Share

Bab 22 – Apartemen Kyle

Author: Iris Nyx
last update Last Updated: 2025-03-31 02:00:12

Di pagi yang cerah, Rhea sedang bersiap-siap untuk pergi ke kampus saat Michael keluar dari kamar dengan rambut masih sedikit acak-acakan. Ia baru saja selesai mandi dan masih mengenakan kaus putih serta celana pendek, tampak santai seperti biasanya saat di rumah.

Rhea yang sedang memasukkan buku ke dalam tasnya melirik sekilas ke arah suaminya sebelum akhirnya membuka suara.

"Michael," panggilnya dengan nada hati-hati.

Michael yang sedang menuang kopi menoleh. "Hmm?"

Rhea menggigit bibirnya ragu. "Mungkin selama beberapa hari ke depan, aku akan sering pulang agak malam."

Michael meletakkan cangkirnya dan menatapnya dengan alis sedikit terangkat. "Kenapa?"

"Ada sesuatu yang harus kukerjakan di apartemen Kyle," jawab Rhea cepat.

Michael mengerutkan kening. "Di apartemen Kyle?"

Rhea mengangguk. "Iya, dia butuh bantuanku untuk sesuatu."

Michael melipat tangannya di dada, ekspresinya penuh selidik. "Kenapa tidak di apartemen

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pernikahan Kontrak dengan Dosen Feminim   Bab 23 – Perjalanan ke Jakarta

    Rhea menatap koper kecilnya dengan perasaan campur aduk. Ini akan menjadi perjalanan pertamanya ke luar kota sejak menikah dengan Michael. Perjalanan studi banding ini memang hanya tiga hari dua malam, tetapi entah kenapa, rasanya seperti akan pergi jauh lebih lama.Di sofa, Michael duduk dengan laptop di pangkuannya, sesekali melirik ke arah Rhea yang sibuk mengepak barang."Sudah siap?" tanyanya santai.Rhea menoleh dan mengangguk. "Sepertinya, iya. Aku nggak butuh banyak barang."Michael menutup laptopnya dan bersandar. "Kamu yakin bisa tidur di hotel tanpa kebiasaanmu menggulung selimut sampai mirip kepompong?"Rhea memutar mata. "Miki, aku bukan anak kecil."Michael hanya terkekeh. "Baiklah, baiklah. Tapi tetap hati-hati di sana, ya? Jakarta nggak seaman yang kamu kira."Rhea mengernyit. "Kamu terdengar seperti seorang ayah yang mengantar anaknya pergi karyawisata."Michael mengangkat bahu. "Aku hanya mengingatkan. Lagipul

    Last Updated : 2025-04-01
  • Pernikahan Kontrak dengan Dosen Feminim   Bab 24 – Kyle yang Hampir Meledak

    Rhea baru saja keluar dari ruang seminar ketika ia mendengar suara ribut dari salah satu sudut lobi. Ia menoleh dan melihat seorang pria berambut cokelat gelap dengan wajah penuh frustasi sedang mengomel sendiri sambil menatap laptopnya.Tak butuh waktu lama bagi Rhea untuk mengenali siapa itu.Kyle.Rhea mendekat dengan ekspresi geli. "Kyle? Ngapain kamu di sini? Bukannya kamu di kelompok lain?"Kyle mendongak dengan wajah tersiksa. "Rhea! Selamatkan aku!"Rhea tertawa kecil sebelum duduk di kursi kosong di sebelahnya. "Ada apa sih? Kamu kelihatan kayak baru saja ditindas sama dunia."Kyle mendesah keras, lalu menunjuk layar laptopnya dengan ekspresi putus asa. "Tugas. TUGAS ini yang bikin aku gila. Mereka bilang cuma tugas ringan, tapi ini nggak ada ringannya sama sekali!"Rhea melirik layar laptopnya dan membaca sekilas. "Hmm… ini kan cuma laporan observasi tentang strategi pemasaran perusahaan?"Kyle menatapnya seaka

    Last Updated : 2025-04-02
  • Pernikahan Kontrak dengan Dosen Feminim   Bab 25 – Pulang dengan Kelelahan

