Home / Pernikahan / Satu Syarat Sandra / Bab 42. Berjodoh untuk Bersama

Share

Bab 42. Berjodoh untuk Bersama

Author: Miss Capri
last update Last Updated: 2022-01-10 12:11:28

“Moses pernah bilang begitu?” tanya Sandra tercengang.

Hal terakhir yang tidak dia sangka dari pertemuannya dengan Jessica adalah mendapatkan pencerahan.

Mengetahui pendapat Moses tentang dirinya bagaikan gerbang menuju surga yang terbuka lebar. 

Ternyata selama ini bukan Moses yang tidak mau dekat dengannya, melainkan karena Sandra susah didekati!

“Ya, dia juga bilang kalau dia hanya menganggapmu sebagai teman. Kedatangan Moses kemarin untuk mengatakan bahwa aku dan dia tidak mungkin bisa bersama lagi.” Jessica menatap ke perut Sandra. “Karena dia tidak tega melihat anaknya lahir dalam keluarga yang berantakan.”

Sandra refleks meletakkan tangan di atas perutnya dan dengan cepat berkata, “Aku berencana untuk pisah secara baik-baik. Anak ini akan tetap mendapatkan kasih sayang Moses.”

Manik mata biru Jessica menatapnya tajam. “Di sana kamu sungguh egois, San. Kalau saja kamu tidak mengajukan syarat itu…” Dia menghela napas panjang.

Miss Capri

Bab ini didedikasikan utk Kak Dindra, Raymond, Lilik, Indah, Hum, Ratna Thank you uda vote & support SSS ღ

| 2
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Dindra kaysan
Jesica kecelakaan jgn jd alesan untuk/ moses berpisah dg sandra yaa kak....
goodnovel comment avatar
Aroe Chandrasari
wah, jesaica kecelakaan? moga moga gk jadi alesan ninggalin sandra ya...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Satu Syarat Sandra   Bab 43. Jalan Menuju Hati Pria

    Biasanya Sandra jarang sekali pergi ke supermarket karena bukan dia yang membeli kebutuhan rumah. Kalaupun ada perlu, biasanya Sandra menyuruh asistennya. Keluar dari supermarket, troli belanjaan Sandra penuh dengan makanan yang disukai Moses, terutama Snickers bar. Jalan menuju hati seorang pria adalah melalui perutnya, benar bukan? Mengungkapkan kata cinta saja tidak cukup, Sandra harus mulai menunjukkan perhatiannya pada Moses. Setelah James membantunya memasukkan barang belanjaan ke bagasi mobil, mereka melanjutkan perjalanan pulang. 1 km sebelum mencapai mansion, sebuah mobil hitam melaju dengan kecepatan tinggi, melewati mereka. “Itu bukannya mobil Tuan Moses, ya, Nona?” tanya James. Sandra tidak sempat melihat plat mobil tersebut karena Porsche hitam itu menyambar dengan cepat. “Iya sepertinya mobil Moses. Kenapa dia ngebut sekencang itu?” “Tidak tau, Nona.” Sandra tidak mungkin langsung menelepon

    Last Updated : 2022-01-11
  • Satu Syarat Sandra   Bab 44. Tanggung Jawab!

    Moses menunggu di depan UGD, berjalan mondar-mandir, lalu duduk kembali di kursi tunggu rumah sakit yang terbuat dari besi. Sesekali dia menarik-narik rambutnya sendiri. Pikirannya kacau balau dan hanya ingin segera melihat Jessica keluar dari ruangan itu. Dia bisa ditelepon pihak rumah sakit karena nomor teleponnya terdaftar dalam kontak darurat yang paling pertama. Tidak lama kemudian, orang tua Jessica juga tiba. Dengan langkah tergesa-gesa mereka menghampiri Moses. “Bagaimana? Bagaimana dengan keadaan Jessica?” tanya Nyonya Whitman dengan napas tersengal. Tuan Whitman memperhatikan Moses dari atas ke bawah. “Kamu tidak bersama dengannya?” “Tidak. Saya juga baru kesini setelah mendapat telepon dari rumah sakit.” Nyonya Whitman memukul dada Moses berulang kali dengan tas hitamnya. “Ini gara-gara kamu!! Kamu sudah berjanji mau menikah dengan putriku! Kamu telah memberinya harapan palsu!” “Mama, hentikan! Ini tidak ada

