Home / Romansa / Pernikahan Tanpa Cinta / Bab 15. Jangan Panggil Aku Tuan

Share

Bab 15. Jangan Panggil Aku Tuan

Author: Aksara Rindu
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Adrian kembali ke apartemennya setelah semalam ia menginap di rumah David dan tidak mendapati Alya ada di sana. Ia melirik jam dinding yang jarumnya menunjukkan pukul tiga sore. Hari ini pria itu tidak masuk kantor karena minum cukup banyak semalam. Adrian memutuskan untuk duduk sebentar di sofa, ia merasa kepalanya masih agak berat. 

Ponsel di sakunya bergetar dan ia mendapati nama sang kakek tertera di layar.

"Hallo, Kek. Ada apa?"

"Ada proyek yang harus ditinjau di Bandung. Apa kamu bisa menggantikan Kakek kesana?"

"Berapa lama?"

"Tiga hari saja paling lambat seminggu."

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pernikahan Tanpa Cinta   Bab 16. Feel Free

    Adrian sudah bersiap berangkat ke kota Bandung, tak lupa berkali-kali ia mengingatkan Alya agar tidak terlalu dekat dengan Adrian. Ia juga mengingatkan agar gadis itu memberi kabar keberadaannya setiap saat. Tingkahnya sudah mirip ibu yang akan meninggalkan putrinya. Alya hanya mengangguk kadang ia mengedikkan bahu jika apa yang dikatakan Adrian tidak masuk akal."Jangan lupa pesanku, jangan dekat-dekat pria itu. Dan selalu hubungi aku kapanpun dan dimanapun kamu berada." ucapnya sekali lagi sebelum pria itu memasuki mobilnya."Jangan lupa juga kunci pintu dan jendela sebelum kamu meninggalkan apartemen. Selesai kursus kamu harus langsung pulang, jangan mampir kemana-mana." Lanjutnya lagi."Apa Tuan batal berangkat aja ya, wakilkan tugas ini pada David. Jadi Tuan bisa mendam

  • Pernikahan Tanpa Cinta   Bab 17. Lupa

    Seperti janji kemarin, hari ini setelah kursus selesai Chef Julian mengajak Alya menuju salah satu restoran yang ia kelola. Sebuah restoran dengan desain modern klasik bertema natural, dengan hiasan bunga-bunga cantik dan beberapa tanaman hias di setiap sudutnya. Restoran ini menyajikan perpaduan menu lokal dan western.Masuk ke dalam mereka menuju sebuah ruangan berukuran empat kali enam. Ruangan ini terbagi menjadi dua bagian, bagian terkecil merupakan ruang kerja. Sedangkan di bagian yang paling besar biasa disebut sebagai laboratorium. Terdiri dari meja yang cukup besar dan panjang, satu unit chiller, satu unit freezer yang semuanya terisi penuh. Lemari untuk menyimpan bahan makanan kering, juga berbagai macam peralatan memasak.Di tempat ini biasanya Chef Julian mencoba resep barunya. Saat memasuki ruangan ini Alya d

  • Pernikahan Tanpa Cinta   Bab 18. Skin To Skin

    Pagi ini Adrian merasakan kepalanya sedikit berat saat bangun, suhu tubuhnya jadi ga sedikit naik. Namun karena hari ini ada pekerjaan terakhir yang harus diselesaikan, mau tidak mau ia harus sedikit memaksakan dirinya. Setelah sarapan dan minum jahe panas yang dipesannya pada layanan hotel, pria itu langsung berangkat menuju pabrik.Hari ini jadwalnya Adrian mengecek instalasi pengolahan limbah. Ia harus memastikan jika selama ini pabrik milik keluarganya mengolah limbah dengan baik agar tidak mencemari lingkungan sekitarnya.Kunjungannya hari ini berlangsung cepat karena sesuai pemeriksaannya, instalasi ini bekerja dengan sangat baik. Hampir tidak ada komplain dari warga sekitar mengenai dampak pembuangan limbah. Adrian senang dengan kinerja karyawan perusahaannya.S

