Share

HUNIAN MEWAH BOS MUDA

last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-02 17:09:25

"Ini rumah Bapak?" tanya Septa sambil berdecak kagum, saat mereka telah sampai teras rumah Arga.

Arga hanya tersenyum menanggapi pertanyaan dari sekretaris lucunya.

"Ayo kita masuk!" ajak Arga seraya mendongak ke arah Septa yang masih terkagum-kagum dengan hunian mewah sang bos.

Septa mendorong masuk kursi roda Arga. Mereka memasuki sebuah ruangan luas mirip aula, terdapat tiga set meja kursi tamu dengan gaya klasik menambah kesan mewah dan elegan yang mendukung desain ruangan. Septa terkagum-kagum dengan ruangan dan segala furniture di dalamnya. Ia melihat semuanya seakan memasuki sebuah ruangan istana dalam buku dongeng. Mulut Septa tersenyum simpul dan hal ini tak luput dari pandangan Arga. Dari arah dalam muncul seorang wanita setengah baya menghampiri mereka.

“Selamat sore, Pak! Saya sudah memasak menu kesukaan Bapak.”

“Selamat sore, Bik! Siapkan paviliun untuk Nona ini dulu, baru siapkan masakan untuk kami. Septa kamu ikuti si Bibik, setelah itu balik ke sini, kita makan.”

Arga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • SEKRETARIS CUPU KESAYANGAN CEO TAMPAN    KUTOLONG KAU RENGGUT HARTAKU

    “Septa? Saya tadi mandi, kan?” “Bapak tadi pingsan di kamar mandi. Maaf saya gantiin baju Bapak," ucap Septa tertunduk malu karena baru kali ini ia melihat tubuh pria tanpa baju di depan mata.“Tapi ini kok basah?” tanya Arga sembari mengusap celana bagian belakang dan depan di area sensitifnya.“Maaf, Pak. Saya gak berani menggantinya.”Kepala Septa semakin tertunduk saat mengatakannya dan membuat Arga tersenyum. Pria jangkung ini tahu hal tersebut wajar dirasakan oleh gadis seperti Septa. Arga perlahan mulai bangun lalu melangkah ke arah lemari pakaian dan mulai mengambil sebuah celana dalam dan celana pendek, tapi tiba-tiba tubuhnya limbung.Arga berusaha berpegangan pada tepian lemari. Septa yang mengetahui hal itu segera membimbing pria tersebut untuk duduk di ranjang kembali. Septa kemudian mengambil kursi roda dan membantu sang bos untuk duduk di atasnya. Gadis bersweater merah ini mendorong kursi roda tersebut masuk ke toilet lalu menutup pintunya kembali. Septa menunggu sam

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-03
  • SEKRETARIS CUPU KESAYANGAN CEO TAMPAN    PENGAKUAN DOSA SEORANG BOS

    "Oh, ya, Tuhan. Mengapa harus aku?""Inikah balasan dia?"Septa menangis sesengukan dalam toilet karena bingung harus bagaimana menjalani hidup setelah ini. Setelah membersihkan diri ala kadarnya, ia segera keluar langsung berlari ke arah tangga.Wanita berkepang yang acak-acakan menuruni tangga dengan tertatih-tatih menahan sakit di salah satu bagian tubuhnya. Ia bertekat segera keluar dari rumah tersebut. Dirinya tak akan sudi lagi bekerja dengan Arga. Setiba di paviliun, ia segera memasukkan semua pakaian dan barang-barangnya ke dalam travel bag. Septa menggunakan aplikasi transportasi daring untuk memesan sebuah taksi. Ia segera menyeret travel bag ke arah gerbang dan menitipkan kunci paviliun kepada sekuriti yang sedang berjaga. Tak lama kemudian taksi yang ditunggu telah datang. Septa segera naik dan lenyap bersama taksi di keramaian jalan raya. Bibik yang mendengar ada suara taksi berhenti di depan rumah langsung keluar dan melihat si Non telah pergi naik taksi dengan langkah

