Beranda / Urban / Raja Tahanan Menjadi Papiku / Bab 105 Nasib Hercules

Share

Bab 105 Nasib Hercules

Penulis: Raja Diam
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
“Haha, hari sudah sore, kamu masih belum bangun, yah?”

Julius mencibir saat mendengar kata-kata kejam Hendra.

Menghadapi orang-orang yang ada di hadapannya, dia sama sekali tidak gentar.

"Bocah tengik, nada bicaramu tidak kecil. Hari ini, aku akan memberitahumu kalau keluarga Smith tidak bisa semudah itu diganggu!"

Simon tersenyum dingin dan menatap Julius.

Julius berbalik dan berkata pada Sandra dan Richard, "Ayah dan Ibu, tolong bawa Monica masuk ke dalam. Nanti saat berkelahi. Aku takut Monica melihatnya tidak terlalu baik, di sini akan terjadi pertumpahan darah!"

Setelah selesai berbicara, Julius berkata pada Olivia lagi, "Istriku, jika kamu takut, kamu bisa masuk dan menutup pintu!"

"Aku tidak akan masuk!"

Setelah Olivia memikirkannya, dia mengertakkan gigi dan berkata, "Jika kamu digebuk mereka hingga terlentang di tanah, mereka juga tidak akan melepaskan kami!"

“Monica, ayo masuk ke dalam rumah!”

Sandra memegang tangan Monica dan masuk ke rumah bersama Richard.

“Ah, sakit, sakit
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 106 Siapa yang Berani Menyentuh Dia ​

    Susy juga ketakutan, dia menelan ludah, dalam sekejap ini dia benar-benar kehabisan akal."Apa yang kamu takutkan sih? Ada begitu banyak pengawal kita di sini, dua tangan dia tidak bisa melawan begitu banyak orang sekaligus. Hari ini aku tidak percaya, keluarga kaum terpandang seperti kita ini tidak bisa menghadapi pemuda ini!"Simon memandang orang-orang di sisinya dan merasa sedikit lebih percaya diri."Benarkah? Baru keluarga kaya kaum terpandang saja sudah merajalela? Jangankan kalian hanya keluarga kaum terpandang, bahkan keluarga kasta yang paling tinggi sekalipun, aku Julius, tidak menganggap itu berarti apa-apa!"Julius tersenyum dingin. Tadi pihak lawan membuat ibunya berlutut, setelah memukuli ibunya, juga memukuli ayahnya. Jika dia tidak kembali tepat waktu, entah bagaimana pihak lawan akan menindas orang tuanya.Begitu memikirkan selama beberapa tahun ini, dia telah membuat orang tuanya menderita dan sekarang mereka masih diintimidasi oleh orang-orang ini, dia sangat marah.

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 107 Kalau Aku, Putramu Mungkin Sudah Mati

    "Kamu, kamu berani memukulku?"Tamparan Andreas di wajah Susy membuat wanita itu kebingungan, dia merasa kepalanya berdengung.Sejak kecil, dia belum pernah dipukuli, orang tuanya sangat menyayanginya.Namun, dia ditampar oleh Julius tadi malam, tadi dia ditampar Richard dan sekarang dia ditampar Andreas.Hanya dalam kurun waktu dua hari ini, dia sudah ditampar tiga kali, dia hampir menjadi alat pelampiasan untuk menampar."Memang kamulah yang aku pukuli itu!"Wajah Andreas menjadi suram, dia memandang Susy dan berkata, "Beraninya kamu menyebut orang seperti Tuan Warren bajingan? Berani sekali kamu bertindak kurang ajar? Tuan Warren, dia sudah seperti saudara laki-lakiku, dan istrinya sama seperti kakak iparku, kamu masih ingin menindas kakak iparku, sudah bosan hidup, yah?"Tamparan ini tidaklah ringan, darah segar mengalir dari sudut bibir Susy.Dengan ekspresi sedih di wajahnya, dia mundur beberapa langkah. Menghadapi Andreas yang begitu galak, dia tidak berani mengucapkan sepatah k

