Ketika Melisa Han sadar kembali, Welly sudah berjalan melewatinya.Dia segera memutar arah kursi roda, berusaha mengikutinya, tetapi dia hanya bisa melihat pria kecil itu pergi dan menghilang.Wajah Melisa Han menjadi suram, dia segera mengeluarkan ponselnya dan menelpon, "Kemarilah sekarang, bantu aku mencari seorang anak ..."Ketika orang yang dipanggil Melisa Han bergegas datang ke rumah sakit, Suzy dan Anna Wen sudah membawa Welly kembali, jadi meskipun sudah mencari di sekeliling klinik, tetap tidak bisa menemukannya.Ketika bertanya pada resepsionis, karena Welly dibawa langsung oleh Ivan Zhang, identitasnya tidak terdaftar.Melisa Han mengerutkan alisnya ketika menerima laporan ini.Anak itu sangat mirip dengan Robert Calvin!Apakah dia...Melisa Han berpikir sejenak, lalu matanya menyala, dan segera mengeluarkan instruksi:"Perhatikan baik-baik. Jika menemukan jejak Suzy, segera laporkan."“Suzy? Apakah kau melihatnya?” Han Mozart, yang duduk di sebelahnya, secara tidak sengaja
Di sisi lain, karena Suzy membawa Welly ke klinik setiap hari untuk pengobatan, akhirnya bertemu dengan anak buah Melisa Han.Melisa Han hanya ingin memastikan satu hal."Apakah ada seorang anak di sisinya?""Benar, anak laki-laki itu berusia sekitar dua atau tiga tahun," kata anak buahnya.Melisa Han menyipitkan matanya dengan penuh semangat.Benar saja, tebakannya benar, anak itu pasti milik Robert Calvin!"Nona, apakah perlu membawanya ke sini, atau mengirim seseorang untuk mengikutinya?""Tidak perlu," Melisa Han berkata dengan tegas.Dia sudah mendapatkan jawaban yang dia inginkan, dan sekarang waktunya belum matang, jika bertindak gegabah hanya akan merusak rencananya. Suzy sangat waspada, setelah menyadari dirinya diikuti saat itu, dia segera menghilang tanpa jejak.Jadi sekarang, belum saatnya untuk bertindak.Melisa Han berkata, "Tarik kembali semua orang yang dikirim, kalian hanya perlu memastikan Suzy dan anaknya tidak meninggalkan Haicheng, tidak perlu mengkhawatirkan urus
Karen Wang merasa ada banyak mata yang tertuju padanya. Meskipun dia sudah terbiasa dengan situasi seperti ini, dia tetap merasa bangga.Dia tersenyum cerah, dan ketika mengangkat matanya, dia menyadari pria di sampingnya tampak agak aneh.“Robert, ada apa?” Karen Wang bertanya dengan pelan.Robert Calvin pulih dari pikirannya dan menggelengkan kepalanya perlahan, "Tidak apa-apa."Meskipun berkata begitu, Robert Calvin tetap tidak nyaman. Tatapannya menyapu ke sebuah sudut, tetapi tidak melihat sosok yang mencurigakan.Robert Calvin menyingkirkan pikirannya dan memasuki ruangan bersama Karen Wang.Pada saat ini, Suzy, yang bersembunyi di balik tirai, menekan jantungnya, dan menghela napas.Robert Calvin penglihatannya sangat jeli, dan dia hampir ketahuan.Acara lelang secara resmi dimulai.Suzy menyaksikan dengan tenang dalam kegelapan.Dia sudah memeriksa sebelumnya Robert Calvin akan melelang gaharu yang berharga dan langka.Setelah beberapa putaran lelang berakhir, akhirnya giliran
Robert Calvin berbalik dan kembali ke ruangan.Penanggung jawab rumah lelang berkata: "Tuan muda Calvin, tidak ada masalah serius dengan Tuan Tang saat ini, bisakah kita meneruskan transaksi atas gaharu yang telah Anda lelang?”Robert Calvin mengangguk, dan membawa Karen Wang keruangan lain.Ketika berjalan ke pintu, dia melihat ke belakang sekilas dan mengerutkan alisnya, kemudian menarik kembali pandangannya dan melangkah pergi.Setelah semua orang pergi, Suzy berjalan perlahan.Dia hampir ketahuan.Dia menghela napas lega, dan mengepalkan tangannya.Tampaknya tidak ada kesempatan untuk bertemu empat mata dengan Robert Calvin hari ini, dia harus mencari kesempatan lain.Suzy segera meninggalkan ruangan sebelum ditemukan oleh orang lain.Segera setelah dia pergi, dua staf yang diinstruksikan secara khusus oleh Robert Calvin memasuki ruangan dan mencari di sekitar ruangan.Mereka tentu saja tidak dapat menemukan apa pun.Dalam perjalanan kembali, Suzy memikirkan kembali rencananya hari
