Home / Romansa / Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO / Bab 448 Jangan Pikir Terlalu Banyak

Share

Bab 448 Jangan Pikir Terlalu Banyak

Author: Orange
"Jadi lantai berapa?" tanya Jimmy.

Jimmy juga tahu di antara pasangan, bahkan jika tidak melakukan apa-apa, tetap akan sangat senang jika ada yang menemaninya.

"Lantai dua puluh tiga," jawab Doni.

Jimmy menekan tombol lift.

Sesampai di tujuannya, Jimmy membantu Doni keluar dan berjalan menuju sebuah pintu besar.

Awalnya, Jimmy ingin meninggalkan Doni dan pergi, tetapi saat ini Doni benar-benar tidak bisa berdiri. Jika dilepaskan, Doni mungkin akan terjatuh ke lantai.

Jimmy menggertakkan giginya dan menekan bel.

Pintu segera terbuka.

Tampaklah sebuah wajah yang cerah dan menawan.

Wanita itu mengenakan sepotong gaun ketat yang memikat.

Sekilas seperti semuanya terlihat, namun seperti tidak juga.

Sesuatu yang berada begitu dekat, tetapi seolah-olah menjauh.

Awalnya, wajah Lily penuh kebahagiaan, tetapi ketika melihat Jimmy, ekspresi Lily menjadi kaku.

Bertemu dua kali dalam satu malam.

Lily tidak tahu apakah ini bisa dibilang sebagai nasib malang atau bukan.

Jimmy mengalihkan pandangannya
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 449 Pemilik Baju Tidur

    Setelah Jimmy menerima tawaran Lily, Lily tidak bereaksi untuk waktu yang agak lama.Jadi.Sebenarnya Lily hanya asal menawarkan.Namun, Jimmy malah benar-benar menerima tawaran Lily.Jimmy menundukkan pandangan matanya, dan hendak berbicara."Aku akan mengisi air untukmu." Ujar Lily sambil turun dari tempat tidur.Lily berjalan melewati Jimmy, masuk ke kamar mandi di luar dan mengisi air bak untuk Jimmy.Setelah mengisi air, Lily kembali ke kamar tidur dan mencari baju tidur dan celana pendek pria.Doni tidak meninggalkan pakaian di sini, karena pria itu tidak pernah menginap di sini.Lily berpikir kalau malam ini mungkin Doni akan menginap, jadi saat pergi membeli gaun satu tali, Lily juga membeli baju tidur pasangan serta dua celana pendek untuk Doni.Lily keluar dan berkata pada Jimmy, "Pakailah baju tidur dulu.""Terima kasih."Setelah memberikan pakaian pada Jimmy, Lily berjalan pergi melewati sampingnya.Kemudian, Lily masuk ke kamarnya sendiri.Jimmy melihat Lily membungkukkan

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 450 Bau Parfum

    Pada saat memberikan pengering rambut, kedua tangan mereka dijulurkan pada jangkauan pandangan yang sama.Lily melihat ke bawah pada baju tidur yang dirinya kenakan dan baru menyadari kalau dirinya memakai baju tidur yang berpasangan dengan milik DoniBerpikir kalau setelah malam ini, mereka pasti akan mengenakannya bersama, jadi Lily hanya meletakkannya di kamar mandi dan langsung menggantinya tanpa berpikir banyak.Dulu, Lily benar-benar bermimpi untuk bisa tinggal di bawah satu atap dengan Jimmy dan mengenakan pakaian yang sama. Sesuatu yang begitu diinginkannya namun selalu sulit dicapai ini malah menjadi kenyataan setelah dirinya sepenuhnya menyerah.Sepertinya Tuhan senang bercanda dengannya.Lily memberikan pengering rambut pada Jimmy tanpa mengatakan apa-apa.Sebenarnya, tidak perlu penjelasan apa pun.Lagipula, Jimmy sepertinya juga tidak peduli.Bagi seseorang yang tidak memiliki perasaan apa pun, Jimmy tidak akan peduli dengan apa yang dikenakan Lily.Selain itu, Lily baru s

