Beranda / Romansa / Petaka Malam Tahun Baru / Bab 28 : Kembali Ke Kota

Share

Bab 28 : Kembali Ke Kota

Penulis: Evhae Naffae
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

#Petaka_Malam_Tahun_Baru

Bab 28 : Kembali ke Kota

Lima jam perjalanan dengan bus telah terlewati, kini kami telah sampai di pelabuhan dan akan lanjut dengan berlayar sehari semalam di dalam kapal.

Seno sengaja membeli tiga tiket, satu untukku dan dua untuknya, katanya ia ingin berbaring di sana sebab kepalanya akan terasa berat jika duduk terlalu lama.

“Kenapa kamu nggak sewa kamar yang ada di lantai atas kapal ini saja kalo ingin tiduran?” Aku meliriknya jengkel saat ia menggandeng tanganku untuk masuk ke dalam kapal.

“Nanti saja kalau waktunya bulan madu sama kamu, biar ada temannya di kamar sana. Untuk saat ini aku masih kuat kok duduk di kursi,” jawabnya yang membuat perutku mual seketika saat mendengarnya.

Beberapa saat kemudian, kami telah duduk bersampingan. Kursi di dekat jendela sengaja dibiarkan kosong, kata Seno buat dia berbaring nanti jika sudah tak kuat untuk duduk. Sumpah, dia hanya menjadi beban dan me

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Petaka Malam Tahun Baru   Bab 29 : Pura-pura Pingsan

    #Petaka_Malam_Tahun_BaruBab 29 (POV Seno)Seminggu di rumah sakit, akhirnya aku bisa menginjak rumah. Keterlaluan juga Riva, dia meninggalkanku di kapal sendirian dan untungnya ada petugas kapal yang membangunkan juga menuntun mencari taxi. Kuhela napas panjang, lalu merebahkan diri di tempat tidur.Dari arah luar kamar terdengar suara derap langkah menuju kamarku. Taklama kemudian, pintu kamar langsung terbuka dan masuklah tiga temanku, ada Andra, Pedro dan Bobby."Hay, udah sembuh kamu?" sapa Pedro sembari duduk di pinggir ranjang, di ujung kakiku."Yeah, seperti yang kalian lihat, udah sehat," jawabku."Ke mana aja kamu, Sen, hilang dua minggu ... Pas pulang tahu-tahu masuk rumah sakit?" Andra duduk di kursi kerjaku.Aku hanya tersenyum, dengan mata sibuk dengan ponsel sebab aku baru saja mengirim pesan kepada Rivana.[Aku sudah pulang ke rumah. Nggak mau lihat keadaan calon suamimu? Mamaku juga pingin kenalan sama ka

  • Petaka Malam Tahun Baru   Bab 30 : Teman atau Cinta?

    #Petaka_Malam_Tahun_BaruBab 30 (POV Seno : Teman atau Cinta?)“Seno, kamu kenapa?” Terdengar suara Riva, dengan tangannya menyentuh pipi ini.Yes, akhirnya dia bereaksi juga, walau sudah puluhan menit menahan napas. Aku merasa mulai ada sececah harapan dan angin segar.“Seno, jangan pura-pura pingsan begini!” Riva menepuk pelan pipiku.“Duh, nggak lucu deh, Sen! Kamu nggak meninggal 'kan?” oceh Riva lagi sambil meraih tanganku dan mencari detak nadi.Aku menahan diri agar tak tersenyum mendengar ocehan Riva.Beberapa saat kemudian, tubuh ini terasa ditarik. Ah, ternyata Riva memang tega. Dia pasti sedang menyeretku keluar saat ini. Ngenes banget jadi aku, pura-pura pingsan tapi malah dibuang. Aku menangis dalam hati, tapi dengan mode tak sadarkan diri.Tiba-tiba, kepala ini terasa diangkat dan diberi bantal. Lalu ada yang menggosok hidung dengan minyak kayu putih sebab aku hapal baunya.

