Melisa Han tersenyum, dan menatapnya dengan penuh arti, "Aku juga mengundang seorang teman penting. Nanti, aku memerlukan bantuan Nona Calvin, aku harap Nona Calvin, jangan menolak ..."Memikirkan janji wanita itu sebelumnya, Joan Calvin berkata, "Akan aku usahakan."Dia dan Melisa Han memasuki aula bersama.Semua Keluarga Calvin sudah berada di sana.Sebagai anggota Keluarga Han, Melisa Han juga istri dari Han Mozart, yang sekarang memegang kekuasaan di keluarga Han, jadi statusnya agak istimewa.Begitu dia muncul, suasana aula menjadi canggung.Joan Calvin segera menjauh darinya, dan duduk di sebelah Lucy Liu.Nenek Jenny menatap Melisa Han dan berkata, "Nona Han, apa yang membawamu kesini hari ini?"Simon Calvin dan istrinya menatapnya dengan tenang.Melisa Han memandang Keluarga Calvin di aula dengan santai, dan memperhatikan pria yang duduk di sisi lain.Wajah pria ini sangat akrab, tetapi dia tidak mengingatnya untuk sementara.Tapi itu bukan masalah.Melisa Han menarik pandangan
Keluarga Calvin perlahan tenang kembali.Hanya pria yang duduk di kursi di sisi lain tetap menatap Suzy dengan tegang.Apa yang dia lakukan disini...Nenek Jenny mengalihkan pandangannya pada Melisa Han, dan berkata dengan ragu, "Kau bilang dia bisa menyelamatkan anak itu?""Benar."Melisa Han tersenyum, sengaja mengulur waktu, dan berkata perlahan, "Bagaimanapun, dia adalah ibu dari anak itu."Robert Calvin, yang baru saja tiba dan hendak memasuki aula, kebetulan mendengar kalimat ini.Sebelum orangnya masuk, suaranya sudah terdengar lebih dulu."Melisa Han, kau sebaiknya bisa membuktikan perkataanmu!"Sebelum Keluarga Calvin sempat mencerna informasi yang mencengangkan dari Melisa Han, mereka melihat Robert Calvin berjalan masuk dengan tenang.Ketika Robert Calvin memasuki aula, matanya tidak tertuju pada Melisa Han, tetapi secara spontan melirik sosok yang berdiri di sampingnya.Ternyata… dia?Suzy juga segera menoleh ketika mendengar suara itu.Wajah yang sudah lama menghilang tiba
"Alasannya sangat sederhana."Waktu sangat berharga, Suzy sudah memikirkan alasannya.Dia tersenyum acuh tak acuh, dan berkata, "Aku membawa putra ku ke luar negeri selama tiga tahun ini, dan kehidupan kami sangat sulit. Suatu hari aku tiba-tiba berpikir, karena Welly adalah keturunan Keluarga Calvin, mengapa aku tidak membawanya kembali ke Keluarga Calvin agar bisa menjadi Tuan muda kecil yang menikmati hidup makmur, mungkin aku juga bisa mendapatkan keuntungan darinya."Kata-kata ini, sangat ambisius dan tidak tahu malu.Nenek Jenny tentu sangat marah mendengarnya.Simon Calvin dan istrinya juga saling melirik, wajah mereka menjadi suram.Ternyata Suzy tiba-tiba datang ke rumah keluarga Calvin dengan niat memanfaatkan anaknya!Suzy tidak mempedulikan reaksi Keluarga Calvin, dan melanjutkan berkata, "Awalnya, setelah kembali ke Tiongkok, aku sempat merasa menyesal dengan pemikiran ini. Tetapi aku secara tidak sengaja mengetahui kau dan Karen Wang ternyata belum menikah selama tiga tah
