Sebatas_PERMAINAN_Pacarku
70. Perjanjian Janji Suci MARAY
Ayana melangkah menyurusi jalan, sesekali dia menendang kerikil yang dia lihat. Motor yang Erin berikan untuknya tadi baru saja mogok entah karena apa. Karena tidak mau terlambat menuju ke sekolah, Ayana memilih menitipkan sepeda motornya di bengkel. Jalanan yang dia lewati entah mengapa sepi. Biasanya ada beberapa taksi yang mau lewat di jalan ini, tetapi kali ini tidak. Membuat Ayana harus jalan kaki entah sampai kapan. Hingga suara klakson sepeda motor membuatnya menoleh. Mendapati Ale yang baru saja datang dan menghampirinya. Cowok itu tampak melepas helmnya lalu mengernyit, menatap heran kenapa Ayana berjalan kaki seperti itu.
"Kok jalan?" tanya Ale lembut. Ayana menunjuk ke arah bengkel yang masih belum terlalu jauh dari tempatnya berdiri.
"Mogok!" rengers Ayana seraya memanyunkan bibirnya. Membuat Ale yang melihat itu terkekeh. 
#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku 71. Bahagiaku Bersamamu "Coba sekali saja kamu tanyakan apa yang bisa membuatku bahagia. Satu jawabanku. Yaitu, bahagiaku adalah bersamamu." _Ayana Choirunnisa_ *** Ayana dibuat terkejut ketika melihat Marsel sudah berdiri di depan pintu kelasnya. Gadis itu langsung berdiri di depan cowok itu, membuat Marsel tersenyum. Keduanya berjalan beriringan dengan kedua tangan yang saling bertautan. Dengan senangnya Marsel mengayunkan tautan tangan mereka seperti anak kecil, membuat Ayana tersenyum. Sepertinya Marsel dalam mode manja. Biarkan saja, daripada cowok itu marah kepadanya lagi. "Ke rumah aku ya, Ila sama ibu kangen katanya," ujar Marsel sebelum cowok itu memasangkan helm kepada gadisnya. Ayana mengangguk setuju, toh Erin berkata padanya akan pulang larut malam. Daripada dia bosan di rumah seorang diri, lebih baik dia menerima tawar
#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku72. Sama Saja"Dia itu bak bunga mawar. Cantik tetapi mematikan. Saat kugenggam, luka yang dapatkan. Darah yang kuberikan. Namun, mawar itu dengan cepat layu begitu saja. Melupakan bagaimana aku berjuang mendapatkannya. Bukankah benar begitu, kekasihku?"_Ayana Choirunnisa_***"Sini-sini foto!" Ajak Ayana kepada Ila.Marsel yang sudah siap duduk di samping gadisnya, mendengus. Ketika melihat dengan semangat Ila menghampiri gadisnya. Lalu, duduk di tengah-tengah mereka. Hera yang sudah siap memegang ponsel milik Ayana pun mulai menginstruksikan posisi mereka agar semakin merapat. Marsel tentu saja dengan segera menarik pinggang gadisnya agar mendekat. Ila pun tak mau kalah, dia juga memeluk erat tubuh gadis itu. Hera yang melihat itu tersenyum, mengacungkan jempol dan langsung memotretnya. Tidak hanya satu, tetapi banyak. Bahkan di mana Ayana dan M
#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku73. Tidur Bareng"Apapun aku lakukan agar kamu kembali tersenyum cerah. Karena aku tak mau melihat mentariku selalu tertutup awan hitam."_Unknow_"Kamu berkata seperti itu seakan kamu adalah penyembuh lukaku di kisah ini, tetapi nyatanya kamu juga menjadi alasanku terluka."_Ayana_***Malam ini, Marsel sudah siap dengan pakaiannya. Cowok itu sangat amat rapih bahkan bau parfum begitu menyeruak dari dirinya. Marsel menatap pantulan tubuhnya di cermin. Berdecak kagum seraya menyugar rambut hitamnya yang basah ke belakang menggunakan jari-jari tangannya."Gue emang ganteng," pujinya kepada dirinya sendiri. Lalu, terkekeh. Dia menatap sejenak ke arah jam dinding. Waktu masih menunjukkan pukul setengah delapan malam. Setelahnya cowok itu berjalan keluar dari kamarnya.Menuruni anak tangga, menemui
#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku74. Tercyduk"Baru saja semalam kau menghiburku dan membuatku merasa seperti ragumu, tetapi pagi ini kamu kembali membuatku terjatuh ke jurang kekecewaan."_Ayana Choirunnisa_Erin baru memasuki rumahnya langsung melangkah menuju ke kamar putri semata wayangnya. Dia hanya ingin mengecek apakah anaknya sudah terlelap dan tidur dengan benar atau tidak. Tetapi, hal lain yang dia dapatkan. Di sana tidak hanya Ayana yang tengah tertidur terlelap tetap ada juga Marsel. Keduanya masih setia dalam posisi saling memeluk. Membuat Erin langsung berteriak nyaring."Apa yang kalian lakukan! Ya ampun, Marsel, Ayana!" teriaknya.Marsel dan Ayana yang sedang tertidur seketika terlonjak kaget. Keduanya dengan kompak mengubah posisi mereka menjadi duduk. Marsel menguap lebar sedangkan Ayana mengucek kedua matanya. Walaupun keduanya tetap sama dalam
