Meskipun dari jarak yang lumayan, Ava masih bisa mendengar Mr. Rogers memuji desain buatan Laura.“Miss Pine, gaya Anda tercermin dalam desain Anda. Saya tak menyangka Anda adalah seorang pemula.” Mr. Rogers memuji Laura sebelum memuji Bill, “Bill, Anda sangat cerdas. Merupakan suatu berkah bagi perusahaan Anda karena memiliki seorang desainer yang luar biasa.”"Mr. Rogers, Anda terlalu baik. Saya hanya mendesainnya sesuai dengan kebutuhan Anda. Jika kita berbicara tentang siapa yang paling memiliki visi, itu adalah Anda karena Anda memilih perusahaan kami untuk melayani Anda.” Laura tersenyum manis saat memberikan jawaban yang sama manisnya.Mr. Rogers tertawa senang setelah mendengar itu.Ava menggigit apel dan mendengarkan dengan tenang. Dia juga lega bahwa proyek itu sudah diselesaikan.Jika Mr. Rogers tidak puas, maka dia mungkin harus membayar denda atas hilangnya kontrak dengan Mr. Rogers.“Ava, apa kau dengar itu? Aku tak menyangka Laura begitu luar biasa hingga dia benar-benar
“Ava, apa yang kau lakukan? Mengapa kau berdiri di sini sambil bengong?”Ava kembali sadar setelah tenggelam dalam lamunan. "Maisie, aku baru saja melihat sesuatu yang mengejutkan di meja Laura."Maisie mengerjap curiga. “Sesuatu yang mengejutkan? Apa itu?"“Desain yang telah aku hapus sebelumnya,” jawab Ava tegas sambil menatap ruangan di depannya.“Ava, apa kau baru saja bilang kalau kau melihat desainmu yang telah kau hapus di meja Laura? Apa artinya itu?"Tanpa sadar Maisie mengerutkan keningnya. Kemudian, dia mengangkat tangannya dan menggaruk telinganya ringan.Saat dia menanyakan pertanyaan itu, pintu ruangan Bill terbuka.Laura berjalan di belakang Bill dengan senyum tipis di wajahnya.“Rekan-rekan semuanya, Laura baru saja menangani proyek yang luar biasa untuk perusahaan, jadi untuk merayakan kesuksesan ini, bos akan mengadakan perjamuan di restoran terbesar di Glendale malam ini. Semua karyawan departemen desain diundang untuk berpesta! Selain itu, bonus yang akan kalian ter
Maisie merasa itu sedikit aneh, tetapi tidak ada rekan lain yang memperhatikan perubahan ekspresi Laura.Teringat dengan apa yang Ava katakan sebelumnya saat berada di meja Laura, Maisie menyesap jus di depannya.“Laura, kau benar-benar luar biasa. Mr. Rogers sangat pemilih. Dia awalnya meminta Ava untuk membuatkan desain untuknya, tetapi dia sama sekali tidak menyukai desain Laura. Berkat kamu, bonus akhir tahun kita bertambah.”“Untungnya, Ava tidak datang malam ini. Kalau tidak, semua orang akan malu.”“Kenapa kita harus malu? Ava-lah yang seharusnya malu.” Beberapa rekan wanita di samping mencibir dengan nada yang sangat tidak ramah.Maisie tak bisa mendengarkan ini lagi. “Fiona, Kendra, tidak baik bagi kalian mengatakan hal seperti itu tentang Ava. Ava sangat senang membelikan kopi untuk semua orang hari ini. Apakah menurut kalian pantas mengatakan hal seperti itu tentang Ava di belakangnya?”Kedua karyawan bernama Fiona dan Kendra itu langsung menunjukkan ekspresi tidak senang. M
