Share

Bab 2171

Author: Paviliun Angin
last update Last Updated: 2023-04-04 19:00:01
"Ada apa ini? Putri Samantha masih belum datang juga."

"Iya, padahal persidangan sudah mau dimulai."

"Apakah terjadi sesuatu?"

Beberapa orang berbisik di ruang persidangan.

Tak berapa lama, pengawal pribadi Samantha muncul dan memberikan hormat kepada Nolan. "Putri Samantha sedang tidak enak badan. Putri berpesan tidak perlu menunggunya. Pangeran boleh langsung memulai persidangan ini."

Setelah mendengar laporan pengawal, Nolan mengangkat alisnya sambil melirik bangku kosong yang ada di samping. Sewaktu bertemu di Departemen Keamanan, Samantha masih terlihat baik-baik saja. Bagaimana mungkin dia tiba-tiba sakit dalam waktu sesingkat ini? Pasti hanya alasan.

Nolan cuma bergumam di dalam hati, dia tidak mengatakannya di depan umum.

Melihat Samantha yang tidak datang, Nolan yakin kemenangan berada di tangannya.

Nolan menganggukkan kepala dan menjawab, "Baik, aku akan memimpin persidangan ini. Kakak harus beristirahat yang cukup."

Pengawal memberikan hormat, lalu pamit undur diri.

Selanjut
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2172

    Suzy yakin, dia pasti dibawa ke pelabuhan yang berada di barat kota.Para preman ini tidak membawa Suzy pergi dari ibu kota, mereka hanya berkeliling untuk menghindari perhatian masyarakat."Bawa ke kapal!" perintah salah seorang preman.Dua orang pria kekar langsung memegang tangan Suzy dan menyeretnya masuk ke dalam kapal.Suzy sangat khawatir, ke mana kapal ini akan membawanya? Setelah memasuki kapal, Suzy sadar bahwa dia pasti hanya bisa berpasrah.Tidak, Suzy tidak akan membiarkan para preman ini membawanya. Akhirnya, Suzy memperlambat langkahnya sambil mengamati situasi di sekeliling.Suzy melihat sebuah speedboat yang berada di samping sebuah kapal besar. Seketika, hati Suzy pun tergerak. Dia menarik kembali tatapannya dan berusaha tetap tenang.Ketika menaiki kapal, kedua preman itu mengawal dengan sedikit santai. Mungkin melihat Suzy yang patuh dan tidak ada tempat untuk kabur, kedua preman merasa tidak perlu menjaga Suzy terlalu ketat.Justru Suzy menunggu kesempatan ini. Tib

    Last Updated : 2023-04-04
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2173

    Suzy tidak tahu bagaimana Robert menyelamatkannya. Begitu sadarkan diri, Suzy sudah di dalam perjalanan kembali ke ibu kota.Suzy mengenakan pakaian kering dan seluruh lukanya sudah diobati.Ketika menoleh ke samping, Robert terlihat sedang tertunduk dan memejamkan mata. Bulu matanya yang panjang bergetar sesekali, raut wajahnya terlihat lesu, dia pasti kelelahan.Robert tidur sambil memeluk Suzy. Dia pasti sangat mencemaskan wanita yang paling dicintainya ini.Sesaat Suzy bergerak, Robert langsung terbangun dari tidurnya. Dia melirik Suzy, lalu berkata dengan antusias, "Kamu sudah sadar!"Suara Robert dengar serak, apa yang terjadi dengannya?"Kamu kenapa?" tanya Suzy sambil membelai wajah Robert.Sebenarnya, Suzy ingin bertanya apakah Robert terluka saat menyelamatkannya? Bagaimana dengan para preman itu? Hanya saja, kondisi Suzy masih lemah, dia tidak sanggup berbicara terlalu banyak."Aku tidak apa-apa," jawab Robert."Uhuk, uhuk, uhuk." Setelah menjawab Suzy, Robert malah batuk-ba

