Share

Jeda Di Tengah Kebahagiaan

Penulis: Naomi Fa
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Dari televisi ruang kantornya, pemberitaan mengenai Elsie tidak juga berhenti. Mengapa mereka terus membicarakannya, ketika wanita itu bahkan bukan seorang artis? Apakah mereka tidak memiliki materi lain, sehingga mereka terus-menerus mengulang pembahasan yang sama bahkan tanpa sedikitpun perkembangan informasi. 

Benarkah mereka wartawan? Kenapa mereka lebih terlihat seperti beo yang terus mengulang-ulang pembicaraan.

"Wah, mereka merasa sudah menangkap ikan yang besar, sehingga mereka terus-menerus membanggakan hasil tangkapannya." komentar Nia sambil melihat televisi dengan perasaan sebal. 

"Sudah, biarkan saja." jawab Alvan dari belakangnya yang membuatnya terkesiap lantaran terkejut dengan kehadirannya.

"Kenapa kau datang kemari?" tanyanya ketika melihat asistennya yang seharusnya bersembunyi dari publik yang terus menghakiminya, kini pria itu justru muncul di depan publik dengan sangat santai. 

"Apa aku tidak boleh kemari?" Alva

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Searching a Commoner Husband (Mencari Seorang Suami Jelata)   Menunggu Hingga Penyesuaian Terjadi

    Ini adalah kejadian yang sulit untuk Bella. Di satu sisi ia tahu kalau kakaknya sedang melewati masa sulit pasca pemberitaan itu, tapi di satu sisi ia juga merasa khawatir pada ibunya yang terlihat lebih menderita dibandik kakaknya.Bukan sebuah rahasia jika seorang ibu sangat mencintai anaknya. Begitu pula dengan kakaknya. Bukan hanya itu saja, kasih sayang ibunya pada kakak sulungnya itu tampak lebih berbeda dengan kasih sayang yang ia terima.Ia tahu kalau ibu menyayangi semua anaknya, tapi di hati seorang ibu ada anak yang seperti emasnya. Anak yang akan ia cintai dengan lebih, walaupun itu hanya bernilai satu persen lebih banyak. Begitu pula dengan Kak Alvan. Tanpa sedikitpun merasa iri pada cinta yang dia terima, Bella mengakui bahwa ibunya lebih menyayangi kakaknya.Bahkan jika semua kasih sayang itu dikalkulasi dan dihitung dengan angka, mungkin cinta ibunya pada Kak Alvan lebih banyak sepuluh hingga dua puluh persen. Itu semua karena kakaknya sang

  • Searching a Commoner Husband (Mencari Seorang Suami Jelata)   Mungkin Kebodohan Akan Menjadi Awal Dari Kecerdikan

    Pagi itu, dengan sangat antusias, Eizel memilih pakaian khusus untuk acara hari ini. Hari ini sesuatu yang besar akan terjadi dan ia akan menjadi saksi mata peristiwa luar biasa tersebut. Sambil bersiul gembira ia mempersiapkan dirinya dan berangkat ke kantor perusahaan dengan mobil yang mencolok.Hingga sesampai di sana, dengan dituntun oleh Direktur Johan secara langsung, ia masuk ke sebuah ruang rapat yang besar. Di ruangan itu, ada sangat banyak orang dan sebagian besar orang tersebut ia sudah melihatnya di rumah makan terakhir kali."Semuanya sudah datang?" gumamnya bangga.Lalu dengan sangat hormat, ia dibawa ke kursi yang ada di ujung meja panjang itu dan duduk dengan santai sementara semua sudah diurus dan direncanakan dengan baik.Lalu lima menit kemudian, muncullah tulisan besar di layar yang ada di ruangan tersebut dan di sana dituliskan judul atau tema pembahasan rapat tersebut.Tertulis, 'Rapat penurunan jabatan Direktur Elsie'.

  • Searching a Commoner Husband (Mencari Seorang Suami Jelata)   Suapan Dari Sebuah Kemenangan

    Entah bagaimana kabar pengunduran dirinya bisa menyebar. Siang itu, setelah selasai bekerja sebagai asisten dosen, Alvan mendatanginya. Luar biasanya, dia tidak datang dengan tangan hampa, melainkan dengan banyak makanan ringan, minuman soda, hingga playstation guna untuk menghiburnya.Elsie yang sedari tadi marasa suntuk karena tidak melakukan apapun, kini dibuat semangat dengan kehadiran Alvan. Sambil meletakkan semua makanan ringan itu seadanya, ia langsung membaca panduan playstation yang saat ini sedang dipasang Alvan ke televisinya."Kau pasti memiliki banyak uang, hingga kau membawakan begitu banyak barang.""Tidak." Alvan mencoba setiap stiknya. "Aku membeli ini dengan kartu kredit yang kau berikan."Mendengar ternyata uangnya-lah yang digunakan pria itu, kini dengan menyipitkan mata, Elsie mengatai pria itu, "Dasar pelit. Kau tidak pernah membelikanku dengan uangmu tapi di setiap urusanku kau selalu membelinya dengan kartu kredi