    Last Updated : 2022-01-11
  • Satu Syarat Sandra   Bab 45. Kembali ke Titik Awal

    “Aku rasa perkataanku sudah cukup jelas. Kamu tajir dan mandiri secara finansial. Tanpa bekerja pun kamu dapat passive income dari saham Aliasta.” Moses menyandarkan punggungnya ke sofa. “Bahkan statusku sebagai suami hanya untuk memberimu seorang anak.” “Itu tidak benar, Moses. Aku sangat me—“ Suara erangan yang lirih terdengar dari belakang Sandra. “Jessica!” Moses langsung beranjak bangkit dan berlari ke sisi kasur. Jari-jari Jessica duluan yang bergerak, lalu dia membuka matanya perlahan. Wajahnya sangat pucat dan bibirnya kering. Dia butuh beberapa detik sebelum matanya bisa fokus melihat Moses. “Jess, aku di sini. Kamu baik-baik saja,” ucap Moses dengan lembut. “Aku akan memanggil dokter.” Dia menekan tombol yang ada di atas kasur. Tidak menunggu lama, seorang dokter dan perawat masuk ke dalam kamar sedangkan Sandra dan Moses diminta untuk menunggu di luar. Sandra memijat pinggangnya yang pegal. Lalu dia duduk di ku

    Last Updated : 2022-01-12
  • Satu Syarat Sandra   Bab 46. Pilih, Shower atau Bathtub?

    Sandra sedang menaiki tangga ketika Andrew menelepon. Dia melirik ke bawah dan melihat Moses sudah berbelok menuju ruang kantor pribadinya. “San, sepertinya aku ke Kanada melalui jalur darat saja. Aku takut kalau dia juga memiliki orang dalam di imigrasi bandara,” ucap Andrew dari ujung telepon. Sandra menutup pintu kamarnya. “Aku hanya butuh mobil untuk pergi. Kamu bisa membantuku mencarikan mobil bekas? Asalkan hidup dan bisa berjalan saja. Tidak perlu yang mahal.” Andrew sudah gelisah selama beberapa hari ini. Dia terus mengatakan keinginannya untuk segera menyeberangi perbatasan Amerika/Kanada. Dengan mengendarai mobil, dia bisa sampai ke Toronto dalam waktu kurang dari 9 jam. “Setelah sampai di Kanada, apa rencanamu selanjutnya?” tanya Sandra sambil memijat pelan pelipisnya. “Belum kupikirkan. Aku hanya ingin cepat-cepat pergi dari AS. Berada dalam satu negara yang sama dengannya membuatku tidak tenang.” “Kalau kam

    Last Updated : 2022-01-12
  • Satu Syarat Sandra   Bab 47. Keajaiban

    “Kamu dengar? Aku sudah tidak berguna, aku tidak bisa berjalan lagi…” Jessica menangis dengan kencang. Lalu terdengar kegaduhan. “Jessica! Apa yang kamu lakukan sampai jatuh ke lantai??” jerit Nyonya Whitman. “Aku baru pergi sebentar, kamu sudah menelepon dia?” TUT! TUT! TUT! “Siapa?” gumam Moses yang sudah terbangun. Sandra menurunkan ponsel dari telinganya. “Jessica. Dia menyuruhmu pergi ke rumah sakit.” Moses langsung bangkit duduk dan mengucek kedua matanya dengan cepat. “Ini jam berapa? Sial! Aku meninggalkan ponselku di ruang kerja.” “Kamu baru tidur satu setengah jam.” Sandra melihatnya turun dari kasur. “Aku mau ikut.” Moses membuka mulutnya seperti tidak setuju, namun dia mengangguk. “Jangan lupa pakai jaketmu. Aku tunggu di bawah lima menit lagi.” Setelah merenggangkan kedua kakinya yang kebas, Sandra langsung menyambar coat hitam dan menyusul Moses. Mereka tiba di rumah sakit setengah jam kemudian dan

    Last Updated : 2022-01-13
  • Satu Syarat Sandra   Bab 48. Hukuman Setimpal

    “Keajaiban tidak pernah berhenti terjadi.” Suara Jessica menggema ke seluruh ruangan.Dia dapat melihat wajah pucat Sandra. Wanita muda ini benar-benar mencintai Moses.Jessica jadi gemas sendiri dengan mereka berdua. Dia teringat bagaimana kegelisahan Moses saat datang ke rumahnya membawa Audi R8, mobil yang pernah sekali dia katakan sangat dia inginkan.Ternyata itu adalah hadiah perpisahan sekaligus sebagai bentuk maaf karena Moses tidak bisa menepati janji untuk menikahinya.Moses bahkan berani berkata bahwa sekarang yang dia pikirkan hanya Sandra, walaupun dia belum tau apa yang dia rasakan adalah cinta.Saat itu Jessica benar-benar kesal sehingga dia rela berbohong untuk meretakkan hubungan Sandra dan Moses. Tapi Tuhan juga memberinya hukuman yang setimpal.Kecelakaan ini membuatnya lumpuh.Dia sangat takut saat kakinya tidak bisa digerakkan. Dia takut tidak bisa menggendong Kylie dan mengajaknya jalan-jalan. Putriny