  • Pernikahan Tanpa Cinta   Bab 19. Salah Paham

    Adrian melanjutkan tidurnya lagi karena merasa kepalanya masih berat. Tiga jam kemudian ia bangun, itupun karena badannya merasa kedinginan. Ia lupa kalau tidur hanya memakai celana dalam saja, sebab selimutnya sudah diambil untuk menutupi tubuh Alya tadi. Mengingat kejadian beberapa jam yang lalu membuat Adrian tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Konyol sekali gadis itu, Adrian bangkit dan mengambil celana pendek serta kaos dari dalam lemari. Ia melangkah menuju kamar mandi dan membersihkan dirinya. Keluar dari sana ia melihat Alya tengah memanaskan sesuatu diatas kompor. "Kamu masak apa?" Adrian melangkah mendekati Alya, membuat gadis itu terkejut karena panggilan yang begitu tiba-tiba. "Ma-masak kari ayam," jawab Alya terbata sambil menetralkan debaran jantungnya. "Kenapa kamu terkejut begitu?" Adrian mengerutkan keningnya. "Habisnya Tuan ngagetin saya aja." Alya

  • Pernikahan Tanpa Cinta   Bab 20

    Hubungan Adrian dan Alya makin hari makin dekat, mereka mulai merasakan perasaan yang timbul di hati masing-masing. Malam ini Adrian akan mengajak Alya untuk menonton dan makan di luar. Bisa dibilang ini adalah kencan pertama untuk mereka. Sepulang dari kursus Alya bingung memilih baju mana yang akan dikenakannya nanti malam. Ia tidak ingin mengecewakan Adrian, jadi ingin tampil secantik mungkin. Sesekali gadis itu menyibak tirai jendela, melihat ke luar langit hari ini sudah diselimuti mendung yang cukup gelap. Semoga saja nanti malam tidak turun hujan, begitu pintanya. (Jangan lupa dandan yang cantik untuk nanti malam) Sebuah pesan dari Adrian masuk di ponselnya, gadis itu tersenyum sendiri. Sedari berangkat kerja tadi hampir tiap menit pria itu mengirim pesan untuknya. Entah itu menanyakan apa sudah pulang karena ia tidak bisa menjemput, atau berkali-kali mengingatkan dirinya agar tampil cantik untuk nanti

  • Pernikahan Tanpa Cinta   Bab 21. Aku Cemburu

    "Selamat pagi, Sayang." Adrian memeluk Alya dari belakang saat gadis itu tengah sibuk membuat sarapan untuk mereka. Membuat jantung Alya berdegup dengan cepat, apalagi deru napas Adrian terasa hangat di pipinya."Jangan suka bikin kaget orang, nanti kalau aku jantungan gimana?" Alya berpura-pura cemberut karena Adrian berhasil mengejutkannya."Maaf, kamu lagi bikin apa?" Adrian menggeser posisinya dan berdiri di samping Alya, tangan kanannya tetap merangkul pundak gadis itu."Bikin sarapan," jawab Alya sambil melanjutkan kegiatan memasaknya."Kamu ada kursus hari ini?""Iya ada sampai dua atau tiga Minggu ke depan." Alya menata makanan yang diolahnya ke atas meja. Sedang Adrian menarik salah satu kursi makan dan mendudukinya."Apa rencana kamu selanjutnya? Apa kamu masih sering ke tempat Chef itu?""Hmm, sebenarnya aku d

