Beranda / Romansa / Sang Sekretaris / Calon Mama Baru

Share

Calon Mama Baru

Penulis: Kanietha
last update Terakhir Diperbarui: 2022-03-24 21:38:41

Dari jarak lima meter, Bening sudah bisa melihat kalau pintu ruangan Rohit terbuka sekitar sepuluh sentimeter. Sementara itu, meja sekretaris yang ada di depan ruang pria itu terlihat kosong dan bersih. Tidak seperti biasanya. Bening menebak, kalau sekretaris Rohit hari ini tidak masuk kerja.

Saat sudah berada di depan pintu dan hendak mengetuknya, Bening langsung mengurungkan niatnya sejenak. Ada suara wanita yang sudah sangat ia kenal tengah berbicara serius dengan Rohit, yaitu Vira. Untuk itu, Bening hanya berdiri dan tidak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk menguping pembicaraan tersebut.

“Sisil?” Suara Rohit terdengar melempar pertanyaan pada lawan bicaranya.

“Iya, sekarang yang megang kasusnya si Sisil, itu. Karena, juniornya si … Oky itu, kecelakan tunggal dan kakinya patah.”<

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (10)
goodnovel comment avatar
Don Arief
hmmmmm omnya parah
goodnovel comment avatar
Yielda Sofyan
jangan kasih kendor Pakkk....... .........
goodnovel comment avatar
Nana Ratnasih
cieee...pepet teruuuss pak ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Sang Sekretaris   Harus Berteman Dekat

    Kelopak mata Awan mengedip hingga berkali-kali, saat melihat wanita dewasa yang berada di samping sang papa tersenyum padanya.“Tante siapa?” tanya Awan seraya mendongak dan mempertemukan tatapan bingungnya pada Bening.“Ini Tante—”“Cantik!” potong Bening tiba-tiba sambil berjongkok cepat di depan bocah yang wajahnya sangat mirip dengan Aga. Semoga saja, hanya wajahnya yang mirip, tapi tidak dengan sifatnya. “Panggil aja Tante Cantik.”Bening kemudian mendongak untuk melotot pada Aga. Ia tidak ingin Aga menyebutkan nama Bening di hadapan Awan. Bening khawatir, jika Awan akan menceritakan tentang pertemuannya ini pada Vira nantinya. Kalau hal itu sampai terjadi, Vira sudah pasti akan menuduh bahwa Beninglah yang telah

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-25
  • Sang Sekretaris   Membuktikan Semuanya

    Bening tidak mengerti, harus berbicara seperti apa dengan Awan ketika dirinya hanya berada berdua dengan bocah tersebut. Sementara Aga, kini meninggalkan dirinya ke toilet dan kepergian pria itu terasa sangat lama sekali.“Tante tinggal di mana?” tanya Awan setelah menelan satu gigitan burger ke dalam perutnya. Sedari tadi, bocah tersebut terlihat senang-senang saja ketika mereka jalan bertiga seperti sekarang. Bening jadi prihatin, bagaimana kira-kira perasaan Awan ketika tahu bahwa kedua orang tuanya nanti bercerai.Lantas, siapa yang akan merawat Awan nantinya? Di mana bocah itu akan tinggal, dalam artian, ke mana hak asuhnya akan berada?“Tinggal di apartemen.”“Papaku apartemennya ada banyak,” pamer Awan seperti kebanyakan anak ke

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-26
  • Sang Sekretaris   Giveaway Time

    Haluuh semuaa ...Ada total 2000 koin gratis dari Sang Sekretaris dan Cinderella Hot Story untuk 10 pembaca yang beruntung. It means 200 koin untuk 1 pembaca. Caranya gampang dund, yaitu : 1. Kasih komen bintang ***** di salah satu novel on going yang saia sebut di atas. NOTE : Bukan komen di bab yakk, tapi di luar bab yang ada bintangnya.2. Follow igeh saia @kanietha_ Gampang, kan ~~ Bagi yang beruntung, akan diumumkan tanggal 4 April yakk.Makasiy banyak buat yang sudah sabar menunggu update dari saia yang belakangan ini rada riweuh dengan dunia nyata. Kisseeedd .... PS : Bakal ada hadiah plus-plus untuk 3 orang pemberi gems terbanyak di masing-masing cerita, dan akan diumumkan setelah tamat yakk. ¡Buena suerte!