    Last Updated : 2022-01-13
  • Satu Syarat Sandra   Bab 49. Tidur Bertiga

    Seorang anak kecil berusia 4 tahun melompat turun dari mobil SUV putih dengan pandangan takjub. Dia memakai dress tutu berwarna pink cerah dengan gambar putri Cinderella, legging putih dan sepatu model Mary Jane. “Yayyy! Kylie tinggal di rumah Om Moses dan Onty Sandra yang besar! Kylie seperti tinggal di kastil princess!” serunya sambil memutar-mutar badannya bak balerina. Sandra menyusul keluar dari mobil yang dikendarai James dan tersenyum melihat tingkah Kylie. Bagi anak kecil itu, menginap di mansion besar seperti istana kerajaan yang hanya pernah sekali dia kunjungi merupakan rekreasi, tentu saja dia tidak tahu alasan sebenarnya. Suara ban mobil berdecit membuat Sandra menoleh. Di bawah terik matahari, Porsche hitam berhenti di belakang mobilnya dan sang pengemudi keluar dengan gagah. Kacamata hitam membingkai wajah tampan, dia memakai t-shirt putih polos, jaket bomber dan celana jeans Versace seharga 800 dolar AS. Moses mel

    Last Updated : 2022-01-14
  • Satu Syarat Sandra   Bab 50. Bukankah Istrimu itu Sandra?

    Dia berlari untuk memeluk kaki Agatha. "Great-great-Grandma!""Oh dear. Kamu membuatku terdengar sangat tua. Panggil Agatha saja, ok?"Mereka semua diam-diam tertawa kecil. Agatha memang tidak suka dipanggil Nenek Buyut, karena itu hanya mengingatkan dia kalau dia sudah tua.Kylie yang sopan seringkali lupa. "Ups! Sorry, Agatha."Agatha mengelus kepalanya, mengatakan kalau dia membeli banyak oleh-oleh yang unik untuk Kylie. Tapi harus menunggu besok, karena hari ini dia sudah sangat capek. Tidak ada tenaga lagi untuk membongkar isi kopernya.Beberapa pelayan tampak menurunkan tiga koper besar dari mobil dan mengangkatnya masuk.“Oh ya, Mos. Kamu ingat Phoebe Gates, cucu Nyonya Gates? Kalian pernah bertemu sekali saat dia masih kecil.”Samar-samar Moses ingat akan nama itu. Tapi dia tidak ingat bagaimana rupa wanita bernama Phoebe Gates.“Sudah lupa. Tapi kalau Nyonya Gates, aku masih ingat.”Nyony

    Last Updated : 2022-01-14

Latest chapter

  • Satu Syarat Sandra   Bab 86. Extra Chapter II

    Moses buru-buru melepas lengan Bella dan bangkit berdiri dari kursi. Dia menatap tajam pada pengasuh muda itu. “Kemas barang-barangmu sekarang juga dan pergi dari sini!” Bella memberinya tatapan tak percaya. Padahal dia sudah yakin bahwa Moses tidak akan menolak. Dia berpikir bahwa semua pria kaya yang sudah berkeluarga sama saja. Masih mencari kesenangan di luar. “Maaf kalau sudah membuatmu tersinggung, Tuan Moses. Tapi kalau saya berhenti kerja, siapa yang bantu menjaga Rory?” “Aku bisa mencari penggantimu detik ini juga! Enyah dari hadapanku!” benta

  • Satu Syarat Sandra   Bab 85. Extra Chapter I

    Kecupan-kecupan kecil mendarat di bahu mulus Sandra, membuatnya terbangun dari tidur lelap.Dia mengerang. “Moses… Kamu tau ini baru jam berapa?” protesnya dengan suara yang masih serak. Samar-samar Sandra dapat mendengar kicauan burung dari luar, merasakan cahaya matahari yang mengintip dari balik gorden.“Morning. Hampir jam tujuh, baby bear. Waktunya bangun.” Moses berbisik lalu melanjutkan sapuan bibirnya ke tengkuk leher Sandra.Membuka sebelah matanya, Sandra melirik ke arah jam meja digital di samping tempat tidur. Angkanya cukup besar sehingga dia tidak perlu memakai kacamata untuk bisa melihatnya dengan jelas.06:45

