Home / Rumah Tangga / Pernikahan Dadakan dengan Anak Ustaz / Bab 32. Saya Juga Menjadi Luka

Share

Bab 32. Saya Juga Menjadi Luka

last update Last Updated: 2024-12-21 17:28:57

Hari ini Aulya kembali ditinggalkan oleh orangtuanya. Niana berpesan sebelum pergi agar dirinya dan Alvan segera meminta maaf pada orangtua Zayden.

Aulya segera menyampaikan pesan ibunya pada Alvan sekalian mengeluh, “Saya juga harus minta maaf, tapi rasanya sangat canggung ....”

Alvan mendengarkan keluhan istrinya, tetapi tidak ditanggapi. “Kapan kita akan pergi? Saya tidak ingin masalah ini dibiarkan berlarut-larut seperti hubungan kamu dan Zayden yang seolah belum selesai!” celetuknya.

“Al ... jangan menuduh, saya sudah bilang sama Zayden kalau hubungan kita sudah berakhir,” rengek Aulya, tetapi tidak membuat Alvan menanggapinya.

“Kalau bisa, secepatnya kita temui orangtua Zayden.” Alvan segera meraih tas yang berisi beberapa keperluan kampus.

Aulya masih mengeluh sekalian merengek, “Sekarang kamu sangat dingin.”

Alvan melirik datar ke arah Aulya, tetapi suaranya tetap lembut. “Karena kamu selalu mematahkan kepercayaan saya!”

“Padahal cuma salah paham.” Aulya meraih tasnya dengan m
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan Anak Ustaz   Bab 33. Izinkan Saya Menemui Zayden

    Aulya dan Alvan kembali ke rumah sore hari karena tugas membuat mereka menghabiskan banyak waktu di luar.Hari ini kegiatan kuliah sangat lancar walaupun mungkin masih terdapat bisikan-bisikan pedas, tetapi karena Alvan dan Aulya lebih banyak berkegiatan di luar kampus jadi sementara ini telinga mereka cukup dingin.Namun, hari ini juga Aulya tidak melihat Zayden hingga membuatnya khawatir. Dia bergumam di depan wastapel, “Saya lebih tenang walaupun Zayden mengacau, tapi setidaknya saya tahu dia baik-baik saja. Tapi hari ini Zayden kemana. Dia kuliah, kan?”Saat Aulya keluar dari kamar mandi, Alvan berkata, “Umi bilang, tadi Mama kamu telepon.”“Heuh, mau apa Mama telepon?”“Mau bicara sama kamu, tapi nomor kamu tidak aktif.”Aulya segera merogoh handphone dalam tasnya. Dia mendesah, “Habis batrai!” Daya baterai segera diisi. Ternyata Aulya mendapatkan panggilan tidak terjawab dari ibunya sekalian chat dari ibunya Zayden.[Zayden kecelakaan!]Segera, Aulya menangkup mulutnya yang meng

    Last Updated : 2024-12-23
  • Pernikahan Dadakan dengan Anak Ustaz   Bab 34. Gadis yang Kamu Cintai Tidak Pantas Dicintai!

    Suasana hening cukup lama hingga akhirnya Alvan berbicara. “Mau pulang sekarang atau nanti?”Aulya tidak lantas menjawab, dia hanya memperhatikan raut wajah Alvan yang terlihat tenang, tapi dia tahu ada sesuatu yang mendidih dan berisik di hati suaminya karena hal ini.Dengan perasaan malu Aulya menjawab, “Pulang saja ....”Alvan segera beringsut dari duduknya. “Sudah pamitan sama mamanya Zayden?”Aulya menggeleng. “Dari tadi mamanya Zayden seperti menganggap saya tidak ada. Jadi mendingan tidak usah pamitan.” Nada suara sendu terdengar sangat jelas karena Aulya tidak bisa menyembunyikannya.Alvan kembali menggenggam tangan Aulya, seperti biasa yang dilakukannya. Namun, barusaja beberapa langkah meninggalkan lorong ruang rawat, ibunya Zayden memanggil Aulya dan meminta gadis itu menemui Zayden.Tentu saja perasaan Aulya saat ini campur aduk. Dia senang karena akhirnya diundang masuk untuk menjenguk Zayden, jadi secara tidak langsung ibunya Zayden mengakui keberadaannya di sini. Dia ju

    Last Updated : 2024-12-24
  • Pernikahan Dadakan dengan Anak Ustaz   Bab 35. Untuk Menjadi Alasan Perceraian!

