Share

Bab 6 Keluarga Max

Author: Foxtrot T
last update Huling Na-update: 2024-10-29 19:42:56

Eve hanya bisa memandangi Idris dengan kagum begitupun dengan pelayan yang ada di sebelahnya ternyata setelah sedikit di berikan sentuhan Idris terlihat sangat tampan dan lebih terlihat sebagai laki-laki idaman, Eve kagum terhadap Idris bahwa laki-laki ini bisa mencuri hatinya, Eve adalah wanita yang sibuk dengan dunia kerja bahkan dia tidak memiliki waktu untuk mencari kekasih, dan hatinya sudah seperti batu, laki-laki manapun pasti di tolak olehnya.

Namun baru kali ini dia di kejutkan oleh orang yang dari biasa-biasa saja dan bukan siapa-siapa bukan dari keluarga Elit yang mempunyai harta dan tahta.

“hello Eve,” ucap Idris melambai dan memanggilnya sekali lagi

Sejenak Eve dan Pelayan di sebelahnya kembali tersadar.

“hemm bagus, kamu terlihat bagus tuan Fox” ucapnya dan matanya tidak bisa lepas dari Idris.

“Nona maaf untuk pembayarannya mau menggunakan apa?” ucap Pelayan di sebelahnya setelah sadar

“pakai….” Sebelum Idris menjawab sudah di potong oleh Eve

“menggunakan ini saja, tolong sisanya di bungkus yang rapih ya” ucap Eve memberikan kartu Debitnya yang berwarna hitam kepada pelayan tersebut

setelah Pelayan tersebut melakukan pembayaran dan memberikan tas belanjaan kepada Eve mereka pun keluar dari toko tersebut.

“Eve kenapa jadi kamu yang membayar belanjaanku?” ucap Idris kebingungan sambil berjalan menuju toko lainnya

“kita akan menuju ke kediaman dimana kakek dan ayahku berada tentu saja kamu adalah tanggung jawabku sudah diam saja” ucapnya namun dia masih kagum dengan laki-laki di sebelahnya.

Setelah mereka berbelanja di pusat perbelanjaan mereka pergi ke kediaman keluarga Max untuk bertemu dengan Tuan besar Max dan ayahnya Eve.

Setelah setengah jam perjalanan mereka memasuki halaman Max, rumahnya megah dan terang, beberapa penjaga berada di posnya mengamankan depan rumahnya.

Rumahnya bergaya arsitek kuno, banyak lampu lama yang tergantung di atasnya namun bisa memancarkan aura mewah, seluruh lahannya seperti model Eropa.

Luas Rumahnya bisa di pastikan dua kali lipat dari rumah ayah angkatnya Tuchen Fox. Bahkan rumahnya saja hanya ada satu lantai sedangkan rumah keluarga besar Max memiliki 3 gedung dan dua gedung lainnya bertingkat dua.

Sudah seperti kantor gubernur.

“waw” ucap Idris secara spontan

“Mengapa? Kamu belum pernah melihat sebelumnya?”

“tentu saja kamu tau betul bagaimana latar belakangku, mana pernah aku melihat Rumah Mewah seperti ini”

“tidak perlu di cemaskan ini rumah Kakek ku bukan rumahku jadi aku tidak bangga sama sekali” ucap Eve melepas sabuk pengaman dan bersiap keluar dari Mobil

“oh ya sebelumnya, kakek ku suka bercanda dan santai, namun ayahku orangnya agak serius, jadi kamu harus menjaga omonganmu” ucap Eve mempertegas

“tidak perlu khawatir nona Eve aku akan berusaha sebaiknya dan mengikuti ritme mu” ucap Idris mempertegas dan meyakinkan Eve

“baiklah bagus kalau begitu, sebaiknya kita segera masuk sepertinya semua ada di dalam menunggu kita”

“baik ayo nona Eve silahkan duluan”

Idris mengikuti Eve masuk ke dalam, pintu rumahnya di buka kan oleh pelayan rumahnya, ruang awalnya saja sudah sangat luas dan memiliki atap yang tinggi.

Mereka berjalan di lorong yang terang dan jarak antara pintu sangat jauh seperti lapangan Bola.

Tok! Tok! Tok!

