" Kamu pikir, bisa membunuh ku dengan benda kecil itu? " ucap Agri Brata, menatap pisau kecil di tangannya, menggenggam erat benda itu hingga hancur lebur layaknya butiran debu, lalu meniupnya ke udara.
Pria itu menyeringai, berjalan ke arah Dewi Ayu, tanpa aba-aba tangannya menarik rambut wanita itu hingga kepalanya mendongkak, di sampingnya sang Prabu berdiam diri, membiarkan istrinya di perlakukan kasar oleh Agri Brata. Tak ada raut apa pun yang tergambar di wajahnya, membuat siapa pun yang melihatnya menjadi kesal di buatnya, termasuk Juan sendiri yang merasa tak terima ibunya di perlakukan seperti itu.
Kedua tangannya mengepal dengan sangat erat, perasaan marah, kesal, kecewa, benci menjadi satu, tat kala melihat Sang ayah yang hanya berdiam diri saja layaknya sebuah patung.
Tubuhnya gemetar menahan amarah yang menusuk dadanya, rasanya kakinya ingin berlari secepat mungkin dan memukul wajah m
Di saat kekuatan Gentala yang terus berkurang, tapi dirinya masih belum menemukan cara untuk menangani Agri Brata, sedangkan Juan, muridnya terlihat begitu kesulitan mengimbangi kekuatan adiknya.Pertarungan kakak adik itu terlihat sangat sengit, terutama pertempuran Widura yang melawan Hadiyata.Dung! Dung! Trak! Trak! Dung!Terdengar tabuhan genderang perang dari kejauhan. Kedua sudut bibir Gentala terangkat ke atas, seketika ia merasa bahwa kekuatan di dalam tubuhnya menjadi bertambah begitu banyak, ia pun kembali bangkit dan menyerang Agri Brata.Kali ini serangannya berhasil mengenai musuh wajah Agri Brata , meski hanya sebuah goresan di pipi, setidaknya serangan Gentala mendapat kemajuan. Ia pun menjadi sangat bersemangat.Menyadari bahwa Gentala berhasil melukai wajahnya, Agri Brata pun menjadi murka, ia pun berteriak dengan suara lantang, teriakannya begitu memekakkan semua telinga, termasuk Juan da
Selama ini Gentala selalu menganggap bahwa gadis itu adalah wanita yang baik dan juga pendiam, kebaikan dan kelembutannya membuatnya merasa bersalah karena tak bisa membalas cintanya.Setelah penolakan itu, ia pun bertekad untuk mencarikan pria yang pantas untuk berdiri di sampingnya, yang mampu menjaga dan membahagiakan nya.Akan tetapi, dirinya tak pernah menyangka bahwa gadis yang selama ini ia anggap sebagai perempuan yang patut di jaga, malah menusuknya dari belakang." Kenapa? " tanya Gentala dengan suara lirih.Tanpa memberinya jawaban, tangan Rengganis mencabut pisau di tubuh Gentala, menyeretnya ke tempat, di mana Dewi Ayu beserta Gusti Prabu Maheswara berada." Salam Gusti, saya Kirana telah menyelesaikan tugas dengan benar. " ucap Andara seraya berlutut di depan Gusti Prabu Maheswara.Tangan Gentala menekan kuat luka di tubuhnya, matanya mendelik tajam pada Andara." Apa anda Tuan Gentala? " tanya De
Dewi Ayu terdiam merenungi perkataan dari Gentala, " Baiklah akan aku putuskan untuk pergi dan menghentikannya. " putusnya." Anda yakin? Sangat sulit untuk menenangkan nya sekarang. Bahkan aku sendiri belum tentu bisa. "" Saya tahu, " ucapnya, " sebelum pergi, boleh kah saya berkata jujur pada mu tuan Gentala? " netra nya menatap lekat pada wajah Gentala yang semakin memucat.Gentala pun menganggukkan kepalanya sebagai jawaban." Silahkan. "" Sebenarnya beberapa hari kebelakang, saya sempat menghindari putra ku sendiri, karena perasaan takut padanya, sebab, sejak ia terlahir kedua, untuk pertama kalinya, dia seperti seseorang yang menyeramkan, bahkan menatap matanya saja saya tak berani, untuk itu saya sering mencari alasan agar tidak berbicara dengannya. " ungkapnya.Kepalanya menunduk, tanpa sadar dirinya telah menitikkan air matanya seraya menggigit bibir bawahnya. " Meski begitu, putraku tak pernah bertanya atau
