Sepulang sekolah. Kenma tidak langsung kembali ke rumahnya. Ia mampir ke ruangan OSIS mengingat tadi Yoshino memintanya untuk datang menemuinya.
Ia mengetuk pintu ruangan OSIS. Sebenarnya ia tidak ingin terlibat atau bertemu lagi dengan Yoshino dan Cleo. Namun mengingat perintah yang diberikan kepadanya melalui telepon tadi, membuatnya mau tidak mau mengharuskannya untuk menjalin hubungan yang cukup dengan kedua orang itu sehingga ia bisa mendapatkan informasi-informasi yang berguna.Pintu ruangan OSIS terbuka. Pandangan Kenma tertuju pada beberapa orang yang ada di dalam ruangan itu. Sampai pada akhirnya. Matanya bertatapan dengan mata Yoshino yang mempersilahkannya masuk ke dalam ruangan OSIS dengan sebuah senyuman lebar di bibirnya."Aku pikir kamu tidak akan datang," ujar Yoshino sambil menatap dokumen miliknya."Cukup merepotkan untuk orang biasa sepertiku jika harus berurusan dengan Keluarga Pilar. Namun akan lebih merepotkan jika mengabaikan undangan salah satu anggota Keluarga Pilar," ujar Kenma dengan santai."Kamu lebih santai dari yang aku kira. Aku pikir kamu akan bersikap tegang seperti orang pada umumnya. Apakah sikapmu ini terbentuk karena memang kamu sudah terbiasa dengan salah satu anggota keluarga dari Keluarga Pilar?" tanya Cleo sambil menatap secara saksama wajah Kenma."Tidak. Lagipula aku hanya orang biasa," jawab Kenma."Baiklah. Kalau begitu kamu boleh duduk," ujar Cleo mempersilahkan Kenma duduk."Terima kasih," ujar Kenma.Kenma duduk di salah satu kursi kosong yang ada di meja OSIS. Yang duduk di kursi hanyalah dirinya, Yoshino, dan Cleo. Sedangkan tiga anggota OSIS yang lainnya berdiri tegak di pinggir ruangan sambil menatapnya secara saksama."Kamu berhasil masuk ke dalam sekolah ini melalui jalur prestasi. Yang artinya kamu lebih pintar dari para murid-murid seangkatan mu. Apakah kamu ingin menyangkal itu?" tanya Yoshino."Kalau bisa aku ingin menyangkalnya. Namun sepertinya aku tidak memiliki bukti untuk menyangkalnya," balas Kenma sambil sedikit menundukkan kepalanya."Untuk apa kamu bersekolah di sini? Kamu seharusnya tau bahwa sekolah ini adalah sekolah para bangsawan. Dengan masuknya kamu di sini membuat kesenjangan yang ada menjadi lebih terasa dari sebelumnya," tanya Yoshino lagi."Ya. Aku semua itu. Maka dari itu, aku memilih untuk bersekolah di sini. Aku rasa aku memiliki alasan yang cukup untuk bertahan di sekolah ini sampai hari kelulusan," jawab Kenma."Kalau boleh tau, apa alasanmu?" tanya Cleo yang mulai sedikit penasaran."Orang tuaku sudah meninggal sejak aku lahir. Aku dirawat dan dibesarkan oleh sepupu jauhku. Aku tidak bisa tinggal terus bersama mereka dan merepotkan mereka lebih lama lagi. Jadi aku pikir aku harus menggunakan seluruh kemampuanku untuk masuk ke sekolah ini. SMA Arcturus adalah sekolah terpandang. Seluruh murid-muridnya bisa masuk ke dalam perguruan tinggi dengan mudah dan mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang cukup besar jika memang mereka ingin bekerja setelah lulus. Dan aku mengincar kedua itu," jawab Kenma panjang lebar.Yoshino dan Cleo terdiam sebentar. Mereka memang menginginkan jawaban. Namun mereka tidak menyangka bahwa jawabannya yang sebenarnya ternyata lebih menyedihkan dari apa yang mereka pikirkan."Aku