Home / Romansa / RAYUAN SUAMI MISTERIUS / 51. Pesan dari Reno?

Share

51. Pesan dari Reno?

Author: Diosa
last update Last Updated: 2024-06-15 09:34:13

Seperti biasa, sebelum atau bangun tidur, Elrissa dan Alano melakukan hubungan intim. Alano semakin mahir dalam melakukan kegiatan ranjang ini, bahkan terus mencoba berbagai gaya.

Elrissa terpejam sembari mendekap bantal layaknya guling. Antara masih mengantuk tapi juga bergairah. Dia hanya bisa diam, menikmati hujaman Alano dari belakang.

Gerakannya pelan, namun dalam. Alano sengaja agar durasi bercinta mereka lebih lama dan romantis.

Sehelai selimut tebal menutupi aksi tubuh bawah mereka yang bergulat.

"Selamat pagi, Sayangku yang nakal ..." bisik Alano diiringi erangan lirih di belakang telinga Elrissa. Tangannya meraba2 pinggang Elrissa.

"Bagaimana, sayang, enak bukan caraku membangunkanmu?" Ia bertanya.

Elrissa berbalik badan, kini telentang. Dia menarik selimut sampai menutup dadanya. "Kamu sudah gila."

Ia menyentuh perut bawahnya yang hangat. Benih cinta Alano telah memenuhinya.

"Ini masa suburku, loh, kamu dari kemarin-kemarin keluar banyak, aku takut pil kontrasepsinya nggak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • RAYUAN SUAMI MISTERIUS   52. Pria Misterius Lain?

    Elrissa dan Alano sampai di tempat yang dikatakan bersejarah bagi hubungan Daniel dan Elrissa. Di sana sudah ada Bella, dan disusul dengan Reno.Reno sendiri kaget dengan kehadiran Alano di sini, begitu pula Bella yang kaget karena Alano malah ramai-ramai datangnya.Mereka berempat berkumpul di tepi danau indah dekat dengan rumah penginapan bernama Mindy Inn. Danau itu cukup indah, airnya sudah hampir mengering— tapi sangat jernih.Akhir-akhir ini sering hujan sehingga suhu udara menurun, menyebabkan suasana menjadi dingin dan sembab."Kamu kedinginan, Sayang?“ Alano menengok Elrissa, lalu mendongak ke langit siang yang terlihat agak mendung, pertanda akan turun hujan.Dia berkata lagi, "Sepertinya memang cuacanya akan buruk malam ini. Ayo kita ke penginapan saja.”Bella meliriknya. Dari tadi suasana hatinya buruk, terlebih mengetahui kalau Elrissa dibelikan mobil baru. “Jangan banyak drama, Rissa, kamu mau melarikan diri karena nggak bisa mengelak lagi 'kan?”Pundak Elrissa menggigit

    Last Updated : 2024-06-16
  • RAYUAN SUAMI MISTERIUS   53. Stalker itu Alano?

    Reno kaget melihatnya. "Daniel?" Dia menyapa. Elrissa seakan kehabisan napas saat mendengar nama itu sekaligus menatap pria itu. Dadanya berdebar entah karena apa. Untuk pertama kalinya, dia bertemu dengan pria yang selalu dibilang tunangannya itu. Daniel berhenti di hadapan mereka. "Aku nggak mengira kamu benar-benar ada disini, Ris." "Aku ..." Elrissa tak bisa berkata-kata. Ia tak berkedip menatap pria itu. Sekalipun tidak ingat, tapi ada sesuatu yang membuat dirinya tak bisa berhenti menatapnya. Daniel menyentuh telapak tangan Elrissa di atas meja. Dengan tatapan mata yang sedih, dia mengatakan, "Aku tahu kamu nggak ingat sama. Tapi, percayalah ... Aku adalah tunanganmu. Aku sudah berusaha keras sekali agar kita bisa bertemu." Elrissa sontak menarik tangannya, dan berdiri. Dia mundur, tak ingin dekat-dekat. "Aku ... Aku nggak ingat." "Kamu waspada dengan orang asing, aku paham. Tapi, aku mohon biarkan aku membuktikan semuanya. Kita harus pergi sebelum pria itu datang.

