Home / Romansa / Rahasia Wanita yang Mengaku Istri Kedua Suamiku / Wanita yang Mengaku Istri Kedua Suamiku

Share

Wanita yang Mengaku Istri Kedua Suamiku

last update Last Updated: 2023-02-18 10:33:29

Alana terbangun dengan kondisi kepala pening. Ia baru bisa tidur sebentar setelah salat subuh tadi. Sekarang tubuhnya terasa begitu berat.

Untungnya ada asisten rumah tangga yang membantu Alana untuk menyiapkan kebutuhan anak-anak Alana. Jadi meskipun Alana tak turun tangan, anak-anak masih ada yang menyiapkan kebutuhan mereka sebelum berangkat sekolah. 

"Ronald," desis Alana sambil menahan air mata. 

Alana sebetulnya berharap, kejadian semalam hanyalah mimpi buruk saja. Namun sebuah panggilan telepon membuat Alana harus meyakini bahwa Ronald memang benar-benar mati terbunuh dengan sangat tragis.

"Dengan Ibu Alana?" sapa sang penelepon dengan sopan.

"Ya benar, Pak," jawab Alana sambil mengerjapkan mata.

"Bu Alana, bisakah Ibu ke kantor polisi segera untuk memberikan keterangan lebih lanjut? Kami membutuhkan itu untuk membuat BAP," jelas sang penelepon yang sepertinya dari kepolisian tersebut.

Alana menghela napas berat sebelum memberikan jawaban atas pertanyaan si penelepon. Seluruh dirinya masih belum bisa menerima atas kejadian yang baru saja ia alami ini. Bahkan anak-anaknya belum tahu bahwa Ronald sudah meninggal.

"Bagaimana, Bu Alana? Jam berapa Ibu bisa datang ke Kantor Polisi?" ulang sang petugas kepolisian itu.

"Ya ba-baik, Pak. Saya akan bersiap-siap dulu dan segera berangkat ke kantor polisi," jawab Alana kemudian. 

Alana menutup telepon dan mengusap wajah lelahnya dengan kedua telapak tangan. Matanya masih bengkak dan sembab, kepalanya terasa pening akibat kurang tidur dan rambutnya kusut masai.

"Ronald, ya Tuhan! Benarkah semua ini terjadi? Aku masih tidak percaya kau meninggalkanku dengan cara seperti ini," desis Alana yang kemudian kembali terisak.

Alana terpekur di tepian ranjang dengan pundak bergetar hebat karena meredam tangisnya. Ia tergugu beberapa saat untuk meluapkan sesak di hatinya.

"Bukan hanya kasus perselingkuhan yang membuatku terluka. Kau juga membuat aku berada di posisi sulit dengan kasus kematianmu yang miterius. Mengapa kau harus pergi dengan cara seperti ini, Ronald?" lirih Alana mengiringi air matanya yang terus mengalir.

Baru beberapa saat kemudian Alana bisa menguasai dirinya dan membersihkan air mata. Wanita itu segera bangkit dan beranjak ke kamar mandi untuk bersiap-siap menuju kantor polisi. Alana tidak tahu akan ada kejutan lain menanti saat nanti ia berada di kantor polisi nanti.

***

"Jadi Bu Alana tidak tahu siapa yang dijumpai Pak Ronald untuk terakhir kalinya? Ibu yakin dengan keterangan tersebut?" tanya petugas yang membuat berita acara kasus kematian Ronald.

"Saya tidah tahu, Pak. Saya bahkan tidak tahu siapa yang mengirim pesan kepada saya dan memberikan foto-foto itu," jelas Alana sekali lagi.

"Kami sudah melacak nomor telepon yang menghubungi Bu Alana. Sepertinya nomor ini sudah tidak aktif lagi sekarang," jelas petugas yang memeriksa Alana.

"Tolong segera temukan titik terang untuk kasus suami saya ini, Pak!" pinta Alana sedikit memaksa.

"Kami sedang melacak, Bu Alana. Semoga saja, akan segera terungkap siapa wanita yang bersama Pak Ronald semalam dan siapa penelepon yang mengirim foto-foto itu pada Bu Alana," jelas petugas yang memeriksa Alana. 

"Tolong segera ungkap kasus ini dengan sejelas-jelasnya!" tegas Alana tak sabar. 

