Begitu memasuki ruang rapat, Hailey berinisiatif membantu Katy menjelaskannya."Kak Suzy, Katy benar-benar tidak punya niat lain ketika memberikan hadiah kepada Tuan Muda Calvin. Dia hanya terlalu cemas dan ingin memperbaikinya. sekarang Katy telah menyadari kesalahannya. Semoga Anda bisa memaafkannya dan memberinya kesempatan lagi."Katy yang berada di sebelahnya, tidak berani melihat Suzy sama sekali, tetapi dengan kepala menunduk dan berkata: "Ya, Ketua Tim Suzy, saya sudah tahu salah, tolong jangan memecat saya."Suzy sedikit mengernyit ketika melihat mereka berdua.Dia memanggil Katy kemari, bukan untuk memecatnya, tetapi untuk mengingatkannya agar memperhatikan penyesuaian status pekerjaannya baru-baru ini.Jelas, pihak lain salah paham dengan maksudnya.Suzy berpikir sejenak, dan hanya mengubah kata-katanya dan berkata, "Katy, apakah kamu tahu apa yang paling tabu di tempat kerja?"Nama Katy dipanggil, jadi dia hanya bisa menegang dan menatapnya, dengan ekspresi akan menangis da
Begitu Suzy melangkah ke pusat penelitian medis, dia melihat bahwa satu orang absen.Katy tidak masuk kerja hari ini?Dia bertanya pada Hailey tentang situasinya."Manager HRD menelepon dan mengatakan bahwa Katy telah mengajukan permohonan pengunduran dirinya pagi-pagi sekali," kata Hailey dengan penyesalan dan kesedihan.Suzy sedikit mengernyit, "Dia mengundurkan diri?""Yah, saya sudah membujuknya, tetapi dia merasa malu untuk terus bekerja di perusahaan, jadi dia mengundurkan diri begitu saja. Ngomong-ngomong, Kak Suzy, dia meminta saya untuk meminta maaf kepada Anda."Suzy hanya mengeluarkan kata "Oh".Langkah Katy adalah pendekatan yang tidak bertanggung jawab dan disengaja, yang cukup mengecewakan.Suzy menarik kembali pikirannya, memandang Hailey, dan berkata, "Kau tidak perlu khawatir tentang pengunduran diri Katy. Karena itu adalah pilihannya sendiri, biarkan dia pergi. Sedangkan tim proyek untuk sementara sulit untuk merekrut orang baru. Pekerjaan Katy akan jatuh ke tanganmu.
Longli adalah perusahaan distributor terbesar dalam menyediakan alat-alat medis dan bahan baku penelitian medis, dan juga melakukan pengembangan dan produksi beberapa obat.Ketika Suzy dan James Calvin tiba, mereka bertepatan dengan bursa kerja perusahaan.Begitu dia memasuki aula, Suzy melihat wajah yang dikenalnya.James Calvin mengikuti pandangannya dan melihat orang itu, sedikit mengernyit, "Katy?"Keduanya melihat resume di tangannya.Pada saat ini, Katy datang untuk melamar pekerjaan, juga melihat Suzy dan James Calvin. Setelah beberapa saat terpana, dia dengan cepat memalingkan muka dari matanya, pura-pura tidak melihat mereka.Suzy tidak mengatakan apa-apa, tetapi menarik pandangannya, dan pergi ke lift bersama James Calvin.Katy bukan lagi anggota kelompoknya, ke mana pun dia pergi untuk mencari pekerjaan, tidak ada hubungannya dengan dirinya.Setelah Suzy memeriksa sampel yang disediakan perusahaan Longli, dia yakin itu benar, dan James Calvin menyetujui dan menandatangani ko
