Aula utama.Daniel, Lorraine, Eric, dan Rachel duduk di barisan keluarga, sedangkan tamu kerajaan duduk di kursi VIP yang telah disiapkan di sisi kanan mempelai.Selain sebagai tamu kehormatan, Charles juga berperan sebagai saksi pernikahan Joris dan Christina.Aula utama sangat ramai. Setelah memastikan semua persiapan, pemandu acara naik ke atas panggung dan menyambut para tamu. "Terima kasih atas kehadiran para hadirin. Sebentar lagi kita akan memulai acara pernikahan ini. Mempelai pria dan wanita dipersilakan memasuki au ... la."Seketika, suasana di dalam aula pun menjadi hening. Semua orang melihat ke arah pintu, tampak Joris dan Christina yang berjalan sambil bergandengan tangan.Daniel dan Lorraine merasa senang sekaligus terharu. Di satu sisi mereka sangat lega, tapi di sisi lain mereka seolah belum siap melepaskan putra kedua Keluarga Xin. Di antara tiga bersaudara, Joris adalah anak yang palin gmandiri.Keluarga Xin tidak memiliki latar belakang bisnis, tapi demi kemajuan ke
"Mustahil! Bagaimana Christina bisa hamil? Aku tidak pernah mendengarnya.""Ada apa ini?"Christina yang asli tentu kesal setelah mendengar ucapan Meggy. Dia ingin maju dan menjelaskan, tapi Joris menarik erat tangannya.Joris menatap Meggy dengan tatapan dingin. "Nona Meggy, aku sendiri yang pergi menjemput calon istriku. Meskipun wanita yang kamu bawa memang mirip dengan Christina, mataku tidak buta. Aku tahu mana yang asli dan palsu."Joris menekankan dan memperingati Meggy, "Acara pernikahan kami akan segera dimulai. Kalau kalian tidak mau diseret, tolong segera tinggalkan aula ini.""Aku ...." Sejujurnya Meggy ketakutan menghadapi tatapan Joris yang dingin.Charles membuka suara, "Ada apa ini?"Meskipun pertanyaan itu ditujukan kepada Daniel, Meggy merasa seperti mendapatkan dukungan.Meggy menggertakkan giginya, lalu menarik "Christina" ke hadapan Raja. "Raja, silakan lihat. Wanita ini adalah Christina yang asli."Charles sangat terkejut setelah melihat jelas wajah "Christina". T
Begitu mendengar jawaban Meggy, suasana di dalam aula langsung gempar.Nama "Suzy" terdengar tidak asing.Suzy sangat terkenal di kalangan dokter dan para medis. Sayangnya, dia malah meninggal di usia muda.Banyak orang yang menyaksikan pemakaman satu bulan lalu. Berita juga tidak mungkin asal meliput informasi.Namun, sekarang ....Meggy mengatakan bahwa wanita yang berada di samping Joris adalah Suzy?! Bagaimana mungkin?Jika dipikir-pikir, Keluarga Ye bukanlah keluarga sembarangan. Mana mungkin Meggy berani sembarangan berbicara di depan Raja? Itu sama saja dengan cari mati.Meggy tidak mungkin berani asal memberikan kesaksian palsu.Meskipun wanita yang dibawa oleh Meggy memang sangat mirip dengan Christina, pasti ada yang tidak beres di sini. Semua orang sulit memercayai ucapan Meggy.Dalam sekejap, Nolan teringat dengan tebakannya tempo hari. Di saat yang lain sedang berdiskusi, Nolan memperhatikan ekspresi setiap orang yang ada di dalam aula.Keluarga Xin sangat marah karena Meg