  • Searching a Commoner Husband (Mencari Seorang Suami Jelata)   Cinta Yang Berarti 'Akan Kubalaskan Untukmu'

    Direktur Johan tidak bisa menutup mulutnya yang terbuka lebar-lebar lantaran perkembangan kasus dari seorang oknum terkenal di pemerintahan yang terjerat kasus korupsi.Awalnya itu hanya menjadi kasus biasa layaknya penangkapa seorang yang melakukan kejahatan korupsi. Namun setelah dikorek lebih dalam, ternyata semasa menjabat di pemerintahan daerah, dia menerima suap dari beberapa perusahaan besar, yang salah satunya adalah perusahaan yang dia pimpin. Lantaran perusahaannya itu sangat besar, sorot masyarakat terhadap grup perusahaan itu menjadi besar. Lalu dari berita mengenai seorang oknum, kini menjadi tentang sebuah perusahaan.Hingga perusahaannya menjadi goyah. Belum juga perusahaannya bangkit dari keterpurukan terakhir kali, kini nilai saham menurun lagi. Hingga mengalahkan rekor tempo lalu.Belum lagi mengenai sentimen publik yang menuntut diadakannya pemeriksaan dalam perusahaan dan juga menurunnya penjualan di setiap rumah makan karena masy

  • Searching a Commoner Husband (Mencari Seorang Suami Jelata)   Ketidakpuasan Dalam Balas Dendam

    Selagi bersiul sepanjang pagi, Eizel merayakan kemenangannya yang terjadi dengan telak kemarin. Dalam rapat yang terjadi kemarin, semua tuntutannya di terima. Direktur Johan dengan sangat tidak terhormat, dia dicopot dari jabatan Direktur Utama yang baru saja berjalan selama sepekan. Lalu sebagai orang yang bertanggung jawab dalam kasus penyuapan, perusahaan akan membuatkan pers tersendiri untuk memberi ruang dan tempat bagi pria itu untuk meminta maaf.Kini jabatan direktur utama kembali kosong dan akan segera diisi lagi.Eizel bukan orang yang mudah memperlihatkan kebagiaannya.Namun jika saat ini ia melakukan hal yang tidak biasa, maka itu artinya suasana hatinya sedang sangat baik. Seperti hari ini.Lantaran merasa harus terlihat bagus untuk upacara pengangkatannya, ia memakai pakaian yang ia beli secara khusus untuk hari besar.Lalu dengan menikmati cahaya hangat yang menembus kaca mobilnya, Eizel membiarkan kulitnya sedikit

  • Searching a Commoner Husband (Mencari Seorang Suami Jelata)   Tak Ada Mantan Abadi

    ~Beberapa hari sebelumnya."Seperti yang kau tahu, kita bisa menyembunyikan api sebisa kita. Namun kita tidak bisa menutupi asapnya." ujar pria itu ketika Elsie datang untuk menyalahkannya perihal kabar hubungan palsunya yang tercium di publik."Jadi maksudmu ...?!""Ya." pria itu membenarkan ucapannya yang bahkan belum keluar dari mulutnya. "Bisa jadi pelakunya adalah seseorang yang benar-benar tidak mengetahui hal ini tapi dia melihat asapnya. Dia secara beruntung mendengarkan kelemahanmu dan menjadikannya senjata."Elsie terdiam dan mendadak ia sedikit mendapatkan jawabannya."Bagaimana, apakah kau sudah mencurigai seseorang?""Aku tidak memiliki buktinya, tapi firasatku berkata kalau dia-lah pelakunya.""Siapa?""Direktur Johan. Hanya dia satu-satunya yang mencurigakan di sini."Lalu dengan tertawa geli Eizel bergumam, "Pria tua itu lagi? Astaga, padahal waktunya sudah tak lama lagi tapi dia terus menerus serakah seo

  • Searching a Commoner Husband (Mencari Seorang Suami Jelata)   Membagi Beban Selagi Memejamkan Mata

