Nyonya Valdez Adalah Ibumu Setelah mempertimbangkan semuanya, Sean meminta pada Nyonya Valdez untuk membahas masalah ini setelah kondisi Lucia membaik. Dia takut kesehatan Lucia terganggu karena terlalu memikirkan hal ini.Sebagai suami dia tahu apa yang terbaik untuk istrinya saat ini, bukan karena tidak senang dengan pertemuan orang tua dan putrinya.Nyonya Valdez dan suaminya pun memaklumi, yang penting mereka ingin membuktikan lagi dengan tes dna agar semuanya jelas.Seperti rencana sebelumnya. Dua hari setelah itu Luisa pun menggelar pernikahannya di hotel milik keluarga Sean.Lalu hari berikutnya Lucia di izinkan pulang, tinggal bayinya saja yang masih harus di rawat di rumah sakit. Dokter mengatakan mereka harus tetap dalam inkubator selama kurang lebih satu bulan. Itupun akan di pastikan bila kondisi mereka telah stabil. Lerina dan Han menunggu di apartemen, mempersiapkan penyambutan untuk menantu mereka.Sean pergi menyelesaikan pembayaran biaya rumah sakit istriny
Tertangkapnya Neve Berita menghilangnya Lucia sudah sampai ke telinga Nyonya Marylin dan seluruh penghuni panti juga keluarga Valdez. Mereka turut resah karenanya.Luisa dan Alex yang sudah menjadwalkan bulan madu memilih untuk menundanya.Melihat kerisauan orang tuanya terhadap wanita yang diduga kembarannya itu, Luisa jadi tidak enak hati untuk pergi."Bu aku rasa lebih baik menunda bulan madu, aku akan menunggu sampai Lucia ditemukan," ucap Luisa. Kini mereka duduk di sofa ruang tamu."Tanyakan pada suamimu, jangan membuat keputusan sendiri." Nyonya Valdez tidak mendukung, tapi tidak juga melarang. Dia mengerti kondisi pengantin baru seperti Alex dan Luisa. "Baginya tidak masalah, yang penting masalah ini selesai, Bu," tutur Luisa yang sudah mendiskusikan ini dengan suaminya. Alex tidak masalah, yang penting berada di dekat Luisa setiap hari sudah lebih dari bulan madu katanya. Nyonya Valdez senang mendengarnya, ia merasa Luisa beruntung mendapat suami yang tepat. Alex se
Aku Akan Melindungimu "Aku sudah menghubungi Ludwig, sebentar lagi dia akan tiba," tutur pria bermarga Carlos itu pada asistennya. Mereka berada di kamar president suite. Di mana Lucia masih terbaring di atas tempat tidurnya dalam keadaan belum membuka matanya setelah di periksa oleh dokter."Tuan, apa tidak sebaiknya kita tunggu Nyonya Valdez dan suaminya. Sembari menunggu gadis ini siuman, eh maaf, dia bukan gadis, kata dokter dia baru saja selesai operasi." Asistennya meralat ucapannya."Kau seperti tidak tahu saja siapa Ludwig, mereka mempercayakan semua padanya termasuk urusan perempuan itu." Tuan Carlos terdiam sesaat, "apa menurutmu wanita itu kembaran Luisa?" tanyanya pada sang asisten. Asisten itu menatap wajah Lucia yang pucat, "Melihat wajahnya aku percaya, Tuan, tapi ada baiknya melakukan tes dna saja dulu." Asistennya memberi usul karena hanya itulah hal yang akurat yang bisa menjawab semuanya. Perlahan mata Lucia terbuka, namun kedua pria dewasa itu masih asyik
Penolakan Lucia Han dan Lerina tiba lebih dulu di rumah sakit, Sean menceritakan apa yang ia lihat tadi. Tentu saja hal itu membuat mereka geram, kini hanya tinggal menunggu kedatangan Keluarga Valdez untuk menyelesaikan masalah yang tidak sederhana ini. Terlihat dua polisi yang dipanggil Sean berdiri di sebelah kiri dan kanan Ludwig. Dalam hati pria itu merutuki kebodohannya yang meninggalkan Lucia di laut tanpa memastikan kematiannya.Beberapa saat kemudian pasangan Valdez pun datang, mereka terkejut melihat keadaan Ludwig yang babak belur, tapi sekaligus senang karena Lucia telah di temukan.Nyonya Valdez mendekat ke ranjang Lucia, namun segera di cegah oleh Sean."Nyonya, sebaiknya anda tidak mendekati istri saya!" kata Sean tanpa ragu.Nyonya Valdez cukup heran, kenapa dia di larang menghampiri Lucia. Kemudian datanglah Tuan Carlos bersama asistennya."Apa yang terjadi, kenapa Ludwig di awasi polisi?" Tuan Carlos cukup heran melihat banyak orang di ruangan wanita yang d
