Lantaran semuanya telah beres, Tobi pun memberi perintah, "Baiklah. Percakapan kita berdua hari ini nggak boleh disebarluaskan. Kamu mengerti?""Ya, Tuan!"Tetua Duman menanggapinya dengan hormat. Namun, setelah mengatakan itu, dia terkejut. Mengapa dia memanggilnya sebagai tuan?Namun, setelah dipikir-pikir, bukankah nyawanya kini berada di tangan Tobi? Apa pun panggilannya pun tidak penting lagi.Tobi juga tertegun sejenak. Terserah saja pria ini mau panggil dia dengan sebutan apa. Lantaran semuanya sudah beres, dia melambaikan tangan kanannya dan langsung melenyapkan penghalang di sekitarnya.Dua puluh menit telah berlalu sejak sosok Tobi dan Tetua Duman menghilang dari pandangan semua orang. Mereka semua tampak berdiri di dekat sambil menunggu dengan cemas.Namun, mereka takut terjadi sesuatu dan tidak berani meninggalkan tempat ini.Laurin bertanya dengan suara pelan, "Nyonya Naura, nggak akan terjadi sesuatu pada Tuan Muda, 'kan?""Seharusnya nggak."Sebenarnya, Naura juga tidak
Mendengar itu, Naura merasa tidak berdaya. Setelah dipikir-pikir, karakter Tomi memang seperti ini. Putranya tidak tertarik menangani urusan seperti ini.Awalnya, Pandu termasuk kandidat terbaik, apalagi kekuatannya juga hebat. Hanya saja, dia masih tidak punya pengalaman dalam mengelola sekte sebesar itu. Mungkin, dia juga tidak pandai dalam bidang ini.Naura juga teringat dengan permintaan terakhir ayahnya. Jika ada kesempatan, ayahnya ingin Naura membawa kejayaan bagi Sekte Suci dan memimpin Sekte Suci ke jalan yang benar. Ayahnya tidak ingin Sekte Suci terjerumus dalam aliran iblis.Sepertinya, Naura hanya bisa mewakili putranya untuk memimpin Sekte Suci lebih dulu. Kapan pun putranya menginginkan posisi itu, Naura pasti akan menyerahkannya.Melihat ibunya tidak keberatan, Tobi kembali menambahkan, "Aku tahu semua orang heran, tapi Nyonya Naura, pemimpin Sekte Bayangan, adalah putri dari pemimpin Sekte Suci sebelumnya.""Sebenarnya, semua orang barusan sudah melihat kekuatannya. Ti
Melihat semua orang memperlakukan Naura dengan hormat, ekspresi wajah Riko berubah muram.Berdasarkan rencananya, semua ini seharusnya menjadi miliknya. Namun, dia tidak menyangka hasilnya akan berbeda dari yang dia bayangkan.Namun saat melihat penampilan Naura sekarang ini, dia merasa kekuatan wanita itu juga tidak jauh berbeda dibandingkan kekuatan tingkat puncaknya sekarang.Baik dilihat dari identitas maupun statusnya, Riko paham bahwa Naura adalah pemimpin Sekte Suci yang paling cocok.Tuan Eros yang memiliki kekuatan yang begitu menakutkan saja rela menyerahkan posisi itu dan mendukung sepenuhnya. Apalagi, dirinya? Sekarang dia bukan siapa-siapa lagi.Memikirkan hal ini, pemikiran Riko perlahan terbuka juga.Namun tepat di saat ini, Riko mendengar suara Tetua Duman. Dia sempat tertegun sejenak. Siapa yang dipanggil Tetua Duman barusan? Tuan?Yang lainnya tidak penting, tetapi apa sebutan 'Tuan' bisa sembarangan dipanggil begitu saja? Hal ini tentu membuatnya sedikit merasa terhi