    Last Updated : 2024-06-16
  • RAYUAN SUAMI MISTERIUS   54. Bukan Suamiku?

    Reno berkendara mengikuti mobil Elrissa, namun di tengah perjalanan dia intai oleh mobil Alano. Mau tidak mau, dia terpaksa menepi. Mereka berdua keluar mobil dan bertemu. Tidak ada yang ingin keributan, apalagi di pinggir jalan ramai begitu. "Jangan ikut campur urusan orang lain, sebaiknya kamu pulang." Alano menyarankan. Reno berkata, "aku sebenarnya juga nggak mau tahu, tapi apa yang kamu lakukan itu kriminal. Berani sekali kamu menggunakan obat nggak jelas untuk membuat saraf Elrissa terganggu. Kamu berusaha membunuhnya?" "Nggak. Itu nggak ada efek buruknya." "Aku nggak bisa diam kalau begini. Dokter yang telah kamu suruh itu sudah mengaku, cepat atau lambat, kalian akan dalam masalah." "Kamu yakin kalau aku ikut campur urusan ini? Aku nggak kenal dengan dokternya. Aku memilih rumah sakit itu karena permintaan Elrissa— aku nggak kenal siapapun.“ ”Sudah ketahuan pun mengelak?“ ”Apa buktinya aku menyuruh dokter itu memberikan obat dariku?“ "Dia berkata sendiri.”

    Last Updated : 2024-06-17
  • RAYUAN SUAMI MISTERIUS   55. Pengakuan Alano?

    Mobil Alano? "Itu 'kan mobil Alano? Apa dia disini? Semalaman? Tapi ... Disini hujan deras ... Pasti dingin sekali.” Elrissa berkata sendiri. Tanpa disadari, sebenarnya dia sangat khawatir terhadap Alano. Dia keluar dari kamar, dan pergi ke pintu depan. Begitu pintu dibuka, angin berembun mengembus ke arahnya. Dinginnya sampai mampu membuat gigi gemeratak. Cepat atau lambat pasti terjadi hujan badai disini. "Alano ..." Elrissa melihat Alano ternyata duduk di kursi teras. Alano masih terlelap, padahal dalam keadaan kedinginan diterpa hujan, ini sangat berbahaya. Elrissa segera mendekat, membungkuk demi kondisi wajah Alano. Lalu, dia meraba kulitnya yang sangat dingin, nyaris kaku. "Alano? Alano, bangun! Hei, bangun ..." Alano bisa membuka matanya, tapi dia memang kedinginan. "Rissa ..." "Apa kamu sudah gila? Apa kamu semalaman disini? Kamu kedinginan!" Elrissa mengomel sambil terus memperhatikan kulit pucat Alano. "Nggak apa-apa, aku hanya ingin menjagamu. Aku nggak ma

    Last Updated : 2024-06-17
  • RAYUAN SUAMI MISTERIUS   56. Pasangan Hidupku?

    "Apa aku keterlaluan?" Elrissa bertanya ke diri sendiri. Dia terus memikirkan ucapan kejamnya kepada Alano selama beberapa jam. Tubuhnya terbaring di atas ranjang, terbungkus selimut tebal. Dia enggan keluar sebenarnya, terlebih di ruang tengah ada Alano. Namun, ketika hari menjelang malam—mau tak mau dia harus keluar. Dia khawatir juga dengan kondisi pria itu. Ia berjalan pelan, nyaris seperti pencuri yang mengendap-endap di rumah sendiri. Untuk mencapai dapur harus melewati ruang tengah. Ternyata, pria itu sudah tidak ada di ruang tengah. Di atas sofa hanya ada selimut. "Alano?" Elrissa melihat ke luar jendela, anginnya masih kencang, tidak mungkin pria itu sudah pulang. Dia mencarinya ke dapur, dan benar saja— pria itu sedang membersihkan meja dapur. "Apa yang kamu lakukan?“ Elrissa kaget. Suasana dapur menyatu dengan ruang makannya ini menjadi rapi seketika. "Aku mencari sesuatu untuk menghangatkan tubuh.” "Maaf, tapi nggak ada alkohol di rumahku." "Nggak, Saya

    Last Updated : 2024-06-18
  • RAYUAN SUAMI MISTERIUS   57. Hubungan Rahasia Daniel?

