Seserahan Yang Diminta Kembali.Bab 39Mawar memalingkan wajahnya ketika Aira memeluk tubuh Rega dan juga menciumi wajah lelaki itu."Aku dibebaskan Mas, dan mulai hari ini aku akan menjalani hidupku sebagai Istrimu," ujarnya sambil tersenyum, sedangkan Rega, pria itupun ikut tersenyum namun sudut matanya melirik kearah Mawar.Aira mengurai pelukannya dari Rega, lantas menghampiri Mawar, dan tanpa terduga wanita itupun memeluk tubuh Mawar, membuat wanita muda itu mendadak terpaku."Terima kasih, karena bersedia merawat Gara selama Mbak di penjara," ujarnya disertai senyuman.Mawar hanya mengangguk diiringi seulas senyum, namun jauh di lubuk hatinya, Mawar merasa kecewa dan juga sedih. Apalagi kini Aira menggendong putranya sambil bercengkrama dengan Rega.Haruskah kini Mawar mengalami kegagalan lagi dalam hal bercinta? Hatinya teramat sakit melihat pria yang dicintainya itu sedang berbagi perhatian dengan kakak dan anaknya."Ak
Seserahan Yang Diminta Kembali.Bab 40Adiva tidak sempat menjawab pertanyaan kakaknya, karena Liana sudah memerintahkan orang kepercayaannya untuk mengangkat tubuh Kirana, lalu membawanya ke dalam mobil.Adiva pun bergegas mengikuti langkah mertuanya Kirana."Supri, cepat kita bawa Kirana ke rumah sakit, sepertinya menantuku ini akan melahirkan," perintah Liana kepada orang kepercayaannya tersebut."Baik Nyonya," ujarnya dengan sigap mematuhi perintah Liana."Adiva ikut Tante," ujar Adiva yang diangguki wanita paruh baya tersebut. Sementara Kirana terus saja mengerang kesakitan sambil memegangi perutnya."Kakak harus kuat ya, demi bayi itu," ujar Adiva seraya membelai rambut kakaknya, sebenarnya hati Adiva sedikit kalut melihat keadaan Kirana, belum lagi Arya tidak menjawab panggilan darinya, membuat hati Adiva bertanya-tanya, siapa wanita yang bersama Arya saat ini? Apa lelaki itu diam-diam berselingkuh di belakang kakaknya?Tidak, Adiva tidak akan membiarkan hal itu terjadi, ia har
Seserahan Yang Diminta Kembali.Bab 41Seorang lelaki tampak meluapkan kemarahannya, karena salah satu misinya gagal untuk menghancurkan pernikahan mantan istrinya."Dasar Amara tidak becus, menggoda lelaki seperti Arya saja dia tidak mampu," ujarnya sembari melempar gelas minumannya, lelaki itu adalah Fahri.Setelah memutuskan untuk pergi dari rumahnya, Fahri justru sedang mengumpulkan orang-orang yang bisa ia percayai untuk menghancurkan Liana dan juga Arya. Segala rencana telah ia susun dengan matang, namun belum juga membuahkan hasil yang membuatnya merasa puas."Dasar si@l, sepertinya aku harus mengubah rencanaku, jika menyerang secara langsung tidak bisa, sepertinya aku membutuhkan seseorang," ujarnya sambil berpikir keras, siapa sosok yang cocok ia jadikan target selanjutnya.Hingga ingatannya melayang pada sosok Adiva. Bukankah Kirana begitu menyayangi adiknya itu? Bagaimana jika Fahri menggunakan Adiva untuk membalaskan rasa sakit hatinya pada Kirana.Pria itupun menghubungi
Seserahan Yang Diminta Kembali.Bab 42Seorang wanita dengan stelan kantor memasuki area gedung perkantoran yang dipimpin oleh Arya Brawijaya. Dengan penuh percaya diri ia pun memasuki ruang HRD dan memberikan identitas dirinya.Wanita itu adalah Aira, entah siapa yang memudahkannya untuk bekerja di perusahaan milik Arya, yang pasti itu semua ada kaitannya dengan campur tangan Fahri. Sepertinya pria itu benar-benar berambisi untuk menghancurkan kakaknya sendiri, dengan mengirim mantan kekasihnya bekerja di kantor WIJAYA GROUP."Selamat pagi Pak," sapanya sambil tersenyum semanis mungkin."Pagi, dengan Bu Aira?" sambut lelaki tersebut seraya melepas kaca matanya."Ya, saya Aira," ujarnya sambil mengulurkan tangan, yang disambut lelaki tersebut."Silahkan duduk, saya menerima Bu Aira bekerja di sini karena rekomendasi dari pak Anas, jika bukan karena beliau, saya tidak mungkin menerimanya," ujar lelaki tersebut bername tag Herman.Aira hanya mengangguk, lalu menanyakan posisinya sebagai