telah memeriksa berkas kamu. Tempat asalmu berasal dari daerah pinggiran. Jadi kamu sekarang tinggal di mana?" tanya Yoshino sambil menatap sebuah kertas yang merupakan berkas pendaftaran Kenma."Ada sebuah apartemen kecil di dekat stasiun. Aku menyewa apartemen itu dengan uang pekerjaan paruh waktu yang aku dapatkan saat aku masih berada di tempat asalku," jawab Kenma."Ini hanya kesimpulan semata, apakah kamu berniat untuk bersekolah sambil bekerja paruh waktu juga setelah ini?" tanya Cleo."Aku sudah menanyakan perihal itu pada kepala sekolah. Dan aku mendapatkan izin untuk melakukan itu selama nilaiku tidak menurun," jawab Kenma."Sekali lagi akan aku tekankan. Sekolah ini adalah sekolah para bangsawan. Apakah kamu tau apa tanggapan media saat mengetahui bahwa salah satu murid dari sekolah ini mengambil pekerjaan paruh waktu?" tanya Cleo."Aku rasa itu tidak akan berlaku untuk saya. Karena saya adalah orang biasa," jawab Kenma."Berbeda dengan kalian yang ada di sini. Aku akan mati kelaparan jika aku tidak bekerja. Kalau pun memang diberi pilihan aku juga sebenarnya tidak ingin melakukan ini. Namun kembali lagi, aku adalah orang biasa. Jadi aku harus melakukannya," lanjut Kenma sambil tersenyum lebar.Yoshino tersentuh saat melihat senyuman Kenma. Yoshino tau bahwa senyuman itu bukanlah sebuah senyuman kebahagiaan. Melainkan sebuah senyuman kepalsuan. Senyuman itu muncul untuk menutupi rasa luka yang dirasakan oleh sang pemilik senyum."Kamu bisa pergi. Dan perihal pekerjaan paruh waktumu, jika memang aku memiliki waktu aku akan menanyakan beberapa kenalanku tentang lowongan kosong di toko atau usaha mereka. Aku rasa kamu bisa mendapatkan uang yang lebih banyak di sana," ujar Yoshino sambil menggenggam erat bagian roknya."Terima kasih. Namun aku rasa itu tidak perlu. Aku sudah mendapatkan kerja paruh waktu dengan hasil yang cukup untuk bertahan selama aku di sini," balas Kenma sambil berdiri."Mampirlah ke kantin. Aku akan menghubungi mereka untuk menyiapkan beberapa makanan yang bisa kamu bawa pulang," ujar Cleo."Terima kasih. Kalau begitu aku undur diri," balas Kenma sambil membungkukkan badannya lalu melenggang pergi.Cleo masih menatap kepergian Kenma. Ia ingin menyangkal setiap kata Kenma. Karena menurutnya tidak masuk akal jika memang Kenma bisa membagi waktu antara belajar dan kerja paruh waktunya sehingga ia bisa mendapatkan nilai sempurna di segala mata pelajaran.Namun senyuman Kenma saat tau bahwa Cleo menyuruh orang kantin untuk menyiapkan beberapa makanan membuat Cleo sadar bahwa cerita perihal keadaan ekonomi Kenma adalah kenyataan.Setelah menggunakan setelan jas berwarna hitam, Kenma langsung keluar dari apartemen tempatnya tinggal. Dan tidak lama setelah ia keluar, ada sebuah mobil mewah berwarna putih berhenti tepat di depannya.Kenma langsung masuk begitu saja ke dalam mobil itu. Dan sesampainya di dalam mobil, ia meletakkan sebuah amplop berwarna cokelat yang ia bawa dari apartemennya ke dashboard mobil.Seorang pria paruh baya dengan wajah dan badan yang cukup besar pun langsung menatap ke arah Kenma tidak lama setelah ia melihat anak muda itu menaruh sebuah amplop cokelat di atas dashboard mobilnya."Apa itu data informasi yang diinginkan Nona?" tanya laki-laki paruh baya itu."Iya. Untuk sekarang hanya itu yang bisa aku dapatkan. Tidak seperti Yoshino, Cleo lebih waspada akan keberadaan ku. Jika aku mengambil langkah lebih lagi, pasti Cleo akan menyadarinya," balas Kenma sambil mengenakan dasi miliknya."Hebat juga kamu. Baru masuk ke dalam sana sehari, bisa mendapatkan informasi sebanyak ini.""Itu tidak
