Share

Bab 171

Penulis: Kesunyian Sederhana
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
"Ini kencan kita, kenapa aku mesti bawa keluarga?" Tammy menuangkan segelas anggur dan menyerahkannya padanya. "Apa yang kamu lakuin tadi malam? Mata kamu item banget."

Avery mengangkat gelasnya dan menyesap, "Aku begadang tadi malam menonton drama!"

"Kamu pikir aku percaya itu. Sadarlah, jelas-jelas senyum kamu palsu." Kata Tammy. "Apa kamu masih suka Elliot, dan itulah kenapa kamu nggak bisa tidur?"

Avery hampir memuntahkan anggurnya. "Tammy, apa aku terlihat begitu mudah ketipu?"

Tammy mengangguk penuh semangat, "Meskipun kamu punya banyak uang, kamu masih sangat mudah ketipu."

Ben sedang menuangkan segelas anggur untuk Elliot ke meja mereka di sudut restoran.

Ini adalah satu-satunya restoran kelas atas yang paling dekat dengan rumah sakit.

"Elliot, aku nggak akan tanya soal Shea. Aku mau ajak kamu keluar untuk minum bareng." kata Ben. "Ngomong-ngomong, apa dokter Sanford yang melayani kamu sangat baik?"

Elliot mengambil gelas anggur dan menyesapnya, "Dia melakukan operasi k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Rizka Putri Alfithrah
masih saling cinta ituuu
goodnovel comment avatar
Rizka Putri Alfithrah
gak bisa berhenti untuk baca cerita ini
goodnovel comment avatar
Norfarhana Ahmad Alias
Best bangat
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Saat Matanya Terbuka   Bab 172

    Masih ada banyak anggur di gelasnya dan nasi di mangkuknya.Jika dia tidak muncul, dia tidak akan mau pergi."Kalian berdua nikmati aja makanan kalian. Aku akan pergi." Begitu dia menyelesaikan kalimatnya, dia meregangkan kakinya yang panjang dan berjalan pergi.Ben segera mengikutinya dengan gelas anggur masih di tangan. "Elliot! Tunggu aku!"Tammy mengacungkan jempol kepada Avery, "Avery, kamu tetap yang terbaik."Avery memberinya tatapan polos, "Dia mau pergi.""Hahaha! Aku rasa dia masih punya perasaan sama kamu." Tammy mengambil gelasnya dan mendentingkannya ke gelas Avery. "Matanya. Cintanya sama kamu jelas kelihatan di dalamnya.""Tammy, kamu harus kurangi menonton drama. Kamu bisa jadi lebih bodoh karena terlalu banyak nonton.""Bukannya kamu bilang, kamu begadang tadi malam untuk menonton drama?""Aku nggak bilang aku nonton drama idola." Avery meminum anggurnya dan melanjutkan perlahan, "Aku cuma menjalani hidupku. Aku nggak akan kasih tempat pria dan cinta-cintaan l

  • Saat Matanya Terbuka   Bab 173

    "Aku nggak kenal dia," Shea menunjukkan ketidaksukaannya pada Zoe. "Aku belum pernah lihat dia ... aku nggak kenal dia ....""Kamu pingsan dan kamu dibawa ke rumah sakit. Jadi, kamu belum pernah lihat dia sampai sekarang," jelas Elliot.‘Pingsan?’ dia berpikir.Shea berteriak, "Nggak! Nggak!"Hal terakhir yang dia ingat adalah wajah Avery.Dia berbaring di tempat tidur karena demam, dan Avery telah berbicara dengannya.Dia tidak bisa mengingat apa yang telah dikatakan.Namun, dia samar-samar mengingat mata lembut dan suara lembut Avery. Itu sangat menghiburnya.Ledakan emosionalnya menyebabkan kepalanya berdenyut dan air mata mengalir dari matanya. Rasanya kepalanya hampir seperti terkoyak."Shea, apa itu sakit? Tutup mata kamu dan jangan memikirkan apa pun. Apabila kamu tidur, ini nggak akan terlalu sakit." Elliot menyeka air mata di wajahnya dengan tisu lalu menepuk pundaknya, membujuknya untuk tidur.Dia baru saja menjalani operasi otak dan membutuhkan lebih banyak istirah