  • Satu Syarat Sandra   Bab 84. Forever and Ever (The End)

    “Ekhmm…” Phoebe berdehem, membuat Sandra buru-buru melepaskan pagutan bibirnya dari bibir Moses. Wajahnya langsung merah padam karena ketahuan sedang mencium suaminya yang tengah terbaring di atas kasur pasien. Agatha yang berdiri di samping Phoebe juga senyum-senyum sendiri melihat kelakuan dua sejoli itu. “Maaf mengganggu kemesraan kalian. Apakah kami harus keluar dulu sebentar?” tanya Phoebe dengan senyum menggoda. Sandra merentangkan kedua tangannya lebar-lebar dan memeluk gadis muda itu. “Phoebe! Aku sangat merindukanmu.” “Aku juga. Kamu berhutang untuk menceritakan semua petualanganmu di Singapura ya, San. Ehmm… atau lebih tepatnya mulai sekarang aku memanggilmu kakak ipar.” “Tentu saja kamu bisa memanggilku apa saja yang kamu suka! Aku sangat senang kita bisa menjadi satu keluarga, Bee.” Lalu dia melirik Agatha dan melepas pelukannya. Sandra sedikit menundukkan kepalanya di hadapan wanita yang masih kelihatan segar dan sehat wal

  • Satu Syarat Sandra   Bab 83. Kebahagiaan Sesungguhnya

    Tidak ada korban selamat dari peristiwa meledaknya pesawat Azure 737 di langit Lockerbie, Skotlandia. Investigasi akan segera dilakukan setelah tim gabungan yang dibentuk oleh pemerintah Amerika Serikat dan pemerintah Inggris menemukan black box tersebut. Sementara ini yang bisa diduga dan mungkin menjadi penyebab ledakan pesawat itu adalah dari laporan terakhir pilot sebelum Azure 737 hilang kontak, menyatakan bahwa mesin pesawat di bagian fan blade terbakar. Moses mengusap wajahnya. Dia masih di New York dan kelihatan kurang tidur. “Besok adalah hari terakhir aku ikut meeting. Setelah selesai, aku akan segera terbang ke Singapura.” “Apakah Aliasta Company ikut bertanggung jawab atas insiden ini?” tanya Sandra yang hanya bisa melihat wajah suaminya dari layar laptop. Selain video call, mereka juga sering teleponan hanya untuk menanyakan kabar. Benar-benar seperti pasangan yang diuji ketahanannya menjalin Long Distance Relationship. “Tid

  • Satu Syarat Sandra   Bab 82. Moses Junior

    Cahaya berwarna-warni dari kembang api yang sedang meletus serta lampu-lampu dari bangunan pencakar langit menyinari air laut teluk Marina.Di atas dek kapal pesiar mewah, Sandra dilamar oleh pria yang tak lain adalah suaminya sendiri. Sebelum Moses dapat melihatnya meneteskan air mata, Sandra membalikkan badannya untuk segera pergi dari tempat itu.“Sandra, honey.” Moses memanggil dengan nada sedikit panik, bangkit berdiri dan memasukkan cincin itu kembali ke dalam saku celananya. Rasa kecewa, sedih dan bingung bercampur menjadi satu. Tapi yang paling dia rasakan adalah kegagalan.Andai saja semua uang yang dia punya saat ini bisa membeli mesin waktu untuk mengulang kembali dari awal pernikahan mereka… tidak, dari awal pertemuan mereka. Moses pasti akan memperlakukan Sandra lebih baik lagi.Air mata membasahi pipi Sandra dan dia buru-buru mengusapnya saat Moses menghampirinya.“Maaf, aku belum siap.”“Pl

