Beranda / Pendekar / Sang Penguasa / Pertemuan Para Pendekar

Share

Pertemuan Para Pendekar

Penulis: SWEET_OWL
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Suasana begitu ramai di depan sebuah gerbang besar yang bertuliskan nama Sekte Pedang Surgawi. Berbagai macam kelompok dan sekte ada di sana, menunggu giliran mereka memasuki tempat tersebut.

Masing-masing perwakilan sekte menunjukkan undangan mereka dan masuk melalui pintu sebelah kanan. Sementara mereka yang tidak memiliki kartu undangan, maka ditempatkan ke jalur kiri.

Sejumlah nama-nama sekte besar seperti Kuil Tanah Suci, Sekte Tiga Tombak ataupun lainnya juga sudah memasuki Sekte Pedang Surgawi.

Begitu juga para pendekar pengelana seperti Niang Guang-Pendekar Tapak Merah Darah pun tidak terkecuali.

"Berhenti! Silahkan tunjukkan undangan Anda." ujar salah satu murid Sekte Pedang Surgawi yang bertugas memeriksa para pendekar yang datang.

"Saya tidak memilikinya, Tuan!" ujar sosok tersebut yang tidak lain seorang wanita. Ia menggunakan cadar berwarna merah darah, juga berpakaian dengan warna yang sama.

"Kalau begitu, silahkan lewat

SWEET_OWL

Happy New Year 2022

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Dalfa G
lanjutkan Thor
goodnovel comment avatar
Bambang
ditunggu bab berikutnya. semangat
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Sang Penguasa   Pemilihan Ketua

    Pemilihan ketua aliansi sekte aliran putih dan netral yang belakangan diketahui disebut sebagai Aliansi Pejuang Kebenaran pun dilakukan dengan dua calon, yaitu Patriak Shen Wang dari Sekte Pedang Surgawi dan Patriak Lu Han dari Sekte Tiga Tombak. Masing-masing dari mereka akan dipilih langsung berdasarkan dari suara pendekar yang menghadiri pertemuan. Mereka yang berasal dari sekte berhak memilih dan memberikan satu suaranya melalui perwakilan, sementara para pendekar pengelana diberikan kebebasan untuk menentukan pilihan masing-masing dari mereka. Sementara itu, ada dua kelompok yang tidak mengikuti pemilihan. Satunya berasal dari Kuil Tanah Suci dan yang lainnya dari pihak istana. "Kami selalu bersikap netral dan tidak ingin merugikan pihak manapun dalam pemilihan ini. Sekte Pedang Surgawi dan Tiga Tombak sama-sama aliansi yang berhubungan erat dengan kami. Sebagai Mahaguru dari Kuil Tanah Suci, aku tidak bisa membedakan keduanya." Begitulah jawaban dari Ma

  • Sang Penguasa   Tamu yang Mendadak

    Shen Long dan Lu Bei sama-sama memberi hormat kepada satu sama lain. Setelah itu, keduanya juga memberikan penghormatan kepada Patriak Shen, Patriak Lu juga Mahaguru Tong. "Sebelum kalian bertanding, orang tua ini ingin memberikan sedikit pesan. Pertandingan ini hanyalah untuk menentukan siapa yang berhak menjadi ketua aliansi. Tidak diperkenankan untuk saling membunuh ataupun melukai dan melenyapkan ilmu beladiri masing-masing. Siapa yang ketahuan dengan sengaja mencelakai, maka kami akan memberikan tindakan yang tegas." Mahaguru Tong bangkit dari tempat duduknya. "Kami mengerti, Mahaguru!" balas Shen Long dan Lu Bei. Keduanya sama-sama berasal dari sekte besar yang berkuasa di dunia persilatan juga memiliki hubungan yang dekat. Jadi, mereka sudah mengetahui batasan masing-masing. "Untuk pertarungan ini, kami harus merepotkan Junior Tapak Merah Darah. Apakah Anda setuju untuk menjadi wasitnya?" ucapan Mahaguru Tong membuat Niang Guang berdiri dari tempat dud

