"Apa?"Karen menjadi pucat karena ketakutan saat bergegas ke depan Naomi lalu meraih kerahnya."Apa katamu? Katakan lagi! Apa yang kau lakukan pada Eveline?” Karen bertanya dengan tergesa-gesa.Naomi mengangkat kepalanya dan menatap Jeremy yang ekspresinya berubah drastis. Kemudian, senyum di wajahnya menjadi makin intens lagi.Terus kenapa kalau mereka sudah tahu siapa dia yang sebenarnya?Terus kenapa kalau dia kalah?Dia sudah menang saat mendorong Madeline ke sungai!"Jeremy, kau pasti merasa panik dan kesal sekarang, ‘kan?" Naomi bertanya sambil tersenyum. “Sudah dua jam, jadi tidak mungkin wanita yang kau cintai masih hidup. Saat aku mendorongnya ke sungai, dia tidak sadarkan diri.”"Apa kau benar-benar mendorong Eveline ke sungai?" Karen meraung. "Bagaimana kau bisa begitu jahat?"Karen dengan marah mengangkat tangannya lalu menampar wajah Naomi kuat-kuat.Naomi menjerit kesakitan lalu menoleh dan menatap wajah Karen dengan tatapan jahat.“Heh, kau menamparku? Bahkan meski kau m
Dia berfantasi tentang Madeline yang kembali ke pinggir sungai. Lagi pula, sudah dua jam, jadi jika dia masih di sungai, maka dia akan...Tidak.Jeremy memotong pemikirannya yang berlebihan. Namun, ketika menatap sungai tak berujung yang terhubung ke laut, dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan.Dia berdiri di tengah hujan di tengah musim dingin dan memandangi sungai di depannya sambil memanggil-manggil nama Madeline di dalam hatinya.Karen sedang menunggu kabar di rumah. Hal yang paling dia dambakan saat ini adalah Jeremy pulang bersama Madeline, tapi hari sudah mulai gelap dan Jeremy masih belum pulang juga.Karen terus menunggu, dan tanpa sepengetahuannya, hari sudah berganti.Saat hendak pergi mencari Jeremy untuk menanyakan kabar Madeline, dia menerima sebuah panggilan telepon aneh.Dia khawatir ketinggalan informasi tentang Madeline, jadi dia mengangkat telepon itu. Namun, orang di sisi lain telepon mengatakan bahwa dia adalah wartawan.Karen sedang tidak ingin berbicara denga
Untuk sesaat, dia tak bisa berkata-kata. Dia menatap wajah tampan dengan fitur-fitur luar biasa di depannya dengan bingung."Siapa kau? Kenapa kau berdiri di depan pintuku?” tanyanya.Mendengar itu, kilatan keras melintas di kedua mata Carter. Dia membuka bibirnya dengan malas.“Kau nyonya muda Keluarga Whitman dan kau tinggal di hotel. Kurasa hubunganmu dengan Mr. Whitman memang berantakan.”Ketika mendengar komentar Carter, cemoohan menghina muncul di wajah Naomi.“Ya, hubunganku dengan suamiku berantakan. Kami hampir sampai di tahap perceraian karena aku bukan wanita yang tahu tempatku dan bukan istri atau ibu yang baik seperti yang dikira publik. Aku cuma seorang pelacur plin-plan.”Carter menatap Naomi dengan dingin. “Apa yang kau katakan sangat mengejutkan, Mrs. Whitman. Aku belum pernah melihat seorang wanita menggambarkan dirinya seperti ini.”"Oh ya? Kau sudah melihatnya sekarang, bukan?” Naomi mendengus acuh tak acuh. Kemudian, dia terus melontarkan fitnah sambil memakai waja
