Share

Hadiah Mama Mertua

Author: Suci Komala
last update Last Updated: 2024-04-01 17:00:59

Tibalah mereka di sebuah mall terbesar di kota Birmingham dimana di dalamnya terdapat sebuah playground ramah untuk bayi. Alessandro terlihat senang melihat bola warna-warni. Bella pun membiarkan putranya tengkurap. Bayi itu merespon sangat baik saat Aaron memberinya sebuah bola kecil.

"Sana, temani saja Mami. Mungkin ini waktu yang tepat pula untuk kalian bicara," ujar Bella.

"Bicara apa?" Aaron malah balik bertanya.

"Ya terserah kau. Mungkin juga Mami lagi butuh kawan curhat."

Sejenak Aaron terdiam. Ia melihat ke arah Mitha.

Aaron mencium pipi Alessandro gemas. "Main sama Mama dulu, ya, Nak?" Ia pun menemui Mitha.

"Mami senang melihat kalian," ucap Mitha saat Aaron duduk tepat di sampingnya.

Aaron tersenyum samar.

"Kalian yakin akan bercerai?"

Aaron spontan menoleh mendengar Mitha bicara demikian. "Be-bercerai? Ah, tidak. Kata siapa kami akan bercerai, Mi?"

Mitha menarik napasnya dalam-
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pernikahan Kontrak dengan Ibu dari Anakku   Perjanjian Baru

    Aaron dan keluarga sudah tiba di Valencia. Kedatangan mereka disambut hangat sekaligus kaget ketika melihat Mitha. "Cucu Nenek!" Belinda langsung memangku Alessandro dan menciuminya gemas. "Ayah sehat?" tanya Bella sembari memeluk. "Sehat, Nak." Julio melerai pelukan. "Apa kabar, Yah?" Giliran Aaron yang menyapa. "Seperti yang kau lihat. Ayah sudah bisa berdiri," jawab Julio yang kemudian tersenyum. "Syukurlah kalau Nyonya sudah sembuh," ujar Belinda kepada Mitha. Mitha tersenyum canggung. "Ah, iya."Sementara Bella pergi ke dapur untuk menyiapkan minum serta camilan, Mitha yang tidak ingin oreng tua Bella mendengar langsung dari orang lain, akhirnya buka suara. Ia menceritakan apa yang sudah menimpa keluarga sehingga Bella menjadi korban. Julio dan Belinda saling menatap, tak percaya. "Sejujurnya aku marah. Tapi, mau sebesar apa pun juga aku marah, itu tidak akan membalikkan keadaan,

    Last Updated : 2024-04-02
  • Pernikahan Kontrak dengan Ibu dari Anakku   Kesibukan Masing-masing

    Aaron dan keluarga sedang dalam perjalanan pulang. Dalam kamar pesawat jet yang nyaman, Alessandro kembali tertidur. "Jadi, bagaimana dengan kalian?" tanya Mitha. Aaron dan Bella saling memandang. Hal tak terduga Bella dapatkan, yakni Aaron menggenggam tangannya juga menciumnya. "Kami putuskan untuk tetap bersama, Mi.""Iya, kan, Sayang?" lanjut Aaron bertanya kepada Bella. Bella gelagapan. "I-iya, Mi." Bella menarik tangannya. "Malu, ih, sama Mami."Aaron dan Mitha tersenyum. Sedangkan Bella merasa kesal. Apakah berlaku hangat harus seperti itu? Menyebalkan! Cicit Bella dalam hati. Bella menguap, lalu tertidur. Bella yang duduk tepat di samping Aaron, tanpa sadar menyandarkan kepalanya di pundak Aaron. Aaron hanya tersenyum. "Mami temani Ale, ya?!"Aaron mengangguk, Mitha pun pergi. Tak membuang kesempatan langka, Aaron merogoh ponsel dalam saku celananya, lalu melakukan selfie. Aaron m

    Last Updated : 2024-04-03
  • Pernikahan Kontrak dengan Ibu dari Anakku   Bertemu Mantan Bella, Serasa Bertemu Saingan

