Share

Hukuman

last update Terakhir Diperbarui: 2023-09-30 23:20:10

POV Denis

"Sekarang sebaiknya kalian berdua pergi dari tempat ini, karena aku sudah mencabut jabatan sekaligus semua fasilitas kalian," ucap Aruna kemudian.

"Kamu tidak bisa melakukan itu pada kami, Aruna," ucapku, setengah berteriak. "Aku berhak atas separuh dari perusahaan ini!"

Aruna tertawa lagi ketika mendengar ucapanku.

"Maksudmu ... perjanjian pra nikah yang diam-diam kamu rancang untuk menguntungkanmu, Mas?" tanyanya. "Di sana tertulis jika aku meninggal, kamu berhak atas perusahaan ini, dan jika kita bercerai, maka kamu berhak atas separuhnya. Bukankah begitu?"

Aku terdiam. Dulu bahkan Aruna tidak pernah mempertanyakan kenapa aku membuat perjanjian pra nikah kami tertulis seperti itu. Itu karena dia begitu percaya padaku. Sekarang dia bahkan mengingat dengan jelas isi perjanjian itu.

"Bangun, Mas! Aku masih hidup! Dan kita belum bercerai!" ucapnya lantang, yang seketika membuatku kembali bungkam.

Padahal baru beberapa saat yang lalu, aku berpikir semua rencanaku berjalan deng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Restoe Boemi
kapan up nya kk author ?
goodnovel comment avatar
Restoe Boemi
bolak balik kesn nunggu up part selanjutnya dr kk author ......
goodnovel comment avatar
Restoe Boemi
ditunggu up nya kk author
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • SUMPAH ISTRIKU MENJELANG AJAL   Keluarga Wibowo

    POV Denis"Tolong hentikan, Pa! Hentikan!"Kulihat Saskia berlari ke arah sang papa, lalu bersujud memeluk kakinya seraya menangis."Tolong jangan pukul Mas Denis lagi! Dia tidak bersalah! Jangan pukul lagi, Pa!" raungnya.Pria yang setahuku bernama Joko itu mengangkat sebelah tangannya, mengisyaratkan agar anak buahnya berhenti memukuliku. Mereka menurut. Aku terbatuk karena nyeri yang amat sangat di perut dan wajahku."Seharusnya saya juga menghajar anak kurang ajar sepertimu, Saskia!" ucap Pak Joko dengan suara beratnya."Kami gak salah, Pa! Sejak awal kami sudah saling mencintai! Aruna yang merebut Mas Denis dariku!" jawab Saskia, masih sambil menangis."Saskia!"PLAK!Saskia terjatuh sambil memegang pipinya. Wajah Pak Joko terlihat memerah karena geram, menatap ke arah sang putri yang baru saja dia tampar itu."Kamu masih berani membela bajingan yang masih berstatus suami orang? Dia bahkan sudah membuatmu mengandung anak haram!"Saskia tak menjawab, masih memegangi pipinya yang m

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-08
  • SUMPAH ISTRIKU MENJELANG AJAL   POV Aruna-- Keputusan

    POV Aruna"Syukurlah, kondisimu sudah jauh lebih baik." Aku bangkit dari tempat pemeriksaan begitu Leo selesai memeriksa, lalu berjalan dan duduk di depan meja dokter. Leo memperlihatkan hasil ex-ray padaku."Kondisi lambungmu sudah membaik, tapi tetap harus berhati-hati. Pasti berat sekali menjaga pola makan ketat, padahal tubuhmu sudah sekurus itu," ucap Leo lagi, setengah bercanda.Aku tersenyum kecut mendengar ucapan Leo. Setidaknya, Tuhan sudah memberiku kesempatan kedua untuk hidup, meskipun selama ini aku sudah mengkonsumsi racun yang pelan-pelan mematikan."Kenapa kau merubah pikiranmu untuk mengirim Denis ke penjara?" tanya Leo kemudian, seraya menatapku. "Jangan-jangan kau masih cinta padanya?""Jangan sembarangan ngomong kamu," sahutku sambil melirik kesal ke arahnya. "Aku hanya malas jika harus keluar masuk tempat persidangan, dan pasti prosesnya akan sangat panjang. Untuk saat ini, mengambil kembali apa yang sudah dia rampas, bagiku sudah cukup.""Yakin seperti itu?" Leo