  • Saat Matanya Terbuka   Bab 174

    Ben menarik lengan Elliot dan mereka berjalan menuju pintu darurat."Elliot, kamu jelas masih peduli sama Avery. Kenapa kamu selalu bertindak nggak rasional? Ini, Shea. Nggak peduli seberapa cantik dia, apa kamu yakin dia bisa dibandingkan dengan Avery?" Ben ingin Elliot sadar akan kenyataan."Nggak ada yang lebih penting dari Shea!" Elliot berteriak dengan tajam."Apakah Avery menceraikanmu karena ini?" Ben bertanya padanya."Ya!""Kalau itu masalahnya, Avery nggak salah! Apa yang buat kamu sedih? Kamu lah yang mengecewakan dia!" Ben jarang berbicara dengannya secara paksa. "Sebagai teman kamu, aku nggak akan menilaimu dari siapa kamu memilih untuk jatuh cinta. Aku cuma mau kamu—""Kalau begitu seperti Avery, kamu juga harus pergi!" kata Elliot, memotongnya. "Aku nggak perlu orang luar ikut campur dalam urusan pribadi aku!"Dia menggunakan kata 'orang luar'.Ben menghela napas berat.Lupakan!Jika dia memilih untuk terobsesi dengan wanita itu, dia akan menyesalinya nanti!A

  • Saat Matanya Terbuka   Bab 175

    Dia menggendong seorang gadis kecil di satu tangan dan ada satu lagi di lengannya yang lain!Dia mulai meragukan dirinya sendiri.Wajah Avery tidak terlihat jelas dalam rekaman pengawasan.Dia curiga bahwa wanita yang mirip Avery ini bukan Avery!Kalau tidak, mengapa dia memiliki dua anak di sisinya?Avery tidak punya anak!Dia menonton video pengawasan beberapa kali.Semakin kecurigaannya tumbuh, semakin dia terjaga!Dia menyalin video pendek dan menutup buku catatan.Terlalu dini baginya untuk mengkonfirmasi identitas wanita dan anak-anak itu.Saat fajar menyingsing, dia akan bertanya pada Avery sendiri!Pukul enam pagi, Shea bangun.Ketika dia bangun, dia turun dari ranjang rumah sakit.Dia berjalan ke sisi ranjang pendamping, mengulurkan tangan, dan menarik tangan besar Elliot."Kakak ... kakak ...,."Elliot tiba-tiba membuka matanya yang merah."Kakak, ayo pergi." Shea tidak ingin tinggal di rumah sakit; dia ingin pergi dari tempat ini.Elliot segera bangkit.Dia

  • Saat Matanya Terbuka   Bab 176

    Avery merasa sesak napas, seolah-olah seseorang mencekiknya. Tidak pernah terlintas dalam pikirannya bahwa kedua anaknya akan pergi ke rumah sakit untuk mencarinya. Selain itu, dia tidak menyangka Rumah Sakit Elizabeth bisa memberikan rekaman keamanan ketika mereka telah berjanji kepadanya bahwa mereka tidak akan melakukannya.Elliot selalu menjadi orang yang mencurigakan. Avery tahu Elliot akan menyelidiki orang yang membawa Shea ke rumah sakit. Namun, ada satu hal yang tidak akan diketahui. Shea dibawa ke rumah sakit sehari sebelum kemarin, bukan kemarin. Oleh karena itu, tidak peduli berapa banyak rekaman keamanan kemarin yang Elliot tonton, dia tidak akan melihat bahwa Avery adalah orang yang membawa Shea ke rumah sakit."Elliot, kita sudah cerai. Bukan urusan kamu apa aku ada di Rumah Sakit Elizabeth kemarin atau berapa banyak anak yang aku bawa atau aku gendong." Kata Avery dengan suara tegas setelah menenangkan dirinya."Mereka bukan anak-anakmu. Aku nggak akan pernah bisa pu

