Karin menggebrak meja dengan sangat kuat hingga perkataan Viona terpotong seketika. Rahangnya mengeras dan wajahnya memerah seperti bom yang akan meledak. Karin sangat membenci Viona dari ujung rambut hingga ujung kaki dan kebenciannya semakin menjadi ketika Viona melanggar kesepakatan yang sudah dibuat.“Kau!” geram Karin. “Gara-gara kau, ayahku menghajarku habis-habisan dan bahkan mengusirku dari rumah! Kau sangat menjijikkan, Viona. Bukan hanya membatalkan pernikahanku dengan Noah, tapi kau juga berniat menghancurkanku dengan memanfaatkan ayahku!”Makian Karin tidak membuat Viona goyah karena dia tidak mengerti apa pun yang Karin katakan. Viona memang memiliki foto ‘itu’ di ponselnya, namun dia sama sekali tidak memberikan foto tersebut kepada ayah Karin. Lagi pula, mereka sudah membuat kesepakatan bahwa Karin harus pergi ke Amerika jika tidak ingin foto waktu itu tersebar. Setelah membuat kesepakatan itu, Viona sontak menghapus foto tersebut dari galeri ponselnya.
“Entahlah, aku harus memastikannya sendiri dengan menemui pria itu. Tapi sayang sekali, Karin sudah memecatnya dan dia tidak mengetahui keberadaan mantan asistennya.”“Butuh bantuan? Aku akan menyuruh sekretarisku untuk melacaknya.”Bella adalah satu-satunya orang yang lulus dari kriteria sekretaris yang Noah inginkan. Seseorang yang bisa membantunya dalam hal apa pun dengan hasil yang tidak pernah mengecewakan.Setelah mendapat anggukan dari Viona, Noah sontak menghubungi Bella melalui ponselnya. Saat ini Bella sedang sibuk karena harus menggantikan tugas Noah yang beberapa hari ini tidak masuk kantor. Jadi, ketika Noah meminta bantuan yang di luar tugasnya, Bella langsung menolaknya secara tegas. Namun ...“Aku akan memberimu bonus yang besar dan cuti selama seminggu. Apa kau masih menolaknya?” bujuk Noah setelah Bella menolak permintaannya.[Baiklah. Saya akan menuruti permintaan Anda, Direktur.]Noah mengakhiri teleponnya. Dia tahu bahwa Bella sangat
“Apa benar ini tempatnya?” tanya Viona yang menatap vila mewah di sebuah desa terpencil.“Sudah kubilang untuk tetap diam di rumah sakit. Mengapa kau bersikeras untuk ikut? Apa kau tidak percaya pada kekasihmu ini?”Setelah mendapat telepon dari Bella mengenai keberadaan Tama, Noah segera mengambil jaketnya dan hendak pergi sendirian ke vila yang sudah ada di hadapannya ini. Namun, Viona menahan tangannya dan bersikeras untuk ikut bersama Noah. Awalnya Noah menolak membawa Viona, namun gadis itu justru merajuk dan mengancam akan meminta putus kepadanya.“Aku bukan tidak memercayaimu, tapi ini adalah urusanku. Tidak mungkin jika aku tidak turun tangan sendiri dan menyerahkannya pada orang lain.”“Urusanmu adalah urusanku. Dan ... aku bukan orang lain, melainkan ke-ka-sih-mu.”Viona menghela napas pajang. Berdebat dengan Noah tidak akan menyelesaikan masalah, jadi lebih baik jika dia mengalah. Lagi pula, Noah sudah membantunya dan seharusnya dia mengucapkan te