    Alvan meminta sopir untuk pulang dan menyampaikan kabar jika dirinya dan Aulya akan tidur di hotel sekalian berlibur. Hal ini dilakukan supaya Aisyah dan Ibrahim tidak terluka karena menantu mereka menangisi Zayden.Di dalam kamar, Aulya sangat canggung. “Al, pasti kamu bosan mendengar permintaan maaf saya. Tapi saya tahu saya salah, jadi saya harus minta maaf ....”Alvan bersuara tenang. “Sudah, jangan dibahas. Basuh wajah kamu biar sembabnya berkurang. Saya akan pesan pakaian buat besok.”Aulya tidak mengatakan apapun lagi. Gadis ini mencuci wajahnya di kamar mandi seiring berkaca. “Saya memang istri yang buruk. Saya menangisi Zayden, mantan yang seharusnya tidak diperlakukan spesial karena harusnya cuma Alvan yang diperlakukan spesial.”Alvan terluka, tetapi selalu berusaha mengobati dengan beristigfar dan semakin mendekatkan diri kepada Tuhannya.Pakaian yang dipesan Alvan tiba sesuai keinginan. Satu buah gamis lengkap dengan hijab, lalu satu stel pakaian santai untuknya. “Terimak

    Last Updated : 2024-12-26
  • Pernikahan Dadakan dengan Anak Ustaz   Bab 36. Saya Sedang Dekat Sama Zayden

    Hari ini Alvan dan Aulya menghabiskan waktu bersama, lalu pulang esok paginya. Tentu saja Aisyah dan Ibrahim menyambut dengan gembira karena ikut ke dalam kebahagiaan anak dan menantunya.Namun, tidak lupa membahas kabar Zayden. “Umi belum mendengar kabar Zayden dari mamanya Aul.”Segera, Aulya merasa canggung karena keberadaan Alvan, tapi tetap memberikan jawaban pada Aisyah, “Zayden terluka cukup parah.”Ibrahim dan Aisyah beristigfar. Lalu wanita ini bertanya lebih lanjut, “Apa yang terjadi sama Zayden?”“Katanya kecelakaan.” Suara Aulya tetap terdengar canggung walaupun Alvan bersikap biasa saja seolah tidak terbebani apapun.“Doakan Zayden supaya cepat sembuh dan bersabar menghadapi musibah yang sedang menimpanya.”Ibrahim dan Alvan mengaminkan secara bersamaan, lalu disusul Aulya dengan kata ‘Amin’ yang sangat tulus.Ibrahim baru saja bersuara. “Sekarang apa kegiatan kalian?”Alvan menjawab lebih dulu. “Al mau ke kampus karena masih ada tugas kelompok.”Aulya menyusul dengan suar

    Last Updated : 2024-12-27
  • Pernikahan Dadakan dengan Anak Ustaz   Bab 37. Zayden Dekat dengan Gadis Lain

    Aulya tidak berhenti menatap amplop di tangannya seiring mendesah saat meyakini jika di dalamnya berisi surat pernyataan cinta. “Dari kapan Zayden deket sama cewek tadi, padahal baru kemarin-kemarin Zayden tahan-tahan saya karena pilih Alvan ....”Persaan Aulya tidak karuan, sakit, tapi dia juga menyakiti. Kini, Aulya sedikit meraung karena merasa telah kehilangan hati dan raga Zayden yang tadinya hanya miliknya.Namun, di sisi lain perasaannya mengatakan jika Zayden mengambil langkah yang benar karena saat ini mereka tidak memiliki hubungan khusus, dan Aulya sudah menentukan pilihannya yaitu Alvan. Jadi, alasan apa yang membuat Zayden harus tetap menyimpan hati padanya?Satu butir air mata jatuh ke atas kertas yang digenggam Aulya hingga menambah rasa sakit. “Saya harus sampaikan ungkapan perasaan seorang cewek pada Zayden yang masih saya sukai ....”Saat ini Niana menghubungi putrinya. “Sayang, sore ini Mama akan menjenguk Zayden. Kamu mau ikut?”Aulya mengerjap excited, tetapi terh

    Last Updated : 2024-12-29
  • Pernikahan Dadakan dengan Anak Ustaz   Bab 38. Aulya Tidak Cemburu?