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-03
  • SEKRETARIS CUPU KESAYANGAN CEO TAMPAN    SEPTA YANG BIMBANG

    "Septa ...!"Gadis manis ini tak ingin ngomong apa pun. Ia benar-benar sakit hati. Tak ada yang bisa diperbuat untuk memperbaiki keadaan seperti semula dan .... apa yang mesti ia katakan pada mama dan abangnya. Lebih jauh lagi, masih adakah pria yang mau menjadikannya seorang istri dengan setulus hati, jika tahu ia sudah tak lagi suci.Septa memikirkan semua menjadi gila sendiri. Rasa sedih akan nasibnya sekaligus menertawakan diri sendiri yang bodoh. Hanya ingin berbuat baik tanpa melihat latar belakang sang bos, tapiy akhirnya ia sendiri yang rusak. Septa hanya mampu meneteskan air mata, terisak-isak karena hanya itu yang ia bisa untuk meringankan segala beban di dada. “Septa, maafin aku, please!”“Sa-sa-ya gak tau lagi ....,” jawab Septa sembari berurai air mata sesekali tangannya mengusapkan tisu.“Kita nikah! Aku akan ngomong terus terang pada Tante dan Dion.”“Gak semudah itu! Saya gak tau asal usul dan gimana sifat asli Bapak.”“Kita jalanin aja! Hanya sebatas formalitas aja,

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-03
  • SEKRETARIS CUPU KESAYANGAN CEO TAMPAN    RASA YANG DATANG DAN PERGI

    “Aku gak akan lepas tanggung jawab. Kita jalani kesepakatan kemarin demi menjaga harga dirimu. Aku toh bukan orang bermasalah dan tahu betul keluargamu. Mau, kan?” ucap Arga bersungguh-sungguh seraya membelai lembut rambut wanita dalam dekapannya.Perlahan Septa mengangguk dan terasa di bahu Arga. "Ada Bibik. Ia terlihat malu,” ucap Septa tertawa lirih.“Biarin aja! Dia juga pernah muda, “ balas Arga yang kemudian mengecup bibir Septa sepintas. Mereka berpelukan cukup lama demi mengecap rasa bahagia dari dua hati yang menyatu.Oleh karena Septa tak mau dibawa ke rumah sakit, terpaksa seorang dokter didatangkan ke rumah untuk memeriksa. Gadis manis ini hanya mau diperiksa tanpa suntikan jarum dan resep dokter. Ia sudah sangat trauma dengan apa pun yang berbau kimia. Tak lama kemudian seorang dokter datang dan segera memeriksa keadaannya.Setelah memberitahu penyakit yang diderita Septa, dokter segera berpamitan. Arga jadi kebingungan dengan keadaan ini. Ia memikirkan cara agar Septa b

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-04
  • SEKRETARIS CUPU KESAYANGAN CEO TAMPAN    BOS TAMPAN PENUH TEKA-TEKI

    Ada senyum kecil tersungging dari sudut bibir gadis manis ini setelah membaca isi surat dari bosnya. Terkesan mesum tetapi memang Arga butuh pelukannya. Hal tersebut untuk mengaktifkan syarat-syarat otak agar bisa berjalan normal.Oleh karena obat-obat dari dokter tidak ada yang manjur. Septa jadi kepikiran soal Arga karena hari ini adalah jadwal bertemu klien penting.Bagaimana cara bos mengenali kliennya?Septa berniat menelepon Arga, tetapi masih ada rasa trauma. Hal itu masih menyisakan rasa jengkel. Akhirnya Septa menelepon Bibik. Tak tahunya, wanita tersebut sedang keluar berbelanja. Tak lama kemudian ada panggilan masuk ke ponsel Septa. Dalam layar tertera nama klien yang rencananya akan bertemu hari ini dengan sang bos. Klien ini menyampaikan kalau tadi sempat bertemu dengan Arga, tetapi hanya sebentar. Arga tampak belum siap meeting karena sedang tak enak badan.Arga berjanji akan mengirim proposal proyek via email. Namun, sang klien tak kunjung menerima email. Akhirnya, kli