  • Saat Matanya Terbuka   Bab 177

    Itu adalah cara terbaik untuk menghindari Zoe meminta pembayaran jenis lain. Memberikan sejumlah besar uang adalah solusi terbaik.Zoe terkejut, "Tuan Foster, tolong jangan. Kondisi Shea butuh lebih dari satu operasi. Kamu harus tahu bahwa meski kecerdasannya sudah meningkat, itu cuma meningkat sedikit. Setelah dia pulih dari operasi ini, kalau kamu mau. Untuk terus memberinya perawatan, mungkin ada operasi kedua, ketiga, atau lebih nanti."Saat Elliot mendengarkan penjelasan Zoe, dia tetap diam. Zoe ada di sini untuk cuti tahunan. Dia mungkin tidak punya banyak waktu nanti"Dokter Sanford, apa rencana masa depan kamu untuk kareirmu?" Elliot bertanya.Tanpa ragu, Elliot ingin melanjutkan perawatan untuk Shea. Jika IQ-nya memungkinkan dia untuk menjaga dirinya sendiri, itu akan menjadi yang terbaik.Zoe mengerti mengapa Elliot mengajukan pertanyaan seperti itu. Dia ingin terus merawat Shea, tetapi Zoe mungkin tidak punya waktu untuk tinggal di Avonsville nantinya.Zoe menjawab, "T

  • Saat Matanya Terbuka   Bab 178

    Avery memijat pelipisnya dengan jari-jarinya. Dia berpikir bahwa dia tidak akan terpengaruh oleh urusannya lagi setelah bercerai. Jadi mengapa hatinya masih terasa sakit? Karena Elliot sangat peduli pada Shea, mengapa dia tidak bisa fokus pada Shea dan bersama Shea selamanya?Setelah memikirkannya, Avery menemukan jawabannya dengan sangat cepat. Dia tidak peduli wanita mana yang bersamanya. Dia hanya tidak bisa menerima bahwa dia adalah bajingan seperti itu. Sulit untuk mengakui bahwa dia jatuh cinta dengan bajingan karena itu akan membuatnya mempertanyakan dirinya sendiri tentang pilihannya pada pria."Avery, kamu baik-baik aja?" tanya Tammy cemas, "Seharusnya aku nggak kasih tahu kamu. Tapi kalau aku nggak kasih tahu kamu, kamu akan tetap tahu juga nantinya.""Aku baik-baik aja." Kata Avery sambil mengambil segelas air dan meminumnya."Itu pilihan dia. Asal dia senang." Lanjut Avery."Kata Jun itu permintaan dari Zoe. Perawatannya cukup efektif. Elliot mau bayar tapi dia nggak m

  • Saat Matanya Terbuka   Bab 179

    "Makan malam sudah siap. Ayo cuci tangan kalian." Kata Laura sambil berjalan keluar dari dapur.Avery segera membawa kedua anaknya untuk mencuci tangan.Saat itu pukul 21.00 malam. di kamar anak-anak. Hayden membuka matanya saat dia bertanya-tanya tentang apa yang dikatakan Avery sebelum makan malam."Layla." Hayden memanggil adiknya."Hayden, kamu masih bangun juga? Aku takut. Elliot tampan banget, tapi dia orang jahat. Hiks, hiks, hiks. Kenapa dia mau cekik kita?" Layla mengulurkan tangannya berharap kakaknya akan memeluknya sehingga dia merasa aman.Hayden memberi tahu Layla spekulasinya, "Mungkin dia ayah kita.""Apa?" Layla berteriak kaget."Layla, kita harus ambil tindakan sendiri. Kita harus temuin kebenaran dia." Hayden memutuskan dengan sebuah rencana."Apa yang harus kita lakukan, Hayden?" Layla bertanya sambil menatap Hayden dengan mata bulatnya yang besar."Tidur dulu." Kata Hayden.***Keesokan paginya, Internet Grup Sterling rusak. Tim keamanan jaringan mulai m