  • Sang Penguasa   Pertemuan Para Pendekar

    "Apa maksud dari semua ini, Patriak Huo?" Patriak Shen bangkit dari tempat duduknya dengan perasaan yang kesal. "Amitabha!" ujar Mahaguru Tong sambil memandangi Huoyan dan Tetua Fan yang ada di sampingnya. Para pendekar juga bangkit dari tempat duduknya masing-masing. Semuanya menjadi waspada dan bersiap untuk menyerang Patriak dan Tetua dari Kelompok Partai Pengemis itu. Suasana seketika menjadi hening, angin bertiup dengan kencang. Waktu seakan berjalan dengan lambat, juga udara yang perlahan menjadi lebih dingin. "Kalian bertanya maksud kedatangan ku?" Meskipun situasinya cukup berbahaya baginya dan Tetua Fan, namun Huoyan masih menghadapinya dengan tenang dan santai. "Bukankah kalian yang tidak memandang Kelompok Partai Pengemis? Jelas-jelas kami sudah mengumumkan diri bergabung dengan dunia persilatan, tapi… kalian tidak mengundang kami?" ucapan Huoyan menjadikan suasana menjadi heboh. Para pendekar saling berpandangan, mencari ke

  • Sang Penguasa   Penjara

    Li Jianchen langsung menceritakan hasil pertemuan antara para pendekar kepada Kaisar Li. Fang juga berada di belakangnya, menemani pemuda itu."Baguslah kalau begitu, sudah saatnya Kelompok Gagak Pembunuh menerima hasil perbuatan mereka selama ini." ucap Kaisar Li mengangguk paham."Fang'er, aku harus merepotkanmu untuk membantu Aliansi Pejuang Kebenaran melawan Kelompok Gagak Pembunuh." sambungnya lagi."Yang Mulia tidak perlu khawatir. Ini memang sudah kewajiban hamba sebagai bagian dari istana." timpal Fang sambil memberi hormat.Setelah itu, Fang dan Li Jianchen meninggalkan ruangan Kaisar Li. Keduanya berbincang santai sampai akhir Fang menghentikan langkah karena teringat sesuatu.Pandangan tertuju pada sebuah ruangan yang dijaga oleh dua orang prajurit itu dan menatap lekat ke arahnya."Bukankah Huoyan bilang, di penjara itu ada sesuatu yang bisa membawaku mengetahui kebenaran tentang masa laluku? Tampaknya aku harus memastikannya." u

  • Sang Penguasa   Hubungan

    Perbincangan antara Li Jianchen dan Fang serta Kakek Yan berlangsung selama satu jam lebih. Setelah tidak ada lagi yang mereka bahas, keduanya berniat meninggalkan tempat itu. Namun, sebelum mereka benar-benar keluar dari penjara tersebut, Fang melihat sebuah ruangan yang tertutup. Tidak seperti penjara lainnya, ruangan tersebut dilapisi dinding yang rapat bahkan nyamuk pun mungkin tak dapat masuk. Tapi, bukan itu yang membuat Fang penasaran, melainkan ruangan tersebut dilapisi juga dengan dinding energi tak kasat mata."Saudara Li, apakah kau mengetahui tentang ruangan ini?" Li Jianchen mengangguk, lalu menjelaskan."Sebenarnya aku juga tidak banyak mengetahui. Akan tetapi, yang ku dengar bahwa di ruangan ini terdapat sosok yang sangat berbahaya. Ayahanda bilang, tidak ada yang boleh mendekatinya." Fang yang hendak mendekati ruangan itu lebih jauh pun menghent

  • Sang Penguasa   Pertemuan Pemimpin Kelompok Gagak Pembunuh

    Di markas Kelompok Gagak Pembunuh, para Pemimpin Tertinggi rombongan itu sedang duduk melingkari meja yang biasa mereka gunakan untuk berdiskusi. Saat ini, mereka hanya berjumlah sembilan orang sebab Pemimpin Kesepuluh-Gui Long sudah terbunuh saat berhadapan dengan Fang.Mereka kemudian berdiri dan memberi hormat ketika seorang sosok bertopeng emas masuk ke ruangan itu. Sosok tersebut tidak lain adalah Ketua Han."Hormat pada Patriak!" ujar mereka bersamaan.Sementara sosok bertopeng emas itu sendiri hanya menghela napas panjang."Saudara-saudari sekalian, tujuan kita berkumpul di sini tidak lain untuk membahas hasil pertemuan para pendekar dan membentuk Aliansi Pejuang Kebenaran yang baru saja terlaksana beberapa waktu yang lalu." Pemimpin Pertama-Shi Liong mengambil alih pertemuan itu."Untuk itu, sebelumnya Patriak Han sudah mengirim Saudari Lan Yi untuk menyelinap masuk ke dalam pertemuan tersebut." Pandangannya tertuju pada sosok yang mengenak