    Di toko bunga. Bella sedang menikmati makan siang di kamar sembari menyusui Alessandro. Bella yang sedang duduk nyaman tiba-tiba dikejutkan oleh suara ketukan pintu. "Nyonya, ada yang mencari!" serunya. "Siapa?!" Bella tak kalah berseru. "Namanya Tuan Alex!"Deg! "Alex? Apa dia Kak Alex?" Bella bermonolog. Cepat-cepat Bella menggeleng, tidak mau menduga dan ia rasa tidak mungkin. Nama Alex bukan hanya seorang saja. "Kalau dia berkenan, mohon tunggu sampai aku selesai. Putraku mau tidur!"Bella cepat-cepat menyantap makan siangnya. Dan beruntung, Alessandro pun sudah pulas. Setelah merapikan pakaiannya, Bella segera ke luar. Di luar, Bella melihat seseorang bertubuh tegap dengan jaket dan topi berwarna hitam berdiri membelakangi. Dari postur tubuhnya Bella tak merasa asing lagi. "Maaf, Anda si--"Pria itu menoleh, membuat Bella terbelalak. "Kak Alex?!" seru Bella dengan tatapan tak percaya. Alex tersenyum dan membuka topinya. "Iya, ini Kakak."Alex melambaikan tangannya tepat

    Last Updated : 2024-04-03
  • Pernikahan Kontrak dengan Ibu dari Anakku   Dicuekin

    Aaron dan Bella sudah kembali ke apartemen. Bella bergegas menidurkan Alessandro di kamar, lalu kembali ke luar. Tok tok tok! Bella mengetuk pintu kamar Aaron. "Bisa bicara sebentar!" seru Bella. Tidak berselang lama, Aaron ke luar dengan kancing kemeja yang sudah terbuka. Tampaklah tubuh sixpack Aaron. Sejenak Bella memalingkan muka. "Kau melanggar perjanjian!" kata Bella cepat. "Yang mana?!""Bukankah kita sudah sepakat, jangan ikut campur masalah pribadi masing-masing! Apa itu kurang jelas!" tegas Bella. "Jelas!" jawab Aaron malas. "Kalau begitu patuhi, dong! Ingat, jangan ikut campur dengan urusanku. Aku mau bertemu siapapun, kau tak berhak melarang!""Aku suamimu! Aku berhak melarang!"Tiba-tiba Aaron menarik lengan Bella. Jadilah tubuh wanita itu menempel dengan tubuh Aaron. Dengan kasar Aaron meraih dagu Bella yang membuat wajahnya mendongak. Secepat kilat Aaron me

    Last Updated : 2024-04-04
  • Pernikahan Kontrak dengan Ibu dari Anakku   Ancaman Aaron

    Tiba di toko, Bella menitipkan bayinya kepada sang baby sitter, sedangkan dirinya mulai disibukan dengan membuat buket bunga. Walaupun masih tahap belajar, Bella dengan cepat menguasai teknik pembuatan. Ketika asyik mendekor, sebuah mobil box datang mengantar ragam bunga palsu. Sebagian karyawan sibuk menurunkan barang. "Mana karyawan barunya?" tanya Bella. "Mungkin sebentar lagi, Nyonya."Baru saja bicara, sepuluh orang datang, dimana lima perempuan dan lima orang laki-laki. Bella mengarahkan karyawannya untuk membimbing dan membagi tugas mereka. Tak terasa jam makan siang tiba. Saat hendak masuk kamar, Alex datang. "Bella, tunggu!"Bella menoleh ke arah suara. "Eh, Kak Alex. Kenapa, Kak?""Sebelumnya mohon maaf. Bisakah kita makan siang bareng. Mama jadinya pulang kampung sore ini. Beliau memaksa Kakak untuk ajak kamu."Bella tersenyum. "Baiklah!""Restoran biasa, ya? Dekat taman," kata

    Last Updated : 2024-04-05
  • Pernikahan Kontrak dengan Ibu dari Anakku   Masuk Rumah Sakit

