Beranda / Romansa / Playdate / Apa Maumu?

Share

Apa Maumu?

Penulis: nura0484
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Ly, kamu kesini?”

Lily mengangkat tangannya agar Fatur menghentikan langkah untuk mendekatinya, melihat reaksi Lily segera Fatur berhenti dengan mengikuti dalam diam sampai Lily duduk di sofa.

“Kamu yang melakukannya?” Fatur mengerutkan keningnya “Gosip.”

“Kamu nuduh aku?”

“Kamu nggak lupa siapa di belakangku, kan?”

Fatur menelan saliva kasar, semua itu bisa terlihat dengan sangat jelas. Tidak mau terjebak dengan segala rayuannya dan Lily hanya bisa menahan diri dari pria yang pernah mengisi hari-harinya.

“Kamu kenal sama wanita itu?”

“Nggak, sama sekali!”

“Lalu bagaimana kamu tega kasih informasi ke wartawan?” Lily memberikan tatapan kecewa pada Fatur “Apa salahku? Kamu bahkan kemarin menjebak aku dengan melakukan hal gila disini! Aku bahkan nggak menghalangi kamu menikah, sekarang ketika kamu cerai aku yang salah dan dianggap pelakor! Kamu nggak lupa tamparan istrimu ke aku, kan? Masih kuran
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Playdate   Hanya Tanya

    “Mulai rekaman?” “Ya,” jawab Lily sambil melepaskan penyatuan mereka.Gema menarik Lily kedalam pelukan yang langsung disambut dengan masuk kedalamnya, permasalahan dengan berita-berita telah selesai. Lily tidak tahu banyak yang dilakukan Leo dan agency, sama yang mereka tidak tahu apa yang sudah Lily lakukan. Hal gila, bahkan bisa dikatakan sangat gila yang harusnya tidak dilakukan.“Memang sudah nggak ada beritanya?” tanya Gema yang dijawab dengan mengangkat bahu “Aku penasaran apa yang dilakukan agency kamu sampai berita hilang.”“Apa kamu nggak ketemu Salsa?” tanya Lily sedikit penasaran.“Aku nggak ada waktu, Ly. Waktu aku tanya Hilman dan Dian, mama juga nggak pernah ketemu dia dan dia nggak datang ke rumah. Kamu tahu sesuatu tentang dia?” Gema menatap penasaran.“Aku cuman penasaran kenapa dia juga tiba-tiba menghilang.”Gema mengangguk setuju “Dia wanita yang harus tercapai semuanya, agak aneh kala

  • Playdate   Kejutan?

    “Salsa hamil?” Gema menatap tidak percaya dengan berita yang Mona berikan, mereka berbicara dan menghabiskan waktu setelah selesai latihan. Mulutnya masih terbuka mencoba mengingat kejadian yang membuat Lily semakin bergairah dan seksi.“Harusnya dia njebak aku agar tanggung jawab bukan memasukkan obat ke minuman Lily,” ucap Gema setelah sadar dengan keterkejutannya.“Niat dia buat mama Lily jatuh, kalau nama Lily jelek pastinya restu mama ke Lily hilang. Dia bisa mendekati kamu, kalian menikah.” Mona menjawab sambil menikmati makanannya.Gema menganggukkan kepalanya setuju “Memang benar pendapat kamu, tapi masa dia setega itu? Aku harusnya bilang makasih sama dia, aku bisa melihat sisi liar Lily.” Mona melemparkan tissue kearah Gema yang tertawa keras “Cowok pikirannya nggak jauh dari begituan.”“Suami kamu juga,” elak Gema yang membuat Mona terdiam “Lalu bagaimana dia sekarang? Kamu tahu darimana?”“Aku

  • Playdate   Undangan Calon Mertua

    “Kalian datang juga.”Gema bingung melihat interaksi mamanya pada Lily, begitu juga sebaliknya. Pertemuan terakhir dengan mamanya masih tetap ngotot dirinya bersama dengan Salsa, menyalahkan Lily dengan kehidupannya yang sebagai public figure.“Kang, nggak mau meluk mama?” Gema menatap mamanya yang merentangkan kedua tangannya, melihat itu semakin memberikan tatapan penuh selidik, melihat sekitar tidak ada sesuatu yang mencurigakan sama sekali. Mendatangi mamanya dengan memeluknya erat, melepaskan pelukan berganti dengan mencium punggung tangannya.“Mana papa sama yang lain?” tanya Gema setelah dibawa masuk semakin dalam rumahnya.“Bentar lagi datang, mama masak makanan kesukaan kamu.”“Mama nggak lagi merencanakan sesuatu, kan?” Gema memicingkan matanya menatap penuh selidik kearah mamanya.“Kamu itu mikir negatif mulu sama mama,” ucap Fiona memukul lengan Gema pelan “Ly, makannya nunggu papa sama adik-ad