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 451 Tembok Pertahanan Terakhir

    Wangi ini sama sekali tidak asing bagi Jimmy ....Dalam ingatan Jimmy, ketika Lily melepaskan pakaian untuk merayu dirinya, inilah wangi yang tercium di hidung Jimmy. Jadi, meskipun itu hanya wangi tipis itu, hidung Jimmy menjadi sangat sensitif.Namun, seperti memiliki daya tarik magis, wangi itu juga hampir membuat Jimmy melupakan semua kekhawatiran di dalam hati dan tanpa mempedulikan segalanya, ingin bersama wanita itu ....Namun, tembok pertahanan terakhir yang masih tersimpan di dalam hati Jimmy membuat dirinya memilih untuk menolak Lily.Jimmy sengaja mencoba untuk melupakan air mata, kesedihan dan kekecewaan yang dialami Lily saat itu, tetap hanya wangi tubuh wanita itu yang membuat dirinya tak mampu semua kenangan itu, bahkan setelah bertahun-tahun berlalu.Hati dan pikiran Jimmy menjadi cemas.Namun, sekarang ....Sekarang, Lily kembali menyemprotkan wangi parfum favoritnya untuk pria lain.Apakah ini tanda Lily benar-benar telah melupakan semuanya, sehingga wanita itu menggu

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 452 Mau Makan Atau Tidak?

    Melihat wajah Doni yang memerah sambil mengernyitkan kening dengan tidak nyaman, Lily menjadi kesal ketika memikirkan Doni mabuk malam ini karena bajingan Steven itu. Hatinya terasa tidak enak.Jangan sampai Lily bertemu dengan Steven lain kali.Kalau sampai ketemu, Lily akan membuat pria itu mabuk sampai mati!"Air ...." ujar Doni sambil bergerak tidak nyaman."Mau minum air?" tanya Lily dan menghampiri Doni."Minum air ...." ujar Doni sekali lagi."Tunggu sebentar," balas Lily. Tidak tahu Doni akan begitu haus, Lily pun tidak menyediakan air madu lagi.Lily segera keluar dari kamar.Setelah keluar, Lily melihat ruang tamu yang kosong dan Jimmy tidak ada di sana.Apa pria itu sudah pergi?Setelah melihat sekeliling dan menyadari Doni ingin minum air, Lily pun tidak terlalu memperhatikan.Lily segera membuat lagi segelas air madu dan membantu Doni untuk minum.Doni menatap Lily dengan mata yang kabur. Setelah beberapa saat, Doni baru sedikit tersadar dan berkata, "Lily, maafkan aku ...

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 453 Tunggu Saja

    Jimmy merasa karena suaranya sangat kecil, jadi tidak ada yang bisa mendengarnya. Namun, Lily tetap bisa menangkap suara itu.Lily kembali menatap Jimmy dan bertanya, "Ada apa?""Hubunganmu dengan Doni terlihat sangat baik," ujar Jimmy sambil tersenyum."Kamu senang, 'kan?" balas Lily."Tidak ....""Aku harus berterima kasih padamu. Jika bukan karena kamu menolakku, aku bahkan tidak sadar kalau Doni begitu baik. Aku bahkan tidak tahu aku masih bisa begitu mencintai seseorang," kata Lily dengan tegasJimmy menelan ludah, tampak jakun bergulir ringan di tenggorokannya.Jimmy tidak berani menunjukkan terlalu banyak emosi, dia takut akan kehilangan kendali dengan mudah."Kamu pasti juga sangat terkejut, 'kan? Karena aku dan Doni akhirnya bersama?" ucap Lily sambil menatap Jimmy. "Sebenarnya, Doni sudah lama menyukaiku, tapi karena tahu aku menyukaimu, jadi dia selalu menahan perasaannya. Dia takut jika dia mengungkapkan perasaannya, kami bahkan tidak bisa menjadi teman. Sampai suatu saat

