Share

Bab 3257

Author: Arif
Setelah wakil jenderal itu pergi, Darsa menatap para wakil jenderal lainnya yang berdiri di sampingnya. Dia mengernyitkan alisnya dan berkata, "Kalau kita langsung mengerahkan pasukan dari utara, butuh waktu berapa lama untuk sampai ke sini?"

Setelah memberi hormat dan berpikir sejenak, salah satu dari wakil jenderal itu berkata, "Tuan, kalau sekarang kita mengirim pesan, 50 ribu pasukan itu paling cepat akan tiba malam ini. Kalau dihitung, butuh sekitar dua hingga tiga jam lagi."

Mendengar perkataan itu, Darsa menganggukkan kepala sambil memperkirakan strategi di dalam pikirannya. Setelah berpikir sejenak, dia perlahan-lahan berkata, "Begini saja. Segera kirimkan pesan pada Jenderal Bimala agar dia mengirimkan 50 ribu pasukan ke sini. Ini adalah kesempatan terbaik untuk menghabisi Wira, jadi kita harus memanfaatkan kesempatan ini."

Mendengar perintah itu, wakil jenderal itu langsung memberi hormat dan segera pergi.

Setelah mengatur semuanya, Darsa menghela napas. Dia benar-benar tidak
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3258

    Setelah memutuskan untuk meminta bala bantuan, Wira mulai merasa bimbang. Jika hal ini bisa diselesaikan, urusan selanjutnya akan lebih mudah ditangani. Namun, jika sekarang dia langsung mengerahkan pasukan, dia sendiri juga tidak yakin apakah peluang menangnya akan besar. Saat memikirkan itu, dia mengernyitkan alis dan menatap para mata-mata yang berdiri di sekelilingnya.Melihat Wira mendekat, para mata-mata itu langsung menganggukkan kepala untuk memberi hormat.Melihat reaksi mata-mata itu, Wira mengernyitkan alis dan berkata, "Saat ini ada satu hal yang ingin aku tanyakan. Kalau kita menambah pasukan, apa kita bisa menumpas semua pasukan Joko?"Para mata-mata itu langsung tertegun sejenak saat mendengar pertanyaan itu.Beberapa saat kemudian, salah satu mata-mata langsung memberi hormat dan berkata, "Tuan, kalau pasukan kita mampu bertahan sampai bala bantuan tiba, kita pasti bisa mengalahkan mereka. Tapi, situasi saat ini sangat nggak menguntungkan bagi kita, jadi kami juga nggak

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3259

    Saat ini, Adjie masih sedang mempertimbangkan berbagai hal lainnya karena pertempuran mereka melawan Joko dan pasukannya sudah terlalu lama. Jika dibiarkan terus seperti ini, dia khawatir akan terjadi sesuatu dan ini juga bukan solusi yang baik.Tepat pada saat itu, mata-mata yang selalu mengikuti Adjie pun berlari mendekat dan berkata dengan pelan, "Jenderal, Tuan juga sudah memimpin pasukan keluar."Adjie langsung terkejut saat mendengar laporan itu, lalu menatap mata-mata itu dan bertanya sambil mengernyitkan alis, "Apa yang sebenarnya sudah terjadi? Bukankah sebelumnya kita sudah meninggalkan dua ribu pasukan untuk melindungi Tuan? Kenapa masih membiarkan Tuan turun ke medan perang lagi?"Pada saat yang bersamaan, Agha yang sedang bekerja sama dengan Adjie untuk menyerang kavaleri dari pasukan utara juga mengernyitkan alis saat menerima berita tentang Wira memimpin pasukan.Untungnya, Wira sudah mengirim mata-mata ke Adjie dan Agha terlebih dahulu, sehingga kedua orang itu bisa bek

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3260

    Mendengar perkataan itu, semua orang menganggukkan kepala. Menurut mereka, tuan mereka benar-benar sudah mengambil langkah tak terduga. Jika kali ini mereka berhasil mengalahkan musuh, rencana ini boleh dilaksanakan.Setelah memimpin pasukannya menyerbu ke depan, wakil jenderal pasukan utara itu langsung terkejut saat melihat begitu banyak orang di depan. Dia pun mengernyitkan alis karena menyadari ternyata kelompok ini malah sedang menunggu mereka. Dia tahu betul betapa liciknya Wira, sehingga sekarang dia sangat khawatir Wira akan merencanakan tipu muslihat dan menunggunya terjebak.Melihat wakil jenderal dari pasukan utara tidak berani sembarangan maju, Wira yang berada di kejauhan pun tersenyum dan langsung berteriak, "Saudara-saudara, kita maju perlahan-lahan."Begitu mendengar perintah itu, banyak prajurit yang mulai perlahan-lahan maju dan terlihat seperti hanya berjalan dari kejauhan. Namun, mereka sudah tahu ini adalah bagian dari strategi, pasukan lawan hanya terlihat percaya