Bagaimanapun juga, Tetua Duman termasuk orang berpengalaman. Ditambah lagi, dia baru saja mengakui Tobi sebagai tuannya. Dia segera menemukan poin penting dan buru-buru berkata, "Riko, kenapa kamu masih diam? Cepat berlutut!"Riko tertegun sejenak, tetapi dia juga memahami alasannya. Ekspresinya sedikit berubah. Jika dipikir-pikir lagi, Sekte Bawika juga akan dikendalikan oleh Tobi ke depannya.Terlebih lagi, bisa menerobos Alam Tanah Abadi adalah hal yang dia impikan selama ini. Apalagi sampai sekarang, harapan ini masih belum terwujud.Riko segera berlutut dan berkata, "Tuan Eros, asalkan Anda bersedia membantu kami berdua, mulai sekarang, kami berdua hanya akan mematuhi perintah Anda. Kami nggak akan berani melanggar perintahmu!"Mendengar ini, semua orang kembali memandang Tobi. Mereka mulai menebak keputusan seperti apa yang akan diambil pria itu selanjutnya.Jika benar seperti yang dikatakan Tuan Eros, bukankah Riko dan Riki termasuk memperoleh berkah dari musibah?Tobi melirik s
Semua orang menatap adegan ini dengan tatapan kosong. Melihat pengobatan Tobi yang begitu menakjubkan, ada ekspresi keterkejutan di mata mereka.Hanya dalam waktu satu menit, Tobi menarik kembali tangan kanannya. Dia masih terlihat begitu anggun, begitu tenang, seakan-akan tidak menguras energinya sama sekali.Menyadari kondisi Riko makin membaik, Tetua Duman tampak gembira dan buru-buru berkata, "Terima kasih Tuan untuk bantuannya!"Panggilan itu masih belum membuat semua orang terbiasa. Bayangkan, Tetua Duman termasuk ahli bela diri yang telah menerobos Alam Tanah Abadi. Sulit dipercaya orang hebat seperti ini rela menjadi anak buah Tobi.Yang lebih menakjubkan lagi, Riko dan Riki yang sangat berbakat juga bertindak seperti ini. Sebelumnya, juga ada Tuan Pandu."Sama-sama, tapi kamu harus peringatkan mereka berdua. Kalau ada yang berani melakukan hal yang merugikanku, jangan salahkan aku kejam," ucap Tobi dengan datar."Tuan, jangan khawatir. Mereka nggak akan berani. Kalau nggak, ak
Seakan paham dengan tatapan putranya, Naura pun berdiri dan berkata, "Akhirnya masalah hari ini selesai juga, tapi jarang-jarang semua orang bisa berkumpul di sini. Bagaimana kalau kalian beristirahat di sini saja?""Besok lima faksi besar kita akan mengadakan rapat untuk membahas bagaimana kerja sama ke depannya.""Baik!"Satu per satu dari pemimpin sekte mengangguk dengan hormat.Setelah semua orang bubar, tak lama kemudian, Riko datang bersama Riki. Meski Riki terluka parah, Sekte Bawika masih memiliki dasar yang luar biasa.Setidaknya, Riki masih bisa berkomunikasi dengan jelas, tetapi kondisi tubuhnya jelas sangat lemah.Setelah mendengar apa yang dikatakan kakaknya, Riki sulit untuk percaya. Karena dia sama sekali tidak menyadarinya apa yang terjadi selanjutnya.Terakhir, saat mendengar Tetua Duman dan kakaknya mengakui Tobi sebagai tuan mereka, dia merasa seakan-akan dunia telah terbalik.Jika Tetua Duman tidak datang dan memastikan semua ini, Riki masih tetap tidak bisa memerca
"Kenapa?"Tobi seakan merasakan ada konspirasi di balik semua ini.Sejak dulu, hampir tidak mungkin untuk memperbaiki pusat energi. Yang menunjukkan bahwa hal itu sangat sulit. Sekarang Sekte Bawika malah melakukannya. Pasti mereka punya motif tersembunyi.Ini awalnya menyangkut rahasia Sekte Bawika. Namun, karena Tuan menanyakannya, Riko segera menjelaskan seluruhnya."Jadi, pemulihan pusat energinya palsu? Cepat atau lambat, kebenarannya akan terungkap?" tanya Tobi.Mendengar itu, Riko mulai gemetar. Jangan-jangan Tuan kenal dengan Rio? Wajahnya memucat. Dia buru-buru berkata, "Ya, kemungkinan besar dia akan mati."Selesai berbicara, dia tidak bisa menahan diri lagi dan bertanya, "Tuan, kamu mengenalnya?"Tobi tidak menjawab. Dia akhirnya mengerti bahwa Sekte Bawika hanya memanfaatkan Keluarga Yudistira. Tiga tahun termasuk waktu yang cukup untuk melakukan banyak hal. Bahkan, sepenuhnya bisa mengendalikan Keluarga Yudistira.Mereka tidak peduli dengan apa yang terjadi dalam tiga tahu