  • Petaka Malam Tahun Baru   Bab 31 : Musibah Bersamaan

    #Petaka_Malam_Tahun_BaruBab 31 (POV Seno : Musibah Bersamaan)Setelah bernegosiasi dengan Polisi, aku berhasil membuat Bastian hanya menjadi tahanan luar namun tetap wajib lapor setiap hari, sampai sidang di pengadilan nanti dan penetapan masa hukuman.Aku dan Pedro mengantar Bastian untuk pulang ke rumahnya. Pria blasteran Indo-Jerman itu begitu lega bisa menginjak kembali rumahnya. Aku sudah menghubungi Andra dan Bobby untuk ke sini jika urusan mereka telah selesai.Pukul 17.00, keempat temanku itu sudah kembali berkumpul sebab aku juga akan menyampaikan rencana Amrul yang merasa umurnya sudah di ujung tanduk itu.Aku mulai menceritakan kembali kisah Amrul kepada mereka, karena Bobby dan Andra tak ada tadi. Kini aku ingin mendengar pendapat dari keduanya tentang rencana temanku yang kini menderita HIV itu agar hidupnya bisa tenang setelah ini walau harus meninggal di penjara.Andra mengusap wajahnya, ia terlihat sangat shock begitu ju

  • Petaka Malam Tahun Baru   Bab 32 : Dia Rivana?

    #Petaka_Malam_Tahun_BaruBab 32 (POV Bastian 8) : Dia Rivana?“Tuhan akan murka jika umat-Nya tak mau mengakui kesalahan dan mempertanggung jawabkannya!”Apa maksud Seno mengatakan hal itu? Kata-kata itu selalu terngiang-ngiang di kepala ini, membuat hidupku tak tenang saja. Apa dia mencoba menghakimiku? Sudah kubilang, aku takkan pernah mau untuk menyerahkan diri kepada polisi, apalagi kejadian itu sudah tujuh tahun berlalu. Rivana saja tak melaporkan hal itu, artinya ia tak masalah akan kelakuanku. Bisa jadi juga, ia telah menganggapnya inpas karena segala yang telah kuberikan selama dua tahun berpacaran dengannya. Bagaimana tidak? Aku sudah menganggap ia seorang istri yang harus kunafkahi setiap bulannya, juga memenuhi segala kebutuhannya mulai dari pakaian dan segala perlengkapan lainnya. Tempat tidur yang ada di kamar kostnya saja, aku yang membelikan. Setiap bulan, aku selalu mentransfernya uang mulai dari dua juta hingga lima juta dan itu hany

  • Petaka Malam Tahun Baru   Bab 33 : Memohon Bantuan

    Petaka_Malam_Tahun_BaruBab 33 (POV Bastian) : Memohon BantuanSore ini, Seno mengajakku untuk ke rumah Rivana. Walau agak ragu, tapi mencoba untuk memberanikan diri, walau pertemuan terakhir kami, dia meneriakiku jambret dan akibatnya harus menginap seminggu di jeruji besi.Seno membunyikan bel dan taklama kemudian, muncullah mantan pacar yang dulu pernah kucintai itu. Begitu banyak kenangan manis yang kami lewati selama dua tahun berpacaran, walau aku hanya kebanyakan napsu saja dengannya. Untuk sesaat, kami saling pandang, dia terlihat terkejut melihat kedatanganku dengan Seno.“Assalammualaikum, Rivana,” ujar Seno dengan raut wajah datar.Rivana tak menjawab salam dari Seno, ia malah hendak menutup kembali pintu tapi temanku itu segera menahan pintu itu.“Riva, aku ke sini hanya mengantar Bastian. Dia ada keperluan denganmu dan ingin menggunakan jasamu, sebagai pengacara” ujar Seno.“Pergi kalian dari

  • Petaka Malam Tahun Baru   Bab 34 : Mantan Kurang Ajar

    #Petaka_Malam_Tahun_BaruPart 34 (POV Bastian 10) : Mantan Kurang AjarSial! Mantan kurang ajar, beraninya dia menyiramku dengan air comberan yang baunya bikin muntah begini. Benar-benar kelewatan dia! Aku mengumpat sepanjang jalan dan menyuruh Seno untuk mengebut biar cepat sampai. Dia sih enak, cuma kecipratan sedikit saja, lahh aku ... pas kena muka dan ada yang masuk ke tenggorokan juga malah.Sesampainya di apartement, aku langsung berlari menuju kamar mandi dan memuntahkan semua jatah makan siangku karena bau yang teramat sangat ini. Entah apa saja ramuan yang dibuat Pengacara sok kondang itu, awas saja kamu! Bukan Bastian namanya kalau tak bisa membalas perlakuanmu. Akan kudatangi dukun santet, biar kamu yang bakalan ngejar-ngejar aku dan minta ditiduri. Agghh ... kok malah mesum lagi pikiranku, padahal karena efek terlalu mesumlah hingga aku dijeret pasal berlapis dengan ancaman hukuman 20 tahun. Apa jadinya aku jika akan mendekam di sana? Ya Tuhan, terl