"Baiklah." Pria itu mengangguk ringan. Ketika berbalik hendak pergi, dia melihat Maisie yang dengan cemberut sedang menyesap minumannya.Dengan ramah dia bertanya dengan rasa ingin tahu, “Miss, kau sepertinya tidak terlalu senang. Apa kau mengalami masalah di tempat kerja?”Bosnya tiba-tiba memperhatikannya, jadi Maisie tertegun untuk sejenak. Kemudian, dia berdiri. Tanpa terlihat malu-malu dia langsung berkata, “Tuan, terima kasih atas perhatian Anda, tetapi saya tidak memiliki masalah di tempat kerja. Saya hanya ingin melihat desain Laura agar kami para junior bisa belajar darinya, tetapi Laura tampaknya tidak mau menunjukkannya kepada kami, jadi saya sedikit kecewa.”Laura dan Bill tak menyangka Maisie akan mengatakan itu. Ekspresi mereka berubah tidak menyenangkan.Bos muda dan tampan itu tersenyum dengan murah hati. “Aku mengerti, kau hanya ingin belajar. Ini gampang diatur.”Bos itu kembali menatap Bill. "Bill, apa kau membawa tablet?"Bill tidak berani membuang waktu dan langsun
Maisie langsung mengekspos Laura tanpa mempertimbangkan perasaannya.Wajah Laura dan Bill membeku pada saat yang bersamaan. Ekspresi mereka tampak sangat tidak wajar.Sementara itu, Mr. Lowe sangat tenang. Selain itu, wajahnya juga menyunggingkan senyum elegan dan hangat. “Apa kau baru saja mengatakan bahwa desain ini adalah jiplakan? Apa kau punya bukti?”"Mr. Lowe benar.”Bill buru-buru menyela, memutar kepalanya dan menatap Maisie dengan ekspresi gelap di wajahnya.“Maisie, jangan memfitnah orang lain. Laura membuat desain ini dengan susah payah. Apa bukti yang kau miliki hingga bisa mengatakan bahwa Laura menjiplak desain orang lain? Selain itu, Ava sedang sibuk pacaran untuk sementara waktu sekarang. Dia sama sekali tidak bisa berkonsentrasi pada pekerjaannya. Ditambah lagi, kinerjanya telah anjlok akhir-akhir ini dan desainnya berantakan. Mana mungkin Laura menjiplak karyanya?”"Aku tidak memfitnah Laura, dan aku tidak bicara omong kosong." Reaksi Maisie juga sangat tenang. Kemud
Panggilan Maisie berhasil tersambung dengan sangat cepat. Dia dengan sangat tegas langsung ke intinya, mengatakan, “Ava, aku di Restoran Glendale sekarang. Aku melihat desain yang menarik di sini. Desainmu yang ditolak oleh Mr. Branson yang telah kau hapus sekarang ada pada Laura. Dia bahkan mengklaim bahwa itu miliknya tapi itu jelas-jelas milikmu. Ava, apa kau bisa datang ke sini sekarang?”Saat mendengarkan kata-kata Maisie, Laura dan Bill saling bertukar pandang. Mereka jelas merasa sedikit gugup.Namun, mereka berdua baru saja mendengar kalau sebelumnya Ava telah menghapus desainnya. Karenanya, mereka tidak perlu terlalu gugup.Saat hendak mengambil nafas dalam-dalam untuk bersantai, tiba-tiba mereka mendengar jawaban gembira Maisie. “Ava, kau dan temanmu juga sedang makan malam di Restoran Glendale? Aku akan menjemputmu dari ruang VIP-mu. Berapa nomor ruanganmu…”Maisie berkata sambil berjalan menuju pintu.Bill melirik Laura dengan panik sebelum berjalan ke sisi Mr. Lowe."Mr. L
Setelah mengatakan itu dengan nada bercanda, Ava mengalihkan perhatiannya ke Laura, yang wajahnya berangsur-angsur menjadi muram. “Sebenarnya, aku melihat draf itu saat aku membawakan kopi untukmu siang tadi. Tapi, aku tidak berminat untuk mengeksposmu saat itu.”Sambil mengatakan itu, dia melihat ke arah Bill, yang dahinya sudah basah oleh keringat dingin. “Aku juga tahu kalau kau ingin mengusirku saat dirimu dengan baik hati memintaku untuk pulang dan beristirahat. Bill, kita sudah bekerja bersama selama bertahun-tahun dan kau pikir aku tidak tahu orang seperti apa dirimu?”“ … ”Warna kulit muka Bill semakin memburuk. Meskipun gugup, dia tetap tidak lupa untuk membalas.“Ava, apa maksudmu? Apa maksudmu aku sengaja mengusirmu? Aku melihat bagaimana dirimu tidak berkonsentrasi di tempat kerja, jadi aku memintamu untuk pulang dan beristirahat atas dasar kebaikanku. Tidak apa-apa kau tidak menghargai kebaikanku, tetapi kau bahkan memfitnahku sekarang. K―kau—”“Cuma anjing yang memfitnah