    Akhirnya ia menjadi direktur utama. Elsie merasa tidak percaya dengan kejadian ini dan berharap ia tidak sedang bermimpi di rumah.Usai melakukan pertarungan yang sulit dan sekarang ia mendapatkan apa yang ia inginkan, mendadak menbuatnya sedikit tidak bertenaga. Mungkin itu karena ia selalu bersiap dengan adanya musuh, sedangkan sekarang musuh abadinya ada di penjara. Ia jadi merasa kehilangan tantangan terbesarnya.Di saat ia baru menutup mata sejenak, sambil bersandar pada kursi kerjanya dan menikmati suasana ruangannya yang sebagian besar lampunya di matikan. Mendadak aga suara 'glek' dari arah pintu.Ia kira, mungkin Anna yang ada di sana, lantaran ia selalu bertahan di kantor sampai ia pulang. Namun ternyata begitu ia membalikkan kursi ia melihat sosok yang tidak dapat ia cari selama siang tadi."Selamat." ucapnya sambil membawa kue, seolah ia sedang berulang tahun hari ini.Tanpa sadar, perasaan kecewa yang berdesir di dadanya lantaran

  • Searching a Commoner Husband (Mencari Seorang Suami Jelata)   Syukur Atas Kemalasanmu

    Pagi hari itu, seperti sedang dikejutkan, Anna terkesiap ketika melihat pemandangan tak biasa di kantor direkturnya.Ia belum menginjakkan kaki masuk, tapi dari ambang pintu ia bisa melihat pose romantis yang dibuat oleh Alvan dan Direktur Elsie yang saling menyandarkan kepala satu sama lain.Anna sangat terhibur melihat hal itu. Namun lantaran ia harus menjaga privasi mereka, ia menutup kembali pintu ruang direktur tersebut dengan hati-hati, lalu duduk di kursi sekretaris yang berada di ruangan lain sebelum masuk ke dalam ruangan direktur utama."Selamat pagi." Direktur Eizel masuk ke dalam ruangan dan menyapanya dengan gayanya yang santai. "Ada Elsie di dalam, kan?""Tidak." serunya cepat. Lalu disertai kebohongan, ia menghalangi Direktur Eizel untuk masuk ke dalam ruangannya. "Dia belum datang."Direktur Eizel mengerutkan kening sambil berpikir, "Aneh tidak biasanya dia begini."Lalu dengan tawa yang renyah ia menggunakan fakt

Bab terbaru

  • Searching a Commoner Husband (Mencari Seorang Suami Jelata)   Epilog

    Nia, Elsie dan Alvan naik ke panggung untuk foto bersama kedua mempelai.Namun entah hanya perasaanya saja atau memang seperti itu adanya, Nia merasakan ada yang ganjal dengan hubungan Nia dan Alvan. Memang ia tahu kalau mereka berdua berpandangan dengan tidak ramah di ruang pengantin, tapi ia tidak menyangka kalau masalah itu akan bertahan hingga acara pernikahan hampir selesai.Kini acara yang tersisa adalah pelemparan bunga.Semua orang bersiap di posisi dan Nia pun sedikit menyingkir ke sisi panggung untuk memberi Elsie ruang untuk dapat menangkap bunga.Satu. Dua. Tiga.Bunga pun terlempar dengan sangat anggun, tapi semakin dilihat, ada yang aneh dengan arah pelemparan bunga. Hingga tiba-tiba bunga itu mendekatinya dan jatuh di tangannya.Sontak hal tidak terduga itu membuat semua orang gempar dan bingung.Merasa dia bukan seharusnya yang berhak menerima bunga itu, Nia menatap Elsie yang seharusnya m

  • Searching a Commoner Husband (Mencari Seorang Suami Jelata)   Kelelahan [Kebahagiaan] Yang Tidak Berakhir

    Ketika matahari mulai bergerak turun dan perlahan berjalan meninggalkan langit yang terang. Elsie duduk seorang diri di salah satu bangku rumah makan yang dibawah naungan perusahaannya, sambil menatap semburat warna jingga yang memenuhi langit. Sudah beberapa hari ia menetapkan untuk lembur beberapa hari di kantornya dan kini ia akhirnya keluar dari persembunyian setelah ia mengurung diri di dalam tembok kantornya. Semua ini karena bunga itu. Sungguh bunga yang sial. Bersamaan dengan kemarahannya yang kembali bangkit dari dalam hatinya, seorang pria yang ia benci selama beberapa hari ini malah muncul di depan wajahnya. Tidak perlu ditanya, Elsie pasti merasa marah. Dia sangat kesal hingga ketika Alvan mengambil duduk di depannya, ia berpaling ke arah lain seperti anak kecil. Namun masalahnya, ia tidak bisa menerima kekalahannya. Terlebih itu lantaran sebuah bunga sial yang malah terbang ke tempat yang salah. "Kenapa tidak pulang se