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-08
  • SUMPAH ISTRIKU MENJELANG AJAL   Perceraian

    POV Aruna"Ce- cerai?" Mas Denis perlahan bangkit, lalu kembali menatapku."Iya, Mas, kita cerai," jawabku dengan nada datar."Pengacaraku sudah mengurus semuanya, jadi kamu tidak perlu mengeluarkan uang. Aku sudah membawa bukti-bukti percobaan pembunuhan yang sudah kau lakukan ke pengadilan, dan hakim sudah mengabulkan gugatanku untuk membatalkan perjanjian pra nikah kita."Aku menatap ke arah pria di depanku itu lagi."Sekarang semua keputusan ada di tanganmu. Bercerai dan menandatangani surat pembatalan perjanjian pra nikah kita, atau masuk penjara. Tapi ingat, aku tetap bisa menuntut pembatalan perjanjian itu, karena kamu sudah terlibat kriminal dimana aku sendiri sebagai istrimu, adalah korbannya."Mas Denis tampak terdiam, entah apa yang dia pikirkan. Dia tentu berat memutuskannya, karena aku tahu benar dari awal yang dia incar adalah harta. Jika dia setuju berpisah dariku kali ini, dia tidak akan mendapatkan hak sedikitpun atas hartaku."Tanda tangani, Mas! Ceraikan dia!"Kami

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-08
  • SUMPAH ISTRIKU MENJELANG AJAL   Usai bercerai

    POV Aruna"Jangan bercanda kamu, Leo!" Aku membuang muka, tak kuat melihat tatapan matanya yang lain dari biasanya itu, membuatku salah tingkah saja."Aku tidak bercanda, Aruna." Leo memegang pipiku, menghadapkan wajahku ke arahnya lagi."Aku sudah menunggu sejak lama untuk mengatakan ini padamu," ucapnya lagi. "Saat aku tahu Denis melakukan perbuatan yang begitu kejam padamu, akulah orang yang paling ingin menyuntik mati dia."Kedua mataku membulat sesaat. Aku tak bisa berkata apapun. Memang saat pertama kali mengetahui ada yang diam-diam meracuniku, ada sirat kemarahan di mata Leo. Begitu pun saat aku sedang kritis waktu itu, dialah yang paling panik, sampai membentak-bentak perawat saat akan menyelamatkanku. Aku melihatnya meskipun dalam keadaan setengah sadar. Leo benar-benar tulus mencemaskanku.Tapi ... aku masih menganggapnya sahabat hingga detik ini ...."Tapi, Leo ... saat ini aku belum resmi bercerai," ucapku pelan. "Aku juga harus melewati masa iddah, lalu mencari cara untu

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-21
  • SUMPAH ISTRIKU MENJELANG AJAL   POV Denis-- Kacau

    POV Denis"Mas! Tolong!"Aku yang sejak tadi sibuk melihat-lihat lowongan pekerjaan yang ada di koran, seketika melonjak kaget saat mendengar jeritan Saskia. Aku bergegas menuju arah sumber suara, yang berasal dari kamar kami."Ada apa ini, Kia?" tanyaku panik, melihat Saskia terlihat sangat ketakutan di sudut kamar."Itu, Mas, itu ...." Saskia menunjuk-nunjuk. "Ada kecoa!"Aku yang tadinya panik karena mengira terjadi sesuatu, seketika langsung berubah kesal bukan main."Saskia! Kamu tahu gak kalau aku sedang sibuk?" bentakku padanya."Tapi aku takut, Mas!" Saskia masih terlihat gemetaran."Dengar, Saskia! Posisi kita sekarang tidak sama dengan yang dulu! Jadi tolong berhenti bersikap kekanak-kanakan!" ucapku lagi, sambil meninggalkannya dengan perasaan kesal.Aku tak peduli lagi dengan Saskia yang masih berteriak-teriak. Aku kembali mengambil koran di atas meja, lalu sibuk melingkari lowongan pekerjaan yang ada di sana. Sesekali aku mencocokkannya dengan informasi dari ponselku.Sej