#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku75. Bersama Rain"Bahagia itu tidak harus dengan kekasihmu. Temanmu, sahabatmu, orangtuamu pun juga bisa menjadi alasan kamu tersenyum. Jadi, jangan pernah mengeluh kau tak pernah bahagia, bahwa nyatanya bahagia ada di dekat kita."_Author***Ayana terdiam. Sejak tadi gadis itu bertopang dagu seraya melamun. Tidak memperdulikan kelasnya yang saat ini begitu gaduh. Rain yang semula asik ikut bernyanyi karena sang biang kerok Kevin yang tengah melakukan konser dadakan pun menoleh. Menatap nanar gadis yang duduk di sampingnya. Dia mengguncang pelan bahu Ayana, membuat Ayana mengerjap."Masih pagi galau mulu, kuy happy ajalah." Rain memeluk pinggang Ayana. Membuat Ayana tersenyum. Dia mengangguk dan menatap ke sekeliling. Dia baru menyadari bahwa mereka tengah melakukan aksi konser dengan Kevin sang penyanyi dadakan di depan sana seraya naik ke atas m
#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku76. Menjadi yang Kedua"Dulu, kupikir aku berada di posisi pertama pada hatimu. Tetapi, kini kutahu bahwa aku bukanlah ratu di posisi itu."_Ayana_***Hari senin menyapa dunia, membuat para murid mengeluh. Upacara bendera adalah alasan mereka membenci hari itu. Bukan apa, tetapi amanat yang sangat panjang dari sang guru membuat kedua kaki mereka pegal. Terlebih, amanat yang dibawakan selalu sama itu-itu saja, membuat para murid mulai bosan. Ditambah terik sang mentari membuat para murid mulai kesal setengah mati. Pagi ini, Ayana datang dengan tergesa-gesa. Bahkan, gadis itu hanya memakan sedikit sarapannya saja. Penampilan gadis itu pun tak serapih biasanya. Ayana menundukkan tubuhnya, sebagai kedua tangannya yang menjadi penahan berat tubuhnya. Marsel yang memang berada di parkiran bersama kedua sahabatnya pun mendekat. Dia memang tidak bisa menjemput kekasihnya itu, karen
#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku77. Satu Arah yang Selalu Sama"Kamu selalu mengatakan bahwa kau akan berlari ke arahku, tetapi nyatanya tidak. Kamu memilih berputar dan berlari ke arahnya. Lalu, aku harus apa?"***Malam sebelumnya, Marsel di rumah Vanya. Keduanya bercanda tawa bersama. Mereka memilih film komedi. Marsel yang memegang bungkus keripik singkong dan duduk di samping Vanya dengan Vanya yang begitu nyaman bersandar di dada bidang cowok itu sesekali mengambil keripik singkong yang Marsel pegang. Vanya tertawa terbahak-bahak ketika melihat adegan yang menurutnya lucu begitu pula dengan Marsel. Keduanya sangat menikmati film itu sampai tak sadar waktu terus berputar dan mulai menunjuk pukul tengah malam. Saat film itu usai, barulah keduanya tergeletak di atas lantai yang dingin seraya memegangi perut mereka yang kram karena tak henti-hentinya tertawa. Bahkan Vanya sampai mengeluarkan air matanya.
#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku78. Murka"Kukira saat kau kudiamkan, kau akan menyadari kesalahanmu tetapi tetap saja. Cukup, aku melihatmu bahagia di atas keseihanku!"_Ayana_***Ayana mendengus. Dia kembali membuang muka, tidak tahan melihat tawa kedua manusia yang berada di jok depan mobil. Siapa lagi kalau bukan Ayana dan Marsel. Kini, gadis itu kembali menjadi yang kedua, di belakang! Padahal tadi jok depan yang diduduki Vanya adalah tempatnya. Maksudnya, tadi ya sebelum Marsel memutuskan untuk menjemput Vanya juga, membuat Ayana lagi harus mengalah dan duduk di jok belakang. Namun, apa? Sekarang dia seakan obat nyamuk di sana. Marsel bahkan tidak mengajaknya berbicara dan hanya asik dengan sang sahabatnya. Menyebalkan sekali. Ayana berdehem keras, membuat Marsel tersadar bahwa di jok belakang juga ada gadisnya. Kenapa dia mudah sekali melupakan Ayana jika dirinya ada di samping Vanya?