Viona memang simpati dengan kegigihan Tama yang sudah diperlakukan buruk oleh Karin, namun tetap bisa bertahan hingga tujuh tahun. Meskipun begitu, tindakan Tama untuk membalas kejahatan Karin sangatlah salah karena telah merugikan pihak lain seperti Viona.“Aku paham dengan semua ini, tapi tindakanmu yang asal-asalan itu telah membuat Karin nyaris membunuhku. Kau harus bersyukur karena yang terluka adalah aku meskipun seharusnya Karin menargetkanmu.”“Saya minta maaf, Nona Viona.” Tama terlihat sangat merasa bersalah dan menundukkan kepalanya terus-menerus.“Kalau begitu, apakah kau mau menemui Karin dan mengatakan yang sebenarnya? Karin tidak akan memercayaiku meskipun aku berkata jujur. Aku tidak mau jika Karin menargetkanku lagi di kemudian hari.”“Saya ... sepertinya saya tidak bisa. Maaf.”“Kau yakin? Jika kau memang tidak mau menemui Karin dan menjelaskannya, aku tidak bisa memaksa. Tapi ... berbeda dengan Noah.” Viona melirik Noah yang hanya menjadi
“Ya, sudah dua belas tahun sejak kematiannya. Bagaimana dengan Viona? Apa kau meninggalkannya sendiri?”Noah menghela napas. “Begitulah. Tadinya aku akan meminta seseorang untuk menjaganya di saat aku tidak ada, tapi dia menolaknya dengan tegas.”Noah bahkan sedikit kecewa ketika Viona tidak menahan kepergiannya, gadis itu justru tersenyum lebar dan mengibas-ngibaskan tangannya mengusir Noah untuk segera meninggalkan rumah sakit.“Jangan terlalu khawatir. Kau cepatlah membersihkan diri dan segera pergi ke kantor. Ayah merasa kasihan dengan sekretarismu yang sudah meng-handle pekerjaanmu selama seminggu.”Daniel mengatakan itu sembari menepuk-nepuk bahu lebar Noah. Sejurus kemudian, pria paruh baya itu pergi menuruni tangga menuju mobil hitam yang akan dia pakai untuk mengunjungi sebuah tempat di mana ‘orang itu’ dimakamkan.Sebelum menjalankan mobil, Daniel menghubungi sekretarisnya, Demian, untuk memberi perintah khusus yang tidak ada hubungannya dengan pek
Demian sudah bekerja hampir tiga puluh tahun sebagai sekretaris Daniel Rutherford, dia mengetahui semua rahasia kelam tuannya tanpa terkecuali. Tempat tinggal yang saat ini dikunjungi oleh Viona adalah tempat yang memiliki kenangan buruk untuk Daniel. Tempat meninggalnya Sylvia Orlando.“Viona ... Viona ... Viona ... hah? Jangan-jangan ....”Seketika Demian membelalakkan mata. Viona, kekasih Noah memiliki nama yang sama dengan gadis kecil yang merupakan putri Sylvia Evergreen. Hari ini adalah hari kematian Sylvia Evergreen dan secara kebetulan, gadis itu berkunjung ke tempat tinggal mending Sylvia dan putrinya dengan membawa sebuket bunga.Namun, apakah semua ini benar-benar hanya sebuah kebetulan? Tidak. Tidak ada kebetulan yang sempurna di dunia ini. Puzzle yang Demian susun terlalu cocok untuk sebuah kebetulan.“Presdir, apa Anda menyuruh saya mengawasi Nona Viona karena mengetahui sesuatu?”Sebagai sekretaris pribadinya, Demian selalu khawatir dengan Dan
“Rencananya begitu, tapi semua proposal yang mereka buat tidak ada yang menarik perhatianku.”Serum, pelembab, sunscreen, bedak, dan lain-lain. Semua yang diajukan dalam proposal itu sudah banyak dipasarkan oleh RF Group dan perusahaan kosmetik lainnya. Jika ingin mempertahankan posisi RF Group yang sekarang berada dalam urutan nomor satu, RF Group harus memiliki inovasi yang berbeda dan unik.“Bagaimana jika mengkombinasikannya saja? Contohnya seperti ... pelembab dan sunscreen. Maksudku, RF Group bisa meluncurkan produk pelembab yang mengandung SPF tinggi seperti halnya sunscreen.”“Menarik, tapi orang-orang mungkin akan malas menggunakan sunscreen karena produk itu.”“Tentu saja tidak. Jenis kulit setiap orang itu berbeda, jadi RF Group harus memiliki target mengenai usia berapa dan jenis kulit seperti apa yang bisa menggunakan produk tersebut.”“Ternyata kau sangat pintar dalam hal ini. Terima kasih karena telah membantuku, Viona. Aku sangat menghargai i
