Brian berkata dengan sungguh-sungguh, "Tuan Harry Melling, memang tidak kusangkal kalau mobil listrik ini sedikit rusak, tapi ini memiliki keuntungan, yaitu menghemat uang.""Tuan Harry pasti punya banyak waktu untuk berurusan setiap hari, kan. Dimana kamu mengendarai Bugatti Veyron ini di sekitaran ibu kota provinsi setiap hari, dan biayanya ribuan dolar setiap hari untuk perawatannya, kan?""Tapi mobil listrik ku berbeda. Selama dayanya terisi penuh, tidak akan ada masalah untuk berkeliling ibu kota provinsi."Brian mengangkat alisnya, memandang Harry, dan berkata seolah-olah dia telah bertukar dengannya, dimana seperti Harry mendapat banyak keuntungan.Ketika Harry mendengar ini, otot-otot di wajahnya terpelintir.Dia kini bukan lagi pecundang miskin. Dia sekarang adalah tuan muda pewaris dari keluarga Melling yang bermartabat. Menyuruh seorang tuan muda naik mobil listrik, dan juga mobil listrik ini yang hanya terlihat sangat ala kadarnya ini?"Apa kamu bercanda?!"“Lima dolar, dit
Mengikuti tatapan Brian, Leighton juga memperhatikan wanita berbaju merah tersebut.Warna merah di gaun merah wanita itu, tampak semerah darah.Dia berdiri di depan mobil Aston Martin merah, membentuk pemandangan yang indah dengan mobil itu.Dia menatap Reagen dengan mata terbakar, tapi ketika Reagen melihatnya, dia merasa sangat bingung dan bersalah.“Kamu id*ot, mengapa kamu membawanya?” Reagen menatap Brian dengan marah dan memarahinya dengan lembut.“Guru, jika kamu ingin marah, harusnya memarahi Paman Joe, Paman Joe lah yang memanggil penyihir itu dan memintanya untuk datang ke sini.” Brian berkata dengan sedih, “Yang terbaik yang bisa aku lakukan adalah menunjukkan jalan dan membawanya ke sini untuk menemuimu.""Kamu juga tahu kemampuan penyihir itu. Bahkan jika aku tidak memimpin, dia akan menemukanmu, kecuali kamu melarikan diri dari negara ini."Brian tersenyum dan berkata, "Ayo pergi."Setelah Brian selesai berbicara, dia langsung berlari ke Bugatti Veyron dan pergi.Reagen m
"Apa yang akan kamu lakukan?"Geraldine menatap pria berkacamata dengan waspada. Dia paling mengenal kakaknya. Biasanya, ketika dia menunjukkan senyum seperti itu, kakaknya tidak memiliki niat baik.“Kak, aku kan adik perempuanmu.” Geraldine bertanya pada pria berkacamata hitam itu dengan ketakutan."Kamu baji*gan, apa yang kamu pikirkan? Bahkan jika aku binatang buas, bisakah aku menyerang adik perempuanku sendiri?" Pria berkacamata itu menepuk dahi Geraldine dan berlari ke arahnya.“Lalu, apa kamu orang yang baik? Aku dengar dari ibu, kalau kamu mengintipku saat berganti pakaian dua tahun yang lalu.” Geraldine mengeksposnya tanpa ampun."Aku cuma penasaran. Cuma pengen tahu aja, kamu mengerti kan, lagi pula siapa yang membuatmu tumbuh begitu awal ...."Pria berkacamata itu tampak sedikit malu, "Jangan menyebutkan ini lagi di masa depan, kamu tahu, itu nggak baik untuk kamu atau aku."“Kalau begitu katakan padaku, apa yang kamu minta untuk kulakukan?” Geraldine memandang pria berkacam
Wajah Matthew tertegun sejenak, dan kemudian dia tertawa, "Leighton, sungguh merupakan berkah bagi kami memiliki saudara sepertimu."Matthew tahu bahwa Leighton bukanlah orang yang ingkar janji.Leighton bukan hanya teman yang baik untuk Lucas, tapi juga baik untuk dirinya dan juga Thomas.Di dunia bisnis Matthew yang awalnya lumpuh, tapi dengan satu kata dari Leighton ini, bukankah dia kini terselamatkan?Meskipun untuk Leighton, itu hanyalah beberapa kata, tapi dampaknya bagi seluruh keluarga Matthew sangat mengejutkan.Termasuk sepupu Matthew, Andrea, bisnis kilang anggur mereka menjadi semakin populer.Meskipun setengah dari pendapatan Penyulingan keluarga Meza akan diberikan kepada Leighton, namun setengah sisanya juga jauh lebih banyak daripada yang diperoleh sebelumnya.Sekarang, siapa yang tidak ingin berbisnis dengan keluarga Peltz?Kelas Leighton penuh gejolak. Dalam beberapa hari, di kelasnya ada dua orang meninggal. Tiago juga kini menjadi buta dan tidak bisa melanjutkan ke