"Ya." Jawab Suzy dengan tenang.Gadis yang bersama Katy mendengar sapaannya terhadap Suzy, berkata dengan bingung: "Kenapa kau memanggilnya Ketua Tim Suzy?"Setelah selesai berbicara, matanya tertuju pada wajah Katy yang merah dan sedikit salah tingkah, seolah-olah memikirkan sesuatu, "Tunggu ... Mungkinkah pemimpin kelompok yang baru saja kau sebutkan adalah Suzy ini?"Dia menatap Katy dan Suzy dengan heran, dan ekspresinya berangsur-angsur menjadi aneh.Mau tak mau bertanya: "Katy, kau tidak salah?"Suzy adalah idolanya, tentu saja dia tidak bisa berhubungan dengan pemimpin kelompok berhati hitam yang baru saja Katy keluhkan.Dan Katy adalah ‘teman’ yang baru saja dia temui selama wawancara hari ini, tentu saja, dia tidak terlalu mempercayainya.Dihadapkan dengan keraguan orang lain, Katy juga sangat kesal, menggertakkan giginya dan berkata, "Aku tidak salah, Suzy adalah pemimpin timku. Selain itu, aku mengundurkan diri dari Grup Calvin karena dia."Setelah selesai berbicara, akhirny
Sebelum mendekat, Robert Calvin mengerutkan kening hampir tidak terkendali, dan kemudian melanjutkan.Suaranya yang rendah terdengar, "Mengapa Suzy tidak ada di sini?"Hailey tiba-tiba mengangkat kepalanya dari pekerjaannya, dan terkejut melihat pria itu berdiri di sampingnya.Wajahnya yang dingin dengan sosok yang tinggi dan tegap, dan auranya yang tegas. Bila seseorang yang berhadapan dengannya pasti aura orang tersebut akan terkalahkan olehnya. Jantung Hailey mendetak kencang, dan dia bereaksi dengan melihat ke belakang dan dengan cepat bangkit.Namun, karena gerakan yang berlebihan, kakinya tersandung kursi, dan tubuhnya tanpa sadar bergegas ke arah pria di sampingnya.Dia meletakkan tangan di dadanya, merasakan otot-otot yang kencang dan elastis di telapak tangannya, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut.Namun, Robert Calvin sedikit menyipitkan matanya, dan segera mundur setengah langkah, membuka jarak antara satu sama lain.Telapak tangan Hailey tiba-tiba jatuh, meny
Ketika dia mengatakan ini, Suzy tidak bisa mengatakan apa-apa lagi, hanya bisa berterima kasih atas kebaikannya.Ketika semuanya selesai di sini, sudah seharusnya kembali ke perusahaan.Tetapi James Calvin melihat luka di wajah Suzy dan menyarankan: "Atau kau jangan pergi ke perusahaan. Orang-orang di perusahaan akan melihat luka di wajahmu, khawatirnya mereka akan membicarakannya."Suzy juga tidak ingin menarik perhatian, hanya--"Aku masih punya pekerjaan yang harus dilakukan."James Calvin bertemu dengan tatapan tegas di matanya, dan dia mungkin tahu atribut ‘gila kerja’ dalam pekerjaannya akhir-akhir ini.Karena itu, dia tersenyum tak berdaya dan tidak membujuknya.Karena sarannya, Suzy akhirnya menutupi wajahnya dengan masker ketika dia kembali ke perusahaan.Untungnya, lukanya ada di bagian bawah pipi, dan masker-nya bisa menutupinya.Namun, memang benar bahwa lukanya tertutup oleh masker, dan itu sedikit tidak nyaman.“Saya masih harus mengurus kontrak perjanjian ini. Kau kembal
Robert Calvin memberi "um", meliriknya dengan samar, dan mengingatkan: "Tidak usah terlalu memperincikan, orang-orang ini dikirim dari atas untuk memeriksa situasinya."Atas?Suzy tertegun, menyentuh tatapan Robert Calvin, dan tiba-tiba menjadi jelas.Grup Calvin sudah berada di puncak piramida seluruh komunitas bisnis. Adapun tingkat selanjutnya, tentu saja ...Tapi dia masih tidak mengerti, mengapa hal semacam ini harus disembunyikan?Robert Calvin tidak menjelaskan alasannya dengan dia.Dia membungkuk dan posisi sedikit melengkung, "Selesai bicara soal kerjaan, mari kita bicara tentang sedikit urusan pribadi."Saat dia berbicara, dia dengan lembut mengaitkan jarinya dan melepaskan masker di wajahnya yang menghalangi."Jangan ..." Suzy belum mengucapkan kata-katanya untuk menghentikannya.Dua luka tipis di wajahnya jatuh ke mata Robert Calvin.Mata dalam pria itu tiba-tiba menyempit, keterkejutan dan ketegangan melintas.“Siapa yang melakukannya?” Dia mengangkat tangannya dan menangk
