Lebih condong Isabella mengajak double date dengan pasangan Daniel dan Yena dulu. Karena satu-satunya yang dekat dengan sosok rekan kerja Isabella yang mencurigakan adalah sepasang teman ini. Isabella ingin mengumpulkan bukti dulu walaupun secara tidak langsung, agar bisa memberanikan diri memberitahukan yang sebenarnya kepada Brandon dan Belinda. Sepasang teman ini diajak berdiskusi di cafe library. Kebetulan Daniel dan Yena juga ingin berjalan-jalan ke lokasi ini. Sebenarnya mereka juga penasaran alasan Isabella memanggil mereka berdua di hari libur karena apa. “Maaf ya aku mengganggu kalian berdua di hari libur,” ucap Isabella menunduk sopan. “Tidak apa-apa, Kak.” Sejenak Daniel menyesap kopi. “Kak Isabella panggil kami ada apa ya? Apa ada tugas kantor tambahan?”Isabella tertawa kecil sambil menggeleng cepat. “Tidak kok. Tenang saja, Pak Brandon tidak akan kasih kalian tugas di hari libur walaupun dia itu atasan galak.”“Kalo bukan masalah pekerjaan, lalu ada apa?” lanjut Yena
Setelah berdiskusi panjang lebar dengan Isabella dan William, seperti biasa Brandon dan Belinda mengunjungi Bu Yenny di hari libur. Namun, siapa sangka sebenarnya ada yang mengikuti mobil mereka diam-diam dari belakang. Mobil sedan putih ini tidak terlihat siapa pengendara mobil ini karena kaca mobil sengaja dipasang kaca tidak tembus pandang. Brandon dan Belinda masih belum menyadari mereka diikuti seseorang. Bahkan mereka masih bersikap santai mengunjungi Bu Yenny seolah-olah tidak terjadi apa pun. Karena hari ini udara terasa segar dan sinar matahari tidak terlalu menyengat, mereka mengajak Bu Yenny berjalan-jalan di taman rumah sakit, meskipun Bu Yenny harus duduk di kursi roda. Sejenak Brandon menghentikan aksinya mendorong kursi roda. Berjongkok di hadapan sang ibu sambil merapikan kain tipis menyelimuti tubuh ibunya. “Ibu kangen aku belakangan ini?”Bu Yenny memanyunkan bibir. “Ibu justru kangen kalian berdua. Sejak Belinda magang di tempatmu, dia jarang menghabiskan waktu b
Hari Senin pagi masih terlihat manis untuk pasangan suami istri sedang bersiap-siap berangkat ke kampus. Seperti biasa, Brandon memarkirkan mobil SUV di basement kampus agar bisa berduaan bersama istrinya lebih lama lagi. Dari bangun tidur Belinda masih belum membuka ponselnya sama sekali. Karena sejak menikah, lebih mementingkan menghabiskan waktu bersama pujaan hatinya. “Omong-omong, kenapa sesekali kamu ga mau menurunkan aku di depan gerbang kampus saja?” tanya Belinda bernada malu. “Padahal kita sudah menikah lumayan lama. Aku ga mau memperlakukanmu sebagai orang asing!” protes Brandon mengerucutkan bibir. “Tapi, tetap saja … kalo suatu hari nanti ada dosen lain melihat aku keluar dari mobilmu tiba-tiba … kamu ga takut?”Brandon tertawa kecil sambil mengelus kepala istrinya lambat laun. “Kalo sesama dosen untuk apa takut? Mereka juga ga akan berani membocorkan pernikahan kita. Pola pikir mereka jauh lebih dewasa dibandingkan anak remaja yang bermulut ember semua.”“Jadi bisa d