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 108 Berlutut dengan Tidak Rela

    Simon mengertakkan gigi dan menatap Julius.Menurut dia, kalau bukan karena hubungan baik antara Julius dengan pemimpin Grup Gemini, Julius pasti sudah dibuat cacat sekarang.Julius ini tidak tahu melihat keadaan, dia seharusnya mengakhiri pertikaian ini dari pada memperkeruh keadaan, tapi dia malah berani menantang keluarga Smith.Ekspresi Julius masih sangat dingin, "Semuanya bersujud, tampar muka kalian masing-masing sebanyak sepuluh kali, dan bersumpah kalau kalian tidak akan pernah menggangguku lagi. Jika tidak, kalian tidak akan pernah meninggalkan halaman rumahku!"Kepung mereka!Setelah mendengar kata-kata dingin Julius, Andreas juga tahu kalau penguasa Sekte Dracora sangat marah.Manusia-manusia dungu dari keluarga Smith ini tidak tahu, seseorang dengan keberadaan mengerikan seperti apa yang telah mereka sakiti!Puluhan orang dari Grup Gemini segera mengepung semua orang dari keluarga Smith."Julius, aku ini kepala keluarga Smith, apakah kamu ingin aku berlutut di hadapan boca

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 109 Kita Harus Lebih Berhati-hati

    "Tadi Tuan Warren sudah bilang kalian harus menampar muka kalian sendiri sepuluh kali dan bersumpah untuk tidak mengganggunya lagi. Apakah kalian mendengarnya?"Melihat semua orang berlutut, Andreas juga diam-diam melirik ke arah Julius, dia terkesan dengan sosok Julius yang begitu berkarisma.Baru sekarang dia tahu kalau penguasa Sekte Dracora juga memiliki sisi yang dingin.Simon tidak pernah merasa begitu menderita, tetapi sekarang Julius memiliki bantuan dari Grup Gemini, dia hanya bisa menelan kekesalannya itu."Kami salah dan kami tidak akan mengganggumu lagi!"Simon dan yang lainnya hanya bisa sambil menampar diri sendiri, sambil meminta maaf."Cukup! Kalian sudah boleh pergi. Kelak kalian harus lebih memperhatikan tingkah laku kalian. Hari ini adalah pelajaran untuk kalian. Ke depan, kalau kalian berani datang ke rumahku lagi dan tidak menghormati orang tuaku, aku akan membuat keluarga Smith menghilang dari kota Carazon ini!” kata Julius dengan tidak sabar melambaikan tangan.

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 110 Merawat Ibunya ​

    "Tidak masalah!"Tuan Midolf langsung mencari sepuluh anak buahnya yang handal untuk berjaga di depan vila.Lalu Andreas dan Midolf membawa Julius dan sisanya orang lainnya pergi meninggalkan vila dengan mobil.Setelah berada di mobil, Andreas baru berkata, "Ketua, bagaimana kalau aku mengirim lebih banyak orang untuk menjaga di vila kelak? Bagaimana? Kalau tidak, aku khawatir seseorang akan datang dan membuat masalah, terutama saat kamu tidak berada di tempat, ayahmu dan yang lainnya tidak kuasa melawan mereka!”Setelah Julius memikirkannya lagi, dia menggelengkan kepalanya, "Lupakan saja, se baik aku tidak menggunakan orang-orangmu. Selain itu, jangan panggil aku Ketua Sekte. Kamu bisa memanggilku Tuan Warren atau memanggilku Bos pun jadi!"“Ya, ya, mulai sekarang, aku tidak akan memanggilmu Ketua Sekte. Kalau tidak ada orang di sekitar kita, aku akan memanggilmu Bos!”Andreas tersenyum canggung.Julius lalu berkata lagi, "Katakan saja, pasti bukan ibumu yang sakit, ‘kan? Sebenarnya