    Last Updated : 2023-04-04
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2174

    Suzy termenung selama beberapa saat. Sepertinya dia bisa menebak apa yang ingin disampaikan sopir.Suzy tidak tega melihat Robert yang tampak tersiksa dan batuk parah.Suzy mengusap dada Robert secara perlahan-lahan untuk membantu pernapasannya.Setelah Robert berhenti batuk, Suzy menggenggam tangannya dan berkata, "Robert, coba berbalik sebentar."Robert mengerutkan alis dan tampak enggan.Suzy tidak sekeras sebelumnya. Sebaliknya, dia justru berbicara dengan lembut dan memohon, "Berbalik sebentar, ya?"Robert tidak tega melihat tatapan Suzy yang lembut. Seketika, Robert pun luluh dan pertahanannya runtuh. Akhirnya, dia mengalah dan membalikkan badan.Dari belakang, Suzy dapat melihat aliran napas Robert yang tampak tegang. Kemudian, Suzy membuka kemeja Robert secara perlahan-lahan agar dia tidak kesakitan.Begitu kemeja dibuka, Suzy melihat sebuah memar yang sangat besar dan berwarna keunguan. Apalagi, memar itu berada di dekat jantung dan paru-paru. Pantas saja napas Robert terdenga

    Last Updated : 2023-04-04
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2175

    Begitu melihat keberadaan Lance dan Gollda yang disiarkan melalui televisi, Suzy pun langsung merasa lega. Semoga persidangan berjalan lancar dan nama baik Keluarga Xin bisa dipulihkan.Televisi menyiarkan wajah tokoh-tokoh penting yang menghadiri persidangan. Tidak disangka, mereka melihat Thomas yang duduk di bangku hadirin."Thomas! Ada Thomas di sana!" Robert agak terkejut."Periksa kondisimu dulu." Suzy terus memaksa Robert sambil menyeretnya turun dari mobil.Suzy sendiri juga takut kalau Thomas akan mengacaukan persidangan. Namun, sekarang kondisi Robert terlihat cukup parah, Suzy tidak berani mempertaruhkan keselamatan Robert.Sembari menunggu hasil CT-Scan, Suzy mengeluarkan ponsel untuk menonton siaran persidangan yang sedang berlangsung.Suzy hanya fokus memperhatikan Thomas, tetapi sayangnya Thomas hanya disorot beberapa kali. Dari yang Suzy lihat, Thomas terlihat tenang dan tetap tersenyum ramah.Thomas memang pria yang licik, dia pintar menyembunyikan kebusukannya.Ketika

    Last Updated : 2023-04-05
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2176

    Dokter yang memeriksa Robert keluar dan menghampiri Suzy. "Anda adalah keluarga pasien?""Benar." Suzy bangkit berdiri sambil menahan rasa sakitnya.Dokter agak terkejut saat melihat luka di sekujur tubuh Suzy. Untungnya, luka Suzy sudah diobati sehingga dokter tidak banyak berkomentar.Kemudian, dokter menjelaskan keadaan Robert sambil menghela napas, "Kondisi pasien cukup parah. Organ dalamnya berdarah dan bengkak, dia harus segera dioperasi. Tapi aku kagum, dia masih bisa bertahan sejauh ini. Kalau orang lain, jangankan bertahan, berjalan pun aku rasa sudah sulit."Sesaat dokter selesai menjelaskan, Robert keluar dan menolak tegas untuk dioperasi. "Aku ada urusan, tidak bisa operasi sekarang."Robert mengambil ponsel yang dipegang Suzy, lalu berkata, "Ayo, kita pulang.""Organ dalammu berdarah. Kamu bisa mati kapan saja!" Suzy menarik tangan Robert sambil memelototinya. "Kamu harus dioperasi sekarang juga!"Robert tidak berdaya melihat Suzy yang bersikeras memaksanya. Setelah berpik