Seperti yang diketahui semua orang, pria yang dikenal sebagai jenius bisnis ini telah membantunya dengan rencana promosi, bahkan membantunya mendirikan merek kecantikan nanti.......Dua hari berlalu dalam sekejap.Menurut informasi Robert Calvin, Suzy bertanggung jawab untuk menerima delegasi yang datang ke Pusat Litbang Medis Calvin hari ini.Kemarin, ketika dia mendapat pengenalan dari para pengunjung, dia tahu bahwa mereka adalah ahli medis dan sarjana yang ditunjuk oleh Rumah Sakit Nasional.Rumah Sakit Nasional.Ini mewakili tim medis tingkat tertinggi di Cina, langsung di bawah pemerintah pusat.Setiap orang di Rumah Sakit Nasional memiliki gelar profesional, dan karena itu, mereka memiliki hubungan dekat dengan dokter militer.Mereka melakukan tugas tingkat tertinggi dan berkeliaran di area internasional.Misalnya, virus conx01 yang merebak di daerah Barat Daya dipimpin oleh Rumah Sakit Nasional.Saat ini, Grup Calvin bukan anggota internal Rumah Sakit Nasional, tetapi dari Aso
"Kakak!" Tim dan Sam menyapa Welly dan Rose.Di antara keempat anak ini, Welly yang paling besar, Rose nomor dua, lalu disusul Tim dan Sam.Jarak usia Tim dan Sam hanya berbeda 10 hari. Tim adalah anak Tori, sedangkan Sam adalah anaknya Christina.Tori dan Christina melahirkan anak laki-laki, sementara anak yang masih berada di kandungan Aluna pun berjenis kelamin laki-laki. Ditambah dengan Shad, anak dari James dan Samantha, Rose adalah satu-satunya cucu perempuan di keluarga ini.Rose memiliki wajah yang cantik dan menggemaskan, semua orang sangat menyayanginya.Semua mata tampak berbinar-binar melihat penampilan Rose yang cantik. Semua orang merentangkan tangan dan ingin memeluknya."Rose sayang, sini sama Kakek dan Nenek.""Aku mau sama Kakak dan adik-adik.," jawab Rose.Mobil melaju ke arah desa. Hari ini adalah hari peringatan kepergian Sheila.Setiap tahun Suzy selalu pergi melayat ke makam neneknya sekaligus menjenguk Gilbert.Sebelumnya anak-anak masih terlalu kecil, jadi Suzy
Ivan membawa istri dan anaknya untuk datang menjenguk Suzy. Mereka juga tak lupa membawakan hadiah."Selamat, keluarga kalian sudah lengkap. Satu anak laki-laki dan satu anak perempuan." Anna memberikan ucapan selamat."Terima kasih." Robert tersenyum sambil menatap Suzy dengan penuh cinta. "Semua berkat istriku."Di tengah suasana bahagia, Ivan memberikan sebuah kabar baik. "Sekarang kami sudah membangun sekitar 10 klinik amal, tapi belum diberikan nama. Bagaimana kalau kamu ...."Ivan melirik Robert, sedangkan Robert malah melirik Suzy."Ngapain melihat aku?" Suzy mengerutkan alis.Robert tersenyum. "Proyek ini adalah milikmu dan Ivan, kamu juga harus ikut memberikan ide. Kamu saja yang memberikan nama untuk kliniknya.""Aku?" Suzy membelalak.Ivan mengangguk. "Em."Suzy memang harus berkontribusi, meski hanya memberikan nama. Dia berpikir sebentar dan menjawab, "Tujuan klinik ini adalah membantu orang-orang susah yang tidak mampu berobat ke rumah sakit. Bagaimana kalau diberi nama P