  • Playdate   Menantang Bahaya

    “Nggak kangen?” Gema tersenyum mendengar pertanyaan Mona, tentu saja kangen tapi kondisi tidak memungkinkan. Pertemuan mereka terakhir pada saat di rumah orang tuanya, Gema sempat mengantarkan ke agency dan setelah itu mereka langsung sama-sama sibuk. Komunikasi mereka hanya menggunakan ponsel, pesan berupa chat lebih sering dibandingkan panggilan suara atau video. Lily sibuk dengan albumnya dan Gema sendiri sibuk dengan pekerjaan sebagai pemadam kebakaran, beberapa latihan yang mereka jalani akan dilombakan dan membuat mereka harus ke pusat untuk melaksanakan lomba. Selain itu adanya panggilan dari masyarakat yang mengalami kejadian tidak enak, tempat yang mereka hubungi adalah pemadam kebakaran. “Malah melamun,” omel Mona saat melihat Gema hanya diam. . “Pertanyaan nggak mutu, tadi ada panggilan apa?” Gema mengalihkan pembicaraan. “Mereka hubungi menemukan bayi di dekat aliran sungai, udah dibawa ke rumah sakit dan ditangani di

  • Playdate   Kejutan Malang

    “Kapan kamu datang?” “Kejutan!” Lily merentangkan kedua tangannya dengan senyum lebar “Mona bilang ada kebakaran sama bundir ya? Kamu pasti lelah.”“Bukannya kamu ada kegiatan? Kenapa ada disini?” Gema tidak mendengarkan pertanyaan Lily karena fokusnya adalah keberadaan wanita ini di tempat kerjanya.“Mbak Merry udah kasih tahu di group, Bella dan Larissa lagi sama pasangannya sekarang di rumah. Kita mau kemana?” Gema mengeluarkan ponselnya, pesan yang belum terbaca dan diantaranya adalah pesan group sesuai dengan informasi yang Lily katakan. Mengangkat wajah dengan tatapan kearah Lily tidak enak, sama sekali tidak menyiapkan apapun atas kegiatan luang wanitanya ini.“Kamu masih ada kerjaan?” tanya Lily langsung.“Aku bisa kasih ke mereka sih, buat laporan aja. Memang mau kemana?” “Apartemen aja, kangen ngobrol sama kamu.” Gema terdiam beberapa saat “Aku kerjain laporan di apartemen boleh? Ak

  • Playdate   Jangan Goyah

    “Hentikan semua! Cukup! Aku nggak mau!”“Nggak bisa! Aku sudah berkorban sejauh ini, bahkan aku cerai hanya demi bersama kamu.”“Aku nggak minta kamu melakukan itu.”“Aku yang nggak bisa lupa sama kamu, Ly. Kamu mau nikah sama pemadam itu? Boleh, aku akan menunggu kamu sampai janda.”“Gila! Kamu doain aku begitu?” Lily memberikan tatapan tidak percaya atas apa yang dikatakan Fatur.“Memang, aku mau kamu merasakan menikah sama pria lain. Aku nggak mau egois, aku yakin kamu pasti kembali sama aku nanti.”“Kalau nggak?” tanya Lily penasaran.“Aku akan menunggu sampai dia meninggal.”“Kalau dia meninggal duluan, tapi kalau aku atau kamu gimana? Jangan gila, Fatur. Kamu lebih baik cari wanita lain, tolong!”Tatapan mereka bertemu dengan Lily memberikan tatapan penuh permohonan, Lily tahu jika Fatur sangat paham dengan arti tatapan yang diberikannya saat ini. Fatur perlahan melepaskan gengg