  • Searching a Commoner Husband (Mencari Seorang Suami Jelata)   Takdir Mereka Yang Melayang Di Udara

    Di tengah hiruk pikuk pernikahan yang meriah, Alvan dan Elsie duduk berdampingan dengan suasana kesenyapan yang mencekam layaknya yang terjadi pada pasangan yang sedang bertengkar.Hal ini dimulai lantaran Elsie melihat bagaimana Eizel sangat menyukai Anna dan tidak ragu-ragu dalam melangsungkan pernikahannya. Perasaan irinya itu pun ia sampaikan kepada Alvan, yang meskipun tampak tidak tergerak sedikitpun setelah mendengarkannya, tapi sejak mendengar Elsie menceritakannya, perlahan ia mulai mempertimbangkannya hal disebut dengan pernikahan.Namun Elsie yang tidak sabaran, merasa kode halusnya itu tidak akan mempan untu Alvan yang pada pandangannya tidak sensitif, sehingga Elsie dengan memberanikan diri mengatakan secara gamblang pada Alvan tentang keinginannya untuk menikah.Apakah itu salah? Tentu tidak. Terlebih Alvan tahu seberapa sulitnya bagi Elsie untuk memulai pembicaraan tentang pernikahan lebih dulu, dengan posisinya sebagai wanita. Itu adalah ke

  • Searching a Commoner Husband (Mencari Seorang Suami Jelata)   Keuntungan Menjadi Rekan Hidupku

    Alih-alih menunggu Anna di pelaminan dan melihat dari kejauhan calon istrinya yang berjalan seorang diri menghampirinya, Eizel memilih untuk berjalan bersama istrinya menuju ke pelaminan.Dengan menggandeng wanita yang dicintainya, ia mengumbar senyum yang sangat lebar nan bahagia. Lalu dengan mata yang saling berkaitan dengan Anna, ia menunjukkan kepada semua orang kalau dirinya sangat beruntung memiliki wanita ini sebagai teman hidupnya.Hingga setiba mereka di pelaminan, mereka menjalani seluruh prosesi pernikahan dan dipenghujung acara, sang pembawa acara menyatakan bahwa mereka sudah resmi menjadi suami istri.Seketika ruang pernikahan itu menjadi amat riuh. Para tamu bertepuk tangan dan tak sedikit yang memberi sorakan atas status baru mereka.Di tengah kebahagiaan yang bertaburan seperti confetti, Eizel menatap langit-langit dengan tercengang.Hidup itu sebuah misteri...****************...~Du

  • Searching a Commoner Husband (Mencari Seorang Suami Jelata)   Perhatianmu Dan Cinta Dariku

    Dengan gaun yang indah yang Nia kenakan di acara pernikahan, ia berjalan tergopoh-gopoh menuju ruang tunggu pengantin. Semua ini adalah salah dari dirinya yang bangun terlambat.Kemarin malam, usai mengatakan salam tidurnya, Nia lupa menyalakan alarm. Hingga, akibat dari perbuatannya, mereka pun jadi bangun terlambat. Hanya untung saja, pengantin wanita sudah bangun lebih dulu dan langsung pergi ke tempat di mana dia akan di rias.Namun di mana kawannya yang satu lagi, kalau tidak salah dia yang bertanggung jawwab dengan bunga buketnya. Lantaran dia menyekap bunga itu sejak pagi, yang katanya itu dia lakukan untuk dapat terhubung dengan bunga. Sehingga ketika pengantin wanita melemparkan bunganya nanti, dia dapat menangkapnya dan segera menikah.Baru dia pikirkan, suara temannya itu sudah terdengar dari kejauhan, meskipun di lobi itu sudah dipenuhi oleh tamu yang berbicara sendiri layaknya suara lebah."Nia."Dengan gaun merah men

  • Searching a Commoner Husband (Mencari Seorang Suami Jelata)   Malam Bagi Para Pemilik Perut Kosong