  • Pernikahan Tanpa Cinta   Bab 22. Hukuman Yang Melenakan

    "Maksudnya? Hukuman apa?"Adrian tidak menjawab pertanyaan Alya, pria itu tetap melajukan mobilnya menuju apartemen. Sesekali pria itu melirik ke samping, dan menahan tawa saat mendapati wajah Alya yang kebingungan.Mereka sampai di lantai basement apartemen yang merupakan tempat parkir mobil. Keduanya memasuki lift menuju ke lantai empat, kebetulan saat itu lift sedang kosong dan hanya ada mereka berdua. Adrian lalu meraih pinggang Alya hingga wajah mereka saling berhadapan dan membuat jantung Alya berdetak sangat cepat. Gadis itu bisa merasakan hembusan napas Adrian di hidungnya."Ma-mau apa kamu?"Tanyanya gugup saat melihat Adrian menatapnya dengan intens. Tiba-tiba ia merasakan sentuhan lembut di bi

  • Pernikahan Tanpa Cinta   Bab 23. Kejutan

    Udara pagi ini terasa sedikit panas, padahal waktu masih menunjukkan pukul sepuluh pagi. Seperti janjinya saat sarapan tadi, Adrian mengajak Alya menuju suatu tempat. Gadis itu penasaran kejutan apa yang akan diberikan lelaki itu kali ini.Mobil yang mereka tumpangi berhenti di sebuah rumah mewah berlantai dua. Seorang satpam membuka gerbang lalu memberi hormat saat mobil itu lewat lalu menutupnya kembali. Adrian keluar terlebih dahulu dari mobil lalu membukakan pintu untuk Alya."Ini rumah siapa?"Alya memandang takjub rumah besar di hadapannya ini. Bangunannya berdiri kokoh dengan cat berwarna putih gading, ada dua pilar yang menyangga di bagian depan. Saat pintu terbuka pemandangan di dalamnya membuat mulut gadis itu semakin menganga."Rumah kita."Adrian memeluk pinggang Alya, lalu menuntun gadis itu masuk ke dalam untuk melihat-lihat. Tujuan pertama adalah bagian dapur

Latest chapter

  • Pernikahan Tanpa Cinta   Bab 37

    Adrian menatap wajah Alya yang tengah terbaring di brankar rumah sakit, tangannya sedari tadi tak pernah lepas menggenggam tangan Alya. Raut wajahnya terlihat gembira setelah mendengar diagnosis dari dokter tadi. Beberapa saat kemudian tubuh Alya mulai bergerak, mata wanita itu mulai terbuja perlahan. "A-aku dimana?" Wanita itu bingung karena tidak mengenali ruangan tempatnya berbaring saat ini. "Kita di rumah sakit, Sayang," ucap Adrian sambil mencium tangan Alya. Alya kemudian mengingat apa yang terjadi beberapa saat yang lalu. "Kamu hamil, Sayang, kamu hamil. Kita akan segera punya anak." lanjut Adrian sambil tak henti mencium tangan istrinya, setitik air mata luruh di pipinya. Ia tidak dapat lagi menyembunyikan kebahagiaan karena sebentar lagi akan menjadi ayah. "Aku hamil?" tanya Alya lirih, ia juga senang dan tanpa terasa ikut meneteskan air mata. Satu tangannya meraba perutnya yang masih rata, ia tidak menyangka di rahimnya ada janin yang tumbuh hasil buah cinta mereka. "Ak

  • Pernikahan Tanpa Cinta   Bab 36.

    Adrian dan Natasha, keduanya sama-sama terkejut saat tiba-tiba seseorang membuka pintu. Dengan cepat Natasha melepaskan tangannya dari leher Adrian."Ma-maaf, Pak Adrian, sa-saya hanya mau melapor kalau semuanya sudah siap." Maya, sekretaris Adrian melaporkan kesiapan konferensi pers yang akan dilakukan Adrian, wajahnya tampak terkejut melihat pemandangan di dalam ruangan bosnya itu."Oke, Maya, terima kasih." Adrian bernapas lega, karena kehadiran Maya membantunya lepas dari ulah Natasha."Aku ada urusan, bisa kau pergi sekarang?" Adrian sengaja mengusir Natasha.Wanita itu kembali mendekati Adrian, tetapi lelaki itu telah lebih dahulu berdiri dan sengaja menghindar.