Setelah mendengar semua itu, Tobi diam-diam menggelengkan kepalanya. Jika berjalan sesuai rencana mereka dan Sekte Bawika membantu, sekalipun Keluarga Yudistira memiliki ahli bela diri hebat, Tuan Besar Ezra mungkin juga akan berakhir.Namun sekarang Tobi telah mengetahuinya. Mana mungkin dia bisa berpangku tangan?Lagi pula, baik didengar dari penjelasan ibunya ataupun Tetua Rangga, kakeknya bukannya tidak peduli dan tidak mau membantu mereka.Beliau hanya demi melindungi Keluarga Yudistira. Beliau juga tidak bisa berbuat apa-apa."Tuan, kami baru merencanakan masalah ini dan belum mengambil tindakan. Haruskah aku memerintahkan agar tindakan ini dibatalkan?""Nggak perlu!"Tobi menggelengkan kepalanya dan berkata dengan tenang, "Biarlah semuanya berjalan sebagaimana mestinya. Tapi kamu harus beri tahu aku lebih dulu kalau kalian ataupun Andreas ingin mengambil tindakan terhadap Keluarga Yudistira."Meski Riko tidak paham, dia masih mengangguk dan menjawab, "Baik!""Baik itu Andreas at
Saat ini, semuanya juga seharusnya sudah berakhir.Setelah semua orang bubar, Vamil maju ke depan sambil tertawa, "Tobi, kamu benar-benar memberiku kejutan besar kali ini.""Awalnya, aku kira kamu setidaknya membutuhkan lima tahun untuk menandingi kekuatan mereka. Aku nggak menyangka kekuatannya akan meningkat secepat itu. Benar-benar di luar dugaanku.""Bolehkah kamu beri tahu aku sudah sampai mana kekuatanmu saat ini?"Vamil sangat penasaran.Tobi mengangkat bahu tak berdaya dan berkata, "Nggak ada lawan, jadi aku juga nggak begitu jelas.""Aku hanya tahu, kalau aku menyerang dengan seluruh kekuatanku, aku bisa menghancurkan kota dengan mudah.""...."Semua orang benar-benar tercengang, lalu berkata tak berdaya, "Luar biasa!"Vamil terdiam, lalu menggelengkan kepalanya. "Nak, kamu benar-benar mengejutkanku. Oh ya, kapan kalian akan menikah? Jangan terlalu lama. Aku nggak punya banyak waktu lagi."Jelas, dia sangat puas dengan Tobi dan berharap bisa menghadiri pernikahan mereka.Mende
Kata-kata dominan Tobi barusan membuat orang-orang Harlanda makin antusias. Saking bersemangatnya, mereka yang menonton siaran langsung dari rumah pun bersorak kegirangan.Mereka sangat gembira. Jadi, perlu mengekspresikan kegembiraan yang mereka rasakan.Hanya saja kalimat 'siapkan misil' yang diucapkan Tobi membingungkan mereka.Apa yang terjadi? Siapkan misil? Apa maksudnya? Tiba-tiba tanda tanya muncul memenuhi seluruh layar.Semua orang benar-benar tercengang mendengar kata-kata itu.Banyak orang mengungkapkan pertanyaan mereka.Di saat bersamaan, para petugas di pangkalan rudal itu juga tampak berkeringat dingin. Biasanya, dalam situasi apa pun, dia pasti akan melaksanakan perintah dengan tegas. Namun, dia jelas-jelas gugup saat ini dan kembali mengkonfirmasi.Radiya mengangguk. Untuk memastikan tidak terjadi kesalahan, dia bahkan turun tangan memperhatikan masalah ini.Jika bukan karena menyaksikan kekuatan Tobi yang melampaui orang biasa dengan matanya sendiri, dia benar-benar
