Karen Wang memperhatikan raut wajah Robert Calvin ketika mendengar kata-katanya, dia terlihat tenang, entah apa yang sedang dipikirkannya.Dia tidak berani berspekulasi, jadi hanya mengalihkan topik, mengatakan, "Robert, orang tuaku menanyakan tentang pernikahan kita akhir-akhir ini. Sebelumnya kau mengatakan setelah mengambil alih pekerjaan Grup Calvin, akan menggelar acara pernikahan..."Robert Calvin tertegun, dan menyingkirkan pikiran tentang Suzy untuk sementara."Ya, aku memang pernah mengatakannya." Dia mengakui dengan jujur, kemudian berkata dengan agak ragu: "Ada terlalu banyak urusan akhir-akhir ini, persiapan acara pernikahan tidak dapat diselesaikan dalam waktu singkat."Karen Wang merasa frustasi dan kesal, Robert Calvin terus menerus mengundur acara pernikahan mereka, apakah dia telah berubah pikiran?Tetapi dia tidak menunjukkannya, hanya berkata dengan hati lapang dan sambil tersenyum: "Aku mengerti pekerjaan lebih penting, aku akan menunggumu."Robert Calvin menatapnya
Sejak putri mereka menjadi selebriti, penampilannya selalu glamor, tidak pernah terlihat seperti ini.Wendy Wang segera melangkah maju dan bertanya, "Putriku, ada apa denganmu? Siapa yang menindasmu?"Victor Wang juga segera bangkit dan memerintah pelayan untuk mengambilkan kotak obat.Karen Wang memandang mereka, tetapi tersenyum, "Ayah, Ibu, jangan khawatir, aku baik-baik saja!"Melihat senyum di wajahnya, Wendy Wang merasa aneh, "Putriku, kau sudah seperti ini, kenapa masih begitu senang?”“Tentu saja aku senang, dan aku punya kabar baik untuk kalian!” Karen Wang duduk di sofa dan melipat tangannya.Dia berkata dengan bangga: "Tuan muda Calvin telah memutuskan untuk bertunangan denganku!"Pasangan itu saling memandang."Bertunangan? Bukankah seharusnya akan menikah?" Tanya Wendy Wang.“Benar, bukankah katanya akan menikah, mengapa jadi bertunangan? Putriku, kenapa kau masih begitu senang?” Victor Wang berkata dengan cemas.Karen Wang menjelaskan, "Kalian tidak mengerti, Tuan muda Ca
Karen Wang menenangkan pikirannya dan berkata: "Suzy, karena kau sangat penasaran, maka aku akan memberitahumu…""Aku tidak ingin orang lain salah paham bahwa kau sedang mengandung anak Tuan muda Calvin, dan tidak ingin kau memanfaatkan anak ini untuk mendekati Keluarga Calvin lagi, bahkan merebut posisiku!"Dia berhenti sejenak kemudian menambahkan: "Tentu saja, aku tahu bayi dalam perutmu tidak mungkin adalah anak Tuan muda Calvin. Aku melakukan ini hanya untuk berjaga-jaga!"Suzy tidak bisa berkata-kata setelah mendengar alasannya.Karen Wang telah membantunya memikirkan semua hal yang belum pernah dia pikirkan sebelumnya, bahkan sengaja meminta Melvin untuk mementaskan drama ini.Namun, mengapa Karen Wang berpikir dia akan memanfaatkan anak itu untuk mendekati Keluarga Calvin?"Karen Wang, aku tidak mempercayai semua perkataanmu," Suzy berkata dengan ketus.“Aku sudah memberitahumu semuanya, apa lagi yang kau inginkan?” Karen Wang berkata dengan cemberut."Aku akan menyerahkan reka