  • Playdate   Undangan Dadakan Calon Mertua

    “Mama ngajak keluar, mbak.” Lily mengerutkan kening mendengar informasi yang diberikan adiknya Gema, Dian. Menghubungi dirinya secara langsung tanpa melalui Gema, bukan pertama kali memang tapi semenjak kejadian itu semakin sering mengajak ketemuan dan menghubunginya yang langsung dibawa ke cafe bawah apartemen. Lily belum bicara dengan Gema, pria itu sibuk dengan lomba yang diadakan oleh tempat kerjanya dan sebagai ketua harus cepat tanggap.“Kang Gema kapan pulang?” tanya Dian yang membuyarkan lamunan Lily.“Memang nggak kasih tahu? Kabarin gitu?” Dian menggelengkan kepalanya “Kenapa?”“Kang Gema kan memang begitu, kalau sudah sibuk jarang hubungi. Mbak nanti harus sabar aja sama kebiasaan dia.”Lily memilih diam mendengar informasi itu, seakan apa yang Dian katakan adalah hal yang harus dia maklumi dengan semua sifat Gema. Padahal selama ini Gema setidaknya sehari dua kali mengirim pesan ke Lily tentang apa yang dilakukannya

  • Playdate   Jebakan Reuni

    “Astaga! Mama ini.” “Mama udah janji bawa Lily kesini sama mereka, kebetulan Gema nggak ada dan Lily juga nggak ada jadwal.”“Ma, harus bayar loh. Mana ada yang gratis bawa public figure.”“Bayarannya kan restu dari mama,” jawab Fiona santai.Lily hanya diam tidak mengeluarkan suara sama sekali, bukan hal pertama melakukan hal seperti ini. Dulu mama dan papanya juga melakukan hal yang sama, bahkan membawa mereka berenam ke tempat kerja atau tempat dimanapun mereka bertemu dengan teman-temannya. Cukup lama tidak melakukan hal ini sempat membuat Lily terkejut, tapi merindukan dalam waktu bersamaan.“Kamu siap, kan? Mau pesan apa? Ada pantangan makan?” tanya Fiona menatap Lily.Lily membuka buku menu, menatapnya dan langsung menyebutkan apa yang ingin dipesannya. Memberi tahukan pada pelayan tentang orang yang duduk tidak jauh dari tempatnya, Lily tahu semua yang dilakukan dalam pengawasan Fiona dan pastinya akan menja

Bab terbaru

  • Playdate   Hamil

    “Ada apa kesini?” “Lily pengen makanannya mama.” Fiona mengerutkan kening mendengar jawaban Gema “Makanan apa?” “Apapun yang mama masak.” Gema menatap Lily yang hanya diam “Memang mau apa, sayang?”Lily menatap Gema sedikit malu “Mas yang masak dibantuin mama, aku lagi pengen ayam goreng mentega.”Gema menghembuskan napas panjang “Bukannya aku pernah buatin? Kenapa harus ke mama?” Lily mengerucutkan bibirnya mendengar suara Gema “Ya tahu, mas buat ayam mentega terus mama...” Lily menatap tidak enak pada Fiona “Mama buatin sop merah.” Lily langsung menundukkan kepalanya setelah mengatakan keinginannya depan sang mertua.“Kamu ke kamar aku buat istirahat.” Gema memberikan perintah yang diangguki Lily.Melangkahkan kakinya menuju kamar Gema, kamar yang menemani Gema pada saat muda sampai sekarang. Kamar itu juga yang menjadi saksi pernikahan mereka sekarang, membuka pintu kamar yang tidak banya

  • Playdate   Tidak Cukupkah?

    “Kamu yakin ketemu sama dia? Gema harus temani kamu.” “Aku memang harus ketemu dia, menyelesaikan semuanya.” “Apa nggak ada cara lain? Gracia bilang apa yang dilakukan terakhir itu sudah menakutkan, ditambah kita pernah melihat bagaimana istrinya.” Fransiska kembali mencegah keinginan Lily.“Kami khawatir sama kamu, Ly.” Yena melanjutkan kalimat Fransiska.“Kak, restoran ini punya Mas Leo. Aku yakin sudah disiapkan dengan baik sama Mas Leo, walaupun aku nggak yakin dia akan bersikap baik tapi setidaknya aku berada di tempat aman. Apalagi ruangan itu sudah disiapkan sama Mas Leo, kalian juga bisa melihat dan mendengar pembicaraan kita.” Lily menatap mereka satu per satu.“Gema akan ikut menonton?” Fransiska menatap Gema yang menganggukkan kepalanya “Bagaimana kalau sampai ada....” Fransiska tidak bisa melanjutkan kalimatnya.“Aku sudah persiapkan semuanya jadi nggak perlu khawatir.” Gema menatap mereka berlima satu p

