Mark Collin tidak ingin mendengarkan lagi, dia tahu tentang kekuatan Leighton.Di antara semua orang yang hadir, dirinya yakin orang yang bisa dikalahkan Leighton mungkin cuma Mark Collin sendiri, bukan?Sekarang, Leighton mengucapkan kata-kata liar, dimana satu lawan dua orang?Leighton harusnya memiliki pemahaman yang baik tentang proporsi dalam hal menyombongkan diri, oke?Mark Collin memutar matanya ke arah Leighton dan berkata, "Meskipun Sofian terlihat kurus, dia juga seseorang yang telah bermain tinju tingkat sabuk hitam. Tidak buruk bagimu, jika dapat melewati tiga gerakan di bawah tangan Sofian."Leighton terkekeh dan menatap Mark Collin, "Kamu baru saja mengatakan bahwa jika aku bisa mengalahkan Sofian, kamu akan memanggilku ‘Bos’ kan?"Mark Collin tertawa dan berkata, "Apa menurutmu, kamu benar-benar bisa mengalahkan Sofian atau apa?"Apa yang dikatakan Mark Collin barusan hanyalah komentar sindiran kemarahan.Tapi dia tidak menyangka Leighton akan serius dengan dirinya.Mar
Wajah Mark Collin sangat kesal, dan menyuruhnya memanggil Leighton sebagai ‘Bos’ di depan begitu banyak orang, bahkan lebih tidak nyaman daripada membunuhnya.Mark Collin mengerutkan kening dan berkata, "Kamu barusan cuma beruntung. Kebetulan orangku keracunan makanan. Kalau tidak, bagaimana mungkin kamu bisa menang?""Mungkin kamu yang meracuni makanannya, makanya adegan ini terjadi."Mark Collin berdalih.Leighton merasa sedikit terdiam sejenak, Mark Collin ini membuat alasan untuk tidak mengakui kemenangan dirinya."Ayolah Bro, bisakah kamu menjadi seorang pria, apa yang kamu perbuat adalah apa yang kamu katakan, jangan mencari berbagai alasan setiap kali kamu kalah! Soal apa yang kamu katakan barusan, bagaimana itu bisa salahku? Sebaiknya tanyakan itu pada orang-orang di belakangmu apa kamu percaya mereka?? Sofian ini, apakah aku mengenalnya? Apa dia makan denganku hari ini?"Leighton mengerutkan kening dan berkata, "Itu sungguh omong kosong.""Ngomong-ngomong, kejatuhan Sofian jik
Wajah Mark Collin berubah menjadi begitu pucat saat ini.Sofian kalah, dan dia kalah dari musuh yang diremehkan Mark Collin, lalu dia menjelaskan kekalahan Sofian akibat keracunan makanan, dan perkataannya masih diperhitungkan.Tapi bagaimana dengan Baron?Pertarungan antara Leighton dan Baron barusan adalah pertarungan yang sebenarnya.Ratusan orang di lantai pertama dapat melihat dengan jelas bahwa Leighton mengandalkan kekuatannya sendiri, menjatuhkan pria yang satu kepala lebih tinggi darinya ke tanah.Kali ini, bahkan Mark Collin tidak bisa menyangkalnya.Tetapi untuk menyuruh Mark Collin memanggil Leighton sebagai bos-nya di depan umum, Mark Collin jelas tidak bisa melakukannya.Karena itu, Mark Collin berencana untuk bermain nakal secara terbuka dan jujur.Mark Collin melirik Leighton dan berkata, "Aku tadi cuma bercanda, kenapa kamu anggap serius?"“Aku baru saja menggoda orang bodoh.” Setelah Mark Collin selesai berbicara, dia memandang Leighton dan berkata, “Meskipun aku ngga
Mark Collin tahu bahwa kekalahan di pihaknya telah pasti, dan hatinya penuh dengan keputusasaan.Sebelumnya, Mark Collin memandang rendah Leighton.Dia berpikir, bahwa Raksasa telah pergi, Reagen telah pergi, Milla telah pergi bersama Emily dan sebagian besar dari Pasukan 18 Rides, dan tidak banyak orang yang tersisa.Paman Joe sendiri tidak bisa meninggalkan resor. Resor membutuhkan seseorang untuk menjaganya. Bagaimanapun, itu adalah tempat Paman Joe ‘dipenjara’. Jika ada lebih sedikit orang, keluarga Tideway juga pasti akan memilih untuk mengambil keuntungan dari situasi dan menyelamatkan Luke Tideway.Singkatnya, Mark Collin tidak pernah percaya bahwa Leighton masih memiliki kekuatan lebih untuk melindunginya.Dengan Tuan Chad di belakangnya untuk membantu menahan Damon Albran dan kelompok Fussel, Mark Collin merasa bahwa dengan orang 100-nya ini pasti bisa mengalahkan Leighton.Tetapi dia tidak pernah menyangka bahwa Stevan akan melompat keluar dan membawa lebih dari 300 orang, ya