    Langit sore mulai meredup ketika Rhea akhirnya sampai di apartemen. Sepanjang perjalanan pulang dari Jakarta, ia harus bertahan di kereta selama lebih dari sepuluh jam. Tubuhnya terasa remuk, pikirannya lelah, dan satu-satunya hal yang ingin ia lakukan adalah tidur sepuasnya di kasur.Dengan sisa tenaga yang ada, Rhea menyeret kopernya melewati koridor apartemen. Setiap langkahnya terasa seperti beban berat yang menahan kakinya. Ia bahkan hampir kehilangan keseimbangan ketika akan membuka pintu apartemen."Aduh, berat banget sih koper ini," gumamnya pelan.Saat pintu terbuka, aroma khas apartemen yang sudah lama ia tinggalkan menyambutnya. Rasanya nyaman, seperti pulang ke tempat yang memang seharusnya.Namun sebelum ia sempat melangkah lebih jauh, suara familiar menyambutnya."Akhirnya pulang juga."Rhea mendongak dan menemukan Michael berdiri di ruang tamu, bersandar di sofa dengan tangan terlipat di dada. Ia mengenakan kaus lengan panjang

    Last Updated : 2025-04-03
  • Pernikahan Kontrak dengan Dosen Feminim   Bab 26 – Akhir dari Semester yang Melelahkan

    Rhea menghela napas panjang saat ia melangkah keluar dari ruang ujian terakhirnya. Matanya terasa sedikit berat karena kurang tidur selama seminggu terakhir. Tangannya masih terasa pegal setelah menulis jawaban esai sepanjang tiga halaman."Akhirnya... selesai juga," gumamnya sambil meregangkan tubuh.Beberapa mahasiswa lain di sekitar juga tampak menghela napas lega, ada yang langsung pergi untuk merayakan selesainya ujian, ada juga yang memilih untuk pulang dan tidur seharian.Saat Rhea menuruni tangga kampus, ponselnya bergetar. Sebuah pesan dari Michael masuk.Michael: “Ujiannya sudah selesai”Rhea: "Udah, tapi Aku mau mampir sebentar ke tempat lain, baru nanti pulang."Michael: "Oke, hati-hati pulangnya. Aku mungkin agak sorean baru pulang. Ada perlu sebentar."Rhea: "Oke."Rhea memasukkan kembali ponselnya ke dalam tas. Ia berjalan menuju toko kue yan

    Last Updated : 2025-04-04
  • Pernikahan Kontrak dengan Dosen Feminim   Bab 27 – Kyle yang Meradang

    Matahari siang bersinar terik di luar, tetapi di dalam apartemen, Rhea masih nyaman bersantai di sofa dengan selimut menyelimuti tubuhnya. Film yang ia putar di TV sudah berjalan cukup lama, tapi pikirannya mulai melayang ke arah lain.Sejak pagi, ia benar-benar menikmati kebebasan dari tugas kuliah. Tidak ada dosen, tidak ada deadline, tidak ada laporan yang harus dikumpulkan. Tapi ada sesuatu yang ia lupakan... sesuatu yang biasanya muncul setiap hari."Kenapa rasanya ada yang kurang ya?" gumamnya sambil mengerutkan kening.Ponselnya tiba-tiba bergetar di meja. Rhea mengambilnya dan melihat nama Kyle berkedip-kedip di layar."Uh-oh..."Rhea tahu pasti kenapa Kyle meneleponnya. Dan benar saja, begitu ia menggeser tombol hijau dan menempelkan ponsel ke telinganya, suara Kyle langsung meledak."RHÉA!"Rhea langsung menjauhkan ponsel dari telinganya."Astaga, Kyle! Volume suara kamu bisa dikecilin nggak?"

    Last Updated : 2025-04-05
  • Pernikahan Kontrak dengan Dosen Feminim   Bab 28 – Apartemen yang Kosong

    Michael berjalan menyusuri lorong menuju apartemennya dengan langkah sedikit lunglai. Hari itu cukup melelahkan, dan yang ia inginkan hanyalah bersantai, makan sesuatu, dan mungkin berbicara sedikit dengan Rhea sebelum tidur.Begitu pintu terbuka, pemandangan yang menyambutnya membuat dahinya berkerut. Apartemen sepi. Tidak ada suara TV, tidak ada gerakan apa pun yang menunjukkan keberadaan Rhea.Namun, yang membuatnya lebih heran adalah meja makan yang masih berantakan. Beberapa piring kosong tergeletak di atas meja, ada bekas sendok yang belum dicuci, dan bungkus makanan ringan tersebar di sekitar meja dan sofa."Rhea?" panggilnya, tapi tak ada jawaban.Ia menghela napas, lalu mengambil ponselnya dan mencoba menelepon Rhea. Nada sambung terdengar beberapa kali, tapi tak ada jawaban.Michael mengerutkan kening, menatap layar ponselnya yang masih menampilkan panggilan yang gagal."Di mana sih dia?" gumamnya.Nada sambung terdeng

    Last Updated : 2025-04-06
  • Pernikahan Kontrak dengan Dosen Feminim   Bab 29 – Pesta Ulang Tahun Kyle