Melihat reaksi Robert Calvin, Karen Wang merasa sangat kecewa.Setelah melihatnya masuk ke mobil, dia menggertakkan giginya.Tiga tahun, sudah tiga tahun...Jika bukan karena dia tiba-tiba keguguran tiga tahun lalu, dia pasti sudah menikah dengan Robert Calvin dan sudah menjadi Nyonya Calvin sekarang!Meskipun dia tidak menginginkan anak itu, tetapi dia berencana menggugurkan anaknya setelah menikah, tak disangka muncul kejadian seperti itu sebelum pernikahan.Agar tidak mengundang curiga, dia harus berpura-pura sedih karena kehilangan putra kesayangannya, dan menunda pernikahan untuk sementara.Tak diduga, Robert Calvin kemudian menemukan bahwa dia ada masalah, dan pernikahan harus ditunda, dan dalam sekejap mata, tiga tahun sudah berlalu.Jika situasi Robert Calvin tidak membaik, entah akan ditunda sampai kapan.Yang paling dikhawatirkan Karen Wang sekarang adalah, jika dia tidak bisa disembuhkan, apakah dia akan tetap menikah?Sedangkan karier Karen Wang sedang menanjak sekarang, di
"Baik."Wolter tahu bahwa tuan mudanya takut mereka akan kecewa, lagi pula, hal seperti ini sudah terlalu sering terjadi.Sekarang Nenek bahkan lebih giat menyarankan terapi yang aneh-aneh. Misalnya, dia bersikeras mengikuti saran seorang alkemis, yang meminta tuan muda membeli sepotong gaharu.Wolter memasuki rumah sakit, dan Robert Calvin menunggu di dalam mobil.Dia melihat pemandangan di kejauhan melalui kacamata hitamnya.Pada saat ini, muncul sepasang ibu dan anak yang berjalan keluar dari klinik. Wanita itu bertubuh ramping tapi proporsional, dia melangkah dengan tenang, rambut pendek sepundak dibiarkan tergerai, dia hanya membawa sebuah tas putih sederhana.Dan anak laki-laki kecil yang dia gandeng, membawa ransel hitam, mengenakan celana pendek putih dan atasan merah, dia terlihat sangat lincah dan polos.Robert Calvin melihat ibu dan anak itu perlahan menghilang dari pandangan...Ketika suara Wolter terdengar dari luar mobil, Robert Calvin kembali sadar.Dia tersenyum tipis,
Mendengar nama ini, raut wajah Suzy menjadi tegang, "Ada apa?"Ivan Zhang merasa Suzy mungkin salah paham, dan segera menjawab, "Dia mencariku untuk mengobatinya."Ketika mendengar ini, Suzy merasa lega.Dia mengira Robert Calvin datang untuk mencarinya dan keberadaannya telah terungkap.Suzy bertanya: "Dia sakit apa?""Penyakitnya mirip dengan Han Mozart. Dia mungkin mendengar tentang efek pengobatan Han Mozart disini, jadi sengaja datang ke sini. Tapi aku belum menyetujuinya, aku ingin menanyakan pendapatmu dulu...""Obati saja!" Suzy berkata secara spontan, "Mengapa kau tidak setuju?"Ivan Zhang berkata dengan canggung: "Aku memikirkan masalahmu dengan Robert Calvin belum terselesaikan, dan ... sejujurnya, aku baru belajar sedikit darimu, dan kurang yakin dengan penanganan penyakit semacam ini."Suzy berpikir sejenak.Ivan Zhang bertanya lagi: "Suzy, menurutmu, apakah aku sebaiknya mengobatinya?""Tentu saja."Suzy menjawab dengan lugas. Pada saat ini, dia sedang memikirkan sesuatu.