Tanpa menunggu lama lagi Dewi Ayu pun menghampiri putranya melawannya dengan sekuat tenaga, " Juan, sadarlah, ini ibunda sayang, " kata Dewi Ayu yang mencoba menyadarkan putranya. namun karena perbedaan kekuatannya yang begitu besar membuatnya tak bisa mengimbangi kekuatan putranya sendiri, tubuhnya beberapa kali terhempas ke tanah, ia bahkan memuntahkan darah dari mulutnya.Dari kejauhan, Yodha Wisesa yang melihat putrinya memuntahkan darah, ingin sekali mendatangi putrinya, namun karena jumlah pasukan yang di milikinya lebih sedikit dari dari pada pasukan kerajaan Nemu, membuatnya kesulitan untuk menolong putri bahkan cucunya.Setelah menghempaskan tubuh ibunya beberapa kali, Juan pun kembali menyerang Agri Brata dengan brutal.Seperti yang di katakan Gentala, sangat sulit membuat putranya kembali tersadar.Kendati begitu Dewi Ayu tak akan menyerah begitu saja, ia rela memberikan nyawanya, jika itu bisa membuat putranya kembali seperti semula."
" Kenapa? Apa ada yang salah? " Nura berbalik dengan raut wajah yang terlihat tak bersalah.Dewi Ayu tergugu, dirinya masih tidak menyangka bahwa pria yang selalu di sampingnya adalah seorang wanita, tak heran jika dia tak pernah menaruh hati terhadapnya." Tidak, hanya saja aku tak pernah menyangka kalau kamu adalah seorang wanita. "" Maaf aku tak bermaksud, hanya saja aku tak boleh mengungkap identitas asli ku, sebab aku tak ingin Agri Brata menemukan ku. " ungkapnya.Setelah perang berakhir, dengan Raden Brama Wijaya sebagai pemenangnya, serta mengubah nama kerjaan itu dengan Kerajaan Nemu, semua orang termasuk Nura dan Agri Brata bersorak bahagiaNamun kebahagiaan itu tak berlangsung lama ketika mereka berdua mendengar kabar menghilangnya Ayah angkat beserta kakak angkat mereka, Keduanya menggelengkan kepalanya dengan keras, tak percaya akan berita yang&nbs
Biasanya, tak peduli, jika wanita itu sudah memiliki anak atau belum, selama wanita itu memiliki kelahiran Shio Naga, tanpa berpikir panjang, Nura akan membunuhnya.Namun, untuk pertama kalinya, Nura merasa enggan untuk membunuh seorang wanita di depan nya, walau pun wanita tersebut memiliki tanda yang di cari oleh Agri Brata, entah kenapa hatinya berkata untuk membiarkannya hidup.Sudah seratus tahun kerajaan Nemu itu berdiri dengan kejayaan yang di milikinya, tapi, untuk pertama kalinya kerajaan itu mulai kehilangan kejayaan.Meski tak ada hubungannya, Nura meminta Sang Raja untuk menikahi seorang wanita dengan Shio Naga itu, agar kerajaannya bisa kembali makmur.Tentunya Gusti Prabu Maheswara tak langsung mempercayainya, oleh karena itu, Nura pun menggunakan kekuatannya untuk mendatangkan hujan, membantu menyuburkan tanah tandus milik para penduduk.Melihat hujan untuk pertama kalinya dalam tiga tahun terakhir, membuat para pen
Satu pekan telah berlalu, namun Nura belum bisa membuka segel di dalam buku itu sudah banyak cara yang ia gunakan untuk membuka segel itu, tapi semua usahanya sia-sia.Karena kesal tak bisa membuka segel tersebut, ia pun memutuskan memutuskan untuk kembali ke desa itu, Ia pun membuat kloningan dirinya agar Gusti Prabu Maheswara tidak mencarinya.Sesampainya di sana, setiap harinya, ia akan memperhatikan gerak gerik dari pasangan ibu dan anak itu.Hingga suatu hari, ia menyadari teman dari wanita itu sedang berkhianat.Tak ingin melewatkan kesempatan, Nura pun merubah bentuknya menjadi sesosok pria, membantu wanita itu dan menjadikan dirinya sebagai pahlawan.Dan benar saja, sejak kejadian itu, wanita itu menganggapnya sebagai pahlawan, bahkan dia mau menerimanya sebagai anggota keluarga.Dengan begini, ia bisa leluasa memperhatikan setiap gerak gerik wanita itu, serta memperhatikan pertumbuhan dari bocah lelaki itu.