    Malam itu, Rhea berdiri di depan cermin, menatap pantulan dirinya. Ia mengenakan sweater rajut berwarna beige yang nyaman dipadukan dengan celana jeans hitam. Ia tidak ingin tampil terlalu mencolok, mengingat pesta ulang tahun Kyle pasti akan dipenuhi dengan teman-temannya yang sudah dikenal sebagai orang-orang nyentrik.Michael yang baru saja keluar dari kamar mandi melirik ke arah Rhea yang masih berdiri di depan cermin. "Kamu nggak ganti baju lagi?" tanyanya, mengamati pakaian Rhea yang terbilang sederhana."Kenapa?" Rhea menoleh. "Pakai baju ini aja udah cukup, kan?"Michael mengangkat alis. "Pesta Kyle biasanya nggak sesederhana yang kamu pikir. Kalau kamu datang pakai outfit itu, mungkin kamu bakal kelihatan paling 'normal' di sana."Rhea mendesah. "Ya udah, biarin aja. Aku nggak punya niat buat tampil mencolok juga."Michael hanya mengangkat bahu. "Terserah kamu. Jangan lupa bawa hadiah buat Kyle."Rhea mengambil kantong kertas yang s

    Last Updated : 2025-04-07
  • Pernikahan Kontrak dengan Dosen Feminim   Bab 30 – Tamu Malam Hari

    Malam itu, suasana di apartemen terasa lebih sunyi dari biasanya. Rhea sedang bersantai di ruang tamu, mengenakan sweater longgar sambil menonton acara TV yang sebenarnya tidak terlalu ia perhatikan. Pikiran Rhea masih tertuju pada telepon Michael beberapa hari lalu—cara bicara Michael yang terdengar lembut, nada suaranya yang sedikit bercanda, dan tawa kecil yang membuatnya terlihat… berbeda.Dan sekarang, seseorang datang.Tepat pukul sepuluh malam, suara bel apartemen berbunyi.Rhea menoleh ke arah pintu dengan alis terangkat. Michael, yang tadinya berada di dapur, melangkah lebih dulu untuk membukanya. Begitu pintu terbuka, seorang pria bertubuh tinggi dan maskulin berdiri di sana.Dia mengenakan jaket kulit hitam, rambutnya sedikit berantakan dengan gaya kasual yang tetap terlihat rapi. Wajahnya tajam, dengan rahang kokoh yang membuatnya terlihat karismatik. Ada aura percaya diri dalam gerak-geriknya, seperti seseorang yang tahu bagaiman

    Last Updated : 2025-04-08

Latest chapter

  • Pernikahan Kontrak dengan Dosen Feminim   Bab 48 – Menunggu Sidang

    Hari-hari terasa melambat, namun waktu tetap saja berjalan tanpa ampun. Rasanya baru kemarin Rhea memulai skripsinya dengan gugup dan sejuta pertanyaan, dan sekarang—hampir setengah tahun telah berlalu, skripsinya sudah rampung, dan ia hanya tinggal menunggu hari sidangnya.Namun, justru masa tunggu inilah yang membuatnya lebih gelisah.Di apartemen yang sepi, hanya bunyi kipas angin dan detik jam dinding yang menemani pikirannya. Sesekali ia mengecek ponselnya, melihat foto Michael yang jadi wallpaper. Senyuman lembut itu… kini hanya bisa ia lihat dari layar.Michael memang selalu berusaha menghiburnya walau mereka terpisah jarak jauh. Sejak pindah ke Paris untuk proyek fashion-nya, komunikasi mereka bergantung pada waktu yang acap kali tak bersahabat. Saat Rhea terjaga, Michael tertidur. Saat Rhea bersiap tidur, Michael baru memulai harinya.Namun tak pernah sekalipun Michael lupa mengirim pesan, meski hanya satu kalimat, “Good luck h

  • Pernikahan Kontrak dengan Dosen Feminim   Bab 47 – Separuh Nyawa Kyle

    Langit Surabaya hari itu cerah, tapi tidak dengan wajah Kyle yang terlihat seperti habis begadang semalaman. Perpustakaan kampus yang biasanya hening dipenuhi desahan frustasi para pejuang skripsi. Di salah satu sudutnya, Rhea tengah duduk dengan serius menatap laptop. Jari-jarinya lincah mengetik, sesekali matanya bergerak ke arah tumpukan buku referensi di sampingnya.“Rhea,” suara Kyle berat, disusul dengan tubuhnya yang hampir ambruk di kursi seberang Rhea. “Kenapa skripsi itu terdengar seperti makhluk halus yang mau menghantuiku tiap malam, ya?”Rhea menahan tawa. Ia menutup laptopnya sebentar dan menatap sahabatnya itu. “Makhluk halus? Kamu tuh lebay, Kyle. Baru juga bab satu.”“Baru? BARU? Rhea, aku udah ngerjain revisi bab satu ini sampai lima versi, tahu nggak?” Kyle mengangkat satu bundel print out yang sudah penuh coretan merah dari dosennya. “Aku yakin dosen pembimbingku itu punya trauma pribadi s