"Aku akan bertanya padamu sekarang, siapa namamu?"“Naomi Lionel.”Naomi menjawab tanpa bisa mengendalikan dirinya. Dia ingin mengatakan bahwa dia adalah Eveline Montgomery, tetapi malah kebenaran yang keluar dari mulutnya.Carter tampak puas ketika mendapat jawaban ini. Dia bertanya lagi, "Kenapa kau terlihat seperti Eveline?" "Aku menjalani operasi plastik."“Kenapa kau ingin terlihat seperti Eveline?”“Pria yang aku cintai yang mengatur ini untukku. Aku tak tahu mengapa dia ingin aku terlihat seperti Eveline. Aku hanya menjalankan perintahnya.”“Siapa nama pacarmu?”"Namanya Ryan Jones."Ryan Jones.Carter langsung ingat pria yang tewas dalam ledakan yacht saat itu.Matanya mendarat di wajah Naomi yang merupakan sebuah tiruan. Mata Naomi tidak fokus sekarang, dan jelas wanita itu telah jatuh ke dalam hipnotisnya.Dia juga telah mencoba menghipnotis Madeline sebelumnya tetapi tidak berhasil.Tekad Madeline kuat, tidak seperti wanita di depannya yang mudah terhipnotis olehnya.Setela
Jeremy mengenakan setelan jas edisi terbatas yang tersetrika rapi. Dia duduk di depan, dengan postur bermartabat dan elegan. Ketika melihat Naomi muncul di depannya, dia tersenyum ringan tanpa jejak.Naomi mengangkat alisnya ke arah Jeremy sambil merasa senang dengan posisinya. Dia berkata kepada wartawan di depannya, "Karena semua orang hadir hari ini, aku juga ingin mengumumkan sesuatu."Mengumumkan sesuatu?Semua orang saling pandang sebelum mengarahkan kamera dan mikrofon ke Naomi."Mrs. Whitman, apa ada masalah dengan hubungan Anda dengan Mr. Whitman?”“Anda sering terlihat memasuki segala jenis bar dan klub dengan pria-pria berbeda. Apa Anda mengakui ini?”"Apa Anda akan segera menceraikan Mr. Whitman?"Naomi melirik Jeremy yang tidak mengatakan apa-apa dengan arogan saat menghadapi pertanyaan terus menerus dari para reporter. Dia mulai serius memuntahkan omong kosongnya yang saat ini disiarkan langsung, "Memang benar aku terlihat bermesraan dengan banyak pria baru-baru ini."“Wo
Namun, yang mengejutkan mereka adalah Jeremy dari awal sama sekali tidak menyangkal atau mengatakan apa pun untuk menghentikan Naomi.Apakah ini berarti pria itu diam-diam setuju dengan pernyataan Naomi?Salah satu reporter tidak tahan lagi, jadi dia bertanya pada Jeremy, “Mr. Whitman, apa Anda tidak akan menghentikan atau memberi penjelasan mengapa Mrs. Whitman bertindak seperti itu?”Mendengar pertanyaan wartawan itu, Naomi tidak memberi kesempatan Jeremy untuk berbicara. Dia langsung menjawab, “Jangan bikin masalah dengan suamiku. Aku sudah mengatakan ini, jadi apa lagi yang bisa dia lakukan? Bukan salahku kalau aku telah memengaruhi saham Whitman Corporation dan Montgomery Enterprise. Aku tak bisa mengubah diriku yang seperti ini.”Sambil berbicara, dia menatap Jeremy dengan tatapan memprovokasi."Apa aku benar, Sayang?"Jeremy menatap wajah cantik itu dengan tenang dan akhirnya berkata, "Apa kau pikir dirimu memenuhi syarat untuk memanggilku sayang-mu?"“…” Naomi sedikit tercengan
"Astaga! Ada, ya, sesuatu seperti itu?”Suara-suara seruan karena terkejut terus menerus datang dari kerumunan."Aku tidak pernah tahu ada operasi plastik seperti itu!""Mereka terlihat sama!""Bahkan tidak ada perbedaan di kedua pasang mata mereka!"Saat melihat Madeline berjalan mendekat, semua orang di tempat kejadian terperangah.Mendengar seruan dari kerumunan, Naomi bisa merasakan nafasnya semakin tidak menentu. Dia berbalik dan melihat dengan tidak percaya. Saat wajah familier itu terpantul di kedua matanya, Naomi merasa jantungnya berhenti berdetak saat itu juga.'Bagaimana ini mungkin?’'Bagaimana ini mungkin?’‘Eveline belum mati!’Dia jelas-jelas telah mendorong wanita itu ke sungai.Saat itu terjadi, Eveline masih belum sadarkan diri. Bagaimana mungkin dia masih hidup?Ditambah lagi, ada apa dengan wajahnya?Eveline tampak begitu mengerikan setelah wajahnya terbakar. Wajahnya dipenuhi bekas luka tetapi sekarang, wajah itu sangat halus dan tanpa cela. Ditambah lagi, wanita i
