Sekujur tubuh Cathy menjadi dingin saat mendengar itu.Namun, pria itu berjalan melewatinya tanpa menoleh. Bahu lebar Felipe menabrak bahunya yang lemah dan benturan itu menyebabkan Cathy bergidik.Namun, dia tidak jatuh karena pengawal di dekat pintu sudah datang untuk membawanya pergi.Di ruang bawah tanah yang lembab dan gelap, pergelangan tangan kanan Cathy diikat ke rantai yang berat. Ada beberapa luka dengan ukuran berbeda di tubuhnya di bawah kemeja tipisnya.Wajahnya pucat saat dia bersandar di dinding sedingin es sembari bernapas dengan lemah. Dia menyentuh perutnya yang rata dengan jari-jarinya yang gemetar dan berdarah. Saat dia merasakan sedikit kehangatan di sana, senyuman kecil muncul di wajah Cathy.Klang. Pintu besi ruang bawah tanah dibuka.Seberkas cahaya masuk ke dalam ruangan, dan Cathy mendongak untuk melihat seorang pria berkemeja putih berjalan mendekat. Pria itu membelakangi cahaya, terlihat sangat lembut. Ditambah lagi, wajah pria itu bahkan tampak sedikit kek
Felipe sedang masuk ke dalam rumah ketika dia melihat Madeline, dia berjalan ke arah Madeline dengan seulas senyum lembut. “Eveline.”“Kenapa kau pulang begitu cepat?” Madeline bertanya sambil meringis. Namun, dia menatap Felipe dengan berbeda sekarang.“Aku mengkhawatirkanmu." Sepasang mata Felipe dipenuhi dengan cinta. “Lilian baru saja tiada dan kau pasti merasa sedih, jadi aku ingin menemanimu.”“Sedih? Ya, aku merasa hancur." Madeline tersenyum dangkal. Kemudian, dia menatap langsung ke arah Felipe. “Bisakah kau berjalan-jalan denganku di dekat sini?”“Tentu saja." Felipe tersenyum dan mengangguk. Kemudian, dia mengikuti Madeline ke jalan yang dipenuhi dengan daun ginkgo yang berguguran.Tiba-tiba ada hembusan angin musim gugur dan daun ginkgo kuning beterbangan seperti kupu-kupu sebelum kembali jatuh ke tanah tanpa suara.Felipe memperhatikan kalau suasana hati Madeline sedang buruk, tapi dia mengerti alasannya.Lilian adalah anak yang dia kandung selama sepuluh bulan, dan sekara
Felipe tidak senang dengan kemunculan Jeremy yang begitu tiba-tiba.Namun, dia juga tak menyangka laki-laki itu muncul dengan membawa bukti.Jeremy baru saja mendapat laporan yang dia bawa dan sedang dalam perjalanan mencari Madeline. Namun, sebelum dia sampai ke Montgomery Manor, dia melihat Madeline dan Felipe berjalan bersama.Dia menyerahkan laporan itu. “Linnie, ini hasil tes Felipe dari terakhir kali dia check up. Dinyatakan dengan jelas bahwa golongan darahnya adalah O sedangkan kamu AB. Jika salah satu orang tua memiliki golongan darah O, maka mereka tidak akan memiliki anak dengan golongan darah AB. Tapi, golongan darah Lilly adalah AB.”Jeremy memberikan penjelasan ilmiah, jadi Felipe tidak mengatakan apa-apa soal itu.“Linnie, sudah jelas siapa ayah kandung Lilly. Felipe adalah orang yang mengeksploitasi hilangnya ingatanmu dan berbohong padamu.”“Jeremy, lucu sekali mendengarmu mengucapkan kata 'mengeksploitasi'." Felipe mengejek. Tatapan lembutnya mendarat di wajah Madelin