Ava perlahan mengeluarkan ponselnya. Sambil mengoperasikannya, dia berkata dengan perlahan."Mr. Branson, sudah dari awal kubilang kalau aku hampir menyelesaikan desain Mr. Rogers. Tapi, laptopku di rumah rusak sehingga aku harus kembali ke kantor selama akhir pekan untuk menyelesaikannya. Tapi, kau tak mau mendengarkan penjelasanku dan mengatakan kalau aku terlalu sibuk pacaran, hingga aku tidak bisa berkonsentrasi pada pekerjaanku sama sekali. Ditambah lagi, kau begitu yakin kalau aku baru belakangan membuat sketsa secara ngawur sebelum memberikannya padamu.”“Nah, aku telah memperbaiki laptopku dan itu dengan jelas menunjukkan desain asli buatanku, serta stempel waktu ketika aku sedang mengerjakannya.”“ … ”Kedua sudut bibir Bill berkedut, sementara wajah Laura membeku.Ketika melihat wajah Bill dan Laura, Maisie merasa geli."Jadi, di mana desain aslimu?" tanya Mr. Lowe.Ava tersenyum dan menoleh. “Pacar saya sedang membawanya ke sini sekarang. Laptop itu baru saja selesai diperba
Gina, yang berdiri di pintu, melihat adegan itu dan hendak masuk ketika dia dihentikan oleh suaminya.“Jangan membuat lebih banyak masalah lagi. Apa kau benar-benar ingin putramu menjadi bujangan selama sisa hidupnya?”“Siapa bilang aku akan membuat masalah? Aku akan memberi tahu mereka kalau aku sekarang setuju dengan pernikahan ini, oke?”Suaminya terkejut. "Kamu setuju?"Gina hendak menjawab ketika dari sudut matanya, tiba-tiba dia melihat sekilas cahaya di ruangan itu, disusul dengan sorakan dan tepuk tangan dari dalam.Ava melepaskan diri dari pelukan Daniel. Dia terkejut menemukan Madeline dan Jeremy, kedua orangtuanya, dan bahkan Tom dan Maisie perlahan mendekati mereka sambil tersenyum gembira. Ava menatap kosong ke arah Madeline. Kemudian, dia akhirnya mengerti kalau mereka semua telah bekerja sama untuk mengatur ini.Hanya dia dan kedua orangtua Daniel yang tidak diberi tahu.Daniel sama sekali tidak pernah berpikir untuk meninggalkannya. Pria itu hanya menggunakan pendekatan
Setelah mendengar ucapan Ava, Gina perlahan berhenti.Dia tak pernah menyangka kalau di hati Ava masih tersimpan rasa hormat padanya.Ini benar-benar mengejutkannya.Namun, sesaat kemudian dia mendengar Madeline membela Ava. “Ava, kau menghormati mereka, tetapi apakah mereka pernah menghormatimu? Rasa hormat itu harus secara timbal balik.”“Tapi Danny akan selalu menjadi putra mereka. Jika Dan dan aku bersikeras untuk menikah, kedua orangtuanya tidak akan bahagia selama sisa hidup mereka,” kata Ava dengan desahan tak berdaya. "Aku benar-benar tidak ingin Dan terjebak di tengah masalah ini."“Tapi Ava…”“Maddie, jangan bujuk aku. Kau seharusnya sudah tahu pasti bahwa ketika kau benar-benar mencintai seseorang, kau tidak harus tinggal bersama orang itu. Selama orang yang kau cintai aman, sehat, dan bahagia, itu sudah cukup, bukan?”Senyum lega tersungging di wajah Ava seolah-olah dia sudah membuat keputusan akhir di dalam hatinya.Madeline ingin membujuk lagi, tapi sepertinya untuk saat