    David hendak mencari sesuatu di dapur. Namun, dia tidak mengira mendapati pemandangan yang cukup panas disini. Iya, sepupunya, Daniel sedang akan berhubungan intim dengan Sarah di situ. Kedua tangan Sarah terlihat bertumpu di atas meja makan. Tangan Daniel yang kekar mendorong punggungnya sedikit membungkuk sampai Sarah agak menungging. Sarah membuka kakinya, dan Daniel cepa-cepat menyatukan tubuh mereka. Terlihat di wajah keduanya yang sama-sama tak bisa menahan hasrat. David terpaksa harus berdiam diri di balik tembok dekat pintu masuk, tak ingin melihatnya. Walau tidak melihat, tapi dia bisa mndengar suara rintihan dan desahan Sarah. Ia berusaha untuk tidak terangsang. Dalam hati, dia bingung— kenapa mereka masih berhubungan? Dan kenapa seenaknya melakukannya di tempat seperti ini padahal ada dia? Daniel jelas tidak peduli apapun, ia terus menghujam Sarah dari belakang hingga menit demi menit berlalu. Hingga kemudian, persetubuhan singkat itu selesai. Usai sam

    Last Updated : 2024-06-21
  • RAYUAN SUAMI MISTERIUS   58. Hamil?

    Alano mengetuk pintu kamar Elrissa beberapa kali. "Rissa Sayang? Aku sudah buat burger untukmu. Ayo keluar dan makan siang denganku," katanya merayu. Tak ada jawaban dari Elrissa. Wanita ini masih tetap duduk di samping jendela kamar, memandangi hujan yang tidak kunjung usai dari kemarin. "Kenapa aku terjebak di rumahku sendiri dengan pria ini." Ia geram. Alano kembali merayu, "Rissa, ayo buka pintunya, aku nggak mau merusak pintumu lagi. Kalau pintumu rusak nanti nggak bisa dipakai lagi— kamu yakin bisa tidur di kamar tanpa pintu? Sementara aku ada disini ...“ Elrissa mendadak takut. Dia teringat sebelumnya pintu ini dirusak paksa oleh Alano. Ini satu-satunya kamar yang bisa dikunci. Kalau sampai dirusak, maka dia takkan bisa tidur nyenyak sementara ada pria itu disini. Alano kembali bicara, ”Aku hanya perlu dua kali mendobrak pintu ini sampai rusak. Kuhitung sampai tiga sekarang ... Satu ...“ "Oke, oke, aku keluar!” teriak Elrissa buru-buru membuka pintu kamarnya.

    Last Updated : 2024-06-21
  • RAYUAN SUAMI MISTERIUS   59. Siapa yang Harus Dipilih?

    Berhari-hari hidup seatap dengan Alano sangat tidak enak, tidak bebas. Elrissa masih takut dengannya, tapi tak bisa apa-apa, pasrah di dalam kamar. Hingga kemudian, dia mendapat pesan dari Daniel, meminta agar bertemu di alamat tertentu. Penasaran dengan topik bahasannya, dia pergi diam-diam dengan berkendara sendiri. Alano diam-diam juga mengikutinya. Tidak mungkin dia tidak tahu kalau kekasihnya itu pergi menemui Daniel. Bangunan yang dituju oleh Elrissa berada di kawasan padat penduduk, dan bertingkat dua, cukup besar. Itu adalah rumah Daniel, ditempati bersama David dan Sarah. Daniel gembira melihat kedatangan Elrissa. Senyumnya merekah kala wanita itu menaiki teras rumah. Elrissa merasa tidak enak, entah karena cuaca akhir-akhir ini buruk atau memang stress. Dia tidak terlalu semangat bertemu Daniel. Tidak ada 'gelora' di dalam hatinya saat menatap wajah pria itu. Apa rasa cintanya sudah hilang? "Rissa, kamu mau datang?“ Daniel mempersilakan masuk. "Ayo masuk!" Tid