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-21
  • SUMPAH ISTRIKU MENJELANG AJAL   Malaikat Penolong

    POV Denis"Aduh, sakit, Mas!" Saskia terus mengerang kesakitan sambil memegangi perutnya."Waduh, Pak Denis, sepertinya Neng Saskia akan melahirkan," ucap Pak RT, ikut panik. "Cepat segera dibawa ke rumah sakit.""T-tapi, Pak ... saya tidak punya mobil," jawabku kemudian, bingung tak tahu harus berbuat apa."Tenang saja, Pak Denis. Di balai desa ada ambulan milik kampung ini, biar saya mencari supir," ucap Pak RT lagi, lalu bergegas keluar dari rumah kami."Saskia, bertahanlah, Saskia." Mama memegangi tubuh Saskia, mencoba menenangkan Saskia yang terus saja merintih kesakitan.Aku sendiri hanya bisa mondar-mandir karena bingung. Kami sama sekali belum punya persiapan apapun, dan aku pikir Saskia akan melahirkan sekitar sebulan lagi. Aku tak menyangka dia mengalami kontraksi jauh lebih cepat. Apa yang aku lakukan sekarang?Lamunanku buyar ketika mendengar suara mobil berhenti di depan rumah."Pak Denis, bantu Neng Saskia masuk ke dalam mobil," ucap Pak RT begitu dia muncul dari luar.A

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-21
  • SUMPAH ISTRIKU MENJELANG AJAL   Tak tahan

    POV Denis"Saskia! Apa yang kau lakukan?" Aku menarik tangan Saskia agar menjauh dari Melany."Siapa wanita ini, Mas? Jangan-jangan kamu diam-diam merayu wanita lain?" Saskia malah melotot ke arahku."Jangan sembarangan bicara, Kia! Dia ini bosku!" Aku mulai kehilangan kesabaran pada Saskia."Sudah, sudah, Pak Denis. Maafkan saya." Melany menengahi pertengkaran kami. "Saya kemari untuk melihat keadaan istri Bapak, tapi malah jadi salah paham. Saya jadi tidak enak.""Seharusnya saya yang minta maaf, Bu," jawabku, malu bukan main atas sikap Saskia."Kalau begitu lebih baik saya permisi saja, Pak Denis," ucap Melany lagi sambil beranjak pergi."Tunggu, tunggu dulu, Neng." Mama tiba-tiba mencegah Melany pergi. "Aduh, tolong maafkan menantu saya. Dia itu memang begitu sifatnya, mudah curiga terus.""Mama!" Saskia mendelik mendengar ucapan Mama."Lebih baik kamu masuk sana, Kia!" Mama menatap ke arah Saskia dengan pandangan tajam. "Kenapa kamu malah meninggalkan bayimu sendirian?"Saskia se

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-21
  • SUMPAH ISTRIKU MENJELANG AJAL   Perasaan

    "Apa yang terjadi, Pak Denis?" Melany menatap ke arahku dengan pandangan heran."Maaf, Bu. Saya ... ada sedikit masalah di rumah," jawabku sambil berdiri dari duduk, dan salah tingkah karena bingung."Kalau begitu biar saya antarkan pulang." Melany ikut berdiri dari duduknya."Tidak usah, Bu. Saya bisa naik taksi. Saya tidak ingin merepotkan Bu Melany," jawabku lagi."Astaga, Pak Denis. Sama sekali tidak merepotkan. Kalau naik taksi harus menunggu lama, lebih cepat saya antar."Akhirnya aku tidak bisa menolak lagi, karena ingin segera ingin tahu apa yang terjadi di rumah. Dalam beberapa menit, kami sudah meluncur menuju arah rumahku dengan menggunakan mobil Melany.Sesampainya di rumah, terdengar suara Mama mengomel, sedangkan Saskia terdengar menangis tersedu-sedu, bersamaan dengan suara Rasya yang menangis juga. Tanpa pikir panjang lagi aku langsung masuk untuk melihat apa yang terjadi.Saskia duduk bersimpuh di lantai kamar sambil menangis, sedangkan putri kami berada di atas tempa