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 454 Biar Aku Saja

    Pintu kamar tidak terkunci.Jadi, dengan satu putaran, pintu langsung terbuka.Begitu dibuka, Jimmy melihat Doni menekan Lily ke lantai.Posisinya ... begitu intim.Jimmy segera berbalik menghadap ke arah lain.Jimmy berpikir ...Sebenarnya, Jimmy juga tidak tahu apa yang terjadi.Karena takut terjadi sesuatu, jadi Jimmy langsung masuk tanpa banyak berpikir.Jimmy benar-benar tidak menyangka dia akan disambut pemandangan seperti ini."Jimmy!" tiba-tiba Lily memanggil namanya.Lily memanggil pria yang begitu ingin segera pergi dari tempat ini.Jimmy terhenti sejenak dan membalas, "Aku tidak bermaksud mengganggu kalian ....""Sini bantu aku, Doni ingin pergi ke kamar mandi," kata Lily sambil menghela napas.Tadi Doni bangun untuk pergi ke kamar mandi, Lily berusaha membantunya, tetapi saat hendak berdiri, Doni, yang dalam keadaan mabuk, kakinya tidak stabil dan langsung menyandar ke tubuh Lily.Lily sama sekali tidak bisa menahan Doni, sehingga keduanya jatuh ke lantai.Hampir saja Lily

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 455 Ini Sudah Larut Malam

    Lily menyodorkan segelas air putih kepada Jimmy dan berkata, "Minumlah."Sambil menatap Lily, Jimmy perlahan mengambil gelas itu dan membalas, "Terima kasih."Ketika hanya tersisa mereka berdua, suasana menjadi sangat canggung."Ini sudah larut malam, lebih baik kamu pulang sekarang. Biar aku saja yang menjaga Doni, terima kasih sudah membantu malam ini," kata Lily dengan tulus.Lily benar-benar bersyukur karena malam ini Jimmy telah mengantar Doni pulang, membantunya ke toilet, membersihkan tubuhnya dan menggantikan baju tidurnya."Tidak perlu berterima kasih, Doni juga temanku," ujar Jimmy."Bagaimanapun, ini sudah larut malam." Lily tidak ingin lagi berbasa-basi dengan Jimmy.Nada Lily jelas memberikan sinyal untuk mengakhiri kunjungan.Jimmy meninggalkan kamar tidur Lily dan berjalan menuju ruang tamu.Lily mengantar Jimmy ke pintu karena itulah yang dilakukan orang yang sopan.Jimmy, setelah keluar dari pintu rumah, ingin berkata sesuatu pada Lily, seperti "Cepatlah istirahat."Na

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 456 Menanti Dengan Patuh

    "Aku tidak mau tahu, pokoknya aku sudah bicara dengan Tante Nini, pertunangan ini sudah diputuskan.""Kamu ini sedang mengacaukan kehidupan asmaraku.""Aku memang suka membuat kekacauan. Ada masalah? Sudah umur berapa kamu, masa masih tidak punya pacar ....""Aku punya pacar!" kata Doni dengan keras."Apa?" Sarah jelas terkejut."Aku tidak akan menyembunyikannya darimu. Aku menginap di tempat pacarku semalam.""Siapa?" tanya Sarah."Hubungan kami baru mulai, tunggu sampai semuanya sudah stabil, aku akan membawanya pulang dan perkenalkan padamu." Doni juga tahu ini bukan saat yang tepat.Jika ibu Doni sampai tahu Doni menolak Tammy karena Lily, ibunya ini pasti akan marah."Jangan menipuku.""Aku bisa mengurus sendiri urusanku. Jangan ikut campur," ujar Doni dengan kesal."Kamu bisa mengurus sendiri? Sejak kecil ....""Tammy juga tidak tertarik padaku. Kalau tidak percaya, kamu bisa telepon Tante Nini." Doni tidak ingin berbicara lebih lanjut, "Sudah dulu, ya."Kemudian, Doni langsung m