Eve membuka kan pintu ruang kerja kakeknya dan di dalamnya sudah ada satu laki-laki paruh baya sekitar berumur 65 tahunan dan satunya bisa di pastikan adalah ayahnya Eve sekitar berumur 40 tahunan akhir.

“kakek!” ucap Eve langsung berlari ke arah Kakeknya yang sedang duduk di sofanya dan ayahnya berada di sampingnya mereka seperti sedang mengobrolkan sesuatu

“cucuku Eve, aku mendengar kamu terlibat masalah apakah cucu kakek ini baik-baik saja?” ucap kakeknya dengan khawatir

“aku baik-baik saja kakek, berkat laki-laki yang disana, aku ingin memperkenalkannya, apakah boleh?” ucap Eve bermanja memang terlihat bahwa kakeknya sangat menyayanginya

“tentu saja perkenalkan dia kepadaku”

“kamu yakin dia bukan orang jahat Eve?” ucap Ayahnya

“ayah! Kalau dia orang jahat tidak mungkin aku sekarang berada disini dan kakak sudah mengunjungiku dan dia sebelunya jadi tidak mungkin dia orang jahat, ayah tau betul kakak seperti apa” ucap Eve dengan tegas dia kecewa dengan sikap awal ayahnya

“dia ada betulnya, sudah kamu tidak perlu membersarkan masalah, bukakah sebelumnya kamu sudah memeriksanya juga?” ucap kakeknya

“baiklah ayah, kamu benar aku hanya sedikit khawatir”

“panggil dia!” ucap Kakeknya

“Idris kemari!” ucap Eve bersemangat

Idris datang menghampiri mereka yang sedang duduk dan Idris berdiri di sebrangnya

“kakek, Paman, perkenalkan Saya Idris” ucap Idris memberikan hormat dengan membungkukan badannya 90 derajat.

“baik baik kamu ternyata masih muda, silahkan duduk terlebih dahulu” ucap kakeknya dengan tersenyum dan menyuruh Idris duduk di depannya

Eve pun duduk di samping Idris untuk menemani, tidak lama seorang pelayan memberikan dua gelas cangkir untuk Eve dan Idris untuk menemani mereka mengobrol.

Idris merasakan agak gugup karena dia selama ini belum pernah bertemu dengan keluarga besar dan terkenal seperti keluarga Max

Saat ini Eve mengetahui apa yang di pikirkan dan di rasakan oleh Idris karena dia mengetahui latar belakarng Idris dengan baik, jadi tidak sulit menebak bahwa Idris saat ini merasa tidak nyaman berhadapan langsung dengan keluarga besar yang belum pernah dia hadapi

Eve hanya melirik sekilas kepada Idris dan memberikan tatapan untuk menenangkan Idris dan meyakinkan bahwa dia akan menemani dan membatu Idris agar dia tidak perlu khawatir lagi di hadapan kakeknya dan ayahnya.

“Eve perkenalkan dia kepadaku” ucap kakeknya dan bersender di kursinya

Eve membetulkan posisi duduknya dan duduk tegak, saat melihat sikap Eve, Idris pun mengikuti cara duduk Eve dengan benar setidaknya dia berusaha untuk di posisi yang benar.

Ayah Eve menatap Idris dengan tatapan sedikit khawatir kepada Eve dengan membawa orang asing ke rumahnya, karena bagaimanapun dia masih belum mengetahui dengan jelas asal usul Idris walaupun telah menolong anaknya.

“baik kakek, ayah aku akan memperkenalkannya pada kalian, dan aku akan menjelaskan sedikit situasinya” ucap Eve dengan hormat kepada kakek dan ayahnya

“baik nak aku akan mendengarkan” ucap kakeknya dengan memberikan senyuman kepada cucuknya

Dia sangat menyayangi Eve karena di bawah keturunannya saat ini Eve adalah wanita yang paling mandiri dan paling sukses saat ini hanya Eve yang bisa mempertahankan posisi usahanya dengan baik di bandingkan dengan cucu wanita yang lainnya dimana selalu membuat masalah bahkan tidak membuahkan hasil apapun

Sedangkan ayahnya lebih percaya kepada anak laki-lakinya yaitu kakaknya Eve sendiri karena bagaimanapun warisannya akan turun kepada anak laki-lakinya bukan kepada Eve selaku wanita dari keluarga Max.