Meggy tersenyum dingin sambil berjalan ke hadapan Nolan.Namun, tujuan Meggy bukanlah untuk berbicara kepada Nolan, melainkan Charles yang duduk di belakangnya. Meggy tidak berani lancang dan terang-terangan berbicara kepada Charles. Jadi, dia menggunakan Nolan sebagai tameng.Jarak ini sudah cukup bagi Meggy, yang penting Charles bisa mendengar pembicaraan mereka.Kemudian, Meggy mengeluarkan ponselnya dan berkata, "Ini adalah rekaman suara Christina yang mengakui bahwa dia adalah Suzy. Silakan didengar ...."Meggy berbicara sambil memutar rekaman suara tersebut.Begitu rekaman diputar, jangankan orang lain, wajah Joris dan Suzy pun sontak menjadi dingin. Mereka tidak tahu dari mana Meggy mendapatkan rekaman tersebut.Sebelumnya, Barbie sempat memaksa Suzy untuk mengakui identitas aslinya. Waktu itu Suzy pun mengakuinya, tapi dia tidak menyangka kalau Barbie akan diam-diam merekam pengakuan tersebut.Ternyata Barbie menggunakan rekaman itu untuk menyerang Suzy di acara pernikahan Jori
Meggy tersenyum penuh kemenangan."Suzy, aku dengar, Tuan Robert sangat mencintaimu. Pernikahanmu dan Tuan Muda Joris pasti akan membuatnya sedih. Kamu tega menyakiti hatinya?" tanya Meggy sambil mengangkat alis.Orang-orang hampir melupakan hubungan Robert dan Suzy. Seperti yang diketahui, mereka memiliki kedekatan yang tidak biasa.Entah bagaimana perasaan Robert saat melihat wanita yang paling dicintainya menikah dengan sahabat sendiri. Seketika, semua orang langsung memperhatikan Robert.Namun, tidak disangka, ekspresi Robert terlihat sangat tenang. Dia bahkan tersenyum kecil. Reaksi macam apa ini?"Nona Meggy, beraninya kamu menggunakan nama Suzy untuk mencelakai Nona Christina?! Siapa yang mengizinkanmu?!"Meggy tertegun mendengar ucapan tersebut. Tidak hanya Meggy, semua orang langsung menoleh ke arah Suzy dengan kebingungan. Meggy memperhatikan Suzy, lalu bertanya dengan ketus, "Siapa kamu?""Kamu bahkan tidak mengenaliku, tapi berani menuduhku sebagai orang yang menyamar jadi
Meggy tidak sanggup menerima kenyataan ini.Raut wajah Meggy terlihat sangat canggung, dia tidak tahu harus berkata apa. "Kamu, bagaimana mungkin, dia ...."Meggy membuka ponselnya, dia ingin memutar kembali rekaman tersebut. Namun, Joris segera menghentikannya dan berkata, "Beraninya kamu menggunakan rekaman palsu untuk menipu kami?""Rekaman ini asli! Aku yakin!" teriak Meggy."Kalau begitu katakan, siapa yang mengirimkan rekaman itu kepadamu?" tanya Joris.Meggy langsung tersentak, dia tidak bisa menjawab pertanyaan itu."Tidak bisa jawab, ya? Di rekaman itu ada suara Barbie, aku, dan Christina, tapi kok aku tidak ingat pernah berbicara seperti itu? Christina, apa kamu ingat sesuatu?" Joris menoleh ke arah Christina.Christina menggelengkan kepalanya. "Tidak, aku tidak pernah berbicara seperti itu.""Hem, tapi kita belum bisa meminta kesaksian Barbie. Dia masih di rumah sakit dan belum sadarkan diri." Tatapan Joris terlihat sangat dingin. "Meggy, kamu memanfaatkan kondisi adikku, ya
Semua orang menanti-nantikan jawaban Charles. Bahkan Daniel yang marah pun harus menahan emosinya dan menunggu respons Charles.Awalnya, Daniel merasa Charles tidak mungkin menoleransi sikap Meggy. Namun, tidak disangka, Charles malah mengangguk dan mengabulkan permintaan Meggy. Sulit dipercaya.Charles menyadari tatapan tajam Daniel. Dia menoleh sambil tersenyum dan menjelaskan, "Nona Meggy tidak akan puas sebelum semuanya jelas. Lagi pula, semua orang pasti ingin mengetahui yang sebenarnya.""Raja benar!" Daniel menundukkan kepala.Beberapa tamu undangan ikut menimpali, "Meggy harus bertanggung jawab atas ucapannya.""Benar! Jangan sampai ada pihak yang dirugikan ....""Setuju."Seiring kericuhan yang terjadi, ekspresi anggota Keluarga Xin terlihat sangat masam.Dasar para penjilat! Mereka tidak benar-benar mendukung keputusan Raja, mereka hanya mau cari muka. Untungnya, ada beberapa anggota militer yang angkat bicara, "Raja, tindakan Nona Meggy tidak bisa dibenarkan. Kalau memang in