  • Pernikahan Kontrak dengan Dosen Feminim   Bab 46 – Keputusan yang Dinanti

    Pagi itu, Michael duduk di meja kerjanya dengan wajah serius. Laptop di depannya menyala, menampilkan panggilan video dengan latar kantor megah di Paris. Pihak perusahaan yang menawarkan posisi tersebut sedang menunggu jawabannya.Rhea berdiri di dapur, membuat secangkir kopi sambil sesekali mencuri pandang ke arah Michael. Perasaan cemas bercampur harap berkecamuk dalam dadanya. Ia tahu betapa pentingnya pekerjaan ini bagi Michael, tapi ia juga tidak bisa membohongi diri bahwa ia ingin suaminya tetap di sampingnya.Michael menarik napas panjang sebelum mulai bicara.“Bonjour, Monsieur Laurent,” sapanya dengan nada sopan.“Bonjour, Michael,” jawab pria berkemeja rapi di seberang layar. “Jadi, sudah ada keputusan?”Michael mengangguk pelan. “Sebelum saya menyampaikan jawaban, saya ingin bertanya satu hal.”Laurent menaikkan alis. “Tentu saja. Apa yang ingin Anda ketahui?&rd

  • Pernikahan Kontrak dengan Dosen Feminim   Bab 45 – Angin Perubahan

    Suara gemericik hujan yang membentur kaca jendela apartemen terasa menenangkan. Aroma kopi yang baru saja Michael seduh menguar lembut di udara. Beberapa hari setelah mereka kembali dari Raja Ampat, kehidupan mulai kembali ke ritme biasanya.Rhea sedang duduk di sofa ruang tamu dengan laptop di pangkuannya, mengetik dengan serius. Pembagian dosen pembimbing skripsi sudah di umumkan dan ia mempersiapkan judul dan data lain untuk di tunjukkan ke dosen pembimbing nantinya jika sudah memasuki masa kuliah. Kegiatan yang monoton membuatnya jarang beranjak dari tempat itu. Sementara itu, Michael duduk di meja dapur, membalas beberapa email yang masuk sejak pagi. Suasana hangat itu terasa damai.“Kamu nggak capek ngetik terus?” Michael menoleh dari kursinya, membawa dua cangkir kopi ke arah Rhea.Rhea menyandarkan tubuhnya, meraih cangkir yang disodorkan Michael. “Capek. Tapi aku ingin lekas selesai dan bisa menghabiskan sisa liburan semester dengan te

  • Pernikahan Kontrak dengan Dosen Feminim   Bab 44 – Sedikit Ketegangan

    Matahari pagi mulai menyingsing di ufuk timur, memancarkan cahaya oranye keemasan yang membias di atas laut Raja Ampat. Burung camar terbang rendah, menyisakan jejak bayangan di atas air yang tenang.Rhea menatap ke luar jendela penginapan dengan ekspresi kosong. Secangkir kopi yang mulai dingin masih tergenggam di tangannya. Hari ini adalah hari terakhir mereka di Raja Ampat. Entah kenapa, ada perasaan enggan di dadanya.“Rhea, kamu udah siap?”Suara Michael membuyarkan lamunannya.Rhea menoleh. Michael sudah berdiri di dekat koper dengan pakaian kasual — kemeja putih tipis dan celana linen krem yang membuatnya terlihat santai tapi tetap elegan.“Belum,” jawab Rhea malas.Michael mendekat, menatap wajah istrinya dengan alis terangkat. “Kamu kelihatan... sedih.”“Enggak,” Rhea menggeleng, lalu menyeruput kopi yang sudah dingin. “Cuma... sayang aja liburannya cepat banget.”