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 111 Menghadiri Jamuan Jebakan

    Di salah satu vila kompleks perkebunan.“Bos, menurutmu apakah Andreas berani datang ke sini?” tanya seorang pria berkepala botak duduk di depan lelaki berjanggut sambil tersenyum tipis.Pria berjanggut itu tidak lain adalah Ketua Geng Mensa, Alvan Bradly!Di samping mereka, Clopsymon yang tadi malam itu juga berdiri di sini bersama beberapa orang lainnya. Mereka semuanya adalah gaco andalan Geng Mensa.Alvan tersenyum dingin, "Haha, Aku juga sudah mengundang tak sedikit pengusaha kaya datang hari ini. Kalau mereka tidak datang, besok pagi berita kalau Ketua Grup Gemini bahkan tidak berani datang untuk makan malam akan tersebar. Saat itu, Mereka pasti akan ditertawakan! Tentu saja, kalau mereka datang bersama sekelompok orang, mereka juga akan ditertawakan. Mereka disuruh datang makan tapi tidak berani datang. Kalau kabar ini tersiar, mereka akan kehilangan muka! "Berbicara tentang ini, Alvan berkata lagi, "Tapi, kalau mereka datang dengan membawa sedikit orang, hari ini akan menjadi

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 112 Kehadiran Kalian Adalah Hal yang Terbaik

    "Ayo, kita pergi!"Segera, para pemimpin geng ini berjalan melewati jalan kecil menuju gerbang kompleks perkebunan.Perlu diketahui, perkebunan ini berada di tengah lereng dan hanya ada satu jalan setapak. Dengan berdiri di luar vila, mereka dapat melihat jumlah orang dalam rombongan Andreas dengan mudah.Jika Andreas dan yang lainnya membawa orang ke sini dan ingin menyergap mereka, mereka hanya bisa melakukannya di hutan di kaki gunung.Namun, kalau benar-benar terjadi bentrokan di kedua pihak, meskipun orang-orang tersebut mengetahui situasi dan bergegas maju, tetapi mungkin semua sudah terlambat.Mobil dengan cepat berhenti di lapangan terbuka di dekatnya. Andreas, Midolf dan yang lainnya keluar dari mobil bersama Julius.“Haha, Kak Andreas, aku tadi sempat khawatir kamu tidak datang? Kamu bisa hadir di pesta ulang tahun Donny Spears yang ke-30, itu benar-benar kehormatan bagi kami!”Alvan sangat senang saat melihat Andreas dan Midolf hanya membawa segelintir orang saja.Meskipun d

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 113 Rencana Penyergapan

    Setelah Andreas mendengar ini, dia pun tertawa terbahak-bahak, "Haha, Tuan Alvan, aku datang hanya untuk makan memangnya aku perlu membawa begitu banyak orang bersamaku? Apakah menurutmu, aku Andreas ini seorang pengecut?"Setelah mendengar ini, Alvan juga tersenyum dan berkata, "Haha, Kak Andreas terlalu sungkan-sungkan. Bagaimana mungkin aku bisa menganggapmu sebagai pengecut? Bukankah selama bertahun-tahun ini, Grup Gemini kalian terus menyerang dengan gencar? Terutama kemampuanmu, kudengar kamu sudah di tingkat Jagoan, hampir mendekati ambang Master!" Benar saja, ada banyak meja yang disusun di halaman, ada juga beberapa meja yang disusun di tengah aula.Saat ini sudah ada banyak pengusaha-pengusaha kaya yang datang ke sini, ini adalah pengusaha-pengusaha yang biasanya dilindungi oleh Geng Mensa. Mereka akan menyerahkan sejumlah keuntungan pada Geng Mensa setiap bulannya. Sebagai timbal balik, Geng Mensa akan menjamin keselamatan dan keamanan mereka. Menjamin bisnis mereka bisa be