“Aku nggak ingin mendengar desahanmu atau omong kosongmu, setuju atau tidak?” Leighton berkata dengan tidak sabar.Mark Collin ragu-ragu sejenak sebelum berkata, "Aku ini bukan kepala keluarga Collin, tapi kakekku. Aku harus menelepon dan menanyakan hal ini pada kakekku dulu.""Hehe, kalau begitu kamu bisa bertanya sekarang."Begitu Leighton selesai berbicara, Mark Collin mengeluarkan ponselnya dan memencet nomor kakeknya.Setelah panggilan dilakukan, Leighton tidak membiarkan Mark Collin berbicara, tapi mengambil ponsel dari tangan Mark Collin dan tersenyum dingin pada Anderson Collin, "Tuan Anderson Collin, halo."“Oh ya, bagaimana luka pistol di lenganmu itu?” Leighton terkekeh.Nada bicara Anderson Collin tiba-tiba menjadi suram dan terkejut, "Apa kamu Leighton?"“Ya, ini aku.” Leighton mengangguk.“Mengapa ponsel cucuku ada di tanganmu?” Anderson Collin bertanya dengan panik.“Itu benar, ponsel cucumu tidak hanya di tanganku, tapi nyawa cucumu juga ada di tanganku. Aku ingin membe
Mark Collin tampak terkejut ….Sikap Leighton ini benar-benar seperti memaksanya untuk mati ....Tapi, bukankah dia memang sedang menuju jalan kematian?Leighton melihat ekspresi Mark Collin dan tersenyum sedikit, dengan aura pembunuh yang pekat bercampur dalam senyumnya, "Kenapa, nggak berani? Atau nggak mau?"Mark Collin menganggukkan kepalanya, "Aku bisa kok melakukan apa yang diperintahkan Tuan Peltz."Mendengar ini, senyum puas muncul di wajah Leighton, "Ya, itu baru namanya Tuan Muda Collin, dan aku sangat senang dengan dirimu yang sekarang.""Oke, lanjutkan dan lakukanlah dengan baik. Bagaimanapun, ini adalah hal pertama yang kamu lakukan untukku. Yang terpenting, kamu tidak boleh mengecewakanku."Leighton berkata, tiba-tiba menyipitkan matanya, dan mencibir, "Jika tidak, kamu akan kehilangan lebih dari dua kaki."Semburan aura pembunuh datang, membuat Mark Collin terkejut.Pada saat ini, Mark Collin merasa hatinya seperti dicongkel oleh Leighton, jika Leighton ingin dia mati sa
Setengah jam kemudian di Night Pearl Plaza.Sekelompok orang berkumpul di sini dari segala arah, dengan Mark Collin sebagai pusatnya.Dan ketika Mark Collin hendak pergi, mobil demi mobil tiba-tiba muncul di depan Mark Collin.Dan yang memimpin pertama, tampak sebuah Jeep.Warren dan Mafles melompat dari Jeep tersebut, Warren memandang Mark Collin dan berkata, "Aku barusan berpikir kalau bawahanku yang mencoba membohongiku, tapi aku sungguh tidak berharap bahwa tempat kami benar-benar diserang olehmu!""Mark Collin, Mark Collin, kami dengan senang hati membantumu, kamu ini sungguh jal*ng ya! Kitai padahal sudah berbaik hati meminjamkanmu pasukan kita untuk berurusan dengan Leighton, tapi kamu malah menghasut orang-orang kami dan merusak tempat kami sepanjang malam ini. Hingga semuanya hancur berkeping-keping, hehe ...."Saat Warren berkata, matanya tiba-tiba menyipit menjadi sebuah garis.Warren mengeluarkan wajah garangnya dan berkata dengan dingin, "Apa kamu lelah hidup?"Mark Collin
“Kak Warren, biarkan aku pergi.” Mark Collin berlutut di depan Warren dan menatapnya dengan memohon."Membiarkanmu pergi?? Malam ini kamu sudah membawa orang-orangmu dan menghancurkan lebih dari beberapa tempat bisnis kita. Semuanya kini tidak bisa beroperasi. Bahkan tamu kita ada yang terluka."Warren berkata dengan dingin, "Apa menurutmu aku harus membiarkanmu pergi?"“Jika aku membiarkanmu pergi seperti ini, apa ayah angkatku akan membiarkanku pergi?” Ekspresi Warren tampak suram, “Ayah angkatku memintaku untuk membantunya mengawasi tempat-tempat ini. Sekarang tempat-tempat ini semuanya menjadi tempat pembuangan sampah. Di depan telinga lelaki tua itu, apa kamu memintaku untuk menjelaskannya padanya seperti ini?""Kamu baji*gan!"Warren menjadi semakin marah, dan langsung menendang punggung Mark Collin.Kemudian, Warren langsung menginjak kaki Mark Collin yang lain.Dengan sekali bunyi “kraak”, kaki Mark Collin yang lain patah begitu saja."Aku sungguh tidak habis pikir, kenapa mau