    Last Updated : 2023-04-05
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2177

    "Gollda, kamu pasti terkejut. Aku tahu, kamu tidak ingin melihatku, tapi ... apa daya? Saat kamu menonton rekaman ini, aku mungkin sudah mati. Kamu tidak perlu bersembunyi dariku lagi."Ini adalah kata-kata terakhir yang khusus disampaikan kepada Gollda."Sejak kecil, aku selalu merasa Ayah pilih kasih. Kamu tidak sepintar maupun setampan aku, tapi Ayah hanya menyayangimu seorang, padahal aku juga anak kandungnya. Kalian pasti tidak tahu, selama ini aku sudah merancang ribuan cara untuk membunuh kalian."Ketika membahas hal ini, "Jose" menyeringai licik. Suzy tidak heran setelah mengetahui isi pikiran Jose."Sayangnya, Ayah sudah mati sebelum aku turun tangan.""Sebelum mati, Ayah masih sempat berpesan. Katanya, kamu adalah satu-satunya pewaris keturunan Keluarga Yan. Dia memintaku untuk melindungimu, hahaha. Konyol! Memangnya aku bukan keturunan Keluarga Yan? Bodohnya, aku malah melaksanakan perintah Ayah. Tapi tenang saja, aku akan menemuinya di neraka dan membuat perhitungan dengann

    Last Updated : 2023-04-05
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2178

    "Kalau tidak mengenalnya, kenapa Jose menyebut namamu? Aneh juga?" Ucapan Nolan lebih terdengar seperti sindiran."Mungkin aku dijebak? Aku rasa tidak adil memercayai ucapan Jose begitu saja. Apalagi, itu hanya sebuah rekaman? Bagaimana cara memastikan kebenarannya? Apakah aku dituduh sebagai orang yang menghasut Jose untuk membunuh Raja?" Thomas menjawab dengan tenang.Kemudian, Thomas menatap ke arah Lance dan berkata, "Sejak Keluarga Xin terjerat masalah, Lance kabur dan menjadi buronan, tidak ada mengetahui keberadaannya. Tapi ... begitu persidangan terakhir digelar, dia malah muncul dan membawa Gollda? Apakah ini tidak terasa aneh?'"Thomas!" Lance memelototi Thomas dan berkata, "Kamu masih mau membela diri? Selama perjalanan pulang, kami dikejar dan hampir terbunuh. Kalau Suzy tidak melindungi aku dan Gollda, mungkin kami sudah mati. Aku dan Gollda tidak akan ada di sini untuk memberikan kesaksian."Thomas mengerutkan alis dan menyangkal. "Aku baru kembali ke ibu kota. Kalian bis

    Last Updated : 2023-04-05
  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2179

    Tanpa sungkan, Gilbert melirik Thomas dengan sinis, lalu mendengus dingin dan berkata, “Oh? Kamu mau bukti?”Sejak awal, Gilbert sudah mempersiapkan semuanya. Dia tidak datang dengan tangan kosong, terlihat sebuah amplop besar yang dipegangnya.Kemudian, Gilbert membuka amplop tersebut dan mengeluarkan selembar kertas yang berisi laporan hasil tes DNA. Gilbert melambaikan kertas itu di depan wajah Royi sambil berbicara dengan lantang, “Lihat baik-baik! Ini adalah hasil tes DNA Thomas dan Barbie. Tertulis jelas, Thomas adalah ayah kandungnya Barbie.”Royi tertegun melihat kertas yang dipegang Gilbert. “Itu ….”Ketika Royi mau merebut kertas itu, Gilbert langsung menarik kembali dan memperlihatkannya ke arah kamera. Setelah itu, Gilbert menatap Thomas sambil menjelaskan kepada semua orang, “Aku mengawasi berlangsungnya tes DNA yang dilakukan kemarin. Begitu hasil tes DNA keluar, aku langsung mengambilnya untuk jaga-jaga. Aku yakin, pasti ada sebagian orang yang akan berbuat curang. Sesua