Kenma duduk di meja komputer yang letaknya ada di perpustakaan. Ia membuka informasi tentang Keluarga Pilar di tengah-tengah jam istirahatnya. Ia sangat beruntung karena para murid yang lainnya sangat jarang ada di perpustakaan. Jadi ia bisa mencari informasi lebih dalam. Dan kalau pun memang ada seseorang memergokinya, ia mempunyai alasan yang cukup masuk akal.Setelah beberapa beberapa artikel yang ia baca. Artikel terakhir yang membuat Kenma penasaran adalah artikel tentang penggantian keluarga Vermiliion setelah kudeta besar-besaran yang terjadi tujuh belas tahun lalu.Menurut yang artikel yang ia baca. Tidak ada satu orang pun yang tersisa dari keluarga Vermiliion. Seluruh anggota keluarganya meninggal saat itu. Hanya ada beberapa para bawahannya yang tersisa. Sehingga tidak ada satu hal pun yang bisa dipertahankan oleh kekaisaran.Dan setelah itu posisi keluarga Vermiliion digantikan oleh keluarga Cappela.Kehilangan penerus keluarga Vermiliion sangatlah merugikan kekaisaran. Kar
Seperti biasa. Kenma kembali ke kediaman keluarga Akinori untuk memberitahu tentang seluruh informasi yang ia dapat tentang ada di SMA Arcturus.Setelah memberikan informasi, Kenma hanya berdiri sigap di sisi Rias yang masih sibuk berkutat dengan laptop miliknya. Memeriksa beberapa laporan terkait hasil dagang dan pendapatan restoran yang dikelola oleh keluarganya."Apa kamu ada waktu luang di akhir pekan?" tanya Rias dengan matanya yang masih tertuju lurus pada layar laptop."Tidak. Saya rasa saya tidak memiliki jadwal khusus pada hari itu," jawab Kenma."Baiklah. Kalau begitu, ikutlah bersama ku ke kota Vanora. Keluargaku akan membuka hotel dan restoran baru di sana. Anggap saja ini sebagai pekerjaan lembur mu, jadi aku akan membayar dua kali lipat gajimu hari itu.""Apakah tidak masalah? Bagaimana jika identitas saya terekspos oleh media?""Aku akan mengurusnya. Semua orang yang ada di sana adalah orang-orang ku. Dan aku rasa kamu tau tempat-tempat aman untuk mengawasi ku tanpa har
Cleo membaringkan tubuhnya pada kasur empuk miliknya. Ia menatap sebuah dokumen yang baru saja ia dapatkan dari salah satu tangan kanan kepercayaan keluarganya.Dokumen itu adalah dokumen tentang Kenma. Cleo sendiri belum sepenuhnya percaya pada Kenma. Maka dari itu, ia menyuruh orang-orangnya untuk mencari tau lebih dalam tentang siapakah sebenarnya Kenma.Zirius adalah orang kepercayaan keluarga Keiji. Laki-laki paruh baya itu bisa mendapatkan informasi dengan cepat dan akurat dalam hitungan hari. Dan kemampuan bela dirinya terbilang cukup hebat. Maka dari itu, keluarga Keiji memperkerjakan laki-laki paruh baya itu selama lebih dari 10 tahun."Tidak ada yang istimewa. Benar-benar biasa. Apakah kamu yakin dengan semua ini?" tanya Cleo sambil menatap dokumennya."Saya sangat yakin. Saya sudah memastikannya melalui teman sekolah, guru, dan beberapa orang yang dulu mengenalnya saat SMP. Tidak ada satu pun kejanggalan padanya," jawab Zirius."Aku sebenarnya tidak mempermasalahkan perihal