"Suzy, jangan bermimpi!"Diiringi oleh suara langkah kaki yang tergesa-gesa, teriakan keras menyela kalimat Suzy yang belum selesai.Karen Wang bergegas menerobos ke aula, langsung menghampiri, dan mengangkat tangannya untuk menampar wajahnya.Semua orang terkejut, mereka tidak menduga Karen Wang akan tiba-tiba muncul dan bertindak, jadi mereka kaget sampai tidak bisa berkata-kata.Bagaimanapun, di mata Keluarga Calvin, dia adalah sosok yang lembut dan menyenangkan.Karen Wang sudah berpikir baik-baik di sepanjang perjalanan menuju kesini, dia harus melakukan tindakan yang berani hari ini.Jika tidak menamparnya, bagaimana bisa menghentikan Suzy melanjutkan kata-katanya?Jika kejadian yang sebenarnya pada malam itu terungkap, dia tidak akan bisa mempertahankan statusnya sebagai tunangan Tuan muda Calvin!Namun, sebelum tangannya jatuh, pergelangan tangannya tertahan.Robert Calvin meraih pergelangan tangannya, mencegahnya menampar wajah Suzy, dan menatapnya dengan penasaran.Karen Wang
Dalam perjalanan ke klinik, Karen Wang menurunkan kelopak matanya, dan niat membunuh terlintas di matanya.Sekelompok orang tiba di Klinik Ivan, pemandangan ini membuat para staf klinik tercengang.Ivan Zhang berjalan dengan cemas di luar pintu, melihat Suzy keluar dari mobil, matanya berbinar, dia segera menyapanya dengan suara bergetar, "Suzy, Welly...""Aku tahu!" Suzy melirik Ivan Zhang.Kemudian, dia membawa inkubator yang diberikan Melisa Han di dalam mobil dan langsung pergi ke ruang operasi.Semua anggota Keluarga Calvin segera mengikutinya.Selain Robert Calvin, yang mengikuti Suzy ke ruang operasi terlebih dahulu, yang lain dihentikan di luar.Bukan sembarang orang bisa masuk ke ruang operasi.Ivan Zhang yang berjaga di pintu, berkata pada mereka, "Maaf, situasi Welly sangat kritis saat ini. Suzy sedang mengobatinya. Mohon tunggu sebentar."Meskipun dia merasa sangat bingung, mengapa Suzy datang bersama Keluarga Calvin, tetapi sekarang bukan waktunya untuk menanyakan pertanya
Suzy tiba-tiba pingsan di ruang operasi.Ketika bangun, dia mengedipkan matanya perlahan.Tiba-tiba, seorang anak kecil muncul di ranjang rumah sakit."Welly!"Dia memanggil nama anak kesayangannya.Setelah mengobati Welly dan memastikan dia sudah melewati masa kritis, hatinya merasa lega dan dia tiba-tiba jatuh pingsan.Entah bagaimana kondisi anaknya sekarang.Suzy mengangkat selimut dan hendak bangun dari tempat tidur, tetapi jarum infus di lengannya tidak sengaja tertarik sehingga membuatnya kesakitan.Sebuah lengan menekan punggungnya."Jangan khawatir, Welly baik-baik saja, ada yang menjaganya. Kau harus beristirahat sekarang!"Suara Ivan Zhang terdengar dari atas kepalanya.Suzy mengangkat kepalanya dan bertemu dengan tatapannya.Dia kembali bersandar di bantal, tenggorokan agak kering, "Syukurlah, kalau sudah tidak apa-apa ..."Ivan Zhang menuangkan segelas air dan menyerahkan padanya, untuk memudahkan dia minum sambil berbaring, dia juga memasukkan sedotan.Suzy memegang gelas
Ivan Zhang merasa tersentuh dengan tekadnya, dan mengurungkan niatnya.Dia tersenyum tipis, dan berkata, "Baik, kalau begitu biarkan aku menjadi ayah angkat mengawal Welly bersamamu."......Di sisi lain, Keluarga Calvin menunggu Welly bangun di bangsal, pada saat yang sama, membahas urusan Suzy dan anaknya.Melisa Han, yang berhasil membuat kekacauan, sudah pergi dengan puas.Nenek Jenny merasa sangat terharu saat menatap wajah pria kecil itu, air mata membasahi wajahnya.“Alis, hidung, dan mulutnya sama persis dengan Rob semasa kecil!” dia berkata dengan dengan emosional.Meskipun anak ini adalah alat tawar-menawar yang digunakan Suzy untuk mengancam Keluarga Calvin, tetapi sekarang sudah dipastikan anak ini adalah keturunan Keluarga Calvin, adalah cicit yang dia rindukan.Nenek Jenny tidak senang dengan tindakan Suzy kali ini, tetapi dia tidak akan mengaitkannya dengan anak itu."Keturunan Keluarga Calvin kita tidak boleh ditelantarkan di luar, kita harus segera membawanya pulang."
