Share

Berani sekali kau!

Jia melangkah keluar dari rumah tua itu dengan anggukan kecil, meninggalkan keheningan yang mendalam di belakangnya. Dia tidak mengatakan sepatah kata pun, dan kakek tua itu hanya membalas dengan senyum bijak yang seolah memahami bahwa beberapa jawaban tidak perlu diutarakan dengan kata-kata.

Saat Jia menutup pintu di belakangnya, sebuah rasa canggung menyelimuti tubuhnya, tapi dia memaksakan senyum tipis yang terasa asing di wajahnya.

Kakek tua itu memperhatikannya dengan tenang dari kejauhan, tatapannya tidak menghakimi, hanya dipenuhi pengertian. Dia tahu Jia tengah melalui badai besar dalam hatinya, tapi dia juga memahami bahwa ada hal-hal yang tidak bisa dipaksakan untuk keluar begitu saja. Ketika Jia mencapai mobilnya, tangan kakek itu terangkat sedikit.

“Jangan sia-siakan hidupmu, Nak,” katanya, suaranya masih terdengar jelas meski jaraknya jauh. “Orang-orang yang telah pergi tak akan pernah kembali. Tapi jika mereka melihatmu terlalu cepat, mereka akan kecewa.”

Kata-kata itu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status