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-04
  • SEKRETARIS CUPU KESAYANGAN CEO TAMPAN    BOS ANEH DAMBAANKU

    Akhirnya Septa mulai membuka kotak tersebut lalu mulai membuka plastik klip dan mengeluarkan kertas pembungkus yang ada di dalamnya. Ia tampak ragu-ragu untuk merobek kertas tersebut."Sobek aja! Entar kalo emang bukan untuk kamu, kita bungkus ulang di toko langgananku."Septa agak lega mendengar penjelasan Arga lalu mulai merobek kertas pembungkusnya. Begitu kertas tersobek terlihat sebuah sweater merah seukuran badannya. Sebuah sweater yang amat indah lalu tangan Septa mengelus permukaannya yang sangat lembut dan halus."Kamu suka?" tanya Arga lirih yang membuat mata Septa terbelalak seketika karena kaget."Jadi ini ....?"Arga tersenyum manis sebagai jawabannya. Septa tak mampu berkata apa-apa karena baru kali ini ia mendapat barang branded dan tak mungkin bisa membelinya sendiri."Terima kasih banyak, Pak!"Tanpa sadar Septa memeluk Arga erat dan pria tampan bermata elang ini tersenyum lebar."Oops, maaf, Pak!"Segera Septa mengurai pelukannya dan Arga menarik kedua tangan gadis i

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-05
  • SEKRETARIS CUPU KESAYANGAN CEO TAMPAN    KAMU KE MANA, BOS?

    Ada apa dengan Arga?Mengapa penuh rahasia kayak gini? Mahir mengemudi? Jadi ia dibelikan mobil?Kapan ia akan kursus mengemudi?Septa mau bertanya pada Bibik, wanita tersebut sudah masuk rumah. Gadis berlesung pipi ini tak bisa mencari tahu ke Bibik karena harus segera berangkat kerja. Gadis bersweater merah ini buru-buru ke paviliun mengambil keperluan yang harus ia bawa ke kantor.Septa istirahat makan siang, seharian bekerja sendiri membuat jenuh. Ponsel Arga tak bisa dihubungi sama sekali. Pesan yang ia kirimkan dari pagi pun belum terbaca. Ke mana bosnya? Pikirannya tak karu-karuan. Beberapa kali ia memperhatikan sweater pemberian bosnya.Tiba-tiba ada Pak Sopir datang membawa berkas-berkas yang harus diketik oleh Septa. Ia melihat tanggal penandatanganan, barusan dua jam yang lalu. Berarti bosnya masih di dalam kota. Mengapa tak mengaktifkan ponsel? Ada apa dengannya? Saat Pak Sopir akan pergi, ia mencegahnya."Maaf! Pak Arga ke mana, ya?""Masih ada kepentingan Bu. Maaf, say

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-06
  • SEKRETARIS CUPU KESAYANGAN CEO TAMPAN    MIRIP KERAJAAN ROMAWI

    "Bapak kok gak bilang ke aku. Kenapa ponsel gak aktif? Aku butuh konsultasi soal proposal.""Kan udah aku jelaskan di email dan berkas yang dibawa sopir setiap pagi.""Lalu kenapa ponsel hidup saat rapat tapi begitu aku hubungi mati?""Nanti aku jelaskan semua saat kita bertemu. See you!""Paaak! A-aku ...."Terdengar sambungan telepon dimatikan dari seberang, Septa segera memberikan ponsel ke Bibik. Akhirnya atas saran Bibik juga, Septa tak jadi resign dan mau menunggu kabar dari Arga kembali. Hatinya ikut sedih saat tahu kalau sang bos sedang sakit. Ia mengeluarkan kembali baju-bajunya lalu merapikan kembali ke lemari. Bibik terlihat senang melihat gadis manis di hadapan ini hatinya telah luluh kembali."Sabar, ya, Non! Kasian Tuan Arga kalo ditinggal Non Septa. Tuan gak mau Non tertular. Maafkan Bibik, ya. Saya disuruh tutup mulut oleh Tuan.""Ya, Bik. Aku kasian juga habis tau ini. Biar aku aktifin lagi ponselku.""Nah, gitu dong! Bibik pamit dulu.""Silakan. Makasih, ya, Bik!"Bi