Alana merasa begitu gemas dengan kasus kematian suaminya ini. Terlalu banyak tanda tanya dan kejanggalan dalam kematian Ronald. Alana tidak bisa terus-menerus menunggu dalam segala ketidakpastian yang terjadi.

"Kami sedang memprosesnya, Bu. Akan berusaha semaksimal mungkin karena memang kasus ini sangat penting. Suami Ibu adalah CEO sebuah perusahaan besar," jawab petugas polisi itu.

Setelah selesai memberi keterangan Alana lalu diminta untuk menunggu hingga prosesnya selesai. Wanita itu terlihat sendirian saja duduk di bangku ruang tunggu di kantor polisi. 

Rahman dan Om Prasojo sedang sibuk mengurusi jenazah Ronald di rumah sakit. Petugas kepolisian bilang, dua orang terdekat Ronald itu, sudah dimintai keterangan sejak semalam. Hanya tinggal Alana yang belum memberikan keterangan.

[Jenazah Ronald mungkin baru selesai diautopsi besok, Lana. Bersabarlah dan persiapkan dirimu]

Sebuah pesan dari paman bungsu sang suami membuat Alana kembali menghela napas berat. Ia sudah paham apa yang dimaksud Om Prasodjo dengan 'persiapkan diri' itu. 

Alana harus menyiapkan sebuah uparaca pemakaman yang layak untuk sang suami. Alana juga harus siap memberikan penjelasan pada keluarga besar Ronald yang nantinya akan berdatangan.

[Ya, Om. Lana sudah persiapkan semuanya. Ronald pernah memberi tahu Lana kalau sudah membeli kavling tanah di San Diego Hills. Mungkin pemakaman Ronald akan diletakkan di situ]

Alana membalas pesan Om Prasodjo tanpa banyak perpikir. Otaknya tidak menangkap kejanggalan pada ucapan sang suami beberapa bulan sebelum kematiannya itu. Kepala Alana sudah dipenuhi banyak pertanyaan sehingga tak sanggup menarik benang merah dari keanehan sikap Ronald sebelum meninggal.

Alana masih harus berpikir bagaimana akan memberi tahu anak-anaknya tentang kematian suaminya. Namun belum sampai Alana menemukan cara, sesosok perempuan menarik perhatiannya. 

Wanita itu melangkah melewati lorong dengan pakaian seksi dan sepatu hak tingginya. Sungguh kontras dengan penampilan Alana yang syari dan islami.

"Kak Lana, ya. Kenalkan aku Maria, istri kedua Mas Ronald." 

Seorang wanita yang terlihat baru saja tiba di kantor kepolisian, menyapa Alana dengan sikap yang membuat wanita itu terkejut. Alana sama sekali tak menyangka akan mendapat kejutan seperti ini dari seorang wanita yang tak dikenalnya. 

"I-istri kedua? Ronald tidak pernah menyampaikan padaku bahwa ia ingin menikah lagi. Ronald juga tak ada izin aku untuk menikah lagi. Jangan memancing di air keruh, siapa kau?" hardik Alana cukup kencang. 

Suara lantang Alana itu sontak membuat banyak orang di kantor polisi jadi bergerak mendatangi dirinya dan wanita bernama Maria yang mengaku istri kedua Ronald tersebut.

Related chapters

  • Rahasia Wanita yang Mengaku Istri Kedua Suamiku   Kericuhan Di Kantor Polisi

    "Aku sudah bilang pada Kak Lana. Aku ini Maria, istri kedua Mas Ronald!" tegas Maria tak gentar. Wanita muda berpakaian seksi itu terlihat berani menghadapi Alana yang terlihat gusar dan emosional. Maria justru lebih tenang dibanding Alana. "Mana buktinya kalau kau adalah istri kedua suamiku? Aku tak bisa mempercayaimu begitu saja," pinta Alana pada Maria. "Ada, aku punya bukti! Tunggu akan kutunjukkan pada Kak Lana!" tegas Maria sambil membuka ponsel smartphone miliknya dan mulai menggulirkan layar untuk mencari foto-foto yang menunjukkan kedekatannya dengan Ronald. Alana meremas jemarinya kesal. Belum juga reda kesedihan dan rasa penasaran atas kematian Ronald. Kini muncul masalah baru yang dibawa wanita bernama Maria itu. "Ini, lihatlah! Ini foto pernikahan siriku dengan Bang Ronald," ujar Maria kemudian. Alana memperhatikan layar smartphone milik Maria dengan saksama dan teliti, mencoba mencari kebenaran dalam deretan gambar digital di dalamnya. "Foto itu tidak menunjukka