Ukuran kandungan Suzy lumayan besar sehingga dia tidak bisa kembali ke Kota Hanggola. Akhirnya dia dan Robert memutuskan untuk melahirkan di ibu kota.Sejak tiga bulan lalu, Lucy membawa Welly untuk datang menemani dan menjaga Suzy. Seiring perut Suzy yang makin membesar, Keluarga Xin meminta Suzy untuk pulang ke rumah keluarganya agar bisa ikut merawatnya.Karena Keluarga Xin terus mendesak, akhirnya Suzy, Lucy, dan Welly pindah ke rumah Keluarga Xin. Semuanya adalah satu keluarga, kehidupan sehari-hari dilewati dengan harmonis.Selain Daniel dan Lorraine, rumah Keluarga Xin juga ditempati oleh Wallace dan Tori, Joris dan Christina, serta Lance dan Aluna. Suasana di rumah selalu dipenuhi tawa.Saat usia kandungan Suzy menginjak 9 bulan, Tori dan Christina memberi tahu berita kehamilan mereka. Keluarga Xin sangat bahagia, Daniel dan Lorraine langsung menyiapkan berbagai suplemen untuk ibu hamil.Memasuki usia kandungan 10 bulan, akhirnya hari persalinan telah tiba. Robert menyerahkan p
Ketika masuk ke kamar, Robert melihat Suzy yang serius membaca dokumen. "Kamu lagi ngapain?"Suzy mengangkat kepala dan menceritakan rencana pembangunan klinik amal kepada Robert."Ide yang bagus. Kalau perlu bantuan, jangan ragu memberitahuku." Robert mendukung Suzy.Suzy pun tidak ragu-ragu dan menjawab, "Aku perlu bantuan uang dan orang."Robert tertawa kecil, Suzy sudah tidak sungkan-sungkan kepadanya. "Baik. Kamu perlu berapa banyak dana? Tapi ...."Robert mengambil dokumen yang dibaca Suzy. "Kamu lagi hamil, jangan terlalu capek.""Tapi ....""Biar aku yang mengurusnya." Robert memotong ucapan Suzy.Kemudian Robert duduk di samping Suzy dan membaca proposal tersebut.Suzy menatap wajah Robert yang sedang fokus bekerja, tampak dan menawan.Setelah selesai membaca, Robert meminta Suzy untuk menghubungi Ivan.Suzy menyalakan pengeras suara sehingga Robert bicara berbicara kepada Ivan secara langsung. "Aku sudah baca proposalnya. Ada beberapa tambahan ...."Saat ini kerajaan, Rumah S
"Oh ...." Welly mengangguk, dia terlihat bingung. "Aku mau punya dua adik, kalau bisa kembar.""Dasar, anak ini." Simon dan Lucy tertawa melihat tingkah cucunya."Ibu dan Ayah tidak punya genetik untuk melahirkan anak kembar. Kemungkinannya sangat kecil." Suzy mengusap kepala Welly.Welly mengangguk, seolah memahami maksud penjelasan Suzy.....Begitu mengetahui kabar kehamilan Suzy, Anna dan Ivan membawa Sisi datang untuk menjenguknya.Anna dan Ivan memberikan anaknya nama Sienna yang dipanggil Sisi, sebuah nama yang cantik dan indah. Sisi memiliki mata yang bulat dan hitam, serta wajah cantik bak putri kecil.Keluarga Calvin dan Keluarga Xin kagum melihat kecantikan Sisi."Anak pintar, anak cantik." Simon terkesima melihat mata Sisi yang bulat."Semoga Suzy mengandung anak perempuan," kata Lucy.Lorraine menghela napas. "Aku punya 3 anak laki-laki dan seorang anak perempuan. Suzy, maafkan Ibu yang tidak menemanimu di saat masa kecilmu ....""Semua sudah lewat." Daniel menepun pundak
Sebagian orang masih berusaha mencerna informasi yang diberikan Suzy.Suzy terlihat gugup. Di saat Suzy kebingungan, Robert mewakilinya menjawab, "Kami terlalu sibuk, baru tahu belum lama ini."Tidak ada yang curiga, Suzy dan Robert memang sibuk.Lucy berdecak dan mengomeli mereka, "Kalian berdua ini .... Jangan terlalu sibuk, apalagi Suzy sedang hamil. Ingat, jaga kesehatan.""Robert, jaga Suzy baik-baik," Simon berpesan."Ayah, Ibu, tenang saja, Robert sangat melindungi aku." Suzy membela suaminya.Semua orang tersenyum melihat Suzy yang membela Robert.Berita kehamilan Suzy berhasil mencairkan suasana yang tengah berkabung. Untuk sesaat, semua orang melupakan kesedihan pasca kepergian Jenny.Sebenarnya bukan sedih, tetapi tidak rela karena semua terjadi secara tiba-tiba. Sejujurnya Keluarga Calvin lega melihat Jenny yang pergi dalam keadaan tenang.Sekarang Suzy sedang mengandung kehidupan kecil di dalam perutnya. Ketika orang-orang sedang mengobrol, Robert dan Suzy memperhatikan We