Kaugnay na kabanata

  • Petarung Terakhir Dewa Iblis   Bab 7 Pekerjaan

    “kakek, ayah, ini Idris dia yang telah menolong aku waktu itu, kakak pun sudah berterima kasih padanya saat di rumah sakit” ucap Eve dengan senyuman hangat“bagus, Terima kasih Nak Idris , nama saya Victor dan ini anak saya Wilson, kami berdua berterima kasih atas bantuan Nak Idris karena sudah menolong Eve pada saat keritis, saya sudah mendengar itu semua dari pengawas keluarga dan juga kakaknya Eve, aku dengar kamu juga terluka” Tuan Victor memiliki sikap yang hangat dan baik dia mencerminkan bahwa dia adalah ketua di keluarganya dan wibawanya sangatlah terlihat dari mukanya“sama-sama Tuan Besar Max, hanya kebetulan saja saya lewat lokasi tersebut dan saya melihat nona Max terlibat masalah, sebagai laki-laki tidak mungkin aku membiarkannya, bagaimanapun aku tetap harus membantunya, untuk lukanya saya sudah di bantu oleh Nona Max dalam biaya pengobatannya saya berterima kasih kembali” Idris membungkukan badannya dengan tulus dan hormat“kamu begitu sungkan nak, jika boleh tau ada

  • Petarung Terakhir Dewa Iblis   Bab 8 Di Terimanya Di Keluarga Max

    “kamu bisa begitu kepada kakakku kenapa kamu tidak bisa begitu? Kalau kamu bersikeras tidak mau melunak aku tidak akan memberikan pekerjaan padamu” Eve mengancamnya dengan tega“baiklah…. Terima kasih eve”“begitu lebih baik, sebaiknya kamu segera beristirahat, besok pagi kita pergi” Eve melangkah keluar kamar dan menutup pintunyaIdris menjatuhkan badannya ke atas kasur dan menatap langit kamar, dia akhirnya bisa beristirahat setelah seharian ini mengunjungi rumah lamanya yang telah terbengkalaiDia melepas kalung nya dan menatapnya dengan hati-hati, di sini ada kenangan ayah angkatnya yang jelas sayang kepadanya dan dia memberikan tanggung jawab Zeizi kepadanya, dia tidak keberatan dengan itu bahkan dia senang karena ayahnya mempercayainya.“ayah, aku pinjam kalung dan gelangnya, terima kasih atas semuanya, sekarang dan seterusnya aku akan menjaga Zeizi dengan baik tidak perlu khawatir” Idris mengelus batu yang ada di kalungnya dan menciumnya dengan lembutDia menggunakan kembali ka

  • Petarung Terakhir Dewa Iblis   Bab 9 Menjadi Karyawan

    Setelah sarapan mereka berdua berangkat menuju Bandara menggunakan Mobil BMW milik Eve yang di antar menggunakan supir pribadi, untuk pertama kalinya Idris merasakan mobil mewah namun dia menahan dirinya untuk bahagia agar tidak di rendahkan oleh orang lain.“Kita mau kemana sebenarnya Eve?” Idris bertanya karena penasaran sejak semalam Eve tidak pernah menanyakan hal detailnya kepada Idris.“kita akan pergi cukup jauh Idris” Eve bersantai di kursinya menutup matanya dengan kacamata“bisa kamu jelaskan lebih detail sebenarnya kita kemana?”“baiklah kamu terlalu berisik Idris, kita akan pergi ke pulau Mile” Eve menjawabnya dengan cuek dan dingin“Eve apakah kamu bercanda? Itu sangat jauh” Idris menatap Eve dengan melebarkan seluruh matanya“apakah tadi aku bilang dekat? Aku rasa aku sudah bilang bahwa kita akan pergi jauh”“untuk apa kita kesana?”“tentu saja untuk bekerja”Idris menggelengkan kepala bahkan Eve tidak bertanya pada dirinya apakah dia setuju untuk di bawa ke Pulau Mile a