Meggy tidak menyerah begitu saja, dia masih berusaha untuk meraih wajah Christina, tapi Joris segera meraih pergelangan tangannya ....Meggy memelototi Joris. "Kalian ...."Tiba-tiba, Christina membalikkan badan dan menghadap Charles. Christina berbicara dengan hormat serta percaya diri, "Raja, aku tidak bermaksud membantah perintah. Aku hanya khawatir kalau Nona Meggy akan merusak dandananku. Raja, wanita yang dibawa Nona Meggy bukanlah Christina, kenapa bukan dia saja yang diperiksa?"Christina menunjuk "Christina" yang dibawa oleh Meggy. Selain Christina, tidak ada yang mengetahui bahwa wanita yang dibawa Meggy adalah Sunny.Bukankah Meggy bersikeras ingin membuktikan? Biar Sunny saja yang diperiksa.Seluruh anggota Keluarga Xin setuju dengan ide Christina. Beberapa anggota militer yang angkat bicara tadi pun sangat mendukung keputusan Christina."Benar, jangan merusak dandanan mempelai wanita. Aku curiga, wanita itu hanya diam saja dari tadi. Kalau memang dia benar Christina yang a
"Kakak!" Tim dan Sam menyapa Welly dan Rose.Di antara keempat anak ini, Welly yang paling besar, Rose nomor dua, lalu disusul Tim dan Sam.Jarak usia Tim dan Sam hanya berbeda 10 hari. Tim adalah anak Tori, sedangkan Sam adalah anaknya Christina.Tori dan Christina melahirkan anak laki-laki, sementara anak yang masih berada di kandungan Aluna pun berjenis kelamin laki-laki. Ditambah dengan Shad, anak dari James dan Samantha, Rose adalah satu-satunya cucu perempuan di keluarga ini.Rose memiliki wajah yang cantik dan menggemaskan, semua orang sangat menyayanginya.Semua mata tampak berbinar-binar melihat penampilan Rose yang cantik. Semua orang merentangkan tangan dan ingin memeluknya."Rose sayang, sini sama Kakek dan Nenek.""Aku mau sama Kakak dan adik-adik.," jawab Rose.Mobil melaju ke arah desa. Hari ini adalah hari peringatan kepergian Sheila.Setiap tahun Suzy selalu pergi melayat ke makam neneknya sekaligus menjenguk Gilbert.Sebelumnya anak-anak masih terlalu kecil, jadi Suzy
Ivan membawa istri dan anaknya untuk datang menjenguk Suzy. Mereka juga tak lupa membawakan hadiah."Selamat, keluarga kalian sudah lengkap. Satu anak laki-laki dan satu anak perempuan." Anna memberikan ucapan selamat."Terima kasih." Robert tersenyum sambil menatap Suzy dengan penuh cinta. "Semua berkat istriku."Di tengah suasana bahagia, Ivan memberikan sebuah kabar baik. "Sekarang kami sudah membangun sekitar 10 klinik amal, tapi belum diberikan nama. Bagaimana kalau kamu ...."Ivan melirik Robert, sedangkan Robert malah melirik Suzy."Ngapain melihat aku?" Suzy mengerutkan alis.Robert tersenyum. "Proyek ini adalah milikmu dan Ivan, kamu juga harus ikut memberikan ide. Kamu saja yang memberikan nama untuk kliniknya.""Aku?" Suzy membelalak.Ivan mengangguk. "Em."Suzy memang harus berkontribusi, meski hanya memberikan nama. Dia berpikir sebentar dan menjawab, "Tujuan klinik ini adalah membantu orang-orang susah yang tidak mampu berobat ke rumah sakit. Bagaimana kalau diberi nama P