Brandon masih menunjukkan sisi galak selama mengajar di kelas. Terutama murka mengingat Belinda terkena masalah dua kali berturut-turut. Pertama saat ujian tengah semester hampir dicontek, lalu untuk sekarang berita hoax tersebar di seluruh kampus. Walaupun Daniel sudah kenal dekat dengan Brandon, tetapi masih ketakutan sampai kakinya gemetar mendengar nada bicara Brandon sangat ketus sejak Belinda difitnah habis-habisan. “Seperti yang sudah saya bilang sebelumnya, saya paling tidak suka mahasiswa menyontek terang-terangan saat ujian. Makanya itu, jangan heran salah satu teman kalian sudah dikeluarkan dari kelas saya mulai hari ini!”Sekarang semua mahasiswa di kelas ini sibuk bergosip pada salah satu mahasiswa yang berusaha menyontek Belinda saat itu. Brandon sengaja mengalihkan topik pembicaraan agar Belinda tidak terus disoroti selama dirinya mengajar. Saat kelas telah berakhir, semua mahasiswa keluar dari ruang kelas dalam kondisi terdiam. Sebenarnya mereka membisu karena sempa
Brandon tidak akan membiarkan istrinya terus ditindas selama di kampus. Saat jam makan siang berpisah dari istrinya dan memilih makan siang bersama William dan Isabella. William juga turut prihatin pada Belinda yang ditindas oleh mahasiswa satu kampus hanya karena berita hoax. “Wil, kalo ga salah lu punya anggota tim yang bisa melacak IP user anonim kan?” tanya Brandon. “Ada sih. Gua nanti coba bujuk dia dengan cara traktiran. Pasti dia langsung mau.”Isabella terus memainkan kuku menari-nari di atas meja. Kebiasaannya setiap berpikir kritis pasti melakukan hal seperti ini. “Sebenarnya gua agak ragu Celine ini adalah pelakunya.”“Gua curiganya David itu pelakunya,” sanggah William. Brandon mengangguk-angguk. “Apalagi forum mahasiswa itu kan setau gua ga bisa sembarangan orang akses.”Isabella menghembuskan napas dengan kesal. “Tapi, lu pada mau sembarangan nuduh dia dulu?” Brandon dan William menggeleng serentak. “Yang pasti gua mesti buruan minta teman gua lacak IP itu deh. Gua
Tentu saja kabar baik ini langsung diberitahukan kepada Brandon. Awalnya Brandon ingin dinner romantis bersama pujaan hatinya, terpaksa menundanya agar semua masalah cepat terselesaikan. Brandon langsung menancapkan gas menuju alamat yang diberitahukan William. Setibanya di sebuah bangunan apartemen tua, Brandon memarkirkan mobil SUV bersebelahan dengan mobil sedan milik William. Secara kebetulan mereka tiba di lokasi serentak. “Wah, lu memang bisa diandalkan, Wil! Cepat juga lu geraknya!” sorak Brandon merangkul pundak sahabatnya sekilas. William mengangkat rambut dengan gaya angkuh. “Iya dong, demi mantan adik ipar gua bisa hidup bebas. gua ga tega lihat dia nangis terus gara-gara permasalahan ini.”Sorot mata Brandon terfokus pada suasana apartemen tua ini yang cukup gelap membuat tubuhnya sedikit merinding sebenarnya. Namun, berusaha terlihat berani agar tidak ditertawakan temannya sendiri. Seperti biasa setiap bepergian ke tempat menyeramkan, jiwa penakut langsung membara.“Om
Tidak ada kata besok pagi bagi William. Setelah mendapatkan informasi dari hacker langsung mengunjungi stasiun kereta bawah tanah. Bermaksud ingin memantau rekaman CCTV di seluruh stasiun, sangat penasaran siapa pelaku yang memerintahkan hacker itu menyebarkan berita hoax di forum mahasiswa. Untungnya rekaman CCTV di seluruh stasiun kereta bawah tanah masih aman, sehingga masih bisa melihat rekaman CCTV selama dua hari belakangan. William memerintahkan petugas keamanan memperlihatkan rekaman CCTV di area loker, tempat di mana hacker itu dan pelakunya melakukan transaksi gelap. Sudah memantau rekaman CCTV selama beberapa menit, terlihat seorang pria berpenampilan tertutup sedang membawa sebuah tas hitam besar, kemudian memasukkan tas itu ke dalam loker. Sangat disayangkan wajah pria itu ditutupi masker, tetapi William tidak akan melewatkan kesempatan menyimpan rekaman CCTV ini sebagai salah satu bukti penyelidikannya. William kembali mengendarai mobilnya menuju kediamannya. Saat men