    Last Updated : 2023-02-18
  • Rahasia Wanita yang Mengaku Istri Kedua Suamiku   Anak Sulung yang Mengamuk

    Bab 7 "Halo, Bik. Saya masih repot di luar rumah. Ada apa ya?" tanya Alana menyapa. "Nyonya, ada situasi genting di rumah. Tuan Muda Milan mengamuk dan menghancurkan perabotan di ruang tamu," jelas sang asisten rumah tangga yang tengah menelepon Alana tersebut. "A-ada apa, Bik? Kenapa putraku melakukan itu?" tanya Alana seketika menjadi panik. "Tuan Muda Milan su-sudah tahu bahwa Tuan Ronald meninggal, Nyonya," jawab sang asisten rumah tangga terbata-bata. Alana melirik Rahman yang nampak kikuk berada di sampingnya. Pria itu seperti menunggu perintah dari sang Nyonya untuk bergerak. "Ya sudah, coba tenangkan Milan. Saya akan segera pulang," ujar Alana yang kemudian menutup telepon. "A-ada apa, Nyonya? Apa ada masalah?" tanya Rahman seolah bisa membaca gurat kekhawatiran di wajah Alana. Alana menghela napas berat sebelum memerintah Rahman untuk bertindak. Wanita itu terlihat lelah namun tak punya waktu untuk beristirahat. "Jalan, Man. Kita pulang ke rumah. Milan sudah tahu ba

    Last Updated : 2023-03-11
  • Rahasia Wanita yang Mengaku Istri Kedua Suamiku   Drama Sang Istri Kedua

    "Lana sepertinya kau harus segera berangkat ke rumah sakit sekarang. Ada beberapa hal yang harus kau setujui sebelum jenazah Ronald bisa di bawa pulang," ujar Om Prasodjo sangat baik hati. "Oh ... apakah harus sekarang, Om? Saya masih akan menemani Milan makan siang dulu. Kebetulan ini Lana ada di rumah," sahut Alana meminta sedikit penundaan. "Baiklah kalau begitu. Tapi jika kau terlambat itu tandanya kau tak bisa melihat wajah suamimu untuk yang terakhir kali loh," jelas Om Prasodjo pada Alana. Alana jadi berpikir ulang untuk menunda-nunda lagi. "Baiklah, Om Pras. Lana segera berangkat ke sana saja. Bilang petugasnya untuk menunggu Lana dulu sebelum mengambil tindakan selanjutnya," ujar Alana sambil segera bersiap. "Mami mau ke mana? Katanya mau makan siang dengan Milan," protes Milan saat melihat Alana sudah akan pergi."Ada urusan yang sangat penting di rumah sakit, Milan. Mami harus segera ke sana untuk memberi persetujuan. Maafkan Mami tidak bisa menemanimu makan siang. Tap

    Last Updated : 2023-03-12
  • Rahasia Wanita yang Mengaku Istri Kedua Suamiku   Ketegangan Mulai Terjadi

    "Om Pras, saya tahu Om adalah orang yang paling dekat dengan Mas Roanld. Mas Ronald juga banyak cerita tentang Om Pras. Jadi aku mohon jangan kejam padaku, Om," rengek Maria mencoba mencari simpati.Wanita itu lalu mulai menangis sesenggukan dengan bersimpuh di kaki Om Prasodjo. Om Prasodjo yang diperlakukan begitu oleh Maria jadi tak tega. Pria itu lalu mengangkat tubuh Maria. "Sudah, diamlah dulu. Urusanmu nanti akan aku pikirkan. Tapi untuk saat ini jangan mengacau, jangan mencari perhatian dengan dramamu dan jangan dulu muncul selama proses pemakaman Ronald," pinta Om Prasodjo pada Maria. "Om, saya ini istrinya. Bagaimana bisa Om berbuat demikian pada saya? Apa kalian memang bersekongkol untuk tidak mengakui saya sebagai istri kedua almarhum Mas Ronald?" protes Maria sambil beruraian air mata. "Wanita ini sepertinya memang sengaja tampil di saat kekacuan ini terjadi, Om. Kita suruh saja Rahman mengusirnya!" tegas Alana tak sabar. Wanita itu segera berdiri di antara Maria dan O