Ukuran kandungan Suzy lumayan besar sehingga dia tidak bisa kembali ke Kota Hanggola. Akhirnya dia dan Robert memutuskan untuk melahirkan di ibu kota.Sejak tiga bulan lalu, Lucy membawa Welly untuk datang menemani dan menjaga Suzy. Seiring perut Suzy yang makin membesar, Keluarga Xin meminta Suzy untuk pulang ke rumah keluarganya agar bisa ikut merawatnya.Karena Keluarga Xin terus mendesak, akhirnya Suzy, Lucy, dan Welly pindah ke rumah Keluarga Xin. Semuanya adalah satu keluarga, kehidupan sehari-hari dilewati dengan harmonis.Selain Daniel dan Lorraine, rumah Keluarga Xin juga ditempati oleh Wallace dan Tori, Joris dan Christina, serta Lance dan Aluna. Suasana di rumah selalu dipenuhi tawa.Saat usia kandungan Suzy menginjak 9 bulan, Tori dan Christina memberi tahu berita kehamilan mereka. Keluarga Xin sangat bahagia, Daniel dan Lorraine langsung menyiapkan berbagai suplemen untuk ibu hamil.Memasuki usia kandungan 10 bulan, akhirnya hari persalinan telah tiba. Robert menyerahkan p
Ketika masuk ke kamar, Robert melihat Suzy yang serius membaca dokumen. "Kamu lagi ngapain?"Suzy mengangkat kepala dan menceritakan rencana pembangunan klinik amal kepada Robert."Ide yang bagus. Kalau perlu bantuan, jangan ragu memberitahuku." Robert mendukung Suzy.Suzy pun tidak ragu-ragu dan menjawab, "Aku perlu bantuan uang dan orang."Robert tertawa kecil, Suzy sudah tidak sungkan-sungkan kepadanya. "Baik. Kamu perlu berapa banyak dana? Tapi ...."Robert mengambil dokumen yang dibaca Suzy. "Kamu lagi hamil, jangan terlalu capek.""Tapi ....""Biar aku yang mengurusnya." Robert memotong ucapan Suzy.Kemudian Robert duduk di samping Suzy dan membaca proposal tersebut.Suzy menatap wajah Robert yang sedang fokus bekerja, tampak dan menawan.Setelah selesai membaca, Robert meminta Suzy untuk menghubungi Ivan.Suzy menyalakan pengeras suara sehingga Robert bicara berbicara kepada Ivan secara langsung. "Aku sudah baca proposalnya. Ada beberapa tambahan ...."Saat ini kerajaan, Rumah S
"Oh ...." Welly mengangguk, dia terlihat bingung. "Aku mau punya dua adik, kalau bisa kembar.""Dasar, anak ini." Simon dan Lucy tertawa melihat tingkah cucunya."Ibu dan Ayah tidak punya genetik untuk melahirkan anak kembar. Kemungkinannya sangat kecil." Suzy mengusap kepala Welly.Welly mengangguk, seolah memahami maksud penjelasan Suzy.....Begitu mengetahui kabar kehamilan Suzy, Anna dan Ivan membawa Sisi datang untuk menjenguknya.Anna dan Ivan memberikan anaknya nama Sienna yang dipanggil Sisi, sebuah nama yang cantik dan indah. Sisi memiliki mata yang bulat dan hitam, serta wajah cantik bak putri kecil.Keluarga Calvin dan Keluarga Xin kagum melihat kecantikan Sisi."Anak pintar, anak cantik." Simon terkesima melihat mata Sisi yang bulat."Semoga Suzy mengandung anak perempuan," kata Lucy.Lorraine menghela napas. "Aku punya 3 anak laki-laki dan seorang anak perempuan. Suzy, maafkan Ibu yang tidak menemanimu di saat masa kecilmu ....""Semua sudah lewat." Daniel menepun pundak
Sebagian orang masih berusaha mencerna informasi yang diberikan Suzy.Suzy terlihat gugup. Di saat Suzy kebingungan, Robert mewakilinya menjawab, "Kami terlalu sibuk, baru tahu belum lama ini."Tidak ada yang curiga, Suzy dan Robert memang sibuk.Lucy berdecak dan mengomeli mereka, "Kalian berdua ini .... Jangan terlalu sibuk, apalagi Suzy sedang hamil. Ingat, jaga kesehatan.""Robert, jaga Suzy baik-baik," Simon berpesan."Ayah, Ibu, tenang saja, Robert sangat melindungi aku." Suzy membela suaminya.Semua orang tersenyum melihat Suzy yang membela Robert.Berita kehamilan Suzy berhasil mencairkan suasana yang tengah berkabung. Untuk sesaat, semua orang melupakan kesedihan pasca kepergian Jenny.Sebenarnya bukan sedih, tetapi tidak rela karena semua terjadi secara tiba-tiba. Sejujurnya Keluarga Calvin lega melihat Jenny yang pergi dalam keadaan tenang.Sekarang Suzy sedang mengandung kehidupan kecil di dalam perutnya. Ketika orang-orang sedang mengobrol, Robert dan Suzy memperhatikan We