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-21

Bab terbaru

  • SUMPAH ISTRIKU MENJELANG AJAL   Akhir ( TAMAT )

    POV Aruna"Rumah sakit jiwa?" Aku kaget mendengar keterangan petugas kepolisian itu."Benar, sejak dibawa kemari, tahanan terus berteriak dan membuat keributan, sehingga kami segera melakukan tindakan pemeriksaan. Hasilnya, memang tahanan terganggu kejiwaannya," jawab petugas itu lagi.Aku terdiam sebentar setelah mendengar hal itu. Padahal saat ditangkap Bu Yanti tampak baik-baik saja, meskipun pandangannya kosong dan tampak sangat shock."Boleh saya tahu alamat rumah sakitnya?" tanyaku lagi."Silakan ikut dengan saya. " Petugas itu membawaku ke meja kerjanya, lalu mencatatkan alamat rumah sakit jiwa tempat Bu Yanti dirawat.Setelah mendapatkan alamat itu dan mengucapkan terima kasih, aku langsung meluncur ke alamat tersebut dengan mobil milik Leo. Bukan tak percaya dengan keterangan polisi, tapi aku hanya ingin memastikan jika wanita itu tidak berpura-pura gila. Itu karena dulu saat menjadi mertuaku, actingnya sungguh luar biasa.Sesampainya di gedung rumah sakit yang letaknya cukup

  • SUMPAH ISTRIKU MENJELANG AJAL   Kehilangan

    POV Aruna"Tolong! Tolong Saskia!" teriakku histeris, seperti orang gila melihat darah yang terus merembes dari kepala Saskia. "Tolong panggilkan ambulan! Siapa saja, tolong! Tolong panggil ambulan!"Tak berapa lama kemudian Nyonya Merry dan Melany datang, dan ikut panik bukan main melihat kondisi Saskia. Nyonya Merry cepat-cepat memanggil ambulan, sedangkan aku masih terus memeluk Saskia sambil menangis.Beberapa lama kemudian, para petugas ambulan datang dan langsung mengangkat Saskia dengan menggunakan tandu. Aku dan Nyonya Merry mengikuti mereka sampai Saskia dimasukkan ke dalam mobil putih bersirine itu."Tante akan ikut duluan ke rumah sakit. Susul kami setelah ini, Runa," ucap Nyonya Merry sambil ikut masuk ke dalam mobil.Aku hanya bisa mengangguk di sela tangisku. Dalam beberapa detik, suara sirine mendayu-dayu, dan mobil pun mulai berjalan meninggalkan tempat itu.Di saat yang sama, terlihat petugas polisi menggiring Bu Yanti dan Mas Denis. Kedua tangan mereka diborgol ke be

  • SUMPAH ISTRIKU MENJELANG AJAL   Tahanan

    POV Aruna"Tunggu dulu! Tunggu dulu, Pak polisi!" Bu Yanti menghalangi para petugas itu saat akan mendekati Mas Denis."Anak saya tidak melakukan apapun! Kalian tidak bisa menangkapnya!" teriaknya."Silakan melakukan laporan pembelaan di kantor polisi, Bu," jawab salah satu petugas itu. "Kami hanya melaksanakan tugas.""Tidak! Kalian tidak boleh menangkapnya tanpa bukti!""Kami sudah memiliki bukti yang kuat atas kasus yang dituduhkan, jadi sebaiknya Ibu tidak menghalangi tugas kami.""Seharusnya mereka yang ditangkap, Pak!" Bu Yanti menatap ke arahku, juga Nyonya Merry dan Melany. "Mereka sudah menipu kami!""Lebih baik kamu diam dan biarkan para petugas itu menangkap putramu, Bu Yanti," ucap Nyonya Merry sambil menatap tajam ke arah Bu Yanti."Kamu yang seharusnya diam, Nyonya!" Bu Yanti tidak mau kalah. Dia membalas tatapan Nyonya Sonia dengan tidak kalah tajam. "Permainanmu ini sungguh seperti anak kecil! Untuk apa kamu melakukan ini, hah? Agar putrimu tidak disebut perempuan mura

