Setelah sudah seratus persen yakin Jemy telah sadar dan tidak panik mengira dirinya sedang bermimpi. Adam segera menunjukkan video yang ia simpan di ponselnya. Adam meminta Jemy kembali duduk untuk menyimaknya dengan tenang.
Jemy akhirnya mau kembali duduk di samping Adam dan ikut menyimak rekaman video yang mulai dia putar. Sepertinya itu rekaman video pernikahannya dengan Erica. Bukan pesta, tapi hanya prosesi akad nikah yang dilaksanakan lebih sederhana dan cuma di hadiri kedua belah pihak keluarga. Kedua orang tua mereka lengkap ada di sana dan juga beberapa saksi dari keluarga dekat. Erica duduk di samping ibunya dan ibu Adam. Ayah Jemy duduk di samping petugas KUA yang sedang menjabat tangan Adam yang sudah siap mengucapkan ikrar ijab qabul. Entah kenapa tiba-tiba Jemy yang jadi ikut tegang hingga dadanya bergelepar.
Adam men
"Ayo bangunlah."Dari tadi Jemy hanya meringkuk memeluk tubuhnya sendiri di atas ranjang dan tidak mau makan. Walau sudah tidak ngomel-ngomel lagi tapi nyatanya Adam malah khawatir."Aku pusing, Adam. Aku mual dan kau menikahiku tanpa diskusi," kesal wanita itu sambil melempar bantal ke arah Adam.Adam malah ikut merangkak naik ke atas ranjang setelah meletakkan mangkok makanan ke atas meja. "Aku hanya ingin kau menjadi milikku.""Apa harus dengan cara berlayar seperti ini!" pekik Jemy dengan sisa tenaganya setelah lelah marah-marah. "Oh... Rasanya aku benar-benar ingin mati sekarang." Dia kembali mencengkram kepalanya. "Kau benar-benar norak jika berpikir ini romantis! "Jemy memang benar-benar masih trauma dan nampaknya Adam juga luput memperhitungkan hal itu ketika hendak memutuskan untuk membawa wanitanya berlayar."Maafkan aku." Adam mulai memeluk Jemy yang masih tak beringsud dari posisi meringkuknya.Layar kapal
Setelah sarapan Jemy coba mencari-cari lemari pakaian karena pakaian yang sedang ia pakai sekarang jelas sekali sangat tidak aman. Jemy juga memeriksa ke beberapa ruangan lain di kabin. Ada satu ruangan khusus untuk menyimpan bahan makanan yang sepertinya memang benar-benar cukup untuk tiga atau empat bulan. Jemy hampir tidak percaya Adam serius dengan semua ucapannya. Kedengaranya memang agak gila apa lagi dengan membawa kapal sebesar ini dan mengemudikannya sendiri. Mungkin benar kata Adam jika mereka baru akan sampai di pulau dua minggu lagi karena Adam sendirian mengendalikan kapalnya dan harus sering berhenti. Tiba-tiba rasanya mengerikan membayangkan harus terombang-ambing di tengah lautan selama dua minggu. Jemy cuma berdoa semoga saja otaknya tidak ikut gila, karena rasanya pasti akan jauh lebih mengerikan dari terdampar di pulau tak berpenghuni seperti kemari. Kali ini dirinya terjebak dalam sebuah kapal di tengah lautan dengan s
Ingat, Jemy hanya sedang mengenakan handuk mandi dan sekarang harus berdiri dengan tangan terikat kebelakang memeluk tiang layar. Rasa desingan angin yang masuk melalui rongga lilitan handuk di antara kedua pahanya saja sudah membuatnya negeri apa lagi membayangkan Adam yang bakal segera merampas sehelai handuk yang membungkus tubuhnya.Dada Jemy sudah bergemuruh bergerak naik-turun seperti sedang bertaruh hidup dan mati untuk mempertahankan diri."Sungguh aku akan menendangmu jika kau berani mendekat! ""Ya, aku sangat takut," cemooh Adam yang malah langsung menangkap pinggulnya.Adam mengangkat tubuh Jemy menekannya ke tiang dan melingkarkan paha terbuka wanita itu untuk melingkar pada pinggangnya.Adam masih mengenakan celana bahk
Belakangan ini Jemy lebih sering menghabiskan waktunya dengan bersantai, makan cemilan, dan mendengarkan musik. Kegiatan sepele yang hampir mustahil bisa dia lakukan di kehidupannya yang serba sibuk. Ternyata berlayar juga bisa jadi menyenangkan jika tanpa perlu khawatir diganggu pria yang hanya punya misi untuk membuatnya hamil.Ini sudah lewat satu minggu tapi Jemy bilang tanggal merahnya masih belum selesai. Adam benar-benar sudah bosan menghibur dirinya hanya dengan memancing. Sebenarnya Adam mulai curiga jika Jemy sedang berbohong untuk menghindarinya, tapi mustahil juga Adam mau protes untuk hal yang cuma pantas diketahui wanita seperti itu."Apa kau mau sarapan, aku sedang membuat omelette? " tanya Jemy begitu melihat Adam yang baru keluar.Adam menghampiri Jemy yang terli