    Last Updated : 2023-04-05

Latest chapter

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2776

    "Kakak!" Tim dan Sam menyapa Welly dan Rose.Di antara keempat anak ini, Welly yang paling besar, Rose nomor dua, lalu disusul Tim dan Sam.Jarak usia Tim dan Sam hanya berbeda 10 hari. Tim adalah anak Tori, sedangkan Sam adalah anaknya Christina.Tori dan Christina melahirkan anak laki-laki, sementara anak yang masih berada di kandungan Aluna pun berjenis kelamin laki-laki. Ditambah dengan Shad, anak dari James dan Samantha, Rose adalah satu-satunya cucu perempuan di keluarga ini.Rose memiliki wajah yang cantik dan menggemaskan, semua orang sangat menyayanginya.Semua mata tampak berbinar-binar melihat penampilan Rose yang cantik. Semua orang merentangkan tangan dan ingin memeluknya."Rose sayang, sini sama Kakek dan Nenek.""Aku mau sama Kakak dan adik-adik.," jawab Rose.Mobil melaju ke arah desa. Hari ini adalah hari peringatan kepergian Sheila.Setiap tahun Suzy selalu pergi melayat ke makam neneknya sekaligus menjenguk Gilbert.Sebelumnya anak-anak masih terlalu kecil, jadi Suzy

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2775

    Ivan membawa istri dan anaknya untuk datang menjenguk Suzy. Mereka juga tak lupa membawakan hadiah."Selamat, keluarga kalian sudah lengkap. Satu anak laki-laki dan satu anak perempuan." Anna memberikan ucapan selamat."Terima kasih." Robert tersenyum sambil menatap Suzy dengan penuh cinta. "Semua berkat istriku."Di tengah suasana bahagia, Ivan memberikan sebuah kabar baik. "Sekarang kami sudah membangun sekitar 10 klinik amal, tapi belum diberikan nama. Bagaimana kalau kamu ...."Ivan melirik Robert, sedangkan Robert malah melirik Suzy."Ngapain melihat aku?" Suzy mengerutkan alis.Robert tersenyum. "Proyek ini adalah milikmu dan Ivan, kamu juga harus ikut memberikan ide. Kamu saja yang memberikan nama untuk kliniknya.""Aku?" Suzy membelalak.Ivan mengangguk. "Em."Suzy memang harus berkontribusi, meski hanya memberikan nama. Dia berpikir sebentar dan menjawab, "Tujuan klinik ini adalah membantu orang-orang susah yang tidak mampu berobat ke rumah sakit. Bagaimana kalau diberi nama P

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2774

    Ukuran kandungan Suzy lumayan besar sehingga dia tidak bisa kembali ke Kota Hanggola. Akhirnya dia dan Robert memutuskan untuk melahirkan di ibu kota.Sejak tiga bulan lalu, Lucy membawa Welly untuk datang menemani dan menjaga Suzy. Seiring perut Suzy yang makin membesar, Keluarga Xin meminta Suzy untuk pulang ke rumah keluarganya agar bisa ikut merawatnya.Karena Keluarga Xin terus mendesak, akhirnya Suzy, Lucy, dan Welly pindah ke rumah Keluarga Xin. Semuanya adalah satu keluarga, kehidupan sehari-hari dilewati dengan harmonis.Selain Daniel dan Lorraine, rumah Keluarga Xin juga ditempati oleh Wallace dan Tori, Joris dan Christina, serta Lance dan Aluna. Suasana di rumah selalu dipenuhi tawa.Saat usia kandungan Suzy menginjak 9 bulan, Tori dan Christina memberi tahu berita kehamilan mereka. Keluarga Xin sangat bahagia, Daniel dan Lorraine langsung menyiapkan berbagai suplemen untuk ibu hamil.Memasuki usia kandungan 10 bulan, akhirnya hari persalinan telah tiba. Robert menyerahkan p