  • SUMPAH ISTRIKU MENJELANG AJAL   Kejutan

    POV Aruna"Sebenarnya apa yang Bu Yanti inginkan?" tanyaku kemudian sambil menatap ke arah mereka."Astaga, Aruna. Bagaimanapun, kamu pernah memanggilku Mama. Tega sekali di acara sepenting ini kamu tidak mengundang kami," jawab Bu Yanti, lagi-lagi dengan nada suara yang sengaja ditinggikan."Mama?" Aku seketika ingin tertawa mendengarnya. Entah otak dan pikiran wanita tua itu berada di mana sekarang, sampai berkata sesuatu yang mempermalukan dirinya sendiri."Ada apa ini?"Kami semua menoleh, dan terlihat Mama berdiri di belakang kami dengan wajah cemas."Kamu baik-baik saja, Runa?" tanyanya lagi.Aku hanya mengangguk pada Mama tanpa menjawab. Dia lalu menatap heran ke arah Bu Yanti."Jeng Sonia, semudah itu keluarga kalian melupakan kami. Padahal sebelumnya kita seperti saudara," ucap Bu Yanti lagi pada Mama. "Aruna bertunangan, saya juga ingin mengucapkan selamat, Jeng. Tega sekali tidak mengundang dan melupakan kami.""Maaf, Bu Yanti. Acara ini dikhususkan untuk kerabat dan sahaba

  • SUMPAH ISTRIKU MENJELANG AJAL   POV Aruna--Perubahan

    POV ArunaAku menatap ke arah Saskia yang tertidur di jok belakang mobil sambil tetap memeluk bayinya. Baru beberapa bulan, tapi penampilannya jauh berbeda dari dia yang dulu. Rambutnya berantakan, wajahnya kusam, dan tubuhnya mengeluarkan bau tak sedap. Kentara sekali dia tidak terurus sama sekali."Kita harus membawa mereka ke rumah sakit," ucap Leo yang berada di depan kemudi. "Sepertinya mereka butuh pemeriksaan kesehatan."Aku mengangguk setuju. Aku kaget sekali saat tiba-tiba hari ini Saskia menelponku sambil menangis dan meminta aku menjemputnya. Meskipun aku sudah mendengar kondisinya dari informasi Nyonya Merry, aku tak menyangka jika dia jauh lebih parah dari yang kudengar."Kia, biar kugendong bayimu," ucapku lirih sambil pelan-pelan meraih bayi dalam gendongan Saskia.Saskia cuma sedikit mengeliat, masih dengan mata terpejam, membiarkanku menggendong bayinya. Dia kelihatan kelelahan sekali, atau bahkan mungkin memang tidak sehat.Aku menatap ke arah bayi mungil yang juga s

  • SUMPAH ISTRIKU MENJELANG AJAL   Perasaan

    "Apa yang terjadi, Pak Denis?" Melany menatap ke arahku dengan pandangan heran."Maaf, Bu. Saya ... ada sedikit masalah di rumah," jawabku sambil berdiri dari duduk, dan salah tingkah karena bingung."Kalau begitu biar saya antarkan pulang." Melany ikut berdiri dari duduknya."Tidak usah, Bu. Saya bisa naik taksi. Saya tidak ingin merepotkan Bu Melany," jawabku lagi."Astaga, Pak Denis. Sama sekali tidak merepotkan. Kalau naik taksi harus menunggu lama, lebih cepat saya antar."Akhirnya aku tidak bisa menolak lagi, karena ingin segera ingin tahu apa yang terjadi di rumah. Dalam beberapa menit, kami sudah meluncur menuju arah rumahku dengan menggunakan mobil Melany.Sesampainya di rumah, terdengar suara Mama mengomel, sedangkan Saskia terdengar menangis tersedu-sedu, bersamaan dengan suara Rasya yang menangis juga. Tanpa pikir panjang lagi aku langsung masuk untuk melihat apa yang terjadi.Saskia duduk bersimpuh di lantai kamar sambil menangis, sedangkan putri kami berada di atas tempa