  • Petaka Malam Tahun Baru   Bab 35 (POV Seno) : Sidang Pertama

    #Petaka_Malam_Tahun_BaruBab 35 (POV Seno : Sidang Pertama)Dasar, Bastian, biar sudah begitu juga, dia masih belum bisa insyaf. Aku tak habis pikir dengan cara pikirnya. Wajar saja orangtua Derra begitu meradang, anaknya masih kecil gitu namun sudah diperawani olehnya, dan orangtua mana pun pasti melakukan hal yang sama, walau sang pelaku berniat menikahi putrinya. Aku juga tak yakin, temanku yang bajingan itu benaran tulus kepada bocah 16 tahun ini, bisa-bisa setelah menikah, Derra malah akan tekanan batin hidup bersamanya.Bastian, Bastian, biar sudah tiga kali ganti nama dan identitas pun, kesialan akan terus menerpamu sebelum kamu benar-benar insyaf dan menyesali segala kesalahanmu. Cuma tinggal Bastian dan Andra saja yang masih belum sadar ini, kalau Pedro, kini ia sudah resmi menjadi tersangka penabrakan itu dan kini sedang menjalani masa hukuman.Tiba-tiba, ponsel yang kini ada di dalam genggamanku bergetar, segera dan kulihat notifikasi apakah it

  • Petaka Malam Tahun Baru   Bab 36 (POV Bastian 11)

    #Petaka_Malam_Tahun_BaruPart 36 (POV Bastian 11)Kulempar ponsel ke sofa, semuanya memang menyebalkan dan ditambah lagi, Seno telah mengundurkan diri sebagai pengacaraku. Ini sih, hukuman 20 tahun sudah di depan mata. Derra, penuturan darinya di depan pengadilan membuatku semakin tersudut. Aku yakin, ini pasti suruhan mamanya. Ia pasti memang disuruh untuk mengaku kalau kuperkosa.Taklama kemudian, terdengar bunyi bel di depan pintu apartementku. Kuraih remot untuk membukanya tanpa harus berjalan lagi. Itu pasti Bobby, sebab tadi dia sudah meneleponku dan mengatakan hendak ke sini. Pintu terbuka masuklah empat temanku, Bobby, Andra, Seno serta Amrul yang kini sudah kurus kering.“Woy, kok Si Penderita HIV ini dibawa ke sini sih?” tanyaku kaget melihat penampakan teman yang sudah lama tak pernah kulihat itu. katanya dia direhap, dan aku tak berkeinginan untuk membesuknya.Amrul duduk agak jauh dari kami, ia juga mengenakan masker, juga

Bab terbaru

  • Petaka Malam Tahun Baru   Bab 40 : Tamat

    Petaka Malam Tahun BaruPart 40 (Tamat)Hari ini aku sudah bersiap untuk pulang kampung, walau belum tahu apakah akan kembali ke sini lagi atau tidak. Yang jelas, saat ini aku hanya ingin jujur kepada kedua orangtuaku tentang apa yang sudah kualami dulu. Aku tak mau ada yang ditutup-tutupi lagi, meski kenyataan ini sangat pahit tapi aku sudah berhasil melewatinya. Dengan adanya musibah itu, aku dapat menjadi pribadi yang kuat dan tak pantang menyerah serta bisa membuktikan di mana ada kegigihan dan kesungguhan tekat, maka kesuksesan tetap akan kamu tuai. Percayalah, di setiap ada masalah, pasti akan ada hikmahnya. Allah takkan memberika ujian di luar batas kemampuan umat-Nya.Setelah mengunci rumah, aku segera menuju taxi yang sudah menunggu di depan pagar.

  • Petaka Malam Tahun Baru   Bab 39 : Nisan Tanpa Nama

    #Petaka_Malam_Tahun_BaruPart 39 (Nisan Tanpa Nama)Hari terus berlalu, aku masih disibukkan oleh rutinitas sebagai penasehat hukum para klien yang membutuhkan jasaku. Aku jadi bimbang untuk pulang ke kampung karena jika sudah tinggal di kampung, pendidikan advokatku ini tidak akan berguna sebab keluargaku tinggal di desa terpencil dan jauh dari perkotaan, palingan aku hanya bisa bekerja di kantor desa.Aku merenung di depan meja makan, menatap aneka masakan yang kubeli dengan cara catering sebab aku tak sempat untuk masak karena kepadatan rutinitas. Semua telah kumiliki, uang dan rumah yang mewah tapi semua ini terasa hampa. Ibu dan ayah juga tak mau kuajak tinggal di sini, sebab ayah tak bisa meninggalkan ladangnya.