    Last Updated : 2023-03-12
  • Rahasia Wanita yang Mengaku Istri Kedua Suamiku   Pelayat Mulai Berdatangan

    Tuan, mobil yang dikemudikan Rahman diikuti dari belakang. Sepertinya ada yang menjaga wanita yang dibawa Rahman tersebut] Om Prasodjo membagikan pesan yang dikirim orangnya pada Alana. Membuat wanita itu seketika menegang duduk di samping Om Prasodjo. "Bagaimana, Om? Apa Rahman akan baik-baik saja?" tanya Alana khawatir pada sopir suaminya itu. "Semoga, Lana. Kita tak bisa menghubungi Rahman. Rahman sedang bersama Maria. Berbahaya kalau kita berbicara dengannya," ujar Om Prasodjo sepertinya juga sedang berpikir bagaimana memberi instruksi pada Rahman. Dalam kondisi masih tegang tiba-tiba saja ponsel Alana yang berdering. Mereka saling berpandangan sejenak sebelum Alana akhirnya memilih mengangkat telepon di handphone miliknya. "Halo, Bik. Ada apa lagi" tanya Alana yang tahu siapa peneleponnya dari nama kontak di handphonenya. "Nyonya, ada tamu dari ibu-ibu kompleks. Mereka ingin melayat karena mendapat informasi jenazah Tuan Ronald tiba dari rumah sakit hari ini," jelas asisten

    Last Updated : 2023-03-19
  • Rahasia Wanita yang Mengaku Istri Kedua Suamiku   Maria Datang Mengacau

    Maria melirik Alana dengan senyum licik tersungging di bibirnya. Sayangnya wanita itu begitu pandai menyembunyikan senyuman dibalik tangisnya yang dibuat-buat itu. Sepertinya kali ini Maria memang sengaja memancing keributan. Entah apa motif wanita yang mengaku istri kedua Ronald tersebut. "Kak Lana, salahkah aku melihat jenazah suamiku untuk terakhir kalinya?" isak Maria sungguh tak tahu malu. Ya wanita itu memang sungguh ingin menarik perhatian semua orang hingga membuat Alana geram. Sikapnya seperti ingin membuat Alana semakin menderita. "Siapa dia, Bu Ronald? Apakah masih saudara Pak Ronald?" "Sepertinya bukan, aku tidak pernah melihatnya muncul di rumah ini." "Sepertinya bukan model wanita berkelas. Lihat saja tingkahnya begitu memalukan!" "Suami, dia bilang suami terhadap Pak Ronald. Apa mungkin dia adalah ...!" Orang- orang mulai berbisik sumbang. Para pelayat telah mempertanyakan keberadaan Maria. Siapa dia dan untuk apa wanita itu berada di sana? "Suruh saja dia masuk

    Last Updated : 2023-03-19
  • Rahasia Wanita yang Mengaku Istri Kedua Suamiku   Pemakaman Penuh Drama

    Alana lalu undur diri dari kerumunan ibu-ibu. Wanita itu memisahkan diri agar bisa mengangkat telepon dengan tenang. Suara-suara gaduh para pelayat juga pastinya membuat alamat tidak bisa mendengarnya dengan jelas obrolan si penelepon. "Halo, selamat sore," sapa Alana ketika ia pertama kali mengangkat telepon. Tidak ada nama tertera di layar handphonenya. Hanya sebuah nomor baru yang entah siapa pemiliknya. "Dengan Ibu Alana? Apa benar ibu pemilik mobil dengan nomor polisi B xxx LS?" tanya seseorang di seberang sana. "Iya, betul. Itu mobil saya, Pak," jawab Alana yang hafal nomor polisi mobilnya. "Kami dari kepolisian, Bu," ujar si penelepon. Deg! Detak jantung Alana serasa mencelos saat mendengar yang menghubunginya adalah dari petugas kepolisian. Tidak mungkin tidak ada masalah jika petugas kepolisian meneleponnya. "I-iya, Pak. Ada apa?" tanya Alana terbata-bata. "Ibu kenal dengan saudara Rahman Aditya?" tanya suara di sana. "Itu sopir saya, Pak. Ada apa ya?" tanya Alana mul

    Last Updated : 2023-03-19
  • Rahasia Wanita yang Mengaku Istri Kedua Suamiku   Misteri Menghilangnya Rahman