Setelah merasa hari-harinya sudah cukup sehat karena Adam yangtidak terus berusaha untuk menidurinya tentu perbuatan Adam kali ini masih membuat Jemy syok. Tapi Adam juga tidak bisa di salahkan sepenuhnya. Memang cukup sehat bagi Jemy tapi tidak sama sekali buat Adam.Mereka masih sama-sama duduk si sofa tapi masih sama-sama enggan untuk membahas apapun sampai cukup lama. Apa lagi Jemy juga masih merasa nyeri karena perbuatan pria itu. Pakaiannya koyak sampai di bahu dengan beberapa jejak kemerahan di sekitar buah dadanya yang nampaknya juga tidak akan hilang dalam tiga atau empat hari. Jemy merasa sangat buruk dan berantakan sementara Adam justru masih berpakaian lengkap seperti tak terusik samasekali. Entah bagaimana seorang pria bisa menyetubuhinya seperti tadi tanpa harus menanggalkan pakaian. Berulang kali Jemy sadar jika Wanita tetap mahluk yang sangat payah untuk bisa mempertahankan diri dari serangan laki-laki."Kau benar-benar keterlaluan."
Ini sudah lewat dua minggu dan mereka baru sampai di semenanjung bagian utara Australia. Mereka akan melalui laut Arafura untuk sampai di bagian utara Raja ampat tempat di mana waktu itu mereka mulai berlayar sebelum kapal Adam terseret badai di samudra Pasifik. Walau kali ini Adam membawa kapal yang lebih besar tapi dia tetap menghindari jalur langsung dari samudra Pasifik, dia memilih jalur memutar melalui laut Arafura untuk lebih aman meskipun akan lebih memakan waktu. Mereka juga masih harus berhenti di kepulauan untuk kembali mengisi air dan suplai bahan bakar serta menambah bekal makanan.Adam memang belum pernah mengambil jalur sepeti ini sebelumnya. Adam sudah pernah berlayar dengan beberapa temannya dari Tahiti sampai ke kepulauan Tasmania di sebelah Selatan Australia dan ini adalah kali pertamanya melalui jalur panjang dari Tahiti baru kemudian melalui kepulauan di sisi Timur I
Adam masih tidur ketika Jemy bangun lebih dulu, pelan-pelan ia menarik selimut untuk menutup dada telanjangnya yang merinding dingin. Jemy juga masih malas untuk turun dari ranjang dia hanya tidak ingin mengusik tidur Adam yang sepertinya masih cukup lelap. Setelah terakhir mereka bercinta tadi malam Adam memang langsung tidur dan tidak mengusiknya lagi sampai pagi. Jemy senang karena Adam melaksanakan kata-katanya untuk tidak buru-buru membuatnya hamil. Sejauh ini Adam memang masih cukup konsisten walau resikonya Jemy juga harus lebih tahan untuk menghadapi berbagai keinginannya karena pria jadi agak susah dipuaskan. Seks yang mereka lakukan sekarang bukan hanya untuk sekedar kesenangan iseng saat mereka sedang saling menginginkan. Tapi seks bagi mereka sekarang adalah kebutuhan yang sudah saling harus dipenuhi satu sama lain karena mereka sekarang adalah pasangan. Pasangan yang sudah menikah ternyata memang memiliki tanggung jawab yang berbeda. Seks tidak sek
Mumpung mereka sedang mendapat sinyal yang stabil, Jemy juga menghubungi RJ untuk bantu mengurus perusahaannya. Jemy tidak memiliki siapapun yang bisa ia percaya kecuali mantan bosnya itu. Setelah menyelesaikan semua urusannya dengan RJ sebenarnya Jemy berniat untuk menghubungi Tara tapi Adam tidak mengijinkannya."Biar Erica yang menyelesaikannya.""Sampai kapan kau akan terus cemburu padanya?""Aku tidak suka kau masih berhubungan dengannya.""Kau benar-benar tidak masuk akal, Adam!""Kau hanya boleh memikirkanku!" tegas Adam yang sudah kembai mematikan ponselnya.Bukannya takut Jemy malah tertawa. "Kau tidak bisa menyaring
Jemy harus segera menyelesaikan semua email penting yang harus ia kirim pada partner bisnisnya, tapi dia terpaksa menyudahi semua pekerjaannya. Ketiga jagoan kecilnya tidak mau berhenti bertikai di atas sofa, melompat ke sana kemari saling melempar bantal dan menembakkan senjata mainan.Membesarkan tiga anak laki-laki super aktif memang pekerjaan yang luar biasa."Bisakah kalian berhenti dulu anak-anak, ini sudah waktunya makan siang."Tapi tak satupun yang menghiraukannya. Mereka bertiga masih melompat bersembunyi dan menembak layaknya tentara dalam medan pertempuran."Oh, ayolah anak-anak ini serius, kalian harus berhenti bermain dulu untuk makan!"