Kedua orangtua Daniel, yang diam-diam mengamati Ava dari kejauhan, berangsur-angsur menjadi semakin gelisah di dalam mobil.“Hmph, berani-beraninya dia bilang kalau dia punya hubungan yang mendalam dengan Dan? Ini sudah lama sekali dan dia masih tidak tahu ke mana Dan pergi,” keluh Gina sambil memutar kedua bola matanya.Ayah Daniel melirik Gina. “Jangan terlalu jahat. Saat ini, yang terpenting adalah menemukan Dan. Ava bukan orang jahat. Pada awalnya, kau tidak menyukai wanita itu karena dia tidak punya orangtua, uang, dan kekuasaan. Sekarang, kedua orangtuanya masih hidup dan sehat, ibunya kaya raya, dan ayahnya adalah seorang dokter spesialis dan profesor. Apa lagi yang membuatmu tidak puas? Apa kau benar-benar ingin putramu tetap melajang sepanjang hidupnya?”Gina tidak senang ketika suaminya mengeluh tentang dirinya.“Bukankah kamu juga awalnya keberatan? Aku akhirnya menyetujui hubungan mereka, tetapi ayahmu menolak untuk setuju untuk menyelamatkan reputasinya. Mengapa sekarang k
Setelah membaca pesan Daniel, Old Master Graham sangat marah hingga sepasang matanya terbuka lebar.'Dia baru saja keluar dari rumah sakit dan dia kabur demi seorang perempuan?’‘Dia bahkan mengatakan bahwa jika dia tidak bisa menikahi perempuan itu, dia tidak akan menikah dengan siapa pun nanti?’Old Master Graham tidak akan pernah membiarkan hal seperti itu terjadi.Namun, ketika memikirkannya lagi, dia masih merasa sedikit gugup.Jika Daniel benar-benar tidak menikah karena ini, bukankah ini akhir dari Keluarga Graham?‘Aku tidak bisa membiarkan ini terjadi.’Setelah berlari keluar, Ava pergi mencari Daniel di semua tempat yang bisa dia pikirkan. Namun, setelah menghabiskan sepanjang pagi mencari pria itu, dia masih tidak bisa menemukan Daniel.Dia mencoba menelepon Daniel, dan meskipun panggilan itu tersambung, selalu tidak dijawab.Seiring berjalannya waktu, Ava merasa sangat lelah. Dia duduk di sebuah kursi di pinggir jalan dan memperhatikan jalan di mana orang-orang lalu lalang.
"Aku akan pulang sekarang juga!"Gina buru-buru berlari ke parkiran. Tiba-tiba, dia berbalik dan menghentikan Ava, yang akan mengikutinya.“Jangan ikuti aku! Kau tidak diterima di rumah kami.”Terlepas dari peringatan Gina, Ava tak bisa menahan dirinya untuk tidak mencari Daniel.Dia tidak tahu apa yang sedang terjadi. Bagaimana bisa Daniel tiba-tiba memulangkan dirinya sendiri? Pria itu jelas-jelas koma di ranjang rumah sakit dan selama ini tidak sadarkan diri.Dalam perjalanan ke sana, Ava menelepon Daniel, tetapi Daniel tidak menjawab.Ava tidak tahu apakah Daniel membawa ponselnya, tetapi singkatnya, dia tidak bisa menghubungi pria itu.Dia sangat ingin berdiri di depan Daniel sekarang, tapi jalanan yang macet menghambatnya.“Lihat ini dan kau akan tahu apa yang terjadi.” Ayah Daniel terdengar seperti sedang mencela seseorang, lalu pria itu tampak menyerahkan sesuatu kepada Gina.Ava dengan cepat masuk sambil bertanya-tanya apa yang terjadi dengan Daniel, tetapi begitu dia melangk
Untuk sementara waktu, Ava menatap bangsal yang kosong. Kemudian, dia kembali tersadar dan segera pergi mencari Daniel.Namun, setelah mencari-cari sebentar, Ava tidak bisa menemukan Daniel, dan itu membuatnya merasa sedikit gugup.Pada saat ini, Gina juga masuk.Dia melihat bangsal itu kosong, dan Daniel, yang seharusnya berbaring di ranjang rumah sakit, telah menghilang."Apa yang sedang terjadi? Di mana Dan? Apakah dokter membawa Dan pergi?” Gina menatap Ava dan bertanya dengan ekspresi tidak ramah di wajahnya.Ava sudah terbiasa dengan sikap Gina, jadi dia tidak mau repot-repot berdebat dengan Gina. Sebaliknya, dia menjawab, “Aku juga ingin tahu.”“Bagaimana mungkin kamu tidak tahu? Kau datang sebelum aku.”“Dan sudah tidak ada di bangsal saat aku datang,” kata Ava dan berbalik. "Aku akan pergi ke ruang perawat dan bertanya pada mereka.""Tunggu."Gina meraih tangan Ava, wajahnya gelap.“Ava, dengar aku baik-baik. Dan telah banyak menderita dan beberapa kali terluka karenamu. Karen