“Darah. Kau berdarah.”Viona menunjuk hidung Noah yang mengeluarkan darah. Sebenarnya Viona ingin mengambil tisu yang ada di tasnya untuk menyumbat hidung Noah yang mimisan, namun karena panik, dia tidak bisa berpikir rasional hingga bingung dan kehilangan kata-kata.Noah sontak menyeka hidungnya yang terasa dingin. Dia terkejut setelah melihat darah menempel di tangannya. Ini pertama kalinya hidung Noah mengeluarkan darah dan dia tidak tahu mengapa bisa seperti itu.“Tunggu sebentar, aku akan mengambil tisu untukmu,” ucap Viona sembari berlari kecil ke meja kerja Noah.Viona mengambil tas kecilnya dan segera memberikan beberapa lembar tisu untuk menyumbat hidung Noah. Sepertinya Noah terlalu lelah bekerja dan kurang tidur. Pria itu bahkan sering bergadang saat menjaga Viona di rumah sakit.“Apa aku akan mati?”“Jangan berlebihan. Kau tidak akan mati jika hanya mengeluarkan darah sebegitu.”Lagi pula, Viona tidak akan membiarkan Noah mati semudah itu
Viona menutup buku harian yang sempat dibacanya. Betapa dia masih tidak menyangka dengan semua tulisan-tulisan tersebut. Daniel ayah kandungnya? Selain itu, ibunya bunuh diri? Hal-hal seperti itu masih membuatnya tak habis pikir. Bagaimana dengan Noah? Bukankah itu artinya pria itu adalah saudara tirinya?Seketika Viona menaruh dahinya di atas meja, matanya terpejam, memikirkan semua hal konyol dan tidak masuk akal ini. Namun, jika melihat Demian yang menemuinya dengan wajah serius, tentu saja dia tidak berpikir bahwa pria itu sedang main-main. Jika semua ini memang adalah kebenarannya maka Viona tidak bisa diam saja. Dia sudah membalas dendam kepada orang yang tidak bersalah dan ternyata orang itu adalah ayah kandungnya. Sekarang dia mengerti, mengapa Daniel Rutherford selalu bersikap baik padanya sejak kecil. Daniel sudah mengetahui identitas Viona, namun pria itu tidak berniat mengungkapkan kebenaran yang selama ini terkubur rapat. Mengapa? Apa karena pria itu merasa sangat b
Viona menatap gelas yang penuh dengan air berwarna oranye dan bulir-bulir bening di luar gelasnya. Kini, dia tengah berhadapan dengan Demian di sebuah kafe yang dekat dengan jalanan ramai. Sudah beberapa menit sejak mereka saling duduk berhadapan, namun tidak ada satu pun dari mereka yang memulai pembicaraan. Setelah cukup lama diselimuti keheningan, akhirnya Demian menghela napas panjang dan mengeluarkan sebuah dokumen yang entah apa isinya, lalu menyodorkannya ke hadapan Viona yang kemudian membuat gadis itu menatapnya bingung. “Bukalah.”Demian menyuruh Viona membuka dokumen yang dibawanya, sedangkan Viona langsung membukanya tanpa banyak bertanya. “Mengapa Anda memberikan ini kepada saya?”Viona sama sekali tidak mengerti, mengapa Demian memberikannya sebuah dokumen tes DNA yang hanya melihat sekilasnya pun dia sudah tahu.“Apa Nona sudah membacanya?”Viona lantas menggeleng. “Bacalah terlebih dahulu.”Sebelah alis Viona terangkat, namun dia berniat untuk tidak bertanya lebih