Bab terbaru

  • Saat Matanya Terbuka   Bab 3177

    Tiga tahun kemudian…Ivy dan Robert berdiri di bandara di Aryadelle, menunggu dengan cemas."Sudah tiga tahun! Pacarmu akhirnya datang menemuimu!" seru Robert sebelum mengalihkan pembicaraan. "Dia di sini bukan untuk putus denganmu, kan? Lagipula, kalian sudah tiga tahun tidak bertemu. Banyak hal bisa berubah."Ivy menghela nafas, "Robert, bisakah kamu tidak membawa sial? Meskipun kita sudah tiga tahun tidak bertemu, kita berbicara melalui telepon dan video call setiap hari!"Robert menyindir, "Romansa digital."“Bagaimanapun, dia berjanji padaku bahwa dia akan menetap di Aryadelle kali ini, dan kami tidak akan berpisah lagi,” kata Ivy.Robert menyeringai. "Dia punya rasa bangga yang kuat. Saat dia bertemu Ayah nanti, mereka mungkin tidak akan cocok, dan dia akan membeli tiket untuk berangkat malam ini!"Merasa tidak berdaya, Ivy kehilangan kata-kata.Saat itu, sebuah suara yang familiar berseru, "Ivy!"Ivy segera menoleh ke sumber suara dan melihat Lucas melangkah keluar dari

  • Saat Matanya Terbuka   Bab 3176

    Tuan Woods tidak menyangka Hayden akan bersikap begitu blak-blakan, dan untuk sesaat dia mendapati dirinya lengah. Dia datang untuk meminta uang pada Hayden, tapi dia belum memikirkan berapa tepatnya yang dia inginkan. Bagaimanapun juga, keluarga Hayden sangat kaya, dan dia tidak ingin meminta terlalu sedikit dan merasa diremehkan, dia juga tidak ingin mengambil risiko meminta terlalu banyak dan membuat Hayden menolak. Itu adalah keputusan yang sulit. Setelah pergulatan dalam yang singkat, Tuan Woods menoleh ke Hayden dan berkata, "Aku tahu keluargamu adalah salah satu yang terkaya di Aryadelle, jadi mengapa kamu tidak menyebutkan harganya? Aku yakin kamu tidak akan menganiaya putraku dan keluargaku." Hayden sedikit mengernyitkan alisnya. Shelly, yang menyadari keragu-raguannya, dengan cepat menimpali, "Paman, kenapa kamu tidak mengajukan penawaran? Kami tidak begitu paham dengan proses ini. Jika kamu bersikeras agar kami menyebutkan harganya, kami mungkin perlu berkonsultasi d

  • Saat Matanya Terbuka   Bab 3175

    "Baiklah. Ayo cari tempat terdekat untuk duduk dan ngobrol." Tuan Woods menghela napas lega. "Bagus! Rumah kami sebenarnya dekat. Apa kamu mau berkunjung? Ivy telah bersama kami selama bertahun-tahun dan staf kami memiliki hubungan dekat dengannya." Hayden menatap Shelly dan bertanya, "Haruskah kita pergi?" "Oke!" kata Shelly. Tuan Woods segera mempersilakan Hayden dan Shelly masuk ke dalam mobilnya dan mengantar mereka ke kediaman keluarga Woods. Setibanya di sana, Tuan Woods menginstruksikan para pelayan untuk menyajikan teh dan minuman. Dia menunjuk kepala pelayan dan berkata kepada Hayden, "Ini kepala pelayan kami. Dia yang mempekerjakan nenek Ivy." Hayden mengangguk. Tuan Woods kemudian memperkenalkan Hayden, "Ini adalah kakak laki-laki Irene, pengusaha terkenal Tuan Hayden Tate." "Halo, Tuan Tate. Irene adalah wanita muda yang luar biasa," kata kepala pelayan. "Kami semua sangat menyukainya. Ketika kami mendengar kematiannya, kami benar-benar sedih. Untungnya,