    Last Updated : 2024-06-21

Latest chapter

  • RAYUAN SUAMI MISTERIUS   72. Bersama di Malam Ini

    Elrissa dan Alano duduk di kursi yang dipisahkan oleh meja bundar. Di atas meja itu terdapat piring-piring berisi daging, sate dan burger yang semuanya masih hangat. Mereka berdua kompak bersandar santai sembari melihat ke langit dimana sudah ada kembang api yang menyala.Pesta tahun baru sudah dimulai.Alano menuangkan alkohol jenis gin ke gelasnya untuk kesekian kalinya.Elrissa memegangi piring kecil berisi irisan daging. Dia sudah memakan sebagian. Pandangannya masih ke arah samping, ke kekasihnya yang sudah habis dua botol alkohol. “Sayang, kamu terlalu banyak minum itu, sudah jangan lagi.”“Aku masih sadar, kok, nggak apa-apa.” Alano menoleh pada wanita itu sembari tersenyum. Memang benar, kelihatan sekali kalau dia masih belum terlalu terpengaruh alkohol.“Aku takut kamu tipe pengamuk kalau mabuk.”Alano tertawa. “Aku tipe tukang tidur kalau mabuk.""Awas saja kalau ketiduran disini, aku nggak akan membawamu masuk ...""Jangan gitu, dong, nanti kamu kedinginan loh kalau nggak d

  • RAYUAN SUAMI MISTERIUS   71. Cinta Aneh?

    Rumah sewaan Alano adalah bangunan tua pinggir jalan. Rumahnya tidak terlalu besar, tidak bertingkat, tapi setidaknya punya halaman belakang yang cukup luas dan dilindungi oleh pagar yang aman. Itu yang paling penting sekarang.Saat mereka datang, semua sudah dibersih, tetapi areanya masih basah dan lembab. Untungnya, cuaca bagus hari ini, udara lebih hangat dari sebelumnya.Elrissa beristirahat di kamarnya sendirian. Dia diminta untuk tidur saja oleh Alano. Tetapi, wanita itu tidak mungkin bisa beristirahat setelah kejadian di supermarket tadi. Semuanya begitu mengejutkan.Ketika hari sudah mulai gelap, Elrissa keluar dari kamar untuk memeriksa keadaan. Dia penasaran dengan apa yang sudah dilakukan oleh calon suaminya di halaman belakang.Selama berjam-jam, Alano menikmati waktu sendirinya di halaman belakang. Dari mulai menyiapkan alat panggangan untuk pesta BBQ, menaruh meja di sampingnya yang sudah banyak terhidang potongan paprika, udang, daging dan lain-lain.Pencahayaan di hala

  • RAYUAN SUAMI MISTERIUS   70. Rencana Daniel?

    Elrissa tenggelam dalam pemikiran. Tetapi, semua itu buyar akibat wanita misterius tadi tak berhenti berteriak. Dia sempat berteriak, “Nona, jauhi pria itu! Dia monster! Dia bukan manusia! Tolong selamatkan dirimu!” Alano risih mendengarnya. Dia menarik tangan Elrissa, lalu diajak pergi ke rak terjauh agar menghindari kerumunan orang yang penasaran dengan keributan ini. Ketika sudah berada di samping rak minuman beralkohol, Alano berhenti berjalan, lalu mengambil beberapa kaleng alkohol untuk dimasukkan ke dalam troli. Elrissa tersadar. “Sayang, kamu minum alkohol? Kamu bilang nggak minum?” “Nggak apa-apa ‘kan? Ini juga mau tahun baru, sekalian merayakan.” Alano menjawab dengan nada cukup dingin. "Hmm ..." Elrissa tidak suka dengan ini. Alano paham kekhawatiran Elrissa. "Tenang, aku nggak mungkin mabuk. Jangan takut. Lagian di supermarket ini, alkohol yang dijual itu terbatas, nggak ada yang kandungan alkoholnya tinggi, malahan mirip soda biasa." "Oh." Alano kembali m

  • RAYUAN SUAMI MISTERIUS   69. Tuduhan Mencurigakan?