Ivan Zhang mengambil laporan pemeriksaan Robert Calvin dan melihatnya sekilas. Akhirnya, dia mengeluarkan laporan tes darahnya, dan menunjuk golongan darah di atasnya, lalu berkata, "Tuan muda Calvin, aku bersedia merawatmu secara gratis. Tetapi apakah kau bisa mengabulkan satu permintaanku?"Robert Calvin mengangkat alisnya dan mengerutkan bibirnya, memberi isyarat padanya untuk melanjutkan.Ivan Zhang berkata: "Seperti yang kita ketahui, darah panda RH-negatif sangat langka. Terkadang aku menemukan kasus yang memerlukan transfusi darah golongan ini, tetapi aku tidak bisa menemukan donor yang cocok. Karena itu, Aku berharap kau dapat menyumbangkan sebagian darah RH negatif mu pada bank darah kami."Setelah berbicara, dia mengamati Robert Calvin dan menunggu reaksinya.Wolter segera bertanya: "Tuan Zhang, kau ingin Tuan muda Calvin mendonorkan darahnya sebagai syarat pengobatan?"Nadanya terdengar tidak senang.Meskipun Robert Calvin tidak berbicara, raut wajahnya terlihat tidak senang
"Kakak!" Tim dan Sam menyapa Welly dan Rose.Di antara keempat anak ini, Welly yang paling besar, Rose nomor dua, lalu disusul Tim dan Sam.Jarak usia Tim dan Sam hanya berbeda 10 hari. Tim adalah anak Tori, sedangkan Sam adalah anaknya Christina.Tori dan Christina melahirkan anak laki-laki, sementara anak yang masih berada di kandungan Aluna pun berjenis kelamin laki-laki. Ditambah dengan Shad, anak dari James dan Samantha, Rose adalah satu-satunya cucu perempuan di keluarga ini.Rose memiliki wajah yang cantik dan menggemaskan, semua orang sangat menyayanginya.Semua mata tampak berbinar-binar melihat penampilan Rose yang cantik. Semua orang merentangkan tangan dan ingin memeluknya."Rose sayang, sini sama Kakek dan Nenek.""Aku mau sama Kakak dan adik-adik.," jawab Rose.Mobil melaju ke arah desa. Hari ini adalah hari peringatan kepergian Sheila.Setiap tahun Suzy selalu pergi melayat ke makam neneknya sekaligus menjenguk Gilbert.Sebelumnya anak-anak masih terlalu kecil, jadi Suzy
Ivan membawa istri dan anaknya untuk datang menjenguk Suzy. Mereka juga tak lupa membawakan hadiah."Selamat, keluarga kalian sudah lengkap. Satu anak laki-laki dan satu anak perempuan." Anna memberikan ucapan selamat."Terima kasih." Robert tersenyum sambil menatap Suzy dengan penuh cinta. "Semua berkat istriku."Di tengah suasana bahagia, Ivan memberikan sebuah kabar baik. "Sekarang kami sudah membangun sekitar 10 klinik amal, tapi belum diberikan nama. Bagaimana kalau kamu ...."Ivan melirik Robert, sedangkan Robert malah melirik Suzy."Ngapain melihat aku?" Suzy mengerutkan alis.Robert tersenyum. "Proyek ini adalah milikmu dan Ivan, kamu juga harus ikut memberikan ide. Kamu saja yang memberikan nama untuk kliniknya.""Aku?" Suzy membelalak.Ivan mengangguk. "Em."Suzy memang harus berkontribusi, meski hanya memberikan nama. Dia berpikir sebentar dan menjawab, "Tujuan klinik ini adalah membantu orang-orang susah yang tidak mampu berobat ke rumah sakit. Bagaimana kalau diberi nama P