  • Playdate   Rasa Khawatir

    “Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa dia muncul lagi?” Lily meremas kedua tangannya mendapatkan pertanyaan dari papanya, tidak hanya orang tuanya tapi juga orang tua Gema. Gosip tersebut tampaknya tidak berhenti, agency sendiri sudah mengeluarkan klarifikasi saat media dan orang-orang tahu siapa yang dimaksud. Awalnya mereka juga tidak peduli, kedua orang tua mereka juga sudah bertanya dan sudah dijelaskan sesuai versi mereka, tapi tampaknya gosip semakin meluas.“Kamu bilang kalau nggak akan sebesar ini.” Edi membuka suaranya.Lily hanya menundukkan kepalanya mendengar suara papanya Gema yang selama ini lebih banyak diam, seketika terkejut saat Gema menggenggam tangannya. Mengangkat kepalanya dengan menatap Gema yang menatap lurus kearah kedua orang tua mereka berdua, perasaannya seketika menjadi sedikit tenang.“Kami memilih diam, membiarkan agency yang menyelesaikan semuanya.” Gema membuka suaranya.“Memang kalian nggak mau

  • Playdate   Gosip Besar

    Public figure yang berprofesi sebagai penyanyi dikabarkan sudah menikah dengan petugas pemadam kebakaran. Apa maksud dari pernikahan beda profesi ini? Apa hanya untuk sementara atau memang ada cinta didalamnya?Seseorang mengatakan jika penyanyi berinisial “L” ini cinta mati sama mantan tunangannya, bahkan mereka membuat perjanjian agar mantan tunangannya menunggu dirinya janda, sama seperti penyanyi itu yang menunggu sang mantan sampai duda.Petugas pemadam kebakaran yang beruntung atau buntung menikah dengan penyanyi berinisial “L”Mempermainkan pernikahan, mereka memang layak bersama. Kasihan pasangan mereka yang harus merasakan permainan itu.Istri mantan tunangan penyanyi “L” mengatakan jika suaminya menyebut nama penyanyi itu saat mereka bercinta.Hembusan napas panjang dikeluarkan Lily setelah membaca beberapa gosip yang dikatakan Fransiska, semua yang dibaca hanya satu menarik perhatian Lily mengenai janda da

  • Playdate   Momen Bersama

    “Aku sama sekali nggak sadar, keadaan kantor gimana?” “Nggak ada apa-apa, mungkin kita memang sibuk sama keadaan sekitar ditambah beberapa panggilan darurat sampai-sampai nggak hirauin begituan.”“Memang nggak ada...”“Nggak ada, sayang. Kalau ada pasti aku cerita.” Gema menenangkan Lily dengan mencubit hidungnya pelan “Kapan kita tinggal di rumah sendiri?”“Aku sampai lupa.” Lily menatap tidak enak.Gema menggelengkan kepala, membuka ponsel melihat jadwal kerja mereka berdua “Aku kalau ninggalin kamu sendirian jelas nggak tega.” “Ada satpam disana, nggak usah takut. Kalau nggak dipaksa kapan lagi kita keluar dari zona nyaman?” Gema menganggukkan kepalanya “Semua keperluan sudah disana juga, lagian rumah juga setiap saat dibersihkan. Kita juga sudah buat selamatan, tinggal masuk saja jadi aku balikin ke kamu.” Lily menyandarkan kepalanya menatap apa yang dilihat Gema, Merry selalu memberikan