Rias menaiki mimbar saat sudah dipanggil oleh sang pembawa acara. Hari ini, saat ini juga adalah saat yang cukup penting untuknya. Pasalnya saat ini adalah hari pembukaan hotel barunya.Ada banyak sekali wartawan yang datang untuk mengabadikan momen ini. Jadi ia harus bersikap sesempurna mungkin untuk menarik perhatian para wartawan dan para penonton yang akan melihat tayangannya nanti.Rias yang tadinya sedang serius menjawab pertanyaan pembawa acara dan beberapa wartawan langsung kepecah fokusnya saat melihat Cleo masuk ke dalam hotel bersama pelayan keluarganya.Rias tidak tau bahwa laki-laki itu akan datang. Jika seandainya ia tau bahwa laki-laki itu akan datang, maka ia tidak akan membawa Kenma. Karena mau bagaimana pun juga Cleo tidak boleh tau bahwa Kenma ada di bawah kendali keluarganya.Sesekali, Rias melihat ke arah sekitar. Mencari keberadaan Kenma yang seharusnya menjaganya dari jauh. Ia tidak menemukannya di beberapa sudut ruangan. Sampai pada akhirnya, matanya tidak seng
Cleo sedang menyusuri bibir pantai dengan salah satu pelayannya yang memang selalu mengikutinya ke mana pun ia pergi. Ada satu hal yang membuat Cleo kepikiran. Yaitu adalah kehadiran Kenma pada acara pembukaan hotel baru milik keluarga Akinori. Tentu saja itu adalah hal yang aneh menurutnya. Pasalnya Kenma bukanlah berasal dari keluarga bangsawan. Ditambah lagi, itu bukanlah tempat yang seharusnya didatangi oleh Kenma. Membuat Cleo bertanya-tanya, apakah memang Kenma memiliki hubungan rahasia dengan keluarga Akinori. Pertanyaan itu berhenti ia pikirkan saat ia melihat Kenma juga ada di pantai itu. Jarak mereka memang terbilang cukup jauh. Namun Cleo bisa melihat dengan jelas bahwa Kenma di depan sana sedang memotret pemandangan pantai dengan sebuah kamera. Tanpa pikir panjang, Cleo langsung menghampiri laki-laki itu. Kenma sendiri yang menyadari bahwa Cleo mendekat langsung menghentikan aktivitas memotretnya lalu menghadap ke arah Cleo. "Apa yang sedang kamu lakukan di sini?" ta
Ada seorang perempuan dengan wajah yang sangat cantik berjalan mendekat ke arah Kenma. Sedari penampilan dan bentuk tubuhnya yang sangat ideal, perempuan itu terlihat seperti seorang artis atau model.Dan tanpa pikir panjang, Kenma langsung menyadari bahwa perempuan itu adalah Hotaru Cappella.Seorang perempuan yang seharusnya ia hindari."Apakah kamu seorang wartawan? Aku sempat memperhatikan mu tadi di dalam," ujar Hotaru saat sudah berada di dekat Kenma."Bisa dibilang seperti itu," jawab Kenma tanpa memandang ke arah Hotaru."Lantas apa hubunganmu dengan Cleo? Tadi aku melihat Cleo berbincang denganmu. Dia yang menghampiri mu duluan. Dan dia juga yang pergi lebih dulu. Sepertinya tidak mungkin jika di antara kalian tidak ada hubungan pertemanan. Kamu dari keluarga bangsawan mana?" "Sepertinya kamu salah sangka. Aku bukanlah anak dari keluarga bangsawan mana pun. Aku hanyalah orang biasa. Dan perihal Cleo, kami hanya sebatas saling kenal. Kami juga tidak sedekat itu sampai-sampai