Ukuran kandungan Suzy lumayan besar sehingga dia tidak bisa kembali ke Kota Hanggola. Akhirnya dia dan Robert memutuskan untuk melahirkan di ibu kota.Sejak tiga bulan lalu, Lucy membawa Welly untuk datang menemani dan menjaga Suzy. Seiring perut Suzy yang makin membesar, Keluarga Xin meminta Suzy untuk pulang ke rumah keluarganya agar bisa ikut merawatnya.Karena Keluarga Xin terus mendesak, akhirnya Suzy, Lucy, dan Welly pindah ke rumah Keluarga Xin. Semuanya adalah satu keluarga, kehidupan sehari-hari dilewati dengan harmonis.Selain Daniel dan Lorraine, rumah Keluarga Xin juga ditempati oleh Wallace dan Tori, Joris dan Christina, serta Lance dan Aluna. Suasana di rumah selalu dipenuhi tawa.Saat usia kandungan Suzy menginjak 9 bulan, Tori dan Christina memberi tahu berita kehamilan mereka. Keluarga Xin sangat bahagia, Daniel dan Lorraine langsung menyiapkan berbagai suplemen untuk ibu hamil.Memasuki usia kandungan 10 bulan, akhirnya hari persalinan telah tiba. Robert menyerahkan p
Ketika masuk ke kamar, Robert melihat Suzy yang serius membaca dokumen. "Kamu lagi ngapain?"Suzy mengangkat kepala dan menceritakan rencana pembangunan klinik amal kepada Robert."Ide yang bagus. Kalau perlu bantuan, jangan ragu memberitahuku." Robert mendukung Suzy.Suzy pun tidak ragu-ragu dan menjawab, "Aku perlu bantuan uang dan orang."Robert tertawa kecil, Suzy sudah tidak sungkan-sungkan kepadanya. "Baik. Kamu perlu berapa banyak dana? Tapi ...."Robert mengambil dokumen yang dibaca Suzy. "Kamu lagi hamil, jangan terlalu capek.""Tapi ....""Biar aku yang mengurusnya." Robert memotong ucapan Suzy.Kemudian Robert duduk di samping Suzy dan membaca proposal tersebut.Suzy menatap wajah Robert yang sedang fokus bekerja, tampak dan menawan.Setelah selesai membaca, Robert meminta Suzy untuk menghubungi Ivan.Suzy menyalakan pengeras suara sehingga Robert bicara berbicara kepada Ivan secara langsung. "Aku sudah baca proposalnya. Ada beberapa tambahan ...."Saat ini kerajaan, Rumah S
"Oh ...." Welly mengangguk, dia terlihat bingung. "Aku mau punya dua adik, kalau bisa kembar.""Dasar, anak ini." Simon dan Lucy tertawa melihat tingkah cucunya."Ibu dan Ayah tidak punya genetik untuk melahirkan anak kembar. Kemungkinannya sangat kecil." Suzy mengusap kepala Welly.Welly mengangguk, seolah memahami maksud penjelasan Suzy.....Begitu mengetahui kabar kehamilan Suzy, Anna dan Ivan membawa Sisi datang untuk menjenguknya.Anna dan Ivan memberikan anaknya nama Sienna yang dipanggil Sisi, sebuah nama yang cantik dan indah. Sisi memiliki mata yang bulat dan hitam, serta wajah cantik bak putri kecil.Keluarga Calvin dan Keluarga Xin kagum melihat kecantikan Sisi."Anak pintar, anak cantik." Simon terkesima melihat mata Sisi yang bulat."Semoga Suzy mengandung anak perempuan," kata Lucy.Lorraine menghela napas. "Aku punya 3 anak laki-laki dan seorang anak perempuan. Suzy, maafkan Ibu yang tidak menemanimu di saat masa kecilmu ....""Semua sudah lewat." Daniel menepun pundak
Sebagian orang masih berusaha mencerna informasi yang diberikan Suzy.Suzy terlihat gugup. Di saat Suzy kebingungan, Robert mewakilinya menjawab, "Kami terlalu sibuk, baru tahu belum lama ini."Tidak ada yang curiga, Suzy dan Robert memang sibuk.Lucy berdecak dan mengomeli mereka, "Kalian berdua ini .... Jangan terlalu sibuk, apalagi Suzy sedang hamil. Ingat, jaga kesehatan.""Robert, jaga Suzy baik-baik," Simon berpesan."Ayah, Ibu, tenang saja, Robert sangat melindungi aku." Suzy membela suaminya.Semua orang tersenyum melihat Suzy yang membela Robert.Berita kehamilan Suzy berhasil mencairkan suasana yang tengah berkabung. Untuk sesaat, semua orang melupakan kesedihan pasca kepergian Jenny.Sebenarnya bukan sedih, tetapi tidak rela karena semua terjadi secara tiba-tiba. Sejujurnya Keluarga Calvin lega melihat Jenny yang pergi dalam keadaan tenang.Sekarang Suzy sedang mengandung kehidupan kecil di dalam perutnya. Ketika orang-orang sedang mengobrol, Robert dan Suzy memperhatikan We