    Susah payah tiga orang itu membuat Maria akhirnya mau menunggu dalam mobil saja. Dua orang body guard Om Prasodjo yang tersisa nampak berjaga di sekitar mobil sementara asisten rumah tangga Alana duduk di samping Maria untuk menenangkan dan menahan perempuan itu agar tidak mengacau. "Kalian ini, begitu kejam terhadapku! Apa kalian tidak tahu aku ini siapa?" bentak Maria dengan mata berlinang tangis duka palsu untuk Ronald. "Nona, jangan bertindak berlebihan. Nyonya Alana sudah sangat berbaik hati dengan mau menerima Nyonya di rumah kami," nasihat sang asisten rumah tangga Alana pada Maria.Maria memandang wanita paruh baya itu tidak suka. Ada sesuatu dalam diri Maria yang mengatakan bahwa wanita itu adalah penghlang untuk menjalankan rencananya."Nona tahu siapa Nyonya Alana? Nyonya adalah putri salah satu jendral TNI bintang dua di negara ini. Jadi Nona sebaiknya berhati-hati. Nyonya Alana itu memang terlihat tenang dan tidak banyak bicara. Tet

    Last Updated : 2023-03-25

Latest chapter

  • Rahasia Wanita yang Mengaku Istri Kedua Suamiku   Siapakah Mereka

    "Inilah yang sedang ingin saya pastikan, Nyonya Alana. Saya belum bisa pastikan mereka itu siapa, sampai saya melakukan penyamaran seperti ini. Ini jugalah yang mendasari saya mengajukan permintaan pada Nyonya Alana," jelas Rahman panjang lebar. Alana menatap tajam ke arah Rahman. Wanita cantik itu menggigit bibir bawahnya pertanda ia sedang merasakan sebuah kecemasan. "Apa permintaan yang ingin Kau ajukan, Man?" tanya Alana kemudian. "Nyonya, bisakah kita berpura-pura saya masih linglung?"Alana langsung mengangguk setuju. "Satu lagi, Nyonya," imbuh Rahman dengan wajah menegang. Alana tetap fokus memperhatikan Rahman tanpa banyak bicara. "Bisakah mulai hari ini saya menginap di rumah Nyonya. Ada beberapa hal yang ingin saya pastikan soal Nyonya Maria. Saya sangat yakin ia berada di balik semua kejahatan terhadap saya ini."Alana langsung setuju begitu saja dengan permintaan Rahman. Baginya keberadaan Rahman di rumah adalah sebuah jaminan keamanan. Mengingat Maria semakin berani

  • Rahasia Wanita yang Mengaku Istri Kedua Suamiku   Kemunculan Rahman

    Alana hanya mengangguk lalu memilih masuk ke kamar barunya untuk beristirahat. Bibik sendiri akhirnya pergi ke dapur bersama asisten rumah tangga muda, kepercayaannya. "Mbak! Maksudnya apa mempermalukan aku begitu di depan Nyonya Alana?" Asisten rumah tangga mata-mata Maria itu tidak terima dan menarik kasar pundak Bibik. "Kenapa, Minah? Ada masalah?" tanya Bibik pura-pura bodoh. Ia memang sengaja memancing emosi rekan kerjanya yang berkhianat itu. "Mbak membuat aku terlihat bodoh di depan Nyonya Alana. Kenapa sampai Nyonya enggak boleh jawab pertanyaan saya?" "Kamu bertanya hanya untuk mencari bahan kan. Kamu ini sungguh tidak tahu malu. Bekerja pada Nyonya Alana, dibayar setiap bulan oleh Nyonya Alana, tapi berkhianat padanya." Bibik langsung menyindir tanpa basa basi. Wanita bernama Minah itu langsung diam seribu bahasa. Ia tak menyangka Bibik akan secepat itu tahu kalau dirinya membantu Maria. ***Alana mengerjap tak percaya saat Rahman berada du depannya. Seperti sebuah kea