Latest chapter

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 690 Bagus Sekali di Lenganmu

    Hanya dengan melihatnya saja semua orang sudah tahu bahwa gelang ini tak ternilai harganya. Ini juga sejenis harta karun yang tak ternilai.Tidak mungkin dapat Cintia terima."Ini tidak ada hubungannya dengan Natasya. Kamu baru saja pulang kembali ke Keluarga Anggono. Ini adalah pertemuan pertama kita dan ini adalah hadiah dari Nenek. Tak perlu malu-malu. Kalau kamu masih tak mau menerimanya, aku pasti akan marah," ujar Nyonya Besar Ria dengan sengaja."Kak Cintia, jangan sungkan. Ini adalah niat baik dari nenekku, kamu ambil saja." Natasya yang berada di samping Nyonya Besar Ria melanjutkan omongannya, "Gelang ini sebenarnya kami pilih dari kotak perhiasan gelang giok nenek untuk waktu yang cukup lama. Leon dan aku merasa ini cocok untukmu, coba kamu pakai dan lihatlah."Cintia benar-benar tidak ingin berutang budi kepada siapa pun."Cintia, karena Nenek Ria yang memberikannya padamu, kamu ambil saja," sebut Tuan Besar Ricky yang berada di sampingnya.Cintia tidak punya pilihan selai

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 689 Lalu Untuk Apa Meminta Maaf?

    "Kamu tak mau pulang?" Cintia mengangkat alis matanya."Bukan itu, hanya saja ...."Hanya saja karena Leon, 'kan?Karena Erikson berpikir Leon adalah papinya, jadinya Erikson ingin menghabiskan lebih banyak waktu dengan Leon.Cintia bahkan mulai meragukan apakah Erikson sebenarnya pergi mencari Leon hari ini.Terpikirkan akan kemungkinan ini, Cintia semakin kukuh dengan pendiriannya dan berencana untuk meninggalkan Kota Jakarta. "Oke." Erikson berkompromi.Bagaimana pun juga, Mami sudah tidak suka Papi lagi.Papi memang sudah keterlaluan.Kemarin, dia masih bisa melihat muka Mami, kemudian pergi melindungi perempuan lain dan memarahi Mami. Mami membencinya, pasti begitu."Mami, aku akan kembali tidur. Selamat tidur.""Selamat tidur."Erikson kembali ke kamarnya.Dia melihat hasil tes DNA yang berada di meja dan ingin menunjukkannya kepada Maminya.Hari ini, hanya demi kertas hasil tes DNA ini, Erikson sudah menghabiskan waktunya seharian. Namun sekarang, itu sudah tidak berguna lagi

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 688 Pria Amnesia

    "Oh, begitu." Keraguan Laura terhapuskan.Dalam kehidupan Cintia, selain Erikson, hanya ada Erikson.Apa pun yang Erikson mau, sudah pasti tidak akan Cintia tolak. "Omong-omong, aku sudah mulai sedikit merindukan Erik." Lily tiba-tiba mengirimkan pesan itu."Apa kamu mau menemuinya? Dia sudah tumbuh menjadi seorang pria ganteng, tinggi badannya juga kurang lebih sama denganku." Cintia berinisiatif untuk mengundang teman-temannya."Lupakan saja, kita bicarakan lagi sewaktu aku sudah mapan." Lily menolak ajakan itu dan melanjutkan mengirim pesan, "Dulunya aku hidup dengan glamor, aku tak bisa membiarkan Erik berpikir aku sudah tidak sesuai lagi. Apa pun yang kuperbuat, juga tidak terlalu rendah dari yang Tammy miliki, 'kan?""Kamu masih saja peduli dengan keberadaan Tammy," sela Laura."Omong kosong, memangnya kamu tidak? Aku hanya menerima ujian yang diberikan pencipta padaku. Tunggu aku sampai berhasil, namaku pasti akan melejit sampai ke langit."Cintia tidak bisa menahan dirinya unt