    Maria terusik oleh suara Aulya karena gadis itu membahas tentang hal yang dibencinya. ‘Zayden bilang masih suka Venus dan minta pengaruhi mamanya Venus agar mereka bercerai. Tapi kenapa sekarang berubah!’Sementara, Zayden menjawab santai saat berbicara dengan Aulya, “Saya tidak dekat sama gadis mana pun.”“Tapi ....” Aulya menyodorkan amplop berwarna peach pada Zayden. “Dia sampai menitipkan ini. Mungkin isinya ungkapan sukanya ke kamu.”Zayden menerima, lalu tanpa sungkan membuka dan membaca isi amplop tanpa bicara. Terakhir, senyumannya menyungging dingin.Tanpa diduga, Zayden meremas secarik kertas kecil itu lalu melemparnya ke tempat sampah hingga membuat Aulya kaget.Zayden berkata lembut pada Aulya saat si gadis belum habis dari rasa kaget, “Dia bilang suka saya, tapi saya tidak bisa membalas perasaannya.” Terakhir, senyumannya menjadi hambar karena tidak terlihat sedikit pun rasa cemburu di wajah Aulya padahal sudah jelas seorang gadis sedang mencoba mengungkapkan perasaan pad

    Last Updated : 2025-01-01
  • Pernikahan Dadakan dengan Anak Ustaz   Bab 39. Zayden Selalu Menjaga Hatinya

    Tanpa sengaja, Alvan mendengar ucapan Aulya. Jadi, dia segera berusaha menyembuhkan dirinya sendiri. “Wajar saja kalau Mamanya Aul lebih suka Aul sama Zayden karena tadinya mereka sudah tunangan. Mungkin hari ini saya masih belum diterima di kelurga Aul karena kemunculan saya terlalu mendadak.”Alvan mengurungkan niatnya masuk ke dalam kamar, lalu sepuluh menit kemudian Aulya menemuinya yang sedang berada di halaman belakang. “Ini kan udah malem, kenapa diem di sini?”“Tidak apa-apa. Cuma cari angin.” Alvan tetap tersenyum hangat.Aulya duduk di sisi suaminya. “Mama akan menginap selama dua malam karena katanya capek kalau bulak-balik luar kota.”“Alhamdulillah.” Alvan bersyukur karena sudah pasti Aulya bahagia jika tinggal bersama ibunya.Aulya tetap merahasiakan kenyataan tentang ibunya, tapi dia tidak tahu jika baru saja Alvan mengetahuinya.Makan malam tetap berjalan sangat hangat, bahkan lebih hangat dari biasanya karena kehadiran Niana.Malam ini Alvan tetap tidur dengan damai w

    Last Updated : 2025-01-01
  • Pernikahan Dadakan dengan Anak Ustaz   Bab 40. Mama Minta Maaf

    Alvan adalah satu-satunya tujuan Aulya. Nomor suaminya dihubungi, dan Alvan yang memang sangat tulus mencintai istrinya tidak pernah mengabaikan panggilan si gadis hingga akhirnya dia tiba di depan pintu.“Aul?” Suara Alvan dipenuhi rasa cemas.Aulya menjawab cemas sekalian tenang dengan keberadaan suaminya. “Al, saya di dalam, tapi pintunya dikunci dari luar!”“Tunggu sebentar.” Alvan berusaha merusak lubang kunci karena jika didobrak mungkin akan merusak properti kampus. Lagipula saat ini Aulya tidak sedang berada di tangan Zayden, jadi rasa cemasnya tidak sebesar sebelumnya.Hanya sekitar satu menit akhirnya Alvan berhasil merusak lubang kunci dan Aulya segera masuk ke dalam pelukannya. “Saya takut ....” Gadis ini sedikit merengek.Alvan mengusap punggung Aulya sangat sayang. “Kenapa kamu bisa di sini?”Aulya tengadah ke arah suaminya tanpa merengek, justru mengungkapkan kesalnya, “Tadi ada tiga gadis yang mengunci saya. Mereka benci saya karena menganggap kecelakaan Zayden gara-g