  • Rahasia Wanita yang Mengaku Istri Kedua Suamiku   Terbongkar Siapa Cepunya

    "Apa? Iya, aku akan sampaikan pada Bos Besar. Kali ini akan aku berikan hasil yang baik agar dia tidak kecewa." Maria masih saja terus mengobrol sambil kembali berjalan mendekati lemari tempat Bibik bersembunyi. Wanita itu kali ini tidak ada lagi penghalang yang membuat dirinya menghentikan tindakan. Bibik yang berada di dalam lemari hanya bisa menahan nafas sambil memejamkan mata. dalam sepersekian detik situasinya benar-benar sangat menegangkan. "Sedang apa Tante Maria di kamar Mami? Keluar! Jangan lagi mengacau!"Sebuah bentakan dari seseorang yang tengah berdiri sambil berkacak pinggang di depan pintu kamar Alana, sekali lagi menyelamatkan Bibik. Maria yang panik langsung membalik badan dan jadi serba salah. "Ah, Milan. Kamu sudah pulang rupanya. Ehem tante hanya, merasa kamarku di bawah tidak terlalu sejuk. Jadi mencoba AC di kamar ini," sahut Maria beralasan. Wanita itu langsung berusaha menguasai situasi sembari membu

  • Rahasia Wanita yang Mengaku Istri Kedua Suamiku   Apa yang Dicari Maria

    "Nyonya, Bibik sepertinya sudah bergerak. Dia akan memberi tahu Nyonya Alana perbuatan Anda di rumah ini." Seseorang segera berlari ke tempat peristirahatan Maria di rumah itu. Sosok itu berlari terengah-engah untuk segera mencapai tempat Maria. "Terima kasih, kau memang sangat bisa diandalkan," sahut Maria sambil menyelipkan beberapa lembar ratusan ribu pada baju pelayan wanita itu. "Anda mau apa, Nyonya?" tanya sosok itu saat Maria bangkit dan segera bergerak menuju kamar utama Alana. "Tentu saja memanfaatkan peluang. Setidaknya dalam beberapa menit, wanita itu akan sibuk dengan Alana dan tak lagi mengawasi aku. Anak-anak juga belum pulang kan?" Maria gegas menuju kamar utama. Sementara di dapur, Bibik sedang bercakap dengan Alana lewat pesan. Alana sempat meminta sang asisten untuk ganti aplikasi[Nyonya, Non Maria sering sekali berkeliaran di rumah utama. Saya pantau beberapa kali Non Maria berusaha membuka pintu ruang kerja Tuan Ronald dan kamar utama tempat Nyonya dan Tuan

  • Rahasia Wanita yang Mengaku Istri Kedua Suamiku   Tante Maria yang Meresahkan

    "Mami, Milan tidak suka Tante Merry tinggal di rumah kita. Milan merasa Tante Maria mengganggu mata dengan memakai pakaian tidak sopan dan tiba-tiba muncul di kamarku atau kamar Paris!" tegas Milan yang sudah beranjak remaja. "Memakai pakaian yang tidak sopan seperti apa? memangnya Apa yang dia lakukan selama Mami di rumah sakit?" tanya Alana pada Milan. "Tante Maria sering tiba-tiba muncul di beberapa ruangan dalam rumah utama kita. Mami tahu sendiri kan Tante Maria itu pakaiannya terlalu seksi. Milan jadi merasa merusak pandangan mata jika melihat Tante Maria," jelas Milan yang memang sejak kecil dimasukkan ke sekolah Islam. Putra sulung Alana itu memang lebih tegas tentang agama karena pendidikan di sekolahnya. Saat ini pun Alana menyekolahkan ia di Sekolah Menengah Pertama yang berbasis agama. "Kata Ustaz, kalau Kami sering melihat aurat lawan jenis, juga pemandangan yang tidak enak di mata karena lawan jenis ada hafalan kami yang akan hilang," imbuh Milan lagi. Penjelasan Mil

  • Rahasia Wanita yang Mengaku Istri Kedua Suamiku   Perjumpaan Rahasia dengan Sang Dokter

    Alana mengusap air mata dan membaca pesan dalam handphone miliknya. Matanya mengerjap beberapa kali dan jantungnya tiba-tiba saja berdetak dua kali lebih cepat. "Tante, bagaimana ini? Dokter itu meminta berjumpa? Lana rasanya masih belum sanggup untuk bangun dan beraktivitas hari ini," ucap Alana meminta nasihat dari Tante Anjani. "Dia kan dokter, Lana. Suruh saja temui di rumah sakit ini agar tidak menimbulkan kecurigaan kubu Maria. Nanti kita atur supaya aku dan Om Prasodjo juga bisa hadir dan menemani dirimu," usul Tante Anjani lagi. Alana berpikir dan merasa apa yang disampaikan Tante Anjani benar juga. Berjumpa di rumah sakit akan menjadi tempat yang paling aman untuk saat ini. ***"Pak Ronald menghubungi saya saat beliau ada kunjungan kerja ke Surabaya," ucap dr. Azhari memulai pembicaraan saat berjumpa dengan Alana di rumah sakit. "Untuk apa suami saya mendatangi Dokter? Anda ini seorang dokter estetika kan?" tanya Al

