Share
Bab 2250
Bab terkait
Sang Dewa Perang Bab 2251
Bahkan Iron Man pun tidak akan mampu menanggungnya.Thomas lelah, kelaparan, dan mengantuk.Dengan kondisi fisik seperti itu, dia masih harus membiarkan seribu orang meninju dirinya? Apa ini sebuah lelucon?Apa bisa orang biasa menanggungnya? Dia bisa mati meski hanya menerima selusin pukulan kuat, apalagi sampai ribuan. "Thomas, tenang!" Abner menasihatinya.Eric juga tidak tahan melihatnya dan menyarankan, “Thomas, tolong jangan impulsif. Pak Cole dan Abner melakukan kesalahan, tetapi mereka tidak pantas mati. Selain itu, bagaimana bisa nyawamu menebus kesalahan mereka? Aku sangat tidak setuju dengan hal ini!”Thomas hanya membalas dengan senyum tipis.Seorang pria sejati harus membuat penilaian yang baik tentang apa yang harus diprioritaskan! Jika menyerahkan nyawa bisa meringankan rasa sakit orang banyak dan membuat Abner maju dengan bermartabat, itu akan sangat berharga!Thomas maju selangkah sebelum dia berkata, “Aku tidak pernah menarik kata-kataku! Kalau kau ingin me
Sang Dewa Perang Bab 2252
Pisces berdiri di samping. Dia mengepalkan tinjunya dengan erat. Matanya memerah saat dia hampir berteriak.Dia sudah akan maju untuk menerima hukuman menggantikan Thomas!Jika ini terjadi di medan perang, Pisces pasti akan menukar nyawanya agar Thomas tetap hidup. Tapi dia tidak bisa melakukan hal yang sama sekarang. Dia tahu jika dia melakukan itu, itu akan menghancurkan iman Thomas.Keyakinan seorang prajurit lebih penting daripada nyawanya!Orang-orang berjalan menaiki tangga satu demi satu dan meninju Thomas. Mereka sudah lupa siapa yang merawat mereka tadi malam.Inilah yang dimaksud dengan 'orang membalas kebaikan seseorang dengan permusuhan dan tidak berterima kasih', kan? Setelah orang kelima puluh melepaskan pukulannya, Thomas berlutut dengan satu kaki. Dia merasa pusing dan hampir tidak bisa menopang dirinya lagi.Dewa Perang tetap saja manusia, dia bukanlah dewa yang sebenarnya.Banyak dari orang-orang ini yang terus mengepalkan tangan saat mereka menatap Thomas de
Sang Dewa Perang Bab 2253
Wanita tua itu tidak terburu-buru memukul Thomas. Sebaliknya, dia berbisik, “Dulu aku salah paham padamu. Kau tidak mengkritikku dan melakukan semua yang kau bisa untuk menyembuhkan putraku dari bisa ular. Kau bahkan menyembuhkan asma anakku yang sudah mengganggunya selama bertahun-tahun. Aku akan mengingat kebaikanmu.“Kesalahan hanya bisa dilakukan sekali. Kau tidak boleh membuat kesalahan yang sama dua kali."Pak Mayo, aku akan menyerahkan nyawa tuaku ini kepadamu!”Thomas tertegun. Dia tidak mengerti apa maksud wanita tua itu.Wanita tua itu berbalik. Dia menunjuk ke kerumunan yang gaduh dan menggeram dengan keras. "Pak Mayo baru saja menyelamatkan nyawa anggota keluarga kalian, tapi kalian tidak tahu berterima kasih membalas kebaikannya. Kalian memusuhinya beberapa saat setelahnya! Apa kalian ini manusia? Tidak ada gunanya! Kalian semua tidak berguna!”Saat dia berbicara, dia mengeluarkan pisau dari mantelnya dan mengayunkannya dengan kuatnya. “Meski aku sudah tua dan gerak
Sang Dewa Perang Bab 2254
"Sial! Perintahkan agen rahasia kita untuk bergerak sekarang!”Heron mengangguk. "Oke, aku akan meminta mereka membuat gempar." Dia menurunkan perintah dengan cepat. Saat wanita tua itu meyakinkan banyak orang dengan kata-katanya, agen rahasia Cakar Naga melangkah keluar.“Jangan mencoba memperdaya kami! Thomas melakukan kesalahan, jadi dia harus dihukum!“Hei, wanita tua, apa kau sedang mencoba melindungi Thomas? Baiklah, aku akan mengurusi kalian berdua!”Seorang pria berotot setinggi 1,9 meter bergegas mendekat dan menaiki tangga dengan dilihat oleh orang-orang. Kemudian, dia langsung meraih lengan wanita tua itu.Wanita itu sudah tua. Meski dia memegang pisau, bagaimana dia bisa melawan seorang petarung yang sudah menjalani pelatihan profesional?"Keluar dari sini, si tua bangsat!" Pria berotot itu mengangkat tangannya dan menampar wajah wanita tua itu dengan keras.Plak! Suara tamparan nyaring terdengar.Semua orang yang ada di sini tercengang. Mereka semua merasa ka
Sang Dewa Perang Bab 2255
Agen yang menyamar itu tercengang. Apa yang sebenarnya terjadi?Baru pada saat itulah mereka menyadari bahwa tidak mudah membodohi warga. Tidak semua orang itu bodoh. Ada terlalu banyak orang, jadi agen yang menyamar tidak bisa keluar. Mereka dikepung oleh banyak orang dan wajah mereka ditampar. Seperti itulah, massa melampiaskan amarah mereka pada agen yang menyamar.Ketika petugas polisi di kejauhan menyadari ada yang tidak beres, mereka berusaha keras untuk menarik agen-agen yang menyamar itu keluar.Pada saat petugas polisi membawa mereka pergi, semua wajah agen ini sudah dipukul dengan kerasnya. Kondisi mereka tampak tragis.Agen-agen ini menangis dan memohon polisi untuk segera membawa mereka pergi. Mereka tidak pernah begitu putus asa untuk minta dipenjara seperti ini sebelumnya.Jika mereka terus tinggal di sana sedikit lebih lama, mereka akan dipukuli sampai mati!Di gedung tinggi di kejauhan, Cakar Naga meletakkan teleskopnya. "Yah, kita kalah lagi," katanya sedih.