Ketika mendengar ini, Karen Wang mengepalkan tangannya dengan kesal, dan sangat cemburu dengan Sisca Yu.Sutradara tidak pernah memujinya seperti ini, kenapa malah memuji Sisca Yu?Karen Wang sangat marah.Namun, dia segera memikirkan sesuatu, dan tersenyum sinis.Dia memiliki sesuatu yang bisa mendorong Sisca Yu ke neraka.Memikirkan hal ini, Karen Wang tersenyum dan berjalan seperti biasa."Sutradara, aku sudah siap, kita bisa melanjutkan syuting."Sutradara juga sudah mengakhiri percakapan dengan Sisca Yu, menoleh ke asisten, dan berkata, "Baik, mari kita mulai. Sebulan lagi, kita dapat menuntaskan syuting kita.”......Grup Han.Setelah melewati hari-hari yang sibuk, pekerjaan Suzy di laboratorium juga hampir selesai.Seperti biasanya, dia akan pergi ke laboratorium setelah absen.Han Mozart seperti sudah mengetahui kebiasaannya, ketika Suzy ingin berganti pakaian sebelum memasuki laboratorium, dia menerima telpon dari Han Mozart.Suzy meletakkan barang-barang di tangannya dan menj
"CEO Han, ketika bergabung dengan Grup Han, kau mengatakan dengan sangat jelas bahwa aku kesini hanya bertanggung jawab untuk melakukan penelitian, bukan untuk menemani klien."Suzy bangkit dari sofa, dan menatapnya dengan tegas: "Aku tidak akan mengambil pekerjaan ini, jika kau tetap memaksaku untuk menemaninya, maka aku sangat menyesal…”“Apakah kau akan mengundurkan diri?” Han Mozart menatapnya dan menyelanya.Suzy mengerutkan bibirnya, tidak menyangkal.Tidak mudah menemukan pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya, dan sebelum membuat keputusan untuk bergabung dengan Grup Han, dia telah mempertimbangkannya berulang kali.Namun jika pekerjaan ini memaksanya untuk melakukan sesuatu di luar prinsipnya, dia tidak ragu untuk mengundurkan diri.Bertemu dengan tatapannya, Han Mozart mengerti tekadnya.Setelah berpikir sejenak, dia berkata, "Baik, aku mengerti maksudmu. Aku juga tidak bisa memaksamu, kau bisa kembali bekerja dulu. Perkataanku tadi, jangan dimasukkan ke dalam hati.”Suzy t
Sandy mengingatkan: "Kau tidak mengenalnya, tetapi kau seharusnya mengenal kakaknya, Sonia Han."Suzy tertegun, seorang wanita berambut merah yang centil dan sombong muncul di benaknya.Saat helikopter meledak, api langsung melahapnya.Suzy menyaksikan kematian Sonia Han dengan matanya sendiri, tentu tidak akan melupakannya.Dia segera bertanya, "Melisa Han adalah putri kedua Keluarga Han, dan memiliki marga yang sama dengan CEO Han. Apakah mereka bisa menikah?""Meskipun memiliki marga yang sama, tetapi mereka bukan saudara kandung, tentu saja bisa menikah." Sandy menurunkan matanya ketika mengatakan ini, menyembuhkan kesedihan di matanya.Meskipun kedua kaki Melisa Han lumpuh, tetapi CEO Han tetap bersedia menikahinya. Hanya karena wanita itu adalah putri kesayangan orang yang berkuasa di Keluarga Han.Latar belakang mereka bagaikan langit dan bumi, ini adalah kenyataan yang tidak bisa diubah.Ketika mereka keluar dari kantor, mobil Han Mozart diparkir di luar gerbang.Dia menurunkan
Sebelum Suzy menutup telepon, Joris buru-buru berkata, "Nona Suzy, sebenarnya ketika mengetahui kau adalah pemilik rumah itu, aku juga telah mempertimbangkan cukup lama, sebelum memutuskan untuk menghubungimu, aku juga sudah menduga, kau akan menolaknya.”"Namun, aku tetap berharap kau dapat memberiku kesempatan untuk menjelaskannya. Aku dapat menjamin aku hanya ingin membeli rumah itu dengan tulus, dan tidak ada niat lain."Dia terdengar agak antusias tetapi cukup sopan.Suzy dapat merasakan ketulusannya.Setelah ragu-ragu sejenak, dia tidak menutup telepon, tetapi bertanya, "Bisakah kau memberitahuku kenapa ingin membeli rumah itu?"Selain itu memberikan harga penawaran yang tidak masuk akal, sebesar satu juta.Joris tersenyum tipis: "Sebenarnya, itu untuk ibuku. Kondisi kesehatannya kurang baik, jadi memerlukan tempat dengan pemandangan yang asri untuk memulihkan kesehatannya. Aku sudah meminta orang-orang untuk mencari rumah di sekitar sana, bahkan meminta bantuan ahli Feng Shui,