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3261

    Saat ini, wakil jenderal pasukan utara sedang memimpin pasukannya untuk menyerbu Wira dan pasukannya. Saat melihat pasukan Wira tiba-tiba membentuk formasi pun, dia langsung tercengang. Namun, dia juga menyadari mereka tidak sempat untuk mundur lagi, sehingga dia langsung berteriak, "Maju!"Setelah mendengar perintah itu, para prajurit di belakang wakil jenderal pasukan utara itu juga tercengang. Namun, perintah sudah dikeluarkan, mereka hanya bisa menggertakkan giginya dan tetap menyerang.Melihat pemandangan itu, Wira merasa gembira. Dia diam-diam berpikir pasukan musuh ini begitu bodoh, malah berani menyerang di saat seperti ini. Dia langsung berteriak dengan lantang, "Serang!"Seiring dengan perintah itu, para pemanah segera menarik panah mereka dan anak panah langsung memelesat ke arah kavaleri dari pasukan utara. Dalam sekejap, banyak kavaleri dari pasukan utara yang roboh.Melihat pemandangan itu, Wira tersenyum dan perlahan-lahan berkata, "Hehe. Bagus!"Wakil jenderal dari pasu

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3262

    Wakil jenderal itu menganggukkan kepala, lalu segera pergi menyampaikan perintah Wira.Setelah Wira mengatur pasukannya untuk kembali menyerang, wakil jenderal yang sebelumnya pergi menyampaikan perintah pun kembali. Setelah melihat Wira, dia mengernyitkan alis dan berkata dengan nada muram, "Tuan, persediaan panah kita sepertinya sudah hampir habis."Wira bertanya dengan ekspresi datar, "Masih cukup untuk berapa kali serangan lagi?"Pasukannya adalah pemanah dan juga kavaleri, sehingga Wira memilih strategi menyerang dengan cepat dan mundur untuk menghadapi wakil jenderal pasukan utara. Dengan begitu, mereka bisa menembak musuh dengan tepat dan sekaligus memastikan mereka bisa mundur kapan pun saat situasinya berubah.Mendengar pertanyaan itu, wakil jenderal yang membawa laporan itu pun menganggukkan kepala. Setelah terdiam sejenak, dia menatap Wira dan berkata, "Tuan, kita hanya bisa menyerang dua kali lagi dengan sisa panah yang ada."Wira menganggukkan kepala karena dia juga merasa

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3263

    Mendengar perkataan Wira, kavaleri yang berada di barisan belakang merasa sangat bersemangat karena mereka merasa ini adalah kemenangan besar.Melihat Wira berhasil membantai delapan ribu kavaleri musuh hanya dengan dua ribu kavaleri, Adjie, Agha, dan yang lainnya langsung bersorak dengan lantang.Melihat pemandangan itu, ekspresi Joko menjadi sangat muram. Dia sama sekali tidak menyangka delapan ribu kavaleri sudah habis dimusnahkan musuh hanya dalam waktu kurang dari satu jam. Dia hanya bisa menutup matanya dan berpikir kali ini semuanya benar-benar sudah berakhir. Melihat pasukan di barisan depan sudah kehilangan semangat tempur, dia berteriak, "Mundur!"Joko merasa satu-satunya pilihan mereka sekarang hanya mundur. Jika tetap bertahan, mereka benar-benar akan musnah.Tepat pada saat itu, seorang kavaleri di barisan depan bergegas mendekati Joko. Sebelum kudanya berhenti sepenuhnya, dia langsung melompat turun dan berlutut di depan Joko sambil memberi hormat. "Jenderal, ada surat da