“Apa maksudmu dengan mengatakan itu, Felipe? Kau mau pamer padaku?”“Hmph.” Felipe mendengus. “Aku hanya ingin bilang padamu sekarang setelah hal ini terjadi, kita perlu memiliki solusi. Aku akan menunggumu di mana Lilian dibunuh setengah jam lagi. Jika kau muncul, aku akan memberikan semua catatan tentang Lilian sejak anak itu lahir. Jika tidak, anggap saja aku tidak pernah melakukan panggilan ini.”Felipe menutup telepon sebelum Jeremy bisa menjawab.Cathy berdiri di dekat dinding ruang kerja dengan tubuh dipenuhi memar dan luka.Dia merenung sebelum kembali ke kamarnya tanpa bersuara.Setelah merenung, dia mengangkat ponselnya dan mengetik rangkaian kata…Madeline tidak kembali ke Montgomery Manor setelah dia pergi tadi.Dia berjalan tanpa tujuan di sepanjang jalan. Meskipun di sekitarnya hiruk pikuk, dia tetap merasakan hawa dingin yang menusuk tulang di hatinya.Bahkan dalam mimpi terliar nya dia tak mengira Felipe mampu melakukan hal-hal keji seperti itu.Madeline merasa ini kony
Setelah pistol ditembakkan, Madeline merasakan sesuatu menarik pikirannya. Pada saat yang sama, suara tabrakan yang teredam juga muncul di benaknya, dan itu adalah … sebuah kecelakaan mobil.Detik berikutnya, banyak kenangan mulai membanjiri pandangan Madeline, termasuk bagaimana dia dulu begitu keras kepala mencintai seseorang bernama Jeremy Whitman. Bahkan meski pria itu dingin dan tidak berperasaan padanya, dia tetap mencintai pria itu dengan begitu dalam. Kemudian, gambaran dia melakukan segalanya untuk pria itu tanpa mengeluh muncul di otaknya.Dia ingat.Dia ingat semuanya.Dia juga ingat bagaimana dia berhenti membenci Jeremy sebelum kecelakaan mobil itu terjadi.Hari itu, di depan rumah, dia mendengar Jeremy dengan tulus memberi tahu Jackson betapa pria itu sangat menyesal. Dengan melihat ketulusan di wajah pria itu membuatnya melepaskan kebenciannya terhadap Jeremy.‘Aku sudah berhenti membenci pria itu.’Madeline akhirnya mengerti.Kebenciannya terhadap Jeremy setelah itu, se
“Felipe, terima kasih telah menyelamatkan hidupku, tapi sekarang, aku membayar mu.”Ketika mendengar itu, Felipe benar-benar tercengang.Jeremy menggendong Madeline yang bersimbah darah dan tanpa ragu-ragu berlari ke mobil yang berhenti di pinggir jalan.“Linnie, kau harus bertahan!” Mata Jeremy berkaca-kaca saat dia berlari ke depan.Madeline membuka kedua matanya yang kabur, melihat kekhawatiran dan ketakutan di mata Jeremy.Terlihat sama seperti ketika dia muntah darah di tengah pesta pertunangan Meredith. Madeline perlahan mulai mengerti. Jeremy takut, tapi apa yang pria itu takuti? Apakah pria itu takut dia akan mati?Rumah sakit.Jeremy duduk di luar ruang UGD sambil merasa cemas.Meski peluru itu hanya mengenai bahu Madeline, itu tetaplah luka tembak dan bukan luka biasa.Beberapa waktu kemudian, operasi pun selesai.Dokter memberitahunya bahwa nyawa Madeline tidak dalam bahaya dan mereka juga berhasil mengeluarkan pelurunya. Namun, luka di bahunya cukup dalam, jadi Madeline bu
Dia menahan napas dan merasakan kelembaban merembes ke celananya.Dia mengangkat kepalanya dan menatap punggung Felipe yang dingin. Kemudian, dia meremas pakaiannya dan menahan rasa sakit sebelum berjalan keluar dengan perlahan.Dia bahkan tak punya hak untuk memanggil pria itu dengan namanya, jadi bagaimana dia berani berpikir pria itu akan memberinya sedikit rasa kasihan pada saat ini?Setelah Cathy keluar dari ruangan sambil menahan rasa sakit, dia berpegangan pada dinding dan berjalan kembali ke kamarnya.Mrs. Sawyer, pengurus rumah tangga, baru saja selesai membersihkan kamar dan sedang dalam perjalanan keluar. Ketika dia melihat Cathy berjalan mendekat dengan wajah pucat, dia terkejut.“Miss, apa Anda—”“Jangan bilang Felipe,” jawab Cathy dengan sisa kekuatan yang dia punya. “Tolong, Mrs. Sawyer, bantu aku kembali ke kamarku.”Mrs. Sawyer tidak berani banyak bertanya mengenai urusan majikannya, jadi dia buru-buru membantu Cathy kembali ke kamarnya.Mrs. Sawyer langsung mengerti s