Cukup lama Viona memeluk Noah, hingga akhirnya dia melepaskan pelukan itu dan menarik lengan Noah menuju ranjang.Noah tidak tahu apa yang hendak Viona lakukan, dan dia pun sengaja tidak bertanya. Namun, dia terkejut ketika Viona tiba-tiba naik ke atas pangkuannya. Kedua matanya terbelalak, lalu dialihkan ke tempat lain. Dia bisa melihat jelas di balik pakaian basah Viona, dan itu membuatnya tak kuasa menelan ludah.“Viona, sebaiknya kau ganti pakaian lebih dulu. Aku akan meminjamkan bajuku.”Namun, Viona tak mengindahkan perkataan Noah. Gadis itu justru membungkam mulut Noah dengan bibirnya. Memagut daging tanpa tulang tersebut secara perlahan-lahan.Sontak Noah kembali membelalakkan mata. Hari ini Viona terlihat sangat agresif dari biasanya, padahal gadis itu tak pernah seperti ini.Viona melepaskan pakaiannya di hadapan Noah dan mengalungkan kedua tangannya di leher pria itu. Tatapannya tertuju pada kedua iris hitam Noah, tak berniat untuk menatap ke arah lain.“Apa kau akan menola
Di sebuah kafe, Viona tengah duduk berhadapan dengan seorang pria yang terlihat jauh lebih tua darinya. Cukup lama mereka di sana, membicarakan sesuatu yang penting dan berbahaya.“Kau sudah mengambil semuanya?”Viona sontak bertanya pada pria itu. Kedua matanya melirik tas besar yang dia yakini adalah uang.“Totalnya 1.4 miliar. Aku sudah bersusah payah mendapatkan uang ini, jadi semua ini adalah milikku. Selain itu, aku ingin kau segera mengirim uang yang kau janjikan padaku.”Pria itu adalah seorang magang di perusahaan RF Group yang membawa kabur uang di dalam brankas. Tentu saja itu pun karena suruhan dari Viona karena gadis itu menjanjikan sejumlah uang yang cukup menggiurkan.Mengerlingkan matanya, Viona kemudian memberikan selembar cek ke hadapan pria itu.“Aku akan membayarnya setengahnya dulu. Jika kau berhasil membuat orang itu mati karena penyakitnya kambuh maka aku akan membayarkan sisanya. Bukankah itu kesepakatan kita?”Sengaja Viona memilih seseorang yang mata duitan u
Daniel memijit pangkal hidungnya sembari memikirkan masalah yang terjadi di ruang produksi. Para audit tidak akan tinggal diam jika mereka menemukan sesuatu yang dianggap tidak pantas telah memasuki area produksi. Bagaimana bisa hewan menjijikkan itu bisa masuk ke sana? Padahal setiap hari selalu ada pembersihan besar-besar untuk menjaga kebersihan area produksi.Saat Daniel hendak membuka laptopnya, kemudian Demian datang secara terburu-buru. Wajahnya terlihat tidak baik, seolah ada sesuatu yang sangat buruk telah terjadi. Dan entah mengapa, Daniel memiliki firasat buruk tentang itu.“Presdir silakan lihat ini.”Demian menyodorkan dokumen yang dibawanya ke hadapan Daniel. Itu adalah dokumen yang dikirim oleh audit, dan baru sampai pagi ini.Tanpa banyak bicara, seketika Daniel mengambil dokumen tersebut dan langsung membaca setiap kata di dalamnya. Kedua matanya terbelalak dan mulutnya menjadi kelu hingga tak bisa berkata-kata. Pria itu memegang dadanya yang tiba-tiba terasa sakit. T
Setelah makan malam bersama, Noah mengantarkan Viona pulang dengan mobilnya. Makan malam mereka hanya diselimuti keheningan, mengingat ada masalah yang sedang menimpa RF Group.Seperti biasa, Noah menurunkan Viona di depan rumahnya. Saat dia hendak turun dan mengantar gadis itu hingga depan pintu rumah, tiba-tiba ada seseorang yang menghampiri mereka dengan penuh emosi.“Vionaaa!”Dengan perasaan kesal, Bardi mengampiri Viona yang sejak tadi ditunggunya. Kedua tangannya mengepal sempurna, bahkan rahangnya mengeras. Pria itu sungguh tidak bisa menahan amarahnya. Sejurus kemudian, dia menarik kerah baju Viona secara paksa meski di samping gadis itu ada seorang pria yang tengah berdiri tegak.“Pasti kau yang sudah memberitahu mereka soal keberadaanku, bukan?”Tak tanggung-tanggung, Bardi langsung melontarkan pertanyaan yang sangat dia yakini jawabannya. Sementara Viona, gadis itu tersenyum mengejek meski hanya bisa dilihat sekilas. Hal itu membuat Bardi semakin naik darah hingga tanpa sa