  • Pernikahan Tanpa Cinta   Bab 35

    Pukul sepuluh malam Adrian mengajak Alya untuk pulang ke rumah mereka sendiri. Sebenarnya Alya menolak karena kasihan dengan Kakek Hadinata. Namun, melihat suasana hati Adrian yang tidak cukup baik setelah kejadian makan malam tadi, ia akhirnya menyetujui ajakan Adrian."Jadi, kalian memilih meninggalkan kakek sendirian lagi," ucap pria tua itu saat keduanya berpamitan untuk pulang."Aku butuh ketenangan kalau Kakek menginginkan segera punya cucu." ucap Adrian enteng dan mendapat cubitan kecil di pinggangnya dari Alya.Kakek Hadinata memandang dua orang yang tengah berdiri tak jauh darinya itu dengan lekat. Ia tahu cucunya sengaja menghindar dari dirinya."Kalau itu akan membuatmu berhasil dalam waktu dekat, silahkan," ucap pria itu sambil menekan kata berhasil."Tunggu saja." Adrian segera berbalik dan melangkah meninggalkan kakeknya. Sedang Alya yang bingung harus berbuat apa l

  • Pernikahan Tanpa Cinta   Bab 34

    Acara gathering sudah berakhir, Adrian melanjutkan pekerjaannya sedangkan Alya menemani Kakek Hadinata pulang ke rumah atas permintaan pria tua itu. Mereka berdua sedang berbincang di halaman belakang."Adrian lahir dan tumbuh di rumah ini, dia anak yang periang dan lincah." Kakek Hadinata memulai percakapan sambil berdiri menghadap tanaman mawar putih. Alya berdiri di samping pria tua itu sambil mendengarkan pria itu bercerita tanpa berniat menyela."Setelah kepergian Ayahnya akibat kecelakaan itu dia jadi berubah, agak susah diatur."Alya bisa membayangkan kehidupan seorang anak, apalagi anak laki-laki saat kehilangan seorang ayah. Mungkin rasanya seperti kehilangan arah, sama dengan dirinya saat ditinggal sang ibu.

  • Pernikahan Tanpa Cinta   Part 33

    Alya menatap pantulan dirinya di cermin, merasa puas dengan penampilannya kali ini. Rok span dengan panjang di bawah lutut berwarna hitam dipadu dengan blouse berwarna emas dengan model balon di lengannya. Ia juga menyapukan riasan tipis di wajah ditambah lipstik warna peach, terlihat segar dan cantik.Di luar kamar Adrian tengah sibuk memberi arahan kepada anak buahnya melalui sambungan telepon. Pria itu juga sudah tampak rapi dengan setelan jas berwarna hitam.Alya keluar dari kamar dan mendekati Adrian, kegugupan tampak jelas di raut wajahnya."Kamu sudah siap?" tanya Adrian saat ia menyadari kehadiran Alya."Sudah, tetapi aku merasa sedikit gugup." Alya berkata sambil menautkan kedua tangannya.Adrian memasukkan ponsel ke dalam saku, lalu melangkah mendekati Alya kemudian memeluknya seolah memberi kekuatan pada wanita itu."Kamu tidak perlu cemas, a

  • Pernikahan Tanpa Cinta   Part 32

    Setelah kepergian Adrian, Natasha tertawa bahagia. Ia merasa usahanya untuk memisahkan Adrian dan Alya akan berhasil."Ada gunanya juga koin ini." Natasha memandangi koin pecahan lima ratus rupiah yang tadi ia letakkan di meja. Ia sengaja menggunakan benda itu untuk membuat tanda merah seperti bekas ciuman di leher dan juga dadanya.💗💗💗Adrian semakin frustasi karena tidak kunjung menemukan Alya, ia menepikan mobilnya di bahu jalan yang sepi. Kepalanya berpikir kira-kira kemana perginya Alya, kepalanya mendongak ke atas menatap bintang-bintang yang berkilauan seolah mengejeknya.Adrian mengedarkan pandangannya ke segala penjuru, yang ia dapati hanya kelap-kelip lampu jalanan. Pria itu segera beranjak saat matanya menatap sebuah gedung di hadapannya, ia baru ingat kalau belum memeriksa bekas apartemen yang ia tinggali sebelumnya.Segera Adrian memacu mobilnya kesana, dan