Sesuai permintaan Brandon sebelumnya, Belinda menuruti keinginannya hari ini masuk kerja demi bisa menangkap Celine. Sudah menyusun skenario terbaiknya dan mendiskusikan hal ini lebih awal agar rencana mereka tidak gagal. Hari ini Belinda dan teman-temannya masuk kerja dengan alasan bahwa mereka dipanggil Isabella tiba-tiba untuk menyelesaikan tugas penting. Celine masih belum menunjukkan reaksi mencurigakan dan tetap fokus menyelesaikan banyak pekerjaan yang diberikan Isabella. Soal banyak pekerjaan diberikan juga merupakan salah satu skenario dibuat Isabella.“Ish kak Isabella benar-benar bikin kita keteteran! Kasih tugas tiba-tiba dan harus dikumpulkan hari ini juga!” keluh Daniel mendengkus kesal. Belinda langsung membungkam mulut Daniel dengan rapat sambil menatap sekeliling penuh waspada. “Bisa ga kalo ngomong difilter dulu? Kalo sampai didengar kak Isabella gimana?”Yena langsung memukul lengan Daniel sedikit bertenaga. “Bisa ga lu diem d
Dalam hati Belinda ingin minta maaf pada William karena menutupi hal penting secara langsung, walaupun sebenarnya dirinya memasang alat perekam suara di pulpen diberikan Brandon sebelumnya. Dengan pasrah Belinda mematikan speaker perekam suara di ruang interogasi. Natasha tertawa jahat melihat adik tirinya masih menurutinya hanya dengan menyebutkan nama suami. Menyilangkan kaki dengan angkuh sambil memajukan tubuhnya. “Ternyata lu masih mau nurutin gua ya! Padahal kan lu yang menang sekarang.” “Cepat katakan! Apa kaitannya keluarga Brandon dengan gua?!” “Lu terlalu cinta sama Brandon sampai berbuat sejauh ini ya! Kalau seandainya gua ga jadi kasih tau lu, apa yang akan lu lakukan?” Belinda memukul meja sedikit bertenaga. “Gua akan laporin semuanya ke kak William!” “Baiklah, gua akan ceritakan semuanya sampai lu sadar kalau lu sebenarnya penghancur hidup Brandon! Itulah kenapa selama ini gua b
Semua tamu undangan berseru menyaksikan acara ulang tahun perusahaan yang seharusnya berlangsung meriah, kini menjadi kacau akibat hanya sebuah pengumuman penting disampaikan sang pewaris sesungguhnya. Para investigator juga mengepung seluruh anggota keluarga Xavier dan memborgol mereka, kemudian menyeret keluar dari venue. Kini artikel di semua media sosial dipenuhi berita mengenai Belinda adalah anak tunggal pemilik perusahaan yang akhirnya menampakkan batang hidung lagi setelah sepuluh tahun dinyatakan menghilang. Sebenarnya tidak ada yang tahu Belinda berasal dari keluarga kalangan konglomerat, karena Ethan yang sengaja tidak mau memamerkan keluarganya berlebihan. Dari posisi masing-masing berdiri, mereka saling melempar senyuman terindah. Daniel dan Yena melambaikan tangan sambil mengacungkan jempol di bagian operator, Brandon dan Isabella membuat hati di jari mereka, sedangkan William yang sibuk menuntun Xavier keluar dari venue, kembali masuk sambil mengac