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3264

    Mendengar perkataan itu, para wakil jenderal lainnya langsung tertegun karena mereka merasa keputusan itu terlalu berlebihan.Beberapa saat kemudian, wakil jenderal yang memperhatikan situasi ini mengernyitkan alis dan berkata, "Jenderal, bagaimana kita menjelaskannya pada Tuan?"Joko mengernyitkan alis dan perlahan-lahan berkata, "Saat kita kembali, aku sendiri yang akan meminta maaf pada Tuan. Tapi, sekarang kita benar-benar harus mundur. Kalau terus bertempur, kita benar-benar akan musnah. Kita harus menyelamatkan pasukan yang tersisa. Cepat kirim mata-mata ke sana."Para wakil jenderal mengernyitkan alis dan hanya segera bisa mengatur perintah Joko.Setelah mengatur semuanya, Joko menoleh dan menatap mata-mata di sampingnya.Mata-mata yang tadinya hendak mundur itu pun langsung menundukkan kepala karena mengira Joko ingin membunuhnya untuk melampiaskan amarahnya.Namun, Joko malah menatap mata-mata itu dan berkata, "Segera kirim pesan pada Tuan bilang sepertiga pasukanku sudah gugu

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3265

    Saat ini, Arhan sedang memimpin pasukannya untuk bergabung dengan Nafis dan pasukan musuh yang jumlahnya kurang dari sepuluh ribu itu tepat berada di depan mereka. Pertempuran ini membuat kedua belah pihak mengalami kerugian besar dan pasukan musuh berada dalam situasi yang sangat sulit.Jenderal yang bertugas memimpin kavaleri bantuan dari pasukan utara, Jeremy, pun mengernyitkan alis dan berkata, "Apa yang sebenarnya sudah terjadi? Kenapa pasukan ini begitu hebat? Jumlah mereka hanya tinggal delapan ribu orang, tapi mereka bisa membantai begitu banyak pasukan kita."Mendengar perkataan itu, wakil jenderal yang berdiri di samping Jeremy menganggukkan kepala dan berkata, "Jenderal, orang ini adalah Arhan, jenderal Pasukan Harimau di bawah komando Trenggi dari Kerajaan Nuala. Meskipun hanya memimpin tiga ribu Pasukan Harimau, dia ini tetap sosok yang sangat berpengaruh di Kerajaan Nuala."Jeremy menganggukkan kepala, lalu berkata dengan penuh semangat, "Sayang sekali. Kalau orang sepert

Latest chapter

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3330

    Dalam satu bulan terakhir, banyak hal telah terjadi.Osman secara sukarela menyerahkan segel kerajaan kepada Wira, sekaligus menyerahkan kendali atas Kerajaan Nuala. Dengan jatuhnya Kerajaan Nuala ke tangan Wira, negeri ini akhirnya benar-benar bersatu dan Wira menjadi kaisar di dunia!Hari itu menjadi hari perayaan bagi seluruh negeri! Kota utama di Provinsi Yonggu pun ditetapkan sebagai ibu kota baru.Sementara itu untuk suku utara, Wira menunjuk seseorang untuk mengambil alih kepemimpinan. Wilayah Kerajaan Agrel tetap damai karena Ararya dan Kresna menjalankan tugas mereka dengan baik.....Meskipun Wira telah menjadi kaisar, dia tetap memilih untuk tidak terlibat langsung dalam urusan pemerintahan, menyerahkan segala urusan istana kepada orang-orang kepercayaannya.Osmaro dan para menteri lainnya tetap sibuk mengatur negeri. Sedangkan Danu, Doddy, Nafis, dan lainnya kini menjadi jenderal besar yang menjaga berbagai wilayah, bahkan Agha juga mendapatkan posisi yang sama.Di sisi lai

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3329

    "Itu bukan urusanmu." Nafis menatap Baris dengan dingin. "Penggal kepalanya dan bawa pulang untuk kaisar kita!"Begitu perintah itu dilontarkan, Agha langsung bergerak.Baris bahkan tidak sempat memberikan perlawanan. Dalam sekejap, tubuhnya sudah tergeletak di atas genangan darah. Dengan demikian, suku utara sepenuhnya jatuh ke tangan Wira.Pasukan yang dipimpin oleh Nafis pun tetap tinggal untuk memastikan tidak ada lagi pergerakan dari suku utara......Tiga hari berlalu, Wira dan Trenggi memimpin pasukan mereka hingga berhasil mengepung Senia di depan gerbang suku utara.Namun, gerbang itu sudah tertutup rapat. Yang berjaga tidak lain adalah Ararya serta Kresna. Saat melihat pemandangan ini, Senia langsung menyadari bahwa Wira sudah lama menjalin kerja sama dengan Ararya dan Kresna, bahkan telah menyiapkan jebakan besar untuknya!Di medan pertempuran, Senia menoleh ke pasukannya yang tersisa. Dulu, dia begitu berambisi dan berani. Kini, hanya kelelahan dan kekalahan yang tersisa di