  • SUMPAH ISTRIKU MENJELANG AJAL   Tak tahan

    POV Denis"Saskia! Apa yang kau lakukan?" Aku menarik tangan Saskia agar menjauh dari Melany."Siapa wanita ini, Mas? Jangan-jangan kamu diam-diam merayu wanita lain?" Saskia malah melotot ke arahku."Jangan sembarangan bicara, Kia! Dia ini bosku!" Aku mulai kehilangan kesabaran pada Saskia."Sudah, sudah, Pak Denis. Maafkan saya." Melany menengahi pertengkaran kami. "Saya kemari untuk melihat keadaan istri Bapak, tapi malah jadi salah paham. Saya jadi tidak enak.""Seharusnya saya yang minta maaf, Bu," jawabku, malu bukan main atas sikap Saskia."Kalau begitu lebih baik saya permisi saja, Pak Denis," ucap Melany lagi sambil beranjak pergi."Tunggu, tunggu dulu, Neng." Mama tiba-tiba mencegah Melany pergi. "Aduh, tolong maafkan menantu saya. Dia itu memang begitu sifatnya, mudah curiga terus.""Mama!" Saskia mendelik mendengar ucapan Mama."Lebih baik kamu masuk sana, Kia!" Mama menatap ke arah Saskia dengan pandangan tajam. "Kenapa kamu malah meninggalkan bayimu sendirian?"Saskia se

  • SUMPAH ISTRIKU MENJELANG AJAL   Malaikat Penolong

    POV Denis"Aduh, sakit, Mas!" Saskia terus mengerang kesakitan sambil memegangi perutnya."Waduh, Pak Denis, sepertinya Neng Saskia akan melahirkan," ucap Pak RT, ikut panik. "Cepat segera dibawa ke rumah sakit.""T-tapi, Pak ... saya tidak punya mobil," jawabku kemudian, bingung tak tahu harus berbuat apa."Tenang saja, Pak Denis. Di balai desa ada ambulan milik kampung ini, biar saya mencari supir," ucap Pak RT lagi, lalu bergegas keluar dari rumah kami."Saskia, bertahanlah, Saskia." Mama memegangi tubuh Saskia, mencoba menenangkan Saskia yang terus saja merintih kesakitan.Aku sendiri hanya bisa mondar-mandir karena bingung. Kami sama sekali belum punya persiapan apapun, dan aku pikir Saskia akan melahirkan sekitar sebulan lagi. Aku tak menyangka dia mengalami kontraksi jauh lebih cepat. Apa yang aku lakukan sekarang?Lamunanku buyar ketika mendengar suara mobil berhenti di depan rumah."Pak Denis, bantu Neng Saskia masuk ke dalam mobil," ucap Pak RT begitu dia muncul dari luar.A

  • SUMPAH ISTRIKU MENJELANG AJAL   POV Denis-- Kacau

    POV Denis"Mas! Tolong!"Aku yang sejak tadi sibuk melihat-lihat lowongan pekerjaan yang ada di koran, seketika melonjak kaget saat mendengar jeritan Saskia. Aku bergegas menuju arah sumber suara, yang berasal dari kamar kami."Ada apa ini, Kia?" tanyaku panik, melihat Saskia terlihat sangat ketakutan di sudut kamar."Itu, Mas, itu ...." Saskia menunjuk-nunjuk. "Ada kecoa!"Aku yang tadinya panik karena mengira terjadi sesuatu, seketika langsung berubah kesal bukan main."Saskia! Kamu tahu gak kalau aku sedang sibuk?" bentakku padanya."Tapi aku takut, Mas!" Saskia masih terlihat gemetaran."Dengar, Saskia! Posisi kita sekarang tidak sama dengan yang dulu! Jadi tolong berhenti bersikap kekanak-kanakan!" ucapku lagi, sambil meninggalkannya dengan perasaan kesal.Aku tak peduli lagi dengan Saskia yang masih berteriak-teriak. Aku kembali mengambil koran di atas meja, lalu sibuk melingkari lowongan pekerjaan yang ada di sana. Sesekali aku mencocokkannya dengan informasi dari ponselku.Sej

DMCA.com Protection Status