Sejauh ini rencana Viona berjalan dengan lancar. Dalam hatinya dia sangat ingin tertawa keras, namun tentu saja tidak bisa ditunjukan di hadapan Noah. Sebaliknya, dia harus menunjukan rasa simpati dan menghibur Noah yang tengah menyalahkan diri sendiri.Yang sangat ingin Viona lihat saat ini adalah ... bagaimana ekspresi Daniel? Membayangkannya saja tidak cukup. Dia ingin melihat ekspresi pria paruh baya itu dengan mata kepalanya sendiri.“Noah, itu salahmu. Tikus adalah hewan liar yang bisa muncul kapan saja. Suatu kebetulan karena tikus itu terlihat oleh para audit di hari ini.”Viona tidak tahu harus menghibur Noah dengan cara apa. Bersandiwara di hadapannya saja sudah cukup melelahkan, namun dia memang harus melakukannya.Noah masih memejamkan mata, namun otaknya sedang berpikir keras. Bagaimana bisa ada tikus yang masuk ke ruang produksi di saat para audit sedang melakukan peninjauan? Kebetulan juga karena Viona ada di sana? Namun, apa benar itu suatu kebetulan?Sebenarnya Noah t
Noah pergi lebih padi dari biasanya ke kantor, sedangkan Viona akan datang lebih siang dan setelah para audit hadir di RF Group. Tentu saja itu hanya alasan. Lagi pula, Viona harus menyiapkan sebuah kejutan untuk RF Group sebelum dia datang ke sana. Viona pergi ke toko hewan liar yang menyediakan berbagai macam hewan liar yang tidak seharushnya dijadikan peliharaan. Dia membeli satu tikus kecil yang hendak dibawa ke RF Group sebagai kejutan. Memasukkannya ke dalam tas make-up yang dilubangi sedikit untuk memberinya udara. Audit adalah orang yang memeriksa kualitas produksi secara langsung. Jika mereka menemukan sesuatu yang kotor dan menjijikkan di ruang produksi maka akan mempengaruhi penilaian terhadap RF Group. Dengan langkah gontai, Vioan berjalan menuju ruangan Noah. Namun, sebelum memasuki ruangan, dia terlebih dahulu menanyakan keberadaan Noah kepada Bella yang merupakan sekretarisnya. “Noah?” Viona memanggil Noah begitu dia masuk ke dalam ruangan. Tampak pria itu yang masi
Tengah malam, Viona keluar dari kamar untuk membasahi tenggorokannya yang terasa kering. Dia pergi ke dapur, namun saat melewati ruang tengah, dia mendapati Noah yang masih belum tidur dan sedang memainkan laptop.Viona berinisiatif menghampirinya, menanyakan apa yang dilakukan pria itu di saat orang-orang sudah lelap dalam tidurnya.“Sedang mengerjakan apa?”Mendengar suara feminim tersebut, sontak Noah menoleh dan tersenyum. Lingkaran hitam di bawah mata pria itu terlihat sangat jelas, menandakan bahwa pria itu sama sekali belum memejamkan mata barang sedetik pun.“Ah, aku sedang mempersiapkan laporan untuk audit besok. Mereka akan datang ke RF Group untuk mengecek produk secara langsung, dan aku sedang mebuat laporan singkat mengenai produk terbaru kami.”“Audit?”Seketika Viona menarik sudut bibirnya secara tipis. Itu adalah kesempatan bagus untuk menjatuhkan nama baik RF Group dalam waktu yang singkat. Dia bersyukur karena Noah selalu terbuka mengenai pekerjaannya, padahal seharu