Negara Harlanda seketika dibanjiri berbagai kata-kata pujian, sorak-sorai, dan kekaguman.Di mata mereka, Tobi sudah termasuk dewa pelindung Harlanda.Sebaliknya di mata dunia luar, mereka mulai takjub terhadap kekuatan Negara Harlanda. Bahkan, juga ada rasa takut.Tobi tidak peduli dengan masalah ini. Dia teringat bahwa selama periode ini, ada banyak orang yang membuat onar. Jadi, dia pun berkata, "Sejauh yang aku tahu, akhir-akhir ini, banyak wilayah yang meremehkan seni bela diri Negara Harlanda kita. Bisa-bisanya mereka memandang rendah seni bela diri kita.""Kalau begitu, aku akan perlihatkan pada mereka akan betapa hebatnya seni bela diri Negara Harlanda. Master-master hebat lainnya yang jarang menampakkan diri nggak perlu mengambil tindakan, cukup mereka yang ada di sini yang melakukannya saja.""Pandu, keluarlah!"Tobi tiba-tiba menyebut nama Pandu.Awalnya, Pandu sempat terkejut. Namun, reaksinya cukup cepat. Begitu menerima perintah Tobi, dia segera melompat keluar dan berkat
Tobi perlahan melambaikan tangan kanannya. Tubuh Hirawan seketika terhempas keluar dari lapangan dan mendarat tepat di samping orang-orang Melandia yang tengah membawa rekan mereka yang tak sadarkan diri tadi.Membiarkan mereka membawa Hirawan pergi.Selanjutnya, giliran Luniver.Semua orang yang hadir di sana kini memandang Tobi dengan tatapan penuh kekaguman dan keterkejutan.Vamil dan lainnya yang mendukung Tobi semuanya tampak antusias. Awalnya, mereka mengira krisis besar yang dihadapi kali ini akan mendatangkan ancaman bagi seni bela diri Harlanda. Siapa sangka, hal ini bisa dengan mudah diselesaikan oleh Tobi.Meski Luniver masih belum bertindak, berdasarkan kekuatan yang dimilikinya, sudah pasti tidak akan semudah mengendalikan Hirawan lagi."Luniver, giliranmu sekarang!" seru Tobi dengan nada datar.Begitu Tobi selesai berbicara, semua orang terkejut.Mereka sangat familier dengan kekuatan Luniver. Apalagi, setelah pertarungan kemarin, namanya kini sangatlah populer.Jelas sek
Wajah Hirawan berubah kusut. Hanya saja, lantaran sudah mengambil langkah pertama, bukankah pengorbanannya akan sia-sia jika dia menyerah sekarang?Jadi dia bangkit, lalu berlutut di depan Tobi lagi sambil berkata dengan suara keras, "Maaf, aku mengakui kesalahanku!"Plak, plak!Tamparan keras lainnya datang.Hirawan benar-benar terpana. Dia tampak kaget sekaligus marah."Suaramu terlalu keras. Aku nggak suka!" kata Tobi dengan nada datar.Semua orang tahu bahwa Tobi sengaja melakukan semua itu. Dia memang ingin mempermainkan Hirawan di hadapan semua orang.Hal ini membuat orang Melandia makin malu.Salah satu orang Melandia yang menyaksikan adegan itu langsung melompat dan berseru, "Hentikan, hentikan! Kamu sedang ....""Enyahlah!"Tobi mendengus dingin, lalu melambaikan tangan kanannya.Meski berada ratusan meter jauhnya, orang itu langsung merasakan sakit luar biasa di bagian dadanya. Tubuhnya terpental mundur puluhan meter dan langsung tak sadarkan diri.Kemudian, dia diseret pergi
Kata-kata yang diucapkan Tobi barusan penuh dengan kekuatan spiritual yang kuat. Namun, dia mengendalikannya dengan sangat baik dan hanya menargetkan Hirawan seorang."Nggak!"Hirawan menggertakkan gigi dan meraung. Kekuatan di sekitarnya berkumpul secara gila-gilaan, membentuk energi yang besar dan menakutkan. Dia jelas ingin melawan.Melihat adegan ini, semua orang langsung terkejut.Terutama, tornado besar terbentuk di atas kepala Hirawan. Kekuatan dahsyat itu meledak dan sekali lagi memperlihatkan energinya yang menakjubkan dan menakutkan.Semua orang dikejutkan oleh momentum yang luar biasa itu.Orang-orang Melandia sangat gembira saat melihat adegan itu. Mereka berkata dengan penuh semangat, "Sudah kuduga, Hirawan barusan sengaja mempermainkan mereka. Sekarang dia baru menunjukkan kekuatannya yang sesungguhnya.""Benar, sekarang akhirnya dia melawan. Pokoknya, harus beri pelajaran pada bocah itu.""...."Satu per satu dari mereka sangat bersemangat pada awalnya, tetapi setelah be