Suzy kembali ke kamar, tetapi tidak menyalakan lampu. Dia beranjak ke balkon dan menatap langit gelap yang diselimuti awan.Ketika Robert masuk, dia melihat Suzy yang duduk di balkon. Karena takut Suzy masuk angin, Robert membawakan jaket untuknya.Suzy tersadar dari lamunan. "Kamu sudah kembali?""Nenek akan dimakamkan tiga hari lagi bersama barang peninggalan Kakek," kata Robert."Em." Suzy mengangguk.Robert memeluk Suzy. "Ada apa?"Suzy bersandar di pundak Robert. "Aku lagi berpikir, seandainya aku memberi tahu kehamilanku lebih awal, mungkin Nenek tidak akan pergi secepat ini ...."Tangan Robert bergetar saat mendengar ucapan Suzy. Robert terdaim sejenak, lalu menghela napas. "Tidak ada gunanya, hati Nenek sudah tidak sabar untuk pergi menemui Kakek. Tidak ada seorang pun bisa membaca isi hati Nenek.""Aku sedih, aku tidak siap .... Semuanya terjadi terlalu tiba-tiba." Suzy menatap mata Robert."Semuanya akan baik-baik saja. Aku rasa Nenek sudah bahagia di atas sana." Robert menat
Suzy melepaskan benda yang dipegang Jenny, ternyata benda tersebut adalah sebuah sisir.Sisir ini terbuat dari bambu yang dihiasi bunga mawar."Kakek memberikan sisir itu kepada Nenek saat menyatakan cintanya. Kakek sendiri yang memahat sisir itu. Saat meninggalkan rumah, Kakek hanya membawa sisir itu bersamanya," kata Robert dengan mata berkaca-kaca.Suzy memegang sisir tersebut sambil menatap Jenny yang memejamkan matanya dengan tenang.Jenny tidak pernah berhenti mencintai Ambar. Sejak mengetahui Ambar yang masih hidup, tetapi mengorbankan diri demi melindungi ribuan nyawa, Jenny pasti sedih dan menyayangkannya.Setiap hari Jenny tampak tersenyum dan bahagia, tapi sebenarnya dia merindukan Ambar ...."Akhir-akhir ini Nyonya Besar tidak bisa tidur nyenyak," kata Paman Ming. "Aku dengar dari pelayan, Nyonya Besar sering terbangun di tengah malam. Saat kalian tidak ada, Nyonya tidak nafsu makan. Aku mau memanggil dokter, tapi Nyonya Besar melarangku untuk memberi tahu kalian. Siapa san
Suzy tidak bisa tidur. Sebentar lagi dia dan Robert akan pulang ke ibu kota, tetapi mereka belum memberi tahu kehamilannya kepada keluarganya."Sayang, bagaimana kalau besok kita umumkan kehamilanku?" tanya Suzy."Terserah kamu." Robert tersenyum manis.Suzy merenungkan keputusannya secara serius. Setelah membuat keputusan, dia baru memejamkan mata dan memaksakan diri untuk tidur.Manusia hanya bisa berencana, terlalu banyak hal yang tidak bisa diprediksi.Sebelum matahari terbit, pelayan berteriak membangunkan semua orang, "Gawat, gawat ...."Semua orang terkejut mendengar teriakan pelayan. Kemudian mereka keluar dari kamar dan berkumpul di kamar Jenny.Ketika Robert dan Suzy tiba, semua orang telah memenuhi kamar Jenny.Lucy menangis di dalam pelukan Simon yang terlihat sedih.Suzy dan Robert saling bertatapan, mereka merasakan firasat buruk.Robert menarik Suzy ke dalam kamar. Begitu melihat mereka, Lucy berkata dengan terisak-isak, "Nenek ...."Robert dan Suzy melihat ke arah Jenny