  • Petarung Terakhir Dewa Iblis   Bab 10 Perhatian Eve

    Setelah mengendarai mobil cukup lama Eve dan Idris di antar ke Hotel Sinar Valley, disana adalah hotel mewah yang benuansa eropa.Dimenja resipsionis“aku ingin memesan kamar”“baik nona ingin yang seperti apa”“berikan aku kamar president suite” ujar Eve kepada pegawai“baik nona sebentar akan aku siapkan”Saat Eve melakukan pemesanan Idris melihat sekitar karena dia merasa kagum dengan Hotel tersebut, dia pun melirik beberapa lukisan yang tergantung di dinding.Setelah melakukan pembayaran Eve mengajak Idris menuju kamar, mereka menaiki lift hingga ke lantai 20 dan menuju kamar bernomor 2011. Idris bingung mengapa Eve hanya menyiapkan satu kamar, dia tidak di berikan kunci sama sekali.“Nona Eve, apakah kamu lupa kamar untuk ku?” ucap Idris kebingungan“tidak aku tidak lupa kenapa?” Eve meliriknya sambil menaikan alisnya“lalu dimana kamar ku?”“disini” Eve menunjuk pintu kamarnya dan melihat mimik muka Idris yang terlihat kebingungan namun juga dia bisa menebak bahwa laki-laki ini

  • Petarung Terakhir Dewa Iblis   Bab 11 Penghadangan

    Setelah mereka makan malam mereka kembali ke hotel mereka dan beristirahat dengan tenang, Idris sangat senang setelah mendapatkan ponsel baru, dia beberapa kali sering memainkannya bahkan membuat akun media dan lainnyaBahkan dia menyimpan beberapa foto untuk di tunjukan kepada adiknya nanti.Mereka di pulau Mile selama dua hari kedepan, saat mereka disana melakukan dinas visit tidak ada masalah sama sekali dan berjalan lancar menurut Eve, setelah itu mereka semua kembali ke kota Linhai.Sesampainya di kota Linhai Eve dan Idris kembali ke kediaman Max dan melaporkan hasil perkembangan setelah menemui Tuan Safir, dan Tuan Besar Max puas dengan hasilnya.Besoknya mereka akan menuju kantor bersama pada pagi hari.“Idris hari ini kamu ke kantor bersamaku” ujar Eve sambil berjalan menuju ke luar“baik Eve, aku akan pergi menggunakan Bis” ujar Idris dengan santai“menggunakan bis? Bukankah lebih baik kita kesana secara bersama-sama?”“bukankah malah aneh saat aku pertama kali datang ke kant

  • Petarung Terakhir Dewa Iblis   Bab 12 Koma

    Supir Eve keluar dari mobil dan berusaha untuk melawan kumpulan penjahat ini.“kalian tahu siapa yang kalian serang?” ucap Supir Eve“Kalian pikir kamu bodoh? Tentu saja kamu tahu siapa yang kami serang sebaiknya kamu minggir jika tidak ingin mati” ucap pemimpin pasukan“Kalau begitu lewati aku dahulu”Saat melihat gerakan supir Eve, Idris melihat bahwa supirnya pun memiliki postur bela diri bisa di lihat bahwa keluarga Eve memiliki pertahanan yang baik pada dasarnya, namun bagaimanapun sekarang kondisinya berbeda dia kalah jumlah di bandingkan mereka saat ini.Eve ketakutan di dalam mobil dia terlihat gemetar, Idris tahu bahwa Eve saat ini sedang trauma akibat yang terjadi sebelumnya.Dengan inisiatif Idris pun bersiap keluar untuk membantu Supir Eve setidaknya menabah kekuatan satu orang.“Eve kamu tunggu disini jangan keluar” ucap Idris dengan sigap dan langsung keluar dari mobil setelah menutupnya Idris pun membantu supir Eve untuk melawanIdris berhasil menendang dan memukul seba

  • Petarung Terakhir Dewa Iblis   Bab 13 Azazil

    “apakah aku sudah mati?” ucap Idris mengikuti cahaya tersebut.Saat dia berjalan memasuki cahaya tersebut terdengar satu suara yang berat dan mendominasi, cahaya merah di belakangnya langsung tertutup dan juga dia di kelilingi oleh lingkaran api.“Akhirnya setelah lama tertidur akhirnya aku bisa bangun juga” ucap suara ini dengan santai namun mendominasiIdris terkejut seketika namun setelah beberapa saat tidak lagi takut karena dia meyakini bahwa dirinya sudah mati.“Apakah aku sudah mati?” ucap Idris dengan santai dan malihat sekitar karena sekelilingnya tidak ada siapa-siapa“haha siapa yang bilang kamu akan mati” Sosok itu langsung muncul di depan Idris dengan aura mendominasi.Sosoknya 3 kali lebih besar dari manusia, dia berbentuk manusia, namun memeiliki sayap, dan juga telapak tangan yang besar, mukanya tidak berbentuk seperti manusia memiliki taring yang tajam di Mulutnya. dan juga dia membawa dua buah pedang yang besar di belakang punggungnya.Idris seketika merasakan tekana