Seserahan Yang Diminta Kembali.Bab 43Aira mematut wajahnya di cermin, setelah wanita yang tadi menyerangnya pergi begitu saja, meninggalkan ia dengan segala luka memar dan tampilan yang cukup mengenaskan.Wanita itu terlihat gusar dan juga kesal, ternyata bukan hanya Kirana yang harus ia hadapi, tetapi wanita lainnya yang secara terang-terangan mengungkapkan perasaannya, dan hal ini akan Aira tanyakan kepada Fahri."Apa wanita itu Amara?" gumam Aira sambil mengingat sosok wanita tersebut. Fahri pernah bercerita jika dirinya mengutus Amara untuk menggoda Arya, namun sayangnya berakhir dengan kegagalan. Makanya pria itu meminta bantuan darinya."Jika benar wanita itu Amara, aku pasti akan membalasnya," gumam Aira dengan tangan terkepal, namun wanita itu tiba-tiba meringis kesakitan begitu melihat wajahnya dari pantulan cermin."Dasar wanita si@lan, jangan panggil aku Aira jika tidak bisa memberimu pelajaran lebih dari ini," ujarnya sambil memeriksa keadaannya.💞💞💞💞💞Amara sengaja
Seserahan Yang Diminta Kembali.Bab 44Adiva menyambut kepulangan suaminya dengan senyum, namun kening pria itu justru mengerut karena melihat leher istrinya yang terbalut sebuah kain."Sayang, apa yang terjadi padamu?" Tanyanya dengan raut wajah khawatir."Aku tidak apa-apa Mas," balas Adiva berusaha tersenyum semanis mungkin, jangan sampai suaminya itu merasa kesal begitu mengetahui kejadian yang menimpanya hari ini.Andrew menatap lurus wajah istrinya tersebut."Apa yang sedang kamu tutupi dari mas?" Tanyanya membuat Adiva tercekat, tidak mudah untuk mengelabui suaminya sendiri."Mbak Adiva tadi diserang oleh lelaki yang tidak kami kenal bang," jawab Mawar sambil menghidangkan dua cangkir teh hangat, ke hadapan Adiva dan juga Andrew.Lelaki itu begitu terkejut melihat kehadiran Mawar, bahkan mengubah panggilan untuknya.Sebelum Andrew bersuara, Adiva terlebih dahulu mengeluarkan suaranya."Mawar yang tadi menyelamatkanku Mas, jika tidak ada dia, mungkin aku tidak akan berada di sin
Seserahan Yang Diminta Kembali.Bab 45"Tidak, aku mohon jangan sakiti aku, aku menyesal," ratap Aira ketika cengkraman Rega semakin kuat di lehernya. Bahkan air matanya mengalir dengan sangat deras, akibat menahan rasa sakit di tenggorokannya. Rega benar-benar serius dengan ucapannya."Kamu masih ingin selamat?" ujar laki-laki dengan amarah yang membuncah."Kalau begitu, ikut denganku!" ujarnya seraya menarik tangan Aira dengan kasar. Rega tidak lagi mempedulikan keselamatan dirinya, yang terpenting baginya saat ini, Mawar harus segera di selamatkan, dan Aira lah harapan satu-satunya."Kamu mau membawaku kemana?" ujarnya sedikit heran karena sejak tadi Rega, tidak mengeluarkan suara sedikitpun."Cepat naik," perintahnya yang langsung dituruti Aira, baru setelah itu dirinya ikut masuk ke mobil.Rega memberitahu alamat yang mereka tuju, membuat Aira terbelalak."Jangan mengajukan protes kepadaku, jika kamu masih ingin hidup," bisik Rega membuat Aira sedikit bergidik.Setelah menempuh p
Seserahan Yang Diminta Kembali.Bab 46Aira sedang mencari cara untuk memudahkan rencananya, wanita itu tampak berpikir keras, hingga ponselnya berdering, membuyarkan lamunannya."Halo?" ujarnya begitu mengetahui siapa yang menghubunginya."Apa kamu melihat Amara?" tanya lelaki itu dari seberang sana. Aira tampak masam karena Fahri mulai memikirkan wanita itu."Tidak, kenapa bertanya kepadaku, bukannya tadi kamu sudah mengusirku?" ujarnya terdengar kesal, justru pria di seberang sana malah tertawa."Kamu cemburu melihatku bercint@ dengan Amara? Dia sungguh bisa memuaskanku," ujar Fahri membuat Aira semakin merasa gusar. Apa pria itu sengaja berkata seperti itu untuk memancing reaksinya?"Dia bukan sainganku," ucap Aira tidak mau kalah, membuat Fahri terkekeh. Aira yang mendengar suara tawa mantan kekasihnya itu semakin tersulut amarah. Sepertinya Amara memang pantas dikirim ke tempat pel@curan."Sudahlah Aira, kamu jangan marah lagi, sebenarnya aku ingin kamu menemuiku, malam ini juga