Namun, yang mengejutkannya, dia melihat Felipe berjalan mendekat dengan membawa sebuah buket mawar.Saat ini, penampilan Felipe benar-benar berbeda dari hari itu. Pria itu kembali ke sikapnya yang elegan dan tenang.Beberapa wanita menatap Felipe, mengagumi pria itu seperti remaja yang dilanda cinta.Cathy juga seperti itu. Setiap kali itu terjadi, dia akan bertanya-tanya apakah dia sangat beruntung. Bahkan jika dia tak bisa mendapatkan cinta Felipe, setidaknya dia mendapatkan tubuh pria itu.Saat dia menghibur dirinya sendiri, dia melihat Felipe berjalan ke bagian rawat inap.Kemudian, dia menyadari bahwa Felipe sedang mengunjungi Madeline dengan membawa buket mawar.Tapi, kenapa Madeline ada di rumah sakit?Cathy teringat dengan teks yang dia kirim ke Madeline hari itu.Dia mendengar Felipe ingin bertemu dengan Jeremy berdua saja dan dia punya firasat buruk. Oleh karena itu, dia mengirim pesan ke Madeline dan memberitahu wanita itu tentang hal itu.Dia berharap Madeline bisa menghent
Gina, yang berdiri di pintu, melihat adegan itu dan hendak masuk ketika dia dihentikan oleh suaminya.“Jangan membuat lebih banyak masalah lagi. Apa kau benar-benar ingin putramu menjadi bujangan selama sisa hidupnya?”“Siapa bilang aku akan membuat masalah? Aku akan memberi tahu mereka kalau aku sekarang setuju dengan pernikahan ini, oke?”Suaminya terkejut. "Kamu setuju?"Gina hendak menjawab ketika dari sudut matanya, tiba-tiba dia melihat sekilas cahaya di ruangan itu, disusul dengan sorakan dan tepuk tangan dari dalam.Ava melepaskan diri dari pelukan Daniel. Dia terkejut menemukan Madeline dan Jeremy, kedua orangtuanya, dan bahkan Tom dan Maisie perlahan mendekati mereka sambil tersenyum gembira. Ava menatap kosong ke arah Madeline. Kemudian, dia akhirnya mengerti kalau mereka semua telah bekerja sama untuk mengatur ini.Hanya dia dan kedua orangtua Daniel yang tidak diberi tahu.Daniel sama sekali tidak pernah berpikir untuk meninggalkannya. Pria itu hanya menggunakan pendekatan
Setelah mendengar ucapan Ava, Gina perlahan berhenti.Dia tak pernah menyangka kalau di hati Ava masih tersimpan rasa hormat padanya.Ini benar-benar mengejutkannya.Namun, sesaat kemudian dia mendengar Madeline membela Ava. “Ava, kau menghormati mereka, tetapi apakah mereka pernah menghormatimu? Rasa hormat itu harus secara timbal balik.”“Tapi Danny akan selalu menjadi putra mereka. Jika Dan dan aku bersikeras untuk menikah, kedua orangtuanya tidak akan bahagia selama sisa hidup mereka,” kata Ava dengan desahan tak berdaya. "Aku benar-benar tidak ingin Dan terjebak di tengah masalah ini."“Tapi Ava…”“Maddie, jangan bujuk aku. Kau seharusnya sudah tahu pasti bahwa ketika kau benar-benar mencintai seseorang, kau tidak harus tinggal bersama orang itu. Selama orang yang kau cintai aman, sehat, dan bahagia, itu sudah cukup, bukan?”Senyum lega tersungging di wajah Ava seolah-olah dia sudah membuat keputusan akhir di dalam hatinya.Madeline ingin membujuk lagi, tapi sepertinya untuk saat