  • Sang Penguasa   Bertemu Teman Lama

    Di Hutan Kematian, terlihat seorang pria sepuh yang tengah berjalan mengelilingi tempat tersebut. Wajahnya tidak asing, jika Fang ada di tempat itu maka dia akan mengenali sosok tersebut sebagai Tabib Tangan Dewa."Baunya semakin kuat? Aku yakin Si Tua Zhuliang berada di sekitar sini." Tabib Tangan Dewa terus mengikuti aura yang dirasakannya dan membawanya ke dekat sebuah gubuk kecil yang sederhana."Baunya menghilang di sini." Tabib Tangan Dewa menghentikan langkahnya, lalu menyapukan pandangannya ke sekeliling. Penglihatannya kemudian tertuju pada gubuk tersebut dan menemukan seorang pria yang terlihat berusia tidak jauh darinya sedang membelakangi dan tampak meracik obat."Si Tua Zhuliang?" ujar Tabib Tangan Dewa dengan keras. Suaranya itu pun membuat sosok tersebut membalikkan badannya. Ia tidak lain adalah Kakeknya Fang.Tabib Tangan Dewa sendiri sudah berlari mendekati pria sepuh itu setelah memastikan bahwa tebakannya benar. Ia mengira sosok terseb

  • Sang Penguasa   Perjalanan

    Sekte Pedang Surgawi mengutus Shen Long dan Shen Yue sebagai perwakilan mereka untuk turun gunung mencari informasi keberadaan Kelompok Gagak Pembunuh. Sementara dari pihak Kekaisaran mengirim Li Jianchen yang ditemani Fang serta Lan Xuefeng yang saat ini menggunakan topeng besi untuk menyamarkan identitas keduanya. Selain mereka, ada dua orang lainnya, yaitu Lu Bei dari Sekte Tiga Tombak dan Tong Min, murid utama dari Kuil Tanah Suci.Sebagai murid-murid dari sekte-sekte besar aliran putih dan netral, sudah sepantasnya mereka yang menerima misi untuk mencari tahu keberadaan markas Kelompok Gagak Pembunuh."Long'er, sebagai ketua dalam misi ini. Kau harus menjaga rekan-rekanmu yang lain, terutama adikmu Yue'er. Jangan permalukan nama besar Sekte Pedang Surgawi kita." bisik pelan Patriak Shen yang hanya bisa di dengar oleh Shen Long."Baik Ayahanda!" ujar Shen Long mengangguk paham.Patriak Shen sendiri berjalan kembali ke tengah Patriak Lu dan Mahaguru To

Bab terbaru

  • Sang Penguasa   Pengumuman!

    Halo, semuanya! Sweet_Owl di sini!Saya ingin mengabarkan bahwasanya karya kedua dan ketiga (terbaru) telah dirilis dan bisa dibaca melalui web ataupun aplikasi Goodnovel. So, saya harap pembaca sekalian bisa membaca dan mendukung karya tersebut.Judul : Penguasa Seni Racun Penulis : Sweet_OwlPenerbit : GoodnovelJudul : Kembalinya Sang PenguasaPenulis : Sweet_OwlPenerbit : Goodnovel Dengan ini, saya juga meminta masukan serta komentar yang membangun dari pembaca untuk pemacu semangat serta konsistensi saya dalam menulis. Semoga kalian menyukainya dan saya bisa menyuguhkan karya-karya yang menarik untuk menemani hari-hari Anda. Jangan dilewatkan ya, ini menarik lho! HeheheAyo buruan baca, jangan sampai ketinggalan ceritanya. Kalian akan disajikan konflik, intrik yang menarik dari pemeran utama kita (Long Tian), atau (Lei Xiayu) dan karakter lainnya.Akhir kata, terima kasih dan selamat membaca.

  • Sang Penguasa   Sepatah Dua Kata dari Author

    Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam sejahtera untuk kita semua, adanya catatan dari author kali ini menjadi penutup dari kisah novel Sang Penguasa. Puji syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat-Nya jualah saya bisa mengakhiri cerita ini. Ya, walaupun saya sendiri mengetahui banyak kekurangan, tetapi saya mohon untuk para pembaca memakluminya. Shalawat teriring salam tak lupa kita haturkan kepada junjungan kita, Rasulullah Saw. Karena berkat beliaulah kita bisa hidup di zaman yang penuh kecanggihan seperti saat ini. Ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan. Pertama, terima kasih kepada kalian yang telah setia membaca dan mengikuti novel ini dari awal sampai akhir. Saya sangat menghargai dan mengapresiasi dukungan tersebut. Kedua, maaf bisa selama ini saya selaku author masih banyak kekurangan, karena yakinlah tidak ada manusia yang sempurna, yang ada hanya mereka yang se