  • Playdate   Udang Dibalik

    “Mama memang ada acara apa?” “Aku juga nggak tahu, memang nggak bilang waktu hubungi?” Lily menggelengkan kepalanya “Mama nggak lagi macem-macem, kan?” “Kenapa baru kepikiran ya?” Gema terdiam dengan tetap fokus pada keadaan jalan “Lihat nanti saja kalau di rumah ramai kita langsung pulang.” Mengikuti apa yang dikatakan Gema adalah jalan aman, Lily tidak terlalu paham dengan karakter mertuanya tapi Gema pastinya paham. Mereka memilih membahas hal-hal lainnya, ditinggal selama hampir seminggu membuat mereka merasakan rindu satu sama lain.“Padahal waktu sebelum menikah nggak begini amat,” ucap Gema sambil tersenyum.“Bedalah, mas. Hawanya juga beda.” Lily memberikan alasan.Gema menganggukkan kepalanya “Beda yang halal dan nggak.”“Rasa khawatir lebih besar, kalau dulu mah bodo amat walaupun tetap khawatir juga. Diperparah kalau mas sama sekali nggak hubungi, udah pikiran aneh-aneh langsung da

  • Playdate   MDR

    “Gini ya rasanya kalau sudah menikah terus harus pisah karena pekerjaan.” Gema tertawa mendengar kalimat yang keluar dari bibir Lily, tugas yang didapatnya secara mendadak dari pusat karena ada bencana di sudut ibukota. Tugasnya tidak terlalu jauh tapi kemungkinan selesai mungkin memakan waktu lama, mereka harus kesana karena adanya kecelakaan.“Udah, aku berangkat.” Gema mencium bibir Lily lembut “Jangan nakal.”Lily hanya mengerucutkan bibirnya mendengar nasehat Gema, mengantarkan Gema sampai depan pintu dan menutupnya ketika Gema sudah masuk kedalam lift. Hembusan napas panjang dikeluarkannya setiap Gema berangkat kerja, pekerjaan yang membutuhkan tenaga dan resiko besar.Sebenarnya bisa saja Lily ikut, tapi pekerjaannya sedang menunggu. Keputusannya pada saat itu menerima tawaran menjadi juri membuat dirinya harus sibuk, sebenarnya bukan hanya dirinya tapi juga ketiga temannya. Ketiga temannya yang menerima pastinya Gracia, Larissa da

  • Playdate   Tawaran Juri

    “Jadi juri?” “Ya, kalian sudah mampu lakuin itu.”“Nggak deh, mbak. Kejadian Bella dulu masih membekas, acara begituan penuh dengan sandiwara. Pemenangnya sudah pasti ditentukan siapa, walaupun jelek tapi menghasilkan bisa jadi bagian dari mereka.” Lily menolak permintaan Merry.“Namanya acara televisi, Ly. Punya suara bagus tapi dia nggak menjual buat apa, agency nanti juga rugi kalau mau naikin dia.” Merry memberikan gambaran dunia entertainment.“Agency bisa kasih modal dengan permak dia jadi keren, mbak. Apapun bisa dilakukan dengan uang, kita dulu juga dekil banget waktu tampil pertama kali tapi perlahan kita pelajari tentang dunia kecantikan.” Bella membuka suaranya yang diangguki Lily.“Kalian menolak tawaran ini?” tanya Merry sekali lagi.“Ya.” Lily menjawab langsung.“Aku mau coba, mbak.” Larissa membuka suaranya yang membuat semua menatap kearahnya “Kita nggak mungkin begini terus dengan prinsip

  • Playdate   Pamer Mantu

    “Mama itu pengen kasih tahu teman-teman kalau punya mantu penyanyi.”“Ya nggak harus datang ke acara begitu, ma.” “Kamu itu apa-apa nggak boleh, udah kaya managernya Lily aja. Masa mama minta sesuatu yang mudah nggak bisa kamu penuhi? Kemarin nikah juga sederhana, nikah sama public figure masa sederhana begitu...kamu nggak ada budget apa?” Gema mengusap kasar wajahnya mendengar kalimat yang keluar dari bibir mamanya, belaian di punggung membuat dirinya sedikit tenang. Menatap Lily yang tersenyum tipis sudah cukup memberikan energi pada dirinya, menghadapi mamanya memang membutuhkan kesabaran yang sangat tinggi.“Ma, aku nggak mau ada gosip aneh-aneh.” Gema membuka suaranya lagi.“Gosip apaan? Mama ajak ke acara arisan yang otomatis hanya orang-orang dekat saja, lagian mereka nggak akan mungkin aneh-aneh.” “Nggak mungkin, satu aja upload foto di media sosial udah bisa bikin heboh. Ah...aku nggak tahu gimana caranya

DMCA.com Protection Status