Mendengar Naomi mengatakan itu, semua orang berpikir dia masuk akal.Suara itu memang bukan suara Eveline.Setelah mendengarnya dengan saksama, mereka menemukan bahwa suara Naomi lebih mirip dengan yang mereka dengar sebelumnya.Ketika melihat orang-orang di sekitarnya mulai berpihak padanya, Naomi mulai merasa senang dengan dirinya sendiri. Dia menunjuk Madeline dan mengangkat matanya. “Kau penipu, keadaanmu seperti itu dan kau masih ingin menyamar sebagai aku. Kau di sini hanya untuk mempermalukan dirimu sendiri!”Madeline tidak bergeming sepanjang waktu saat menghadapi provokasi Naomi. "Kita akan tahu siapa yang akan segera membodohi dirinya sendiri."“...”Naomi mulai merasa cemas setelah melihat ketenangan Madeline.Dia bertanya-tanya bagaimana Madeline bisa membuktikan dirinya sebagai Eveline ketika melihat Madeline berjalan ke samping seorang reporter wanita. "Apa kau membawa parfum?"Reporter itu menatap Madeline dan tak bisa berkata-kata sambil merasa bingung. Kemudian, dia me
Gina, yang berdiri di pintu, melihat adegan itu dan hendak masuk ketika dia dihentikan oleh suaminya.“Jangan membuat lebih banyak masalah lagi. Apa kau benar-benar ingin putramu menjadi bujangan selama sisa hidupnya?”“Siapa bilang aku akan membuat masalah? Aku akan memberi tahu mereka kalau aku sekarang setuju dengan pernikahan ini, oke?”Suaminya terkejut. "Kamu setuju?"Gina hendak menjawab ketika dari sudut matanya, tiba-tiba dia melihat sekilas cahaya di ruangan itu, disusul dengan sorakan dan tepuk tangan dari dalam.Ava melepaskan diri dari pelukan Daniel. Dia terkejut menemukan Madeline dan Jeremy, kedua orangtuanya, dan bahkan Tom dan Maisie perlahan mendekati mereka sambil tersenyum gembira. Ava menatap kosong ke arah Madeline. Kemudian, dia akhirnya mengerti kalau mereka semua telah bekerja sama untuk mengatur ini.Hanya dia dan kedua orangtua Daniel yang tidak diberi tahu.Daniel sama sekali tidak pernah berpikir untuk meninggalkannya. Pria itu hanya menggunakan pendekatan
Setelah mendengar ucapan Ava, Gina perlahan berhenti.Dia tak pernah menyangka kalau di hati Ava masih tersimpan rasa hormat padanya.Ini benar-benar mengejutkannya.Namun, sesaat kemudian dia mendengar Madeline membela Ava. “Ava, kau menghormati mereka, tetapi apakah mereka pernah menghormatimu? Rasa hormat itu harus secara timbal balik.”“Tapi Danny akan selalu menjadi putra mereka. Jika Dan dan aku bersikeras untuk menikah, kedua orangtuanya tidak akan bahagia selama sisa hidup mereka,” kata Ava dengan desahan tak berdaya. "Aku benar-benar tidak ingin Dan terjebak di tengah masalah ini."“Tapi Ava…”“Maddie, jangan bujuk aku. Kau seharusnya sudah tahu pasti bahwa ketika kau benar-benar mencintai seseorang, kau tidak harus tinggal bersama orang itu. Selama orang yang kau cintai aman, sehat, dan bahagia, itu sudah cukup, bukan?”Senyum lega tersungging di wajah Ava seolah-olah dia sudah membuat keputusan akhir di dalam hatinya.Madeline ingin membujuk lagi, tapi sepertinya untuk saat