Bab terbaru

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 170

    "Um!"Olivia mengangguk lalu melangkah ke samping.Segera, Julius pun pergi mengambil piyamanya dan Olivia juga sudah mempersiapkan piyama, dan tentu saja, pakaian dalam juga disiapkan.“Aku akan mandi dulu, nanti setelah aku selesai mandi, kamu baru mandi!”Olivia mengambil pakaian yang dia siapkan dan berjalan menuju kamar mandi.Kamar ini merupakan kamar yang berukuran besar yang sudah ada kamar mandi tersendiri.Julius menatap sosok badan Olivia yang hampir sempurna, dia pun menelan ludah. Sambil menatap punggung Olivia, dia berkata, "Istriku, bagaimana kalau kita mandi bersama, bisa saling menemani, bagaimana menurutmu? ""Enak aja!"Olivia tidak menoleh ke belakang dan pergi ke kamar mandi sendirian, tak lama kemudian terdengar suara dia menutup pintu.Julius hanya bisa duduk tak berdaya di tempat tidur dan segera mendengar suara derasnya air dari kamar mandi.Mendengar suara di dalam, Julius mau tidak mau menelan ludahnya lagi. Pemandangan di dalam begitu mudah untuk dibayangkan

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 130 Makan di luar

    Namun, Julius menggelengkan kepalanya, "Kalau ingin kembali, maka sebaiknya kamu masih bisa menjadi manajer umum. Jika hanya ingin menjadi seorang manajer biasa, maka Stern pasti akan mencari jalan untuk mencari masalah denganmu dan kemudian kamu pasti akan dipecat!”"Benar juga, orang itu sangat berbahaya!"Felicia mengangguk kepala tanda setuju, tetapi tak lama kemudian dia mengerutkan kening dan berkata, "Tapi aku khawatir Nyonya Margareth tidak akan setuju!""Haha, ada beberapa hal, jika pihak lain tidak punya pilihan lain, maka dia hanya bisa setuju!"Julius tertawa, lalu berkata lagi, "Ibu, jangan khawatir, masalah ini biarkan aku saja yang menanganinya.""Haha, bicara sih gampang, tapi sebenarnya Stern juga tidaklah bodoh. Nyonya Margareth mengatakan, memberinya waktu seminggu dulu. Kalau setelah seminggu kemudian, dia masih belum mendapatkan kuota itu, dia akan datang meminta bantuanmu. Kamu tahu ini menunjukkan apa? Ini menunjukkan bahwa orang yang paling dihargai Nyonya Marga

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 129 Pembalasan Terhadap Stern

    Setelah Julius mengetahui apa yang dipikirkan Felicia dan Lucas, dia sedikit mengernyit.Sejujurnya, uang yang dia miliki sekarang tidak akan pernah habis dipakai, meskipun dia tidak bekerja selama sisa hidupnya. Olivia telah sangat menderita untuknya selama ini dan dia tidak ingin Olivia pergi bekerja lagi.Dia tidak ingin menakut-nakuti Olivia dan hanya mengeluarkan uang 400 miliar yang nominalnya begitu sedikit untuk dilihat oleh Olivia. Dia memberi tahu Olivia bahwa dia memiliki uang juga hanya ingin membuat Olivia merasa tenang.Dia terdiam selama beberapa detik, lalu berkata pada Lucas, "Kalian sangat berharap Olivia kembali bekerja?"Mendengar itu, Hillary yang menahan dirinya langsung berkata, "Omong kosong, bisakah kamu menghidupi kakakku kalau dia tidak bekerja? Kehidupan yang ingin kita jalani adalah kehidupan yang bisa memenuhi kebutuhan apa saja, bukan hidup pas-pasan! Selain itu, orang mana yang keberatan memiliki uang banyak?”Julius melirik Hillary, dia terlalu malas me