Kedua orangtua Daniel, yang diam-diam mengamati Ava dari kejauhan, berangsur-angsur menjadi semakin gelisah di dalam mobil.“Hmph, berani-beraninya dia bilang kalau dia punya hubungan yang mendalam dengan Dan? Ini sudah lama sekali dan dia masih tidak tahu ke mana Dan pergi,” keluh Gina sambil memutar kedua bola matanya.Ayah Daniel melirik Gina. “Jangan terlalu jahat. Saat ini, yang terpenting adalah menemukan Dan. Ava bukan orang jahat. Pada awalnya, kau tidak menyukai wanita itu karena dia tidak punya orangtua, uang, dan kekuasaan. Sekarang, kedua orangtuanya masih hidup dan sehat, ibunya kaya raya, dan ayahnya adalah seorang dokter spesialis dan profesor. Apa lagi yang membuatmu tidak puas? Apa kau benar-benar ingin putramu tetap melajang sepanjang hidupnya?”Gina tidak senang ketika suaminya mengeluh tentang dirinya.“Bukankah kamu juga awalnya keberatan? Aku akhirnya menyetujui hubungan mereka, tetapi ayahmu menolak untuk setuju untuk menyelamatkan reputasinya. Mengapa sekarang k
Setelah membaca pesan Daniel, Old Master Graham sangat marah hingga sepasang matanya terbuka lebar.'Dia baru saja keluar dari rumah sakit dan dia kabur demi seorang perempuan?’‘Dia bahkan mengatakan bahwa jika dia tidak bisa menikahi perempuan itu, dia tidak akan menikah dengan siapa pun nanti?’Old Master Graham tidak akan pernah membiarkan hal seperti itu terjadi.Namun, ketika memikirkannya lagi, dia masih merasa sedikit gugup.Jika Daniel benar-benar tidak menikah karena ini, bukankah ini akhir dari Keluarga Graham?‘Aku tidak bisa membiarkan ini terjadi.’Setelah berlari keluar, Ava pergi mencari Daniel di semua tempat yang bisa dia pikirkan. Namun, setelah menghabiskan sepanjang pagi mencari pria itu, dia masih tidak bisa menemukan Daniel.Dia mencoba menelepon Daniel, dan meskipun panggilan itu tersambung, selalu tidak dijawab.Seiring berjalannya waktu, Ava merasa sangat lelah. Dia duduk di sebuah kursi di pinggir jalan dan memperhatikan jalan di mana orang-orang lalu lalang.
"Aku akan pulang sekarang juga!"Gina buru-buru berlari ke parkiran. Tiba-tiba, dia berbalik dan menghentikan Ava, yang akan mengikutinya.“Jangan ikuti aku! Kau tidak diterima di rumah kami.”Terlepas dari peringatan Gina, Ava tak bisa menahan dirinya untuk tidak mencari Daniel.Dia tidak tahu apa yang sedang terjadi. Bagaimana bisa Daniel tiba-tiba memulangkan dirinya sendiri? Pria itu jelas-jelas koma di ranjang rumah sakit dan selama ini tidak sadarkan diri.Dalam perjalanan ke sana, Ava menelepon Daniel, tetapi Daniel tidak menjawab.Ava tidak tahu apakah Daniel membawa ponselnya, tetapi singkatnya, dia tidak bisa menghubungi pria itu.Dia sangat ingin berdiri di depan Daniel sekarang, tapi jalanan yang macet menghambatnya.“Lihat ini dan kau akan tahu apa yang terjadi.” Ayah Daniel terdengar seperti sedang mencela seseorang, lalu pria itu tampak menyerahkan sesuatu kepada Gina.Ava dengan cepat masuk sambil bertanya-tanya apa yang terjadi dengan Daniel, tetapi begitu dia melangk
Untuk sementara waktu, Ava menatap bangsal yang kosong. Kemudian, dia kembali tersadar dan segera pergi mencari Daniel.Namun, setelah mencari-cari sebentar, Ava tidak bisa menemukan Daniel, dan itu membuatnya merasa sedikit gugup.Pada saat ini, Gina juga masuk.Dia melihat bangsal itu kosong, dan Daniel, yang seharusnya berbaring di ranjang rumah sakit, telah menghilang."Apa yang sedang terjadi? Di mana Dan? Apakah dokter membawa Dan pergi?” Gina menatap Ava dan bertanya dengan ekspresi tidak ramah di wajahnya.Ava sudah terbiasa dengan sikap Gina, jadi dia tidak mau repot-repot berdebat dengan Gina. Sebaliknya, dia menjawab, “Aku juga ingin tahu.”“Bagaimana mungkin kamu tidak tahu? Kau datang sebelum aku.”“Dan sudah tidak ada di bangsal saat aku datang,” kata Ava dan berbalik. "Aku akan pergi ke ruang perawat dan bertanya pada mereka.""Tunggu."Gina meraih tangan Ava, wajahnya gelap.“Ava, dengar aku baik-baik. Dan telah banyak menderita dan beberapa kali terluka karenamu. Karen