  • Rahasia Wanita yang Mengaku Istri Kedua Suamiku   Kebahagiaan yang Tak Diharapkan

    "Bu Lana!" teriak Livia saat melihat tubuh lemas Alana ambruk di lantai. Wanita itu segera merengkuh tubuh Alana dan berusaha menyadarkannya. beberapa staff yang baru selesai rapat dengan Alana dan melihat kejadian itu akhirnya membantu Livia untuk membawa Alana ke rumah sakit. ***"Selamat, Bu Lana. Ibu saat ini sedang mengandung janin berusia tiga bulan," ujar dokter yang menangani Alana di rumah sakit. Alana sungguh sangat terkejut mendengar berita itu. dirinya tidak menyangka bisa hamil padahal sedang menggunakan alat kontrasepsi. "Dok, saya menggunakan alat kontrasepsi di rahim saya. Bagaimana bisa saya hamil?" tanya Alana tak mengerti. "Hal ini wajar terjadi, Bu Lana. Namanya alat buatan manusia, pasti sangat mungkin tidak sempurna. Dalam setiap penggunaan alat kontrasepsi apapun akan tetap ada kemungkinan untuk terjadinya kehamilan," jelas dokter yang menangani Alana. Alana membisu, dirinya bingung haruskah

  • Rahasia Wanita yang Mengaku Istri Kedua Suamiku   Sosok Misterius yang Muncul

    "Jangan kasar ya, Kak Lana! Aku bisa menuntutmu untuk hal ini!" tegas Maria kejam. Wanita itu terlihat kesal diperlakukan tidak sopan oleh Alana. Maria berusaha bangkit dan membersihkan pakaiannya. Ia lalu berdiri pongah sambil menantang Alana seperti tidak ada ketakutan sedikitpun dalam dirinya. "Tuntut saja kalau kau bisa, Maria. tapi aku juga tidak akan main-main kalau aku berhasil mendapatkan bukti bahwa dirimu lah yang menjadi biang keladi bocornya desain perusahaan musim ini!" tegas Alana sambil berpesan pada Livia untuk tidak pernah memberikan akses Maira masuk ke ruang kerja CEO di perusahaan. Maria yang merasa kesal memilih pergi begitu saja dengan menggunakan lift. Wanita itu langsung turun ke lantai tempat mobil jemputannya sudah menunggu. "Bagaimana? Apa kau menemukan dokumen itu?" tanya seorang pria di dalam mobil tersebut. "Belum, aku masih berusaha mencarinya. Sepertinya dia tidak menyimpan benda itu di kantornya," ucap Maria putus asa. "Kau yakin bisa memberikan l

  • Rahasia Wanita yang Mengaku Istri Kedua Suamiku   Sebuah Titik Terang

    Alana masih terus mengamuk dan menjerit-jerit hingga sebuah pesan masuk ke ponselnya. Sebuah pesan seluler, bukan chat atau obrolan dalam aplikasi. [Saya kirim SMS, agar tidak ada yang bisa melacak dan mengurangi kemungkinan ada pihak lain yang ikut membaca pesan ini. Saya tidak bisa berbicara apapun terkait kematian Pak Ronald dengan anda di telepon. Sangat berbahaya jika ada yang mencuri dengar]Pesan itu dari nomor dr. Azhari yang beberapa saat lalu dihubungi Alana. Mata Alana berbinar dan ia seketika berhenti menangis. [Saya harus bagaimana, Dok? Situasi di Jakarta sangat genting, saya tidak mungkin bisa ke Surabaya dalam waktu dekat ini]Alana segera mengirimkan balasan pada nomor tersebut. [Tidak perlu ke Surabaya. Saya yang akan ke Jakarta dalam waktu dekat. Akan saya jelaskan semuanya, tapi saya ada satu syarat. Jangan dulu libatkan kepolisian dalam kasus ini]Alana sedikit merasa aneh dengan permintaan sang dokter. me

DMCA.com Protection Status