Suzy kembali ke kamar, tetapi tidak menyalakan lampu. Dia beranjak ke balkon dan menatap langit gelap yang diselimuti awan.Ketika Robert masuk, dia melihat Suzy yang duduk di balkon. Karena takut Suzy masuk angin, Robert membawakan jaket untuknya.Suzy tersadar dari lamunan. "Kamu sudah kembali?""Nenek akan dimakamkan tiga hari lagi bersama barang peninggalan Kakek," kata Robert."Em." Suzy mengangguk.Robert memeluk Suzy. "Ada apa?"Suzy bersandar di pundak Robert. "Aku lagi berpikir, seandainya aku memberi tahu kehamilanku lebih awal, mungkin Nenek tidak akan pergi secepat ini ...."Tangan Robert bergetar saat mendengar ucapan Suzy. Robert terdaim sejenak, lalu menghela napas. "Tidak ada gunanya, hati Nenek sudah tidak sabar untuk pergi menemui Kakek. Tidak ada seorang pun bisa membaca isi hati Nenek.""Aku sedih, aku tidak siap .... Semuanya terjadi terlalu tiba-tiba." Suzy menatap mata Robert."Semuanya akan baik-baik saja. Aku rasa Nenek sudah bahagia di atas sana." Robert menat
Suzy melepaskan benda yang dipegang Jenny, ternyata benda tersebut adalah sebuah sisir.Sisir ini terbuat dari bambu yang dihiasi bunga mawar."Kakek memberikan sisir itu kepada Nenek saat menyatakan cintanya. Kakek sendiri yang memahat sisir itu. Saat meninggalkan rumah, Kakek hanya membawa sisir itu bersamanya," kata Robert dengan mata berkaca-kaca.Suzy memegang sisir tersebut sambil menatap Jenny yang memejamkan matanya dengan tenang.Jenny tidak pernah berhenti mencintai Ambar. Sejak mengetahui Ambar yang masih hidup, tetapi mengorbankan diri demi melindungi ribuan nyawa, Jenny pasti sedih dan menyayangkannya.Setiap hari Jenny tampak tersenyum dan bahagia, tapi sebenarnya dia merindukan Ambar ...."Akhir-akhir ini Nyonya Besar tidak bisa tidur nyenyak," kata Paman Ming. "Aku dengar dari pelayan, Nyonya Besar sering terbangun di tengah malam. Saat kalian tidak ada, Nyonya tidak nafsu makan. Aku mau memanggil dokter, tapi Nyonya Besar melarangku untuk memberi tahu kalian. Siapa san
Suzy tidak bisa tidur. Sebentar lagi dia dan Robert akan pulang ke ibu kota, tetapi mereka belum memberi tahu kehamilannya kepada keluarganya."Sayang, bagaimana kalau besok kita umumkan kehamilanku?" tanya Suzy."Terserah kamu." Robert tersenyum manis.Suzy merenungkan keputusannya secara serius. Setelah membuat keputusan, dia baru memejamkan mata dan memaksakan diri untuk tidur.Manusia hanya bisa berencana, terlalu banyak hal yang tidak bisa diprediksi.Sebelum matahari terbit, pelayan berteriak membangunkan semua orang, "Gawat, gawat ...."Semua orang terkejut mendengar teriakan pelayan. Kemudian mereka keluar dari kamar dan berkumpul di kamar Jenny.Ketika Robert dan Suzy tiba, semua orang telah memenuhi kamar Jenny.Lucy menangis di dalam pelukan Simon yang terlihat sedih.Suzy dan Robert saling bertatapan, mereka merasakan firasat buruk.Robert menarik Suzy ke dalam kamar. Begitu melihat mereka, Lucy berkata dengan terisak-isak, "Nenek ...."Robert dan Suzy melihat ke arah Jenny