  • Petaka Malam Tahun Baru   Babal 38 : Spageti Untuk Bastian

    Petaka Malam Tahun BaruBab 38 : Spageti Untuk Bastian[Penggerebekan di sebuah losmen yang terletak di belakang Klab malam, Polisi menemukan beberapa pasangan mesum, salah satunya saudara BS bersama dua wanita malam sedang melakukan pesta narkoba. BS sang terdakwa kasus perkosaan juga sebelum, kini malah menambah berat kasusnya. Pria yang sudah tiga kali berganti nama ini akan dihukum dengan banyak pasal.]Aku tersenyum puas, kubuka lembaran berikutnya berita koran hari ini dan membaca tentang terkuaknya pelaku pemerkosaan di malam tahun baru 2020 silam. Ini kasusku dan seminggu yang lalu juga aku sudah dimintai keterangan. Lima pelaku itu kini sudah mendekam di tempat yang semestinya, akhirnya keadilan sudah berpihak kepadaku.Bastian, akhirnya kamu bisa mendapatkan ganjaran yang setimpal. Bagaimana kabarmu di sana? Sepertinya, aku harus melihat keadaanmu dan membawakan oleh-oleh tentunya. Walau bagaimana pun, kamu itu mantan pacarku dan ayah dari mayat

  • Petaka Malam Tahun Baru   Bab 37 (POV Bastian 12)

    #Petaka_Malam_Tahun_BaruBab 37 (POV Bastian 12)Agghh ... foto wanita bernama ‘calon istri’ ini menggunakan masker, jadi aku tak bisa melihat wajahnya dengan jelas. Aku makin penasaran kalau begini. Kubuka galery ponsel Seno, tanggung banget kalo udah megang ponselnya tapi tak bisa dapat info siapa wanitanya ini. Temanku yang satu ini memang agak kudet masalah wanita sebab ia belum pernah sekali pun berpacaran, sebab aku mengenalnya sudah sejak dari kecil.Mataku langsung melotot kaget, melihat beberapa foto wanita yang sudah tak asing ini. Wooww ... di sini juga ada foto mereka berdua, saat di angkutan umum, saat sang wanita tertidur di pundaknya. Ternyata Seno bermain di belakangku, bisa-bisanya dia mendekati musuh bebuyutanku. Pantas saja dia begitu girang dan mendukung Amrul untuk menyerahkan diri kepada Polisi atau mungkin juga memang ia yang membujuk Amrul agar kami juga terseret.“Kopi, Bas.” Seno meletakkan cangkir kopi di

  • Petaka Malam Tahun Baru   Bab 36 (POV Bastian 11)

    #Petaka_Malam_Tahun_BaruPart 36 (POV Bastian 11)Kulempar ponsel ke sofa, semuanya memang menyebalkan dan ditambah lagi, Seno telah mengundurkan diri sebagai pengacaraku. Ini sih, hukuman 20 tahun sudah di depan mata. Derra, penuturan darinya di depan pengadilan membuatku semakin tersudut. Aku yakin, ini pasti suruhan mamanya. Ia pasti memang disuruh untuk mengaku kalau kuperkosa.Taklama kemudian, terdengar bunyi bel di depan pintu apartementku. Kuraih remot untuk membukanya tanpa harus berjalan lagi. Itu pasti Bobby, sebab tadi dia sudah meneleponku dan mengatakan hendak ke sini. Pintu terbuka masuklah empat temanku, Bobby, Andra, Seno serta Amrul yang kini sudah kurus kering.“Woy, kok Si Penderita HIV ini dibawa ke sini sih?” tanyaku kaget melihat penampakan teman yang sudah lama tak pernah kulihat itu. katanya dia direhap, dan aku tak berkeinginan untuk membesuknya.Amrul duduk agak jauh dari kami, ia juga mengenakan masker, juga