    Seminggu telah berlalu …Alano mengajak Elrissa untuk pergi berlibur di kota kecil, sekaligus menghindari keramaian tahun baru di kota besar.Elrissa tampaknya ingin menghabiskan waktu lebih private bersama Alano. Kehamilannya telah diperiksa dan ternyata sudah jalan lima minggu. Ini cukup mengejutkan karena dia tidak terlalu merasakan gejalanya, kecuali lelah dan suka mengantuk.Sebelum ke rumah yang mereka sewa, terlebih dahulu Alano membelokkan mobilnya masuk ke area supermarket. Halaman parkirnya sudah ramai pengunjung. Tak heran sekarang sudah cukup siang.Supermarket itu bernama Tony’s Market, tempat yang jelas familiar kepada semua warga yang pernah berada di kota ini, termasuk Alano dan Elrissa. Saat kecil, mereka beberapa kali mampir kemari untu berbelanja.Saat keluar dari mobil, Elrissa menatapnya bagian depan supermarket itu. “Sudah berapa tahun ya aku nggak ke sini?”Alano ikut keluar mobil, menikmati udara segar di kota ini. “Aku juga sudah lupa kapan terakhir ke kota in

  • RAYUAN SUAMI MISTERIUS   68. Masa Kecil Bersama Alano?

    Elrissa memeluk Alano begitu sampai di rumah. Dia menangis di pelukan pria itu, menyesali keputusannya untuk pergi sendirian. Hatinya masih terluka dengan kelakuan tersembunyi dari Daniel.Alano mengelus rambutnya. Tidak perlu dijelaskan, dia sudah mengetahui segalanya. "Nggak usah menangis, Sayang, nanti akan aku balas semua sakit hatimu.""Dia ingin melenyapkan anak kita.""Nggak akan. Nggak akan ada orang yang bisa mencelakaimu ataupun anak kita. Tenang saja, ya."Elrissa melepaskan pelukannya, lalu memandangi wajah Alano. Air mata membasahi pipinya. Dia sangat stres karena semua ini.Alano tidak tega melihatnya. Dia memgusap air mata Elrissa dengan jempolnya. "Sudah jangan nangis. Dia nggak akan mengganggu kita lagi.""Iya.""Kamu mau liburan nggak? Kita bisa menyewa villa di kota lain? Kita bisa main ke pantai atau semacamnya."Elrissa menatap Alano dalam-dalam, senang dengan perubahan sikap pria itu. Sekarang, dia merasa sangat aman dan dicintai. Tidak dikekang seperti sebelumny

  • RAYUAN SUAMI MISTERIUS   67. Melarikan Diri

    Daniel baru saja menindih tubuh Sarah di atas ranjang, tapi suara berisik pintu gerbang mengganggunya. Dia langsung bangun, dan menaikkan celananya lagi."Siapa itu, jangan-jangan dia ..." katanya sambil mengancingkan lagi kemeja yang dia pakai.Sarah bangun sembari menutupi dadanya dengan selimut. "Daniel, mau kemana?"Daniel mengacuhkannya, dan berlari keluar kamar, curiga kalau David mengkhianatinya.Dia menggebrak pintu kamar tamu, dan tak melihat ada Elrissa disitu. "Rissa!"Panik, dia keluar rumah, dan berlari ke pintu gerbang. Dari situ, dia bisa melihat wanita itu berlari menyusuri trotoar menuju ke jalan raya yang berjarak dua ratus meter dari rumah ini."ELRIISSSSAAA! MAU KEMANA KAMU!" teriak Daniel mengejarnya.Elrissa kaget, ternyata ucapan David benar, suara berisik dari pintu gerbang menyadarkan Daniel akan kepergiannya.Dia menambah kecepatannya berlari, dan untungnya jarak ke jalan raya tidak terlalu jauh.Sebuah taksi berhasil dia berhentikan, tapi sialnya lari Daniel