Suzy kembali ke kamar, tetapi tidak menyalakan lampu. Dia beranjak ke balkon dan menatap langit gelap yang diselimuti awan.Ketika Robert masuk, dia melihat Suzy yang duduk di balkon. Karena takut Suzy masuk angin, Robert membawakan jaket untuknya.Suzy tersadar dari lamunan. "Kamu sudah kembali?""Nenek akan dimakamkan tiga hari lagi bersama barang peninggalan Kakek," kata Robert."Em." Suzy mengangguk.Robert memeluk Suzy. "Ada apa?"Suzy bersandar di pundak Robert. "Aku lagi berpikir, seandainya aku memberi tahu kehamilanku lebih awal, mungkin Nenek tidak akan pergi secepat ini ...."Tangan Robert bergetar saat mendengar ucapan Suzy. Robert terdaim sejenak, lalu menghela napas. "Tidak ada gunanya, hati Nenek sudah tidak sabar untuk pergi menemui Kakek. Tidak ada seorang pun bisa membaca isi hati Nenek.""Aku sedih, aku tidak siap .... Semuanya terjadi terlalu tiba-tiba." Suzy menatap mata Robert."Semuanya akan baik-baik saja. Aku rasa Nenek sudah bahagia di atas sana." Robert menat
Suzy melepaskan benda yang dipegang Jenny, ternyata benda tersebut adalah sebuah sisir.Sisir ini terbuat dari bambu yang dihiasi bunga mawar."Kakek memberikan sisir itu kepada Nenek saat menyatakan cintanya. Kakek sendiri yang memahat sisir itu. Saat meninggalkan rumah, Kakek hanya membawa sisir itu bersamanya," kata Robert dengan mata berkaca-kaca.Suzy memegang sisir tersebut sambil menatap Jenny yang memejamkan matanya dengan tenang.Jenny tidak pernah berhenti mencintai Ambar. Sejak mengetahui Ambar yang masih hidup, tetapi mengorbankan diri demi melindungi ribuan nyawa, Jenny pasti sedih dan menyayangkannya.Setiap hari Jenny tampak tersenyum dan bahagia, tapi sebenarnya dia merindukan Ambar ...."Akhir-akhir ini Nyonya Besar tidak bisa tidur nyenyak," kata Paman Ming. "Aku dengar dari pelayan, Nyonya Besar sering terbangun di tengah malam. Saat kalian tidak ada, Nyonya tidak nafsu makan. Aku mau memanggil dokter, tapi Nyonya Besar melarangku untuk memberi tahu kalian. Siapa san
Suzy tidak bisa tidur. Sebentar lagi dia dan Robert akan pulang ke ibu kota, tetapi mereka belum memberi tahu kehamilannya kepada keluarganya."Sayang, bagaimana kalau besok kita umumkan kehamilanku?" tanya Suzy."Terserah kamu." Robert tersenyum manis.Suzy merenungkan keputusannya secara serius. Setelah membuat keputusan, dia baru memejamkan mata dan memaksakan diri untuk tidur.Manusia hanya bisa berencana, terlalu banyak hal yang tidak bisa diprediksi.Sebelum matahari terbit, pelayan berteriak membangunkan semua orang, "Gawat, gawat ...."Semua orang terkejut mendengar teriakan pelayan. Kemudian mereka keluar dari kamar dan berkumpul di kamar Jenny.Ketika Robert dan Suzy tiba, semua orang telah memenuhi kamar Jenny.Lucy menangis di dalam pelukan Simon yang terlihat sedih.Suzy dan Robert saling bertatapan, mereka merasakan firasat buruk.Robert menarik Suzy ke dalam kamar. Begitu melihat mereka, Lucy berkata dengan terisak-isak, "Nenek ...."Robert dan Suzy melihat ke arah Jenny