  • Pernikahan Kontrak dengan Dosen Feminim   Bab 43 – Angin Laut yang Menenangkan

    Rhea duduk di tepi pantai dengan tenang, membiarkan pasir putih yang hangat menyentuh telapak kakinya. Angin laut bertiup lembut, membawa aroma asin yang menenangkan. Suara deburan ombak berirama seperti lagu pengantar tidur yang lembut.Di sampingnya, Michael tertidur pulas di atas tikar piknik dengan posisi terlentang. Topi jerami menutupi sebagian wajahnya, sementara tangan kanannya tergeletak santai di samping tubuh.Rhea menoleh dan tersenyum kecil. Michael benar-benar terlihat damai. Wajahnya yang biasanya tegas dan jenaka kini tampak begitu lembut, seperti seseorang tanpa beban.Rhea kembali memandang laut. Rasanya masih seperti mimpi. Hubungan mereka berubah begitu cepat dalam hitungan hari. Dari sebuah pernikahan kontrak yang dingin, menjadi sesuatu yang... hangat.Ponsel Rhea bergetar di sebelahnya, mengganggu lamunannya. Ia mengambilnya dan melihat nama Kyle muncul di layar.Kyle: “Hei, Nona Sibuk! Gimana liburanmu? Udah seminggu n

  • Pernikahan Kontrak dengan Dosen Feminim   Bab 42 – Malam Bertabur Bintang

    Malam itu, acara fashion internasional di Raja Ampat berlangsung dengan begitu meriah. Lampu-lampu berkilauan di tengah panggung yang megah, menyinari para model yang berlenggak-lenggok dengan busana rancangan desainer terkenal. Musik mengalun lembut, bercampur dengan tawa dan obrolan para tamu undangan dari berbagai negara. Rhea berdiri di salah satu sudut, mengenakan gaun hitam elegan yang dirias oleh tangan Michael sendiri. Wajahnya terlihat bersinar dengan sentuhan makeup lembut, membuat siapa pun yang lewat tak bisa menahan diri untuk menoleh.Namun, bukan perhatian orang lain yang menarik bagi Michael. Sejak awal, matanya hanya tertuju pada satu sosok — Rhea. Istrinya yang cantik, yang awalnya hanya menjadi bagian dari pernikahan kontrak, kini perlahan-lahan mengisi setiap sudut pikirannya.“Bersulang lagi?” Rhea tersenyum, mengangkat gelasnya yang sudah hampir kosong. Ini entah yang keberapa. Michael mengangkat alis.“Sudah cukup, Rh

  • Pernikahan Kontrak dengan Dosen Feminim   Bab 41 – Libur yang Panjang

    Libur semester akhirnya tiba. Dua bulan penuh tanpa kelas, tanpa tugas, tanpa harus bertemu dengan para mahasiswa yang suka bergosip. Seharusnya ini waktu yang menyenangkan. Tapi bagi Rhea, liburan ini justru terasa... membosankan.Sudah seminggu berlalu, dan dia tidak melakukan apa-apa selain berdiam diri di apartemen. Scroll media sosial, nonton film, tidur, dan mengulang siklus yang sama setiap hari."Bisa gila kalau terus-terusan kayak gini," gumam Rhea sambil melempar ponselnya ke sofa.Michael tidak selalu ada. Kadang dia di apartemen, kadang pergi mengurus bisnis barunya di bidang fashion. Meski begitu, Rhea tidak ingin mengganggu. Dia paham betul Michael sedang sibuk membangun brand-nya. Tapi... tetap saja, sepi.Baru saja dia hendak beranjak ke dapur, ponselnya bergetar. Sebuah pesan dari Kyle muncul di layar.Kyle: Rheaaaa, lihat ini!Sebuah foto menyusul — Kyle dan Denny berpose di pantai dengan latar belakang

  • Pernikahan Kontrak dengan Dosen Feminim   Bab 40 – Di Balik Sorot Mata Jahil

    Rhea menghela napas panjang sambil merapatkan jaketnya. Angin sore bertiup lembut, menyapu helaian rambut yang dibiarkannya tergerai. Kampus terasa lebih sepi dari biasanya karena libur semester akhir hampir tiba. Ia datang hanya untuk mengembalikan beberapa buku pinjaman perpustakaan.Michael menurunkannya di depan gedung utama dengan santai."Makasih, Michael. Aku nggak bakal lama." Rhea tersenyum kecil, melepas sabuk pengamannya.Michael membalas dengan senyum hangat. "Take your time. Aku tunggu di sini."Rhea mengangguk dan turun dari mobil. Tapi tanpa mereka sadari, tidak jauh dari sana, sepasang mata memperhatikan dengan tatapan penuh selidik.Sasha.Mahasiswi yang pernah melabrak Rhea karena cemburu soal Kyle, kini berdiri dengan tangan bersilang di depan dada. Mulutnya membentuk seringai kecil."Hah... baru selesai sama Kyle, sekarang pindah ke Michael?" gumamnya sambil mengeluarkan ponsel.Tanpa membuang waktu, Sasha m

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status