Jemy agak merinding, menarik selimut dan beringsut lebih dekat untuk memeluk Adam. Tapi kenapa tempat yang ia raba kosong, dia tidak ada di sana.Jemy langsung terkesiap dan terbangun. Kondisi kamar masih gelap sebelum kemudian ia segera menyalakan lampu.Adam memang tidak ada di kamar padahal ini masih larut tengah malam."Adam.... " panggil Jemy pelan, ia pikir Adam mungkin cuma ke toilet tapi ternyata tidak ada siapa-siapa. Jemy membuka pintu toilet dan kosong.Rasanya tidak mungkin Adam keluar tengah malam begini dan meninggalkannya seorang diri."Adam... " Jemy coba memangil lagi sambil berjalan keluar dari kamarnya.Baru ia sa
Jemy berbaring di bawah naungan gubuk mereka melihat ke langit-langit atapnya yang sudah kering dan keriput sehingga sinar matahari menembus ke lantai tempatnya berbaring."Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Adam yang baru kembali dari menombak ikan."Lihat aku menangkap ikan kesukaanmu apa kau mau." Adam menangkap ikan karena dua minggu ini Jemy seperti mulai kehilangan nafsu makan."Adam apa kau tidak mau mandi di laguna?" Jemy malah minta yang lain."Apa kau mau mandi ?" Adam ikut naik ke atas gubuk mereka untuk menaungi wanitanya yang masih berbaring dan hanya mengenakan gaun tipis agak longgar karen cuaca sedang sangat panas dan tidak terlalu berangin."Kau bau ikan," protes Jemy mendorong dada Adam ketika pria itu hendak merunduk untuk menciumnya."Aku memang ikan lumba-lumba yang suka mengelilingi pinggangmu."Adam mulai menggelitik
Sepertinya cerita Adam semalam justru malah membuat Jemy mendapat mimpi buruk. Pagi-pagi dia sudah kembali menggoncang-goncang tubuh Adam yang masih tidur. "Ada apa? " tanya pria itu menggeliat malas. "Bagaimana dengan bayinya? " "Oh... "Adam malah kembali menggeliat dan memeluk pinggang Jemy untuk diajak tidur lagi. "Aku serius, Adam. Bayinya laki-laki atau perempuan dan apa dia masih hidup? " "Bayinya perempuan, " gumam Adam masih malas untuk menanggapi dan malah merapat ke pinggang istrinya. "Ayo lanjutkan ceritanya aku penasaran? " Adam tidak tahu bagaimana Jemy bisa beg
Setelah semua orang pergi pulau kembali sepi hanya ada mereka berdua dan para burung camar. Jemy duduk di batang kayu sambil melihat Adam yang sedang kembali menguji kemampuannya menombak ikan. Nampaknya dia menjadi payah setelah beberapa bulan cuma makan makanan yang sudah siap tersaji di piring lengkap dengan sendok dan garpu yang juga selalu mengkilat.Jemy tertawa sendiri melihat Adam dari kejauhan, pria itu terus mengumpat setiap kali gagal menombak ikan berulang-ulang. Pertama dia memaki burung camar yang lebih dulu menyambar ikan yang sudah pelan-pelan dia incar. Kedua seekor camar mengambil ikan tangkapannya ketika Adam sedikit lengah. Ke tiga Adam melempar tombak kayunya ke arah camar lain yang sedang nangkring di atas batu cadas, niatnya untuk membalas dendam tapi meleset dan justru ujung tombaknya patah. Adam cuma kembali mengumpat kesal dan menyerah menghadapi para camar. Padahal Jemy pikir mereka akan akur setelah lama tidak bertemu tapi t
