Share

78. David Cemburu?

Setelah ketukan palu hakim terdengar, Lila merasa tegang dan gementar, seakan-akan tubuhnya hampir meledak karena gemuruh perasaan bercampur baur dalam hatinya. Dengan putusan yang telah diucapkan, sebentar lagi dia akan mendapatkan kembali perusahaan Mentari.

Usai persidangan, Lila keluar dengan didampingi sang pengacara.

"Mas Gigih ... terima kasih banyak ...." ucap wanita muda itu sambil mencoba menahan tangisan harunya.

Lila sangat bersyukur memiliki Gigih yang mau membantunya hingga akhir. Sebagai pengacara handal, Gigih melajukan tugasnya dengan sangat baik meski dia mengenal Lila. Namun itu tak menjadi alasannya untuk pilih kasih pada para klien.

"Sama-sama. Tapi ini juga karena kerja keras kamu. Selamat, Lila," sahut Gigih dengan senyuman lembut.

Mendapat ucapan selamat dari Gigih, seakan menambah kelegaan di hati Lila. Wanita itu merasa menang tidak hanya atas putusan hakim, tapi juga atas kerja kerasnya selama ini dan bantuan suaminya secara diam-diam.

Sekarang, semua perjua
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status