  • RAYUAN SUAMI MISTERIUS   66. Kenyataan Pahit

    Elrissa masih tidak sadarkan diri saat ditidurkan di ranjang kamar tamu rumah David.David sampai dibuat tidak bisa berkata-kata dengan tindakan sepupunya. Dia tidak tahu kalau akan sampai seperti penculikan begini.Apakah ini tidak apa-apa? Sekalipun mereka tunangan, tapi ini sudah kelewatan. Dia pergi ke dapur dan mendapati Daniel sedang berciuman dengan Sarah.Muak, dia menarik pundak Daniel hingga mereka berhenti berciuman. "Stop berbuat bejat untuk sementara, ini masalah serius, kenapa kalian membawa masalah di rumahku?"Sarah memilih pergi, dia tidak mau terlibat pertengkaran. David sempat melototinya, kesal sekali.Daniel malah duduk di meja dapur layaknya seorang bos. Dia memainkan cangkir kosong yang dia pegang. "Kamu ganggu saja. Aku mau buat kopi ini.""Jangan keterlaluan, Daniel, bisa-bisanya bermesraan dengan mantan kekasihmu di rumahku?""Memangnya kenapa? Kamu sudah tahu 'kan?""Ini kelewatan.""Ada apa denganmu? Kamu jadi nggak asyik sekarang.""Aku bukannya nggak asy

  • RAYUAN SUAMI MISTERIUS   65. Pria Kasar ini?

    Esok harinya ...Elrissa datang menemui Daniel di kediamannya seorang diri. Dia tidak tahu bagaimana nanti reaksi pria itu. Tetapi, dia harus memutuskan sekarang karena sudah mengandung anak pria lain.Begitu masuk ke dalam rumah, terlihat Daniel sudah bersiap untuk pergi.”Sebaiknya kita langsung pergi dari sini, Sayang, aku nggak mau pria itu mengincar kita lagi, kita akan pergi ke rumah David," katanya."Apa? Nggak, nggak usah, aku ingin bicara denganmu serius.“ Elrissa duduk lebih dahulu di sofa panjang ruang tamu.Daniel duduk di sofa depannya. "Bicara serius? Ada apa?”“Bagaimana tanganmu?" Elrissa ingin basa basi sedikit, agak khawatir dengan kondisi tangan Daniel yang waktu itu dikasari oleh Alano."Sudah membaik.""Syukurlah.""Kamu mau bicara apa?""Begini, aku ingin kita ... mmm ... nggak bisa melanjutkan hubungan ini. Maafkan aku.""Apa? Apa maksudmu!" Daniel meledakkan emosi. Dia jelas sangat marah. Setelah kesengsaraan yang terus dia alami, tentu saja tidak semudah melep

  • RAYUAN SUAMI MISTERIUS   64. Berdamai dengan Alano?

    Elrissa menyendiri di kamar tidur sejak mendapatkan hasil tes kehamilannya. Perasaan tidak enak yang selalu dia rasakan ternyata adalah gejala kehamilan."Bagaimana? Mungkin beberapa minggu lagi kita harus menikah," ucap Alano berdiri di depan Elrissa yang duduk di tepian ranjang.Elrissa menengok ke kalender meja kecil yang ada di atas meja nakas. Disitu terlihat kalau sebentar lagi natal. "Aku nggak mau.""Maksudmu kamu akan tetap hamil dan tanpa status begini?""Aku nggak terima dengan caramu melakukan ini. Aku nggak mau.""Kalau kamu mau punya anak di luar pernikahan, nggak masalah. Aku nggak akan menikahimu.""Iya sudah.""Iya, aku nggak akan menikahimu, jadi kamu dan anak kita nanti akan dijadikan bahan gunjingan orang.""Ini era modern, banyak ibu single parent di luaran sana. Jangan menjadikan ini untuk mengekangku.""Oh hebat kamu, berani ngomong kayak begitu di negara ini?""Aku akan bilang kalau ayah dari anakku sudah mati.""Kamu lebih bodoh dari yang aku kira. Ini namanya

DMCA.com Protection Status