"Kamu berani merekam aku?! Aku hancurkan kamu!" Reynold langsung berteriak marah dan memukul ke arah Kevin.
Tapi dengan gampangnya Kevin langsung menahan kepalan tangan Reynold itu dengan tangannya.
Kevin menahan kepalan tangan Reynold yang terarah ke arah wajahnya itu dan setelah itu, dengan satu sentakan, Kevin membuat Reynold terhuyung-huyung 5 langkah ke belakang bahkan sampai jatuh saat tubuhnya menabrak seseorang di belakangnya.
Reynold sangat geram. Tapi, setelah menyadari tenaga dorongan Kevin yang sangat kuat tadi, dia tahu kalau dia tidak akan mampu melawan Kevin sendirian.Karena itu, Reynold berusaha memprovokasi teman-temannya untuk mengeroyok Kevin.Tapi, pada saat itulah empat orang datang mendekati Reynold dan langsung berdiri di hadapan Reynold serta memperkenalkan diri mereka kalau mereka berasal dari bank tempat Reynold berhutang.
Kevin men
Karena melihat Ivan melakukan konferensi pers lewat handphonenya, maka diam-diam Kevin segera memerintahkan kepada Gerry untuk menyambung konferensi pers lewat handphone yang dilakukan Ivan ini untuk langsung dihubungkan ke proyektor di tempat acara di lantai satu ini supaya semua orang bisa melihat konferensi pers yang dilakukan Ivan.Dengan kepiawaian tim ITU di belakang Gerry, sehingga dalam waktu singkat, video conference yang dilakukan Ivan, sudah terpampang di monitor proyektor yang berikut besar di panggung itu.Awalnya Ivan terhubung dengan Beno, ayahnya Ivan. "Pa, tolong bilang kepada Pak Ulrich, salah satu direktur di Gregorius Grup kalau aku dihina oleh anak buahnya yang bernama Thomas Axelsen."Beno tidak langsung menanggapi kata-kata Ivan itu dia nampak sedang menelpon di handphonenya walaupun laptopnya terhubung dengan video confrence yang dilakukan oleh Ivan ini.Ivan terus meminta ayahnya
Ivan berkata, "maafkan aku. Aku tidak akan mencampuri urusan Reynold lagi mulai saat ini."Thomas tidak langsung menjawab karena memang bukan dia yang memiliki kuasa. Dia menatap ke arah Kevin dan saat dia melihat anggukan dari Kevin, maka Thomas langsung berkata, "oke, aku bisa menangguhkan utang-utang kalian asalkan kalian tidak lagi mencampuri urusan Reynold."Ivan sangat senang mendengar perkataan Thomas itu sehingga dia langsung membungkuk penuh hormat ke arah Thomas dan kemudian dia menatap Reynold. "Mulai sekarang, kamu berjalan sendiri. Aku tidak akan mengurusi urusanmu lagi."Kata-kata Ivan ini bak palu godam yang menghantam dada Reynold karena selama ini, dia hanya mengandalkan Ivan dan dengan lepas tangannya Ivan seperti saat ini, maka Reynold merasa hidupnya bagai di neraka karena dia tidak akan sanggup untuk mengatasi masalah utang yang sedang dia hadapi saat ini.Karena Itu Reynold bermohon kepada
Nathalie dan Kevin saling berpandangan mereka merasa heran dengan ingatan mereka yang sama ini."Apa cuma itu yang bisa kamu ingat?" tanya Kevin sambil menatap lekat-lekat ke arah ke dua mata Natalie."Iya, hanya itu yang aku ingat. Bagaimana denganmu?" tanya Natalie balik."Sama. Hanya itu juga yang aku ingat. Oke. Bagaimana kalau kita berusaha mengingatnya?"Natalie mengangguk. Kemudian, dia berusaha mengingat lebih dari bayangan yang baru saja dia dapatkan tadi.Tapi, setelah mereka bersama mengorek ingatan mereka, mereka tetap tidak mampu mendapatkan ingatan yang lebih daripada ingatan yang mereka lihat tadi. Ingatan saat Kevin memakaikan jaket ke tubuh Natalie adalah satu-satunya ingatan yang mereka ingat."Hanya itu yang aku ingat," kata Kevin sambil menggeleng-gelengkan kepalanya."Sama. Hanya itu juga yang aku ingat.""Ohya. Aku juga pernah merasaka
"Hanya saja apa, Thomas?" desak Kevin."Yang tahu apa yang terjadi pada tuan muda selama sebulan terakhir sebelum kecelakaan itu, selain Bernard dan Tuan Muda sendiri, belakangan kami tahu kalau Indro Lelono juga mengetahui semuanya, tuan muda," jawab Thomas."Tapi, dia juga sudah meninggal sama halnya dengan Bernard. Apakah kalian tidak ada yang pernah mendekati Indro Lelono sebelum dia meninggal?""Tidak, tuan muda, karena kakek tuan muda masih sibuk menghadapi seorang penghianat dari salah satu pemegang saham Gregorius Grup sehingga dia biarkan Indro Lelono begitu saja dan baru sebulan terakhir ini, kakekmu mendekati rumah Indra Lelono dan tahu kalau Indro sudah meninggal.""Oke, berarti dengan kematian Bernard dan Indro serta amnesianya aku, maka kejadian 1 bulan terakhir sebelum kecelakaan itu, akan selalu menjadi misteri kecuali kalau aku bisa menemukan rahasia dari benda-benda yang ditinggalkan Indro itu.