Dia adalah orang yang menjunjung tinggi efisiensi.Mereka memilih sebuah toko minuman. Joris mengeluarkan kontrak dan menyerahkannya ke Suzy dengan kedua tangan. "Kau tidak ingin menyewakannya untuk jangka panjang, jadi aku mengubahnya menjadi masa sewa tiga tahun, jumlah uang sewa selama tiga tahun sebesar 300.000, deposit 100.000."Dia mengeluarkan sebuah kartu bank dan menyerahkannya kepada Suzy, "Total 400.000 yuan, semuanya ada di sini."Suzy melihat kontrak dan menatapnya dengan heran, "Bukankah kita sudah sepakat harga sewanya 30.000 yuan? Kenapa jadi 300.000 yuan?"Joris tersenyum, "Aku tahu rumah ini sangat penting bagimu. Aku sangat menghargai kau telah bersedia menyewakan rumah ini, jadi apa artinya 300.000 yuan ini?"Suzy menggelengkan kepalanya, "Tidak, harus mengikuti harga pasar, atau aku tidak bisa menyewakan rumah ini dengan tenang."Melihat ekspresinya yang tegas, Joris tercengang.Setelah beberapa saat, dia tertawa dan berkata, "Nona Suzy, sepertinya kau kembali mem
"Kakak!" Tim dan Sam menyapa Welly dan Rose.Di antara keempat anak ini, Welly yang paling besar, Rose nomor dua, lalu disusul Tim dan Sam.Jarak usia Tim dan Sam hanya berbeda 10 hari. Tim adalah anak Tori, sedangkan Sam adalah anaknya Christina.Tori dan Christina melahirkan anak laki-laki, sementara anak yang masih berada di kandungan Aluna pun berjenis kelamin laki-laki. Ditambah dengan Shad, anak dari James dan Samantha, Rose adalah satu-satunya cucu perempuan di keluarga ini.Rose memiliki wajah yang cantik dan menggemaskan, semua orang sangat menyayanginya.Semua mata tampak berbinar-binar melihat penampilan Rose yang cantik. Semua orang merentangkan tangan dan ingin memeluknya."Rose sayang, sini sama Kakek dan Nenek.""Aku mau sama Kakak dan adik-adik.," jawab Rose.Mobil melaju ke arah desa. Hari ini adalah hari peringatan kepergian Sheila.Setiap tahun Suzy selalu pergi melayat ke makam neneknya sekaligus menjenguk Gilbert.Sebelumnya anak-anak masih terlalu kecil, jadi Suzy
Ivan membawa istri dan anaknya untuk datang menjenguk Suzy. Mereka juga tak lupa membawakan hadiah."Selamat, keluarga kalian sudah lengkap. Satu anak laki-laki dan satu anak perempuan." Anna memberikan ucapan selamat."Terima kasih." Robert tersenyum sambil menatap Suzy dengan penuh cinta. "Semua berkat istriku."Di tengah suasana bahagia, Ivan memberikan sebuah kabar baik. "Sekarang kami sudah membangun sekitar 10 klinik amal, tapi belum diberikan nama. Bagaimana kalau kamu ...."Ivan melirik Robert, sedangkan Robert malah melirik Suzy."Ngapain melihat aku?" Suzy mengerutkan alis.Robert tersenyum. "Proyek ini adalah milikmu dan Ivan, kamu juga harus ikut memberikan ide. Kamu saja yang memberikan nama untuk kliniknya.""Aku?" Suzy membelalak.Ivan mengangguk. "Em."Suzy memang harus berkontribusi, meski hanya memberikan nama. Dia berpikir sebentar dan menjawab, "Tujuan klinik ini adalah membantu orang-orang susah yang tidak mampu berobat ke rumah sakit. Bagaimana kalau diberi nama P