Karena berpikir seperti itu, itu menunjukkan bahwa Julie adalah orang yang masuk akal."Lilly." Julie berjalan ke arah Lilian dan berjongkok, menyapanya dengan ramah. “Lilly, aku sangat menyukaimu. Kuharap dirimu bisa berbahagia setiap hari, dan kuharap kau segera bisa bicara.”Lilian adalah anak yang pengertian. Dia menyunggingkan seulas senyum manis dan mengangguk penuh semangat, menunjukkan bahwa dia menerima doa Julie.Julie berdiri dan menghadap Fabian. Saat ini, kekaguman di matanya makin bertambah dan kegigihannya yang sangat kuat sebelumnya telah banyak berkurang.Jika kita menyukai seseorang, kita tidak harus dengan keras kepala memperjuangkannya.Julie tidak mengatakan apa-apa dan hanya tersenyum pada Fabian.Fabian juga tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia membungkuk dan mengangkat Lilian ke dalam gendongannya. Sebelum berbalik, dia memberi Julie senyum ramah.“Miss Charles, kau masih bisa datang kepadaku jika kau membutuhkan bantuanku di masa yang akan datang. Lagi pula, aku
"Ya," kata Fabian terus terang.Julie mengira dirinya akan merasa malu karena hal ini, tetapi dia tak tahu mengapa dia masih merasa sangat santai. Meski begitu, dia tetap merasa sedikit malu.Agar Julie tidak merasa malu, Fabian tersenyum dan berkata, “Aku ingin membantumu keluar dari situasi itu, Miss Charles, tetapi aku tidak mau melewati batas. Aku juga tidak menyangka seseorang mengambil video dan mengunggahnya ke internet. Lilly dan aku telah membuatmu terlibat dalam banyak kesulitan. Aku benar-benar minta maaf mengenai itu.”Selesai mengatakan itu, Fabian mengambil jeda, lalu dengan lembut melirik Lilian."Tapi Miss Charles, yakinlah, tidak akan ada masalah seperti itu lagi di masa yang akan datang."Julie tertegun sejenak ketika mendengar kata-kata itu, dan entah kenapa dia merasakan rasa kehilangan yang kuat muncul dari lubuk hatinya.Dia menatap Fabian dengan curiga, dan tentu saja, kata-kata yang dia dengar selanjutnya membuatnya merasa menyesal."Miss Charles, aku telah mene
Adegan Mr. Martinez membuat keributan dan Fabian akhirnya datang bersama Lilian untuk menyelamatkan situasi direkam dan diposting di internet.Si pengunggah video masih sedikit berhati-hati dan telah menyensor penampakan Lilian, tetapi sosok dan wajah Fabian terlihat jelas di video.Patty sekilas mengenali orang dalam video itu sebagai Fabian.Setelah melihat komentar-komentar di bawah video, Patty semakin cemas."Julie, kok bisa-bisanya kamu jatuh cinta pada seorang ayah tunggal?"Julie mengerutkan kening. “Ya, aku tidak akan menyangkal. Aku memang naksir Mr. Johnson.”"Apa?"“Ck ck ck … Julie, apa kau benar-benar menyukai ayah tunggal itu?” Sorot mata Mrs. Gill sangat halus. “Seseorang telah menggali semua informasi mengenai pemuda itu, dan ternyata dia adalah adik Yorick. Dulu, Yorick menimbulkan segala macam masalah dan melakukan apa pun yang dia inginkan di Negara F. Kakak perempuannya, Lana, juga terkenal di lingkungan pergaulan kami.”"Apa? Dia adik Yorick dan Lana?” Patty bahka