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 687 Hingga Aku Mapan

    Erikson baru kembali pulang rumah larut malam.Kalau bukan karena panggilan yang terus terhubung, Cintia sudah pasti akan mengira Erikson telah diculik."Kamu pergi bermain ke mana, kenapa sangat lama?" Cintia bukan sedang menyalahkan Erikson.Cintia juga tidak akan menyalahkan Erikson.Cintia hanya merasa penasaran. Erikson selalu patuh dengan ibunya, tetapi setelah tahu kalau Erikson sudah terlalu lama jauh dari ibunya, tentu ibunya akan menjadi sangat khawatir, tetapi Erikson tetap memilih untuk pulang larut malam. Erikson lantas melihat Cintia, tidak mengatakan apa pun.Erikson masih belum sempat menjawab."Sudah pulang saja sudah bagus. Erik, lain kali harus pulang lebih awal, ya. Mami-mu hampir mau menelepon polisi, loh," canda Tuan Besar Ricky."Iya, Kakek Buyut," ujar Erikson sembari menganggukkan kepalanya."Kamu pasti lapar, ya. Mari kita makan malam." Tuan Besar Ricky menarik tangan Erikson dengan hangat dan pergi berjalan ke meja makan.Erikson berbalik dan melihat pada Ci

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 686 Memastikan Papi

    Leon melihat ke arah Cintia dan melihat raut wajah Cintia yang sama sekali tidak memedulikannya.Sebelumnya, Leon selalu merasa mungkin Cintia memiliki udang di balik batu terhadap dirinya sendiri.Kalau dilihat-lihat kembali sekarang, Cintia benar-benar tidak punya niat yang lain juga. Cintia bahkan tampak seperti ingin menjauh dari Leon. Leon pun menelan ludahnya dan berkata, "Hati-hati di jalan."Leon dan Cintia juga benar-benar bertemu karena kebetulan saja.Tidak ada alasan kenapa mereka harus saling terlibat di kehidupan satu sama lain. Cintia mengangguk ringan, kemudian masuk ke dalam sedan Willy dan pergi. Di dalam mobil, Willy mengambil inisiatif untuk mulai berbicara, "Kenapa kamu tak membiarkan Leon meminta maaf?""Karena aku tahu dia itu orang yang tak punya perasaan. Untuk apa melihatnya meminta maaf?" ucap Cintia yang sedang bersandar di kursi mobil sambil melihat pemandangan di luar jendela."Apa kamu tidak menyimpan perasaan yang lain … kepada Leon?" Willy mengataka

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 685 Aku Sudah Paham

    Leon menggigit bibirnya dengan ringan dan masih tidak mengatakan apa-apa."Benar, dia memang benar-benar terlalu khawatir denganku. Kalau tidak, dia juga takkan langsung menyerangmu karena dia tak tahu situasi sebenarnya. Leon biasanya bukan orang yang seperti itu," Natasya menjelaskan kepada Leon.Tampaknya, Natasya memang benar-benar ingin meredakan konflik antara Leon dan Cintia.Sebenarnya, tidak seorang pun tahu kalau Natasya sedang memamerkan hubungan yang dirinya miliki dengan Leon. Namun, karena Natasya dapat mengalirkan perasaannya itu dengan secara alami, orang-orang pun tidak merasa gusar dengan sikapnya itu."Orang-orang akan bersikap seperti itu kepada orang yang mereka sayangi." Cintia mengamini ucapan Natasya.Cintia juga merasa cukup jika permasalahannya sudah diselesaikan. Cintia sebenarnya juga tidak membutuhkan permintaan maaf apa pun. Benar-benar, sungguh-sungguh tidak memerlukan hal demikian. Karena ini bukanlah masalah yang begitu besar. "Jangan khawatir, Kak