    Last Updated : 2025-01-02

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan Anak Ustaz   Bab 56. Pertandingan Zayden dan Alvan

    Zayden dan Alvan bertemu di lapangan basket. Keduanya saling memandang dengan sengit. “Saya yang akan menang!” ucap Zayden dengan memasang wajah angkuh.Alvan menyahut datar, tetapi tatapannya penuh ambisi dan keyakinan. “Mungkin saya masih bisa mengalah dalam permainan, tapi kalau tentang pernikahan, saya akan memperjuangkan Aul sampai akhir!”Tatapan Zayden semakin mengiris, tetapi suaranya tenang. “Perjuangkan saja Aulya sampai kamu menyerah karena Aulya tetap Venus, punya saya.” Seringainya berkibar.Penat, itu yang dirasakan Alvan. Maka, dia memulai permainan tunggal ini. Pertandingan satu lawan satu hanya dirinya dan Zayden.Kedua lelaki yang memperebutkan skor adalah idol kampus, jadi dengan cepat mengundang penonton kaum hawa maupun kaum adam, begitupun dengan Aulya.“Al!” cemas mengambang di hati dan pikiran Aulya. “Al, kenapa harus main basket, kenapa juga harus lawan Zayden. Gimana kondisi kamu ..., saya takut Zayden menyerang kelemahan kamu ....”‘Mata’ itu adalah kelemaha

  • Pernikahan Dadakan dengan Anak Ustaz   Bab 55. Masalah ini Semakin Melebar!

    Hari berikutnya tiba, maka hari ini Aulya mendapatkan telepon dari Niana. Nada suaranya menekan. “Sayang, kamu ini bagaimana. Mama sama Papa sudah bilang, jangan lupa misi kamu di sana, tapi kenapa sekarang Abinya Alvan jadi tahu dan mengundang kami datang!”“Jangan salahkan Venus ...,” rengeknya.“Mama bukan menyalahkan kamu. Tapi sekarang masalah ini jadi melebar. Mama sama Papa tidak ingin masalah ini berkepanjangan.”“Yang namanya perceraian pasti melibatkan orangtua kan, jadi wajar dong, Ma. Tapi ....” Aulya ragu mengatakan keputusannya.Namun, Niana tidak peduli pada kata setelah ‘Tapi.’ Dia hanya peduli pada perceraian Aulya dan Alvan. “Iya, tapi rencana Mama sama Papa jadi berantakan karena orangtua Alvan tahu lebih awal. Tadinya kami akan datang dan langsung menyelesaikan perceraian. Bukan bicara panjang lebar untuk mempertahankan pernikahan.”Suara Aulya diliputi kekhawatiran, tetapi juga bahagia karena keputusanya mempertahan pernikahan mendapat dukungan dari mertua serta s

  • Pernikahan Dadakan dengan Anak Ustaz   Bab 54. Ini Sudah Menjadi Urusan Bersama

    Hari ini berbeda dari biasanya karena terjadi pertemuan penting antara Ibrahim dan Aisyah bersama Alvan dan Aulya.Suara Ibrahim menjadi yang pertama mengisi ruangan dan terdengar menggema di telinga Alvan dan Aulya. “Kenapa kalian baru pulang?”Alvan menatap ayahnya saat menjawab walaupun sebelumnya wajahnya sedikit menunduk, “Kami minta maaf, Abi. Kemarin kita pergi mendadak dan mendadak tidak pulang. Kemarin kami menginap.”“Kenapa harus menginap?”Lagi, atmosfer ruangan terasa sangat aneh, dingin. Walaupun saat ini Alvan dan Aulya belum mengetahui maksud Ibrahim mengundang mereka ke ruangan ini. Apa karena kemarin mereka tidak pulang? Tapi harusnya ini sudah bukan hal baru.Lagi, Alvan yang menjawab, “Kalau pulang mungkin akan terlalu malam.”“Terlalu malam atau kalian sengaja menghindari kami, orangtua kalian!” Volume suara Ibrahim bertambah, termasuk ketegasannya hingga membuat Alvan dan Aulya yakin jika saat ini terdapat sesuatu yang belum mereka ketahui.Alvan menyahut santun