  • Saat Matanya Terbuka   Bab 3174

    Mata Ivy memerah saat dia berkata, "Hayden, ibu Lucas sudah meninggal, jadi aku tidak akan bisa menghabiskan waktu bersama kamu selama beberapa hari." "Tidak apa-apa. Mengingat apa yang sudah terjadi, kita juga sedang tidak mood untuk bersenang-senang. Setelah kita menghadiri pemakaman ibunya, aku dan Shelly akan pulang," kata Hayden. Ivy mengangguk. "Bagaimana pemakaman ditangani di sini?" tanya Hayden. Mengingat hubungan Lucas dengan Ivy, adik perempuannya, dia merasa berkewajiban untuk membantu Lucas mengatur pemakaman. “Hal ini serupa dengan yang dilakukan di kampung halaman. Orang-orang kaya dapat mengadakan pemakaman yang besar, dan mereka yang memiliki uang lebih sedikit dapat memilih upacara yang lebih sederhana. Mereka yang tidak mampu memiliki banyak uang dapat tidak melakukan upacara tersebut dan memilih pemakaman yang sederhana," kata Ivy. "Bagaimana jika seseorang menginginkan pemakaman yang lebih besar?" "Hayden, apa kamu mau membantu pemakaman ibunya? Dia tid

  • Saat Matanya Terbuka   Bab 3173

    Lucas menutup ponselnya, air mata mengalir di matanya. Ivy berdiri di sampingnya dan bertanya, "Ada apa, Lucas?" "Ibu aku sudah meninggal. Kamu harus menemani kakakmu dulu! Aku harus kembali ke rumah sakit." "Aku ikut! Bibi sepertinya baik-baik saja tadi, jadi kenapa dia tiba-tiba meninggal?" Keduanya bergegas menuju mobil, benar-benar melupakan Hayden dan Shelly. Hayden dan Shelly memperhatikan mereka pergi dengan bingung dan Shelly berkata, "Sayang, ayo kita ke rumah sakit. Menurutku ibu Lucas sudah meninggal." "Oke." Keduanya naik taksi dan bergegas mengejar Lucas. Sementara itu, di rumah sakit, Lucas datang untuk bertemu dengan dokter dan kemudian ayahnya. Tuan Woods mencoba mengambil hati putranya, berkata, "Lucas, aku datang ke rumah sakit untuk menemui ibu kamu, tetapi ketika aku tiba, dia sudah meninggal dunia. Sayang sekali!" “Apa kamu yakin dia sudah meninggal sebelum kamu datang? Aku ada di sini hari ini dan ketika aku melihatnya, dia masih hidup!” kata L

  • Saat Matanya Terbuka   Bab 3172

    Tuan Woods mencibir, "Apa maksud kamu? Apakah kamu meremehkanku? Meskipun keluarga Woods sedang mengalami masa-masa sulit, kami masih merupakan keluarga terkemuka di Taronia! Lucas mungkin bodoh, tetapi apakah kamu lebih bijaksana? Jika bukan karena aku mendukung Lucas, akankah keluarga Foster memandangnya?" "Diam! Keluarga Foster tidak berpikiran sempit seperti kamu! Keluarga Ivy tidak membenci Lucas, jadi jangan membuat masalah! Mereka sama sekali tidak ingin melihat kamu!" balas ibu Lucas. Tuan Woods mengejek. "Begitukah? Apa menurut kamu mereka tidak meremehkannya? Kenapa tidak? Apa mereka berencana menikahkan Lucas dengan keluarga mereka dan bukan sebaliknya?" "Itu bukan urusan kamu! Kamu tidak pernah peduli pada Lucas dan sekarang dia sudah mandiri, dia tidak membutuhkanmu lagi! Kamu pasti tidak akan datang berkunjung berulang kali jika Ivy bukan putri Elliot Foster dan jika dia tidak tertarik pada Lucas. Apa kamu benar-benar berpikir aku tidak tahu apa yang kamu rencanakan