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3328

    "Ini adalah kesempatan terakhir kita!"Semua orang berpandangan, lalu mengangguk serempak.Begitu suara terompet serangan terdengar, Senia segera memimpin pasukannya maju, siap untuk merebut kota dengan paksa!Namun, tepat pada saat itu, terdengar seruan pertempuran dari belakang. Dalam sekejap, barisan belakang menjadi kacau balau!"Apa yang terjadi?" Senia segera menerima laporan dan menghentikan serangan."Wira tiba-tiba menyerang dari belakang! Karena nggak ada pertahanan di belakang sana, kita mengalami kerugian besar!""Selain itu, Wira dan pasukannya datang dengan persiapan matang. Kita harus mundur! Kalau kita terus bertahan di sini, seluruh pasukan bisa hancur!"Kini, mereka berada di posisi yang sangat tidak menguntungkan. Di depan ada pasukan Kerajaan Nuala, sementara di belakang ada Wira dan pasukannya.Situasi telah berbalik. Jika mereka tetap di sini, akhir mereka sudah bisa diprediksi.Senia menggertakkan giginya. Dengan wajah penuh amarah, dia berkata, "Sial! Kita terla

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3327

    Para jenderal mengangguk setuju. Memang benar Kerajaan Agrel sangat luas. Jika pasukan Wira masuk, mereka akan menghadapi banyak kendala. Dengan demikian, mereka bisa bertempur melawan Wira di wilayah mereka sendiri.Meskipun rakyat sembilan provinsi sangat mendukung Wira, hal itu tidak berlaku bagi penduduk Kerajaan Agrel. Bagi mereka, Wira adalah ancaman.Jika Senia berhasil menyatukan sembilan provinsi, penduduk Kerajaan Agrel juga bisa masuk dan hidup di sana, menikmati kehidupan yang jauh lebih baik daripada sekarang.Namun, semua itu dihalangi oleh Wira. Setidaknya, begitulah cara mereka melihatnya.Jadi, jika Wira masuk ke Kerajaan Agrel untuk bertempur, hasil akhirnya sudah bisa diprediksi. Para rakyat kemungkinan besar akan membantu Senia tanpa syarat. Pada saat itu, bagaimana mungkin Wira bisa membalikkan situasi?Bahkan, ada kemungkinan besar dia akan kehilangan seluruh pasukannya!Menyadari hal ini, para prajurit semakin bersemangat. Salah satu dari mereka berkata, "Jangan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3326

    Seorang jenderal berbicara demikian. Wajahnya masih dipenuhi bercak darah. Itu adalah darah musuh.Mereka telah bertempur selama tiga hari tiga malam, tetapi belum juga melihat secercah harapan. Bantuan pun tak kunjung tiba.Jika terus bertahan di sini tanpa solusi, hasil akhirnya sudah bisa ditebak. Kota ini akan jatuh dan semua orang akan terbunuh!"Bagaimana kalau Yang Mulia membawa pasukan keluar melalui gerbang utara? Di belakang sana ada pegunungan dengan pertahanan yang paling lemah. Kalau kita kirim pasukan untuk membuka jalan, kita bisa memastikan Yang Mulia dapat melarikan diri dengan selamat!" usul salah satu prajurit.Situasi mereka memang sudah sangat kritis. Jika tidak segera mengambil keputusan, tak ada yang bisa menebak bagaimana akhirnya. Mereka semua sangat khawatir.Terlebih lagi, Osman berada di tengah-tengah mereka. Jika sang raja tewas di sini, mereka benar-benar kehilangan kesempatan terakhir untuk membalikkan keadaan.Bahkan, mungkin tak akan ada lagi orang yang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3325