  • Satu Syarat Sandra   Bab 81. Happy Anniversary

    “I love you. I love you so much.” Sandra menutup kedua telinganya. “Jangan. Jangan katakan itu kalau kamu tidak bersungguh-sungguh.” “Aku tau perasaanku sendiri.” Moses menjauhkan tangan Sandra dari telinganya. “Dan aku akan membisikkannya setiap detik, setiap menit, setiap hari sampai kamu benar-benar percaya bahwa aku mencintaimu.” Sandra menepis tangannya. “Aku memang menanti tiga kata itu darimu. Tapi aku sadar bahwa cinta juga ditunjukkan dari perbuatan.” “Aku sudah menunjukkannya dengan memasak makanan yang lezat untukmu, aku menunjukkannya saat kita bercinta—“ “Tidak, itu bukan bercinta. Itu hanya sebatas berhubungan badan.” Moses seakan ditampar begitu keras. Ya, dia memang paling suka saat tubuh mereka bersatu. Dia merasa dia dapat menyentuh bagian terdalam dari diri Sandra, melihat sisi lain dari Sandra yang tidak pernah dia ketahui. Selama dua hari sebelum dia terbang ke Singapura, Moses sudah mengerahkan orang bayar

  • Satu Syarat Sandra   Bab 80. I’m Not Your Baby!

    [Singapore] “Jadi saya hanya perlu mengirimkan sertifikat internasional kursus piano Nona ke alamat ini?” “Betul. Pastikan tidak ada yang tahu kamu mengirim paket ke luar negeri.” “Minggu ini saya pulang ke rumah. Saya akan meminta anak saya untuk mengantarnya. Nona tidak perlu khawatir.” “Baik, begitu saja Fiona. Maaf merepotkanmu.” “Tidak masalah, Nona Sandra. Oh ya… kemarin Tuan Moses ada—“ “Sudah dulu ya. Aku tidak bisa bicara lama-lama. Jaga kesehatanmu, Fiona.” “Baik, Nona juga.” Sandra mematikan panggilan internasional itu dan menghela napasnya. Dia terpaksa harus menelepon Fiona memakai telepon koin yang tersedia di stasiun MRT, berjaga-jaga agar keberadaannya tidak terlacak dari nomor ponsel. Sudah hampir lima bulan dia hidup sendiri di Singapura, negara dengan wilayah paling kecil di ASEAN namun mendapat julukan Macan Asia berkat kekuatan ekonominya. Sandra juga sudah terbiasa kemana-mana dengan berjal

  • Satu Syarat Sandra   Bab 79. Akhirnya Aku Menemukanmu

    “Kamu tidak peduli meskipun ini menyangkut keberadaan Nona Sandra?” Tristan merogoh kantong celananya dan mengeluarkan ponselnya. Moses menghiraukan pria itu, duduk di atas sofa kulitnya, mengangkat kedua kakinya ke atas meja dan mengambil satu tegukan lagi. Minum alkohol sudah seperti minum air putih. Dengan mabuk, dia tidak akan terus memikirkan Sandra. “Jangan bercanda. Bahkan detektif paling hebat di Amerika Serikat saja tidak dapat menemukannya.” Keberadaan Sandra sama sekali tidak terdeteksi. Tidak ada penggesekan kartu kredit, tidak ada penarikan uang dengan kartu debit. Bagaimana mungkin seseorang dapat hidup tanpa uang di dunia ini? Keberadaan terakhir yang berhasil Moses ketahui setelah melakukan cara ilegal, yaitu membayar seseorang untuk membuka data list penumpang penerbangan. Sandra terbang dari Alaska menuju Paris. Dia menyewa detektif swasta untuk mengawasi Jocelyn. Karena siapa lagi yang bisa membantu Sandra di Paris kalau buk

  • Satu Syarat Sandra   Bab 78. Kamu Pikir Dia Akan Mencintaimu Selamanya?

    [Lima Bulan Kemudian] Seseorang membuka lampu ruangan yang tadinya gelap. Moses mengerang saat silaunya cahaya menyerang, mengganggu waktu tidurnya. Kepalanya berdenyut hebat akibat alkohol yang dikonsumsinya sepanjang malam. “Go away…” Moses menutup matanya dengan lengannya sendiri. “Astaga, Bos! Kamu dapat darimana vodka ini? Padahal aku sudah menyita semua koleksi alkoholmu.” Tristan menyambar botol kaca kosong itu dan melemparnya ke dalam tong sampah terdekat. Dia memeriksa seisi ruangan itu, manatau Moses berhasil menyimpan satu atau dua botol alkohol tanpa sepengetahuannya. Sejak Nona Sandra melarikan diri saat mereka sedang berlibur ke Alaska lima bulan yang lalu, Moses pulang ke Chicago seperti cangkang yang kosong. Terlebih lagi, dua dokumen penting sudah menunggu tanda tangan Moses. Yang satu adalah surat cerai. Satunya lagi berisi surat pemindahan kepemilikan saham. Ya, Sandra melepas semua sahamnya untuk Mos

DMCA.com Protection Status