    Bella memejam diiringi dengan tarikan napas yang terasa berat. "Lakukan saja apa maumu! Aku tidak takut!" Bella melanjutkan langkahnya.Mendengar ancamannya tak membuat Bella gentar, Aaron beranjak, dan dengan cepat menarik tangan Bella. "Aku minta maaf, Bella. Aku berjanji tidak akan bersikap seperti ini lagi. Mulai sekarang kau bebas melakukan apa saja! Kumohon, biarkan pernikahan ini berlangsung selama satu tahun." Bukan tak beralasan Aaron memohon. Ia tidak mau melihat Mitha sedih. Mitha sangat menyayangi Bella. Bella hanya diam. Terdengar suara Alessandro menangis. Bella bergegas membuka pintu. Diraihnya Alessandro dari tangan sang baby sitter, lalu dibawa masuk. Bella sama sekali tak memedulikan keberadaan Aaron. Wanita itu bergegas ke kamar. Ponsel Aaron berdering. Rupanya dari Damian. Aaron menerima laporan tentang toko bunga dan bengkel. "Bagaimana, Tuan?" tanya Damian. "Toko dan bengkel tetap milik mereka. Dan untuk toko bunga, sementara kau yang handle." Aaron mema

    Last Updated : 2024-04-05
  • Pernikahan Kontrak dengan Ibu dari Anakku   Terungkap

    Operasi sudah selesai. Dokter menyatakan operasi berhasil, tetapi Aaron masih dalam keadaan kritis. Benturan kepala yang dialami Aaron menyebabkan pendarahan otak, karena saat kejadian Aaron tidak mengenakan sabuk pengaman. "Kapan kami bisa menemuinya, Dok?" tanya Mitha. "Setelah masa kritisnya lewat, Nyonya. 2x24 jam adalah masa kritis seseorang pasca operasi dan banyak hal bisa terjadi seperti pendarahan atau infeksi, dan lainnya. Oleh karena itu, Tuan Aaron masih mendapatkan perawatan intensif. Semoga saja tidak ada reaksi negatif dari tubuhnya. Permisi, Nyonya." Dokter pun pergi. Deg! Batin Bella bermonolog. "Kritis? Ya Tuhan .... Apa umurnya panjang?Bella menggeleng cepat. "Ah, ya, ampun, kenapa dengan pikiranku? Dia pasti selamat!" Bella yang masih setia menemani Mitha pun memeluk wanita paruh baya itu, memberi kekuatan untuk sang mertua juga dirinya sendiri. Bella melerai pelukan. "Mami pulang, istirahat saja. B

    Last Updated : 2024-04-07
  • Pernikahan Kontrak dengan Ibu dari Anakku   Aaron Siuman, Tapi Lupa Ingatan?

    Semua orang cemas. Semua orang sedih. Tak terkecuali Bella. Wanita itu duduk sendiri di kursi stainless agak jauh dari keluarga. Bella menunduk dengan kedua telapak tangan yang menutup wajah. Seketika Bella teringat akan sumpah yang terucap dulu. Bell mendongak. "Ah, Ya Tuhan ... sembuhkan pria itu. Aku maafkan dan aku cabut sumpahku. Jangan, jangan biarkan dia mati karena sial dengan sumpahku, Tuhan!"Bella menyaksikan seorang dokter dan dua perawat ke luar dari kamar Aaron. Semua keluarga berdiri, menghampiri si dokter. Bella berlari, turut menghampiri. Terdengar sang dokter mengatakan, jika tadi Aaron sempat mengalami henti jantung. "Jangan khawatir, sekarang keadaannya sudah kembali normal. Permisi." Dokter itu pun pergi. Semua merasa lega. Akhirnya, Mitha meminta agar Belinda, Julio dan John untuk beristirahat di Mansion. "Bella? Bawa mereka ke mansion," kata Mitha."Lebih baik Mami saja. Sekalian Mami istirahat. Biar aku di sini yang jaga," saran Bella. "Tidak! Kasihan Al