Di bangsal.Tak lama setelah Ivan Zhang pergi, Suzy tertidur, tetapi dia mendengar langkah kaki memasuki pintu.Suaranya sangat lembut, tapi Suzy tetap terbangun.Melihat seorang wanita berdiri di samping ranjangnya, dia menyipitkan matanya, dan bertanya dengan waspada, "Karen Wang, apa yang ingin kau lakukan?"Tatapan Karen Wang seolah-olah ingin membunuhnya.Ketika melihat jarum suntik di samping tempat tidur tadi, dia berniat menusuk Suzy sampai mati!Namun, Suzy segera bangun, dia tidak sempat bertindak, jadi harus mengurungkan niatnya.Bagaimanapun, Keluarga Calvin dan teman-teman Suzy berada di klinik saat ini, jika dia bertindak, sangat sulit melepaskan diri.Karen Wang membusungkan dadanya dan berkata dengan sombong, "Tentu, ada sesuatu yang ingin aku bicarakan dengan jelas!""Oh." Suzy menjawab dengan acuh tak acuh, seolah-olah sudah bisa menebak apa yang akan dikatakan Karen Wang, dia memalingkan wajahnya bahkan menyipitkan matanya.Melihat Suzy mengabaikannya, Karen Wang san
"Kakak!" Tim dan Sam menyapa Welly dan Rose.Di antara keempat anak ini, Welly yang paling besar, Rose nomor dua, lalu disusul Tim dan Sam.Jarak usia Tim dan Sam hanya berbeda 10 hari. Tim adalah anak Tori, sedangkan Sam adalah anaknya Christina.Tori dan Christina melahirkan anak laki-laki, sementara anak yang masih berada di kandungan Aluna pun berjenis kelamin laki-laki. Ditambah dengan Shad, anak dari James dan Samantha, Rose adalah satu-satunya cucu perempuan di keluarga ini.Rose memiliki wajah yang cantik dan menggemaskan, semua orang sangat menyayanginya.Semua mata tampak berbinar-binar melihat penampilan Rose yang cantik. Semua orang merentangkan tangan dan ingin memeluknya."Rose sayang, sini sama Kakek dan Nenek.""Aku mau sama Kakak dan adik-adik.," jawab Rose.Mobil melaju ke arah desa. Hari ini adalah hari peringatan kepergian Sheila.Setiap tahun Suzy selalu pergi melayat ke makam neneknya sekaligus menjenguk Gilbert.Sebelumnya anak-anak masih terlalu kecil, jadi Suzy
Ivan membawa istri dan anaknya untuk datang menjenguk Suzy. Mereka juga tak lupa membawakan hadiah."Selamat, keluarga kalian sudah lengkap. Satu anak laki-laki dan satu anak perempuan." Anna memberikan ucapan selamat."Terima kasih." Robert tersenyum sambil menatap Suzy dengan penuh cinta. "Semua berkat istriku."Di tengah suasana bahagia, Ivan memberikan sebuah kabar baik. "Sekarang kami sudah membangun sekitar 10 klinik amal, tapi belum diberikan nama. Bagaimana kalau kamu ...."Ivan melirik Robert, sedangkan Robert malah melirik Suzy."Ngapain melihat aku?" Suzy mengerutkan alis.Robert tersenyum. "Proyek ini adalah milikmu dan Ivan, kamu juga harus ikut memberikan ide. Kamu saja yang memberikan nama untuk kliniknya.""Aku?" Suzy membelalak.Ivan mengangguk. "Em."Suzy memang harus berkontribusi, meski hanya memberikan nama. Dia berpikir sebentar dan menjawab, "Tujuan klinik ini adalah membantu orang-orang susah yang tidak mampu berobat ke rumah sakit. Bagaimana kalau diberi nama P