  • Pernikahan Dadakan dengan Anak Ustaz   Bab 53. Boleh Kesal, tapi Jangan Membenci

    “Zayden, kita harus bicara!” ucap tegas Aulya tanpa senyuman, justru raut wajahnya sangat dingin.Zayden menyahut dengan suara lembut disertai senyuman hangat, “Bicara apa?”“Tentang perceraian saya sama Al!” Amarah dilukis Aulya dalam wajah cantiknya, tetapi sikap Zayden tidak berubah.“Saya siap mendengarkan.” Senyuman Zayden semakin hangat.Sejenak, Aulya memandangi sepasang mata Zayden yang hitam legam dan dalam hingga terlihat misterius.“Saya tidak mau bercerai sama Al. Jadi tolong berhenti mengharapkan saya dan bilang sama orangtua kamu, kita tidak akan pernah bercerai!”Aulya pikir Zayden akan terluka dan menunjukan isi hatinya dalam ekspresi seperti yang pernah dilihatnya, tetapi dugaannya salah. Laki-laki ini sangat tegar dan tenang. “Saya akan tetap menunggu kamu. Lagian, bukan saya yang mau kalian bercerai, tapi Mama sama Papa kamu.”“Tapi pasti kamu juga, kan!”Tentu saja Zayden tidak akan mengaku untuk menjaga nama baiknya di hadapan gadis yang diinginkannya. “Jangan nud

  • Pernikahan Dadakan dengan Anak Ustaz   Bab 52. Apa Kamu Mempermainkan Hati Saya lagi?

    Pagi ini raut wajah Aulya sangat cemas setelah membaca chat yang dikirim ibunya semalam. [Papa sudah bicara pada Ustaz tentang perceraian kalian.]Titik-titik keringat dingin bermunculan di puncak dahi Aulya. “Aul tidak mau cerai sama Al ..., tapi kan Aul juga tidak mungkin jadi anak durhaka!”Perasaan gelisah yang menyelimuti hati Aulya semakin tebal tatkala Niana kembali mengirimkan chat setelah tahu putrinya membaca chat semalam. [Jangan lupa misi kamu di sana. Ingat, jangan terbuai oleh apapun yang dilakukan Alvan!]Aulya memperbanyak istigfar yang dilantunkan di dalam hati karena sedang berada di kamar mandi, di depan wastafel.Kedua kelopak matanya tertutup saat Aulya mencoba mencari jalan keluar dari masalah ini hingga akhirnya menemukan solusi yang menurutnya paling mudah. “Saya harus bicara sama Zayden. Saya harus berhasil buat Zayden benci dan akhirnya berhenti menunggu saya cerai sama Al!”Tekadnya sekuat karang di lautan, tetapi ciut seketika saat menatap wajah Alvan karen

  • Pernikahan Dadakan dengan Anak Ustaz   Bab 51. Mulai Melakukan Persiapan Perpisahan

    Alvan dan Fauzan mengisi waktu dengan mengaji, begitupun dengan Aulya walaupun tempat laki-laki dan perempuan terpisah.“Padahal saya maunya mengaji sama Al, tapi tidak mungkin sih, ini kan masjid walaupun kita suami istri,” gumam Aulya seiring melirik ke kiri dan kanan, memperhatikan para gadis yang mengaji masing-masing.Waktu magrib tiba tanpa terasa. Aulya dapat menyaksikan Alvan yang berdiri di paling depan karena dia ditunjuk menjadi imam walaupun sempat menolak.Senyuman bangga Aulya terlukis begitu saja melihat suaminya yang tampak hebat dalam urusan ilmu agama. Apalagi saat memimpin rumahtangga.Punggung Alvan terlihat kekar, tapi juga lembut di mata Aulya hingga akhirnya satu-persatu laki-laki menutupi Alvan hingga suaminya menghilang dari pandangan, dan Aulya hanya bisa melihat punggung pria lain.Dari shalat magrib, lalu berlanjut ke shalat isha. Aulya mengisi waktu dengan mengaji dan sedikit saling bertukar cerita dengan beberapa gadis di sana.Aulya mendapatkan banyak te