  • Sang Penguasa   Akhir Kebahagiaan

    Setahun telah berlalu setelah peristiwa yang sangat kelam di Kekaisaran Yang.Kabar mengejutkan terdengar, Biksu Tong Tian tidak berhasil bertahan dari racun yang diberikan menteri Han pada pertarungan terakhir mereka. Biksu sepuh itu menutup usianya setelah berusaha tetap bertahan selama enam bulan lebih.Kuil Tanah Suci segera berganti kepemimpinan, dan Biksu Muda Tong Min terpilih menggantikan Biksu Tong Tian untuk menjadi mahaguru di tempat itu karena ia dinilai telah memenuhi persyaratan untuk mendudukinya.Kabar lain juga beredar, Patriark Shen dan Patriark Lu sama-sama mengundurkan dari dari posisi mereka dan akan digantikan oleh anaknya masing-masing.Kemudian diperlihatkan kepada Li Jianchen dan Lan Xuefeng yang telah resmi menjadi sepasang suami istri. Sejak pertempuran itu, Li Guan tidak mempermasalahkan identitas Li Jianchen yang merupakan anak kandung dari Li Ning karena bagaimanapun juga pemuda itu adalah keponakannya. Sebaliknya, Li Guan me

  • Sang Penguasa   Akhir Pertempuran Berdarah

    Teknik yang digunakan menteri Han tidak mampu menghalangi laju jurus yang Fang keluarkan. Saat ribuan pedang itu tinggal satu meter lagi darinya, senjata tersebut bergabung menjadi satu dan membentuk pedang raksasa yang menakutkan. Menteri Han sudah membuat pagar pelindung, namun tetap tidak mampu menahannya. Tubuh menteri Han terasa lemas ketika pedang besar menembus badannya. Argh! Menteri Han menjerit kesakitan, ia tidak berdaya. Ini pertama kali bagi dirinya merasakan sakit yang begitu luar biasa. Qi-nya juga telah terkuras habis, membuatnya tidak dapat bertahan lebih lama di udara. Menteri Han memejamkan matanya, penglihatannya mulai buram dan perlahan jatuh dengan bebas. Fang masih kurang puas, meskipun kali ini dia melayang dengan keadaan yang juga terluka, setelah terkena efek dari pertukaran jurus sebelumnya, tetapi ia tetap menyusul arah jatuhnya menteri Han. Pemuda itu kembali melepaskan pukulan, tendangan yang membuat siapapun menerimanya

  • Sang Penguasa   Pertempuran Berdarah XIV

    Pertukaran sepuluh jurus pertama telah selesai, baik menteri Han maupun Yan Liang masih sama-sama kesulitan untuk menemukan celah lawan. Keduanya masih berimbang, menunjukkan bahwa kemampuan menteri Han memang luar biasa.Yan Liang membuat mantra tangan, dalam sekejap bola air mengumpulkan di telapak tangannya. Dari yang semula berukuran kecil, kini telah berubah menjadi ratusan kali lipat lebih besar. Saat Yan Liang melepaskan bola air tersebut, udara berguncang hebat, kekuatan itu menyapu bersih apa saja yang mencoba menghalangi jalannya.Menteri Han segera membuat pagar pelindung, namun bisa dihancurkan oleh bola air tersebut dan pada akhirnya mendarat dengan mulus di tubuh pria sepuh itu.Boom!Ledakan besar terjadi, mengundang orang-orang yang berada di bawah untuk menyaksikannya. Awalnya mereka tidak perduli lagi dengan menteri Han, namun mendengar adanya ledakan membuat mereka mengalihkan perhatian.Pendekar tingkat tinggi seperti Patr