Kedua orangtua Daniel, yang diam-diam mengamati Ava dari kejauhan, berangsur-angsur menjadi semakin gelisah di dalam mobil.“Hmph, berani-beraninya dia bilang kalau dia punya hubungan yang mendalam dengan Dan? Ini sudah lama sekali dan dia masih tidak tahu ke mana Dan pergi,” keluh Gina sambil memutar kedua bola matanya.Ayah Daniel melirik Gina. “Jangan terlalu jahat. Saat ini, yang terpenting adalah menemukan Dan. Ava bukan orang jahat. Pada awalnya, kau tidak menyukai wanita itu karena dia tidak punya orangtua, uang, dan kekuasaan. Sekarang, kedua orangtuanya masih hidup dan sehat, ibunya kaya raya, dan ayahnya adalah seorang dokter spesialis dan profesor. Apa lagi yang membuatmu tidak puas? Apa kau benar-benar ingin putramu tetap melajang sepanjang hidupnya?”Gina tidak senang ketika suaminya mengeluh tentang dirinya.“Bukankah kamu juga awalnya keberatan? Aku akhirnya menyetujui hubungan mereka, tetapi ayahmu menolak untuk setuju untuk menyelamatkan reputasinya. Mengapa sekarang k
Setelah membaca pesan Daniel, Old Master Graham sangat marah hingga sepasang matanya terbuka lebar.'Dia baru saja keluar dari rumah sakit dan dia kabur demi seorang perempuan?’‘Dia bahkan mengatakan bahwa jika dia tidak bisa menikahi perempuan itu, dia tidak akan menikah dengan siapa pun nanti?’Old Master Graham tidak akan pernah membiarkan hal seperti itu terjadi.Namun, ketika memikirkannya lagi, dia masih merasa sedikit gugup.Jika Daniel benar-benar tidak menikah karena ini, bukankah ini akhir dari Keluarga Graham?‘Aku tidak bisa membiarkan ini terjadi.’Setelah berlari keluar, Ava pergi mencari Daniel di semua tempat yang bisa dia pikirkan. Namun, setelah menghabiskan sepanjang pagi mencari pria itu, dia masih tidak bisa menemukan Daniel.Dia mencoba menelepon Daniel, dan meskipun panggilan itu tersambung, selalu tidak dijawab.Seiring berjalannya waktu, Ava merasa sangat lelah. Dia duduk di sebuah kursi di pinggir jalan dan memperhatikan jalan di mana orang-orang lalu lalang.
"Aku akan pulang sekarang juga!"Gina buru-buru berlari ke parkiran. Tiba-tiba, dia berbalik dan menghentikan Ava, yang akan mengikutinya.“Jangan ikuti aku! Kau tidak diterima di rumah kami.”Terlepas dari peringatan Gina, Ava tak bisa menahan dirinya untuk tidak mencari Daniel.Dia tidak tahu apa yang sedang terjadi. Bagaimana bisa Daniel tiba-tiba memulangkan dirinya sendiri? Pria itu jelas-jelas koma di ranjang rumah sakit dan selama ini tidak sadarkan diri.Dalam perjalanan ke sana, Ava menelepon Daniel, tetapi Daniel tidak menjawab.Ava tidak tahu apakah Daniel membawa ponselnya, tetapi singkatnya, dia tidak bisa menghubungi pria itu.Dia sangat ingin berdiri di depan Daniel sekarang, tapi jalanan yang macet menghambatnya.“Lihat ini dan kau akan tahu apa yang terjadi.” Ayah Daniel terdengar seperti sedang mencela seseorang, lalu pria itu tampak menyerahkan sesuatu kepada Gina.Ava dengan cepat masuk sambil bertanya-tanya apa yang terjadi dengan Daniel, tetapi begitu dia melangk
Untuk sementara waktu, Ava menatap bangsal yang kosong. Kemudian, dia kembali tersadar dan segera pergi mencari Daniel.Namun, setelah mencari-cari sebentar, Ava tidak bisa menemukan Daniel, dan itu membuatnya merasa sedikit gugup.Pada saat ini, Gina juga masuk.Dia melihat bangsal itu kosong, dan Daniel, yang seharusnya berbaring di ranjang rumah sakit, telah menghilang."Apa yang sedang terjadi? Di mana Dan? Apakah dokter membawa Dan pergi?” Gina menatap Ava dan bertanya dengan ekspresi tidak ramah di wajahnya.Ava sudah terbiasa dengan sikap Gina, jadi dia tidak mau repot-repot berdebat dengan Gina. Sebaliknya, dia menjawab, “Aku juga ingin tahu.”“Bagaimana mungkin kamu tidak tahu? Kau datang sebelum aku.”“Dan sudah tidak ada di bangsal saat aku datang,” kata Ava dan berbalik. "Aku akan pergi ke ruang perawat dan bertanya pada mereka.""Tunggu."Gina meraih tangan Ava, wajahnya gelap.“Ava, dengar aku baik-baik. Dan telah banyak menderita dan beberapa kali terluka karenamu. Karen