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-27
  • Sang Sekretaris   Pernikahan Impian

    Pagi ini, perut Bening hanya terisi oleh segelas kopi pahit yang belum ia habiskan. Nasi yang ia masak sudah matang sedari tadi, tapi Bening tidak memiliki selera makan sama sekali. Sejak kemarin, Bening selalu saja memikirkan nasib Awan, serta Aga yang ngotot hendak mengajaknya menikah.Sebenarnya, apa yang Aga cari dari diri Bening, sampai pria itu seolah sanggup melakukan apa saja untuk memilikinya. Bahkan, Aga sudah tidak segan lagi mengajak Bening untuk datang ke penghulu, agar bisa segera menikah dengannya.Semakin dipikirkan, kepala Bening semakin bertambah pusing saja.Sejurus kemudian, Bening yang masih duduk di meja makan untuk menikmati kopinya pun berdecak keras. Ia melihat pintu unitnya terayun ke dalam, lalu Aga muncul dengan memasang wajah tanpa dosa sama sekali.

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-27
  • Sang Sekretaris   Sesuai dengan Keinginanmu

    Bening memangku wajah dengan kedua tangan di meja makan. Melihat Awan yang tengah menyantap pizza, yang baru saja dibeli dalam perjalanan ke apartemen, setelah menjemput bocah itu pulang sekolah.Pada akhirnya, Bening jadi tidak tega jika harus mengabaikan Awan, dan membiarkan putra Aga itu berada di sekolah hingga sore tanpa ada yang menjemput. Beruntung, urusan Bening dengan Rohit yang dimulai sejak pagi sudah rampung semua. Sehingga, ia bisa menjemput Awan meskipun sedikit telah karena kemacetan di jalan raya yang tidak bisa dihindarkan.Akhirnya, Bening akhirnya bisa bernapas lega. Semua warisan yang diberikan Sinta sudah berpindah dan masuk semua ke dalam rekeningnya. Sejak saat ini, Bening sudah tidak lagi ingin berurusan dengan keluarga Ilham dan semua hal terkait pria itu.Bening ingin menjalani hidup

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-28
  • Sang Sekretaris   Cari Cewek Lain

    Sedari tadi, Bening sudah mondar mandir tanpa melepas ponsel yang selalu ada di genggaman. Hampir setiap menit, maniknya kembali mengarah pada angka jam digital yang tertera di sana, berikut melihat notifikasi yang masuk ke dalam ponselnya.Namun, sebuah balasan yang ditunggu-tunggu, juga tidak kunjung diterimanya.Ketika rasa tidak sabarnya kembali menggelora, Bening pun kembali mencoba menghubungi Aga. Bening kembali menelepon pria itu, dan ternyata, Aga kembali tidak mengangkat teleponnya sama sekali. Bening kembali membuka aplikasi chat berwarna hijau miliknya. Dibukanya dengan cepat, dan … chat yang dikirimkan Bening kepada Aga sejak sore tadi, tidak satu pun yang baca oleh pria itu.Sangat, sangat, menyebalkan!Bening kemudian duduk di tepi ranjang. Menarik

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-29
  • Sang Sekretaris   Sampai Jumpa

    Sejak pembicaraan serius yang terjadi pada malam itu, Aga sudah tidak pernah lagi menerobos masuk ke unit milik Bening tanpa permisi. Aga akhirnya sadar, kalau semua hal yang dikatakan oleh Bening adalah benar adanya. Andaipun nanti mereka jadi menikah seperti kehendak Aga, ia yakin kalau rumah tangganya dengan Bening tidak akan tenang. Adanya isu negatif dari beberapa orang, pastinya akan sangat mengganggu kehidupan mereka.Belum lagi, Bening sempat berceletuk mengenai perihal percobaan bunuh diri yang pernah dilakukan oleh gadis itu. Aga tidak ingin, jika permasalahan yang menyerang tersebut, akan kembali mempengaruhi mental gadis itu ke depannya.Oleh sebab itulah, Aga kini harus lebih bersabar dan menjaga jarak agar gejolak dalam darahnya itu tidak selalu beriak ketika berhadapan dengan Bening.Awalnya, memang t