  • Petarung Terakhir Dewa Iblis   Bab 14 Lambang Iblis

    Di waktu yang sama Eve dan Xiyu duduk di dalam ruangan VIP salah satu restoran dekat rumah sakit, Xiyu mencoba untuk menghiburnya karena dia merasa tidak tega melihat sahabatnya sangat sedih karena Idris yang terluka karena dirinya.“eve sudah jangan bersedih” ucap Xiyu sambil mengusap punggung Eve“Xiyu kamu tidak tau bagaimana Idris melindungiku pada saat itu, kalau dia tidak ada mungkin aku yang sudah di tusuk oleh para penjahat itu, bahkan supirku tidak selamat nyawanya” ucap Eve sambil menangis di atas meja makan“Aku mengerti, apakah kamu mencintainya?” ucap Xiyu tiba-tibaEve langsung terdiam dari tangisannya dan menatap kebingungan kepada Xiyu karena kaget mempertanyakan hal tersebut tiba-tiba“tidak, bagaimana aku bisa mencintai orang yang tidak aku kenal lama” ucapnya sambil menggelengkan kepala“lalu mengapa kamu sampai merasa bersalah seperti itu?” ucap Xiyu kembali menghiburnya“aku hanya merasa kasihan dan juga bersalah, bahkan aku tidak memintanya untuk melindungiku pad

Pinakabagong kabanata

  • Petarung Terakhir Dewa Iblis   Bab 112

    Idris memang berada di alam yang berbeda dengan penganut bela diri pada umumnya, namun jika di kelaskan Idris memang setara dengan Bruno yang berada di Alam Kesatria Tahap Akhir namun yang membuat berbeda adalah daya ledak yang di miliki oleh IdrisDengan berkat dari Azazil Idris bisa menggunakan serangan Iblis yang sudah mengalir dan menyatu dengan tubuhnya. Selain itu ada perbedaan seperti tembok antara Alam yang Idris anut dengan Alam yang bela diri pelajari pada umumnya.Idris mengayunkan kakinya dan menghantam Bruno ke depan dengan keras Namun Bruno tidak diam disitu saja, dia berusaha untuk memblokir serangan Idris dengan tangannya.“bammmmmmmmmm!!!!!”Terjadi ledakan antara serangan Idris dengan pertahanan Bruno.Bruno terselamatkan dia hanya terpental sedikit dan terseret di tanah dimana kakinya tertanam di tanah dengan tangan yang masih melindungi tubuhnya, namun tangannya merasa kesemutan setelah serangan tersebutBegitupun dengan kaki Idris akibat pertahanan Bruno dia meras

  • Petarung Terakhir Dewa Iblis   bab 111

    Idris hanya menanggapi dengan memiringkan bibirnya sedikit dan memberikan tatapan dengan menaikan alisnya yang menandakan bahwa Idris penasaran apa yang akan di lakukan oleh Bruno Xiang kepadanya.“Hajar dia Tuan Xiang!” Teriak Erik yang masih terjatuh dan belum bisa bangkit dia hanya bisa mengerahkan tenaganya untuk berteriak“aku akan memperkenalkan kepadamu kenapa Geng kami di Sebut dengan Singa Merah, akan aku ajari kepadamu, semoga kamu tidak kencing di celana nak” Bruno telah selesai menggulung bajunya dan sudah siap memasang kuda-kuda, dia siap menyerang atau bertahan.Tubuh Bruno sekarang sudah terlihat dengan jelas bahwa tubuhnya sangat berbentuk dan ada lekukan otot dimana-mana terutama di kepalan tangannya dan juga lehernya terlihat urat yang timbul disana.Idris sudah membaca profile Bruno Xiang, bahwa lelaki tua ini juga memiliki prestasi pada masanya dan tehnik yang sering dia gunakan adalah tehnik auman singa, tehniknya adalah meninju berkali-kali tanpa henti dan tanpa