Ukuran kandungan Suzy lumayan besar sehingga dia tidak bisa kembali ke Kota Hanggola. Akhirnya dia dan Robert memutuskan untuk melahirkan di ibu kota.Sejak tiga bulan lalu, Lucy membawa Welly untuk datang menemani dan menjaga Suzy. Seiring perut Suzy yang makin membesar, Keluarga Xin meminta Suzy untuk pulang ke rumah keluarganya agar bisa ikut merawatnya.Karena Keluarga Xin terus mendesak, akhirnya Suzy, Lucy, dan Welly pindah ke rumah Keluarga Xin. Semuanya adalah satu keluarga, kehidupan sehari-hari dilewati dengan harmonis.Selain Daniel dan Lorraine, rumah Keluarga Xin juga ditempati oleh Wallace dan Tori, Joris dan Christina, serta Lance dan Aluna. Suasana di rumah selalu dipenuhi tawa.Saat usia kandungan Suzy menginjak 9 bulan, Tori dan Christina memberi tahu berita kehamilan mereka. Keluarga Xin sangat bahagia, Daniel dan Lorraine langsung menyiapkan berbagai suplemen untuk ibu hamil.Memasuki usia kandungan 10 bulan, akhirnya hari persalinan telah tiba. Robert menyerahkan p
Ketika masuk ke kamar, Robert melihat Suzy yang serius membaca dokumen. "Kamu lagi ngapain?"Suzy mengangkat kepala dan menceritakan rencana pembangunan klinik amal kepada Robert."Ide yang bagus. Kalau perlu bantuan, jangan ragu memberitahuku." Robert mendukung Suzy.Suzy pun tidak ragu-ragu dan menjawab, "Aku perlu bantuan uang dan orang."Robert tertawa kecil, Suzy sudah tidak sungkan-sungkan kepadanya. "Baik. Kamu perlu berapa banyak dana? Tapi ...."Robert mengambil dokumen yang dibaca Suzy. "Kamu lagi hamil, jangan terlalu capek.""Tapi ....""Biar aku yang mengurusnya." Robert memotong ucapan Suzy.Kemudian Robert duduk di samping Suzy dan membaca proposal tersebut.Suzy menatap wajah Robert yang sedang fokus bekerja, tampak dan menawan.Setelah selesai membaca, Robert meminta Suzy untuk menghubungi Ivan.Suzy menyalakan pengeras suara sehingga Robert bicara berbicara kepada Ivan secara langsung. "Aku sudah baca proposalnya. Ada beberapa tambahan ...."Saat ini kerajaan, Rumah S
"Oh ...." Welly mengangguk, dia terlihat bingung. "Aku mau punya dua adik, kalau bisa kembar.""Dasar, anak ini." Simon dan Lucy tertawa melihat tingkah cucunya."Ibu dan Ayah tidak punya genetik untuk melahirkan anak kembar. Kemungkinannya sangat kecil." Suzy mengusap kepala Welly.Welly mengangguk, seolah memahami maksud penjelasan Suzy.....Begitu mengetahui kabar kehamilan Suzy, Anna dan Ivan membawa Sisi datang untuk menjenguknya.Anna dan Ivan memberikan anaknya nama Sienna yang dipanggil Sisi, sebuah nama yang cantik dan indah. Sisi memiliki mata yang bulat dan hitam, serta wajah cantik bak putri kecil.Keluarga Calvin dan Keluarga Xin kagum melihat kecantikan Sisi."Anak pintar, anak cantik." Simon terkesima melihat mata Sisi yang bulat."Semoga Suzy mengandung anak perempuan," kata Lucy.Lorraine menghela napas. "Aku punya 3 anak laki-laki dan seorang anak perempuan. Suzy, maafkan Ibu yang tidak menemanimu di saat masa kecilmu ....""Semua sudah lewat." Daniel menepun pundak
Sebagian orang masih berusaha mencerna informasi yang diberikan Suzy.Suzy terlihat gugup. Di saat Suzy kebingungan, Robert mewakilinya menjawab, "Kami terlalu sibuk, baru tahu belum lama ini."Tidak ada yang curiga, Suzy dan Robert memang sibuk.Lucy berdecak dan mengomeli mereka, "Kalian berdua ini .... Jangan terlalu sibuk, apalagi Suzy sedang hamil. Ingat, jaga kesehatan.""Robert, jaga Suzy baik-baik," Simon berpesan."Ayah, Ibu, tenang saja, Robert sangat melindungi aku." Suzy membela suaminya.Semua orang tersenyum melihat Suzy yang membela Robert.Berita kehamilan Suzy berhasil mencairkan suasana yang tengah berkabung. Untuk sesaat, semua orang melupakan kesedihan pasca kepergian Jenny.Sebenarnya bukan sedih, tetapi tidak rela karena semua terjadi secara tiba-tiba. Sejujurnya Keluarga Calvin lega melihat Jenny yang pergi dalam keadaan tenang.Sekarang Suzy sedang mengandung kehidupan kecil di dalam perutnya. Ketika orang-orang sedang mengobrol, Robert dan Suzy memperhatikan We