    "Tenang saja, aku sudah mempersiapkan semuanya dengan matang. Sekalipun Senia memiliki kekuatan yang luar biasa, kali ini dia nggak akan bisa lolos!"Senyuman penuh percaya diri muncul di wajah Wira. Di Kerajaan Agrel, masih ada kartu truf terakhirnya, yaitu Ararya dan Kresna. Sebelum berangkat, dia telah menghubungi mereka berdua. Kemungkinan besar, mereka sudah mulai menguasai berbagai wilayah di Kerajaan Agrel saat ini.Mereka masing-masing memiliki puluhan ribu pasukan, sedangkan Senia membawa hampir semua pasukannya ke medan perang. Ini adalah kesempatan emas bagi Ararya dan Kresna.Jika Wira berhasil menekan Senia dari depan, sementara mereka berdua menguasai wilayah di belakangnya, tidak peduli seberapa hebat Senia, dia tidak mungkin bisa melarikan diri dari kehancuran.Oleh karena itu, Wira yakin hanya dengan 300.000 pasukan, dia dapat menaklukkan Senia dengan mudah. Ini bukanlah tindakan gegabah!Wira tidak pernah mengambil langkah yang tidak pasti. Jika tidak memiliki persiap

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3324

    "Karena nggak ada urusan lain lagi, kalian semua boleh pergi istirahat." Setelah memberi perintah, Wira melambaikan tangannya kepada para pejabat, lalu berbalik menuju bagian dalam istana.Para pejabat pun segera meninggalkan ruangan.Namun, saat baru sampai di depan pintu, Wira tiba-tiba berhenti. Tatapannya tertuju pada Nafis, lalu mengaitkan jarinya. "Aku ingin membahas sesuatu secara pribadi denganmu. Ikut aku."Nafis segera mengangguk dan mengikuti Wira menuju taman istana. Di taman itu, hanya ada beberapa dayang dan kasim yang melayani Wira. Selain itu, masih ada Nafis, Agha, dan Lucy.Sementara itu, Danu dan Doddy sedang mengurus para prajurit. Meskipun tidak mengalami pertempuran besar, perjalanan jauh tetap melelahkan.Mereka perlu beristirahat sebelum menempuh perjalanan panjang untuk ekspedisi ke Kerajaan Agrel. Mereka harus memulihkan semangat juang untuk memastikan semuanya aman.Wira bukan hanya ingin memenangkan perang, tetapi juga ingin meminimalisir korban di pihaknya.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3323

    "Kita masuk."Dengan satu perintah dari Wira, seluruh pasukannya bergerak menuju ibu kota Kerajaan Beluana.Dalam sekejap, Wira dan rombongannya telah memasuki kota. Sepanjang jalan, rakyat bersorak tanpa henti. Dari reaksi mereka, bisa dilihat betapa besar pengaruh Wira di hati rakyat.Di dalam istana.Di aula utama, Nafis telah mengirim orang-orangnya untuk sepenuhnya menguasai istana. Pasukan penjaga lama telah digantikan, jadi kini tempat ini sepenuhnya berada di bawah kendali Wira.Namun, satu hal yang mengejutkan Wira adalah betapa megahnya istana Kerajaan Beluana. Ciputra benar-benar tahu bagaimana menikmati kemewahan.Di aula, banyak orang sedang berlutut. Mereka adalah para pejabat yang dulunya melayani Ciputra. Begitu mendengar Wira telah memasuki kota, mereka segera datang dengan harapan untuk menyelamatkan diri.Wira memandang mereka sekilas, lalu berkata dengan tenang, "Semuanya, silakan berdiri."Para pejabat itu segera bangkit."Saudara sekalian, meskipun Kerajaan Beluan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3322

    Saat ini, Wira duduk di atas kudanya, di depan gerbang timur ibu kota. Di hadapannya adalah Danu dan yang lainnya."Kak, sekarang kita sudah sampai di sini, kenapa masih berhenti? Aku baru saja mendengar dari Nona Lucy tentang keadaan di pihak Osman. Kabarnya, Osman sudah hampir nggak bisa bertahan lagi.""Dalam beberapa hari ke depan, kemungkinan kota itu akan jatuh ke tangan Senia. Kalau saat itu tiba dan kita baru bergerak menuju Kerajaan Nuala, Osman mungkin sudah tewas ...."Rakyat Kerajaan Nuala berjuang mati-matian untuk mempertahankan kota mereka. Ditambah lagi, para prajurit dari Kerajaan Agrel sangat kejam. Jika mereka berhasil menerobos kota, pasti akan terjadi pembantaian dan yang menderita adalah rakyat.Osman adalah sekutu mereka. Danu sejak lama sudah menganggapnya sebagai bagian dari kelompok mereka sendiri. Bagaimanapun, setelah Wira berhasil menumbangkan Ciputra, tidak akan ada yang mampu menandinginya lagi. Penyatuan seluruh negeri hanyalah masalah waktu.Lucy juga m

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status