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 684 Kelembutan yang Sulit Ditolak

    Leon pun masuk ke dalam ruangan.Saat ini, Willy juga ikut terbangun karena suara bising.Willy juga tipe orang yang sangat mudah terbangun.Willy lantas melihat selimut yang ada di tubuhnya, kemudian melihat Cintia dan bertanya, "Sudah berapa lama aku tertidur?""Belum sampai sepuluh menit." Cintia merasa sedikit tidak berdaya.Cintia juga merupakan penderita insomnia kronis. Dia sangat paham betapa tidak nyamannya ketika tiba-tiba terbangun. Willy sendiri tidak terbangun dengan rasa marah karena kantuk, dia hanya meregangkan pinggangnya sambil mengatakan, "Aku sebenarnya tak kelelahan. Aku tak tahu kenapa aku bisa tertidur. Selimut ini, kamu yang berikan, ya?""Hanya kebiasaanku.""Oke."Willy senyum ringan.Cintia sangat takut untuk memberi tahu Willy bahwa sebenarnya Cintia sendiri juga bersikap baik kepada Willy!Sama persis seperti bibinya Willy."Masuklah."Leon tiba-tiba keluar dari dalam ruangan."Natasya ingin bertemu denganmu.'""Akhirnya dia terbangun juga," ujar Willy den

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 683 Tertidur

    "Aku akan menemanimu." Willy memperjelas arah keberpihakannya.Willy berharap agar Cintia pergi.Namun, dia juga takkan membiarkan Cintia diperlakukan secara tidak adil."Tak perlu. Kamu sudah terjaga sepanjang malam tadi. Untuk hari ini, istirahat saja dulu.""Energiku masih banyak. Ayo, pergi."Cintia sempat ragu-ragu sebentar, pada akhirnya tidak menolak tawaran Willy.Willy sendiri ingin menyelesaikan masalah ini dengan baik-baik. Lagi pula, Willy adalah cucu tertua dari keluarganya dan memiliki kewajiban untuk membantu ayahnya. Kakeknya juga bertanggung jawab untuk menyelesaikan segala perkara besar dan kecil dalam keluarga. Di sisi lain, Willy juga ingin agar Cintia tahu bahwa Willy akan selalu berada di samping Cintia dan menjadi pelindungnya.Sebenarnya, Cintia sungguh tidak tahu mengapa Willy memperlakukan dirinya dengan begitu baik.Benar. Sekarang, Cintia memiliki reputasi yang besar dan sumber daya keuangan yang kuat di dunia luar, tetapi Cintia benar-benar berpandangan bah

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 682 Riwayat Natasya

    "Jangan khawatir, aku pasti akan tumbuh tinggi." "Ya." Erikson pun mengangguk. "Aku pasti lebih tinggi dari Leon.""…."Ya, itu tidak perlu.Kalau lebih tinggi dari Leon, itu berati tinggi Erikson akan lebih dari 1,9 meter, bagaimana bisa lebih mudah menemukan jodoh?Setelah Erikson pergi.Cintia pun melepas penyamarannya.Hari ini sungguh, bukan hari yang menyenangkan.Dini hari berikutnya.Ada ketukan di pintu kamar Cintia.Cintia pun membuka pintu.Willy telah berdiri di depan pintu, wajahnya agak lelah.Bagaimana bisa ke rumah sakit, jika kamu jam segini baru pulang?Bagaimana dengan Natasya?Willy berkata, sambil minta maaf, "Maaf, telah membangunkanmu pagi-pagi sekali."Willy tidak mengetahui kalau Cintia menderita insomnia.Beberapa hari ini, di rumah Keluarga Anggono, Cintia selalu lupa membeli obat tidur.Sehingga, beberapa malam belakangan ini, Cintia hampir tidak tidur.Sebenarnya, tidak bisa dikatakan telah membangunkan."Bagaimana kabar Natasya?" Cintia berkata dengan lug

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status