Karena berpikir seperti itu, itu menunjukkan bahwa Julie adalah orang yang masuk akal."Lilly." Julie berjalan ke arah Lilian dan berjongkok, menyapanya dengan ramah. “Lilly, aku sangat menyukaimu. Kuharap dirimu bisa berbahagia setiap hari, dan kuharap kau segera bisa bicara.”Lilian adalah anak yang pengertian. Dia menyunggingkan seulas senyum manis dan mengangguk penuh semangat, menunjukkan bahwa dia menerima doa Julie.Julie berdiri dan menghadap Fabian. Saat ini, kekaguman di matanya makin bertambah dan kegigihannya yang sangat kuat sebelumnya telah banyak berkurang.Jika kita menyukai seseorang, kita tidak harus dengan keras kepala memperjuangkannya.Julie tidak mengatakan apa-apa dan hanya tersenyum pada Fabian.Fabian juga tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia membungkuk dan mengangkat Lilian ke dalam gendongannya. Sebelum berbalik, dia memberi Julie senyum ramah.“Miss Charles, kau masih bisa datang kepadaku jika kau membutuhkan bantuanku di masa yang akan datang. Lagi pula, aku
"Ya," kata Fabian terus terang.Julie mengira dirinya akan merasa malu karena hal ini, tetapi dia tak tahu mengapa dia masih merasa sangat santai. Meski begitu, dia tetap merasa sedikit malu.Agar Julie tidak merasa malu, Fabian tersenyum dan berkata, “Aku ingin membantumu keluar dari situasi itu, Miss Charles, tetapi aku tidak mau melewati batas. Aku juga tidak menyangka seseorang mengambil video dan mengunggahnya ke internet. Lilly dan aku telah membuatmu terlibat dalam banyak kesulitan. Aku benar-benar minta maaf mengenai itu.”Selesai mengatakan itu, Fabian mengambil jeda, lalu dengan lembut melirik Lilian."Tapi Miss Charles, yakinlah, tidak akan ada masalah seperti itu lagi di masa yang akan datang."Julie tertegun sejenak ketika mendengar kata-kata itu, dan entah kenapa dia merasakan rasa kehilangan yang kuat muncul dari lubuk hatinya.Dia menatap Fabian dengan curiga, dan tentu saja, kata-kata yang dia dengar selanjutnya membuatnya merasa menyesal."Miss Charles, aku telah mene
Adegan Mr. Martinez membuat keributan dan Fabian akhirnya datang bersama Lilian untuk menyelamatkan situasi direkam dan diposting di internet.Si pengunggah video masih sedikit berhati-hati dan telah menyensor penampakan Lilian, tetapi sosok dan wajah Fabian terlihat jelas di video.Patty sekilas mengenali orang dalam video itu sebagai Fabian.Setelah melihat komentar-komentar di bawah video, Patty semakin cemas."Julie, kok bisa-bisanya kamu jatuh cinta pada seorang ayah tunggal?"Julie mengerutkan kening. “Ya, aku tidak akan menyangkal. Aku memang naksir Mr. Johnson.”"Apa?"“Ck ck ck … Julie, apa kau benar-benar menyukai ayah tunggal itu?” Sorot mata Mrs. Gill sangat halus. “Seseorang telah menggali semua informasi mengenai pemuda itu, dan ternyata dia adalah adik Yorick. Dulu, Yorick menimbulkan segala macam masalah dan melakukan apa pun yang dia inginkan di Negara F. Kakak perempuannya, Lana, juga terkenal di lingkungan pergaulan kami.”"Apa? Dia adik Yorick dan Lana?” Patty bahka