Hari yang ditunggu telah tiba. Sesuai dengan diskusi sebelumnya, semuanya sudah berada di posisi masing-masing. Acara ulang tahun perusahaan ini bukanlah acara biasa, sehingga Xavier mengundang banyak reporter juga. Tamu yang menghadiri acara ini terdiri dari beberapa partner bisnis, investor, para direktur, beserta rekan dekat Natasha. Di dalam venue sudah dipenuhi tamu undangan yang duduk di meja sudah disediakan sesuai undangan. Isabella sudah tiba lebih awal dengan penampilan gaun elegan, memantau suasana venue masih terlihat aman. Sementara Daniel dan Yena juga mulai melakukan aksi mereka sebagai operator yang mengurus speaker dan proyektor. Mereka sudah duduk di posisi masing-masing sambil siap-siap mengeluarkan flashdisk yang berisi semua bukti kejahatan Xavier selama bertahun-tahun. Lima menit sebelum acara dimulai, Isabella menyempatkan waktu berjalan mengambil segelas air putih. Sebenarnya tujuannya melakukannya agar bisa berpapasan dengan Nat
Misi rahasia telah berhasil dilakukan. Sekarang waktunya Belinda dan Brandon kembali berkumpul bersama William. Karena hari semakin malam, Brandon juga mengajak makan malam bersama di sebuah restoran yang menyediakan ruangan VIP. Tidak lupa Brandon juga mengajak Isabella karena peran Isabella sangat penting saat melakukan misi rahasia. Isabella menceritakan apa yang dilakukannya selama berperan sebagai temannya Natasha saat berkunjung. Apalagi jika dikombinasikan dengan temuan Belinda dan Brandon saat menyusup ke sarang harimau, William sudah memiliki ide cemerlang untuk melawan musuh terbesar mereka. “Lusa nanti saat acara ulang tahun perusahaan, gua juga akan tangkap Pak Xavier saat itu juga.”Isabella bertopang dagu. “Nah sekarang masalahnya adalah gimana cara kita buktiin kecelakaan sepuluh tahun lalu itu adalah ulahnya Pak Xavier?” Belinda menghembuskan napas dengan lemas. “Sepertinya penangkapan ayah tiriku lusa nanti tidak bisa ditangkap
Belinda dan Brandon membuka surat wasiat yang ditulis oleh ayah kandung Belinda sepuluh tahun lalu. Surat wasiat itu tertera terang-terangan bahwa saat founder sekaligus presiden direktur telah dinyatakan meninggal atau meninggalkan perusahaan, maka yang berhak menjadi pewaris utama perusahaan Dream Star Company Limited adalah Belinda Felicia. Seratus persen saham akan diserahkan pada pewaris selanjutnya. Selain membaca surat wasiat asli, Brandon juga melihat-lihat dokumen perusahaan seperti laporan keuangan dan juga akta-akta notaris. Belinda tidak bisa menahan air matanya memeluk surat wasiat ini. Merindukan sang ayah kandung yang selalu menyayanginya sampai detik-detik terakhir sebelum meninggal, Belinda semakin bersemangat ingin berbalas dendam pada keluarga kejam ini. “Aku rindu ayah…”Brandon langsung memeluk tubuh mungil istrinya dengan erat sambil menepuk-nepuk punggung berirama. “Sedikit lagi kamu bisa mendapatkan kembali perusahaan ayahmu. Kamu
Menyusun skenario untuk menyusup ke sarang harimau tidak membutuhkan waktu sehari. Semuanya sudah terkoordinasi dan Isabella juga terlibat dalam menjalankan misi rahasia ini. Tugas Isabella adalah memantau pergerakan keluarga tiri itu di gedung perusahaan elit ini. Sebenarnya Isabella masih sangat dendam pada Natasha, tetapi apa boleh buat terpaksa harus melakukannya demi keselamatan Belinda dan Brandon yang sedang menyusup ke sarang harimau. Walaupun Isabella sempat diracuni Natasha beberapa saat lalu, Isabella memutuskan berpura-pura tidak tahu apa pun. Sangat yakin Natasha juga akan melakukan hal yang sama karena ia sangat mengenal karakter Natasha yang selalu menutupi kesalahannya dengan cara berpura-pura bersikap seperti orang baik sungguhan. Di saat sedang ingin menaiki lift, tanpa sengaja berpapasan dengan Pak Xavier sedang menaiki lift juga. Kebetulan sekali kehadirannya di perusahaan ini juga ingin mengawasi pergerakan Pak Xav