Rias sudah kembali ke kediamannya setelah kemarin dua hari ia habiskan di kota Vanora. Rias sedang sarapan sebelum ia berangkat ke kantor untuk mengurus beberapa berkas.Seperti biasa. Ia ditemani oleh Vans. Dan beberapa pengawalnya yang berdiri tegap di pinggir ruangan untuk menjaganya."Bagaimana dengannya kemarin?" tanya Rias pada Vans."Kenma tidak sengaja bertemu dengan Cleo dan Hotaru. Namun Kenma bisa mengatasi. Dia anak yang cukup cerdas. Jadi akan mudah untuknya menciptakan sebuah kebohongan menjadi terasa nyata," jawab Vans."Seharusnya belum waktunya dia bertemu dengan Hotaru. Namun karena sudah terlanjur, ya sudahlah. Untuk selanjutnya, sebisa mungkin kamu jauhkan Hotaru dari Kenma sampai Kenma benar-benar sudah selesai dengan Cleo dan Yoshino.""Baik. Akan saya ingat.""Lalu, apa ada yang menarik terjadi kemarin?""Tidak ada. Kemarin Kenma pulang lebih dulu mengingat hari ini dia akan kembali bersekolah, jadi aku tidak menerima laporan apa pun darinya. Dia hanya menitipka
Penyerahan kekuasaan benar-benar terjadi.Eve menyatakan pengunduran dirinya dari sebagai kaisar. Membuat semua rakyat kekaisaran Arcane bertanya-tanya apakah yang sebenarnya terjadi. Dan sebagian besar rakyat berkumpul di depan istana untuk meminta Eve tidak turun dari tahtanya.Hanya saja sebelum itu, Kenma juga melakukan pengorbanan. Kenma ke istana. Mengambil upacara kebangsawanan. Namun Keluarga Vermiliion tidak akan menjadi bagian dari Keluarga Pilar. Keluarga Vermiliion hanya akan menjadi keluarga bangsawan biasa. Karena ada satu alasan kuat dibalik itu. Yaitu pernikahan.Semuanya sudah terencana. Eve akan menyerahkan tahtanya pada Keluarga Arcadia. Yang di mana keluarga itu memang memiliki ikatan darah dengan Keluarga Arcane.Touya akan maju sebagai seorang kaisar baru. Dan Eve akan bergabung dengan Keluarga Pilar. Dengan Kenma yang akan diangkat sebagai anaknya.Kenma Vermiliion akan menjadi anak angkat Eve Arcadia. Ada banyak sekali pertanyaan terkait kejadian yang tak terd
Kenma terbangun dari tidurnya. Sebelum tidur, Kenma belum makan. Mungkin karena rasa lapar itulah yang membuat Kenma terbangun walau matahari belum muncul.Kenma terkejut, saat ia bangun dari posisi tidurnya, ia melihat ada seorang perempuan yang berbaring di kasur. Menatap ke arahnya. Eve.Kenma tidak tau kapan perempuan itu datang."Mau ke mana?" tanya Eve masih dalam posisi tiduran."Tidak ke mana-mana," jawab Kenma."Kalau begitu, kembali berbaring."Kenma masih diam di posisinya. Menatap ke arah wajah Eve. "Berbaringlah," jawab Eve menepuk pelan bagian kasur yang ada di depannya.Kenma menuruti itu. Entah memang karena hatinya luluh. Atau mungkin karena memang Kenma sedang malas berdebat, mengingat ia baru saja bangun dan kondisinya saat ini masih tengah malam.Kenma berbaring. Menghadap ke arah Eve."Apakah kamu mengirim berkas-berkasmu lagi ke Universitas Flousth?" tanya Eve menatap lekat manik mata Kenma."Ya, aku mengirimnya," jawab Kenma.Kenma ingin melanjutkan S2 di Univ