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-01
  • Sang Sekretaris   Take Care and Good Luck

    “Ga.” Vira mencekal siku Aga yang baru saja berdiri dan sepertinya hendak pergi menyusul Sisil. “Jangan seperti anak kecil, kita bicarakan lagi semuanya dan ayo mediasi.”Aga menarik tangannya hingga terlepas lebih dulu dari Vira. “Vira … aku, capek! Bertahun-tahun aku diam dan berusaha bicara baik-baik, tapi nggak juga kamu anggap. Dan sekarang, rasaku sudah hilang, Vir. Karena itu aku nggak mau mediasi dan aku kabulkan apapun yang kamu minta di pengadilan. Please, ayo berdamai dan jalani hidup masing-masing.”“Tapi, Ga—”“Aku harus pergi,” putus Aga kemudian berlalu tanpa ingin lagi mendengar ocehan Vira. Bukan karena ia ingin menyusul Sisil, tapi Aga tidak ingin berlama-lama berada bersama Vira. Ia tidak ingin berdebat, dan memilih pergi dem

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-02

Bab terbaru

  • Sang Sekretaris   Pengumuman

    Haluu Mba beb ... Sang Sekretaris beneran tamat dund. Mas Telaga Cakrawala sama mba Bening Bhanuwati mohon pamit undur diri dulu. Mereka mau istirahat. Kan, mau buatin adek buat Awan. :D :D :D Nanti, kita ketemu sama mereka lagi di spin off-nya dengan judul SANG PENGACARA, dan kita tuntasin hil-hil yang masih menggantung di sana. Daaan, berikut ini daftar penerima koin GN dari saia untuk 5 top fans pemberi Gems terbanyak di Sang Sekretaris. Datanya diambil per tanggal 30 June 2022 tepat pukul 06.00 WIB. RF Rifani : 1.000 koin GN + pulsa 200rb Tralala : 750 koin GN + pulsa 150 rb Demigoddess : 500 koin GN + pulsa 100 rb Zee Sandi : 350 koin GN + pulsa 50 rb Lili Ning Mardani : 200 koin Gn + pulsa 25 rb Untuk nama yang saia tulis di atas, bisa klaim koin GN dengan kirim screenshoot ID dan kirim melalui DM Igeh @kanietha_ Saia tunggu konfirmasi sampai hari minggu ya, jadi, saia bisa setor

  • Sang Sekretaris   Penawaran Aga

    “Ayo, keluar.” Bening merengek, sembari menggelengkan kepala. Ia belum siap dengan ajakan Aga, untuk menemui sang mertua yang meminta mereka datang pagi ini. Karena Bening tahu, yang akan dibahas oleh Arum, pasti masalah itu lagi, itu lagi. “Dulu, waktu sama bu Vira, mama begini juga nggak, sih?” “Nggak.” Aga langsung menjawab dengan pasti. “Kok, sama aku begini?” sambar Bening secepat mungkin, sambil meremas tali sabuk pengaman yang masih belum ia buka. “Tapi sama bu Vira, nggak?” “Karena kami dulu masih muda, Beb,” jawab Aga lalu mencondongkan tubuh untuk membuka sabuk pengaman sang istri. “Masih sibuk meniti karir, dan betul-betul merintis semua dari nol.” “Eh, aku juga masih muda.” Bening kembali berkilah seperti biasa. “Tapi aku?” Aga menjatuhkan satu kecupan hangat di pipi sang istri. “Sebentar lagi, aku sudah kepala empat. Mama sama papa juga nggak akan selalu fit seperti sekarang.” “Kamu, tuh, sepertinya udah mulai oleng, deh.” Bening mencibir lalu memanyunkan bibir. “I