  • Sang Penguasa   Pertempuran Berdarah XIII

    "Ayah … bangun … jangan membuatku takut." Li Jianchen menggoyangkan tubuh ayahnya, namun tetap tidak mampu membuat lelaki itu membuka matanya."Ayah … maafkan aku … aku hanya ingin membuatmu sadar … tetapi tidak sampai sejauh ini." Li Jianchen menambahkan. Air mata mengalir di pipinya, menunjukkan kesedihan yang mendalam. Tatapannya kosong, ia benar-benar merasa bersalah atas hal ini.Perlahan, Li Jianchen merasakan seseorang menyentuh bahunya dan itu adalah Lan Xuefeng. "Lan … tolong bantu aku untuk membuka mata ayah. Aku tahu dia hanya bercanda dan sedang marah kepadaku sebab itulah dia tidak ingin membuka matanya."Lan Xuefeng yang melihat kekasih hatinya itu menjadi histeris, ikut merasakan kesedihannya. Namun, ia tidak dapat berbuat banyak sebab Kaisar Li memang sudah meninggal. Lan Xuefeng menggelengkan kepalanya, dan memberikan Li Jianchen pengertian. "Chen … Yang Mulia sudah tiada. Kau tidak perlu berusaha

  • Sang Penguasa   Pertempuran Berdarah XII

    Dengan kedua belas tubuhnya, Fang menyerang menteri Han secara bersamaan, membuat lelaki sepuh itu harus mengambil posisi bertahan. Masing-masing tubuh Fang juga menggunakan teknik yang berbeda membuat menteri Han cukup kesulitan menahannya.Misalnya saja saat ini, satu tubuh Fang menggunakan teknik tebasan pedang tiada akhir. Sementara tubuh lainnya mengikuti dan melepaskan teknik tujuh tebasan Kilat. Begitupula dengan tubuh-tubuh lainnya yang segera memberikan serangan kepada menteri Han.Menteri Han berhasil menghindari sebagian serangan sehingga tebasan Fang hanya menghantam udara kosong namun mencipta suara keras. Ia juga berhasil menangkis sebagian lainnya yang menciptakan bunyi nyaring saat kedua pedang mereka bertemu. Namun karena serangan Fang terlalu cepat, membuat dua tubuhnya yang lain berhasil mendaratkan tebasan ke tubuh menteri Han, tepatnya di bagian dada dan punggungnya yang berhasil menciptakan goresan besar setelah mengoyak pakaiannya sehingga dari l

  • Sang Penguasa   Pertempuran Berdarah XI

    Anggota Kelompok Gagak Pembunuh tidak memiliki semangat bertarung lagi setelah mendapati semua pemimpin mereka telah terbunuh. Tidak ingin bernasib sama, mereka memilih untuk menyerah karena berpikir bisa mempertahankan nyawa mereka. Keputusan tersebut tidak sia-sia, pihak lawan menghentikan serangan mereka saat anggota Kelompok Gagak Pembunuh meletakkan senjata mereka ke tanah dan mengangkat tangan. Namun, tentu saja mereka tidak dibiarkan begitu saja. Pihak lawan memang tidak membunuh, tetapi tetap mengumpulkan mereka dan akan memberikan hukuman. Semua anggota Kelompok Gagak Pembunuh bernapas lega, paling tidak mereka tetap dapat bertahan hidup meskipun akan berakhir di dalam penjara. Fang sendiri masih berhadapan dengan menteri Han. Hingga saat ini, keduanya telah bertukar puluhan jurus, namun Fang hanya mampu mendaratkan satu tebasan pedang saja yang itu pun tidak terlalu mematikan. Di sisi lain, menteri Han berhasil melukai Fang dan memberikan luka di beberapa b

  • Sang Penguasa   Pertempuran Berdarah X

    Pertarungan antara Patriak Shen dan Shi Liong cukup sengit, membawa keduanya harus menggunakan teknik rahasia mereka masing-masing. Darah segar mengucur di sebagian tubuh Patriak Shen, akibat luka yang diberikan Shi Liong. Namun, Shi Liong tentunya mengalami luka yang lebih parah. Bahkan, di bagian dadanya terdapat goresan besar akibat tebasan pedang milik Patriak Shen.Shi Liong menggertakkan giginya dengan keras, kemudian memegangi erat pisau yang ada di tangannya. Ia menatap tajam, memfokuskan perhatiannya kepada target yang telah ditentukan."Hiyah!" Shi Liong menjerit keras. "Terima ini!" Diikuti dengan gerakan yang cepat.Ia melemparkan pisaunya ke udara, dan mengalirkan tenaga dalam ke senjata itu, membuatnya mampu bergerak dengan sendirinya. Namun, yang menarik perhatian dari teknik tersebut adalah pisau itu perlahan berubah menjadi dua, tiga, sepuluh, seratus bahkan seribu dan menutupi sebagian wilayah istana, membuat dua kelompok yang sedang bertarung

DMCA.com Protection Status