#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku85. Endingnya"Sebenarnya tidak ada kata 'ending' di setiap kisah. Karena hidup terus berlanjut walaupun kematian tengah menunggu."_Author_***Di atas panggung mewah di depan sana, berdiri sepasang suami-istri, yang baru saja resmi. Ayana dan Marsel tampak sangat bahagia. Senyum terus terpatri di wajah mereka. Hari ini, mereka sudah benar-benar resmi memiliki satu sama lain. Tidak berselang lama, Rain, Vanya, Jasmin, Zewa, Ale, dan Farez datang mendekati mereka dengan saling berpasangan dengan pasangan mereka masing-masing."Cie udah nikah!" ujar Rain dan langsung memeluk tubuh Ayana erat."Cepet nyusul," ujar Ayana seraya terkekeh. Mendengar itu Rain mengerucutkan bibirnya. Menatap sinis ke arah Ale."Noh, dianya aja yang gak peka-peka!" sungut Rain seraya menghentak-hentakkan kedua kak
#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku84. Truth or Dare!Bisa lepas dari bau-bau obat dan juga makanan hambar, Ayana menghirup kembali udara bebas banyak-banyak. Padahal gadis itu sudah pulang sejak tiga hari yang lalu. Marsel yang berdiri di samping gadis itu tersenyum tipis. Rambut panjang Ayana bertebaran tertiup angin. Senyum manis terbit wajah gadis itu. Kedua mata gadis itu tampak terpejam menikmati belaian lembut sang angin. Sinar mentari yang tak terlalu terik membuat suasana semakin membuat suasana semakin sejuk. Kedua tangan gadis itu menggenggam erat pagar pembatas rooftop. Marsel perlahan menggenggam tangan kiri gadis itu, lalu menautkannya dengan tangan kanannya membuat kedua mata cantik Ayana terbuka."Seneng?" tanya Marsel. Ayana mengangguk semangat."Banget!" jawabnya menggebu-gebu. Kini, keduanya tengah menghabiskan waktu bersama di rooftop. Bel masuk beberapa menit yang lalu membuat
#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku83. Dia Kembali"Sang mentari redup, membuat dunia tenggelam dalam kegelapan. Menyisakan rasa kesedihan dan juga kehampaan. Hingga semuanya terobati akan kembali sang mentari."_Marsel_***Kedua manik mata yang sudah sebulan itu tak pernah terbuka perlahan terbuka. Kedua mata indah itu menatap ke sekeliling, dia tahu sekarang dirinya berada di mana. Rumah sakit. Gadis itu menoleh ketika merasakan tangan kanannya berat seakan ada sesuatu yang menimpanya. Seulas senyum terpatri di wajah pucat itu ketika mengetahui seseorang yang amat dia cintai kini tertidur di sampingnya dengan tangan kiri cowok itu menggenggam erat tangan kanan miliknya. Namun, bayangan di mana perlakuan cowok itu, membuat senyum indah itu pudar bergantikan dengan hembusan napas panjang. Perlahan dia melepaskan cengkraman tangan itu dengan sangat amat pelan. Tetapi, rupanya pergerakannya membuat cowok itu t
#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku82. Menanti"Aku tahu Tuhan sedang menghukumku, tapi aku tidak akan lelah untuk menunggumu kembali menyapaku."_Marsel Anggara Saputra_Erin mendesah ketika melihat sosok Marsel masih setia menunggu putrinya yang belum kunjung membuka kedua matanya. Sudah satu minggu, Ayana tidak menampilkan tanda-tanda akan segera sadar dari komanya. Satu minggu itu pula, Marsel setia menunggu gadis itu seraya sesekali mengecup punggung tangan putrinya, atau mengajak mengobrol walau tidak mendapatkan respon, atau tidur di bangku samping brangkar gadis itu. Erin sendiri sudah beberapa kali menyuruh Marsel untuk beristirahat. Bahkan, cowok itu hanya pulang untuk mengisi perut dan mandi. Tetapi, setelah dua hari yang lalu, cowok itu memutuskan untuk menetap di rumah sakit ketika mendapati informasi bahwa gadisnya ngedrop. Membuat semakin cemas. Sekolah? Bahkan cowok itu mengambil izin hanya untuk menjaga gad