  • Sang Sekretaris   Sang Ibu Mertua

    “Mama itu ada ngomong apa, sih, sama Awan?” Bening membuka rumah pemberian Aga yang baru saja selesai di bangun. Masih kosong, dan belum diisi furniture sama sekali. Ini pertama kalinya, Bening dan Aga menghampiri rumah mereka ketika semuanya sudah bersih dan siap diisi berbagai perabotan dan ditempati. Jika mengingat resepsi pernikahan mereka yang akan digelar sebentar lagi, keduanya sudah bisa menempatinya setelah pulang dari bulan madu. “Mama? Ku?” Aga bertanya ragu, karena mereka pagi tadi sempat mengajak Awan pergi ke rumah Clara. Sudah dua hari Awan menginap di apartemen, dan waktunya mengembalikan bocah itu pada Vira. Jika tidak, mantan istrinya itu pasti akan menelepon Aga tanpa henti. “Atau, mamamu?” “Mamamulah.” Hentakan ujung high heels Bening menggema pada lantai marmer di seluruh ruang yang masih kosong itu. “Mama Arum.” “Mamaku, ada ngomong apa?” Aga dengan cepat menyusul langkah Bening yang terlihat kesal. Namun, tidak berniat untuk mensejajarkan langkahnya. Ke ruan

  • Sang Sekretaris   Keputusan Bersama

    Arum membuang napas panjang. Meskipun masih setengah hati, tapi ia sudah tidak bisa berbuat apapun lagi. Mengingat, bagaimana putranya itu terlihat sangat jatuh cinta dengan Bening, pun dengan Awan yang tidak mempermasalahkan semuanya, Arum menyerah. Namun, menyerah di sini bukan berarti Arum setuju, karena ada sebagian dari hatinya masih tertinggal dengan Vira.Dalam diam, terkadang Arum masih memikirkan nasib mantan menantunya itu. Arum mengerti jika sikap Vira memang tidak bisa dibenarkan, tapi Aga pun ternyata sudah patah arang dan tidak ingin melanjutkan rumah tangganya kembali. Jadi, hanya perpisahan yang menjadi jalan keluar satu-satunya.“Jadi, bagaimana kalau resepsinya dipercepat saja?” usul Clara di tengah-tengah pertemuan kedua keluarga yang diadakan di rumahnya. Sudah dua bulan berlalu dari pembacaan surat wasiat Camila kala itu, tapi baik Aga, maupun Bening tidak kunjung menyinggung masalah resepsi pernikahan. Sampai akhirnya, Clara meminta Aga menghubungi kedua orang tu

  • Sang Sekretaris   You're Welcome

    “Telaga … Cakrawala.”Pria paruh baya yang duduk santai pada kursi taman di belakang rumah, mengangguk-angguk ketika melihat Aga muncul di hadapannya.“Awalnya saya sangsi kalau yang disebut mendiang ibu Camila adalah Aga yang sama, tapi, sangat kecil kemungkinannya kalau ada dua orang yang namanya sama persis seperti kamu,” tunjuk pria itu, lalu menatap gadis yang berada di samping Aga.Seluruh anggota keluarga yang sudah lebih dulu berkumpul, hanya bisa tersenyum canggung. Selain berprofesi sebagai pengacara keluarga, pria paruh baya yang duduk bersama putranya itu, juga merupakan sahabat dekat mendiang Camila.Aga memberi senyum ramah, lalu segera menghampiri pria tersebut bersama Bening. “Apa kabar, Be? Kita lama nggak ketemu.”Pria paruh baya dengan nama asli Rasyid Pamungkas itu, segera berdiri untuk menyambut uluran tangan Aga. “Saya kaget, waktu Abi bilang kamu sudah nikah lagi. Lebih kaget lagi, waktu tahu kamu menantu dari mendiang ibu Camila.”Setelah menjabat tangan Aga, R

  • Sang Sekretaris   Kita Deal

    “Percuma beli mobil baru.” Bening berdecak, dan selalu saja sibuk membeo setiap kali jalan bersama Aga. “Pergi ke mana-mana selalu disupirin gini. Buang-buang uang tahu, nggak!”“Kan, lebih enak disupirin gini.”“Terus ngapain beli mobil baru, kalau aku nggak boleh nyetir sendiri,” protes Bening.“Siapa bilang nggak boleh nyetir sendiri?” sanggah Aga tetap tenang tanpa melirik sang istri sama sekali. Ia hanya menatap lurus pada jalan raya, sembari menahan tawa. “Kebetulan aku punya waktu luang, jadi mending aku yang nyupiri, kan?”“Kenapa kamu selalu punya waktu luang pas aku mau jalan.” Bening kembali protes karena curiga dengan sikap Aga. Semakin ke sini, pria itu semakin posesif saja. Ke mana pun Bening pergi, Aga akan selalu punya waktu pergi menemaninya. “Pas jam kerja juga gitu. Pasti mendadak bilang kerjaan selesai, kalau aku izin mau jalan.” “Karena kerjaanku memang sudah selesai,” jawab Aga santai tanpa beban. “Lagian mobilmu ini juga kepake, kan? Jadi, kita belinya nggak si