  • Petarung Terakhir Dewa Iblis   Bab 110

    Erik melesat dengat cepat dan kepalan tangannya telah di isi oleh tenaga dalam yang besar, sebagian besar tenaga dalamnya dia taruh disana, dia ingin menghabisi Idris dan ingin memberikan pelajaran karena keras kepala dan kesombongan IdrisNamun apa yang mereka harapkan tidak sejalan dengan kenyataannyaIdris meregangkan tangannya tepat kedepan dimana pukulan Erik akan jatuh dan….“Bammmmmmmmmm!!!!”Debu dan batu di sekitar beterbangan saat pukulan Erik tertanam di tangan Idris. Orang-orang yang terluka mau tidak mau menutup mukanya karena debu dan batu iniWarna muka Erik berubah, matanya terbelalak lebar dan mulutnya sama besarnya, dia tidak mengira bahwa Idris dapat menahan pukulannya hanya dengan telapak tangannya dan yang lebih mengejutkan setelahnya adalah Idris menggenggam kepalan tangan Erik dan…“KRAAAAAKKKKKK!!!”“AAAAAHHHHHHHH!!!!”Bunyi retak tangan Eri

  • Petarung Terakhir Dewa Iblis   Bab 109

    Baik Erik maupun Tuan Bruno mengerutkan kening saat melihat motor tersebut mendekat, mereka cukup bingung siapa yang datang kemari menggunakan motor, sedangkan tempat wisata sekarang sudah di tutup karena kejadian yang mereka buat, hanya ada segelintir orang yang tidak bisa pulang maupun pergi, dan mereka hanya bisa bersembunyi di antara bangunanBerbeda dengan Felix dan Alex mereka memancarkan ekspresi senang sekaligus lega bahwa Idris datang ke lokasi tepat waktu sebelum Bruno mengambil tindakan lebih jauh.‘akhirnya Tuan Idris datang tepat waktu, ini adalah waktunya panggung pertamamu tuan’ ucap Felix dengan bangga dia ingin memperkenalkan Tuan barunya kepada seluruh geng bawah tanahIdris memberhentikan motornya tepat di deretan mobil Geng Raja Elang, dengan ini baik Bruno maupun Erik bisa melihat bahwa Idris berdiri bersama Geng Raja Elang dan siapa dia?Saat Idris turun dari motornya Idris melihat banyak deretan manusia yang tergeletak d

  • Petarung Terakhir Dewa Iblis   Bab 108

    Felix melangkah kedepan sambil menatap Erik dengan curiga dia juga merasakan ada sesuatu dengan hal itu.“wah wah wah, ternyata tuan Felix yang datang. Aku tidak menduga bahwa kamu memanggil Tuan Felix, Alex” ucap Erik menatap Felix dan melirik Alex dengan tatapan mengejek“memang kenapa kalau anak buahku menelfon dan meminta bantuanku? Baik wilayah ini maupun anak buahku adalah tanggung jawabku! Itu adalah urusanku bukan urusanmu Erik” Felix menatap balik Erik dengan tatapan dingin namun tenang. Dia belajar banyak dari Idris bahwa untuk menjadi orang yang terlihat kuat orang tersebut harus terlihat tenang“kamu tau Pak Tua Felix? Aku sudah berada di Alam Kesatria tahap Menengah sekarang. Apakah kamu kaget?” ucap Erik dengan bangga dengan pencapaiannya kepada Felix, dia menaikan dagunya sebagai kesombongannyaFelix mengerutkan keningnya dia tidak menduga bahwa kata-kata itu keluar dari mulutnya. Namun dia

  • Petarung Terakhir Dewa Iblis   Bab 107

    Ekspresi Alex menjadi gelap saat Erik mengatakan tersebut, Alex tahu bahwa sekarang Erik berani bersikap sombong dan arogan tidak lain karena dia sudah menganggap dirinya setara dengan Felix.Felix juga berada di Alam Kesatria tahap menengah seperti Erik saat ini. Hal ini membuat Alex menjadi gugup haruskah aku menelfon Felix atau Idris sebagai ketua baru mereka. Setelah memikirkannya Alex memilih untuk menghubungi Felix terlebih dahulu bagaimanapun Felix lebih tahu banyak soal ini dari pada Idris.“tunggu sebentar! Akan aku panggil seseorang kemari!” ucap Alex yang masih terduduk di lantai karena mulutnya masih mengeluarkan darah dari sudut mulutnya“baiklah, aku harap orang yang kamu panggil kesini akan membuat ini lebih menarik sehingga aku tidak merasa bosan” Erik mengatakannya dengan dingin sambil menatap Alex yang sama Dinginnya.Alex langsung mengeluarkan ponselnya dan menelfon FelixPanggilannya pun tersambung dan tidak lama di jawab oleh Felix“Tuan! Aku minta bantuanmu” ucap