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2773

    Ketika masuk ke kamar, Robert melihat Suzy yang serius membaca dokumen. "Kamu lagi ngapain?"Suzy mengangkat kepala dan menceritakan rencana pembangunan klinik amal kepada Robert."Ide yang bagus. Kalau perlu bantuan, jangan ragu memberitahuku." Robert mendukung Suzy.Suzy pun tidak ragu-ragu dan menjawab, "Aku perlu bantuan uang dan orang."Robert tertawa kecil, Suzy sudah tidak sungkan-sungkan kepadanya. "Baik. Kamu perlu berapa banyak dana? Tapi ...."Robert mengambil dokumen yang dibaca Suzy. "Kamu lagi hamil, jangan terlalu capek.""Tapi ....""Biar aku yang mengurusnya." Robert memotong ucapan Suzy.Kemudian Robert duduk di samping Suzy dan membaca proposal tersebut.Suzy menatap wajah Robert yang sedang fokus bekerja, tampak dan menawan.Setelah selesai membaca, Robert meminta Suzy untuk menghubungi Ivan.Suzy menyalakan pengeras suara sehingga Robert bicara berbicara kepada Ivan secara langsung. "Aku sudah baca proposalnya. Ada beberapa tambahan ...."Saat ini kerajaan, Rumah S

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2772

    "Oh ...." Welly mengangguk, dia terlihat bingung. "Aku mau punya dua adik, kalau bisa kembar.""Dasar, anak ini." Simon dan Lucy tertawa melihat tingkah cucunya."Ibu dan Ayah tidak punya genetik untuk melahirkan anak kembar. Kemungkinannya sangat kecil." Suzy mengusap kepala Welly.Welly mengangguk, seolah memahami maksud penjelasan Suzy.....Begitu mengetahui kabar kehamilan Suzy, Anna dan Ivan membawa Sisi datang untuk menjenguknya.Anna dan Ivan memberikan anaknya nama Sienna yang dipanggil Sisi, sebuah nama yang cantik dan indah. Sisi memiliki mata yang bulat dan hitam, serta wajah cantik bak putri kecil.Keluarga Calvin dan Keluarga Xin kagum melihat kecantikan Sisi."Anak pintar, anak cantik." Simon terkesima melihat mata Sisi yang bulat."Semoga Suzy mengandung anak perempuan," kata Lucy.Lorraine menghela napas. "Aku punya 3 anak laki-laki dan seorang anak perempuan. Suzy, maafkan Ibu yang tidak menemanimu di saat masa kecilmu ....""Semua sudah lewat." Daniel menepun pundak

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2771

    Sebagian orang masih berusaha mencerna informasi yang diberikan Suzy.Suzy terlihat gugup. Di saat Suzy kebingungan, Robert mewakilinya menjawab, "Kami terlalu sibuk, baru tahu belum lama ini."Tidak ada yang curiga, Suzy dan Robert memang sibuk.Lucy berdecak dan mengomeli mereka, "Kalian berdua ini .... Jangan terlalu sibuk, apalagi Suzy sedang hamil. Ingat, jaga kesehatan.""Robert, jaga Suzy baik-baik," Simon berpesan."Ayah, Ibu, tenang saja, Robert sangat melindungi aku." Suzy membela suaminya.Semua orang tersenyum melihat Suzy yang membela Robert.Berita kehamilan Suzy berhasil mencairkan suasana yang tengah berkabung. Untuk sesaat, semua orang melupakan kesedihan pasca kepergian Jenny.Sebenarnya bukan sedih, tetapi tidak rela karena semua terjadi secara tiba-tiba. Sejujurnya Keluarga Calvin lega melihat Jenny yang pergi dalam keadaan tenang.Sekarang Suzy sedang mengandung kehidupan kecil di dalam perutnya. Ketika orang-orang sedang mengobrol, Robert dan Suzy memperhatikan We