  • Petaka Malam Tahun Baru   Bab 35 (POV Seno) : Sidang Pertama

    #Petaka_Malam_Tahun_BaruBab 35 (POV Seno : Sidang Pertama)Dasar, Bastian, biar sudah begitu juga, dia masih belum bisa insyaf. Aku tak habis pikir dengan cara pikirnya. Wajar saja orangtua Derra begitu meradang, anaknya masih kecil gitu namun sudah diperawani olehnya, dan orangtua mana pun pasti melakukan hal yang sama, walau sang pelaku berniat menikahi putrinya. Aku juga tak yakin, temanku yang bajingan itu benaran tulus kepada bocah 16 tahun ini, bisa-bisa setelah menikah, Derra malah akan tekanan batin hidup bersamanya.Bastian, Bastian, biar sudah tiga kali ganti nama dan identitas pun, kesialan akan terus menerpamu sebelum kamu benar-benar insyaf dan menyesali segala kesalahanmu. Cuma tinggal Bastian dan Andra saja yang masih belum sadar ini, kalau Pedro, kini ia sudah resmi menjadi tersangka penabrakan itu dan kini sedang menjalani masa hukuman.Tiba-tiba, ponsel yang kini ada di dalam genggamanku bergetar, segera dan kulihat notifikasi apakah it

  • Petaka Malam Tahun Baru   Bab 34 : Mantan Kurang Ajar

    #Petaka_Malam_Tahun_BaruPart 34 (POV Bastian 10) : Mantan Kurang AjarSial! Mantan kurang ajar, beraninya dia menyiramku dengan air comberan yang baunya bikin muntah begini. Benar-benar kelewatan dia! Aku mengumpat sepanjang jalan dan menyuruh Seno untuk mengebut biar cepat sampai. Dia sih enak, cuma kecipratan sedikit saja, lahh aku ... pas kena muka dan ada yang masuk ke tenggorokan juga malah.Sesampainya di apartement, aku langsung berlari menuju kamar mandi dan memuntahkan semua jatah makan siangku karena bau yang teramat sangat ini. Entah apa saja ramuan yang dibuat Pengacara sok kondang itu, awas saja kamu! Bukan Bastian namanya kalau tak bisa membalas perlakuanmu. Akan kudatangi dukun santet, biar kamu yang bakalan ngejar-ngejar aku dan minta ditiduri. Agghh ... kok malah mesum lagi pikiranku, padahal karena efek terlalu mesumlah hingga aku dijeret pasal berlapis dengan ancaman hukuman 20 tahun. Apa jadinya aku jika akan mendekam di sana? Ya Tuhan, terl

  • Petaka Malam Tahun Baru   Bab 33 : Memohon Bantuan

    Petaka_Malam_Tahun_BaruBab 33 (POV Bastian) : Memohon BantuanSore ini, Seno mengajakku untuk ke rumah Rivana. Walau agak ragu, tapi mencoba untuk memberanikan diri, walau pertemuan terakhir kami, dia meneriakiku jambret dan akibatnya harus menginap seminggu di jeruji besi.Seno membunyikan bel dan taklama kemudian, muncullah mantan pacar yang dulu pernah kucintai itu. Begitu banyak kenangan manis yang kami lewati selama dua tahun berpacaran, walau aku hanya kebanyakan napsu saja dengannya. Untuk sesaat, kami saling pandang, dia terlihat terkejut melihat kedatanganku dengan Seno.“Assalammualaikum, Rivana,” ujar Seno dengan raut wajah datar.Rivana tak menjawab salam dari Seno, ia malah hendak menutup kembali pintu tapi temanku itu segera menahan pintu itu.“Riva, aku ke sini hanya mengantar Bastian. Dia ada keperluan denganmu dan ingin menggunakan jasamu, sebagai pengacara” ujar Seno.“Pergi kalian dari

  • Petaka Malam Tahun Baru   Bab 32 : Dia Rivana?

    #Petaka_Malam_Tahun_BaruBab 32 (POV Bastian 8) : Dia Rivana?“Tuhan akan murka jika umat-Nya tak mau mengakui kesalahan dan mempertanggung jawabkannya!”Apa maksud Seno mengatakan hal itu? Kata-kata itu selalu terngiang-ngiang di kepala ini, membuat hidupku tak tenang saja. Apa dia mencoba menghakimiku? Sudah kubilang, aku takkan pernah mau untuk menyerahkan diri kepada polisi, apalagi kejadian itu sudah tujuh tahun berlalu. Rivana saja tak melaporkan hal itu, artinya ia tak masalah akan kelakuanku. Bisa jadi juga, ia telah menganggapnya inpas karena segala yang telah kuberikan selama dua tahun berpacaran dengannya. Bagaimana tidak? Aku sudah menganggap ia seorang istri yang harus kunafkahi setiap bulannya, juga memenuhi segala kebutuhannya mulai dari pakaian dan segala perlengkapan lainnya. Tempat tidur yang ada di kamar kostnya saja, aku yang membelikan. Setiap bulan, aku selalu mentransfernya uang mulai dari dua juta hingga lima juta dan itu hany

DMCA.com Protection Status