Tidak hanya Belinda menceritakan misi rahasianya kepada Brandon, Isabella juga menceritakan semuanya kepada William sambil memperlihatkan semua bukti yang diberikan Celine di layar ponsel. William terkagum-kagum mendengar kelicikan kekasihnya justru membawakan kabar baik untuk mereka semua. Tidak menyangka seorang wanita yang selalu bersikap anggun ternyata bisa menggunakan cara licik untuk membujuk penjahat. “Sepertinya pekerjaanku menjadi lebih ringan berkat bantuan kamu,” ucap William menatap sang kekasih dengan pandangan cinta. “Bukankah kamu mau semua masalah ini cepat terselesaikan? Makanya Belinda juga antusias melakukan misi rahasia ini tanpa bantuan suaminya.”“Lebih cepat lebih baik. Jadinya hidup kita berempat lebih tenang.”Isabella mengerutkan dahi sambil melipat kedua tangan di dada. “Kamu hanya berkomentar begitu saja? Padahal aku dan Belinda sudah bersusah payah berjuang nih!”William tertawa terbahak-bahak sam
Apakah Celine akan mengaku semuanya bahwa dirinya adalah mata-mata di rumah sakit? Demi uang? Kekayaan? Apakah dengan memiliki semua itu bisa dijamin hidupnya akan bahagia? Mendengar nasihat dari Belinda, Celine sedang merenungkan perbuatannya selama ini. Sejak awal menjadi mata-mata saat pertama kali bekerja di perusahaan, kemudian menyuruh seorang hacker memposting berita hoax di forum mahasiswa. Terutama kesalahan fatal seumur hidupnya adalah tindakannya kali ini melayangkan nyawa seseorang. Memijat pelipisnya terasa ingin pecah. Kepalanya terus menggeleng sampai rasanya ingin menggila, tidak peduli pengunjung kafe menganggapnya tidak waras. “Kalian yakin hidup gua bakal terjamin kalau gua kasih tau semuanya?”“Asalkan lu kasih tau semuanya, Brandon bakal ampuni lu!”Celine menghembuskan napas dengan kasar dan menunduk pasrah. “Oke, gua bakal kasih tau semuanya.”Isabella dan Belinda langsung duduk tegak dan memajukan tubuh
Belinda cemas melihat Brandon tidak terlalu fokus bekerja akibat musibah yang menimpa keluarganya belakangan ini. Sepanjang hari Brandon tidak memperlihatkan senyuman dan justru dirinya juga tidak bisa bersikap tegas seperti biasa terhadap pegawainya. Seandainya Belinda tidak menyembunyikan pernikahan mereka, mungkin akan langsung mengunjungi ruang direktur tanpa berpikir panjang. Tujuannya adalah memberikan pelukan kasih sayang untuk suaminya agar semangat bekerja atau melakukan hal lainnya yang bisa membuat suaminya kembali bahagia. Tiba-tiba Belinda dihubungi seseorang menggunakan telepon kantor. Mengangkat telepon itu, kemudian berkomunikasi dengan suaminya hanya berdurasi singkat. Keinginannya memasuki ruang direktur dengan alasan dipanggil tiba-tiba akhirnya tercapai juga. Namun, bingung kenapa Brandon memanggilnya di saat jam kerja ke ruangan pribadi. Di saat dirinya baru membuka ruang direktur, tangannya langsung ditarik kemudian tubuh