"Dia juga idolaku!""Aku juga!""Haha. Masih berpura-pura. Bukankah kalian sangat sombong dan bangga barusan? Ayo lanjutkan lagi.""...."Dalam sekejap, semua orang Harlanda bersorak kegirangan. Baik mereka yang menonton dari internet maupun mereka yang menyaksikan secara langsung. Terutama mereka yang mengenali Tobi dan hubungannya dekat dengannya. Semuanya sangat bersemangat.Sebaliknya, satu per satu dari wajah orang Melandia berubah muram. Mereka sepenuhnya tidak percaya dengan adegan yang terjadi di depan mereka.Di mata mereka, sosok Hirawan sangatlah kuat bagaikan dewa. Jadi, bagaimana Hirawan bisa ditaklukkan secara tiba-tiba. Bahkan, wajahnya bisa ditampar di depan umum?Apalagi, ini juga merupakan tamparan di wajah mereka. Tentu saja mereka sangat marah."Curang! Mereka pasti curang!""Manipulasi. Mereka pasti menggunakan manipulasi!""Hirawan, katakan sejujurnya, apakah kamu sengaja mengalah pada mereka? Kamu ingin mereka senang dulu, kemudian membuat mereka terpuruk nantiny
Melihat Tobi berjalan mendekatinya, Hirawan tampak mengerutkan keningnya. Karena dia menyadari bahwa dirinya tidak bisa merasakan kekuatan apa pun dari tubuh Tobi.Hanya ada dua kemungkinan untuk situasi seperti ini. Pertama, lawan jauh lebih kuat dari dirinya. Jadi, dia tidak bisa merasakan kekuatannya. Namun, Hirawan bahkan masih bisa merasakan kekuatan Vamil dan Luniver.Apa pun alasannya, mustahil kekuatan Tobi akan lebih tinggi dibandingkan mereka berdua, 'kan?Yang kedua, mungkin Tobi telah mempelajari teknik untuk menyembunyikan kekuatan.Jika penilaiannya tidak salah, pasti Tobi telah menyembunyikan kekuatannya.Berpura-pura terlibat hebat. Apa Tobi mengira bisa menakuti dirinya?Bibir Hirawan melengkung. Kemudian, dia berkata dengan nada menghina, "Tobi si pengecut, akhirnya kamu berani menampakkan dirimu? Kupikir kamu akan terus bersembunyi sampai akhir."Tobi tersenyum, tetapi senyumannya tampak sinis, lalu berkata dengan nada datar, "Bersembunyi? Mana mungkin aku bersembuny
"Tapi aku harap kalian bisa lebih kuat hari ini. Setidaknya, biarkan aku melakukan sedikit pemanasan.""Kalau nggak, bukankah akan sangat membosankan?""Selain itu, aku juga nggak akan bermurah hati lagi hari ini. Begitu naik ke atas, hanya ada dua pilihan di depan kalian. Kalau nggak hidup ya mati. Coba aku lihat apa masih ada orang Harlanda yang nggak takut mati?"Begitu kata-kata ini dilontarkan, sekali lagi kolom komentar dibanjiri banyak orang. Apalagi, banyak orang yang teringat dengan Tobi, yang disebut Hirawan sebelumnya itu, masih belum muncul juga.Perkataan Hirawan tentunya mengundang emosi banyak master Harlanda. Semuanya terlihat marah dan bersiap untuk naik ke atas panggung.Efendi juga mengambil langkah ke depan dan hendak naik ke atas panggung.Namun, di saat bersamaan, Tobi lebih dulu memimpin dan berjalan langsung ke atas panggung.Indira yang berada di sebelahnya tertegun sejenak. Bagaimanapun, dia juga termasuk master paling kuat di antara para Pelindung Harlanda. K