Jemy baru terbangun ketika samar-samar mendengar suara keributan di luar. Adam sudah tidak ada di sampingnya. Jemy meraih jam kecil di atas nakas yang terletak tepat tempat di sebelahnya. Nampaknya ia memang bangun kesiangan, padahal biasanya Adam suka menggangunya jika bangun lebih dulu. Jemy turun pelan-pelan dari ranjang karena curiga sepertinya ada suara langkah kaki yang naik turun tangga. Jemy kenal suara langkah kaki suaminya dan tidak seberisik itu. Ia sempat meraih gelang karet di samping kalender untuk mengikat rambut sekenanya kemudian segera berjalan keluar dengan langkah pelan-pelan. Alangkah terkejutnya Jemy karena ketika ia baru membuka pintu kamar dia melihat Erica dengan gaun cantik dan langsung kaget menyapanya."Kau sudah bangun?" Bukan pertanyaan dia cuma terlihat heran dengan wujud adik perempuannya.
Setelah perjalanan dua hari akhirnya mereka benar -benar sampai di pulau dengan cuaca yang juga sedang sangat cerah. Mereka langsung di sambut oleh para camar yang beterbangan di angkasa dan sebuah rumah pantai yang entah sejak kapan sudah berdiri di sana. Jemy masih tercengang dengan luar biasa menyaksikan rumah kayu cantik yang berdiri tidak jauh dari pantai itu."Apa kau yang membuatnya?" Jemy langsung menoleh pada Adam yang masih menepikan kapalnya."Bukan aku, itu untukmu dari Treehouse Masters."Jemy kembali ternganga, " Dari mana kau tahu aku menyukai acara itu?"(Treehouse Masters adalah Acara TV mengenai pembuat rumah pohon profesional)Jadi Adam benar-benar menyuruh mereka
Jemy tidak tahu sebenarnya Adam tahu apa tidak jika dia juga sedang sangat menginginkannya sekarang. Setelah frekuensi bercinta mereka yang menggebu-bebu seperti kemari, tentu di acuhkan selama sehari saja efeknya akan sangat terasa. Tapi setelah mencoba beberpa kali dan tak dihiraukan Jemy jadinya juga ikut gengsi untuk jujur pada Adam. Padahal ia sangat ingin untuk sekedar didekati, Adam bahkan sudah tidak menciumnya sama sekali sejak kemarin. Mungkin jika tidak ingat mereka sedang berada di tengah lautan dan tidak memiliki tetangga pasti Jemy sudah curiga dan menuduh suaminya sedang coba berselingkuh.Jemy sudah meringkuk di dalam selimut ketika akhirnya Adam keluar dari bilik shower, dia juganmandi cukup lama dan entah apa saja yang pria itu lakukan didalam sana karena Jemy sampai jenuh menunggunya. Adam keluar hanya dengan memakai handuk yang cuma dia lilitkan rendah di pinggang. Pria itu langsung naik ke atas ranjang untuk mendekati wanitanya."Apa kau sudah tidu
Mumpung mereka sedang mendapat sinyal yang stabil, Jemy juga menghubungi RJ untuk bantu mengurus perusahaannya. Jemy tidak memiliki siapapun yang bisa ia percaya kecuali mantan bosnya itu. Setelah menyelesaikan semua urusannya dengan RJ sebenarnya Jemy berniat untuk menghubungi Tara tapi Adam tidak mengijinkannya."Biar Erica yang menyelesaikannya.""Sampai kapan kau akan terus cemburu padanya?""Aku tidak suka kau masih berhubungan dengannya.""Kau benar-benar tidak masuk akal, Adam!""Kau hanya boleh memikirkanku!" tegas Adam yang sudah kembai mematikan ponselnya.Bukannya takut Jemy malah tertawa. "Kau tidak bisa menyaring