Eve dan Kenma berkunjung ke salah satu restoran yang cukup terkenal di pusat kota. Yang di mana tentu saja restoran itu sudah dikosongkan dari para pengunjung dan sudah dipastikan tidak ada kamera pengawas atau pun penyadap suara.Tidak ada satu pun dari mereka yang memesan makanan. Yang tersaji di meja depan mereka hanyalah teh hangat. Minuman yang sesuai untuk suasana dingin seperti sekarang.Masih ada sepintas kebingungan di benak Kenma dengan kondisi sekarang. Kenma bingung apakah mereka saat ini berhadapan sebagai Eve Arcane dan Kenma Vermiliion. Atau sebagai ibu dan anak.Kenma sendiri tidak bisa terlalu banyak angkat bicara saat ini. Karena sebelumnya Kenma selalu mengabaikan segala undangan yang dikirimkan oleh Kekaisaran."Bagaimana kabarmu?" tanya Eve angkat bicara."Bagaimana menurutmu?" tanya Kenma balik."Sepertinya kamu baik-baik saja.""Kalau begitu, aku rasa aku baik-baik saja."Dari segala laporan Jin terkait kesehatan Kenma, semuanya benar-benar baik-baik saja. Selam
Sekitar tiga tahun Eve berpisah dengan Kenma. Ya, pada akhirnya Eve tidak bisa menahan Kenma. Anaknya itu pergi ke Kerajaan Smetanova untuk berkuliah.Eve menerima laporan terkait anaknya itu dari Inato dan Jin yang memang sudah ia tugaskan untuk berada di sisi Kenma dan laporkan segala kegiatan Kenma padanya.Eve hanya bisa menatap foto dari laki-laki itu. Tanpa bisa mendengar suaranya.Membuat Eve harus kembali menahan rasa rindu yang dulu pernah ada.Hari ini adalah hari pertama salju turun. Ada dua kabar bahagia yang Eve terima saat matahari baru saja muncul. Yang pertama adalah Kenma telah lulus dengan nilai sempurna. Dan yang kedua adalah Kenma kembali ke kekaisaran hari ini.Namun Eve tidak tau tentang kelanjutan kapan Kenma akan datang atau kapan di bandara mana Kenma akan muncul. Karena tiba-tiba saja segala koneksinya dengan Jin terputus. Eve tidak bisa menghubungi Jin atau pun Inato. Bahkan Keluarga Nanami yang lainnya pun juga tidak mendapatkan kabar sedikit pun dari kedua
Tujuh tahun setelahnya.Kenma dan Yoshino telah menyelesaikan kuliahnya. Kenma mendapatkan gelar sarjana miliknya di Universitas Flousth. Sedangkan gelar magister lalu dokter di Universitas Sky bersama Yoshino.Benar. Kenma kembali ke Kekaisaran Arcane.Kembali untuk melanjutkan dan menyelesaikan seluruh hal yang pernah ia tinggalkan.Kenma tidak kembali ke Keluarga Pilar sebagai Keluarga Vermiliion. Melainkan sebagai Keluarga Arcadia.Kenma menikah dengan Yoshino. Pernikahan yang sangat mewah dan megah. Semua artis, penyanyi, dan pembawa acara ternama hadir hari itu untuk memeriahkan pernikahan mereka.Pernikahan mereka dilangsungkan lima tahun lalu. Yang artinya itu sudah sangat lama. Dalam kehidupan Yoshino, pernikahan itu memanglah hal yang membahagiakan. Yoshino sudah menunggu itu sangat lama sekali. Bisa bersama dengan Kenma sebagai sepasang suami istri adalah impiannya. Namun Yoshino tidak menyangka bahwa bukanlah itu kebahagiaan terbesarnya. Ada kebahagiaan yang sangat besar
Yoshino dan Kenma berada di ruangan theater yang sudah mereka sewa. Tidak ada film atau musik yang ditampilkan. Ruangan itu benar-benar kosong. Dengan beberapa bagian lampu penerang yang sudah dimatikan.CCTV sudah dimatikan. Dan penjagaan ketat dari Jin serta Inato yang sudah berdiri di depan pintu masuk. Membuat mereka benar-benar memiliki waktu berdua kali ini.Mereka mendapatkan izin dari pihak kampus. Cukup sulit untuk mengajukan perizinan. Namun karena Kenma memiliki jabatan dan hari yang mereka pilih adalah hari minggu, maka pihak kampus memberikan sedikit keringanan. Dengan syarat, mereka harus kembali ke wilayah kampus sebelum matahari terbenam."Apa yang sebenarnya membuatmu melangkah sejauh ini?" tanya Kenma dengan tatapan tertuju pada layar besar yang ada di depan."Bukankah sudah jelas?" tanya Yoshino balik."Apakah kamu tidak membenciku?""Untuk?""Segalanya. Aku meninggalkanmu. Membiarkan perjodohan kita menggantung begitu saja. Dan tidak pernah bertukar kabar saat suda