Suzy kembali ke kamar, tetapi tidak menyalakan lampu. Dia beranjak ke balkon dan menatap langit gelap yang diselimuti awan.Ketika Robert masuk, dia melihat Suzy yang duduk di balkon. Karena takut Suzy masuk angin, Robert membawakan jaket untuknya.Suzy tersadar dari lamunan. "Kamu sudah kembali?""Nenek akan dimakamkan tiga hari lagi bersama barang peninggalan Kakek," kata Robert."Em." Suzy mengangguk.Robert memeluk Suzy. "Ada apa?"Suzy bersandar di pundak Robert. "Aku lagi berpikir, seandainya aku memberi tahu kehamilanku lebih awal, mungkin Nenek tidak akan pergi secepat ini ...."Tangan Robert bergetar saat mendengar ucapan Suzy. Robert terdaim sejenak, lalu menghela napas. "Tidak ada gunanya, hati Nenek sudah tidak sabar untuk pergi menemui Kakek. Tidak ada seorang pun bisa membaca isi hati Nenek.""Aku sedih, aku tidak siap .... Semuanya terjadi terlalu tiba-tiba." Suzy menatap mata Robert."Semuanya akan baik-baik saja. Aku rasa Nenek sudah bahagia di atas sana." Robert menat
Suzy melepaskan benda yang dipegang Jenny, ternyata benda tersebut adalah sebuah sisir.Sisir ini terbuat dari bambu yang dihiasi bunga mawar."Kakek memberikan sisir itu kepada Nenek saat menyatakan cintanya. Kakek sendiri yang memahat sisir itu. Saat meninggalkan rumah, Kakek hanya membawa sisir itu bersamanya," kata Robert dengan mata berkaca-kaca.Suzy memegang sisir tersebut sambil menatap Jenny yang memejamkan matanya dengan tenang.Jenny tidak pernah berhenti mencintai Ambar. Sejak mengetahui Ambar yang masih hidup, tetapi mengorbankan diri demi melindungi ribuan nyawa, Jenny pasti sedih dan menyayangkannya.Setiap hari Jenny tampak tersenyum dan bahagia, tapi sebenarnya dia merindukan Ambar ...."Akhir-akhir ini Nyonya Besar tidak bisa tidur nyenyak," kata Paman Ming. "Aku dengar dari pelayan, Nyonya Besar sering terbangun di tengah malam. Saat kalian tidak ada, Nyonya tidak nafsu makan. Aku mau memanggil dokter, tapi Nyonya Besar melarangku untuk memberi tahu kalian. Siapa san
Suzy tidak bisa tidur. Sebentar lagi dia dan Robert akan pulang ke ibu kota, tetapi mereka belum memberi tahu kehamilannya kepada keluarganya."Sayang, bagaimana kalau besok kita umumkan kehamilanku?" tanya Suzy."Terserah kamu." Robert tersenyum manis.Suzy merenungkan keputusannya secara serius. Setelah membuat keputusan, dia baru memejamkan mata dan memaksakan diri untuk tidur.Manusia hanya bisa berencana, terlalu banyak hal yang tidak bisa diprediksi.Sebelum matahari terbit, pelayan berteriak membangunkan semua orang, "Gawat, gawat ...."Semua orang terkejut mendengar teriakan pelayan. Kemudian mereka keluar dari kamar dan berkumpul di kamar Jenny.Ketika Robert dan Suzy tiba, semua orang telah memenuhi kamar Jenny.Lucy menangis di dalam pelukan Simon yang terlihat sedih.Suzy dan Robert saling bertatapan, mereka merasakan firasat buruk.Robert menarik Suzy ke dalam kamar. Begitu melihat mereka, Lucy berkata dengan terisak-isak, "Nenek ...."Robert dan Suzy melihat ke arah Jenny