  • Pernikahan Dadakan dengan Anak Ustaz   Bab 50. Saya Mau Melindungi Aulya

    Alvan memberanikan diri masuk ke toilet perempuan ditemani gadis yang memberi tahunya. Lalu mengetuk pintu perlahan. “Aul?”Suara Alvan berhasil membuat Aulya terhenyak hingga reflek gadis ini berdiri seiring menyeka dengan cepat air matanya. “I-iya ....” Suaranya masih bergetar.“Sudah selesai?” Suara lembut Alvan dengan hati cemas walaupun tidak disampaikan secara langsung.Aulya kembali menjawab masih dengan suara bergetar, “Su-sudah. Tapi tunggu sebentar.”Kali ini Alvan berkata canggung karena bagaimanapun ini adalah toilet wanita. “Iya ..., saya ... tunggu di luar.”“Iya, di luar saja.”Langkah Alvan terasa berat, tetapi tetap meninggalkan toilet sebelum tempat itu ramai dan mungkin membuat orang-orang berpikiran negatif padanya. “Titip Aul. Tolong tanyakan keadaannya,” ucapnya pada si gadis sebelum dia pergi.Maka, walaupun hati Alvan tidak tenang dia harus kembali ke tempatnya semula dengan perasaan cemas sekalian menerka-nerka. “Apa bener Aul nangis? Kenapa?”Sekitar dua meni

  • Pernikahan Dadakan dengan Anak Ustaz   Bab 49. Merasa Sudah Ditendang

    Saat ini Alvan merasa sudah ditendang dari keluarga istrinya sendiri karena bukan hanya tidak diinginkan menjadi menantu, tapi juga berniat dibuang.Alvan beristigfar di dalam hatinya. Lalu segera meninggalkan toilet dan kembali menemui Aulya.Senyuman sumringah istrinya menjadi hadiah untuk Alvan karena hanya Aulya yang menerimanya sebagai anggota keluarga baru walaupun dulu gadis itu juga berniat membuangnya.“Saya cuma ke toilet sebentar kok ..., lebay deh sampai peluk-peluk,” kelakar Alvan.“Kangen ....” Aulya bergelayutan manja di lengan Alvan, di hadapan orang-orang yang keluar masuk toilet, tapi gadis ini tidak canggung apalagi malu karena harus memanfaatkan waktu yang tersisa dengan sebaik mungkin.Kini, perasaan heran yang sempat menyelimuti Alvan sudah musnah setelah mengetahui alasan di balik perubahan sikap Aulya. Jadi sekarang dia membiarkan istrinya mengikutinya kemanapun tanpa protes.Namun, kebersamaan Aulya dan Alvan menjadi kabar buruk untuk Zayden dan berhasil memba

  • Pernikahan Dadakan dengan Anak Ustaz   Bab 48. Waktu Kita Cuma Sedikit

    Mulai sekarang Aulya berjanji akan mengabaikan Zayden apapun yang terjadi karena dia hanya akan fokus pada Alvan. Hanya ingin menghabiskan waktu dengan suaminya dan membuat kebahagiaan dengan suaminya di sisa waktu yang mereka miliki.“Al, saya mau hamil,” bisik Aulya saat mereka berbaring bersama.Alvan terkejut mendengar ucapan Aulya. “Kamu yakin?”“Iya, saya mau hamil ....” Aulya tersenyum manis dan dipenuhi harapan Alvan akan mengabulkannya.Sejenak, Alvan tidak bersuara lalu berkata, “Kehamilan adalah kehendak Tuhan. Kita, sebagai manusia cuma bisa berusaha.”“Ya sudah, ayo kita berusaha!” celetuk Aulya penuh semangat hingga membuat Alvan tersenyum lebar, tetapi juga bingung.Aulya menarik pakaian Alvan karena suaminya tidak melakukan apapun selain berbaring dengan wajah bingung. “Ayo ....”“Iya, sabar ....” Hati Alvan senang dipaksa seperti ini, tapi juga kebingungan dengan tingkah Aulya, apalagi keinginan mendadaknya.Alvan bertelanjang dada setelah pakaiannya dilepas dengan ba

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status