  • Saat Matanya Terbuka   Bab 3171

    Ivy tidak ragu-ragu, langsung menggelengkan kepalanya. "Aku tidak akan pergi. Jangan khawatirkan aku; fokus saja pada diri kamu sendiri." “Tinggal di sini hanya membuang-buang waktu.” “Aku sudah lama belajar dan magang. Apa salahnya istirahat sekarang?” bantah Ivy. Tak lama kemudian, Hayden dan Shelly telah selesai berbelanja dan Ivy serta Lucas segera bergabung dengan mereka untuk pergi ke rumah sakit. Ibu Lucas tidak tahu kalau kakak dan kakak ipar Ivy akan datang mengunjunginya, jadi dia terlihat sedikit tidak nyaman saat mereka tiba. Dia mencoba untuk duduk, tetapi tubuhnya lemas. Ivy mengangkat kepala ranjang rumah sakit. "Bibi, kakak laki-laki dan kaka ipar aku datang ke Taronia untuk berkunjung. Mereka ingin bertemu Lucas dan Bibi." "Oh, ini sungguh memalukan. Suatu anugerah bagi anakku untuk mengenal Ivy ...." gumam ibu Lucas malu-malu. Shelly meyakinkan, "Bibi, jangan katakan itu. Lucas luar biasa. Kalau tidak, Ivy tidak akan jatuh cinta pada dia." Ibu Lucas

  • Saat Matanya Terbuka   Bab 3170

    Sepanjang makan, Ivy kesulitan menikmati makanannya. Lucas dan Hayden mendiskusikan segala hal yang penting dan percakapan berjalan lebih lancar dari yang diperkirakan siapa pun. Hayden tidak kesal, begitu pula Lucas. Itu adalah skenario yang lebih baik dari apa yang Ivy harapkan, tapi dia masih merasa tertekan. "Lucas, aku dan suamiku ingin mengunjungi ibu kamu. Boleh, kan?" Shelly bertanya setelah menghabiskan makanannya. "Tentu boleh," kata Lucas. "Apa kita tidak perlu bertanya pada ibu kamu terlebih dahulu?" tanya Ivy. "Tidak apa-apa. Kita bisa langsung menuju ke sana dan memperkenalkan mereka begitu kita tiba." Ibu Lucas semakin lemah setiap hari dan berhenti menggunakan ponsel sama sekali, jadi perawatnya, yang dipekerjakan oleh Lucas, yang melaporkan kondisi ibunya kepadanya setiap hari. "Kamu memulai bisnismu dan pada saat yang sama harus menjaga ibu kamu; kamu benar-benar kuat. Kebanyakan orang akan hancur di bawah tekanan," komentar Shelly. “Ivy memiliki k

  • Saat Matanya Terbuka   Bab 3169

    Setelah apa yang dikatakan Ivy, Lucas menambahkan, "Aku ingin fokus pada karierku untuk saat ini. Pernikahan adalah hal kedua sampai aku menjadi lebih sukses." Hayden mencibir. “Menjalankan bisnis tidaklah sesederhana kelihatannya. Bagaimana jika kamu gagal atau tidak pernah mencapai sesuatu yang luar biasa?” “Jika itu terjadi, aku tidak akan menyeret Ivy ke bawah," kata Lucas. "Setidaknya kamu tahu tempat kamu." Ivy merasa pipinya seperti terbakar. "Hayden, meskipun Lucas gagal, aku tidak akan menyerah padanya. Aku tidak akan melepaskannya hanya karena kondisi keuangannya." Shelly meraih tangan Hayden lagi, memberi isyarat padanya untuk mengendalikan emosinya; dia bisa saja bersikap kasar pada orang lain, tapi dia tidak bisa terlalu menuntut pada Ivy. Ivy merasa Hayden sedikit keluar jalur dan nada suaranya pun mereda. "Hayden, kita tidak boleh menilai orang berdasarkan kekayaannya. Keluarga kita cukup kaya dan memang tidak banyak orang di luar sana yang bisa menandingi ko

DMCA.com Protection Status