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 128 Menyusun Strategi

    Namun sebaliknya, Julius mengatakan ini karena dia mencintai putrinya, ini yang membuat Felicia tidak bisa marah dan tidak menemukan alasan untuk membantah."Jangan jual villanya? Mudah bagimu untuk mengatakannya, tapi bagaimana kamu bisa mendapatkan uang sebanyak itu? Terlebih lagi, nantinya kamu harus mengatur pernikahan mewah untuk kakakku!"Hillary mencibir, "Kulihat kamu sengaja mencari alasan untuk menundanya sehari demi sehari, bukan? Lagi pula, masih ada waktu lebih dari dua puluh hari, ‘kan?"Kali ini, sebelum Julius berbicara lagi, Olivia langsung berkata, "Dik, kamu jangan khawatir, Julius sudah bilang dia akan memberi Ibu uang sebanyak itu, pasti tidak akan kurang. Kalian cukup menunggu saja sampai uang itu ditransfer ke rekening ibu. Ibu hanya perlu memberikan nomor rekeningnya saja!“Kak, apakah dia benar-benar punya uang sebanyak itu?”Melihat ekspresi percaya diri Olivia, Hillary tiba-tiba merasa sedikit gelisah.Bagaimanapun, Olivia terlalu tenang saat ini. Kalau Juliu

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 127 Jangan Menjual Vila Itu

    "Hillary! Diamlah, jangan diteruskan lagi. Kenapa kamu melampiaskan kemarahanmu pada pengawal-pengawal ini?"Melihat Olivia dan Julius merasa tidak senang, Felicia teringat tujuan kedatangan mereka kali ini, lalu dia tertawa datar dan berkata, "Julius, kamu masih belum lupa 'kan taruhan kita hari itu?"Setelah Julius mendengarnya, dia langsung tertawa, "Iya, tentu saja. Baru dua tiga hari yang lalu saja, 'kan? Ibu mertua sudah tidak sabar menunggu? Tenanglah, 100 miliar sebagai mahar yang telah kujanjikan padamu, dalam waktu satu bulan ini pasti akan aku berikan!"Felicia dengan cepat berkelit, "Kamu salah paham, salah paham. Kita sebenarnya datang, bukan karena masalah uang, tapi karena ada hal yang harus kami bicarakan padamu!""Masalah apa?"Julius mengerutkan kening, menaruh sedikit curiga.Felicia berhenti sesaat, lalu dia berkata, "Taruhan kita tidak berubah, tapi harus tambahkan satu syarat lagi!""Menambah satu syarat lagi? Maksudnya?"Raut wajah Julius menjadi suram, dia berka

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 126 Aku Harap Kalian Jangan Keterlaluan

    "Bicara omong kosong apa kamu?"Aurel Yakobus sangat kesel, mereka sebenarnya bukan orang biasa. Sebenarnya mereka ini berpangkat Letnan atau Jendral. Di masa perang, mereka juga banyak memberikan kontribusi pada bangsa dan negara.Kalau bukan karena Jack Spears sang Dewa Perang yang kali ini secara pribadi mencari mereka, mana mungkin mereka mau datang ke sini hanya untuk menjadi pengawal. Lagi pula, di antara mereka semua, Evy yang paling menonjol dan berparas cantik. Dia tak lain adalah cucu dari dewa perang yang bernama Afonso Bradly, yang juga merupakan salah satu dari empat dewa perang yang sangat terkenal.Setelah Evy mengetahui kakeknya ingin menjodohkan dirinya dengan seorang pemuda, Evy menjadi sangat penasaran dengan pemuda itu.Namun, hal yang membuat Evy merasa tidak senang dan tidak menduganya, pria itu langsung menolak perjodohan itu ke kakeknya, padahal pria itu masih belum melihat paras Evy sama sekali.Ketika Evy tahu pemuda itu hendak mencari pengawal, tanpa berpiki