Sang Dewa Perang Bab 2256
Thomas mengangguk. “Oke, saya akan menuju ke Arena Octopole sekarang.”Dokter dengan cepat menambahkan, “Pak Mayo, Arena Octopole merupakan pusat seni bela diri, jadi orang-orang di sana lebih lugas dalam melakukan sesuatu dan berbicara. Saat Anda sampai di sana, Anda tidak perlu bertele-tele. Selain itu, mereka biasanya tidak mengizinkan orang luar menggunakan salep leluhur mereka, jadi mereka mungkin akan menolak Anda. Anda harus siap secara mental.”"Oke, saya mengerti." Thomas berdiri. “Tolong jaga Pak Porter dengan baik. Saya pasti akan mendapatkan salep leluhur dari Arena Octopole.”Setelah dia mengatakan itu, dia berbalik dan meninggalkan bangsal.Thomas tidak langsung menuju Arena Octopole. Sebaliknya, dia mendatangi Pisces untuk menyiapkan beberapa hadiah.Dia akan meminta bantuan mereka, jadi dia tidak dapat pergi dengan tangan kosong.Ada tiga jenis hadiah, dan masing-masing sangat berharga. Thomas ingin mengungkapkan ketulusannya untuk mendapatkan salep itu.Pisces b
Sang Dewa Perang Bab 2257
Siang hari, matahari bersinar terang.Thomas memilih hari dengan cuaca bagus untuk mengunjungi Arena Octopole di Kota Celandine. Cuaca yang baik biasanya menyebabkan suasana hati yang baik. Itu selalu merupakan pilihan terbaik untuk pergi dan meminta salep dalam cuaca seperti itu.Setelah Thomas mengungkapkan tujuan kunjungannya, dia memasuki pusat seni bela diri.Thomas merupakan seseorang yang juga berlatih seni bela diri. Saat dia melihat berbagai senjata di pusat seni bela diri, dia memiliki keinginan untuk melatih keterampilannya.Segera, dia bertemu dengan penanggung jawab Arena Octopole, Bryson Torres."Pak Torres!” Thomas mengangguk.Bryson melirik Thomas dan memasang ekspresi tidak senang. Hal itu membuat Thomas sedikit khawatir. Dia tidak memiliki konflik apa pun dengan Bryson, kan?Mengapa Bryson mengungkapkan rasa jijik padanya ketika itu baru pertama kali mereka bertemu?Bryson terlihat sedikit kesal saat berkata, “Thomas Mayo, Pak Mayo. Saya sudah lama mendengar n
Sang Dewa Perang Bab 2258
Bryson cukup lugas! Dia tidak ragu sedikit pun.Thomas tahu itu tidak akan berjalan mulus, tetapi dia juga tidak menyangka akan begitu sulit. Meskipun ada tiga hadiah besar di sana, Bryson tidak menghargainya.Meskipun demikian, Thomas masih sangat mengagumi Bryson. Setidaknya dia memiliki integritas seseorang yang berlatih seni bela diri."Silakan pergi." Murid Bryson berjalan mendekat dan menginstruksikan Thomas dan Pisces untuk pergi.Haruskah mereka pergi begitu saja?Dapatkah mereka menyerah begitu saja terhadap salep tersebut?Mustahil!Tanpa salep leluhur dari Arena Octopole, kaki Abner tidak akan sembuh. Oleh karena itu, Thomas tidak akan pergi begitu saja tanpa perlawanan.Begitu Thomas hendak mengatakan sesuatu, siswa lain tiba-tiba berlari masuk. Dia terlihat senang sambil berkata, "Pak Torres, Pak Kendrick Bardot ada di sini!""Dia akhirnya datang!" Bryson langsung memasang ekspresi senang. Dia membanting kursinya dan segera berdiri. Dia berjalan melewati Thomas de
Bab terbaru