    ~Lima bulan Kemudian."Untuk pernikahan besok. Bersulang.""Bersulang.""Bersulang."Tiga wanita itu pun saling menyatukan kaleng soda mereka, hingga berbunyi suara 'ting' dari permukaan kaleng mereka yang saling bersentuhan.Namun ketika mereka hendak meminumnya bersama, Elsie langsung mengurungkan niatnya dan meletakkan soda itu dengan tatapan sia-sia."Kenapa?" tanya Nia pada Elsie yang tampak kesal lantaran tidak dapat meminum sodanya.Selagi melihat tubuhnya, ia pun mengeluhkan lemaknya yang bertumbuh pesat. "Akhir-akhir ini berat badanku banyak naik. Jadi aku tidak bisa meminum ini dan membuat gaunku kekecilan."Mendengar alasan Elsie, membuat Anna dan Nia menghentikan aktivitas mereka. Hingga satu per satu mulai meletakkan kaleng sodanya."Benar juga." gumam Anna dengan menatap sedih minuman soda itu.Seusai kaleng soda, kini mata mereka tertuju pada makanan melimpah yang ditaruh di

  • Searching a Commoner Husband (Mencari Seorang Suami Jelata)   Hampir Saja Kekasihku Menjadi Kekasih Orang Lain

    "Kau sudah sampai kantor?" tanya Eizel pada Anna, setelah mereka berhasil masuk ke dalam kantor Direktur Eizel yang berdekatan dengan kantor direktur utama. "Kapan? Aku tidak melihat tasmu ketika datang ke kantor Elsie?""Sudah dari tadi." Anna tersenyum getir dan dia mengungkapkan fakta yang terjadi tadi pagi saat ia datang ke kantor. "Sebenarnya aku sudah sampai di kantor satu jam yang lalu."Mendengar kata satu jam, membuat Direktur Eizel mendelik tidak percaya. Namun memang begitulah faktanya, ia sama sekali tidak mengubah kebenaran yang ada. "Jika memang satu jam yang lalu, kenapa aku tidak melihatmu saat datang tadi? Bahkan aku tidak melihat tasmu di meja.""Itu, itu." Dengan terbata-bata Anna mencoba menjelaskan apa yang sebenarnya tadi terjadi. "Saat aku datang, ternyata di dalam sudah ada Direktur Elsie dan Alvan di ruangan. Lalu karena tak ingin aku mengganggu mereka, Direktur Elsie menyuruhku untuk pergi berjalan-jalan selama beberapa menit. Jadi itul

  • Searching a Commoner Husband (Mencari Seorang Suami Jelata)   Alur Kehidupan

    Kenapa dari semua hal, peribahasa menggambarkan keterkejutan dengan 'sambaran petir'? Dulu Eizel sering mempertanyakannya. Namun pagi ini akhirnya ia pun tahu dengan sendirinya, betapa sangat mengejutkannya petir.Dari awal ke kantor, Eizel tidak mendapatkan firasat apapun. Hingga ketika ia hendak menyerahkan beberapa dokumen untuk di tinjau ulang oleh Elsie, ia merasa baru saja melihat adegan yang tidak pantas di ruangan wanita itu.Eizel melihat sepasang kekasih yang sedang menjalin asmara dengan berbicara manja satu sama lain. Ada kalanya Elsie mendadak mejaruk dan bersikap seolah akan mengakhiri hubungan, tapi dengan sikap yang sama kekanak-kanakannya, Alvan meredakan kekesalannya dan dua orang yang sedang kasmaran itu kembali mesra dengan berpelukan satu sama lain.Hingga karena ia berdiri mematung di depan pintu dalam jangka waktu yang cukup lama, pria dan wanita itu pun menyadari kehadirannya dan tersenyum lebar."Selamat pagi."

  • Searching a Commoner Husband (Mencari Seorang Suami Jelata)   Sekali Lagi Dan Terakhir Kalinya

    Sesuai janjinya, Alvan akan mendatangi Elsie untuk menyatakan perasaannya untuk terakhir kalinya. Namun lantaran selama beberapa hari ini Elsie tidak datang ke kantornya, Eizel —selaku orang yang membantunya—, dia memberikan alamat rumah Elsie padanya.Ternyata lokasi rumah Elsie tidak jauh dari kantor, dan begitu sampai di sana, Alvan tidak melihat tempat tinggal Elsie sebagai sebuah rumah, melainkan sebuah istana. Sangat besar dan megah. Namun apakah wanita itu tidak kesepian, tinggal di rumah sebesar itu untuk dirinya.Setelah membunyikan bel berkali-kali dan tidak mendapat tanggapan, serta menyadari tidak adanya satu mobil kesukaan wanita itu di halaman parkirannya. Alvan pun mengerti kalau wanita itu kini sedang tidak ada di rumah.Jadi dengan sabar dan jantung berdebar, Alvan menunggu wanita itu di depan rumahnya yang ternyata memakan waktu yang cukup lama.Hingga perlahan hari menjadi semakin malam, dan ketika jam menunjukkan bahwa hari

DMCA.com Protection Status