"Cantik, dermawan, intelektual, dan berasal dari keluarga kaya ....Sebelum Leighton selesai berbicara, Evelyn langsung memotongnya, "Bagaimana denganmu? Tidak bisakah kamu menolak? Mendengarkan apa yang kamu maksud, kamu kan juga bukan orang biasa?"“Aku ada kekurangan sedikit, hanya kurang sedikit saja. Jika aku belum punya pacar, pasti akan jatuh ke pelukanmu.” Leighton tersenyum canggung.“Seandainya aku tahu kamu lebih awal, baiklah sepertinya aku akan bekerja lebih keras.” Evelyn berbisik pada dirinya sendiri.Mendengar kalimat ini, Leighton tiba-tiba merasa sangat tidak nyaman, dia berharap bisa memeluk Evelyn dan membawanya ke dalam pelukannya.Tetapi untuk alasan tertentu, yang memberi tahu Leighton bahwa dia tidak boleh melakukan ini.Leighton dengan cepat mengubah topik pembicaraan dan bertanya, "Ngomong-ngomong, apakah ada berita dari Henna?"Evelyn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Tadi malam Henna menyelinap kembali ke rumah dan memintaku untuk menyerahkan kursi Grup
Thomas, Leighton, dan Lucas segera datang ke gerbang kampus dan melihat Porsche Panamera putih.Halsey duduk di kursi penumpang Panamera dan melambai pada Lucas.Saat dia melihat Leighton, Allan di kursi pengemudi segera turun dari mobil dan berjalan mendekat.“Tuan Peltz, kita bertemu lagi.” Allan mengulurkan tangannya dengan antusias di wajahnya.Namun, Leighton berpura-pura polos, dan dia tidak menjabat tangan Allan, "Aku tidak ingin bertemu denganmu."Allan juga tidak marah, hanya berkata, "Tuan Peltz, aku telah memesan sebuah ruang bilik VIP di Gastro Bar and Lounge, ayo pergi sekarang."Wajah Lucas tiba-tiba menjadi gelap, dan dia berkata, "Allan, aku juga telah memesan sebuah ruang VIP di restoran kecil di depan."“Halsey, bukankah kamu bilang sudah memberitahunya?” Lucas memandang Halsey dan bertanya.Halsey tersenyum dan berkata kepada Lucas, "Sayangku, konsumsi pesanan per orang dari restoran kecil itu mungkin nggak ada lima puluh, dan juga pasti kondisi sanitasinya pasti bur
“Kalau memang mau makan, ya, makan saja, tapi kalau nggak mau, ya, silakan pergi. Tidak ada seorang pun di sini yang menganggapmu sebagai raja, mengerti?” Leighton berkata dengan wajah dingin setelah dia menamparnya.Wajah Allan memerah dalam sekejap.Di depan begitu banyak orang, Leighton menamparnya begitu saja, dimana itu terlalu tak tahu malu.Di luar, ada pepatah orang bijak yang mengatakan bahwa jika kamu memukul seseorang, janganlah menampar langsung di wajahnya.Tapi Leighton memukul tepat di wajah Allan, namun Allan tidak berani melawan Leighton.Pertama, dia tidak memiliki kekuatan untuk melawan Leighton.Kedua, dia ingin membuat kesepakatan kerja sama Leighton.“Baik, Tuan Peltz.” Allan menekan api di dalam hatinya dan menundukkan kepalanya.Adegan ini cukup membuat takut pemilik resto.Dalam sekejap, pemilik resto memandang Leighton secara berbeda.Allan ini memakai merek terkenal dan mengendarai Maserati. Meskipun pemilik resto ini tidak tahu apa itu Maserati, dapat diliha
Allan ragu-ragu selama beberapa detik, mengambil bir, dan berkata, "Oke."Jika aku bisa memenangkan taruhan ini, maka aku bisa mendapatkan 500 lebih banyak di masa depan.Sebotol bir ini tidak seberapa dibandingkan dengan 5 juta.Allan mengangkat kepalanya dan memulai pertunjukan menghabiskan sebotol bir itu.Meneguk bir sekali napas ini membutuhkan keahlian, terutama saat sudah sampai ke bagian belakang, tekanan udara di dalam botol akan meningkat, dan akan sulit untuk meminumnya.Allan akhirnya menyelesaikan satu botol, dan begitu dia meletakkan botolnya, Leighton segera menyerahkan botol kedua, dimana tidak memberi Allan kesempatan untuk bernapas.“Penampilan Tuan Allan barusan luar biasa, biarkan aku melihatnya lagi.” Leighton mengangkat alisnya dan tersenyum.Allan melirik Leighton dengan wajah muram, lalu menggertakkan giginya dan berkata, "Oke, karena Tuan Muda Peltz ingin menontonnya, maka aku akan memberikan diriku untuk tampil sekali lagi."Allan telah lama mengetahui bahwa s