan Javier."Apa aku kembali saja?""Tapi rasanya."Tak terasa sinar matahari mulai memasuki kaca jendela, Viola masih tak bergeming di kursinya, lelah berdiri. Ia memilih untuk duduk.TokTokTok"Nyonya sarapan sudah siap," ujar Milea.Viola pun mendekati pintu, ia keluar dengan hati tak karuan. Duduk di tengah-tengah kedua putranya, di raihnya susu di sampingnya itu, dalam sekali teguk, susu itu pun tandas tanpa tersisa."Apa ada sesuatu yang mengganggu pikiran Ibu?" Tanya Javier. Mungkin karena sosok ayahnya yang datang dan mengganggu pikiran ibu. Ia sudah tahu semuanya, Duke Cristin adalah Ayahnya dan Eryk adalah kakak angkatnya.Sejujurnya ia sangat ingin memiliki keluarga lengkap, tapi mau bagaimana lagi? Ia tidak akan memaksa keinginan sang ibu. Kebahagiaan ibunya adalah kebahagiaannya.E

  • Second Marriage With Duke   Kembalilah

    Duke Cristin memegang pergelangan tangan laki-laki di sampingnya, kedua ekor matanya pun melirik laki-laki itu.Ia ingat betul, sebelum menikahi Viola. Ia sudah menyelidiki semua identitas Viola termasuk kekasihnya."Lepaskan tangan anda dari istri ku."Laki-laki itu langsung melepaskan tangannya. Namun sorot matanya mengisyaratkan permusuhan yang mendalam."Vio, bisakah kita bicara." Pinta laki-laki itu memohon."Apa maksud anda?" Duke Cristin berpindah tempat. Dia menjajarkan tubuhnya dengan tubuh Viola. Kemudian merangkul pinggangnya. "Viola adalah istri ku, jadi anda harus meminta ijin pada ku, tapi aku tidak mengijinkannya."Duke!"Viola menggoyangkan bahu kanannya agar Duke Cristin memundurkan tubuhnya. Ia merasa risih dengan lirikan orang."Sayang, apa kamu merasa malu? Emm baiklah, aku akan meminta jatah pada mu nanti malam. Kamu ingat kan, nanti malam janji mu.""Duke!""Ah, iya. Aku tahu, jangan ma

  • Second Marriage With Duke   Kedatangan Masa Lalu

    Sinar matahari mulai menembus kaca. Menerpa wajah seorang wanita yang tengah berdiri di depan kaca jendela itu, matanya lurus melihat ke halaman depan seolah pikirannya terbang entah kemana.TokTokTok"Nyonya."Panggilan itu belum membuyarkan lamunannya. Ia tetap melihat ke depan. Hingga ketukan entah berapa kalinya. Kedua matanya langsung berkedip.Ah"Iya Milea."Langkah kakinya bergegas menuju ke arah pintu. "Ada apa?" Ia melihat seorang wanita yang turut membohonginya tengah berdiri dan tampak ragu mengucapkan sesuatu."Katakan saja, aku tidak marah pada mu, walaupun aku cukup kecewa pada mu.""It-""Itu....""Di luar ada Tuan Duke, Nyonya."Viola menatap ke atas, kemudian menghembuskan nafas dari mulutnya. "Baiklah, aku akan menemuinya," ujarnya bergegas pergi. Semal

  • Second Marriage With Duke   Kebenaran

    Viola diam seribu bahasa, Duke Cristin pun berharap Viola mau menerimanya kembali."Tolong pikirkan Viola, ini permintaan dari Duchess."Otak Viola tak bisa berfikir, kejadian ini sangat mengejutkan baginya. Ia pun langsung pergi dengan membawa surat itu, melipatnya kembali, lalu Memasuki Restaurant tadi, terlihat kedua putranya berbincang dengan laki-laki yang tadi bersama Duke Cristin."Nyonya Viola."Viola menatap ringan, ia pun langsung melihat ke arah kedua putranya. "Ayo pulang!""Kakak aku pulang."Aronz tersenyum, ia mengelus kepala Jasper. "Lain waktu kita akan bertemu kembali.""Iya kak." Tangan kanannya beralih mengelus kepala Javier.Viola meraih kedua tangan putranya. Sampai di ambang pintu Restaurant. Mereka kembali berpapasan dengan Duke Cristin."Aku harap kamu jangan memarahinya."Viola kembali melanjutkan langkah kedua kakinya.Sesampainya di kediamannya. Ia melihat Milea dan E

  • Second Marriage With Duke   Lima Tahun Kemudian

    Sebelumnya alurnya memang author pengen gak balikin, tapi melihat karya orang lain banyak yang balik ada juga yang enggak jadi author putuskan milih yang balik saja.Lima Tahun Kemudian...Duke Cristin tak pernah lelah melihat sebuah lukisan yang terpanjang indah di ruangannya, salah satunya wanita pertama dan kedua. Salah satunya memiliki peran di hati Duke Cristin.Selama Lima Tahun ini, ia hanya bisa menatap dalam-dalam kedua lukisan itu. Duchess Lilliana yang pada akhirnya meninggal sebelum ia membawa Viola kembali dan ini janji terakhirnya."Maafkan aku Duchess, tapi aku berjanji akan membawa Viola kembali."Sebelum Duchess pergi, ia sudah memberi tahukan, bahwa ia dan Viola sudah memiliki anak. Duchess sangat bahagia dan saat itu, Eryk pun juga tahu.Laki-laki yang sudah berumur 10 tahun itu juga berjanji pada Duchess, akan membawa nyonya Viola dan kedua putranya.

DMCA.com Protection Status