#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku81. Keduanya Pergi"Gue memang salah, tapi haruskah aku benar-benar ditinggalkan? Sendirian? Aku hanya butuh seseorang yang mau menuntun ke jalan kebenaran!"_Dia yang Ditinggalkan_***Kini Vanya sedang duduk seorang diri di balkon kamarnya. Dia menatap kosong ke langit malam. Berkali-kali terdengar helaan napas dari bibir mungil gadis itu. Hari itu juga, dia kehilangan sosok sahabat kecilnya, Marsel. Dia menoleh ketika mendengar suara dering dari ponselnya. Menatapnya sejenak sebelum mengangkat telepon tersebut. Farez, meneleponnya. Dia menepuk kening ketika baru mengingat bahwa cowok itu pulang ke Indonesia hari ini. Dia lupa tidak menyambut kedatangannya. Dengan segera dia mengangkat telepon. Tapi, sudah sepuluh menit, tidak ada yang bersuara. Vanya pun memilih diam, dia tidak tahu harus mengucapkan apa."Fa–""
#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku80. Si Protagonis Berkedok Antagonis"Jangan hanya menilai buku dari covernya tapi, lihatlah isinya. Begitu pula dengan manusia."_Author_"Gue gak peduli semua orang melihat gue sebagai penjahat di kisah ini, karena gue hanya mengikuti alur yang mereka bicarakan."_Unknow_***"Gak guna lo, lukain diri sendiri kaya gitu." Ucapan seseorang membuat Marsel menoleh. Dia mengernyit mendapati seorang gadis yang kini berdiri di hadapannya dengan melipat kedua tangannya di depan dada seraya tersenyum remeh ke arahnya."Lo ...."Cewek itu terkekeh, melihat raut wajah cowok di depannya. Mana yang sosok kakak kelasnya yang angkuh? Dia melangkah mendekat, menatap kakak kelasnya dari bawah sampai atas. Kacau, satu kata yang menilai penampilan Marsel. Kini, dia tidak bersama para teman-temannya, dia memilih
#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku79. Kecelakaan"Aku bertanya padamu, aku di matamu adalah sebuah pohon atau bunga? Jika kau menjawab pohon, aku tak terkejut lagi sebab aku memang hanya sebatas sandaran lelah dan juga pelindungmu dari sang mentari. Tapi, jika kau menjawab bunga, aku cukup terkejut. Karena aku indah di matamu."_Ayana_***Ayana berlari dengan kencang, tidak peduli bahwa dia sudah menabrak para murid lain berkali-kali. Dia terus berlari, hatinya sungguh benar-benar sesak, air matanya terus meluncur dengan deras. Dia memilih keluar gerbang, tidak peduli satpam marah karena ulahnya. Tetapi, siapa sangka. Ada sebuah mobil melaju kencang dari arah samping. Suara klakson dari mobil membuat Ayana seketika menoleh. Kedua matanya membola dan pada hitungan detik kecelakaan terjadi. Tubuh Ayana terlempar beberapa meter. Sang pemilik mobil langsung mengerem, lalu berlari keluar. Zewa yang melihat kejad
#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku78. Murka"Kukira saat kau kudiamkan, kau akan menyadari kesalahanmu tetapi tetap saja. Cukup, aku melihatmu bahagia di atas keseihanku!"_Ayana_***Ayana mendengus. Dia kembali membuang muka, tidak tahan melihat tawa kedua manusia yang berada di jok depan mobil. Siapa lagi kalau bukan Ayana dan Marsel. Kini, gadis itu kembali menjadi yang kedua, di belakang! Padahal tadi jok depan yang diduduki Vanya adalah tempatnya. Maksudnya, tadi ya sebelum Marsel memutuskan untuk menjemput Vanya juga, membuat Ayana lagi harus mengalah dan duduk di jok belakang. Namun, apa? Sekarang dia seakan obat nyamuk di sana. Marsel bahkan tidak mengajaknya berbicara dan hanya asik dengan sang sahabatnya. Menyebalkan sekali. Ayana berdehem keras, membuat Marsel tersadar bahwa di jok belakang juga ada gadisnya. Kenapa dia mudah sekali melupakan Ayana jika dirinya ada di samping Vanya?
#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku77. Satu Arah yang Selalu Sama"Kamu selalu mengatakan bahwa kau akan berlari ke arahku, tetapi nyatanya tidak. Kamu memilih berputar dan berlari ke arahnya. Lalu, aku harus apa?"***Malam sebelumnya, Marsel di rumah Vanya. Keduanya bercanda tawa bersama. Mereka memilih film komedi. Marsel yang memegang bungkus keripik singkong dan duduk di samping Vanya dengan Vanya yang begitu nyaman bersandar di dada bidang cowok itu sesekali mengambil keripik singkong yang Marsel pegang. Vanya tertawa terbahak-bahak ketika melihat adegan yang menurutnya lucu begitu pula dengan Marsel. Keduanya sangat menikmati film itu sampai tak sadar waktu terus berputar dan mulai menunjuk pukul tengah malam. Saat film itu usai, barulah keduanya tergeletak di atas lantai yang dingin seraya memegangi perut mereka yang kram karena tak henti-hentinya tertawa. Bahkan Vanya sampai mengeluarkan air matanya.