Karena berpikir seperti itu, itu menunjukkan bahwa Julie adalah orang yang masuk akal."Lilly." Julie berjalan ke arah Lilian dan berjongkok, menyapanya dengan ramah. “Lilly, aku sangat menyukaimu. Kuharap dirimu bisa berbahagia setiap hari, dan kuharap kau segera bisa bicara.”Lilian adalah anak yang pengertian. Dia menyunggingkan seulas senyum manis dan mengangguk penuh semangat, menunjukkan bahwa dia menerima doa Julie.Julie berdiri dan menghadap Fabian. Saat ini, kekaguman di matanya makin bertambah dan kegigihannya yang sangat kuat sebelumnya telah banyak berkurang.Jika kita menyukai seseorang, kita tidak harus dengan keras kepala memperjuangkannya.Julie tidak mengatakan apa-apa dan hanya tersenyum pada Fabian.Fabian juga tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia membungkuk dan mengangkat Lilian ke dalam gendongannya. Sebelum berbalik, dia memberi Julie senyum ramah.“Miss Charles, kau masih bisa datang kepadaku jika kau membutuhkan bantuanku di masa yang akan datang. Lagi pula, aku
"Ya," kata Fabian terus terang.Julie mengira dirinya akan merasa malu karena hal ini, tetapi dia tak tahu mengapa dia masih merasa sangat santai. Meski begitu, dia tetap merasa sedikit malu.Agar Julie tidak merasa malu, Fabian tersenyum dan berkata, “Aku ingin membantumu keluar dari situasi itu, Miss Charles, tetapi aku tidak mau melewati batas. Aku juga tidak menyangka seseorang mengambil video dan mengunggahnya ke internet. Lilly dan aku telah membuatmu terlibat dalam banyak kesulitan. Aku benar-benar minta maaf mengenai itu.”Selesai mengatakan itu, Fabian mengambil jeda, lalu dengan lembut melirik Lilian."Tapi Miss Charles, yakinlah, tidak akan ada masalah seperti itu lagi di masa yang akan datang."Julie tertegun sejenak ketika mendengar kata-kata itu, dan entah kenapa dia merasakan rasa kehilangan yang kuat muncul dari lubuk hatinya.Dia menatap Fabian dengan curiga, dan tentu saja, kata-kata yang dia dengar selanjutnya membuatnya merasa menyesal."Miss Charles, aku telah mene
Adegan Mr. Martinez membuat keributan dan Fabian akhirnya datang bersama Lilian untuk menyelamatkan situasi direkam dan diposting di internet.Si pengunggah video masih sedikit berhati-hati dan telah menyensor penampakan Lilian, tetapi sosok dan wajah Fabian terlihat jelas di video.Patty sekilas mengenali orang dalam video itu sebagai Fabian.Setelah melihat komentar-komentar di bawah video, Patty semakin cemas."Julie, kok bisa-bisanya kamu jatuh cinta pada seorang ayah tunggal?"Julie mengerutkan kening. “Ya, aku tidak akan menyangkal. Aku memang naksir Mr. Johnson.”"Apa?"“Ck ck ck … Julie, apa kau benar-benar menyukai ayah tunggal itu?” Sorot mata Mrs. Gill sangat halus. “Seseorang telah menggali semua informasi mengenai pemuda itu, dan ternyata dia adalah adik Yorick. Dulu, Yorick menimbulkan segala macam masalah dan melakukan apa pun yang dia inginkan di Negara F. Kakak perempuannya, Lana, juga terkenal di lingkungan pergaulan kami.”"Apa? Dia adik Yorick dan Lana?” Patty bahka