Ukuran kandungan Suzy lumayan besar sehingga dia tidak bisa kembali ke Kota Hanggola. Akhirnya dia dan Robert memutuskan untuk melahirkan di ibu kota.Sejak tiga bulan lalu, Lucy membawa Welly untuk datang menemani dan menjaga Suzy. Seiring perut Suzy yang makin membesar, Keluarga Xin meminta Suzy untuk pulang ke rumah keluarganya agar bisa ikut merawatnya.Karena Keluarga Xin terus mendesak, akhirnya Suzy, Lucy, dan Welly pindah ke rumah Keluarga Xin. Semuanya adalah satu keluarga, kehidupan sehari-hari dilewati dengan harmonis.Selain Daniel dan Lorraine, rumah Keluarga Xin juga ditempati oleh Wallace dan Tori, Joris dan Christina, serta Lance dan Aluna. Suasana di rumah selalu dipenuhi tawa.Saat usia kandungan Suzy menginjak 9 bulan, Tori dan Christina memberi tahu berita kehamilan mereka. Keluarga Xin sangat bahagia, Daniel dan Lorraine langsung menyiapkan berbagai suplemen untuk ibu hamil.Memasuki usia kandungan 10 bulan, akhirnya hari persalinan telah tiba. Robert menyerahkan p
Ketika masuk ke kamar, Robert melihat Suzy yang serius membaca dokumen. "Kamu lagi ngapain?"Suzy mengangkat kepala dan menceritakan rencana pembangunan klinik amal kepada Robert."Ide yang bagus. Kalau perlu bantuan, jangan ragu memberitahuku." Robert mendukung Suzy.Suzy pun tidak ragu-ragu dan menjawab, "Aku perlu bantuan uang dan orang."Robert tertawa kecil, Suzy sudah tidak sungkan-sungkan kepadanya. "Baik. Kamu perlu berapa banyak dana? Tapi ...."Robert mengambil dokumen yang dibaca Suzy. "Kamu lagi hamil, jangan terlalu capek.""Tapi ....""Biar aku yang mengurusnya." Robert memotong ucapan Suzy.Kemudian Robert duduk di samping Suzy dan membaca proposal tersebut.Suzy menatap wajah Robert yang sedang fokus bekerja, tampak dan menawan.Setelah selesai membaca, Robert meminta Suzy untuk menghubungi Ivan.Suzy menyalakan pengeras suara sehingga Robert bicara berbicara kepada Ivan secara langsung. "Aku sudah baca proposalnya. Ada beberapa tambahan ...."Saat ini kerajaan, Rumah S
"Oh ...." Welly mengangguk, dia terlihat bingung. "Aku mau punya dua adik, kalau bisa kembar.""Dasar, anak ini." Simon dan Lucy tertawa melihat tingkah cucunya."Ibu dan Ayah tidak punya genetik untuk melahirkan anak kembar. Kemungkinannya sangat kecil." Suzy mengusap kepala Welly.Welly mengangguk, seolah memahami maksud penjelasan Suzy.....Begitu mengetahui kabar kehamilan Suzy, Anna dan Ivan membawa Sisi datang untuk menjenguknya.Anna dan Ivan memberikan anaknya nama Sienna yang dipanggil Sisi, sebuah nama yang cantik dan indah. Sisi memiliki mata yang bulat dan hitam, serta wajah cantik bak putri kecil.Keluarga Calvin dan Keluarga Xin kagum melihat kecantikan Sisi."Anak pintar, anak cantik." Simon terkesima melihat mata Sisi yang bulat."Semoga Suzy mengandung anak perempuan," kata Lucy.Lorraine menghela napas. "Aku punya 3 anak laki-laki dan seorang anak perempuan. Suzy, maafkan Ibu yang tidak menemanimu di saat masa kecilmu ....""Semua sudah lewat." Daniel menepun pundak
Sebagian orang masih berusaha mencerna informasi yang diberikan Suzy.Suzy terlihat gugup. Di saat Suzy kebingungan, Robert mewakilinya menjawab, "Kami terlalu sibuk, baru tahu belum lama ini."Tidak ada yang curiga, Suzy dan Robert memang sibuk.Lucy berdecak dan mengomeli mereka, "Kalian berdua ini .... Jangan terlalu sibuk, apalagi Suzy sedang hamil. Ingat, jaga kesehatan.""Robert, jaga Suzy baik-baik," Simon berpesan."Ayah, Ibu, tenang saja, Robert sangat melindungi aku." Suzy membela suaminya.Semua orang tersenyum melihat Suzy yang membela Robert.Berita kehamilan Suzy berhasil mencairkan suasana yang tengah berkabung. Untuk sesaat, semua orang melupakan kesedihan pasca kepergian Jenny.Sebenarnya bukan sedih, tetapi tidak rela karena semua terjadi secara tiba-tiba. Sejujurnya Keluarga Calvin lega melihat Jenny yang pergi dalam keadaan tenang.Sekarang Suzy sedang mengandung kehidupan kecil di dalam perutnya. Ketika orang-orang sedang mengobrol, Robert dan Suzy memperhatikan We