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 125 Selingkuh dengan Pengawal Cantik

    Keesokan paginya, Julius yang awalnya berencana keluar pagi-pagi untuk pergi mencari beberapa pelayan.Namun, dia tidak menduga, sebelum dia berangkat, Ibu mertuanya Felicia, Lucas dan Hillary sudah datang mencarinya.“Oh, Bu Besan, kalian sudah datang! Duduklah di dalam, duduklah di dalam!”Begitu Sandra melihat orang itu, dia langsung melangkah maju dan menyambut mereka dengan hangat.Meskipun terakhir kali mereka datang, sempat terjadi keributan yang berakhir tidak menyenangkan, tetapi bagaimanapun juga itu adalah keluarga besan mereka. Richard juga langsung menyapanya dengan senyuman, "Ibu Besan, kemarin aku sudah pergi membeli beberapa teh yang enak, nanti aku akan menyeduhkannya untukmu!“Kita semua satu keluarga, kenapa harus begitu sungkan-sungkan!”Ketika Richard mengatakan ini, Felicia merasa sedikit malu, dia langsung sekejap menjawab dengan sungkan.Tanpa diduga, tepat pada saat ini, enam pengawal cantik berjalan keluar dari dalam rumah, ikut di belakang Olivia.“Julius, ke

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 124 Pelayan Tangguh

    Gadis muda itu tersenyum tipis dan bertanya pada Olivia.Olivia sangat terkejut sehingga dia bibirnya merahnya sedikit terbuka dan menutup mulutnya, "Kamu, kamu ini terlalu hebat?""Ya astaga, ini, ini luar biasa. Aku khawatir gajimu tidak rendah!"Richard juga menelan ludahnya, sebelumnya dia merasa kalau masing-masing wanita ini tampak dimanjakan dan mereka tidak terlihat seperti pengawal.Namun sekarang dia melihat kekuatan seperti ini, benar-benar membuat dia terkejut."Ayah, jangan khawatir. Lagi pula seseorang telah membayar semua gajinya. Akan jauh lebih aman jika kamu meminta mereka mengikutimu ketika kamu keluar nanti. Aku juga merasa lega!"Julius tersenyum."Baaam!"Gadis itu meletakkan singa batu itu di tanah dan mengeluarkan suara tumpul, membuat tanah sedikit bergetar.Dia bertepuk tangan, lalu berjalan mendekat, tersenyum pada Olivia dan berkata, "Nyonya Warren, saya yang paling lemah di antara kami berenam. Jika kamu tidak percaya, mintalah mereka semua menunjukkannya p

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 123 Pengawal Wanita

    “Apakah ini Nyonya Warren?”Wanita cantik yang terdepan mengambil langkah maju, tersenyum pada Olivia dan berkata, "Kami adalah pengawal yang diundang oleh Tuan Julius!""Pengawal?"Ketika Olivia melihat wanita cantik ini, ekspresinya tiba-tiba menjadi sedikit aneh. Wanita-wanita ini memiliki sosok yang baik, ada yang berpenampilan manis, ada yang agak menyendiri, dan ada yang terlihat sangat seksi. Mereka tidak terlihat seperti pengawal deh?"Julius!"Olivia mengertakkan gigi dan tidak bisa menahan diri untuk tidak berteriak."Apa yang terjadi? Istriku, ini, ini ...."Setelah Julius berlari, dia sedikit bingung saat melihat ada beberapa wanita cantik berdiri di sini, semuanya berpakaian seksi dan panas."Ada apa? Bukankah ini pengawal yang kamu pekerjakan? Kamu belum mengenalnya? Buat apa kamu masih berpura-pura?"Melihat ekspresi bingung Julius, Olivia menjadi semakin marah. Dia curiga Julius pasti tidak mencari pengawal, tapi mencari wanita simpanan, ‘kan? Wanita-wanita ini lebih ce

DMCA.com Protection Status