Setelah mengetahui bahwa segel di buku itu telah terlepas dari segelnya, Nura pun semakin memperhatikan Juan, ternyata dugaannya tidak salah.Sejak saat itu dia mengikutinya kemana pun ia pergi, memantau semua perkembangannya. Bahkan melindunginya diam-diam.Air matanya mengalir dari kelopak matanya ketika pertama kali ia melihat sosok Gentala, meski pun ia hanya bisa melihatnya dari kejauhan, sebab ia tak ingin siapa pun menyadari akan kehadirannya.Meski begitu, ada satu hal yang ia sesali sampai sekarang, yaitu membiarkan Agri Brata meracuni Gentala, sungguh ia tak menduga bahwa pria itu akan nekad memberikan racun pada kakak angkatnya.Setibanya di Istana, ia tak hentinya menyiksa Agri Brata dengan mencambuk tubuhnya yang masih terluka.Bahkan sampai sekarang, Agri Brata sama sekali tidak mengenalinya, dia begitu polos dan mudah percaya dengan perkataan orang lain.Saat ia menjanjikan akan membangkitkan kembali Nayaka Gantari yang sebena
Tidak terasa, akhirnya aku bisa namatin ini buku, padahal sebelumnya aku bingung mau menamatkan buku ini bagaimana? Terlebih lagi karena kesehatan aku yang kemarin-kemarin sempat drop yang mengharuskan istirahat full. Buat kalian yang sudah setia baca cerita ini dari awal hingga akhir, terima kasih karena sudah mau mampir ke cerita aku yang notabenya masih acak-acakan baik itu dari segi penulisan, alur cerita dan masih banyak lagi kekurangannya, sungguh aku sangat, sangat berterima kasih pada kalian. Di lain cerita, aku akan berusaha sebaik mungkin untuk memperbaiki kekurangan yang terdapat di buku ini. Semoga kalian bisa sabar menunggu cerita baru ku. see you next time ^3^ <3 <3 Love you.