  • Petarung Terakhir Dewa Iblis   Bab 106

    “baiklah Geng Raja Elang bersiap!” teriak Alex ikut memberikan perintahMasing masing berbaris dengan rapih untuk menghadapi satu dan lainnya.Masing-masing memimpin kelompok berjumlah 20 hingga 30 orang banyaknya dan pada posisi ini Geng Raja Elang memiliki beberapa jumlah orang lebih banyak dari pada Geng Singa Merah“baiklah! Habisi mereka!” teriak Erik memberikan perintah lebih dahulu“Serang!” balas Alex memberikan perintah kepada seluruh bawahannyaPertarungan bebuyutanpun terjadi dalam waktu yang cukup sengit satu persatu baik dari sisi Geng Raja Elang maupun Geng Singa Merah jatuh satu persatu, karena Geng Raja Elang memiliki lebih banyak anak buah sedikit dari Geng Singa Merah dengan begitu Geng Raja Elang memiliki anak buah yang tersisa sebanyak tiga orang dan yang lainnya terkapar di tanah dan tidak bisa bangkit kembali untuk bertarung.Dengan bangga Alex berdiri tegak saat melihat anak buahnya mendominasi ada tiga orang yang tersisa dari Geng Raja Elang kelompok mereka den

  • Petarung Terakhir Dewa Iblis   Bab 105

    “kamu cukup mahir mengemudi ternyata?” kekaguman terukir di muka Xiyu, dia terkejut bahwa Idris dapat mengemudi dengan cepat.Jarang sekali orang yang tidak pernah mengemudi dapat mempelajarinya dengan cepat seperti Idris“begitukah? Terima kasih Xiyu” ucap Idris sambil tersenyumMereka sedang bersantai di pinggir danau bersama setelah Xiyu memberikan pelajaran singkat mengenai mengemudi“sebaiknya kamu segera membeli mobil cepat atau lambat kamu akan membutuhkan mobil” ucap Xiyu sambil menatap Idris tidak lupa dia menyedot minumannya dimana sebelumnya mereka telah membelinya untuk bersantai“tidak, belum sekarang aku sebenarnya menginginkan sesuatu sebelum itu”“oh apa itu?” tanya Xiyu dengan heran“aku menginginkan tempat tinggal terlebih dahulu” ucap Idris sambil tersenyum saat berbicara dengan Xiyu“bukankah kamu memiliki rumah lama mu? Kenapa tidak kamu perbaiki saja?” Xiyu berpikir bahwa rumah lamanya jika di perbaiki akan lebih mewah dari pada rumah mewah pada umumnya mungkin i

  • Petarung Terakhir Dewa Iblis   Bab 104

    “kita mau kemana Xiyu?” Idris tidak bisa untuk tidak bertanya dia terlalu penasaran kemana Xiyu akan membawanyaKarena dengan mimik muka Xiyu barusan membuat Idris menjadi penasaran sekaligus khawatir“aku akan mengajarkanmu hal yang paling penting dalam dunia ini” ucap Xiyu dengan santai sambil membawanya ke dalam mobil“hal yang paling penting? Apa itu?” tanya Idris penasaran“menyertir mobil, aku hari ini akan mengajarkanmu untuk menyetir mobil” Xiyu meliriknya dengan tatapan serius“menyetir? Untuk apa aku belum butuh itu sekarang” ucap Idris sambil mengangkat bahunya dia merasa hal ini belum mendesak baginya“belum butuh? Tapi kamu akan butuh besok-besok, kamu adalah laki-laki Idris, kamu harus bisa menyetir mobil sendiri, mau sampai kapan kamu di supiri oleh wanita? Bukankah harusnya sebaliknya?” Xiyu memberikan pendapat dan ini menurut dia pentingDia tahu betul bahwa di masa depan Idris akan semakin sibuk dan terkenal jadi dia sebagai laki-laki harus bisa mengendarai mobil sen

DMCA.com Protection Status