  • Sang Sekretaris   Gosip

    Meskipun Camila sudah beristirahat dengan tenang di pembaringan terakhirnya, suasana rumah duka yang begitu megah itu masih saja terlihat ramai. Para tamu datang silih berganti, untuk menyampaikan duka mendalamnya.Yang Bening perhatikan, Fikalah yang justru terlihat sangat kehilangan atas kepergian sang oma. Gadis itu bahkan sempat tidak sadarkan diri, ketika tubuh beku sang oma diturunkan ke peristirahatan abadinya. Untuk satu hal itu, Bening bisa merasakan semua yang dialami Fika karena pernah berada di posisi yang sama.Clara terlihat lebih tegar, dan terus mencoba menguatkan putri kesayangannya atas kehilangan mereka. Sungguh sebuah pemandangan yang membuat hati Bening kembali tercubit perih.Bening … cemburu dengan kedekatan Clara dan Fika.“Hei.” Aga mengusap lengan Bening yang berada dalam rangkulannya. “I know what you’re thinking.”“No, you’re not.”“Ayolah, Beb. Kamu harus paham situasinya.” Sedari tadi, Aga memperhatikan ke mana tatapan sang istri tertuju. Pun dengan ekspr

  • Sang Sekretaris   Sebuah Berita

    Aga berbalik, ketika mendengar pintu kamar mandi terbuka. Menelan ludah, saat melihat kaki jenjang itu melangkah pelan, dan menampilkan tubuh segar yang hanya berbalut handuk. Senyum jahil yang disematkan oleh sang istri yang tengah mengusap surai basahnya, sungguh membuat Aga ingin menghempas tubuh Bening ke ranjang dan memasukinya.Namun, jadwal bulanan yang tengah didapatkan sang istri, membuat Aga hanya bisa menggigit jari. Bersabar, karena Aga tahu penantiannya nanti tidak akan sia-sia.“Jam sepuluh balik, lho, ya,” ujar Bening mengingatkan dengan wajah semringah. “Kita cari mobil baruuu.”“Aku cuma di bawah, Beb.” Aga meraih pinggang ramping sang istri yang sudah berhenti tepat di depannya. “Kamu bisa susul ke bawah, terus kita langsung jalan.”Bening mengangguk setuju dengan usul Aga. Ia lalu berjinjit, dan memberi satu kecupan singkat pada bibir bawah Aga yang terbuka. “Awan jadi nginap di sini? Atau masih ditahan sama omanya?”“Omanya masih mau nahan karena kesepian, tapi Aw

  • Sang Sekretaris   Depe Dulu

    “Lama banget pulangnya.” Dengan memegang sepiring bihun goreng yang masih tersisa separuh, Bening sedikit merajuk menyambut kedatangan sang suami.Aga melepas jaket bombernya, sembari menghampiri Bening. Melemparnya ke sembarang arah, lalu menghempas bokongnya di samping sang istri. Aga memberi kecupan pada pipi Bening terlebih dahulu, barulah menanggapi protes istrinya.“Tadi ada om Romi di bawah.” Pulang ke apartemen dan disambut dengan pemandangan indah seperti sekarang, sungguh membuat semua lelah Aga hilang seketika. Satu setel baju tidur yang terdiri dari tanktop dan celana pendek itu, sungguh memberi sebuah energi tersendiri bagi Aga.“Om Romi?” Bening menoleh sambil mengunyah bihunnya. “Ngapain malem-malem dateng ke sini? Sendirian apa sama istrinya?”Aga langsung mencapit bibir istrinya itu dengan gemas. “Istrinya om Romi itu, mamamuuu,” decak Aga lalu sedikit menggeser bokongnya untuk merebahkan diri, dan meletakkan kepala di paha mulus sang istri. “Om Romi datang sama Dean.

DMCA.com Protection Status