Perburuan malam itu membuat setidaknya beban yang berada di pundak Juan terangkat sedikit. Ia menatap sebuah batu giok yang merupakan milik dari Gentala, tangannya menggenggam batu itu lalu membawanya ke dadanya, berharap gurunya yang sudah di alam sana bisa merasakan kerinduannya.Juan tak pernah menyangka bahwa dirinya yang dulunya selalu di hina dan di kucilkan kini berbalik menjadi sosok yang disegani dan di hormati bahkan di takuti oleh banyak kalangan karena kekuatannya yang sudah melegenda.Dirinya tak pernah menyangka bahwa pertemuannya dengan Gentala akan merubah nasib sepenuhnya, tak pernah terpikirkan olehnya bahwa dirinya akan menjadi seorang Raja.Keesokkan paginya, Juan pun meminta kepada semua mahapatih untuk berkumpul di aula rapat. Sebab ada hal yang ingin dia katakan.Tentunya setelah mendengar titah tersebut para Mahapatih pun berbondong-bondong menuju aula untuk menghadiri rapat.Setibanya di sana, semua mahapatih ya
Di temani oleh Dewi Ayu dan juga Sekar, kini adalah kali pertama Juan mengunjungi pemakaman gurunya, meski masih terasa berat, namun kini dia sudah baik-baik saja, ia pun meletakkan beberapa dupa serta satu kendi berisi air keras. Menangkupkan kedua tangannya lalu mulai berdo'aSetelah selesai mengirim do'a dan mengutarakan perasaannya, Juan berserta ibunya, memilih untuk kembali ke istana, namun di tengah perjalanan dirinya bertemu dengan Rengganis yang baru pulang dari ekspedisinya.Wanita itu memberi salam, lalu berjalan bersama-sama serta berbagi cerita tentang ekspedisinya membantu Sang ayah memusnahkan para bandit yang selalu meresahkan para warga.Meski tak selalu bisa berada di sisi Juan terus menerus, namun Rengganis sebisa mungkin menyempatkan waktu untuk menemui Juan tentunya ia selalu pulang tanpa tangan kosong.Kendati begitu, Rengganis tak pernah tahu tentang perasaan Juan terhadapnya, apakah dia menganggapnya sebagai teman saja? Atau pria i
Perkataan Rengganis membuat Juan tersadar, apa yang dilakukannya selama ini tak akan membuat gurunya kembali ke sisi nya.Ia pun menarik Rengganis ke dalam dekapannya, membuat wanita itu terlonjak kaget akan tindakan yang di lakukan oleh Juan." Maaf. " Kata itu terlontar begitu saja dari mulut Juan, tangannya semakin erat mendekap tubuh wanita itu.Tangan Rengganis yang berniat membalas pelukan itu tiba-tiba berhenti ketika ibu Juan, Dewi Ayu datang bersama Sekar." Ekhem! Maaf ibunda mengganggu kalian. "Rengganis yang terkejut pun langsung bangkit dari posisi ambigunya, ia berdiri seraya merapihkan diri. " Sama sekali tidak bibi. " ujarnya.Seketika suasana di dalam sana berubah menjadi canggung. Semua orang yang berada di dalam sana terdiam, menambah suasana semakin canggung." A-ah kebetulan, Ibunda baru saja memasak wajik kesukaan mu. Apa kamu ingin memakannya putraku? " kata Dewi Ayu memecah kecanggungan di antara mereka.
Beberapa bulan setelah peperangan itu, kerajaan Nemu pun mulai menemukan kembali cahayanya.Namun selama itu kursi tahta itu masih kosong, Sebab Juan menolak untuk mengisinya. Karena mereka tak mungkin memaksa Jaraka yang mentalnya masih hancur. Tapi hanya tinggal Juan saja yang memiliki darah dari Raden Brama Wijaya.Meski sudah di bujuk oleh teman-temannya. Bahkan oleh ibunya sendiri, Juan tetap berkata tidak.Hingga suatu ketika, Gentala memintanya sembari berkata bahwa dirinya ingin melihatnya menjadi seorang raja di sisa akhir hidupnya.Karena gurunya sudah berkata seperti itu, Juan pun mau tak mau harus mengisi kursi itu, dengan syarat bahwa gurunya tak boleh jauh dari dirinya.Gentala pun memutar bola matanya malas.Sungguh merepotkan!" Terserah pada mu saja. Sekalian saja kamu pasangkan tali kekang di leher ku, dan jadikan aku binatang piaraan mu! Kau pikir aku ini Widura! Yang selalu mengikuti mu kemana pun