Di ruangan ballroom lantai 6 Hotel Sunset Boulevard ini, terjadi kehebohan karena gadis tercantik di angkatan mereka, ternyata sedang menuju ke tempat acara sambil bergandengan tangan dengan seorang pelayan rendahan.Nama Kevin sebagai pelayan rendahan dari Restoran Bunga Bakung, sudah sangat terkenal karena memang Restoran Bunga Bakung adalah restoran terkenal di kota ini sehingga ada banyak peserta reuni ini yang pernah dibawakan makanan oleh Kevin dan rata-rata pernah memberikan tip kepada Kevin.Hampir semuanya sangat merendahkan Kevin karena Kevin selalu terlihat bahagia saat diberikan uang tipe dari jumlah 1000 sampai 10.000. Karena itu, sikap Kevin itu membuat mereka sangat memandang remeh Kevin.Padahal pada saat setahun Kevin bekerja sebagai pelayan dan juga pengantar makanan untuk Restoran Bunga Bakung itu, Kevin memang menanamkan dirinya sikap untuk menghormati setiap pemberian tip dari pelanggan restorannya apalagi
"Halo, Natalie. Lama tidak berjumpa," sapa Anton sambil memunculkan wajah ramahnya."Halo, Anton. Apa kabarmu?""Aku baik-baik saja dan sukses. Begitulah aku," kata Anton penuh percaya diri dan terkesan sombong."Oh iya. Ini temanku Kevin." Natalie menunjuk ke arah Kevin."Baru teman?" tanya Anton antusias. Sebelumnya dia pikir Kevin dan Natalie sudah resmi pacaran.Kevin dan Natalie saling pandang. Memang sampai saat ini mereka berdua belum ada ada kesepakatan untuk menjalin cinta tapi walau bagaimanapun, mereka berdua sama-sama tahu dalam hati mereka kalau mereka berdua memiliki ketertarikan satu diantara yang lain karena itu, mereka cuma bisa saling pandang."Aku lagi usaha untuk mendapatkan hati Natalie, Anton. Nice to meet you.""Nice to meet you, too, Kevin. Oh iya, bagaimana kalau kalian duduk di mejaku di meja paling depan sana?" Anton menunjuk ke arah ten
Kevin yang sebelumnya agak menghormati Anton, kini langsung terdiam karena dia merasa orang seperti Anton tidak perlu dihormati. Orang berusaha menyogok agar Kevin meninggalkan Natalie bukan orang yang akan dihormati oleh Kevin.Karena itu Kevin segera menggelengkan kepala. "Aku tidak akan menerima tawaran itu.""Kenapa? Apa kamu mau lebih? Aku tahu orang macam apa kamu ini, seorang pelayan seperti kamu pasti tidak akan bisa mengatasi godaan uang banyak, iya kan? Aku bisa berikan 10 miliar kepadamu. Bagaimana?"Saat ini, tanpa setahu Anton, Kevin sudah mengarahkan kamera handphonenya ke arah Anton serta menghubungkannya dengan teleponnya Thomas dan juga Gerry, supaya dua anak buahnya Kevin ini bisa Mendengar pembicaraan antara Anton dan Kevin ini."Bagaimana? Aku rasa 10 miliar itu sudah cukup untukmu. Iya kan? Aku bahkan bisa menambahkan sebuah mobilku yang harganya 900 juta, kamu bisa senang-senang mencari wanita lain
Mendengar kata-kata Kevin itu, semua orang jadi terkejut. Bukan hanya Natalie yang terkejut tapi juga semua peserta reuni.Apalagi di saat ini, sebuah kamera langsung disorot ke arah Kevin dan wajah Kevin langsung terpampang di proyektor besar yang berada di panggung sehingga semua orang langsung tahu kalau Kevin yang seorang pelayan, berani mengikuti lelang bahkan dengan harga yang yang berkali-kali lipat dari harga terakhir.Natalie berbisik kepada Kevin, "apa yang kamu lakukan? Kamu tidak perlu mengikuti lelang itu, Kevin.""Aku harus melakukannya karena aku sudah berjanji untuk mendampingimu di acara ini. Karena itu aku akan mendampingimu sampai akhir acara. Jadi, aku tidak mau diusir dari tempat ini," tegas Kevin.Sementara itu, banyak orang yang mulai menertawakan Kevin karena mereka tahu Kevin hanyalah seorang pelayan rumah makan dengan gaji yang tidak seberapa yang tidak akan mungkin bisa membayar uang 50 juta u