Yoshino diundang oleh Alice untuk minum teh hangat di kamar Alice. Dan sesuai dugaan Alice, Yoshino datang.Alice menyiapkan beberapa keping kue kering dan dua teh hangat untuk dirinya dan Yoshino. Ditemani dengan sebuah lilin di tengah-tengah meja. Dan mereka bisa melihat pemandangan langit malam dari jendela kamar Alice."Sepertinya kesalahpahaman sudah selesai. Dan juga bukankah tidak pantas seorang bangsawan dari keluarga ternama seperti kita bertengkar hanya karena seorang laki-laki?" tanya Alice mengangkat cangkir kecil miliknya.Yoshino tidak pernah menghiraukan tentang hubungan Alice dan Kenma. Karena selama ini, yang terdengar di telinga Yoshino tentang kedua orang itu adalah persaingan kedua orang itu dalam hal akademik. Namun setelah melihat lebih dekat, Yoshino melihat ada sebuah kedekatan yang Yoshino ragu bisa masuk ke celah itu."Aku penasaran, bagaimana bisa kamu mengenal Kenma?" tanya Yoshino."Aku bertemu dengannya pertama kali di kompetisi cerdas cermat tingkat inte
Kenma dan Yoshino berada di ruangan Ekskutif Mahasiswa Universitas Flousth. Ruangan yang selalu ramai dengan para eksekutif mahasiswa yang selalu mengerjakan tugas, kini sepi. Hanya aada mereka berdua di sana. Yang sudah jelas, Kenma lah orang yang pertama kali mengajak Yoshino untuk bertemu di ruangan itu dan mengobrol sebentar sebelum Yoshino kembali ke asrama perempuan dan istirahat.Mereka duduk berhadapan. Terpisahkan oleh sebuah meja kayu yang di atasnya ada sebuah cake dan teh hangat.Sudah hampir satu tahun setengah mereka tidak bertemu. Dan ada banyak sekali perubahan di antara mereka. Secara penampilan wajah, Kenma berubah secara signifikan. Laki-laki itu terlihat lebih tampan dan wajahnya benar-benar terlihat bersih.Sedangkan Yoshino terlihat sangat cantik dengan rambut pendeknya yang tidak lebih dari bahunya."Apakah ada yang kamu butuhkan di dalam kopermu?" tanya Kenma.Koper Yoshino dan seluruh mahasiswa pertukaran masih ditahan sementara oleh pihak universitas. Dan ti
Yoshino tidak lulus pada ujian seleksi Universitas Flousth. Membuat Yoshino harus berkuliah di Universitas Sky bersama para pewaris lainnya.Namun entah memang keberuntungan atau ada Eve menggunakan kekuasaannya sebagai kaisar, Universitas Flousth dan Universitas Sky melakukan kesepakatan untuk melakukan pertukaran mahasiswa.Yoshino dan para pewaris lainnya menjadi mahasiswa terpilih yang akan dikirim ke Kerajaan Smetanova untuk berkuliah di Universitas Flousth.Dan sekarang mereka sudah menginjakkan kaki di Universitas Flousth. Mengikuti segala acara penyambutan yang diadakan oleh pihak Universitas Flousth. Hanya saja, Yoshino sama sekali tidak melihat keberadaan Kenma. Padahal secara berita yang tersebar, Kenma menduduki posisi Presiden Mahasiswa. Yang seharusnya laki-laki itu datang dan menemui rombongan Yoshino semenjak mereka pertama kali menginjakkan kaki di Universitas Flousth.Sampai pada akhir acara di mana Yoshino berserta rombongannya di bawa ke Ruangan Ekskutif Mahasiswa