Setelah berhasil memenangkan peperangan tersebut, Juan maupun Gentala dan Juga Nura sama sama kehabisan tenaga. Ketiganya langsung tak sadarkan diri. Beruntung posisi mereka tak jauh dari Rengganis dan lainnya.Mereka pun berbondong-bondong menghampiri ketiganya.Meski Rengganis dan Ling ling sempat berebut siapa yang akan membawa tubuh Juan? Tapi pada akhirnya Yodha Wisesa lah yang membawanya selaku kakeknya.Sesampainya di camp militer, Ayu Dewi pun langsung memburu tubuh putranya dan langsung memberinya pertolongan pertama.Walau terbilang sangat terlambat, namun ayah Rengganis sebisa mungkin membantu, karena sebelumnya ia terkurung di rumahnya sendiri dan tak bisa melepaskan diri.Alhasil, ia tak membantu sama sekali saat perang berlangsung. Demi menebus dosanya, ia bekerja dua kali lipat di banding yang lain, seperti menyediakan makanan, obat-obatan, dan perlengkapan lainnya.Saat tahu Ranu adalah Nura yang merupakan seorang
Setelah berkali-kali bertukar kekuatan dengan Agri Brata, lambat laun Juan pun mulai merasa bahwa seluruh tubuhnya sudah tak bisa menahan rasa sakit lagi. bahkan ia merasa bahwa seluruh tulang di badannya seperti sedang diremukkan secara perlahan, sehingga menimbulkan sensasi rasa sakit yang amat luar biasa.Akan tetapi, dia tak bisa menyerah begitu saja dan melewatkan kesempatan langka, sebab ia menyadari bahwa Agri Brata yang merupakan makhluk setengah abadi itu mulai kehilangan kekuatannya. Membuat Juan tak bisa mundur.Tapi sayangnya kedua kakinya sudah tak bisa di gerakkan lagi, bahkan untuk menopang tubuhnya saja sudah sangat sulit, apalagi mengeluarkan kekuatan untuk menyerang." Ayo gerakkan tubuhmu, hanya perlu satu serangan lagi untuk menunju kemenangan. " gumam Juan pada diri sendiri yang tengah berusaha bangkit seraya mengumpulkan tenga.Akan tetapi, seberapa keras ia memaksa tubuhnya untuk berge
Entah siapa yang harus ia salahkan? Apakah ramalan itu? Ataukah karena hasutan istrinya? Maheswara termangu. Hingga sebuah hantaman besar menyadarkannya dari lamunannya.Bledum!! Tubuhnya menghantam sebuah tembok hingga hancur menjadi kepingan yang kecil, dari mulutnya ia memuntahkan banyak kental.Ia terkekeh menerima hantaman tersebut, berkat hantaman itu ia pun menyadari bahwa semua itu karena ambisinya yang terlalu tinggi yang kemudian membutakannya, dirinya bahkan rela mengirimkan ke tujuh saudaranya ke nirwana.Bahkan, ibunya pun ikut menyusul, tak lama setelah ia mengatakan bahwa dia akan menjadi raja.Mungkin ibunya sengaja pergi, agar dirinya tak melihat kehancuran kerajaan di tangan putra sulungnya.Setelah berhasil menduduki tahta, ia mengusir semua selir ayahnya, mengembalikan mereka ke tempat asal mereka. Dan menyisakan mayat ibunya yang sengaja ia awetkan. Supaya dia bisa mendengar dan merasakan bagaimana ia memakmurkan ke
Sejak kepergian Wuyang dan juga Burdana, membuat suasana istana menjadi tak terkendali, banyak pertumpahan terjadi di mana-mana, di mana ketiga putra mendiang raja saling membunuh antar sama lain. Karena mereka percaya bahwa salah satu diantara mereka merupakan penyebab semua ini.Selang beberapa hari , kekuatan Jayara dan Mandana menghilang secara bersamaan. Kecuali Jaraka.Mengetahui hal tersebut, kedua saudara itu bekerja sama untuk membunuh Jaraka, sehingga melupakan bahwa diantara mereka masih ada Maheswara.Di sisi lain Maheswara terduduk manis di dalam kediamannya, menyesap teh panas yang telah di sajikan oleh sang istri seraya menatap permukaan danau yang begitu damai nan tenang.Sejak pembantaian keluarga Burdana yang ia lakukan secara diam-diam, serta mengusir keluarga Wuyang, yang kemudian ia bantai di tengah-tengah perjalanan, meski awalnya sulit.Namun karena ia menyuntikkan racun bunga hitam pada adiknya itu, membuat