Menjenguk Neve Selain bersama suaminya, Nyonya Valdez ternyata berulang kali mencoba datang untuk menemui Lucia, namun berakhir di tolak hingga membuatnya jatuh sakit.Ia di rawat di rumah sakit dalam keadaan lemah, tiada hari tanpa memikirkan Lucia.Tuan Carlos yang sudah sempat pulang ke Spanyol kini datang lagi menjenguk sang adik.Ia berjanji akan menemui keluarga Han untuk meminta agar Lucia melakukan tes dna. Sedangkan Valdez sibuk mengurusi Ludwig yang ada di penjara.Mereka masih mempercayai pria itu dan menganggap Lucia hanya sedang mengalami baby blues pasca melahirkan sehingga sembarangan menuduh Ludwig yang ingin membunuhnya. Pria itu dinyatakan bebas sebab kurangnya bukti, cctv di ruangan Lucia saat itu lagi-lagi dalam keadaan mati.Ludwig merasa senang, tanpa mereka tahu dia sudah menyusun rencana baru untuk menyingkirkan Lucia.Sesuai janjinya Tuan Carlos datang bertamu ke rumah yang ditinggali oleh leluarga Han saat ini.Dia di sambut baik dan di persilahkan m
Kau Memang Putriku, Lucia! Lerina menyampaikan kedatangan Luisa dan telpon dari Tuan Valdez tadi. Bohong kalau Lucia tidak merasa bersalah, namun ketakutan terhadap Ludwig juga tak bisa dipungkirinya."Mom aku takut," keluhnya. Meski sesungguhnya ia tidak tega mendengar hal yang terjadi pada Nyonya Valdez. Luisa baru saja menghubungi Lerina terkait ibunya yang menggores pergelangan tangannya dengan pisau.Rasa kemanusiaan Lerina yang begitu kuat menggerakkan hatinya agar membujuk menantunya menjenguk wanita yang mengaku sebagai besannya tersebut."Lucia, mommy tahu seperti apa hatimu," kata Lerina menatap Lucia dengan lembut."Bagaimana kalau Tuan Ludwig ada di sana?" Membicarakannya saja Lucia sudah takut."Kami akan menemanimu, Kau bisa putuskan agar mommy menghubungi daddy dan suamimu," usul Lerina. Dia paham ketakutan Lucia dan mereka juga akan berusaha agar selalu ada di sampingnya.Han dan Sean ternyata bertemu dengan Alberto. Pria itu memohon maaf pada Han dan Sean. Di
Luisa Lari! Balon-balon yang di dominasi warna biru tampak menempel di beberapa tempat, termasuk tangga hingga ke ujung, juga di dekat sofa dan di beberapa dinding, di tambah sedikit bunga hingga menambah keindahan ruangan tersebut. Di tengah ruangan itu terdapat karpet yang terhubung ke ayunan si kembar, juga beberapa foto mungil mereka tak lupa di tempelkan di sisi ayunan.Lucia akan di sulap secantik mungkin. Sebagai orang yang sangat berpengalaman, Luisa yang akan mendandani kembarannya itu agar terlihat semakin cantik saat menyambut dua keponakannya.Meski masih ada rasa canggung, keduanya tampak cocok. Mereka berdua sama-sama memiliki hati yang baik. Meski hidup bergelimang harta tak membuat Luisa sombong. Ia bahkan berencana membagi warisannya untuk Lucia nantinya."Lucia, aku tidak bisa mengungkapkan rasa bahagia ini karena menemukanmu," kata Luisa setelah selesai merias wajah kembarannya tersebut.Lucia mengulas senyum menanggapinya. "Maaf untuk hidupmu selama
Nasib Pernikahan Luisa Ludwig di vonis penjara selama dua puluh tahun atas percobaan pembunuhan juga kasus penculikan Lucia dulu.Dia memohon untuk di ampuni dan di keluarkan dari dalam penjara."Valdez, aku mohon keluarkan aku dari sini!" pintanya saat sidang kasusnya baru saja selesai.Valdez hari itu hadir bersama pengacaranya. "Kau tidak malu memintaku untuk mengeluarkanmu, ingat kesalahanmu Lud, hampir dua puluh tahun Kau pisahkan aku dari putriku. Sedangkan aku memperlakukanmu layaknya keluarga, di mana hati nuranimu?" Masih ada emosi di hati Valdez terhadap orang yang pernah sangat dipercayainya itu.Kini dengan mudahnya Ludwig meminta untuk di keluarkan dari penjara. "Val, aku punya alasan untuk itu," sela Ludwig seraya memikirkan alaaannya. "Karena Kau mencintai istriku sampai saat ini bukan?" potong Valdez hingga membuat Ludwig membulatkan matanya.Dia terhenyak mendengar jawaban Valdez, jadi dia tahu tentang perasaannya, "Kau salah, Val," sangkalnya, "It-itu tid