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-07

Bab terbaru

  • SEKRETARIS CUPU KESAYANGAN CEO TAMPAN    SAATNYA BAHAGIA UNTUK SEPTA

    Ting! Terdengar notif pesan diterima.[Oke. Aku siapkan semua. Kamu siap-siap di depan. Hitungan menit saja, kita bisa pergi dari sana.][Terima kasih, Bang.]Pesan terkirim dan Septa buru-buru menghapus semua percakapan. Clear. Sebuah senyum manis menghias bibir Septa. Hatinya bisa sedikit tentram sekarang. Dia tidak tahu rencana apa yang telah disusun oleh Ardan.Namun, dia butuh segera keluar dari kantor polisi ini. Perilaku bar-bar wartawan membuatnya semakin tertekan. Yang dia butuhkan sekarang adalah segera bisa keluar dari sini. Otak dan hatinya ingin segera disegarkan dan hanya dia yang tahu caranya.Satu jam kemudian Ardan mengajak Septa untuk keluar menuju lobby kantor. Tentu saja, wanita ini menolaknya mentah-mentah karena belum ada kabar dari Ronald. Ardan yang melihat Septa dalam keadaan ragu-ragu, akhirnya memegang kedua bahu wanita tercinta."Kamu akan lihat gimana caranya agar para wartawan bisa pergi dari sini,"ucap Ardan dengan menatap Septa."Maksudnya apa?"tanya S

  • SEKRETARIS CUPU KESAYANGAN CEO TAMPAN    SEPTA PUNYA CARA KHUSUS

    Ardan berusaha untuk menahan diri. Bagaimanapun, dirinya harus bersikap bijak dalam menghadapi wartawan. Dia paham taktik para pencari berita dengan cara menyulut emosi narasumber. Pada saat narasinya semakin emosi dalam meladeni pertanyaan wartawan dan biasanya dia tanpa sadar akan mengeluarkan kata-kata yang tidak perlu dipublikasikan. Di saat itulah para pencari berita mereka semua ucapan yang terlontar dari mulut narasumber. Ucapan dalam keadaan marah tersebut akhirnya tertuang pada ketikan mereka. Begitu berita jadi viral dibicarakan dalam masyarakat, otomatis kelanjutan beritanya akan terus dicari-cari. Hal ini mendongkrak penjualan bagi lapak atau platform penyedia layanan informasi online maupun offline. Para wartawan dapat keuntungan bonus dan juga promosi jabatan. Narasumber yang baru sadar akan kekhilafannya akan segera memberikan ultimatum terhadap para wartawan bahkan sibuk membuat siaran pers untuk klarifikasi. Tindakan itu bahkan menjadikan berita semakin dicari dan

  • SEKRETARIS CUPU KESAYANGAN CEO TAMPAN    ADA MAKSUD TERSEMBUNYI

    Septa lalu melirik pada sebuah nakas di sebelah ranjang. Hmm, siapa yang taruh meja minimalis ini?Kamar Septa dan isinya selalu berwarna putih dan tidak pernah ada warna-warna monokrom seperti ini. Apalagi keberadaan sebuah meja kecil berbahan rotan. Tiba-tiba perhatiannya teralihkan ke arah ke pinggang.Ada beban berat yang membebani area tersebut sejak dirinya bangun. Itu ternyata berasal dari lengan cokelat yang membelitnya. Kepala wanita berparas ayu ini langsung menoleh ke sebelahnya. Ada seorang lelaki sedang tidur lelap.Whaatt? Apa-apaan ini?!Lengan kuat eksotis. Lelaki asing dengan bagian atas tanpa penutup. Tarikan napas teratur. Septa seketika tercekat. Dia pun jadi berpikir yang tidak-tidak. Wanita ini sibuk memutar memori otak. Akhirnya satu kesimpulan diambil ....Septa tundukkan kepala lalu mengintip tubuhnya di balik selimut. Dia langsung syok antara kenyataan atau halusinasi.Kepalaku pengar. Apa yang aku minum tadi? Jadi setengah mimpi begini, keluhnya dalam hati.