    Last Updated : 2024-04-08

Latest chapter

  • Pernikahan Kontrak dengan Ibu dari Anakku   Puncak Bahagia -- Tamat

    Hari demi hari Aaron lalui dengan ketegangan karena pasalnya, Bella sering mengalami kontraksi. Dua minggu terakhir ini pula Aaron kembali bekerja di rumah ia ingin menjadi suami siap siaga. "Apa tidak lelah?" tanya Aaron sembari menuntun Bella yang sedang menyusuri jalan setapak di taman belakang. "Tidak. Justru aku harus tetap semangat. Aku ingin merasakan lahiran normal."Aaron mengecup punggung tangan Bella. "Semoga, Sayang.""Kalian di sini rupanya!"Suara bariton memecah keromantisan mereka. Keduanya menoleh. "Ke mana saja kau, hah?" sapa Aaron yang terkesan mengintimidasi. Kevin tersenyum. "Ada. Merintis bisnis.""Sendiri?" sambung Bella bertanya. Kevin menggeleng. "Tidak. Istriku ada di dalam. Sedang mencurahkan rindu kepada papanya."Emilia datang. Kedatangan wanita itu benar-benar mencuri perhatian Bella. "Waaahh, kau juga sedang hamil?"Emilia tersenyum."Berapa bulan?" "Minggu ini HPL.""Waaah, kok, bisa sama."Kedua wanita perut buncit itu memilih memisahkan diri d

  • Pernikahan Kontrak dengan Ibu dari Anakku   Sembilan Bulan Kemudian

    Drama muntah-muntah dan tersiksanya Aaron karena hasratnya yang jarang tersalurkan akhirnya sudah berakhir. Usia kandungan Bella yang sudah memasuki sembilan bulan ini justru membuat Aaron mengambil kesempatan dimana dirinya hampir setiap hari meminta haknya dengan dalih agar si bayi lahir dengan lancar dan normal. Maklum saja, karena sampai detik ini Bella masih saja senang mengusap-usap dada bidang Aaron dan Aaron harus mengusap-usap perut buncit Bella.Seperti malam ini ... "Terima kasih, Sayang," ucap Aaron. "Iya, tapi tangannya jangan berhenti! Terus usap perutku!" rengek Bella. "Iya, Sayang. Ya sudah, sekarang lebih baik kau tidur."Bella menggeleng. "Ngantuknya jadi hilang."Aaron terkekeh-kekeh. "Maaf, Sayang.""Sayang? Apa kau tidak penasaran dengan jenis kelamin anak kedua kita ini?""Penasaran, sih. Tapi, tidak apa-apa ... lebih baik dokter tidak sebutkan jenis kelaminnya, biar jadi kejutan! Dalam hitungan minggu ke depan juga akan lahir. Jadi, semoga sesuai dengan kein

  • Pernikahan Kontrak dengan Ibu dari Anakku   Aaron -- Ibu Hamil Memang Menyebalkan?

    Hari sudah malam. Bella sudah berada di Mansion. Semua keluarga pun berkumpul di sana. Aaron, pria itu rela meninggalkan pekerjaannya demi menemani Bella. Saat ini, Bella masih tertidur setelah meminum obat dari dokter. "John? Besok ke cabang minta antar sopir saja, ya? Temui manager di sana dan nanti dia yang akan mengenalkan mu kepada para karyawan di sana.""Siap, Kakak Ipar.""Semoga sukses!"John tersenyum lebar memperlihatkan barisan giginya. "Terima kasih."Aaron berdecih, karena pasalnya tingkah sang adik ipar terkadang masih terlihat seperti anak kecil. "Kalau begitu aku pulang, ya, Kak? Sekalian jemput ayang.""Silakan, Bos Muda!"John meninggalkan kamar Aaron sembari tersenyum. Aaron memastikan Alessandro sudah tertidur pulas di kamarnya. Kamar yang berada tepat di samping kamarnya itu ia sulap menjadi kamar anak disertai dengan pintu ganda yang bertujuan untuk memudahkan Aaron atau Bella masuk ke kamar Alessandro. Perlahan Aaron naik ke atas ranjang. Setelah memposis

  • Pernikahan Kontrak dengan Ibu dari Anakku   Tidak Disangka, Ternyata....