Suzy kembali ke kamar, tetapi tidak menyalakan lampu. Dia beranjak ke balkon dan menatap langit gelap yang diselimuti awan.Ketika Robert masuk, dia melihat Suzy yang duduk di balkon. Karena takut Suzy masuk angin, Robert membawakan jaket untuknya.Suzy tersadar dari lamunan. "Kamu sudah kembali?""Nenek akan dimakamkan tiga hari lagi bersama barang peninggalan Kakek," kata Robert."Em." Suzy mengangguk.Robert memeluk Suzy. "Ada apa?"Suzy bersandar di pundak Robert. "Aku lagi berpikir, seandainya aku memberi tahu kehamilanku lebih awal, mungkin Nenek tidak akan pergi secepat ini ...."Tangan Robert bergetar saat mendengar ucapan Suzy. Robert terdaim sejenak, lalu menghela napas. "Tidak ada gunanya, hati Nenek sudah tidak sabar untuk pergi menemui Kakek. Tidak ada seorang pun bisa membaca isi hati Nenek.""Aku sedih, aku tidak siap .... Semuanya terjadi terlalu tiba-tiba." Suzy menatap mata Robert."Semuanya akan baik-baik saja. Aku rasa Nenek sudah bahagia di atas sana." Robert menat
Suzy melepaskan benda yang dipegang Jenny, ternyata benda tersebut adalah sebuah sisir.Sisir ini terbuat dari bambu yang dihiasi bunga mawar."Kakek memberikan sisir itu kepada Nenek saat menyatakan cintanya. Kakek sendiri yang memahat sisir itu. Saat meninggalkan rumah, Kakek hanya membawa sisir itu bersamanya," kata Robert dengan mata berkaca-kaca.Suzy memegang sisir tersebut sambil menatap Jenny yang memejamkan matanya dengan tenang.Jenny tidak pernah berhenti mencintai Ambar. Sejak mengetahui Ambar yang masih hidup, tetapi mengorbankan diri demi melindungi ribuan nyawa, Jenny pasti sedih dan menyayangkannya.Setiap hari Jenny tampak tersenyum dan bahagia, tapi sebenarnya dia merindukan Ambar ...."Akhir-akhir ini Nyonya Besar tidak bisa tidur nyenyak," kata Paman Ming. "Aku dengar dari pelayan, Nyonya Besar sering terbangun di tengah malam. Saat kalian tidak ada, Nyonya tidak nafsu makan. Aku mau memanggil dokter, tapi Nyonya Besar melarangku untuk memberi tahu kalian. Siapa san
Suzy tidak bisa tidur. Sebentar lagi dia dan Robert akan pulang ke ibu kota, tetapi mereka belum memberi tahu kehamilannya kepada keluarganya."Sayang, bagaimana kalau besok kita umumkan kehamilanku?" tanya Suzy."Terserah kamu." Robert tersenyum manis.Suzy merenungkan keputusannya secara serius. Setelah membuat keputusan, dia baru memejamkan mata dan memaksakan diri untuk tidur.Manusia hanya bisa berencana, terlalu banyak hal yang tidak bisa diprediksi.Sebelum matahari terbit, pelayan berteriak membangunkan semua orang, "Gawat, gawat ...."Semua orang terkejut mendengar teriakan pelayan. Kemudian mereka keluar dari kamar dan berkumpul di kamar Jenny.Ketika Robert dan Suzy tiba, semua orang telah memenuhi kamar Jenny.Lucy menangis di dalam pelukan Simon yang terlihat sedih.Suzy dan Robert saling bertatapan, mereka merasakan firasat buruk.Robert menarik Suzy ke dalam kamar. Begitu melihat mereka, Lucy berkata dengan terisak-isak, "Nenek ...."Robert dan Suzy melihat ke arah Jenny