  • SEKRETARIS CUPU KESAYANGAN CEO TAMPAN    ADA SEPUPU AMANDA

    "Syukurlah. Kasian Manda gak tau apa-apa soal mafia, jadi korban.""Tyson sampai hari ini belum bisa dipantau," ungkap Ardan. "Dia ini terkenal kejam dan licik dibandingkan Tuan Edzard dan William. Diduga dia ada di balik pengambilan organ dalam para pasien rumah sakit.""Padahal kurang sebulan lagi, Manda dan Tyson menikah. Kenyataannya kini, mereka jadi terlibat urusan mafia tiada berujung," ucap Septa penuh sesal. "Aku punya ide biar bisa tangkap Tyson.""Apa itu?"tanya Ardan penasaran."Kita suruh orang lain untuk jaga Manda. Tyson itu sebenarnya cinta banget sama Manda. Dia lakuin ini pasti karena sakit hati, Manda akan dinikahi Tuan Edzard."Ardan menaikkan kedua alis. Pria ini sedang berpikir sejenak lalu bertanya,"Maksudnya gimana?""Amanda dijaga orang lain, biar Tyson merasa aman untuk mendekatinya. Kita pantau mereka dari kejauhan dan tentu saja ada dokter serta perawat yang bisa kita ajak bekerja sama.""Bagus ide kamu, Sayang. Kita realisasikan," balas Ardan dan langsung

  • SEKRETARIS CUPU KESAYANGAN CEO TAMPAN    DERITA AMANDA

    "Ah, akhirnya, semua aman. Saatnya kita pulang," ucap Ardan sambil meluruskan badan. Septa memijat pelan punggung kekasihnya. "Nanti di rumah aku pijatin sekujur badan.""Septa, perutku sakit sekali. Ada yang kosong di bagian perut kiri. Di situ timbul rasa sakit,"keluh Amanda dengan mendesis kesakitan."Jangan-jangan, ...." Ucapan Ardan tidak dilanjutkan karena keburu ada panggilan telepon."Halo, ada apa?"tanya Ardan kepada seseorang di ujung telepon."Pak, ada info, dokter yang menangani Nona Amanda adalah bagian dari komplotan pasar gelap.""Kamu kata siapa?""Ada seorang pria tua bikin laporan. Anaknya setelah operasi besar. Ginjalnya hilang satu.""Oke, terima kasih. Terjunkan tim untuk pantau target.""Baik, Pak."Hubungan telepon berakhir dan tentu saja dalam tatapan tajam kedua mata Septa. Ardan paham bahwa wanita tersebut ingin penjelasan. Pria ini segera merangkul bahu Septa. "Kita harus ke rumah sakit terpercaya untuk memeriksa organ dalam Nona Amanda.""Hei, apa yang ter

  • SEKRETARIS CUPU KESAYANGAN CEO TAMPAN    TUAN EDZARD DITEROR?

    Tuan Edzard berusaha mengusir sengatan aneh yang hendak menggerakkan tangannya. Namun gagal, tangannya bahkan dengan lancang meraba puncak dada Amanda sembari bibir kasarnya mengecup ceruk leher si wanita lembut.Pria ini memainkan lidahnya sejenak dan kian intens meremas buah dada yang terasa penuh pada tangan besarnya. Detik berikutnya, pria ini melumat bagian itu lalu mengisap puncak kecoklatannya dan memberikan beberapa gigitan manja di sana."Tuan, jangan!"Permainan pelan itu kian memabukkan begitu pun Amanda tanpa sadar mendesah pelan saat Tuan Edzard menyibak baju Amanda pelan dan menenggelamkan wajahnya lebih dalam lagi.Door!Pyaarr!Tuan Edzard langsung merangkul Amanda lalu mengajak bersembunyi di balik sofa. Pria usia senja ini berbisik kepada Amanda. "Kamu masuk kamar dengan hati-hati. Saya akan lindungi kamu.""Baik, Tuan,"balas Amanda yang langsung mengikuti saran Tuan Edzard. Wanita ini masuk kamar yang berada di balik rumah tamu. Saat masuk kamar, telinga Amanda mas