    "Sedang apa kalian?!" seru Bella setelah pintu ruangan Aaron ia dorong dengan kencangnya. Aaron serta dua wanita yang duduk di kursi tepat di hadapannya seketika menoleh. Aaron berdiri. "Loh, Sayang, sudah pulang? Kenap--""Iya, aku sudah pulang! Kenapa? Kaget melihat aku ada di sini, iya? Kencanmu merasa terganggu, begitu?!"Aaron meminta dua wanita itu untuk ke luar, sedangkan dirinya menghampiri Bella. "Sayang, ada apa?"Bella menepis tangan Aaron yang bertengger di pundak. "Mereka siapa?!""Aku sedang interview beberapa calon sekretaris, Say--""Sudah aku katakan, bukan? Jangan cari sekretaris wanita!""Begini, Sayang. Aku me--""Apa? Kau mau mendua, iya?!""Ya Tuhan, Sayang ...," Aaron sengaja menggantung ucapannya. Percuma saja menjelaskan, karena ia tahu betul jika Bella tidak baik-baik saja. Aaron mengambil alih Alessandro, lalu merengkuh Bella, membawanya ke dalam pelukan. Tangis Bella pun pecah. John, pemuda itu perlahan masuk. Melihat sang kakak menangis, dengan sigap

  • Pernikahan Kontrak dengan Ibu dari Anakku   Dua Tahun Kemudian

    Usia Alessandro kini sudah menginjak tiga tahun. Batita itu sangat lincah, cerewet, pintar dan pandai meniru apa yang orang dewasa lakukan. Dua tahun pula Bella menjalani program hamil. Tak kunjung hamil, kadang membuat Bella stress, putus asa. Sampai akhirnya Aaron menyarankan agar Bella mengantar Alessandro sekolah --play group. John, sudah dua tahun ini pria itu belajar tentang perusahaan, bagaimana cara memimpin dan bisnis lainnya. Semua dengan telaten Aaron yang ajarkan. Urusan cinta, jelas saja Patricia sudah resmi menjadi kekasihnya. Patricia pun sudah bekerja di sebuah rumah sakit di kota Birmingham. Semua ia lakukan agar dekat dengan John. Tak hanya pasangan kekasih itu yang pindah ke kota Birmingham, tetapi kedua orang tua Bella. Bukan kemauan mereka, tetapi Bella'lah yang ingin dekat dengan keluarga, walaupun tidak tinggal serumah. Ada Mitha dan Robert yang tinggal di Swiss. Kedua lansia itu memilih hidup berdua, menikmati masa-masa indah yang pernah hilang dahulu. Merek

  • Pernikahan Kontrak dengan Ibu dari Anakku   Aaron -- Merasa Bahagia

    Belinda menghela napas. Rasa iba berhasil bergelayut manja dalam benaknya. Dengan raut cemas, ia duduk di samping John. "John? Ibu tidak peduli dengan statusnya. Ibu sungguh merasa kasihan. Dekati wanita itu, ambil hatinya. Jadikan dia menantu Ibu."John bernapas lega. Bagaimana tidak? John pikir, tadi ibunya tidak akan merestui. Tetapi ternyata, jauh dari pikirannya. Sang ibu terlihat sangat menyayangi Patricia walau belum mengenalnya sama sekali. Mendapat lampu hijau, sungguh membuat John senang. Ia akan berusaha untuk mengabulkan keinginan Belinda. Keinginan sang ibu yang tentunya dibarengi dengan rasa cinta yang teramat, tentu saja akan ia perjuangkan. "Terima kasih, Bu. Tapi, bagaimana dengan ayah?""Ayah pasti setuju dengan keputusan Ibu. Tenang saja."John tersenyum lebar. "Selamat!" ucap Aaron. "Dan semangat!" timpal Bella cepat, sembari mengepalkan tangan. John mengangguk, lalu pamit ke luar. Belinda tersenyum. Sebagai seorang perempuan sekaligus seorang ibu tentu bis