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2770

    Suzy kembali ke kamar, tetapi tidak menyalakan lampu. Dia beranjak ke balkon dan menatap langit gelap yang diselimuti awan.Ketika Robert masuk, dia melihat Suzy yang duduk di balkon. Karena takut Suzy masuk angin, Robert membawakan jaket untuknya.Suzy tersadar dari lamunan. "Kamu sudah kembali?""Nenek akan dimakamkan tiga hari lagi bersama barang peninggalan Kakek," kata Robert."Em." Suzy mengangguk.Robert memeluk Suzy. "Ada apa?"Suzy bersandar di pundak Robert. "Aku lagi berpikir, seandainya aku memberi tahu kehamilanku lebih awal, mungkin Nenek tidak akan pergi secepat ini ...."Tangan Robert bergetar saat mendengar ucapan Suzy. Robert terdaim sejenak, lalu menghela napas. "Tidak ada gunanya, hati Nenek sudah tidak sabar untuk pergi menemui Kakek. Tidak ada seorang pun bisa membaca isi hati Nenek.""Aku sedih, aku tidak siap .... Semuanya terjadi terlalu tiba-tiba." Suzy menatap mata Robert."Semuanya akan baik-baik saja. Aku rasa Nenek sudah bahagia di atas sana." Robert menat

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2769

    Suzy melepaskan benda yang dipegang Jenny, ternyata benda tersebut adalah sebuah sisir.Sisir ini terbuat dari bambu yang dihiasi bunga mawar."Kakek memberikan sisir itu kepada Nenek saat menyatakan cintanya. Kakek sendiri yang memahat sisir itu. Saat meninggalkan rumah, Kakek hanya membawa sisir itu bersamanya," kata Robert dengan mata berkaca-kaca.Suzy memegang sisir tersebut sambil menatap Jenny yang memejamkan matanya dengan tenang.Jenny tidak pernah berhenti mencintai Ambar. Sejak mengetahui Ambar yang masih hidup, tetapi mengorbankan diri demi melindungi ribuan nyawa, Jenny pasti sedih dan menyayangkannya.Setiap hari Jenny tampak tersenyum dan bahagia, tapi sebenarnya dia merindukan Ambar ...."Akhir-akhir ini Nyonya Besar tidak bisa tidur nyenyak," kata Paman Ming. "Aku dengar dari pelayan, Nyonya Besar sering terbangun di tengah malam. Saat kalian tidak ada, Nyonya tidak nafsu makan. Aku mau memanggil dokter, tapi Nyonya Besar melarangku untuk memberi tahu kalian. Siapa san

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2768

    Suzy tidak bisa tidur. Sebentar lagi dia dan Robert akan pulang ke ibu kota, tetapi mereka belum memberi tahu kehamilannya kepada keluarganya."Sayang, bagaimana kalau besok kita umumkan kehamilanku?" tanya Suzy."Terserah kamu." Robert tersenyum manis.Suzy merenungkan keputusannya secara serius. Setelah membuat keputusan, dia baru memejamkan mata dan memaksakan diri untuk tidur.Manusia hanya bisa berencana, terlalu banyak hal yang tidak bisa diprediksi.Sebelum matahari terbit, pelayan berteriak membangunkan semua orang, "Gawat, gawat ...."Semua orang terkejut mendengar teriakan pelayan. Kemudian mereka keluar dari kamar dan berkumpul di kamar Jenny.Ketika Robert dan Suzy tiba, semua orang telah memenuhi kamar Jenny.Lucy menangis di dalam pelukan Simon yang terlihat sedih.Suzy dan Robert saling bertatapan, mereka merasakan firasat buruk.Robert menarik Suzy ke dalam kamar. Begitu melihat mereka, Lucy berkata dengan terisak-isak, "Nenek ...."Robert dan Suzy melihat ke arah Jenny

DMCA.com Protection Status