  • Pernikahan Tanpa Cinta   Bab 31

    Alya mematut dirinya di cermin, celana pensil berwarna krem dengan paduan blouse warna putih tampak cantik di badannya. Ia menyapukan bedak tipis-tipis di wajahnya, menambahkan blush on berwarna peach lalu mengoleskan lipstik warna nude. Alya lalu beranjak dari meja riasnya setelah dirasa penampilannya sudah cukup sempurna. Mengambil ponsel yang ditinggalkannya di atas kasur dan mengecek jam, sudah waktunya Adrian pulang kerja.Alya kemudian menunggu suaminya pulang di sofa ruang tamu sambil memainkan handphonenya. Sesekali Alya menengok ke depan, barangkali Adrian sudah pulang dan ia yang tidak mendengar suaranya. Tetapi nihil, garasi masih tetap kosong dan Adrian memang belum pulang.Satu jam, dua jam, bahkan sampai menjelang malam Adrian belum datang juga. Bahkan Alya sengaja melewatkan makan malam agar dia bisa mengajak Adrian makan nasi Padang. Entah kenapa seharian ini Alya begitu ingin makan nasi Padang. Apalagi ketika membayangkan sa

  • Pernikahan Tanpa Cinta   Part 30

    Adrian merasa kepalanya pusing, setelah kepergian Natasha pria itu dihadapkan dengan masalah perusahaan. Dimulai dari investor yang beberapa waktu lalu ia temui ternyata batal untuk menjalin kerjasama dengan perusahaannya. Belum lagi masalah internal di bagian keuangan yang salah menginput data. Bisa dipastikan perusahaan mengalami kekacauan.Untungnya masalah bisa segera diatasi, meski begitu Adrian berencana untuk melakukan evaluasi kerja lebih cepat untuk semua karyawannya.Waktu sudah semakin sore, sudah waktunya untuk pulang kerja. Adrian masih membereskan berkas-berkas di mejanya saat ia mendengar bunyi pintu diketuk lalu kemudian dibuka."Masih lembur, Bos." tanya David sambil memasuki ruangan Adrian."Sebentar lagi mau pulang, ada apa?" Adrian menjawab pertanyaan David sambil tetap melanjutkan aktivitasnya."Hari ini sungguh melelahkan, bagaimana kalau kita mi

  • Pernikahan Tanpa Cinta   Bab 29

    "Apa! Hamil?" Alya tak percaya dengan usulan yang diutarakan oleh Adrian. Pria itu sendiri hanya terkekeh melihat reaksi Alya, ia pun meninggalkan wanita itu menuju ke kamar setelah sebelumnya sempat mengacak rambut Alya.Alya berdecak sebal melihat kelakuan Alya, tetapi kemudian dia meraba perutnya. Ia ingat jika sempat memikirkan hal yang serupa beberapa waktu lalu. Dan sekarang Adrian berkata seperti tadi, meski dirinya tahu jika pria itu berkata dengan nada bercanda.Alya melamun hingga beberapa saat sambil tetap memegangi perutnya. Ia tak menyadari jika Adrian sudah berdiri di belakangnya dengan setelan jas yang rapi dan bersiap untuk berangkat kerja. Melihat Alya yang tak segera beranjak dari duduknya, pria itu memeluknya dari belakang."Masih ada waktu untuk membuatmu bisa hamil." Bisik Adrian di telinga Alya yang membuat perempuan itu tersipu."Ish, kamu kira bisa segampang itu. Yang sudah me

DMCA.com Protection Status