  • Pernikahan Kontrak dengan Ibu dari Anakku   Belinda -- Antusias

    Di rumah sakit, ada Bella yang sedang berganti pakaian. "Sayang? Apa kau bisa hubungi Kevin?" pinta Bella. "Untuk?""Aku mau minta maaf kepada Emilia."Aaron yang sedang melipat baju kotor pun menoleh. "Sudahlah, kita tidak usah berhubungan lagi dengan wanita itu. Lagipula, kau tidak bersalah.""Aku mohon!" Bella memelas. Aaron menghela napas. Tidak ingin mengecewakan Bella, akhirnya Aaron menghubungi sahabatnya itu. "Oke, dia akan datang ke mari. Paling nanti sore mereka tiba di rumah sakit.""Terima kasih, suamiku!"Aaron tersenyum. "Sama-sama." Aaron melanjutkan kegiatannya. "Tapi, kok, kalau kau yang menghubungi Kevin, dia menjawab. Sedangkan aku, nomornya selalu tidak aktif.""Nomornya ganti.""Oh, pantas kalau begitu."Aaron sudah mengemasi baju kotor. Sedangkan Bella berusaha turun dari ranjang. Ia akan belajar berjalan. Aaron yang melihat dengan sigap membantu. Saat asyik belajar berjalan, Bella berkata, "Kok, Ale belum ke sini, ya?""Kenapa memangnya?"Bella sedikit men

  • Pernikahan Kontrak dengan Ibu dari Anakku   John -- PDKT

    Hari menjelang malam. Aaron baru saja mengantarkan Alessandro ke rumah sang mertua. Ia tidak akan membiarkan Alessandro tinggal di rumah sakit meskipun sang istri dirawat di kamar dengan fasilitas paling lengkap. Alessandro sudah bisa berjalan dan pasti ingin bermain di luar. Kekebalan tubuh Alessandro belum tentu kuat menahan segala virus yang ada di sekitar. Oleh karena itu, jalan terbaik adalah Alessandro tinggal bersama kakek dan neneknya. Mobil Aaron baru saja terparkir di area rumah sakit. Ia bergegas turun karena pasti Bella sudah menunggu, karena sang istri meminta dibawakan nasi serta sayur buatan Belinda. Aaron berjalan menyusuri lorong rumah sakit. Namun, langkahnya terhenti saat mendengar suara dari orang yang sangat ia kenal, yakni Robert. "Apa kita bisa melewati hari tua bersama?" tanya Robert. "Entahlah."Aaron menajamkan pendengarannya. Rupanya Robert sedang bersama Mitha. "Apa cintamu sudah sepenuhnya hilang untukku?""Kita sudah tua, tidak usah bahas cinta.""A

  • Pernikahan Kontrak dengan Ibu dari Anakku   John -- Cinta Pada Pandangan Pertama

    Bruk! John tanpa sengaja menyenggol pundak seorang perawat di koridor, yang membuat dokumen di tangannya terjatuh. "Sorry!" ucap John. Perawat itu tersenyum. "Tidak apa-apa." Sang perawat meraih dokumen itu.John hanya bisa memerhatikan karena sedang menggendong Alessandro dan menenteng satu tas kecil. "Mau besuk?" tanya perawat. "Iya, mau ke kamar VVIP."John tersenyum saat sang perawat itu tersenyum menampakkan barisan giginya yang putih dengan satu gigi gingsul di bagian atas sebelah kanan. Sungguh terlihat manis di mata John. "Tampan sekali putranya," kata Sang perawat sembari mencubit gemas pipi Alessandro. "Ini keponakan saya. Saya masih single.""Ooh, masih single, maaf."Perawat itu tersenyum, lalu pamit pergi. Kepergian sang perawat ternyata menyisakan rasa penasaran di hati John. John ingin mengenal lebih jauh wanita itu. Tanpa berkedip, John melihat kepergian perawat itu sampai hilang di balik tembok. "Ah, ya Tuhan, maafin Om, Sayang." John tersadar saat Alessandro

DMCA.com Protection Status