  • SEKRETARIS CUPU KESAYANGAN CEO TAMPAN    TUAN EDZARD YANG BUCIN

    "Selamat pagi juga, Tuan. Ya, kami memang dengar suara tembakan dari sebuah drone. Namun, tiba-tiba barang itu jatuh dan seketika terbakar,"jelas seorang sekuriti. Penjelasan sekuriti ini membuat Tuan Edzard terkejut, hingga semakin membuatnya penasaran. "Bolehkah saya melihat luar gerbang sebentar?"tanya Tuan Edzard merasa tidak enak hati karena sebelum menuju mansion, dia telah dipesan oleh Septa untuk tidak keluar lagi."Lebih baik Tuan pantau area luar gerbang dari tangkapan layar CCTV saja. Mohon maaf karena ini telah diinstruksikan oleh Nona Septa." "Baik. Saya mau lihat tangkapan rekaman CCTV."Sekuriti mendampingi Tuan Edzard untuk mengamati situasi di luar gerbang. Mereka melihat kedatangan sebuah drone yang diduga milik mafia, pesaing bisnis keluarga Edzard. Pada saat alat canggih tersebut hampir melewati atas gerbang secara mengejutkan ada sinar laser merah.Sinar tersebut menembaknya jatuh. Mata Tuan Edzard dan sekuriti dibuat terbelalak, saat melihat kejadian luar bias

  • SEKRETARIS CUPU KESAYANGAN CEO TAMPAN    ADA YANG DILENYAPKAN

    Sejak hidupnya sering diteror mafia saingan bisnis William, Septa lebih nyaman tinggal di mansion bersama Mama dan abangnya. Ardan membuka kaca mobil lalu menghentikan mobil depan pos jaga. Kedua sekuriti tersenyum. Ardan segera menyapa mereka."Selamat pagi. Nanti ada tamu khusus, tolong dibantu kelancarannya.""Selamat pagi, Tuan Ardan. Baik, akan kami bantu."Ardan tersenyum lalu mengulurkan dua lembar uang merah kepada sekuriti. "Buat beli kopi.""Terima kasih, Tuan.""Sama-sama."Seorang sekuriti membuka pintu gerbang lalu mobil pun beranjak masuk halaman. Gerbang pun ditutup kembali. Ardan menoleh ke arah Septa lalu berucap,"Serius ini, aku benar-benar nginap di sini.""Iya, Sayang! Udah aku bilang tadi," balas Septa lalu tertawa manja sambil bersandar ke bahu pria sebelahnya.Mobil baru saja berhenti di carport, tiba-tiba ponsel Septa berdering. Wanita ini menegakkan tubuh lalu mengambil ponsel dari dalam tas. Dia sedikit memicingkan mata karena pandangannya nanar efek dari alko

  • SEKRETARIS CUPU KESAYANGAN CEO TAMPAN    ARDAN MULAI BERGERAK

    Ponsel Septa berdering. Ardan segera bangkit lalu mengambilkan untuk Septa. Tertera nama Tuan Edzard. Septa gegas menjawab panggilan."Selamat malam, Tuan.""Selamat malam. Maaf, mengganggu, Nona Septa," ucap pria tersebut dengan suara dalam.Ada apa, Tuan?"tanya Septa dengan rasa penasaran."Saya ingin titip Amanda di rumah Nona Septa demi keselamatannya. Silakan ajukan pembayaran per jam atau harian. Saya akan transfer sekarang. Sekitar seminggu agar kondisi tubuhnya cepat pulih. Boleh?"Septa yang mendapatkan tawaran dari Tuan Edzard langsung tersenyum lega. Ini namanya pria bertanggung jawab, kata hatinya."Boleh, dong, Tuan. Gak usah pake bayar. Amanda itu teman saya. Dengan keputusan bijak yang Tuan Edzard ambil, saya banyak terima kasih. Kalian sama-sama korban. Ronald sudah cerita banyak soal kejadian malam itu. Saya akan jaga Amanda. Sekarang dia di mana, Tuan?""Wah, sungguh luar biasa! Saya gak tahu kalo kalian berteman. Amanda sekarang ada di mansion, habis keluar dari rum

DMCA.com Protection Status